Esensialisme adalah aliran pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban. Tujuannya adalah meneruskan warisan budaya dan sejarah serta mempersiapkan manusia untuk hidup. Isi pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan, kesenian, dan hal-hal yang dapat menggerakkan kehendak manusia.
2. Esensialisme merupakan aliran pendidikan yang
didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada
sejak awal peradaban umat manusia.
Esensialisme muncul pada zaman Renaissance dengan
ciri-ciri utama yang berbeda dengan progresivisme, yaitu
yang tumbuh dan berkembang disekitar abad 11, 12, 13
dan ke 14 Masehi.
Pada zaman Renaissance itu telah berkembang dengan
megahnya usaha-usaha untuk menghidupkan kembali ilmu
pengetahuan dan kesenian serta kebudayaan purbakala,
terutama dizaman Yunani dan Romawi purbakala.
3. Bagley sebagai pelopor esensialisme yakin bahwa
fungsi utama sekolah adalah menyampaikan
warisan budaya dan sejarah kepada generasi
muda.
Bagley dan rekan-rekannya yang memiliki
kesamaan pemikiran dalam hal pendidikan sangat
kritis terhadap praktek pendidikan progresif.
Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif
telah merusak standar-standar intelektual dan
moral anak muda.
4. Dalam pendidikan aliran esensialisme,
pengetahuan hendaknya bersifat ideal dan
spiritual, yang dapat menuntun kehidupan
manusia pada kehidupan yang lebih mulia.
Pengetahuan tidak semata-mata terikat
kepada hal-hal yang bersifat fisik, tetapi
mengutamakan yang bersifat spiritual.
5. Pendidikan menurut aliran esensialisme
menempatkan nilai pada dataran yang bersifat
tetap dan idealistik.
Artinya, pendidik hendaknya tidak menjadikan
peserta didik terombang-ambing oleh hal-hal
yang bersifat relative atau temporer.
Faktor peserta didik perlu dipandang sebagai
agen yang ikut menentukan hakikat nilai.
Esensialisme didasari atas pandangan humanisme
yang merupakan reaksi terhadap hidup yang
mengarah pada keduniaan, serba ilmiah dan
materialistis.
6. Satu hal pokok yang menjadi inti dalam konsep
pendidikan menurut aliran esensialisme adalah
tujuan.
tujuan umum aliran esensialisme ialah
membentuk pribadi bahagia di dunia dan
akhirat.
Sedangkan,tujuan pendidikan menurut aliran
esensialisme ialah meneruskan warisan budaya
dan sejarah serta mempersiapkan manusia
untuk hidup
7. Untuk itu, tugas pertama sekolah adalah
mengajarkan pengetahuan dasariah.
Mengenai belajar sebagai aktifitas menerima
dan mengenal dengan sungguh-sungguh nilai-
nilai sosial oleh angkatan baru yang timbul
untuk ditambah dan dikurangi, serta diteruskan
kepada angkatan berikutnya.
Isi pendidikan esensialisme mencakup ilmu
pengetahuan, kesenian dan segala hal yang
mampu menggerakkan kehendak manusia.
8. Kurikulum sekolah dalam aliran esenisalisme
ialah semacam miniatur dunia yang bisa
dijadikan sebagai ukuran kenyataan, kebenaran
dan keagungan.
Kurikilum berpangkal pada landasan idiil dan
organisasi yang kuat; dan kurikulum bersumber
pada intelek, emosi dan kemauan sehingga
kurikulum mencakup tiga domain, domain
kognitif, domain afektif dan domain
psikomotorik.
Dari sejarah perkembangannya, kurikulum
esensialisme menerapkan berbagai pola
idealisme, realisme dan sebagainya.