SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perjuangan merupakan keniscayaan hidup manusia, terlepas apa pun yang
diperjuangkan. Awal dari usaha manusia mencari kebenaran juga sebagai
semangat hidup menunjang keberhasilan. Orientasi perjuangan setiap orang
pastilah berbeda, namun di dalam agama Islam khususnya, Allah telah
menjelaskan di dalam firman-Nya QS. Al-Baqarah ayat 218 bahwa perjuangan
hidup hanyalah untuk meraih rahmat Allah. Dewasa ini nilai-nilai perjuangan
telah dinodai dengan gerakan semacam kekerasan dan ancaman, seperti
munculnya kelompok ISIS, teror di Paris dan sebagainya. Tentu perjuangan dalam
Islam bukanlah menebar ketidaktenangan.
Islam sangat menghargai perdamaian dan mengajarkan cinta kepada
sesama. Terbukti dalam firman Allah QS. Al-Anbiya ayat 107 yang berbunyi
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.” Seperti itulah Allah sangat menghargai makhluknya. Beberapa
kasus kekerasan yang mengatasnamakan agama tidak bisa dipungkiri, beberapa
kemungkinan dapat disimpulkan salah satunya pemahaman tentang makna jihad
yang parsial.
Maka dari itu saya mencoba mengkaji satu term tersebut sebagai bentuk
ketakwaan terhadap Allah untuk selalu menjaga citra agama yang Allah turunkan
ke muka bumi. Mudah-mudahan tulisan yang saya buat dapat menjadi acuan
sederhana dalam memahami “jihad” sebenarnya yang bersumber dari Al-Qur’an,
Al-Sunnah dan pendapat para ulama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan jihad?
2. Apa saja yang menjadi dalil jihad?
3. Adakah jenis-jenis jihad?
2
4. Apa yang membedakan jihad dengan terorisme?
5. Sampaimanakah proporsi jihad?
C. Tujuan
1. Mengetahui makna jihad.
2. Memahami dalil jihad.
3. Mengetahui jenis-jenis jihad.
4. Dapat membedakan antara jihad dengan terorisme.
5. Mengetahui proporsi jihad.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertianJihad
Mnurut Yusuf Qardhawi (2010, hal. Ixxv), jihad adalah bentuk isim
masdhar dari kata jahada-yujahidu-jihadan-mujahadah. Secara etimologi, jihad
berarti mencurahkan usaha, kemampuan dan tenaga. Jihad secara bahasa berarti
menanggung kesulitan. Kata jihad kemudian lebih banyak digunakan dalam arti
peperangan untuk menolong agama dan membela kehormatan umat. Dalam Al-
Quran dan Sunnah, jihad memiliki makna yang lebih luas dari pada peperangan.
Ma’had Aly (2005, hal. 103), berpendapat mengenai makna jihad yang
memiliki banyak varian penafsiran. Al-Qur`an menyebutkan sebanyak 41 kali dan
memberikan penafsiran yang selalu berbeda dalam setiap ruang dan waktu
(korelasi ayat). Namun demikian, setidaknya perlu diketahui makna dasarnya,
yang berasal dari kata juhd dan jahd, artinya kekuatan, kemampuan, kesulitan dan
kelemahan.
Kata juhd bisa dilihat dalam QS:9:79 yang menerangkan sikap dan
penghinaan orang munafik kepada orang-orang mukmin yang memberikan
sedekah dengan sukarela sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan
kata jahd dapat ditemukan dalam QS:5:53, QS:6:109, QS:16:38, QS:24:53,
QS:35:42 yang memberikan petunjuk tentang kesungguhan orang dalam
bersumpah walau belum tentu benar. Kata Jihad yang berarti berjuang di jalan
Allah disebutkan 33 kali, 13 kali dalam bentuk fi’il madli, 5 kali dalam bentuk fi’il
mudlari’, 7 kali dalam bentuk ‘amr, 4 kali dalam bentuk isim fa’il. Di bagian lain
kata jihad senantiasa berdampingan dengan Ridla., seperti QS:2:218, QS:5:35,
QS:8:72,74, QS:9:19,24,41, QS:22:78, QS:49:15, QS:61:11. Berarti jihad di jalan
Allah mesti harus disertai dengan niatan mencari ridla Allah. (Aly, 2005, hal. 103)
Sayyid Quthb (1984, hal. 140), berpendapat mengenai jihad yaitu
menerima sikap lahir kaum munafik dan menyerahkan sikap batin mereka kepada
4
Allah SWT. Di samping itu, Allah memerintahkan kepada kaum muslimin agar
memerangi mereka dengan menggunakan argumentasi (hujjah) dan ilmu,
menjauhkan kekerasan terhadap mereka dan mengajak mereka agar tersentuh
hatinya.
Penjelasan tersebut merupakan cuplikan pembahasan mengenai jihad
dalam Islam, yang tampak dalam dan teliti bagi pengaturan sistem pergerakan
yang dilakukan, sehingga pantas dijadikan perhatian tersendiri. Tetapi kali ini
saya hanya bisa menganalisa dan menyimpulkan secara garis besar bagi sistem
pergerakan di dalam Islam yang dikenal dengan istilah jihad.1
B. Dalil Jihad
Menurut Sutan Mansur (1982, hal. 28), nilai jihad terletak pada firman
Allah yang berbunyi:
َ‫أ‬َٰٓ‫ي‬‫ا‬‫ه‬ُّ‫ي‬ََ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬ََْ‫ا‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ص‬‫ن‬‫نَت‬ِ‫إ‬َْ‫ا‬ َٰٓ‫و‬ُ‫ن‬‫ام‬‫ء‬ََّ‫ٱّلل‬ََ ۡ‫م‬ُ‫ك‬‫ام‬‫د‬ۡ‫ق‬‫َأ‬ ۡ‫ت‬ِ‫ب‬‫ث‬ُ‫ي‬‫َو‬ ۡ‫م‬ُ‫ك‬ ۡ‫ر‬ُ‫ص‬‫ن‬‫ي‬٧ََ
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya
Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”(QS. Muhammad
: 7)
Penjelasan ayat ini sangatlah sederhana, merupakan sebab akibat dari
perjuangan untuk menolong Allah yang berakibat kepada Allah akan menolong
orang-orang yang telah menolong-Nya. Menurut Sutan (1982, hal. 29), corak
berfikir seperti ini sangatlah umum.
Sifat orang-orang yang membela agama Allah itu terletak pada kesucian
diri dan kesucian untuk lainnya. Hal ini diibaratkan Sutan seperti sifat air mutlak
bukan air campuran seperti air limun meski ia bersih namun tidak dapat
menyucikan kepada yang lain. Ia hanya suci pada dirinya sendiri. Sedangkan
Mujahid menurut Sutan ialah orang yang diibaratkan seperti air mutlak yaitu suci
dan menyucikan. (Mansur, 1982, hal. 29)
1 Majamma’ Al-Lughah Al-‘Arabiyah Al-Idarah Al-‘Ammah li Al-Mu’jamat wa Ihya’
At-Turats Negara Mesir, Al-Mu’jam Al-Washith, (Mesir: Maktabah Asy-Syuruq Ad-Dauliyah,
2004), Cet. IV, hlm. 664.
5
Abul A’la Maududi (1984, hal. 37), berpendapat mengenai dalil jihad
dalam konteks Revolusi Dunia, dimana tidak boleh ada sebagian umat manusia
yang menikmati kebenaran (sistem kekuasaan) melainkan harus semua. Di mana
pun umat manusia tertindas, tersentuh diskriminasi dan pemerasan, di situlah
orang-orang saling berkewajiban mengulurkan bantuannya. Konsepsi yang sama
telah disebutkan oleh Al-Qur’an:
‫ا‬‫م‬‫و‬ََ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬‫َس‬ ‫ي‬ِ‫ف‬َ ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ت‬‫ق‬ُ‫ت‬َ ‫ََل‬ ۡ‫م‬ُ‫ك‬‫ل‬َِ َّ‫ٱّلل‬ََ‫و‬َ‫ين‬ِ‫ف‬‫ع‬ۡ‫ض‬‫ت‬ ۡ‫س‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬ََ ‫ن‬ِ‫م‬َِ‫ٱلر‬َِ‫ل‬‫ا‬‫ج‬ََ‫و‬َِ‫ء‬َٰٓ‫ا‬‫س‬ِ‫ٱلن‬َ
َ‫و‬َِ‫ن‬‫د‬ۡ‫ل‬ِ‫و‬ۡ‫ٱل‬ََ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬ََِ‫ه‬ِ‫ذ‬‫َه‬ ۡ‫ن‬ِ‫اَم‬‫ن‬ ۡ‫ج‬ ِ‫ر‬ ۡ‫خ‬‫َأ‬َٰٓ‫ا‬‫ن‬َّ‫ب‬‫َر‬‫ون‬ُ‫ول‬ُ‫ق‬‫ي‬َِ‫ة‬‫ي‬ ۡ‫ر‬‫ق‬ۡ‫ٱل‬ََِ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ٱلظ‬ََ‫اَو‬‫ه‬ُ‫ل‬ۡ‫ه‬‫أ‬‫ل‬‫ع‬ ۡ‫ٱج‬ََ‫ا‬‫ن‬َّ‫ل‬
َ‫اَو‬ّٗ‫ي‬ِ‫ل‬‫َو‬‫ُنك‬‫د‬َّ‫نَل‬ِ‫م‬‫ل‬‫ع‬ ۡ‫ٱج‬َََّ‫ل‬‫ا‬‫ن‬ََ‫ا‬ً‫ير‬ ِ‫ص‬‫َن‬‫ُنك‬‫د‬َّ‫نَل‬ِ‫م‬٧٥ََ
“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela)
orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak
yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri
ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi
Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!” (QS. Al-Nisa : 75)
Jihad bagi para mustadh’afin yang ditimpa dan dicoba dalam agama
mereka, disiksa di negeri sendiri yaitu Makkah. Bukanlah jihad qital (perang), hal
itu dikarenakan belum dapatnya izin dari Allah SWT. Maka, jihad yang
seharusnya dilakukan ialah menyampaikan dakwah dan bersabar serta
menanggung kesulitan ketika menjalankan perintah tersebut2. (Qardhawi, 2010,
hal. 76) Seperti dalam firman Allah:
َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬‫و‬َََّ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ ۡ‫ه‬‫ن‬‫اَل‬‫ين‬ِ‫ف‬َْ‫ا‬‫ُو‬‫د‬‫ه‬‫ج‬ََّ‫ن‬ِ‫إ‬‫َو‬ۚ‫ا‬‫ن‬‫ل‬ُ‫ب‬ُ‫س‬َ ۡ‫م‬ُ‫ه‬ََّ‫ٱّلل‬ََ‫ع‬‫م‬‫ل‬َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫س‬ ۡ‫ح‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬َ٦٩ََ
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-
benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan
sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat
baik.” (QS. Al-Ankabut : 69)
2 Tengku muhammad habsi, ash shidiegh/ihya ulumuddin, (semarang: PT pustaka
riski putra.2003), hlm 509
6
Yusuf Qardhawi (2010, hal. 76), berpendapat mengenai dalil yang
menunjukkan bahwa jihad tidak selamanya bermakna qital. Yaitu dua firman
Allah SWT. yang hampir mirip redaksinya namun berbeda surahnya. Sebagai
berikut:
‫ا‬‫ه‬ُّ‫ي‬‫أ‬َٰٓ‫ي‬ََُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ََ ِ‫د‬ِ‫ه‬‫ج‬َ‫ار‬َّ‫ف‬ُ‫ك‬ۡ‫ٱل‬ََ‫و‬َ‫ين‬ِ‫ق‬ِ‫ف‬‫ن‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬ََ‫و‬َۡ‫ظ‬ُ‫ل‬ ۡ‫ٱغ‬ََ‫س‬ۡ‫ئ‬ِ‫ب‬‫َو‬ ُُۖ‫م‬َّ‫ن‬‫ه‬‫َج‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬‫ى‬‫و‬ۡ‫أ‬‫م‬‫َو‬ ۚۡ‫م‬ِ‫ه‬ۡ‫ي‬‫ل‬‫ع‬
َُ‫ير‬ ِ‫ص‬‫م‬ۡ‫ٱل‬َ٧٣ََ
“Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang
munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah
jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.” (QS.
Al-Taubah : 73)
‫ا‬‫ه‬ُّ‫ي‬‫أ‬َٰٓ‫ي‬ََُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ََ ِ‫د‬ِ‫ه‬‫ج‬َ‫ار‬َّ‫ف‬ُ‫ك‬ۡ‫ٱل‬ََ‫و‬َ‫ين‬ِ‫ق‬ِ‫ف‬‫ن‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬ََ‫و‬َۡ‫ظ‬ُ‫ل‬ ۡ‫ٱغ‬ََ‫س‬ۡ‫ئ‬ِ‫ب‬‫َو‬ ُُۖ‫م‬َّ‫ن‬‫ه‬‫َج‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬‫ى‬‫و‬ۡ‫أ‬‫م‬‫َو‬ ۚۡ‫م‬ِ‫ه‬ۡ‫ي‬‫ل‬‫ع‬
َُ‫ير‬ ِ‫ص‬‫م‬ۡ‫ٱل‬َ٩ََ
“Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan
bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan
itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.” (QS. Al-Tahrim : 9)
Orang-orang munafik tidak boleh diperangi. Berbeda dengan orang kafir
yang dengan terang menyatakan kekafirannya. Seandainya jihad yang dimaksud
pada ayat tersebut adalah qital, tentu hal itu sudah dilakukan oleh Rasul sebagai
bentuk ketaatannya kepada Allah.3 Tetapi beliau tidak memerangi orang-orang
munafik, karena darah dan harta mereka terjaga dengan lidah mereka yang
mengucapkan kalimat laa ilaaha illallah. (Qardhawi, 2010, hal. 76)
AL-HADIST
Jabir r.a meriwayatkan:
‫فقد‬ ‫اجلهاد‬‫و‬ ‫االسالم‬ ‫عل‬ ‫فبايعه‬ * ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫فبايع‬ ‫عبداقدم‬ ‫ان‬‫انه‬‫رب‬‫فاخ‬ ‫صاحبه‬ ‫م‬
‫اات‬ ‫ادا‬ ‫دلك‬ ‫بعد‬ ‫فكان‬ ‫بعبدين‬ ‫منه‬ * ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫اه‬‫رت‬‫فاش‬ ‫كه‬‫معلو‬‫ه‬
3 Nazih Hammad, Mu’jam Al-Mushthalahat Al-Iqtishodiyah fi Lughah Al-Fuqaha’,
(Riyadh: Ad-Dar Al-‘Alamiyah li Al-Kitab Al-Islamy, 1995), Cet. III, hlm. 86.
7
‫اال‬ ‫عل‬ ‫ابيعه‬ ‫حر‬ ‫قال‬ ‫فان‬ ‫امعلوك‬‫و‬‫احره‬‫ساله‬ ‫يبايعه‬ ‫اليعرفه‬ ‫من‬‫سالم‬
‫دون‬ ‫االسالم‬ ‫عل‬ ‫يعه‬ ‫اب‬ ‫عبد‬ ‫قل‬ ‫ان‬‫و‬ ‫جلهاد‬ ‫ا‬‫و‬‫اجلهاد‬
Artinya:
“seorang hamba sehaya datang lalu berbai’at kepada rasullah s.a.w,
maka beliu pun membai’atnya atas islam dan jihat, kemudian temenya dating dan
memberitahukan bahwa orang tersebut milik (mahluk)nya, rasullah s.a.w, lalu
membelinya dengan dua orang hamba sehaya, sesudah peristiwa itu apabila
datang seorang yang tidak beliau kenal dan membai’atnya, beliau bertanya dulu,
apakah dia ‘merdeka’ beliau membai;atnya atas islam dan jihat dan kalau
berkata ‘hamba sehaya’ beliau membai’atnya atas islam tidak usah jihad”
Al-bajuri mendenifisikan jihad sebagai berikut :
‫قا‬ ‫ال‬ ‫تله‬ ‫املقا‬ ‫هي‬ ‫و‬ ‫هده‬ ‫اجلا‬ ‫من‬ ‫خؤد‬ ‫ما‬ ‫هللا‬ ‫سبيل‬ ‫يف‬ ‫القتال‬ ‫اي‬ ‫اجلهاد‬‫مت‬
‫النفس‬ ‫هده‬ ‫جما‬ ‫فهو‬ ‫االكرب‬ ‫اجلهاد‬ ‫ام‬ ‫االصغر‬ ‫اخلهاد‬ ‫هو‬ ‫وهدا‬ ‫الدين‬
‫اجل‬ ‫من‬ ‫رجع‬ ‫ادا‬ ‫ل‬ ‫يقو‬ ‫م‬ ‫ص‬ ‫لنىب‬ ‫ان‬ ‫كا‬‫لك‬ ‫فلد‬‫اجلهاد‬ ‫من‬ ‫رجعنا‬ ‫هاد‬
‫االكرب‬ ‫اجلهاد‬ ‫ايل‬ ‫صغر‬ ‫اال‬
Artinya:
“jihad atau qital itu berarti perang dijalan allah yang berasal dari kata
al-mujahadah, yaitu perang untuk menegakkan agama dan (pegertian) ini yang
dinamakan jihad ashghar, sedangkan jihad ashghar adalah jihad melawan hawa
nafsu, mengingat sabda Nabi Muhammad Saw, ketika beliau baru kembali dari
medan perang “ kita baru kembali dari jihad ashghar menuju jihad akbar”
Dalam Dadits lain yang artinya :
Dari Ibnu Umar beliau berkata : Aku mendengar
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian telah berjual
beli ‘inah, mengambil ekor sapi dan ridho dengan pertanian serta meninggalkan
8
jihad maka Allah akan menimpakan kalian kerendahan (kehinaan). Allah tidak
mencabutnya dari kalian sampai kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu
Daud)4
C. Syahid
Pengertian Makna Syahid dalam Ajaran Islam
Dalam Islam, syahid (Bahasa Arab: ‫هيد‬‫ش‬ šyahīd, jamak: ‫داء‬‫ه‬ُ‫ش‬ šyuhadā')
artinya Muslim yang ketika berperang atau berjuang di jalan Allah membela
kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan
untuk menegakkan agama Allah. Siapa yang berjuang membela harta miliknya,
jiwanya, keluarganya, agamanya, dan meninggal dalam perjuangannya itu, maka
ia meninggal fi sabilillah atau mati syahid. Mati syahid merupakan cita-cita
tertinggi umat Islam. Salah satu jalan menuju mati syahid adalah berjuang di jalan
Allah (jihad fi sabilillah).5
Dalil Al-Quran & Al-Hadist Syahid dalam Ajaran Islam
Orang-orang yang termasuk golongan yang meninggal dalam keadaan
syahid telah dijelaskan dalam dalam Al-Quran dan hadis, adalah sebagai berikut:
َ‫َل‬‫و‬ََ َّ‫ن‬‫ب‬‫س‬ ۡ‫ح‬‫ت‬َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬ََ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬‫يَس‬ِ‫ف‬َْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ت‬ُ‫ق‬َِ َّ‫ٱّلل‬ََ‫ون‬ُ‫ق‬‫ز‬ ۡ‫ر‬ُ‫ي‬َ ۡ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫َر‬‫ند‬ِ‫ع‬ٌَ‫ء‬َٰٓ‫ا‬‫ي‬ ۡ‫ح‬‫َأ‬ ۡ‫ل‬‫َب‬ۚ‫ا‬َۢ‫ت‬‫و‬ ۡ‫م‬‫أ‬
١٦٩ََ‫ين‬ ِ‫ح‬ ِ‫ر‬‫ف‬ََُ‫م‬ُ‫ه‬‫ى‬‫ات‬‫َء‬َٰٓ‫ا‬‫م‬ِ‫ب‬َُ َّ‫ٱّلل‬ََِ‫ه‬ِ‫ل‬ ۡ‫ض‬‫نَف‬ِ‫م‬‫ۦ‬ََِ‫ب‬َ‫ون‬ُ‫ِر‬‫ش‬ۡ‫ب‬‫ت‬ ۡ‫س‬‫ي‬‫و‬َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬ََ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َْ‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬‫ح‬ۡ‫ل‬‫َي‬ ۡ‫م‬‫ل‬
َ‫ون‬ُ‫ن‬‫ز‬ ۡ‫ح‬‫َي‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬َ‫َل‬‫َو‬ ۡ‫م‬ِ‫ه‬ۡ‫ي‬‫ل‬‫َع‬ ٌ‫ف‬ ۡ‫و‬‫َخ‬ َّ‫َل‬‫َأ‬ ۡ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ف‬ۡ‫ل‬‫َخ‬ ۡ‫ن‬ِ‫م‬١٧٠ََ ٖ‫ة‬‫م‬ۡ‫ع‬ِ‫ن‬ِ‫ب‬َ‫ون‬ُ‫ِر‬‫ش‬ۡ‫ب‬‫ت‬ ۡ‫س‬‫۞ي‬
َ‫ن‬ِ‫م‬َِ َّ‫ٱّلل‬َََّ‫ن‬‫أ‬‫َو‬ ٖ‫ل‬ ۡ‫ض‬‫ف‬‫و‬ََّ‫ٱّلل‬ََ‫ر‬ ۡ‫ج‬‫َأ‬ُ‫ع‬‫ي‬ ِ‫ض‬ُ‫ي‬َ‫َل‬َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ ۡ‫ؤ‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬َ١٧١ََ
"Dan jangan sekali-kali engkau menyangka orang-orang yang terbunuh
(yang gugur syahid) pada jalan Allah itu mati, (mereka tidak mati) bahkan
mereka adalah hidup (secara istimewa) di sisi Tuhan mereka dengan mendapat
rezeki;
4 Hassan saleh, kajian fiqih & fiqih kontemporer, (Jakarta: IT raja grafindo persada,
2004), hlm 279
5 Wizarah Al-Auqaf wa As-Syu’un Al-Islamiyah, Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, (Kuwait:
Dzat As-Salasil, 1986), Cet. II, Juz. VII, hlm. 18
9
(Dan juga) mereka bersukacita dengan kurniaan Allah (balasan mati
Syahid) yang telah dilimpahkan kepada mereka, dan mereka bergembira dengan
berita baik mengenai (saudara-saudaranya) orang-orang (Islam yang sedang
berjuang), yang masih tinggal di belakang, yang belum (mati dan belum) sampai
kepada mereka, (iaitu) bahawa tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian
yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.
Mereka bergembira dengan balasan nikmat dari Allah dan limpah
kurniaNya; dan (ingatlah), bahawa Allah tidak menghilangkan pahala orang-
orang yang beriman. (Surah Ali ‘Imran:169-171)
”
Adapun hadis-hadis Rasulullah s.a.w yang berkenaan dengan masalah
golongan yang meninggal dalam keadaan syahid banyak dijumpai diantaranya
adalah sebagai berikut:
Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang terbunuh kerana membela hartanya, maka ia syahid.
Terbunuh kerana membela agamanya, maka ia syahid. Terbunuh kerana membela
dirinya, ia syahid. Dan terbunuh kerana membela keluarganya, ia syahid." (Hadis
Riwayat Ahmad(1565), Tirmidzi(1341), An Nasa’I(4026), Abu Daud(4142))
Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah bersabda:
"Apa menurut kalian tentang orang yang mati syahid?" Mereka
menjawab: "Wahai Rasulullah, mati syahid adalah buat mereka yang dibunuh
fisabilillah." Rasulullah bersabda: "Jika demikian saja, maka syuhada umatku
sedikit." Mereka bertanya: "Lalu, siapa mereka Ya Rasulullah?" Rasulullah
menjawab: "Barangsiapa dibunuh dijalan Allah itulah Syahid, dan barangsiapa
mati fisabilillah itulah syahid, yang mati kerana thaun (sejenis penyakit lepra)
maka dia syahid, dan siapa yang mati kerana sakit perut dia syahid." (Hadis
Riwayat Muslim(3539).
D. GHANIMAH (‫)الغنيمة‬
1. Pengertian Ghanimah
Ada beberapa lafazh yang digunakan untuk menyebutkan istilah
ghanimah yaitu maghnam (‫,)المغنم‬ ghanim (‫,)الغنيم‬ dan ghunmu (‫.)الغنم‬ Bentuk jama’
10
dari ghanimah adalah ghanaim (‫,)غنائم‬ sedangkan maghnam bentuk jama’nya
adalah maghanim (‫.)مغانم‬ Adapun maknanya secara bahasa adalah al-
fauzu/‫(الفوز‬kemenangan). Ghanimah juga bermakna fai, keuntungan ( ‫ا‬‫لربح‬ ) dan
kelebihan (‫.)الفضل‬
Adapun defenisi ghanimah secara istilah adalah harta musuh yang
diambil dengan cara paksaan dan melalui peperangan. Ulama Hanafiyah
menjelaskan bahwa pengambilan dengan cara paksaan tidak terjadi kecuali
dengan kekuatan, baik secara hakiki atau dengan dalalah, artinya izin dari Imam.
Sedangkan ulama Syafi’iyah mendefenisikan ghanimah yaitu harta yang diambil
oleh kaum muslimin dari orang kafir dengan menunggang kuda dan unta. Ar-
Rafi’i mengatakan bahwa dalam kitab At-Tahzib disebutkan bahwa sama saja
apakah harta itu diambil dengan cara paksa atau karena mereka kalah dan
meninggalkan hartanya.6
2. Landasan Hukum
Ghanimah adalah salah satu dari keutamaan yang diberikan oleh Allah
kepada Rasulullah atas umat-umat yang lain. Nabi SAW bersabda,
ُ‫ض‬ْ‫مر‬‫أل‬‫ا‬ ‫م‬
ِ‫ِل‬ ْ‫ت‬‫م‬‫ل‬ِ‫ع‬ُ‫ج‬‫م‬‫و‬ ، ٍ‫ر‬ْ‫ه‬‫م‬‫ش‬ ‫م‬‫ة‬‫م‬‫ري‬ِ‫س‬‫م‬‫م‬ ِ‫ب‬ْ‫ع‬ُّ‫لر‬ِ‫اب‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫ص‬ُ‫ن‬ ‫ى‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬‫م‬‫ق‬ ٌ‫د‬‫م‬‫مح‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫م‬‫ط‬ْ‫ع‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬‫َل‬ ‫ا‬ً‫س‬ْ‫م‬‫َخ‬ ُ‫يت‬ِ‫ط‬ْ‫ُع‬‫أ‬
‫ا‬‫م‬ُّ‫ُّي‬‫م‬‫أ‬‫م‬‫ف‬ ، ‫ا‬ً‫ور‬ُ‫ه‬‫م‬‫ط‬‫م‬‫و‬ ‫ا‬ً‫د‬ِ‫ج‬ْ‫س‬‫م‬‫م‬َّ‫ل‬ِ‫م‬‫َت‬ ْ‫م‬‫َل‬‫م‬‫و‬ ُ
ِ‫اِن‬‫م‬‫غ‬‫م‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫م‬
ِ‫ِل‬ ْ‫ت‬َّ‫ل‬ِ‫ُح‬‫أ‬‫م‬‫و‬ ، ِ‫ل‬‫م‬‫ص‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬‫م‬‫ف‬ ُ‫ة‬‫م‬‫ال‬َّ‫الص‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬‫م‬‫ك‬‫م‬‫ر‬ْ‫مد‬‫أ‬ ِ‫ِت‬َّ‫ُم‬‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ل‬ُ‫ج‬‫م‬‫ر‬
ِ‫َّاس‬‫ن‬‫ال‬ ‫م‬‫ِل‬ِ‫إ‬ ُ‫ت‬ْ‫ث‬ِ‫ع‬ُ‫ب‬‫م‬‫و‬ ، ً‫ة‬َّ‫اص‬‫م‬‫خ‬ ِ‫ه‬ِ‫م‬ْ‫و‬‫م‬‫ق‬ ‫م‬‫ِل‬ِ‫إ‬ ُ‫ث‬‫م‬‫ع‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬ ُِّ‫َّىب‬‫ن‬‫ال‬ ‫م‬‫ن‬‫ا‬‫م‬‫ك‬‫م‬‫و‬ ، ‫م‬‫ة‬‫م‬‫اع‬‫م‬‫ف‬َّ‫الش‬ ُ‫يت‬ِ‫ط‬ْ‫ُع‬‫أ‬‫م‬‫و‬ ، ‫ى‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬‫م‬‫ق‬ ٍ‫د‬‫م‬‫مح‬‫أل‬
ً‫ة‬َّ‫ام‬‫م‬‫ع‬)‫البخاري‬ ‫اه‬‫و‬‫(ر‬
Artinya: “Aku telah diberikan lima hal yang tidak diberikan kepada
seorang pun sebelumku, aku dimenangkan dengan perasaan takut (dalam diri
musuh) sejauh satu bulan perjalanan, bumi dijadikan bagiku masjid dan suci
maka siapapun yang mendapati waktu sholat maka hendaklah ia sholat,
ghanimah dihalalkan bagiku dan tidak dihalalkan bagi seorangpun sebelumku,
6 Ibnu Al-‘Araby, Ahkam Al-Qur’an, (Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyah, 2003), Cet. III,
Juz. II, hlm. 377.
11
aku diberikan syafaat, Nabi hanya diutus pada kaumnya saja, sedangkan aku
diutus untuk seluruh manusia”. (HR. Bukhari)[14]
Pada awalnya, pembagian ghanimah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.
Kemudian turunlah firman Allah SWT yang menjelaskan tentang ketentuan dalam
pembagian ghanimah tersebut,
‫م‬‫غ‬ ‫ا‬‫م‬َّ‫َّن‬‫م‬‫أ‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫م‬‫م‬‫ل‬ْ‫اع‬‫م‬‫و‬ٰ‫ى‬‫م‬‫ام‬‫م‬‫ت‬‫م‬‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬‫م‬‫و‬ ٰ‫م‬‫َب‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬ِ‫ل‬‫م‬‫و‬ ِ‫ول‬ُ‫س‬َّ‫لر‬ِ‫ل‬‫م‬‫و‬ ُ‫ه‬‫م‬‫س‬ُُ‫َخ‬ َِِّ‫ّلِل‬ َّ‫من‬‫أ‬‫م‬‫ف‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬‫م‬‫ش‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫م‬ِ‫ن‬
:‫(األنفال‬ ِ‫يل‬ِ‫ب‬َّ‫الس‬ ِ‫ن‬ْ‫اب‬‫م‬‫و‬ ِ‫ني‬ِ‫اك‬‫م‬‫س‬‫م‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬‫م‬‫و‬41)
Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh
sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul,
kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil”. (QS. Al-
Anfal: 41)
Dalam ayat ini telah ditetapkan bahwa yang dibagikan kepada pasukan
hanyalah 4/5 dari harta ghanimah, adapun sisanya (1/5) untuk selain mereka
sebagaimana dalam ayat di atas. Ghanimah pertama yang dikenakan ketentuan
menarik seperlima oleh Rasulullah SAW setelah perang Badr adalah ghanimah
perang Bani Qainuqa’.
E. Kafir
1. Pengertian Kafir.
Kāfir (bahasa Arab: ‫كافر‬ kāfir; plural ‫ار‬‫كف‬ kuffār) dalam syariat Islam adalah
diartikan sebagai "orang yang tidak percaya" atau "orang yang sangsi". Istilah ini
mengacu kepada orang yang menolak Allah SWT, atau orang yang bersembunyi,
menolak atau menutup dari kebenaran akan agama Islam. Perbuatan menyatakan
seseorang kafir disebut takfir. Dalam terminologi kultural kata ini digunakan
dalam agama Islam untuk merujuk kepada orang-orang yang mengingkari nikmat
Allah SWT (sebagai lawan dari kata syakir, yang berarti orang yang bersyukur).
Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar, menolak atau menutup.
Jadi menurut syariat Islam, manusia kafir yaitu: mengingkari Allah SWT sebagai
satu-satunya yang berhak disembah dan mengingkari Rasul Muhammad SAW
sebagai utusan-Nya.
12
Dalam etimologi kata kafir memiliki akar kata K-F-R yang berasal dari
kata kufuryang berarti menutup. Pada zaman sebelum datangnya Agama Islam,
istilah tersebut digunakan untuk para petani yang sedang menanam benih di
ladang, kemudian menutup (mengubur) dengan tanah. Sehingga kalimat kāfir bisa
dimplikasikan menjadi "seseorang yang bersembunyi atau menutup diri". Dengan
demikian kata kafir mengisyaratkan arti seseorang yang bersembunyi atau
menutup diri.7
Jadi menurut syariat Islam, manusia kafir yaitu: seorang yang mengingkari
Allah SWT sebagai satu-satunya yang berhak disembah dan mengingkari Rasul
Muhammad sebagai utusan-Nya.
Toshihiko izutsu dalam bukunya konsep kepercayaan dalam teologi islam
‘analisis semantik iman dan islam’ memperkenalkan konsep kafir yang penting
yaitu kafir ni’mah dan kafir din, pembagian konsep ini berpegang pada makna
kufur yang memiliki makna ganda yang memainkan makna penting dalam al-
qur’an. Kafir ni’mah berarti manusia tidak berterima kasih atau tidak bersyukur
atas karunia yang diterimanya yang merupakan makna kata asal dari kufur.
Sedangkan kafir din (agama) memiliki cakupan yang lebih serius dibanding
dengan kafir ni’mah, yaitu dengan mendustakan agama dengan tidak
mempercayai Allah SWT dan ajaran yang disampaikan kepada Rasul-Nya.
Macam-Macam Bentuk Kekafiran.
Secara garis besar penggolongan kafir dibagi kedalam dua kelompok besar
yaitu kelompok kafir harbi dan kafir zimmi. Kafir harbi merupakan bentuk
kekariran yang oleh Rasulullah dibolehkan untuk di alirkan darahnya, hal ini
karena kafir harbi mengingkari adannya Allah SWT dan Rasul-Nya dan mereka
juga tidak tunduk dan patuh terhadap pemerintahan yang ada dimana mereka
tinggal bahkan mereka suka memerangi orang-orang muslim. Didalam kehidupan
sehari-hari kafir mempunyai berbagai bentuk yang muncul dalam persoalan yang
menyimpang dari ketauhidan yaitu:
1. Kafir ingkar.
7 Wizarah Juz. VII, op.cit, hlm. 19
13
Merupakan orang yang mengingkari kebenaran ajaran al-Qur’an, baik hal
itu disadari sebagai suatu kebenaran atau belum disadarinya, sebagaiman firman
Allah SWT dalam al qur’an surat al kahfi ayat 11:
Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan
Yang Maha Esa". barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
2. Kafir inad.
Merupakan orang yang tidak mau menerima kebenaran, walaupun ia
menyadari bahwa itu adalah kebenaran.
3. Kafir juhud.
Merupakan orang yang mengingkari kebenaran, sedangkan ia tahu bahwa
itu adalah benar. Seperti yang ada di dalam Al-Qur’an, yakni :
..maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui,
mereka lalu ingkar (kafaru) kepadanya. (Al-Baqarah ayat 89)
4. Kafir nifaq.
Merupakan orang yang pura-pura menampakkan kebaikan, tetapi di dalam
hatinya berisi kejahatan. Secara lahiriyah nampak Islam, tetapi hakikat isi hatinya
mengingkari kebenaran ajaran Islam.
5. Kafir harbi.
Kata harbi berlaku dalam hukum perang. Hal ini terjadi jika pihak musuh
orang kafir yang dihadapinya belum menyerahkan diri atau belum mau menerima
perdamaian atau perjanjian dengan kaum muslimin.
6. Kafir zimmi.
Kata zimmi yaitu tanggungan kaum muslimin. Hal ini berlaku dalam
wilayah yang dikuasai oleh perdamaian atau perjanjian yang diberikan oleh kaum
muslimin.
6. Kafir At-Tauhid.
Orang yang menolak adanya tauhid, yaitu tak percaya bahwa Tuhan itu
satu. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri
14
peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (Al-
Baqarah ayat 6)
7. Kafir Al-Ni’mah.
Orang yang mengingkari nikmat Allah SWT atau tak bersyukur kepada
Allah SWT. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari
(nikmat)-Ku (la takfurun). (Al-Baqarah ayat 152)8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian jihad yang selama ini hanya disempitkan menjadi kekerasan
dan peperangan ternyata hanya sebagian dari varian jihad menurut pembahasan
saya dalam makalah ini. Jihad merupakan usaha mencurahkan seluruh tenaga,
hati, fikiran bahkan harta demi menuju pada sikap yang lebih baik dan mendapat
rahmat juga ridla Allah. (Qardhawi, 2010)
Kemudian diperkuat kembali dengan adanya macam jihad menurut
pendapat ulama khususnya Ibnu Qayyim, yaitu jihad melawan hawa nafsu, jihad
melawan setan, jihad memerangi kaum kafir dan munafik dan jihad melawan
kedzaliman dan kefasikan yang masing-masing jihad tersebut memiliki tingkatan
8 Ibnu Manzhur, Lisan Al-‘Arab, (Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyah, 2005), Cet. I, Juz.
VI, hlm. 736.
15
yang berbeda-beda. Jadi, ada beberapa tahapan menurut saya untuk dapat
dikatakan benar bahwa jihad dengan cara berperang itu diperbolehkan. Jihad
adalah usaha defensif atau merupakan tameng agar Islam tetap terlihat tangguh
dari segala aspek, baik intelektualitas, keyakinan bahkan lahiriyah (kekuatan
fisik).
B. Saran
Dalam memahami nilai-nilai keagamaan, mestinya seseorang tidak harus
terburu-buru berkesimpulan. Hal itu akan menyebabkan pemahaman yang parsial
atau sebagian yang dipahami, sedang sebagian lainnya terlupakan atau tak
terjamah. Maka sikap pertama ketika mengenal satu wacana ialah rasa ingin tahu
untuk mempelajarinya. Dengan demikian sesuatu yang belum didapat akan
menjadi pelengkap pengetahuan sebelumnya.
Dan perjuangan yang mengatasnamakan agama pada intinya hanya sebagai
tragedi pencatutan nama Tuhan untuk meraih kepentingan-kepentingan politik
atau lainnya, jika perjuangan tersebut tidak dibalut dengan rasa kasih-sayang
untuk seluruh alam semesta demi mendapatkan rahmat Allah dan mencapai ridha-
Nya.
DAFTAR PUSTAKA
Abul, M. A., Hasan, A.-B., & Sayyid, Q. (1984). JIHAD (Perang Suci). Bandung:
Risalah.
Aly, M. (2005). Fiqh Realitas. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.
Luthfi, A., Ulil, A. A., Nong, M. D., Novriantoni, K., Saidiman, A., & Evi
Rahmawati. (2015, Desember Senin). Abaout Us: ISLAM Lib. Dipetik
Desember Selasa, 2015, dari ISLAM Lib Web site:
http://islamlib.com/gagasan/jihad-kebebasan-dan-pendidikan/
Mansur, S. (1982). JIHAD. Jakarta: Panji Masyarakat.
Qardhawi, Y. (2010). Fiqih Jihad. Bandung: Mizan.
16
Majamma’ Al-Lughah Al-‘Arabiyah Al-Idarah Al-‘Ammah li Al-Mu’jamat wa
Ihya’ At-Turats Negara Mesir, Al-Mu’jam Al-Washith, Mesir: Maktabah
Asy-Syuruq Ad-Dauliyah, 2004.
Tengku muhammad habsi, ash shidiegh/ihya ulumuddin, semarang: PT pustaka
riski putra.2003.
Nazih Hammad, Mu’jam Al-Mushthalahat Al-Iqtishodiyah fi Lughah Al-Fuqaha’,
Riyadh: Ad-Dar Al-‘Alamiyah li Al-Kitab Al-Islamy, 1995
Hassan saleh, kajian fiqih & fiqih kontemporer, Jakarta: IT raja grafindo persada,
2004.
Wizarah Al-Auqaf wa As-Syu’un Al-Islamiyah, Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah,
Kuwait: Dzat As-Salasil, 1986.
Ibnu Al-‘Araby, Ahkam Al-Qur’an, Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyah, 2003.
Ibnu Manzhur, Lisan Al-‘Arab, Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyah, 2005.

More Related Content

What's hot

Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaRobet Saputra
 
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMateri 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMarlin Dwinastiti
 
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahad
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahadMakalah hadits mutawatir dan hadits ahad
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahadRendiTrida
 
Makalah pengaruh globalisasi terhadap pendidikan indonesia
Makalah pengaruh globalisasi terhadap pendidikan indonesiaMakalah pengaruh globalisasi terhadap pendidikan indonesia
Makalah pengaruh globalisasi terhadap pendidikan indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamDalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamAnas Wibowo
 
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)Neyna Fazadiq
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
 
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an Dyra Yunilaili
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahjuniska efendi
 
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamAkhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamNovita Widianingsih
 
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13Trie Nakita Sabrina
 
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islammakalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at IslamKartika Dwi Rachmawati
 
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratKaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratArif Arif
 
Makalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwalMakalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwaljuniska efendi
 

What's hot (20)

Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
 
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMateri 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
 
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahad
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahadMakalah hadits mutawatir dan hadits ahad
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahad
 
Makalah pengaruh globalisasi terhadap pendidikan indonesia
Makalah pengaruh globalisasi terhadap pendidikan indonesiaMakalah pengaruh globalisasi terhadap pendidikan indonesia
Makalah pengaruh globalisasi terhadap pendidikan indonesia
 
173568320 makalah-tauhid
173568320 makalah-tauhid173568320 makalah-tauhid
173568320 makalah-tauhid
 
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamDalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
 
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesiaMakalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
 
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
 
POWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAMPOWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAM
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
 
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamAkhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
 
Aqidah ppt
Aqidah pptAqidah ppt
Aqidah ppt
 
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
 
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islammakalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratKaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
 
Makalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwalMakalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwal
 

Similar to MEMAHAMI MAKNA JIHAD

Makalah hadits ii
Makalah hadits iiMakalah hadits ii
Makalah hadits iiQye Ducky
 
Kontekstualisasi konsep jihad
Kontekstualisasi konsep jihadKontekstualisasi konsep jihad
Kontekstualisasi konsep jihadMuhsin Hariyanto
 
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat WabahSolusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat WabahAnas Wibowo
 
Kewajiban menuntut ilmu (quran hadits)
Kewajiban menuntut ilmu (quran hadits)Kewajiban menuntut ilmu (quran hadits)
Kewajiban menuntut ilmu (quran hadits)Resti Amin
 
Fiqh jihad
Fiqh jihadFiqh jihad
Fiqh jihadelhamidi
 
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...Muhsin Hariyanto
 
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...Muhsin Hariyanto
 
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...Muhsin Hariyanto
 
Serambi Islami TVRI - Amalan Yang Mendatangkan Rizki - Dr. Hasani Ahmad said,...
Serambi Islami TVRI - Amalan Yang Mendatangkan Rizki - Dr. Hasani Ahmad said,...Serambi Islami TVRI - Amalan Yang Mendatangkan Rizki - Dr. Hasani Ahmad said,...
Serambi Islami TVRI - Amalan Yang Mendatangkan Rizki - Dr. Hasani Ahmad said,...Hasaniahmadsaid
 
Kontekstualisasi konsep jihad
Kontekstualisasi konsep jihadKontekstualisasi konsep jihad
Kontekstualisasi konsep jihadMuhsin Hariyanto
 
Modul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xModul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xMoezzt Licha
 
Agama Kls X Materi 1.pptx
Agama Kls X Materi 1.pptxAgama Kls X Materi 1.pptx
Agama Kls X Materi 1.pptxIimOriginal
 
Jihad fii sabilillah
Jihad fii sabilillahJihad fii sabilillah
Jihad fii sabilillahAndri Arin
 

Similar to MEMAHAMI MAKNA JIHAD (20)

Makalah hadits ii
Makalah hadits iiMakalah hadits ii
Makalah hadits ii
 
Kontekstualisasi konsep jihad
Kontekstualisasi konsep jihadKontekstualisasi konsep jihad
Kontekstualisasi konsep jihad
 
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat WabahSolusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
 
Kewajiban menuntut ilmu (quran hadits)
Kewajiban menuntut ilmu (quran hadits)Kewajiban menuntut ilmu (quran hadits)
Kewajiban menuntut ilmu (quran hadits)
 
Fiqh jihad
Fiqh jihadFiqh jihad
Fiqh jihad
 
Fiqh dan Etika Jihad
Fiqh dan Etika JihadFiqh dan Etika Jihad
Fiqh dan Etika Jihad
 
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
 
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
 
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
 
Jihad
JihadJihad
Jihad
 
TUGAS HADIS TEMATIK Eka darmawan. SM V MD-E FDK UINSU 2019
TUGAS HADIS TEMATIK Eka darmawan. SM V MD-E FDK UINSU 2019TUGAS HADIS TEMATIK Eka darmawan. SM V MD-E FDK UINSU 2019
TUGAS HADIS TEMATIK Eka darmawan. SM V MD-E FDK UINSU 2019
 
TUGAS RESUME HADIS TEMATIK. SRI YUWATI. SM V MD-C FDK UINSU 2019
TUGAS RESUME HADIS TEMATIK. SRI YUWATI. SM V MD-C FDK UINSU 2019TUGAS RESUME HADIS TEMATIK. SRI YUWATI. SM V MD-C FDK UINSU 2019
TUGAS RESUME HADIS TEMATIK. SRI YUWATI. SM V MD-C FDK UINSU 2019
 
Serambi Islami TVRI - Amalan Yang Mendatangkan Rizki - Dr. Hasani Ahmad said,...
Serambi Islami TVRI - Amalan Yang Mendatangkan Rizki - Dr. Hasani Ahmad said,...Serambi Islami TVRI - Amalan Yang Mendatangkan Rizki - Dr. Hasani Ahmad said,...
Serambi Islami TVRI - Amalan Yang Mendatangkan Rizki - Dr. Hasani Ahmad said,...
 
Sabar menghadapi musuh
Sabar menghadapi musuhSabar menghadapi musuh
Sabar menghadapi musuh
 
Kontekstualisasi konsep jihad
Kontekstualisasi konsep jihadKontekstualisasi konsep jihad
Kontekstualisasi konsep jihad
 
Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)
Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)
Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)
 
Himpunan 50 hadits_pilihan
Himpunan 50 hadits_pilihanHimpunan 50 hadits_pilihan
Himpunan 50 hadits_pilihan
 
Modul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xModul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas x
 
Agama Kls X Materi 1.pptx
Agama Kls X Materi 1.pptxAgama Kls X Materi 1.pptx
Agama Kls X Materi 1.pptx
 
Jihad fii sabilillah
Jihad fii sabilillahJihad fii sabilillah
Jihad fii sabilillah
 

Recently uploaded

CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 

Recently uploaded (20)

CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 

MEMAHAMI MAKNA JIHAD

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan merupakan keniscayaan hidup manusia, terlepas apa pun yang diperjuangkan. Awal dari usaha manusia mencari kebenaran juga sebagai semangat hidup menunjang keberhasilan. Orientasi perjuangan setiap orang pastilah berbeda, namun di dalam agama Islam khususnya, Allah telah menjelaskan di dalam firman-Nya QS. Al-Baqarah ayat 218 bahwa perjuangan hidup hanyalah untuk meraih rahmat Allah. Dewasa ini nilai-nilai perjuangan telah dinodai dengan gerakan semacam kekerasan dan ancaman, seperti munculnya kelompok ISIS, teror di Paris dan sebagainya. Tentu perjuangan dalam Islam bukanlah menebar ketidaktenangan. Islam sangat menghargai perdamaian dan mengajarkan cinta kepada sesama. Terbukti dalam firman Allah QS. Al-Anbiya ayat 107 yang berbunyi “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” Seperti itulah Allah sangat menghargai makhluknya. Beberapa kasus kekerasan yang mengatasnamakan agama tidak bisa dipungkiri, beberapa kemungkinan dapat disimpulkan salah satunya pemahaman tentang makna jihad yang parsial. Maka dari itu saya mencoba mengkaji satu term tersebut sebagai bentuk ketakwaan terhadap Allah untuk selalu menjaga citra agama yang Allah turunkan ke muka bumi. Mudah-mudahan tulisan yang saya buat dapat menjadi acuan sederhana dalam memahami “jihad” sebenarnya yang bersumber dari Al-Qur’an, Al-Sunnah dan pendapat para ulama. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan jihad? 2. Apa saja yang menjadi dalil jihad? 3. Adakah jenis-jenis jihad?
  • 2. 2 4. Apa yang membedakan jihad dengan terorisme? 5. Sampaimanakah proporsi jihad? C. Tujuan 1. Mengetahui makna jihad. 2. Memahami dalil jihad. 3. Mengetahui jenis-jenis jihad. 4. Dapat membedakan antara jihad dengan terorisme. 5. Mengetahui proporsi jihad.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. PengertianJihad Mnurut Yusuf Qardhawi (2010, hal. Ixxv), jihad adalah bentuk isim masdhar dari kata jahada-yujahidu-jihadan-mujahadah. Secara etimologi, jihad berarti mencurahkan usaha, kemampuan dan tenaga. Jihad secara bahasa berarti menanggung kesulitan. Kata jihad kemudian lebih banyak digunakan dalam arti peperangan untuk menolong agama dan membela kehormatan umat. Dalam Al- Quran dan Sunnah, jihad memiliki makna yang lebih luas dari pada peperangan. Ma’had Aly (2005, hal. 103), berpendapat mengenai makna jihad yang memiliki banyak varian penafsiran. Al-Qur`an menyebutkan sebanyak 41 kali dan memberikan penafsiran yang selalu berbeda dalam setiap ruang dan waktu (korelasi ayat). Namun demikian, setidaknya perlu diketahui makna dasarnya, yang berasal dari kata juhd dan jahd, artinya kekuatan, kemampuan, kesulitan dan kelemahan. Kata juhd bisa dilihat dalam QS:9:79 yang menerangkan sikap dan penghinaan orang munafik kepada orang-orang mukmin yang memberikan sedekah dengan sukarela sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kata jahd dapat ditemukan dalam QS:5:53, QS:6:109, QS:16:38, QS:24:53, QS:35:42 yang memberikan petunjuk tentang kesungguhan orang dalam bersumpah walau belum tentu benar. Kata Jihad yang berarti berjuang di jalan Allah disebutkan 33 kali, 13 kali dalam bentuk fi’il madli, 5 kali dalam bentuk fi’il mudlari’, 7 kali dalam bentuk ‘amr, 4 kali dalam bentuk isim fa’il. Di bagian lain kata jihad senantiasa berdampingan dengan Ridla., seperti QS:2:218, QS:5:35, QS:8:72,74, QS:9:19,24,41, QS:22:78, QS:49:15, QS:61:11. Berarti jihad di jalan Allah mesti harus disertai dengan niatan mencari ridla Allah. (Aly, 2005, hal. 103) Sayyid Quthb (1984, hal. 140), berpendapat mengenai jihad yaitu menerima sikap lahir kaum munafik dan menyerahkan sikap batin mereka kepada
  • 4. 4 Allah SWT. Di samping itu, Allah memerintahkan kepada kaum muslimin agar memerangi mereka dengan menggunakan argumentasi (hujjah) dan ilmu, menjauhkan kekerasan terhadap mereka dan mengajak mereka agar tersentuh hatinya. Penjelasan tersebut merupakan cuplikan pembahasan mengenai jihad dalam Islam, yang tampak dalam dan teliti bagi pengaturan sistem pergerakan yang dilakukan, sehingga pantas dijadikan perhatian tersendiri. Tetapi kali ini saya hanya bisa menganalisa dan menyimpulkan secara garis besar bagi sistem pergerakan di dalam Islam yang dikenal dengan istilah jihad.1 B. Dalil Jihad Menurut Sutan Mansur (1982, hal. 28), nilai jihad terletak pada firman Allah yang berbunyi: َ‫أ‬َٰٓ‫ي‬‫ا‬‫ه‬ُّ‫ي‬ََ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬ََْ‫ا‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ص‬‫ن‬‫نَت‬ِ‫إ‬َْ‫ا‬ َٰٓ‫و‬ُ‫ن‬‫ام‬‫ء‬ََّ‫ٱّلل‬ََ ۡ‫م‬ُ‫ك‬‫ام‬‫د‬ۡ‫ق‬‫َأ‬ ۡ‫ت‬ِ‫ب‬‫ث‬ُ‫ي‬‫َو‬ ۡ‫م‬ُ‫ك‬ ۡ‫ر‬ُ‫ص‬‫ن‬‫ي‬٧ََ “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”(QS. Muhammad : 7) Penjelasan ayat ini sangatlah sederhana, merupakan sebab akibat dari perjuangan untuk menolong Allah yang berakibat kepada Allah akan menolong orang-orang yang telah menolong-Nya. Menurut Sutan (1982, hal. 29), corak berfikir seperti ini sangatlah umum. Sifat orang-orang yang membela agama Allah itu terletak pada kesucian diri dan kesucian untuk lainnya. Hal ini diibaratkan Sutan seperti sifat air mutlak bukan air campuran seperti air limun meski ia bersih namun tidak dapat menyucikan kepada yang lain. Ia hanya suci pada dirinya sendiri. Sedangkan Mujahid menurut Sutan ialah orang yang diibaratkan seperti air mutlak yaitu suci dan menyucikan. (Mansur, 1982, hal. 29) 1 Majamma’ Al-Lughah Al-‘Arabiyah Al-Idarah Al-‘Ammah li Al-Mu’jamat wa Ihya’ At-Turats Negara Mesir, Al-Mu’jam Al-Washith, (Mesir: Maktabah Asy-Syuruq Ad-Dauliyah, 2004), Cet. IV, hlm. 664.
  • 5. 5 Abul A’la Maududi (1984, hal. 37), berpendapat mengenai dalil jihad dalam konteks Revolusi Dunia, dimana tidak boleh ada sebagian umat manusia yang menikmati kebenaran (sistem kekuasaan) melainkan harus semua. Di mana pun umat manusia tertindas, tersentuh diskriminasi dan pemerasan, di situlah orang-orang saling berkewajiban mengulurkan bantuannya. Konsepsi yang sama telah disebutkan oleh Al-Qur’an: ‫ا‬‫م‬‫و‬ََ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬‫َس‬ ‫ي‬ِ‫ف‬َ ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ت‬‫ق‬ُ‫ت‬َ ‫ََل‬ ۡ‫م‬ُ‫ك‬‫ل‬َِ َّ‫ٱّلل‬ََ‫و‬َ‫ين‬ِ‫ف‬‫ع‬ۡ‫ض‬‫ت‬ ۡ‫س‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬ََ ‫ن‬ِ‫م‬َِ‫ٱلر‬َِ‫ل‬‫ا‬‫ج‬ََ‫و‬َِ‫ء‬َٰٓ‫ا‬‫س‬ِ‫ٱلن‬َ َ‫و‬َِ‫ن‬‫د‬ۡ‫ل‬ِ‫و‬ۡ‫ٱل‬ََ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬ََِ‫ه‬ِ‫ذ‬‫َه‬ ۡ‫ن‬ِ‫اَم‬‫ن‬ ۡ‫ج‬ ِ‫ر‬ ۡ‫خ‬‫َأ‬َٰٓ‫ا‬‫ن‬َّ‫ب‬‫َر‬‫ون‬ُ‫ول‬ُ‫ق‬‫ي‬َِ‫ة‬‫ي‬ ۡ‫ر‬‫ق‬ۡ‫ٱل‬ََِ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ٱلظ‬ََ‫اَو‬‫ه‬ُ‫ل‬ۡ‫ه‬‫أ‬‫ل‬‫ع‬ ۡ‫ٱج‬ََ‫ا‬‫ن‬َّ‫ل‬ َ‫اَو‬ّٗ‫ي‬ِ‫ل‬‫َو‬‫ُنك‬‫د‬َّ‫نَل‬ِ‫م‬‫ل‬‫ع‬ ۡ‫ٱج‬َََّ‫ل‬‫ا‬‫ن‬ََ‫ا‬ً‫ير‬ ِ‫ص‬‫َن‬‫ُنك‬‫د‬َّ‫نَل‬ِ‫م‬٧٥ََ “Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!” (QS. Al-Nisa : 75) Jihad bagi para mustadh’afin yang ditimpa dan dicoba dalam agama mereka, disiksa di negeri sendiri yaitu Makkah. Bukanlah jihad qital (perang), hal itu dikarenakan belum dapatnya izin dari Allah SWT. Maka, jihad yang seharusnya dilakukan ialah menyampaikan dakwah dan bersabar serta menanggung kesulitan ketika menjalankan perintah tersebut2. (Qardhawi, 2010, hal. 76) Seperti dalam firman Allah: َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬‫و‬َََّ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ ۡ‫ه‬‫ن‬‫اَل‬‫ين‬ِ‫ف‬َْ‫ا‬‫ُو‬‫د‬‫ه‬‫ج‬ََّ‫ن‬ِ‫إ‬‫َو‬ۚ‫ا‬‫ن‬‫ل‬ُ‫ب‬ُ‫س‬َ ۡ‫م‬ُ‫ه‬ََّ‫ٱّلل‬ََ‫ع‬‫م‬‫ل‬َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫س‬ ۡ‫ح‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬َ٦٩ََ “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut : 69) 2 Tengku muhammad habsi, ash shidiegh/ihya ulumuddin, (semarang: PT pustaka riski putra.2003), hlm 509
  • 6. 6 Yusuf Qardhawi (2010, hal. 76), berpendapat mengenai dalil yang menunjukkan bahwa jihad tidak selamanya bermakna qital. Yaitu dua firman Allah SWT. yang hampir mirip redaksinya namun berbeda surahnya. Sebagai berikut: ‫ا‬‫ه‬ُّ‫ي‬‫أ‬َٰٓ‫ي‬ََُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ََ ِ‫د‬ِ‫ه‬‫ج‬َ‫ار‬َّ‫ف‬ُ‫ك‬ۡ‫ٱل‬ََ‫و‬َ‫ين‬ِ‫ق‬ِ‫ف‬‫ن‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬ََ‫و‬َۡ‫ظ‬ُ‫ل‬ ۡ‫ٱغ‬ََ‫س‬ۡ‫ئ‬ِ‫ب‬‫َو‬ ُُۖ‫م‬َّ‫ن‬‫ه‬‫َج‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬‫ى‬‫و‬ۡ‫أ‬‫م‬‫َو‬ ۚۡ‫م‬ِ‫ه‬ۡ‫ي‬‫ل‬‫ع‬ َُ‫ير‬ ِ‫ص‬‫م‬ۡ‫ٱل‬َ٧٣ََ “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.” (QS. Al-Taubah : 73) ‫ا‬‫ه‬ُّ‫ي‬‫أ‬َٰٓ‫ي‬ََُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ََ ِ‫د‬ِ‫ه‬‫ج‬َ‫ار‬َّ‫ف‬ُ‫ك‬ۡ‫ٱل‬ََ‫و‬َ‫ين‬ِ‫ق‬ِ‫ف‬‫ن‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬ََ‫و‬َۡ‫ظ‬ُ‫ل‬ ۡ‫ٱغ‬ََ‫س‬ۡ‫ئ‬ِ‫ب‬‫َو‬ ُُۖ‫م‬َّ‫ن‬‫ه‬‫َج‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬‫ى‬‫و‬ۡ‫أ‬‫م‬‫َو‬ ۚۡ‫م‬ِ‫ه‬ۡ‫ي‬‫ل‬‫ع‬ َُ‫ير‬ ِ‫ص‬‫م‬ۡ‫ٱل‬َ٩ََ “Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.” (QS. Al-Tahrim : 9) Orang-orang munafik tidak boleh diperangi. Berbeda dengan orang kafir yang dengan terang menyatakan kekafirannya. Seandainya jihad yang dimaksud pada ayat tersebut adalah qital, tentu hal itu sudah dilakukan oleh Rasul sebagai bentuk ketaatannya kepada Allah.3 Tetapi beliau tidak memerangi orang-orang munafik, karena darah dan harta mereka terjaga dengan lidah mereka yang mengucapkan kalimat laa ilaaha illallah. (Qardhawi, 2010, hal. 76) AL-HADIST Jabir r.a meriwayatkan: ‫فقد‬ ‫اجلهاد‬‫و‬ ‫االسالم‬ ‫عل‬ ‫فبايعه‬ * ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫فبايع‬ ‫عبداقدم‬ ‫ان‬‫انه‬‫رب‬‫فاخ‬ ‫صاحبه‬ ‫م‬ ‫اات‬ ‫ادا‬ ‫دلك‬ ‫بعد‬ ‫فكان‬ ‫بعبدين‬ ‫منه‬ * ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫اه‬‫رت‬‫فاش‬ ‫كه‬‫معلو‬‫ه‬ 3 Nazih Hammad, Mu’jam Al-Mushthalahat Al-Iqtishodiyah fi Lughah Al-Fuqaha’, (Riyadh: Ad-Dar Al-‘Alamiyah li Al-Kitab Al-Islamy, 1995), Cet. III, hlm. 86.
  • 7. 7 ‫اال‬ ‫عل‬ ‫ابيعه‬ ‫حر‬ ‫قال‬ ‫فان‬ ‫امعلوك‬‫و‬‫احره‬‫ساله‬ ‫يبايعه‬ ‫اليعرفه‬ ‫من‬‫سالم‬ ‫دون‬ ‫االسالم‬ ‫عل‬ ‫يعه‬ ‫اب‬ ‫عبد‬ ‫قل‬ ‫ان‬‫و‬ ‫جلهاد‬ ‫ا‬‫و‬‫اجلهاد‬ Artinya: “seorang hamba sehaya datang lalu berbai’at kepada rasullah s.a.w, maka beliu pun membai’atnya atas islam dan jihat, kemudian temenya dating dan memberitahukan bahwa orang tersebut milik (mahluk)nya, rasullah s.a.w, lalu membelinya dengan dua orang hamba sehaya, sesudah peristiwa itu apabila datang seorang yang tidak beliau kenal dan membai’atnya, beliau bertanya dulu, apakah dia ‘merdeka’ beliau membai;atnya atas islam dan jihat dan kalau berkata ‘hamba sehaya’ beliau membai’atnya atas islam tidak usah jihad” Al-bajuri mendenifisikan jihad sebagai berikut : ‫قا‬ ‫ال‬ ‫تله‬ ‫املقا‬ ‫هي‬ ‫و‬ ‫هده‬ ‫اجلا‬ ‫من‬ ‫خؤد‬ ‫ما‬ ‫هللا‬ ‫سبيل‬ ‫يف‬ ‫القتال‬ ‫اي‬ ‫اجلهاد‬‫مت‬ ‫النفس‬ ‫هده‬ ‫جما‬ ‫فهو‬ ‫االكرب‬ ‫اجلهاد‬ ‫ام‬ ‫االصغر‬ ‫اخلهاد‬ ‫هو‬ ‫وهدا‬ ‫الدين‬ ‫اجل‬ ‫من‬ ‫رجع‬ ‫ادا‬ ‫ل‬ ‫يقو‬ ‫م‬ ‫ص‬ ‫لنىب‬ ‫ان‬ ‫كا‬‫لك‬ ‫فلد‬‫اجلهاد‬ ‫من‬ ‫رجعنا‬ ‫هاد‬ ‫االكرب‬ ‫اجلهاد‬ ‫ايل‬ ‫صغر‬ ‫اال‬ Artinya: “jihad atau qital itu berarti perang dijalan allah yang berasal dari kata al-mujahadah, yaitu perang untuk menegakkan agama dan (pegertian) ini yang dinamakan jihad ashghar, sedangkan jihad ashghar adalah jihad melawan hawa nafsu, mengingat sabda Nabi Muhammad Saw, ketika beliau baru kembali dari medan perang “ kita baru kembali dari jihad ashghar menuju jihad akbar” Dalam Dadits lain yang artinya : Dari Ibnu Umar beliau berkata : Aku mendengar Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian telah berjual beli ‘inah, mengambil ekor sapi dan ridho dengan pertanian serta meninggalkan
  • 8. 8 jihad maka Allah akan menimpakan kalian kerendahan (kehinaan). Allah tidak mencabutnya dari kalian sampai kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Daud)4 C. Syahid Pengertian Makna Syahid dalam Ajaran Islam Dalam Islam, syahid (Bahasa Arab: ‫هيد‬‫ش‬ šyahīd, jamak: ‫داء‬‫ه‬ُ‫ش‬ šyuhadā') artinya Muslim yang ketika berperang atau berjuang di jalan Allah membela kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah. Siapa yang berjuang membela harta miliknya, jiwanya, keluarganya, agamanya, dan meninggal dalam perjuangannya itu, maka ia meninggal fi sabilillah atau mati syahid. Mati syahid merupakan cita-cita tertinggi umat Islam. Salah satu jalan menuju mati syahid adalah berjuang di jalan Allah (jihad fi sabilillah).5 Dalil Al-Quran & Al-Hadist Syahid dalam Ajaran Islam Orang-orang yang termasuk golongan yang meninggal dalam keadaan syahid telah dijelaskan dalam dalam Al-Quran dan hadis, adalah sebagai berikut: َ‫َل‬‫و‬ََ َّ‫ن‬‫ب‬‫س‬ ۡ‫ح‬‫ت‬َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬ََ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬‫يَس‬ِ‫ف‬َْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ت‬ُ‫ق‬َِ َّ‫ٱّلل‬ََ‫ون‬ُ‫ق‬‫ز‬ ۡ‫ر‬ُ‫ي‬َ ۡ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫َر‬‫ند‬ِ‫ع‬ٌَ‫ء‬َٰٓ‫ا‬‫ي‬ ۡ‫ح‬‫َأ‬ ۡ‫ل‬‫َب‬ۚ‫ا‬َۢ‫ت‬‫و‬ ۡ‫م‬‫أ‬ ١٦٩ََ‫ين‬ ِ‫ح‬ ِ‫ر‬‫ف‬ََُ‫م‬ُ‫ه‬‫ى‬‫ات‬‫َء‬َٰٓ‫ا‬‫م‬ِ‫ب‬َُ َّ‫ٱّلل‬ََِ‫ه‬ِ‫ل‬ ۡ‫ض‬‫نَف‬ِ‫م‬‫ۦ‬ََِ‫ب‬َ‫ون‬ُ‫ِر‬‫ش‬ۡ‫ب‬‫ت‬ ۡ‫س‬‫ي‬‫و‬َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬ََ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َْ‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬‫ح‬ۡ‫ل‬‫َي‬ ۡ‫م‬‫ل‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬‫ز‬ ۡ‫ح‬‫َي‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬َ‫َل‬‫َو‬ ۡ‫م‬ِ‫ه‬ۡ‫ي‬‫ل‬‫َع‬ ٌ‫ف‬ ۡ‫و‬‫َخ‬ َّ‫َل‬‫َأ‬ ۡ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ف‬ۡ‫ل‬‫َخ‬ ۡ‫ن‬ِ‫م‬١٧٠ََ ٖ‫ة‬‫م‬ۡ‫ع‬ِ‫ن‬ِ‫ب‬َ‫ون‬ُ‫ِر‬‫ش‬ۡ‫ب‬‫ت‬ ۡ‫س‬‫۞ي‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َِ َّ‫ٱّلل‬َََّ‫ن‬‫أ‬‫َو‬ ٖ‫ل‬ ۡ‫ض‬‫ف‬‫و‬ََّ‫ٱّلل‬ََ‫ر‬ ۡ‫ج‬‫َأ‬ُ‫ع‬‫ي‬ ِ‫ض‬ُ‫ي‬َ‫َل‬َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ ۡ‫ؤ‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬َ١٧١ََ "Dan jangan sekali-kali engkau menyangka orang-orang yang terbunuh (yang gugur syahid) pada jalan Allah itu mati, (mereka tidak mati) bahkan mereka adalah hidup (secara istimewa) di sisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki; 4 Hassan saleh, kajian fiqih & fiqih kontemporer, (Jakarta: IT raja grafindo persada, 2004), hlm 279 5 Wizarah Al-Auqaf wa As-Syu’un Al-Islamiyah, Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, (Kuwait: Dzat As-Salasil, 1986), Cet. II, Juz. VII, hlm. 18
  • 9. 9 (Dan juga) mereka bersukacita dengan kurniaan Allah (balasan mati Syahid) yang telah dilimpahkan kepada mereka, dan mereka bergembira dengan berita baik mengenai (saudara-saudaranya) orang-orang (Islam yang sedang berjuang), yang masih tinggal di belakang, yang belum (mati dan belum) sampai kepada mereka, (iaitu) bahawa tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita. Mereka bergembira dengan balasan nikmat dari Allah dan limpah kurniaNya; dan (ingatlah), bahawa Allah tidak menghilangkan pahala orang- orang yang beriman. (Surah Ali ‘Imran:169-171) ” Adapun hadis-hadis Rasulullah s.a.w yang berkenaan dengan masalah golongan yang meninggal dalam keadaan syahid banyak dijumpai diantaranya adalah sebagai berikut: Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang terbunuh kerana membela hartanya, maka ia syahid. Terbunuh kerana membela agamanya, maka ia syahid. Terbunuh kerana membela dirinya, ia syahid. Dan terbunuh kerana membela keluarganya, ia syahid." (Hadis Riwayat Ahmad(1565), Tirmidzi(1341), An Nasa’I(4026), Abu Daud(4142)) Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah bersabda: "Apa menurut kalian tentang orang yang mati syahid?" Mereka menjawab: "Wahai Rasulullah, mati syahid adalah buat mereka yang dibunuh fisabilillah." Rasulullah bersabda: "Jika demikian saja, maka syuhada umatku sedikit." Mereka bertanya: "Lalu, siapa mereka Ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab: "Barangsiapa dibunuh dijalan Allah itulah Syahid, dan barangsiapa mati fisabilillah itulah syahid, yang mati kerana thaun (sejenis penyakit lepra) maka dia syahid, dan siapa yang mati kerana sakit perut dia syahid." (Hadis Riwayat Muslim(3539). D. GHANIMAH (‫)الغنيمة‬ 1. Pengertian Ghanimah Ada beberapa lafazh yang digunakan untuk menyebutkan istilah ghanimah yaitu maghnam (‫,)المغنم‬ ghanim (‫,)الغنيم‬ dan ghunmu (‫.)الغنم‬ Bentuk jama’
  • 10. 10 dari ghanimah adalah ghanaim (‫,)غنائم‬ sedangkan maghnam bentuk jama’nya adalah maghanim (‫.)مغانم‬ Adapun maknanya secara bahasa adalah al- fauzu/‫(الفوز‬kemenangan). Ghanimah juga bermakna fai, keuntungan ( ‫ا‬‫لربح‬ ) dan kelebihan (‫.)الفضل‬ Adapun defenisi ghanimah secara istilah adalah harta musuh yang diambil dengan cara paksaan dan melalui peperangan. Ulama Hanafiyah menjelaskan bahwa pengambilan dengan cara paksaan tidak terjadi kecuali dengan kekuatan, baik secara hakiki atau dengan dalalah, artinya izin dari Imam. Sedangkan ulama Syafi’iyah mendefenisikan ghanimah yaitu harta yang diambil oleh kaum muslimin dari orang kafir dengan menunggang kuda dan unta. Ar- Rafi’i mengatakan bahwa dalam kitab At-Tahzib disebutkan bahwa sama saja apakah harta itu diambil dengan cara paksa atau karena mereka kalah dan meninggalkan hartanya.6 2. Landasan Hukum Ghanimah adalah salah satu dari keutamaan yang diberikan oleh Allah kepada Rasulullah atas umat-umat yang lain. Nabi SAW bersabda, ُ‫ض‬ْ‫مر‬‫أل‬‫ا‬ ‫م‬ ِ‫ِل‬ ْ‫ت‬‫م‬‫ل‬ِ‫ع‬ُ‫ج‬‫م‬‫و‬ ، ٍ‫ر‬ْ‫ه‬‫م‬‫ش‬ ‫م‬‫ة‬‫م‬‫ري‬ِ‫س‬‫م‬‫م‬ ِ‫ب‬ْ‫ع‬ُّ‫لر‬ِ‫اب‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫ص‬ُ‫ن‬ ‫ى‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬‫م‬‫ق‬ ٌ‫د‬‫م‬‫مح‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫م‬‫ط‬ْ‫ع‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬‫َل‬ ‫ا‬ً‫س‬ْ‫م‬‫َخ‬ ُ‫يت‬ِ‫ط‬ْ‫ُع‬‫أ‬ ‫ا‬‫م‬ُّ‫ُّي‬‫م‬‫أ‬‫م‬‫ف‬ ، ‫ا‬ً‫ور‬ُ‫ه‬‫م‬‫ط‬‫م‬‫و‬ ‫ا‬ً‫د‬ِ‫ج‬ْ‫س‬‫م‬‫م‬َّ‫ل‬ِ‫م‬‫َت‬ ْ‫م‬‫َل‬‫م‬‫و‬ ُ ِ‫اِن‬‫م‬‫غ‬‫م‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫م‬ ِ‫ِل‬ ْ‫ت‬َّ‫ل‬ِ‫ُح‬‫أ‬‫م‬‫و‬ ، ِ‫ل‬‫م‬‫ص‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬‫م‬‫ف‬ ُ‫ة‬‫م‬‫ال‬َّ‫الص‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬‫م‬‫ك‬‫م‬‫ر‬ْ‫مد‬‫أ‬ ِ‫ِت‬َّ‫ُم‬‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ل‬ُ‫ج‬‫م‬‫ر‬ ِ‫َّاس‬‫ن‬‫ال‬ ‫م‬‫ِل‬ِ‫إ‬ ُ‫ت‬ْ‫ث‬ِ‫ع‬ُ‫ب‬‫م‬‫و‬ ، ً‫ة‬َّ‫اص‬‫م‬‫خ‬ ِ‫ه‬ِ‫م‬ْ‫و‬‫م‬‫ق‬ ‫م‬‫ِل‬ِ‫إ‬ ُ‫ث‬‫م‬‫ع‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬ ُِّ‫َّىب‬‫ن‬‫ال‬ ‫م‬‫ن‬‫ا‬‫م‬‫ك‬‫م‬‫و‬ ، ‫م‬‫ة‬‫م‬‫اع‬‫م‬‫ف‬َّ‫الش‬ ُ‫يت‬ِ‫ط‬ْ‫ُع‬‫أ‬‫م‬‫و‬ ، ‫ى‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬‫م‬‫ق‬ ٍ‫د‬‫م‬‫مح‬‫أل‬ ً‫ة‬َّ‫ام‬‫م‬‫ع‬)‫البخاري‬ ‫اه‬‫و‬‫(ر‬ Artinya: “Aku telah diberikan lima hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelumku, aku dimenangkan dengan perasaan takut (dalam diri musuh) sejauh satu bulan perjalanan, bumi dijadikan bagiku masjid dan suci maka siapapun yang mendapati waktu sholat maka hendaklah ia sholat, ghanimah dihalalkan bagiku dan tidak dihalalkan bagi seorangpun sebelumku, 6 Ibnu Al-‘Araby, Ahkam Al-Qur’an, (Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyah, 2003), Cet. III, Juz. II, hlm. 377.
  • 11. 11 aku diberikan syafaat, Nabi hanya diutus pada kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia”. (HR. Bukhari)[14] Pada awalnya, pembagian ghanimah ditetapkan oleh Rasulullah SAW. Kemudian turunlah firman Allah SWT yang menjelaskan tentang ketentuan dalam pembagian ghanimah tersebut, ‫م‬‫غ‬ ‫ا‬‫م‬َّ‫َّن‬‫م‬‫أ‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫م‬‫م‬‫ل‬ْ‫اع‬‫م‬‫و‬ٰ‫ى‬‫م‬‫ام‬‫م‬‫ت‬‫م‬‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬‫م‬‫و‬ ٰ‫م‬‫َب‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬ِ‫ل‬‫م‬‫و‬ ِ‫ول‬ُ‫س‬َّ‫لر‬ِ‫ل‬‫م‬‫و‬ ُ‫ه‬‫م‬‫س‬ُُ‫َخ‬ َِِّ‫ّلِل‬ َّ‫من‬‫أ‬‫م‬‫ف‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬‫م‬‫ش‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫م‬ِ‫ن‬ :‫(األنفال‬ ِ‫يل‬ِ‫ب‬َّ‫الس‬ ِ‫ن‬ْ‫اب‬‫م‬‫و‬ ِ‫ني‬ِ‫اك‬‫م‬‫س‬‫م‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬‫م‬‫و‬41) Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil”. (QS. Al- Anfal: 41) Dalam ayat ini telah ditetapkan bahwa yang dibagikan kepada pasukan hanyalah 4/5 dari harta ghanimah, adapun sisanya (1/5) untuk selain mereka sebagaimana dalam ayat di atas. Ghanimah pertama yang dikenakan ketentuan menarik seperlima oleh Rasulullah SAW setelah perang Badr adalah ghanimah perang Bani Qainuqa’. E. Kafir 1. Pengertian Kafir. Kāfir (bahasa Arab: ‫كافر‬ kāfir; plural ‫ار‬‫كف‬ kuffār) dalam syariat Islam adalah diartikan sebagai "orang yang tidak percaya" atau "orang yang sangsi". Istilah ini mengacu kepada orang yang menolak Allah SWT, atau orang yang bersembunyi, menolak atau menutup dari kebenaran akan agama Islam. Perbuatan menyatakan seseorang kafir disebut takfir. Dalam terminologi kultural kata ini digunakan dalam agama Islam untuk merujuk kepada orang-orang yang mengingkari nikmat Allah SWT (sebagai lawan dari kata syakir, yang berarti orang yang bersyukur). Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar, menolak atau menutup. Jadi menurut syariat Islam, manusia kafir yaitu: mengingkari Allah SWT sebagai satu-satunya yang berhak disembah dan mengingkari Rasul Muhammad SAW sebagai utusan-Nya.
  • 12. 12 Dalam etimologi kata kafir memiliki akar kata K-F-R yang berasal dari kata kufuryang berarti menutup. Pada zaman sebelum datangnya Agama Islam, istilah tersebut digunakan untuk para petani yang sedang menanam benih di ladang, kemudian menutup (mengubur) dengan tanah. Sehingga kalimat kāfir bisa dimplikasikan menjadi "seseorang yang bersembunyi atau menutup diri". Dengan demikian kata kafir mengisyaratkan arti seseorang yang bersembunyi atau menutup diri.7 Jadi menurut syariat Islam, manusia kafir yaitu: seorang yang mengingkari Allah SWT sebagai satu-satunya yang berhak disembah dan mengingkari Rasul Muhammad sebagai utusan-Nya. Toshihiko izutsu dalam bukunya konsep kepercayaan dalam teologi islam ‘analisis semantik iman dan islam’ memperkenalkan konsep kafir yang penting yaitu kafir ni’mah dan kafir din, pembagian konsep ini berpegang pada makna kufur yang memiliki makna ganda yang memainkan makna penting dalam al- qur’an. Kafir ni’mah berarti manusia tidak berterima kasih atau tidak bersyukur atas karunia yang diterimanya yang merupakan makna kata asal dari kufur. Sedangkan kafir din (agama) memiliki cakupan yang lebih serius dibanding dengan kafir ni’mah, yaitu dengan mendustakan agama dengan tidak mempercayai Allah SWT dan ajaran yang disampaikan kepada Rasul-Nya. Macam-Macam Bentuk Kekafiran. Secara garis besar penggolongan kafir dibagi kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok kafir harbi dan kafir zimmi. Kafir harbi merupakan bentuk kekariran yang oleh Rasulullah dibolehkan untuk di alirkan darahnya, hal ini karena kafir harbi mengingkari adannya Allah SWT dan Rasul-Nya dan mereka juga tidak tunduk dan patuh terhadap pemerintahan yang ada dimana mereka tinggal bahkan mereka suka memerangi orang-orang muslim. Didalam kehidupan sehari-hari kafir mempunyai berbagai bentuk yang muncul dalam persoalan yang menyimpang dari ketauhidan yaitu: 1. Kafir ingkar. 7 Wizarah Juz. VII, op.cit, hlm. 19
  • 13. 13 Merupakan orang yang mengingkari kebenaran ajaran al-Qur’an, baik hal itu disadari sebagai suatu kebenaran atau belum disadarinya, sebagaiman firman Allah SWT dalam al qur’an surat al kahfi ayat 11: Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Maha Esa". barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". 2. Kafir inad. Merupakan orang yang tidak mau menerima kebenaran, walaupun ia menyadari bahwa itu adalah kebenaran. 3. Kafir juhud. Merupakan orang yang mengingkari kebenaran, sedangkan ia tahu bahwa itu adalah benar. Seperti yang ada di dalam Al-Qur’an, yakni : ..maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar (kafaru) kepadanya. (Al-Baqarah ayat 89) 4. Kafir nifaq. Merupakan orang yang pura-pura menampakkan kebaikan, tetapi di dalam hatinya berisi kejahatan. Secara lahiriyah nampak Islam, tetapi hakikat isi hatinya mengingkari kebenaran ajaran Islam. 5. Kafir harbi. Kata harbi berlaku dalam hukum perang. Hal ini terjadi jika pihak musuh orang kafir yang dihadapinya belum menyerahkan diri atau belum mau menerima perdamaian atau perjanjian dengan kaum muslimin. 6. Kafir zimmi. Kata zimmi yaitu tanggungan kaum muslimin. Hal ini berlaku dalam wilayah yang dikuasai oleh perdamaian atau perjanjian yang diberikan oleh kaum muslimin. 6. Kafir At-Tauhid. Orang yang menolak adanya tauhid, yaitu tak percaya bahwa Tuhan itu satu. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri
  • 14. 14 peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (Al- Baqarah ayat 6) 7. Kafir Al-Ni’mah. Orang yang mengingkari nikmat Allah SWT atau tak bersyukur kepada Allah SWT. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (la takfurun). (Al-Baqarah ayat 152)8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengertian jihad yang selama ini hanya disempitkan menjadi kekerasan dan peperangan ternyata hanya sebagian dari varian jihad menurut pembahasan saya dalam makalah ini. Jihad merupakan usaha mencurahkan seluruh tenaga, hati, fikiran bahkan harta demi menuju pada sikap yang lebih baik dan mendapat rahmat juga ridla Allah. (Qardhawi, 2010) Kemudian diperkuat kembali dengan adanya macam jihad menurut pendapat ulama khususnya Ibnu Qayyim, yaitu jihad melawan hawa nafsu, jihad melawan setan, jihad memerangi kaum kafir dan munafik dan jihad melawan kedzaliman dan kefasikan yang masing-masing jihad tersebut memiliki tingkatan 8 Ibnu Manzhur, Lisan Al-‘Arab, (Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyah, 2005), Cet. I, Juz. VI, hlm. 736.
  • 15. 15 yang berbeda-beda. Jadi, ada beberapa tahapan menurut saya untuk dapat dikatakan benar bahwa jihad dengan cara berperang itu diperbolehkan. Jihad adalah usaha defensif atau merupakan tameng agar Islam tetap terlihat tangguh dari segala aspek, baik intelektualitas, keyakinan bahkan lahiriyah (kekuatan fisik). B. Saran Dalam memahami nilai-nilai keagamaan, mestinya seseorang tidak harus terburu-buru berkesimpulan. Hal itu akan menyebabkan pemahaman yang parsial atau sebagian yang dipahami, sedang sebagian lainnya terlupakan atau tak terjamah. Maka sikap pertama ketika mengenal satu wacana ialah rasa ingin tahu untuk mempelajarinya. Dengan demikian sesuatu yang belum didapat akan menjadi pelengkap pengetahuan sebelumnya. Dan perjuangan yang mengatasnamakan agama pada intinya hanya sebagai tragedi pencatutan nama Tuhan untuk meraih kepentingan-kepentingan politik atau lainnya, jika perjuangan tersebut tidak dibalut dengan rasa kasih-sayang untuk seluruh alam semesta demi mendapatkan rahmat Allah dan mencapai ridha- Nya. DAFTAR PUSTAKA Abul, M. A., Hasan, A.-B., & Sayyid, Q. (1984). JIHAD (Perang Suci). Bandung: Risalah. Aly, M. (2005). Fiqh Realitas. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR. Luthfi, A., Ulil, A. A., Nong, M. D., Novriantoni, K., Saidiman, A., & Evi Rahmawati. (2015, Desember Senin). Abaout Us: ISLAM Lib. Dipetik Desember Selasa, 2015, dari ISLAM Lib Web site: http://islamlib.com/gagasan/jihad-kebebasan-dan-pendidikan/ Mansur, S. (1982). JIHAD. Jakarta: Panji Masyarakat. Qardhawi, Y. (2010). Fiqih Jihad. Bandung: Mizan.
  • 16. 16 Majamma’ Al-Lughah Al-‘Arabiyah Al-Idarah Al-‘Ammah li Al-Mu’jamat wa Ihya’ At-Turats Negara Mesir, Al-Mu’jam Al-Washith, Mesir: Maktabah Asy-Syuruq Ad-Dauliyah, 2004. Tengku muhammad habsi, ash shidiegh/ihya ulumuddin, semarang: PT pustaka riski putra.2003. Nazih Hammad, Mu’jam Al-Mushthalahat Al-Iqtishodiyah fi Lughah Al-Fuqaha’, Riyadh: Ad-Dar Al-‘Alamiyah li Al-Kitab Al-Islamy, 1995 Hassan saleh, kajian fiqih & fiqih kontemporer, Jakarta: IT raja grafindo persada, 2004. Wizarah Al-Auqaf wa As-Syu’un Al-Islamiyah, Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, Kuwait: Dzat As-Salasil, 1986. Ibnu Al-‘Araby, Ahkam Al-Qur’an, Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyah, 2003. Ibnu Manzhur, Lisan Al-‘Arab, Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyah, 2005.