1. Tugas Resume Jurnal Hadis”
Hadis Tematik
Dosen Pengampuh :
H. Mohd. Iqbal A. Muin, Lc. MA
Disusun Oleh: Sri Yuwati (0104172127)
PRODI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2019-2020
2. A. pengertian Konsep Jihad
Kata jihad dalam bahasa Arab yang berasal dari
al-jahdu ()الجهر yang berarti berbuat sesuatu secara
maksimal, dan mengorbankan segala kemampuan.
Jihad juga mengandung arti perjuangan dengan
sungguh-sungguh, sebagai-mana firman Allah dalam
QS. al-Haj (22): 78, yaitu وجاهدوافيهللاحقجهاده " (dan
berjuanglah kamu di jalan Allah dengan perjuangan
yang sungguh-sungguh)."
Secara terminologis, ulama mendefiniskan jihad sebagai
segala bantuan yang ada untuk menegakkan kebenaran,
menegakkan kesejahteraan, kebenaran, kemaslahatan,
juga kebatilan dan kejelekan dengan berharap ridha
Allah.
Salah satu bentuk jihad adalah "perang" melawan orang
kafir, meng-angkat senjata untuk menaklukkan non
muslim dalam perjuangan mempertahan-kan agama
dan menegakkan kebenaran di jalan Allah
Ranah Jihad Perempuan dalam Perspektif Hadist
Istilah jihad merupakan istilah umum yang pengertiannya
sangat luas, namun pada intinya jihad merupakan suatu amalan dan
tindakan yang diridhai Allah, termasuk menguraikan hawa nafsu secara
psikis, dan membicarakan tentang non muslim dengan tujuan untuk
menaikkanikan kalimat Allah swt (li i 'lai kalimatullah)
3. Hadist yang kedua, secara lengkap sanad dan matanya adalah:
1. Shahih al-Bukhari
Mulai dari periwayat pertama (Abu Sa’ad al-Khudry)
sampai ke periwayat ketiga (al-Zuhriy) jalur sanadnya
berstatus garib, selanjutnya periwayat keempat sampai
kepada mukharrij berstatus masyhur. Dapatlah
dipahami bahwa sanad-sanad hadis tersebut adalah
ahad.
Dengan mencermati biografi hidupmasinh-masing
periwayat, kelihatan bahwa semuanya memiliki
integritas yang baik dalam artian bahwa mereka
tsiqah, sehingga hadis-hadisnya dapat diterima,
karena telah memenuhi kaedah kesahihan sanad
hadis sehingga berkualitas shahih.
Pada matan itu juga, tidak ditemukan ziyadat,
syaz, dan ilat, karena itu bisa dipahami bahwa
matanya berkualitas shahih. Kandungan matan
pun senantiasa sejalan dengan apa yang telah
diamalkan para ulama, yakni berjihad dalam arti
seluas luasnya.
سعيد ابا ان اليثي يزيد بن عطء حدثني قال الزهري عن شعيب اخبرنا اليمان ابو
هللا رسول فقال افضل الناس اي هللا رسول يا قيل قال حدثه عنهم هللا رضي الخدري
مؤمن قال من ثم قالوا ماله و بنفسه هللا سبيل في يجاهد مؤمن وسلم عليه هللا صلى
شره من الناس ويدع هللا يتق الشعاب من شعب في
4. B. Takhrij Hadist tentang Jihad
Matan hadist yang semakna dengan yang telah disebutkan adalah...
في يجاهد مؤمن افضل الناس اي
Dan cukuplah melalui kata “ “افضل afdhal ditemukan dari kata Mu’jam Hadist, yakni:
افضل الناس اي(خ)جهاد2(م)مارة ا122و123(د)جهاد7(جه)فتن13(حم)3و27
Maksud data Mu’jam Hadist tersebut adalah bahwa hadist yang
bersangkutan dapat ditemui dalam kitab-kitab rujukan hadist
sebagai berikut:
1. Shahih al-Bukhari pada kitab Jihad bab 2
2. Shahih Muslim pada kitab Imarah hadist 122 dan 123
3. Sunan al-Nasai pada kitab Jihad bab 7
4. Sunan Ibnu Majah pada kitab Fitan bab 13
5. Musnad ahmad pada juz III halaman 27
5. c. Syarah: Penejelasan dan Pemahaman Kandungan Hadis
هللا رسول يا قيل قال حدثه عنهم هللا رضي الخدري سعيد ابا ان اليثي يزيد بن عطء حدثني قال الزهري عن شعيب اخبرنا اليمان ابو حدثنا
ي الشعاب من شعب في مؤمن قال من ثم قالوا ماله و بنفسه هللا سبيل في يجاهد مؤمن وسلم عليه هللا صلى هللا رسول فقال افضل الناس ايتق
شره من الناس ويدع هللا
Artinya:
Nabi Saw., ditanya manakah di antara manusia yang paling baik, Nabi Saw., Menjawab dengan bersabda:
yaitu orang yang berjihad di jalan Alah dengan jiwaraganya, hartanya. Nabi Saw, meminta, lalu siapa
lagi setelah itu? Nabi Saw menjawab dengan bersabda: orang meminta segolongan orang di antara
banyak golongan untuk menyembah Allah Yang Maha Perkasa dan mengijinkan manusia untuk pulang dari
keburukan.
Keutamaan berjihad ialah
berjihad agar mendapatkan pahala yang lebih banyak di sisi Allah swt.
menyampaikan kata-kata yang benar dengan cara amar ma’ruf nahi munkar
berjihad untuk mencari musuh dilarang
berjihad dilarang membunuh orang tua, anak-anak, dan wanita.
6. Kajian hadis teematik TENTANG “KELEMAHAHAN AKAL WANITA”
A. Mukaddimah
Sungguh laki-laki dan perempuan memiliki hak dan
mengharuskan yang sama dalam menjalankan peran khalifah
dan hamba. Soal peran sosial dalam masyarakat, tidak
ditemukan ayat / lhadis yang diterbitkan kaum perempuan aktif
di dalarnnya. Menanyakan Al Qur'an dan Hadis banyak yang
mensyaratkan kebolehan perempuan menekuni berbagai profesi.
Dalam. Al-Qur'an S. Al-Taubah: 9:71 dinyatakan:
menyatakan "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian besar adalah auliya
bagi sebagian yang lain, mereka menyuruh mengerjakan yang ma'ruf, berusaha yang munkar,
didirikan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat
dari Allah, sebagaimana Allah Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana. “
7. B. Kritik Sanad
Dari semua hadis-hadis tentang lemahnya akal wanita sebagai yang telah dipaparkan di atas dalam
Shahih al-Bukhâri, dalam Shahih Muslim, dalam Sunan al-Turmudzi, dalam Sunan Abû Daûd, dalam
Sunan Ibn Mâjah, di Musnad Ahmad Ibn Hanbal, dan dalam Sunan al-Dârimi.
c. Kritik Matan
Lebih lanjut para ulama tidak mempersoalkan sanad hadis ini,
adapun tentang matannya, ada 2 interpretasi, yaitu:
interpretasi tekstual yang memerlukan menerima saja
redaksi hadis final,
interpretasi kontekstual yang menyangkut segi-balaghah dan
sosial perempuan di masa ini,
8. Mengenai bidang ekonomi dan lain sebagainya Dari itu, sabda
Rasulullah Saw, tentang kekurangan akal perempuan, merupakan sebagian
besar maksud di sini adalah kekurangan sektoral, baik naluriah maupun
insidental Dan kekurangan di bidang apa pun yang mengikis
Kekurangan agama dapat diartikan dengan dua pengertian; yaitu:
Pertama, mengurangi keberagamaan seseorang, yaitu mengurangi
ketakwaan dan ketaatan seseorang untuk Allah. Kedua, keluarkan tugas-
tugas keagamaan yang dibebankan ini bukan karena kelalaiannya,
ditetapkan karena ketentuan agama, karena sesuatu yang telah ditentukan
Allah.