1. MAKALAH
PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI ISLAM DENGAN SISTEM EKON0MI
KONTEMPORER
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Dasar – Dasar Ekonomi Islam A
Dosen Pengampu : Siti Mahmudah S.EI M.SEI
Oleh :
1. Moch. Nur Sholehudin (934209720)
2. Narulita Trisna Putri (934209620)
3. Satna Lailatul Madhoni (934208120)
KELAS A
PRODI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI 2020
2. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT, akhirnya kelompok kami dapat
menyelesaikan makalah Perbandingan Sistem Ekonomi Islam dengan Sistem
Ekonomi Kontemporer ini dengan baik kepada dosen pembimbing sebagai tugas
untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah.
Terima kasih untuk semua pihak yang membantu kelompok kami dalam
menyelesaikan Perbandingan Sistem Ekonomi Islam dengan Sistem Ekonomi
Kontemporer ini
Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan,
tentu hasil karya tulis ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari saudara-saudara
yang membaca dan ingin maju. Agar karya tulis ini lebih sempurna dan semoga
ini berguna bagi kita semua, aamiin.
Kediri, 30 September 2020
KELOMPOK 6
3. Daftar Isi
Judul ............................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................ii
Daftar Isi ......................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
A..............................................................................................L
atar Belakang ......................................................................1
B. .............................................................................................R
umusan Masalah ..................................................................2
C..............................................................................................T
ujuan ...................................................................................2
D..............................................................................................M
anfaat ..................................................................................2
Bab II Pembahasan
A......................................................................................................................Si
stem Ekonomi Islam ............................................................3
1..........................................................................................Pe
ngertian dan Prinsip Dasar Ekonomi Syariah...............................3
2..........................................................................................Ru
ang lingkup ekonomi islam menurut Nejatullah Siddiq..................3
3..........................................................................................Pe
rbedaan pemikiran ekonomi islam............................................4
B. .............................................................................................Si
stem Ekonomi Kontemporer ................................................5
4. 1..........................................................................................Al
iran Iqtishaduna ...................................................................5
2..........................................................................................Al
iran Mainstream...................................................................6
3..........................................................................................Al
iran Alternatif......................................................................6
Bab III Penutup
A..............................................................................................K
esimpulan.............................................................................7
B. .............................................................................................Sa
ran ......................................................................................7
Daftar Pustaka ............................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem Ekonomi menciptakan perkembangan secara besar-besaran pada
aspek kehidupan manusia, digunakan untuk mengalokasikan sumber daya
yang dimiliki baik pada individu maupun organisasi. Perbedaan mendasar
antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainya adalah
bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem seorang individu boleh memiliki semua faktor
produksi. Sementara dalam sistem lainya, semua faktor tersebut dipegang oleh
pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi didunia berada diantara dua sistem
ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara
sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada
5. perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor
produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Permasalahan yang ada dalam sistem ekonomi yaitu terbatasnya sumber
daya dibandingkan dengan kebutuhan manusia yang bermacam-macam dan
tidak terkendali. Adanya kebutuhan yang semakin rumit dalam masyarakat
menimbulkan ketergantungan sosial yang kian tinggi. Akhirnya, yang terjadi
ialah muncul dampak negatif perubahan sosial yang lama-lama berubah jadi
fenomena sosial yang buruk.
Makadari itu kami mencoba memikirkan penyelesaian masalah tersebut
yaitu manusia harus pandai dalam membuat prioritas barang apa saja yang
akan diproduksi dan berapa jumlah yang sesuai, pemilihan cara dan teknologi
manual atau padat karya tentu harus melalui proses perhitungan yang detail.
Hal ini agar dikemudian hari tidak ditemukan banyak kerugian seperti ketidak
efektifan maaupun pemborosan.
6. B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud system ekonomi islam?
2. Bagaimana sejarah Ekonomi Islam sebagai sistem?
3. Apa yang menjadi ruang lingkup Ekonomi Islam?
4. Apa yang menjadi sebab perbedaan pemikiran Ekonomi Islam?
5. Apa yang dimaksud system Ekonomi Islam kontemporer?
6. Sebutkan dan jelaskan aliran pemikiran Ekonomi Islam
kontemporer!
C. Tujuan
1. Mendiskripsikan system ekonomi islam.
2. Mendiskripsikan sejarah Ekonomi Islam sebagai sistem.
3. Menyebutkan ruang lingfkup Ekonomi Islam.
4. Mendiskripsikan penyebab perbedaan pemikiran Ekonomi Islam.
5. Mendiskripsikan system ekonomi kontemporer
6. Menyebutkan dan mendiskripsikan aliran pemikiran ekonomi islam
kontemporer..
D. Manfaat
1. Mengetahui, memahami perbandingan sistem ekonomi islam
dengan sistem ekonomi kontemporer.
7. BAB II
PEMBAHSAN
A. SistemEkonomi Islam
1. Pengertian dan Prinsip Dasar Ekonomi Syariah
Monzer dan kahf dalam Fahrur Ulum (tt) menyebutkan bahwa
ekonomi adalah subsistem dari agama, hal ini dapat digambarkan
bahwa agama memiliki tiga komponen dasar yaitu Akhlak, Ibadah, dan
Syariah dan posisi ekonomi berada pada bagian komponen syariah
(lihat Qardhawi).
Pada dasar kajian ekonomi tidak bisa berdiri sendiri dan terpisah
dari al-qur’an dan hadits sebagai induknya, karena itu ilmu ekonomi
akan sangat komplit apabila dibarengi dengan pemahaman ilmu-ilmu
syariah dan ilmu lainnya seperti matematik, statistik, logika dan juga
ushul berfungsi sebagai tool of analysis.
Bersamaan dengan itu Dawam Raharjo (1999) memilih istilah
ekonomi dalam tiga kemungkinan yaitu, pertama yang dimaksud
ekonomi islam adalah ilmu ekonomi yang berdasarkan nilai atau ajaran
islam. Kedua sebagai sistem dan ketiga sebagai perekonomian islam.
Pada bagian sejarahnya tentu menjadikan ekonomi islam sebagai
isten yang diterapkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Dan awal
mula ekonomi islam semnjak diturunkan Al-Qur’an pada Rasulullah
SAW, lihat Q.S Al-Baqoroh Ayat 275-279 tentang jual beli,dan ayat
282 tentang pencatatan, Al-Maidah Ayat 1 tentang akad dan banyak
ayat lainya.
Fase selanjutnya dicatat sepeninggalan Rasulullah SAW. Dan pada
masa ini dimulai dari sahabat empat dan seterusnya. Ekonomi islam
terus tumbuh seiring dengan perkembangan islam di pelosok bumi
sampai ke Indonesia
2. Ruang lingkup ekonomi islam menurut Nejatullah Siddiq
adalah :
a. Filsafat Ekonomi.
b. Sistem ekonomi islam yang mencakup studi komparatif
antara islam dan isme yang lain.
c. Ketitik islam terhadap sistem ekonomi kontemporer.
d. Analisis ekonimi islam menurut kerangka islam dan
9. 3. Perbedaan pemikiran ekonomi islam
Sistem ekonomi islam lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan
dasar setiap individu di dalam masyarakat serta upaya mewujudkan
kemakmurannya, kebutuhan dasar itu menurut Asyatibi adalah
hajjiyat tahsiniyat dan dorutiyat.
Karena bekerja memenuhi kebutuhuan individu sehingga ekonomi
islam akan berusaha mengukur barang dan jasa yang menjadi bagian
konsep akad syirkah atau kerja sama serta hubungan perwujudan
kebutuhan yang dalam hal ini perikatan islam.
Alhasil, kajian ini tentu akan mengembalikan marwah ekonomi
islam kepada tonggak awal sebagaimana telah diletakan Rasulullah
SAW, dan dilanjutkan para Sahabat serta para Cendikiawan muslim
yang tersebar di abadnya. Oleh karena itu kemunculan ekonomi islam
harus bersama dengan kajian pemikiran ekonomi islam yang
sebenarnya .
Tujuan utama Syari’at Islam adalah untuk mewujudkan
kemasalahan umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Ini sesuai
dengan misi islam secara keseluruhan yang rahmatan lil’alamin. Al-
Syatibi dalam Al-Muwafaqat menegaskan :
ومعلوم ان الشريعة انما وضعت لمصالح الخلق باطالق
Artinya: “Telah diketahui bahwa syariat islam itu
disyariatkan/diundangkan untuk mewujudkan kemasalahan makhluk
secara mutlak”. Dalam ungkapan yang lain Yusuf Al-Qaradawi
menyatakan:
اينما كانت المصلحة فثم حكم هللا
Artinya: “Dimana ada masalah, disanalah hukum Allah”.
Dua ungkapan tersebut menggambarkan secara jelas bagaimana
eratnya hubung kait antara syariat islam dengan kemasalahan.
Ekonomi Islam yang merupakan salah satu bagian dari Syariat Islam,
tujuan ekonomi islam tidak lepas dari tujuan utama Syarat Islam.
Tujuan utama ekonomi islam adalah merealisasikan tujuan manusia
untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat (falah), serta
kehidupan yang baik dan terormat (al-hayat al-tayyibah).
10. Manusia perlu bertindak rasional karena ia mempunyai beberapa
kelebihan dibanding ciptaan Allah yang lainnya. Manusia dianggap
bertindak rasional apabila individu tersebut mengarahkan perilakunya
untuk mencapai tahapan maksimum sesuai dengan norma-norma
islam[30]. Individu rasional adalah individu yang berusaha
memaksimumkan al-falah dibanding memaksimumkan kepentingan
diri sendiri.
B. Sistem EkonomiKontemporer
Pemikiran ekonomi islam kontemporer ini merupoakan buah pikiran
dari para ekonom Muslim pada abad ke-20 Masehi. Jika dalam pemikiran
ekonomi islam klasik dibagi menjadi 3 fase, maka pemikiran ekonomi
islam kontemporer ini dibagi menjadi 3 aliran, yaitu aliran iqtishaduna,
aliran mainstream, aliran alternatif. Masing-masing dari ketiga aliran ini
memiliki corak pemikiran yang berbeda-beda.
1. Aliran iqtishaduna
Corak utama dari aliran ini adalah pemikirannya tentang
masalah ekonomi yang muncul karena adanya distribusi yang tidak
merata dan tidak adil sebagai akibat dari sistem ekonomi yang
membolehkan eksploitasi pihak yang kuat terhadap pihak yang
lemah. Yang kuat memiliki akses terhadap sumber daya sehingga
menjadi sangat kaya. Sementara yang lemah tidak memiliki akses
terhadap sumber daya sehingga menjadi sangat miskin. Karena itu,
masalah ekonomi muncul bukan karena sumber daya yang tidak
terbatas, tetapi karena keserakahan manusia tidak terbatas.
Aliran ini menolak pernyataan yabg menyatakan bahwa
masalah ekonomi disebabkan oleh adanya keinginan manusia yang
tak terbatas sementara sumber daya alam yang tersedia jumlahnya
terbatas. Karena hal tersebut bertentangan dengan firman Allah:
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut
ukuran.” (Q.S. Al-Qamar: 49)
Aliran ini dipelopori oleh Baqir Sadr. Nama aliran ini pun
di ambil dari nama karyanya iqtishaduna. Menurutnya, ekonomi
Islam adalah cara atau jalan yang dipilih oleh Islam untuk dijalani
dalam rangka mencapai kehidupan ekonominya dan dalam
memecahkan masalah ekonomi praktis sejalan dengan konsepnya
tentang keadilan. Baginya, islam tidak mengurusi hukum
permintaan dan penawaran ...(tidak pula) hubungan antara laba dan
bungfa bank ... (tidak pula) fenpmena diminishing returns di dalam
produksi, yang baginya merupakan “ilmu ekonomi. Jadi
11. menurutnya, ekonomi islam adalah doktrin karena ia
membicarakan semua aturan dasar dalam kehidupan ekonomi di
hubungkan dengan idiologinya mengenai keadilan sosial. Sebagai
doktrin, sisrem ekonomi islam juga berhungan dengan
pertanyaan”apa yang seharusnya” berdasarkan kepercayaan,
hukum, konsep dan definisi yang diambil dari Al-Qur’an dan
Hadist. Di dalam doktrin ekonomi Sadr,keadilan menempati posisi
sentral, sehingga menjadi tolak ukur untuk menilai teori, kegiatan
dan output ekonomi,.
2. Aliran Mainstream
Corak utama dari pemikiran ini adalah kebalikan dari aliran
Iqtishaduna dalam memamndang masalah ekonomi. Menurut aliran
ini, masalah ekonomi timbul memang dikarenakan kelangkaan
(scarcity) Sumber Daya Alam, sementara keinginan manusia tidak
terbatas. Untuk itu, manusia diarahkan untuk melakukan prioritas
dalam memenuhi segala kebutuhannya. Dan keputusan dalam
menentukan skala prioritas tersebut tidak dapat dilakukan
semaunya sendiri karena dalam islam sudah ada rujukannya sesuai
dengan Al-Qur’an dan As-Synnah. Aliran ini ditokohi oleh 4 tokoh
utama, yaitu Muhammad Abdul Mannan, Muhammad Nejatullah
Siddiqi, Syeh Nawab Haidar Naqvi, dan Monzer Kahf.
3. Aliran Alternatif
Aliran ini dikenal sebagai aliran yang kritis secara ilmiah
terhadap ekonomi islam, baik sebagai ilmu maupun sebagai
peradaban. Aliran ini mengkritik kedua aliran sebelumnya. Aliran
iqtishaduna dikritik karena dianggap berusaha menemukan sesuatu
yang baru yang sebenarnya sudah ditemukan tokoh-tokoh
sebelumnya, sedangkan aliran mainstream dikritik sebagai jiplakan
ekonomi aliran Neo-Klasik dan keynesian dengan mengilangkan
unsur riba serta memasukan variabel zakat dan akad,sehingga tidak
ada yang orisinil dari aliran ini. Namun aliran ini tidak hanya
mengkritik ekonomi islam saja, ekonomi konfensional pun juga
telah dikritik. Tokoh-tokoh aliran ini adalah Timur Kuran, ohrab
Behdad, dan Abdullah Saeed.
12. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi islam merupaka sistem ekonomi yang tidak lepas dari komponen
syariah dan menjadi sistem perekonomian islam yang berlandaskan Al-Qur’an
dan Sunnah serta memberikan kemaslahatan dan kemanfaatan.
Mursyid Al-Idrisiyyah mendefinisikan ekonomi islam dengan
menggunakan kalimat-kalimat sederhana, yaitu seluruh bentuk kegiatan
ekonomi yang berdasarkan prinsip-prinsip Islam yang bersumber kepada Al-
Qur’an dan As-Sunnah yang diijtihadi oleh mursyid. Kedudukan mursyid
memiliki peranan yang cukup urgen termasuk dalam memberikan curah
pemikiran mengenai konteks ekonomi islam, sesuai dengan tuntutan dan
perkembangan zaman juga maupun mensosialisasikan dan memobilisasi umat
untuk berekonomi islamn dengan uswah (teladan) dan kharismanya.
Pemikiran ekonomi islam kontemporer ini merupakan buah pikiran dari
para ekonom muslim pada abad ke-20 Masehi. Jika dalam pemikiran ekonomi
islam klasik dibagi menjadi 3 fase, maka pemikiran ekonomi islam
kontemporer ini dibagi menjadi 3 aliran, yaitu aliran Iqtishaduna, Aliran
Mainstream, dan Aliran Alternatif. Masing-masing dari ketiga aliran ini
memiliki corak pemikiran yang berbeda-beda.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat,semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan keoada kami.
Apabila terdapat kesalahan mohon dapat dimaafkan dan dimakluminya,
karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah, khilaf, alfa, dan
lupa.
13. DAFTAR PUSAKA
AbulHasan M. Sadeq, 1992, “Islamic Economic Thought”, dalam AbulHasan M.
Sadeq dan Aidit Ghazali (eds.), Readings in Islamic Economic Thought, Petaling
Jaya: Longman Malaysia Sdn. Bhd. Ahmad, Khursid, 1992, dalam M. Umer
Chapra, What is Islamic Economics, (Jeddah: IRTI – IDB. Al-Syatibi, t.t., al-
Muwafaqat fi Usul al-Ahkam, Beirut: Dar al-Fikr, juz 2. Chapra, M. Umer, 1995,
Islam and Economic Challenge, USA: IIIT dan The Islamic Foundation.