SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Sistem Persamaan Linier
Penulisan Dalam Bentuk Matriks
Eliminasi Gauss
Sistem Persamaan Linier
Suatu sistem persamaan linier (atau himpunan persaman linier
simultan) adalah satu set persamaan dari sejumlah unsur yang
tak diketahui.
Bentuk umum:
mnmnm
nn
nn
bxaxa
bxaxa
bxaxa






11
22121
11111
...........
Sistem ini mengandung m persamaan dengan n unsur yang tak
diketahui yaitu x1 ….xn.
Bilangan a11 …..amn disebut koefisien dari sistem itu, yang biasanya
merupakan bilangan-bilangan yang diketahui.
Bilangan-bilangan b1 ….bm juga merupakan bilangan-bilangan yang
diketahui, bisa bernilai tidak nol maupun bernilai nol
Jika seluruh b bernilai nol maka sistem persamaan tersebut disebut
sistem persamaan homogen
Sistem Persamaan Linier
Dari sistem persamaan linier diharapkan adanya solusi yaitu satu set
nilai dari x1 …xn yang memenuhi sistem persamaan tersebut.
Jika sistem ini homogen, ia mengandung solusi trivial (solusi tak
penting) yaitu x1 = 0, …., xn = 0.
Pertanyaan-pertanyaan yang timbul tentang solusi dari sistem
persamaan ini adalah:
a). Benar adakah solusi dari sistem ini ?
b). Bagaimanakah cara untuk memperoleh solusi?
c). Kalau sistem ini mempunyai lebih dari satu solusi,
bagaimanakah himpunan solusi tersebut?
d). Dalam keadaan bagaimanakah sistem ini tepat mempunyai
satu solusi?
Sistem Persamaan Linier
Operasi Baris
mnmnm
nn
nn
bxaxa
bxaxa
bxaxa






11
22121
11111
...........
Pada sistem ini kita dapat melakukan operasi-operasi yang disebut
operasi baris sebagai berikut:
a). Ruas kiri dan ruas kanan dari setiap persamaan dapat dikalikan
dengan faktor bukan nol yang sama, tanpa mempengaruhi himpunan
sistem persamaan tersebut.
c). Mempertukarkan tempat (urutan) persamaan tidaklah mengganggu
himpunan sistem persamaan.
b). Ruas kiri dari setiap persamaan dapat dijumlahkan ke ruas kiri
persamaan yang lain asal ruas kanannya juga dijumlahkan. Operasi ini
tidak mengganggu keseluruhan sistem persamaan tersebut.
Penulisan Dalam Bentuk Matriks
Sistem Persamaan Linier
Sistem persamaan linier dapat dituliskan dalam bentuk matriks dengan
memanfaatkan pengertian perkalian matriks. Bentuk itu adalah





































mnmnmm
n
n
b
b
b
x
x
x
aaa
aaa
aaa





2
1
2
1
21
22221
11211
Penulisan Persamaan Linier Dalam Bentuk Matriks
atau secara singkat bAx 







































mnmnmm
n
n
b
b
b
x
x
x
aaa
aaa
aaa





2
1
2
1
21
22221
11211
;; bxA
dengan
Dari cara penulisan tersebut di atas, kita dapat membangun suatu
matriks baru yang kita sebut matriks gandengan, yaitu dengan
menggandengkan matriks A dengan b menjadi













mmnmm
n
n
baaa
baaa
baaa
|
|
|
|
~
21
222221
111211




A
Sistem Persamaan Linier
Matriks gandengan ini menyatakan sistem persamaan linier secara
lengkap. Operasi-operasi baris pada sistem persamaan linier kita
terjemahkan ke dalam matriks gandengan menjadi sebagai berikut
a). Setiap elemen dari baris yang sama dapat dikalikan dengan
faktor bukan nol yang sama.
b). Satu baris boleh dijumlahkan ke baris yang lain.
c). Tempat baris (urutan baris) dapat dipertukarkan.
Sistem Persamaan Linier
Setiap operasi baris akan menghasilkan matriks gandengan baru.
Operasi baris dapat kita lakukan lagi pada matriks gandengan baru dan
menghasilkan matriks gandengan yang lebih baru lagi dan yang terakhir
inipun setara baris dengan matriks gandengan yang lama.
Matriks gandengan baru ini disebut sebagai setara baris dengan matriks
gandengan yang lama.
Dengan singkat kita katakan bahwa operasi baris menghasilkan
matriks gandengan yang setara baris dengan matriks gandengan
asalnya.
Hal ini berarti bahwa matriks gandengan baru menyatakan sistem
persamaan linier yang sama dengan matriks gandengan asalnya.
Eliminasi Gauss
Sistem Persamaan Linier
Eliminasi Gauss
Eliminasi Gauss merupakan langkah-langkah sistematis untuk
memecahkan sistem persamaan linier. Karena matriks gandengan
merupakan pernyataan lengkap dari suatu sistem persamaan linier,
maka eliminasi Gauss cukup dilakukan pada matriks gandengan ini.
Suatu sistem persamaan linier:
Contoh:
0234
8253
024
8




DCBA
DCBA
CBA
BA
xxxx
xxxx
xxx
xx
Kita tuliskan persamaan ini dalam bentuk matriks:









































0
8
0
8
2341
2531
0241
0011
D
C
B
A
x
x
x
x
Sistem Persamaan Linier
Matriks gandengnya
adalah:
















0|2341
8|2531
0|0241
8|0011
Langkah-1: Langkah pertama pada eliminasi Gauss pada matriks
gandengan adalah mempertahankan baris ke-1 (disebut mengambil
baris ke-1 sebagai pivot) dan membuat suku pertama baris-baris
berikutnya menjadi bernilai nol.
1)baris(
1)baris(
baris1)(
pivot
8|2330
0|2520
8|0230
8|0011



















Pada matriks yang diberikan ini, langkah pertama ini dilaksanakan
dengan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-2, mengurangkan baris
ke-1 dari baris ke-3 dan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-4. Hasil
operasi ini adalah









































0
8
0
8
2341
2531
0241
0011
D
C
B
A
x
x
x
x
Sistem Persamaan Linier
Langkah-2: Langkah kedua adalah mengambil baris ke-2 dari matriks
gandeng yang baru saja kita peroleh sebagai pivot, dan membuat suku
kedua baris-baris berikutnya menjadi nol. Ini kita lakukan dengan
mengalikan baris ke-2 dengan 2/3 kemudian menambahkannya ke
baris ke-3, dan mengurangkan baris ke-2 dari baris ke-4. Hasil operasi
ini adalah
8|2330
0|2520
8|0230
8|0011
















2)(-baris
2)baris2/3(
(pivot)
0|2100
3/16|23/4500
8|0230
8|0011

















1)baris(
1)baris(
baris1)(
pivot
8|2330
0|2520
8|0230
8|0011



















Sistem Persamaan Linier
2)(-baris
2)baris2/3(
(pivot)
0|2100
3/16|23/4500
8|0230
8|0011

















Kalikan baris ke 3
dengan 3 agar diperoleh
bilangan bulat
0|2100
3/16|23/4500
8|0230
8|0011
















0|2100
16|61100
8|0230
8|0011
















Sistem Persamaan Linier
0|2100
16|61100
8|0230
8|0011
















Langkah-3: Langkah ketiga adalah mengambil baris ke-3 sebagai
pivot dan membuat suku ke-3 dari baris ke-4 menjadi nol. Ini dapat
kita lakukan dengan mengalikan baris ke-4 dengan 11 kemudian
menambahkan kepadanya baris ke-3. Hasilnya adalah:
3baris11
pivot
16|16000
16|61100
8|0230
8|0011
















Sistem Persamaan Linier
Matriks gandeng terakhir ini menyatakan bentuk matriks:
1616
16611
823
8




D
DC
CB
BA
x
xx
xx
xx
yang dengan substitusi
mundur akan memberikan:
12;4;2;1  ABCD xxxx
Hasil terakhir
langkah ketiga
adalah:
16|16000
16|61100
8|0230
8|0011















Matriks terakhir ini menyatakan sistem persamaan linier:








































16
16
8
8
16000
61100
0230
0011
D
C
B
A
x
x
x
x
Sistem Tertentu dan Tidak Tertentu
Sistem Persamaan Linier
Sistem-sistem Tertentu Dan Tidak Tertentu
Sistem tertentu adalah sistem yang memberikan tepat satu solusi.
Sistem tertentu terjadi jika unsur yang tak diketahui sama banyak
dengan persamaannya, dan persamaan-persamaan ini tidak saling
bergantungan.
Jika persamaan lebih banyak dari unsur yang tak diketahui, sistem
menjadi tertentu berlebihan.
Jika unsur yang tak diketahui lebih banyak dari persamaannya, maka
sistem itu menjadi kurang tertentu. Sistem yang kurang tertentu
memberikan tidak hanya satu solusi akan tetapi banyak solusi.
Sistem yang kurang tertentu selalu mempunyai solusi (dan banyak)
sedangkan sistem tertentu dan tertentu berlebihan bisa memberikan
solusi bisa juga tidak memberikan solusi.
Sistem Persamaan Linier
Contoh Sistem Persamaan Yang Memberikan Banyak Solusi
823
024
8



CB
CBA
BA
xx
xxx
xx
Matriks gandeng:













8|230
0|241
8|011
Eliminasi Gauss:













8|230
8|230
8|011












0|000
8|230
8|011
Contoh:
Sistem Persamaan Linier
Matriks gandengan ini menyatakan sistem persamaan :
00
823
8



CB
BA
xx
xx
3/)28( CB xx Dari persamaan ke-2 kita mendapatkan
3/)28(8 CA xx yang kemudian memberikan
Karena xC tetap sembarang maka kita mendapatkan banyak
solusi. Kita hanya akan memperoleh nilai xA dan xB jika kita
menentukan nilai xC lebih dulu
Contoh Sistem Yang Tidak Memberikan Solusi
Sistem Persamaan Linier
1023
024
8



CB
CBA
BA
xx
xxx
xx
Matriks gandeng dan eliminasi Gauss memberikan













10|230
0|241
8|011













10|230
8|230
8|011













2|000
8|230
8|011
Contoh:
Sistem persamaan dari matriks gandeng terakhir ini adalah
Sistem Persamaan Linier
20
823
8



CB
BA
xx
xx
Kita lihat di sini bahwa penerapan eliminasi Gauss pada akhirnya
menghasilkan suatu kontradiksi yang dapat kita lihat pada baris
terakhir.
Hal Ini menunjukkan bahwa sistem persamaan yang sedang kita tinjau
tidak memberikan solusi.
Bentuk Eselon
Sistem Persamaan Linier
Bentuk matriks pada langkah terakhir eliminasi Gauss, disebut bentuk
eselon.












000
230
011













2|000
8|230
8|011
dan
Secara umum bentuk
eselon matriks
gandengan adalah


























m
r
rrnrr
n
n
b
b
bkk
bcc
baaa
|0
|
|0
|
|
|0
|
1
2222
111211





Dari contoh di atas, bentuk eselon matriks koefisien dan matriks
gandengannya adalah
dan sistem yang
telah tereduksi
pada langkah akhir
eliminasi Gauss
akan berbentuk
m
r
rnrnrrr
nn
nn
b
b
bxkxk
bxaxc
bxaxaxa






0
0 1
22222
11212111





dengan 0,0,0 2211  rrkaa , dan r  n
Sistem Persamaan Linier
a). Jika dan sama dengan nol atau tidak ada,
maka sistem persamaan ini akan memberikan tepat satu solusi.
b). Jika dan sama dengan nol atau tidak ada,
maka sistem persamaan ini akan memberikan banyak solusi.
c). Jika ataupun dan tidak sama dengan nol
atau mempunyai nilai, maka sistem persamaan ini tidak memberikan
solusi.
nr  mr bb  ,,1 
nr  mr bb  ,,1 
nr  nr  mr bb  ,,1 
Perhatikan bentuk ini:
Sistem Persamaan Linier
Jadi suatu sistem persamaan akan memberikan solusi jika
sama dengan nol atau tidak ada.
mr bb  ,,1 
Pada suatu sistem persamaan yang memberikan solusi, ketunggalan
solusi terjadi jika .nr 
Nilai r yang dimiliki oleh matriks gandengan ditentukan oleh banyaknya
vektor baris yang bebas linier dalam matriks gandeng. Pengertian
tentang kebebasan linier vektor-vektor kita bahas berikut ini.
nr Jika persamaan akan memberikan banyak solusi.
Bebas Linier Dan Tak-bebas Linier
Vektor-Vektor
Bebas Linier Dan Tak-bebas Linier Vektor-vektor
Sistem Persamaan Linier
Misalkan maaa ,, 21 
adalah vektor-vektor baris dari suatu matriks A =[abk].
Kita tinjau suatu persamaan vektor
02211  mmccc aaa 
Apabila persamaan vektor ini terpenuhi hanya jika semua koefisien
(c1  cm) bernilai nol, maka vektor-vektor baris tersebut adalah
bebas linier.
Jika persamaan vektor tersebut dapat dipenuhi dengan koefisien
yang tidak semuanya bernilai nol (artinya setidak-tidaknya ada
satu koefisien yang tidak bernilai nol) maka vektor-vektor itu
tidak bebas linier.
Jika satu himpunan vektor terdiri dari vektor-vektor yang bebas linier,
maka tak satupun dari vektor-vektor itu dapat dinyatakan dalam
kombinasi linier dari vektor yang lain. Hal ini dapat dimengerti karena
dalam persamaan tersebut di atas semua koefisien bernilai nol untuk
dapat dipenuhi.
Sistem Persamaan Linier
Vektor a1 misalnya, dapat dinyatakan sebagai
0
1
2
1
2
1  m
m
c
c
c
c
aaa 
karena koefisien-koefisien ini tidak seluruhnya bernilai nol
Jika vektor-vektor tidak bebas linier maka nilai koefisien pada
persamaan tersebut di atas (atau setidak-tidaknya sebagian tidak
bernilai nol) maka satu vektor dapat dinyatakan sebagai kombinasi
linier dari vektor yang lain.
Sistem Persamaan Linier
Contoh: Dua vektor baris  21321 a  26242 adan
Vektor a1 dan a2 adalah bebas linier karena
    026242132 212211  cccc aa
hanya akan terjadi jika 021  cc
Ambil vektor ketiga  42643 a
Vektor a3 dan a1 tidak bebas linier karena kita dapat menyatakan a3
sebagai
   4264213222 13  aa
Vektor a1, a2 dan a3 juga tidak bebas linier karena kita dapat menyatakan
a3 sebagai
     4264262402132202 213  aaa
Akan tetapi jika kita hanya melihat a3 dan a2 saja, mereka adalah
bebas linier.
Rank Matriks
Sistem Persamaan Linier
Rank Matriks
Dengan pengertian tentang vektor yang bebas linier, didefinisikan rank
matriks.
Banyaknya vektor baris yang bebas linier dalam suatu matriks A = [abk]
disebut rank matriks A disingkat rank A.
Jika matrik B = 0 maka rank B adalah nol.
Operasi baris pada suatu matriks menghasilkan matriks yang setara
baris dengan matriks asalnya. Hal ini berarti pula bahwa rank matriks
baru sama dengan rank matriks asalnya.
Dengan perkataan lain operasi baris tidak mengubah rank matriks.
Jadi rank suatu matriks dapat diperoleh melalui operasi baris, yaitu
sama dengan rank matriks yang dihasilkan pada langkah terakhir
eliminasi Gauss.
Bentuk eselon matriks yang diperoleh pada langkah terakhir
eliminasi Gauss, mengandung vektor-vektor baris yang bebas
linier karena vektor yang tak bebas linier telah tereliminasi.
Bagaimana menentukan rank suatu matriks?
Sistem Persamaan Linier
Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari sistem
persamaan yang memberikan solusi tunggal dalam contoh, adalah















16000
61100
0230
0011















16|16000
16|61100
8|0230
8|0011
dan
Dalam kasus ini rank matriks koefisien sama dengan rank matriks
gandengan, yaitu 4. Selain dari pada itu rank matriks sama dengan
banyaknya unsur yang tak diketahui yaitu 4
Contoh:
Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari sistem
persamaan yang memberikan banyak solusi, adalah
Sistem Persamaan Linier
Contoh:












000
230
011












0|000
8|230
8|011
dan
Dalam kasus ini rank matriks koefisien sama dengan rank
matriks gandengan, yaitu 2. Akan tetapi rank matriks ini lebih
kecil dari banyaknya unsur yang tak diketahui.
Sistem Persamaan Linier
Contoh:
Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari
sistem persamaan yang tidak memberikan solusi, adalah












000
230
011













2|000
8|230
8|011
dan
Dalam kasus ini rank matriks koefisien tidak sama dengan
rank matriks gandengan. Rank matriks koefisien adalah 2
sedangkan rank matriks gandengannya adalah 3. Ketidak
samaan rank dari kedua matriks ini menunjukkan tidak
adanya solusi.
Apa yang kita amati dalam contoh-contoh di atas
ternyata berlaku umum.
Sistem Persamaan Linier
c). jika rank matriks koefisien lebih kecil dari banyaknya unsur yang
tak diketahui maka akan diperoleh banyak solusi.
a). agar suatu sistem persamaan memberikan solusi maka rank
matriks koefisien harus sama dengan rank matriks
gandengannya;
b). agar sistem persamaan memberikan solusi tunggal maka rank
matriks koefisien harus sama dengan banyaknya unsur yang tak
diketahui;
Course Ware
Sistem Persamaan Linier
Sudaryatno Sudirham

More Related Content

What's hot

ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIANALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
Fela Aziiza
 
Sistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linearSistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linear
Safran Nasoha
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
BAIDILAH Baidilah
 
Sistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenSistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogen
Ipit Sabrina
 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gauss
agung8463
 
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linierMetode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
ahmad puji ardi
 
Modul aljabar matriks
Modul aljabar matriksModul aljabar matriks
Modul aljabar matriks
Safran Nasoha
 
Sistem persamaan linear
Sistem persamaan linearSistem persamaan linear
Sistem persamaan linear
Khotibul Umam
 

What's hot (20)

ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIANALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
 
Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
 
Sistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linearSistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linear
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
 
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Bab 3(3) spl
Bab 3(3) splBab 3(3) spl
Bab 3(3) spl
 
Sistem persamaan linier
Sistem persamaan linierSistem persamaan linier
Sistem persamaan linier
 
Eliminasi gauss-jordan
Eliminasi gauss-jordanEliminasi gauss-jordan
Eliminasi gauss-jordan
 
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)
 
Sistem persamaan linear
Sistem persamaan linearSistem persamaan linear
Sistem persamaan linear
 
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksiMatriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
 
SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIERSISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIER
 
Sistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenSistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogen
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gauss
 
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linierMetode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
 
Pertemuan3&4
Pertemuan3&4Pertemuan3&4
Pertemuan3&4
 
Modul aljabar matriks
Modul aljabar matriksModul aljabar matriks
Modul aljabar matriks
 
Sistem persamaan linear
Sistem persamaan linearSistem persamaan linear
Sistem persamaan linear
 

Similar to Sistem persamaan-linier

10 matrik & determinan 3
10  matrik & determinan 310  matrik & determinan 3
10 matrik & determinan 3
Hamzah Rizal
 
Metodenumerikuntukmenyelesaikansistempersamaanlinier 150316044738-conversion-...
Metodenumerikuntukmenyelesaikansistempersamaanlinier 150316044738-conversion-...Metodenumerikuntukmenyelesaikansistempersamaanlinier 150316044738-conversion-...
Metodenumerikuntukmenyelesaikansistempersamaanlinier 150316044738-conversion-...
Frengki Lumbantobing
 
sistempersamaanlinearduavariabelspldvpembelajarankreatif.ppt
sistempersamaanlinearduavariabelspldvpembelajarankreatif.pptsistempersamaanlinearduavariabelspldvpembelajarankreatif.ppt
sistempersamaanlinearduavariabelspldvpembelajarankreatif.ppt
MuhamadImanFajriSPd
 
PPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptx
PPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptxPPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptx
PPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptx
IanVemasSilalahi
 

Similar to Sistem persamaan-linier (20)

Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.pptBab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
 
10 matrik & determinan 3
10  matrik & determinan 310  matrik & determinan 3
10 matrik & determinan 3
 
Draft 2
Draft 2Draft 2
Draft 2
 
Gaussjordan
GaussjordanGaussjordan
Gaussjordan
 
Gaussjordan
GaussjordanGaussjordan
Gaussjordan
 
Topik 1 -_sistem_persamaan_linear
Topik 1 -_sistem_persamaan_linearTopik 1 -_sistem_persamaan_linear
Topik 1 -_sistem_persamaan_linear
 
Aljabar linear
Aljabar linearAljabar linear
Aljabar linear
 
Metodenumerikuntukmenyelesaikansistempersamaanlinier 150316044738-conversion-...
Metodenumerikuntukmenyelesaikansistempersamaanlinier 150316044738-conversion-...Metodenumerikuntukmenyelesaikansistempersamaanlinier 150316044738-conversion-...
Metodenumerikuntukmenyelesaikansistempersamaanlinier 150316044738-conversion-...
 
Aljabar linier 4
Aljabar linier 4Aljabar linier 4
Aljabar linier 4
 
Proposal skripsi solusi sistem persamaan diferensial tak homogen dengan metod...
Proposal skripsi solusi sistem persamaan diferensial tak homogen dengan metod...Proposal skripsi solusi sistem persamaan diferensial tak homogen dengan metod...
Proposal skripsi solusi sistem persamaan diferensial tak homogen dengan metod...
 
Sistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadratSistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadrat
 
METODE SIMPLEX.pptx
METODE SIMPLEX.pptxMETODE SIMPLEX.pptx
METODE SIMPLEX.pptx
 
Matriks powerpoint
Matriks powerpointMatriks powerpoint
Matriks powerpoint
 
determinan.pptx
determinan.pptxdeterminan.pptx
determinan.pptx
 
Matematika1bangrs
Matematika1bangrsMatematika1bangrs
Matematika1bangrs
 
sistempersamaanlinearduavariabelspldvpembelajarankreatif.ppt
sistempersamaanlinearduavariabelspldvpembelajarankreatif.pptsistempersamaanlinearduavariabelspldvpembelajarankreatif.ppt
sistempersamaanlinearduavariabelspldvpembelajarankreatif.ppt
 
Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinan
 
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMatrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
 
Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinan
 
PPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptx
PPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptxPPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptx
PPT_Kelompok3_Eliminasi Gauss.pptx
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

Sistem persamaan-linier

  • 1. Sistem Persamaan Linier Penulisan Dalam Bentuk Matriks Eliminasi Gauss
  • 2. Sistem Persamaan Linier Suatu sistem persamaan linier (atau himpunan persaman linier simultan) adalah satu set persamaan dari sejumlah unsur yang tak diketahui. Bentuk umum: mnmnm nn nn bxaxa bxaxa bxaxa       11 22121 11111 ........... Sistem ini mengandung m persamaan dengan n unsur yang tak diketahui yaitu x1 ….xn. Bilangan a11 …..amn disebut koefisien dari sistem itu, yang biasanya merupakan bilangan-bilangan yang diketahui. Bilangan-bilangan b1 ….bm juga merupakan bilangan-bilangan yang diketahui, bisa bernilai tidak nol maupun bernilai nol Jika seluruh b bernilai nol maka sistem persamaan tersebut disebut sistem persamaan homogen
  • 3. Sistem Persamaan Linier Dari sistem persamaan linier diharapkan adanya solusi yaitu satu set nilai dari x1 …xn yang memenuhi sistem persamaan tersebut. Jika sistem ini homogen, ia mengandung solusi trivial (solusi tak penting) yaitu x1 = 0, …., xn = 0. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul tentang solusi dari sistem persamaan ini adalah: a). Benar adakah solusi dari sistem ini ? b). Bagaimanakah cara untuk memperoleh solusi? c). Kalau sistem ini mempunyai lebih dari satu solusi, bagaimanakah himpunan solusi tersebut? d). Dalam keadaan bagaimanakah sistem ini tepat mempunyai satu solusi?
  • 4. Sistem Persamaan Linier Operasi Baris mnmnm nn nn bxaxa bxaxa bxaxa       11 22121 11111 ........... Pada sistem ini kita dapat melakukan operasi-operasi yang disebut operasi baris sebagai berikut: a). Ruas kiri dan ruas kanan dari setiap persamaan dapat dikalikan dengan faktor bukan nol yang sama, tanpa mempengaruhi himpunan sistem persamaan tersebut. c). Mempertukarkan tempat (urutan) persamaan tidaklah mengganggu himpunan sistem persamaan. b). Ruas kiri dari setiap persamaan dapat dijumlahkan ke ruas kiri persamaan yang lain asal ruas kanannya juga dijumlahkan. Operasi ini tidak mengganggu keseluruhan sistem persamaan tersebut.
  • 6. Sistem Persamaan Linier Sistem persamaan linier dapat dituliskan dalam bentuk matriks dengan memanfaatkan pengertian perkalian matriks. Bentuk itu adalah                                      mnmnmm n n b b b x x x aaa aaa aaa      2 1 2 1 21 22221 11211 Penulisan Persamaan Linier Dalam Bentuk Matriks atau secara singkat bAx                                         mnmnmm n n b b b x x x aaa aaa aaa      2 1 2 1 21 22221 11211 ;; bxA dengan
  • 7. Dari cara penulisan tersebut di atas, kita dapat membangun suatu matriks baru yang kita sebut matriks gandengan, yaitu dengan menggandengkan matriks A dengan b menjadi              mmnmm n n baaa baaa baaa | | | | ~ 21 222221 111211     A Sistem Persamaan Linier Matriks gandengan ini menyatakan sistem persamaan linier secara lengkap. Operasi-operasi baris pada sistem persamaan linier kita terjemahkan ke dalam matriks gandengan menjadi sebagai berikut a). Setiap elemen dari baris yang sama dapat dikalikan dengan faktor bukan nol yang sama. b). Satu baris boleh dijumlahkan ke baris yang lain. c). Tempat baris (urutan baris) dapat dipertukarkan.
  • 8. Sistem Persamaan Linier Setiap operasi baris akan menghasilkan matriks gandengan baru. Operasi baris dapat kita lakukan lagi pada matriks gandengan baru dan menghasilkan matriks gandengan yang lebih baru lagi dan yang terakhir inipun setara baris dengan matriks gandengan yang lama. Matriks gandengan baru ini disebut sebagai setara baris dengan matriks gandengan yang lama. Dengan singkat kita katakan bahwa operasi baris menghasilkan matriks gandengan yang setara baris dengan matriks gandengan asalnya. Hal ini berarti bahwa matriks gandengan baru menyatakan sistem persamaan linier yang sama dengan matriks gandengan asalnya.
  • 10. Sistem Persamaan Linier Eliminasi Gauss Eliminasi Gauss merupakan langkah-langkah sistematis untuk memecahkan sistem persamaan linier. Karena matriks gandengan merupakan pernyataan lengkap dari suatu sistem persamaan linier, maka eliminasi Gauss cukup dilakukan pada matriks gandengan ini. Suatu sistem persamaan linier: Contoh: 0234 8253 024 8     DCBA DCBA CBA BA xxxx xxxx xxx xx Kita tuliskan persamaan ini dalam bentuk matriks:                                          0 8 0 8 2341 2531 0241 0011 D C B A x x x x
  • 11. Sistem Persamaan Linier Matriks gandengnya adalah:                 0|2341 8|2531 0|0241 8|0011 Langkah-1: Langkah pertama pada eliminasi Gauss pada matriks gandengan adalah mempertahankan baris ke-1 (disebut mengambil baris ke-1 sebagai pivot) dan membuat suku pertama baris-baris berikutnya menjadi bernilai nol. 1)baris( 1)baris( baris1)( pivot 8|2330 0|2520 8|0230 8|0011                    Pada matriks yang diberikan ini, langkah pertama ini dilaksanakan dengan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-2, mengurangkan baris ke-1 dari baris ke-3 dan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-4. Hasil operasi ini adalah                                          0 8 0 8 2341 2531 0241 0011 D C B A x x x x
  • 12. Sistem Persamaan Linier Langkah-2: Langkah kedua adalah mengambil baris ke-2 dari matriks gandeng yang baru saja kita peroleh sebagai pivot, dan membuat suku kedua baris-baris berikutnya menjadi nol. Ini kita lakukan dengan mengalikan baris ke-2 dengan 2/3 kemudian menambahkannya ke baris ke-3, dan mengurangkan baris ke-2 dari baris ke-4. Hasil operasi ini adalah 8|2330 0|2520 8|0230 8|0011                 2)(-baris 2)baris2/3( (pivot) 0|2100 3/16|23/4500 8|0230 8|0011                  1)baris( 1)baris( baris1)( pivot 8|2330 0|2520 8|0230 8|0011                   
  • 13. Sistem Persamaan Linier 2)(-baris 2)baris2/3( (pivot) 0|2100 3/16|23/4500 8|0230 8|0011                  Kalikan baris ke 3 dengan 3 agar diperoleh bilangan bulat 0|2100 3/16|23/4500 8|0230 8|0011                 0|2100 16|61100 8|0230 8|0011                
  • 14. Sistem Persamaan Linier 0|2100 16|61100 8|0230 8|0011                 Langkah-3: Langkah ketiga adalah mengambil baris ke-3 sebagai pivot dan membuat suku ke-3 dari baris ke-4 menjadi nol. Ini dapat kita lakukan dengan mengalikan baris ke-4 dengan 11 kemudian menambahkan kepadanya baris ke-3. Hasilnya adalah: 3baris11 pivot 16|16000 16|61100 8|0230 8|0011                
  • 15. Sistem Persamaan Linier Matriks gandeng terakhir ini menyatakan bentuk matriks: 1616 16611 823 8     D DC CB BA x xx xx xx yang dengan substitusi mundur akan memberikan: 12;4;2;1  ABCD xxxx Hasil terakhir langkah ketiga adalah: 16|16000 16|61100 8|0230 8|0011                Matriks terakhir ini menyatakan sistem persamaan linier:                                         16 16 8 8 16000 61100 0230 0011 D C B A x x x x
  • 16. Sistem Tertentu dan Tidak Tertentu
  • 17. Sistem Persamaan Linier Sistem-sistem Tertentu Dan Tidak Tertentu Sistem tertentu adalah sistem yang memberikan tepat satu solusi. Sistem tertentu terjadi jika unsur yang tak diketahui sama banyak dengan persamaannya, dan persamaan-persamaan ini tidak saling bergantungan. Jika persamaan lebih banyak dari unsur yang tak diketahui, sistem menjadi tertentu berlebihan. Jika unsur yang tak diketahui lebih banyak dari persamaannya, maka sistem itu menjadi kurang tertentu. Sistem yang kurang tertentu memberikan tidak hanya satu solusi akan tetapi banyak solusi. Sistem yang kurang tertentu selalu mempunyai solusi (dan banyak) sedangkan sistem tertentu dan tertentu berlebihan bisa memberikan solusi bisa juga tidak memberikan solusi.
  • 18. Sistem Persamaan Linier Contoh Sistem Persamaan Yang Memberikan Banyak Solusi 823 024 8    CB CBA BA xx xxx xx Matriks gandeng:              8|230 0|241 8|011 Eliminasi Gauss:              8|230 8|230 8|011             0|000 8|230 8|011 Contoh:
  • 19. Sistem Persamaan Linier Matriks gandengan ini menyatakan sistem persamaan : 00 823 8    CB BA xx xx 3/)28( CB xx Dari persamaan ke-2 kita mendapatkan 3/)28(8 CA xx yang kemudian memberikan Karena xC tetap sembarang maka kita mendapatkan banyak solusi. Kita hanya akan memperoleh nilai xA dan xB jika kita menentukan nilai xC lebih dulu
  • 20. Contoh Sistem Yang Tidak Memberikan Solusi Sistem Persamaan Linier 1023 024 8    CB CBA BA xx xxx xx Matriks gandeng dan eliminasi Gauss memberikan              10|230 0|241 8|011              10|230 8|230 8|011              2|000 8|230 8|011 Contoh:
  • 21. Sistem persamaan dari matriks gandeng terakhir ini adalah Sistem Persamaan Linier 20 823 8    CB BA xx xx Kita lihat di sini bahwa penerapan eliminasi Gauss pada akhirnya menghasilkan suatu kontradiksi yang dapat kita lihat pada baris terakhir. Hal Ini menunjukkan bahwa sistem persamaan yang sedang kita tinjau tidak memberikan solusi.
  • 22. Bentuk Eselon Sistem Persamaan Linier Bentuk matriks pada langkah terakhir eliminasi Gauss, disebut bentuk eselon.             000 230 011              2|000 8|230 8|011 dan Secara umum bentuk eselon matriks gandengan adalah                           m r rrnrr n n b b bkk bcc baaa |0 | |0 | | |0 | 1 2222 111211      Dari contoh di atas, bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya adalah
  • 23. dan sistem yang telah tereduksi pada langkah akhir eliminasi Gauss akan berbentuk m r rnrnrrr nn nn b b bxkxk bxaxc bxaxaxa       0 0 1 22222 11212111      dengan 0,0,0 2211  rrkaa , dan r  n Sistem Persamaan Linier a). Jika dan sama dengan nol atau tidak ada, maka sistem persamaan ini akan memberikan tepat satu solusi. b). Jika dan sama dengan nol atau tidak ada, maka sistem persamaan ini akan memberikan banyak solusi. c). Jika ataupun dan tidak sama dengan nol atau mempunyai nilai, maka sistem persamaan ini tidak memberikan solusi. nr  mr bb  ,,1  nr  mr bb  ,,1  nr  nr  mr bb  ,,1  Perhatikan bentuk ini:
  • 24. Sistem Persamaan Linier Jadi suatu sistem persamaan akan memberikan solusi jika sama dengan nol atau tidak ada. mr bb  ,,1  Pada suatu sistem persamaan yang memberikan solusi, ketunggalan solusi terjadi jika .nr  Nilai r yang dimiliki oleh matriks gandengan ditentukan oleh banyaknya vektor baris yang bebas linier dalam matriks gandeng. Pengertian tentang kebebasan linier vektor-vektor kita bahas berikut ini. nr Jika persamaan akan memberikan banyak solusi.
  • 25. Bebas Linier Dan Tak-bebas Linier Vektor-Vektor
  • 26. Bebas Linier Dan Tak-bebas Linier Vektor-vektor Sistem Persamaan Linier Misalkan maaa ,, 21  adalah vektor-vektor baris dari suatu matriks A =[abk]. Kita tinjau suatu persamaan vektor 02211  mmccc aaa  Apabila persamaan vektor ini terpenuhi hanya jika semua koefisien (c1  cm) bernilai nol, maka vektor-vektor baris tersebut adalah bebas linier. Jika persamaan vektor tersebut dapat dipenuhi dengan koefisien yang tidak semuanya bernilai nol (artinya setidak-tidaknya ada satu koefisien yang tidak bernilai nol) maka vektor-vektor itu tidak bebas linier.
  • 27. Jika satu himpunan vektor terdiri dari vektor-vektor yang bebas linier, maka tak satupun dari vektor-vektor itu dapat dinyatakan dalam kombinasi linier dari vektor yang lain. Hal ini dapat dimengerti karena dalam persamaan tersebut di atas semua koefisien bernilai nol untuk dapat dipenuhi. Sistem Persamaan Linier Vektor a1 misalnya, dapat dinyatakan sebagai 0 1 2 1 2 1  m m c c c c aaa  karena koefisien-koefisien ini tidak seluruhnya bernilai nol Jika vektor-vektor tidak bebas linier maka nilai koefisien pada persamaan tersebut di atas (atau setidak-tidaknya sebagian tidak bernilai nol) maka satu vektor dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari vektor yang lain.
  • 28. Sistem Persamaan Linier Contoh: Dua vektor baris  21321 a  26242 adan Vektor a1 dan a2 adalah bebas linier karena     026242132 212211  cccc aa hanya akan terjadi jika 021  cc Ambil vektor ketiga  42643 a Vektor a3 dan a1 tidak bebas linier karena kita dapat menyatakan a3 sebagai    4264213222 13  aa Vektor a1, a2 dan a3 juga tidak bebas linier karena kita dapat menyatakan a3 sebagai      4264262402132202 213  aaa Akan tetapi jika kita hanya melihat a3 dan a2 saja, mereka adalah bebas linier.
  • 30. Sistem Persamaan Linier Rank Matriks Dengan pengertian tentang vektor yang bebas linier, didefinisikan rank matriks. Banyaknya vektor baris yang bebas linier dalam suatu matriks A = [abk] disebut rank matriks A disingkat rank A. Jika matrik B = 0 maka rank B adalah nol. Operasi baris pada suatu matriks menghasilkan matriks yang setara baris dengan matriks asalnya. Hal ini berarti pula bahwa rank matriks baru sama dengan rank matriks asalnya. Dengan perkataan lain operasi baris tidak mengubah rank matriks. Jadi rank suatu matriks dapat diperoleh melalui operasi baris, yaitu sama dengan rank matriks yang dihasilkan pada langkah terakhir eliminasi Gauss. Bentuk eselon matriks yang diperoleh pada langkah terakhir eliminasi Gauss, mengandung vektor-vektor baris yang bebas linier karena vektor yang tak bebas linier telah tereliminasi. Bagaimana menentukan rank suatu matriks?
  • 31. Sistem Persamaan Linier Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari sistem persamaan yang memberikan solusi tunggal dalam contoh, adalah                16000 61100 0230 0011                16|16000 16|61100 8|0230 8|0011 dan Dalam kasus ini rank matriks koefisien sama dengan rank matriks gandengan, yaitu 4. Selain dari pada itu rank matriks sama dengan banyaknya unsur yang tak diketahui yaitu 4 Contoh:
  • 32. Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari sistem persamaan yang memberikan banyak solusi, adalah Sistem Persamaan Linier Contoh:             000 230 011             0|000 8|230 8|011 dan Dalam kasus ini rank matriks koefisien sama dengan rank matriks gandengan, yaitu 2. Akan tetapi rank matriks ini lebih kecil dari banyaknya unsur yang tak diketahui.
  • 33. Sistem Persamaan Linier Contoh: Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari sistem persamaan yang tidak memberikan solusi, adalah             000 230 011              2|000 8|230 8|011 dan Dalam kasus ini rank matriks koefisien tidak sama dengan rank matriks gandengan. Rank matriks koefisien adalah 2 sedangkan rank matriks gandengannya adalah 3. Ketidak samaan rank dari kedua matriks ini menunjukkan tidak adanya solusi.
  • 34. Apa yang kita amati dalam contoh-contoh di atas ternyata berlaku umum. Sistem Persamaan Linier c). jika rank matriks koefisien lebih kecil dari banyaknya unsur yang tak diketahui maka akan diperoleh banyak solusi. a). agar suatu sistem persamaan memberikan solusi maka rank matriks koefisien harus sama dengan rank matriks gandengannya; b). agar sistem persamaan memberikan solusi tunggal maka rank matriks koefisien harus sama dengan banyaknya unsur yang tak diketahui;
  • 35. Course Ware Sistem Persamaan Linier Sudaryatno Sudirham