SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Sistem Persamaan Linier
Penulisan Dalam Bentuk Matriks
Eliminasi Gauss
Sistem Persamaan Linier
Suatu sistem persamaan linier (atau himpunan persaman linier
simultan) adalah satu set persamaan dari sejumlah unsur yang
tak diketahui.

a11x1  a1n xn

b1

a21x1  a2n xn

Bentuk umum:

b2

. . . . . . . . . . .
am1x1  amn xn bm
Sistem ini mengandung m persamaan dengan n unsur yang tak
diketahui yaitu x1 ….xn.
Bilangan a11 …..amn disebut koefisien dari sistem itu, yang biasanya
merupakan bilangan-bilangan yang diketahui.
Bilangan-bilangan b1 ….bm juga merupakan bilangan-bilangan yang
diketahui, bisa bernilai tidak nol maupun bernilai nol

Jika seluruh b bernilai nol maka sistem persamaan tersebut disebut
sistem persamaan homogen
Sistem Persamaan Linier
Dari sistem persamaan linier diharapkan adanya solusi yaitu satu set
nilai dari x1 …xn yang memenuhi sistem persamaan tersebut.
Jika sistem ini homogen, ia mengandung solusi trivial (solusi tak
penting) yaitu x1 = 0, …., xn = 0.

Pertanyaan-pertanyaan yang timbul tentang solusi dari sistem
persamaan ini adalah:
a). Benar adakah solusi dari sistem ini ?
b). Bagaimanakah cara untuk memperoleh solusi?
c). Kalau sistem ini mempunyai lebih dari satu solusi,
bagaimanakah himpunan solusi tersebut?

d). Dalam keadaan bagaimanakah sistem ini tepat mempunyai
satu solusi?
Sistem Persamaan Linier
Operasi Baris

a11x1  a1n xn

b1

a21x1  a2n xn

b2

. . . . . . . . . . .
am1x1  amn xn bm
Pada sistem ini kita dapat melakukan operasi-operasi yang disebut
operasi baris sebagai berikut:
a). Ruas kiri dan ruas kanan dari setiap persamaan dapat dikalikan
dengan faktor bukan nol yang sama, tanpa mempengaruhi himpunan
sistem persamaan tersebut.
b). Ruas kiri dari setiap persamaan dapat dijumlahkan ke ruas kiri
persamaan yang lain asal ruas kanannya juga dijumlahkan. Operasi ini
tidak mengganggu keseluruhan sistem persamaan tersebut.

c). Mempertukarkan tempat (urutan) persamaan tidaklah mengganggu
himpunan sistem persamaan.
Penulisan Dalam Bentuk Matriks
Sistem Persamaan Linier
Penulisan Persamaan Linier Dalam Bentuk Matriks
Sistem persamaan linier dapat dituliskan dalam bentuk matriks dengan
memanfaatkan pengertian perkalian matriks. Bentuk itu adalah

a11 a12
a21 a22
 
am1 am 2
atau secara singkat
dengan

A

a11 a12
a21 a22
 
am1 am 2

 a1n
 a2 n
 
 amn

x1
x2

xn

b1
b2

bm

Ax b
 a1n
 a2n
 
 amn

; x

x1
x2

xn

; b

b1
b2

bm
Sistem Persamaan Linier
Dari cara penulisan tersebut di atas, kita dapat membangun suatu
matriks baru yang kita sebut matriks gandengan, yaitu dengan
menggandengkan matriks A dengan b menjadi

~
A

a11 a12
a21 a22
 
am1 am 2

 a1n
 a2 n
 
 amn

| b1
| b2
| 
| bm

Matriks gandengan ini menyatakan sistem persamaan linier secara
lengkap. Operasi-operasi baris pada sistem persamaan linier kita
terjemahkan ke dalam matriks gandengan menjadi sebagai berikut
a). Setiap elemen dari baris yang sama dapat dikalikan dengan
faktor bukan nol yang sama.

b). Satu baris boleh dijumlahkan ke baris yang lain.
c). Tempat baris (urutan baris) dapat dipertukarkan.
Sistem Persamaan Linier

Setiap operasi baris akan menghasilkan matriks gandengan baru.
Matriks gandengan baru ini disebut sebagai setara baris dengan matriks
gandengan yang lama.
Operasi baris dapat kita lakukan lagi pada matriks gandengan baru dan
menghasilkan matriks gandengan yang lebih baru lagi dan yang terakhir
inipun setara baris dengan matriks gandengan yang lama.

Dengan singkat kita katakan bahwa operasi baris menghasilkan
matriks gandengan yang setara baris dengan matriks gandengan
asalnya.
Hal ini berarti bahwa matriks gandengan baru menyatakan sistem
persamaan linier yang sama dengan matriks gandengan asalnya.
Eliminasi Gauss
Sistem Persamaan Linier
Eliminasi Gauss
Eliminasi Gauss merupakan langkah-langkah sistematis untuk
memecahkan sistem persamaan linier. Karena matriks gandengan
merupakan pernyataan lengkap dari suatu sistem persamaan linier,
maka eliminasi Gauss cukup dilakukan pada matriks gandengan ini.
Contoh:
Suatu sistem persamaan linier:

xA
xA
xA
xA

xB

8

4 xB
3 xB
4 xB

2 xC
5 xC
3xC

Kita tuliskan persamaan ini dalam bentuk matriks:

1
1
1

1
4
3

0
2
5

0
0
2

1

4

3

2

xA
xB
xC
xD

8
0
8
0

0
2 xD
2 xD

8
0
Sistem Persamaan Linier
1 1 1 1 0 0 0x A | 88
0
Matriks gandengnya 1 1 4 2 2 0x | 00
4
0
B
adalah:
x
1 1 3 3 5 2 2C | 88
5
1 1 4 3 3 2xD | 00
4
2
Langkah-1: Langkah pertama pada eliminasi Gauss pada matriks
gandengan adalah mempertahankan baris ke-1 (disebut mengambil
baris ke-1 sebagai pivot) dan membuat suku pertama baris-baris
berikutnya menjadi bernilai nol.

Pada matriks yang diberikan ini, langkah pertama ini dilaksanakan
dengan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-2, mengurangkan baris
ke-1 dari baris ke-3 dan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-4. Hasil
operasi ini adalah

1
0
0
0

1
3
2
3

0
2
5
3

0

| 8

pivot

0

| 8

( baris1)

2 | 0

( baris 1)

2

| 8

( baris 1)
Sistem Persamaan Linier
1
0
0
0

1
1
3
0

0
1
32

0
0
0
2

|0 8 | 8 pivot
|0 8 | 8 ( baris1)
5 2 | 20 | 0 ( baris 1)

2
0
3
0

5
2
33

2
3

|2 8 | 8 ( baris 1)

Langkah-2: Langkah kedua adalah mengambil baris ke-2 dari matriks
gandeng yang baru saja kita peroleh sebagai pivot, dan membuat suku
kedua baris-baris berikutnya menjadi nol. Ini kita lakukan dengan
mengalikan baris ke-2 dengan 2/3 kemudian menambahkannya ke
baris ke-3, dan mengurangkan baris ke-2 dari baris ke-4. Hasil operasi
ini adalah

1

1

0

3

0

0

0

0

0
2
5 4/3
1

0

|

8

0

|

8

2 | 16 / 3
2

|

0

(pivot)
( 2/3 baris 2)
(-baris 2)
Sistem Persamaan Linier
1
0
0
0

1

0

0
0
0

|

8
08 |

1
8 (pivot)
3 1 2
|
2
0
8
0 0 4/3
5 3
2 | 16 / 3 |
( 2/3 baris 2)
2 | 16 (-baris 2)
/3
0 0 0 5 24 / 3|
1
0
0 0
1
2 |
0
Kalikan baris ke 3
dengan 3 agar diperoleh
bilangan bulat

1

1

0

0

3

2

0

0

11

0

0

1

0

|

8

0

|

8

6 | 16
2

|

0
Sistem Persamaan Linier
1

1

0

0

3
0

11

0

0

1

|

8

0

2

0

0

|

8

6 | 16
2

|

0

Langkah-3: Langkah ketiga adalah mengambil baris ke-3 sebagai
pivot dan membuat suku ke-3 dari baris ke-4 menjadi nol. Ini dapat
kita lakukan dengan mengalikan baris ke-4 dengan 11 kemudian
menambahkan kepadanya baris ke-3. Hasilnya adalah:

1

1

0

0

3

2

0

0

11

0

0

0

0

|

8

0

|

8

6 | 16
16

| 16

pivot
11 baris 3
Sistem Persamaan Linier
1
Hasil terakhir
langkah ketiga
adalah:

1

0

0

3

2

0

0

11

0

0

0

0

|

8

0

|

8

6 | 16
16

| 16

Matriks gandeng terakhir ini menyatakan bentuk matriks:

1
0
0

1 0
3
2
0 11

0

0

0

0
0
6
16

xA
xB
xC
xD

8
8
16
16

Matriks terakhir ini menyatakan sistem persamaan linier:

xA
3 xB

xB

8

2 xC

11xC

6 xD

16xD

16

8
16

yang dengan substitusi
mundur akan memberikan:

xD

1 ; xC

2 ; xB

4 ; xA

12
Sistem Tertentu dan Tidak Tertentu
Sistem Persamaan Linier
Sistem-sistem Tertentu Dan Tidak Tertentu
Sistem tertentu adalah sistem yang memberikan tepat satu solusi.
Sistem tertentu terjadi jika unsur yang tak diketahui sama banyak
dengan persamaannya, dan persamaan-persamaan ini tidak saling
bergantungan.
Jika unsur yang tak diketahui lebih banyak dari persamaannya, maka
sistem itu menjadi kurang tertentu. Sistem yang kurang tertentu
memberikan tidak hanya satu solusi akan tetapi banyak solusi.
Jika persamaan lebih banyak dari unsur yang tak diketahui, sistem
menjadi tertentu berlebihan.
Sistem yang kurang tertentu selalu mempunyai solusi (dan banyak)
sedangkan sistem tertentu dan tertentu berlebihan bisa memberikan
solusi bisa juga tidak memberikan solusi.
Sistem Persamaan Linier
Contoh Sistem Persamaan Yang Memberikan Banyak Solusi
Contoh:

xA

xB

xA

8

4 xB

3 xB

2 xC

1

1

2 xC

0

8

Matriks gandeng:

1

0

0

3

8

2 |

4

|

0

2

|

8

Eliminasi Gauss:

1
0
0

1
3
3

0

|

8

1

2 |

8

0

3

0

0

2

|

8

1

0

| 8

2 | 8
0

| 0
Sistem Persamaan Linier
Matriks gandengan ini menyatakan sistem persamaan :

xA

xB

3 xB
0

8

2 xC

8

0

Dari persamaan ke-2 kita mendapatkan xB
yang kemudian memberikan x A

(8 2xC ) / 3

8 (8 2 xC ) / 3

Karena xC tetap sembarang maka kita mendapatkan banyak
solusi. Kita hanya akan memperoleh nilai xA dan xB jika kita
menentukan nilai xC lebih dulu
Sistem Persamaan Linier
Contoh Sistem Yang Tidak Memberikan Solusi

xA

Contoh:

xB

xA

8

4 xB

3 xB

2 xC

2 xC

0

10

Matriks gandeng dan eliminasi Gauss memberikan

1
1
0

1
4
3

0

|

8

1

2 |

0

0

10

0

2

|

1

1

0

3

0

0

0

1
3
3

|

8

2 |

8

0

|

2

0

|

8

2 |

8

2

|

10
Sistem Persamaan Linier
Sistem persamaan dari matriks gandeng terakhir ini adalah

xA
3 xB
0

xB
2 xC

8
8

2

Kita lihat di sini bahwa penerapan eliminasi Gauss pada akhirnya
menghasilkan suatu kontradiksi yang dapat kita lihat pada baris
terakhir.
Hal Ini menunjukkan bahwa sistem persamaan yang sedang kita tinjau
tidak memberikan solusi.
Sistem Persamaan Linier
Bentuk Eselon
Bentuk matriks pada langkah terakhir eliminasi Gauss, disebut bentuk
eselon.
Dari contoh di atas, bentuk eselon matriks koefisien dan matriks
gandengannya adalah
1

1

0

3

0

0

0
2
0

Secara umum bentuk
eselon matriks
gandengan adalah

1

1

0

3

0

dan

0

0

|

8

2 |

8

0

|

2

a11 a12    a1n |
0 c22    c2n |
 |

b1
b2

krr  krn | br
0 | br 1
 |
0

|

bm
Sistem Persamaan Linier
dan sistem yang
telah tereduksi
pada langkah akhir
eliminasi Gauss
akan berbentuk

a11x1

a12 x2  a1n xn
c22 x2  a2n xn

b1
b2


krr xr

 krn xn
0

br
br 1


0

dengan a11

0, a22

bm

0 , krr

0 , dan r n

Perhatikan bentuk ini:
a). Jika r n dan br 1 , , bm sama dengan nol atau tidak ada,
maka sistem persamaan ini akan memberikan tepat satu solusi.
b). Jika r n dan br 1,, bm sama dengan nol atau tidak ada,
maka sistem persamaan ini akan memberikan banyak solusi.
c). Jika r n ataupun r n dan br 1,, bm tidak sama dengan nol
atau mempunyai nilai, maka sistem persamaan ini tidak memberikan
solusi.
Sistem Persamaan Linier

Jadi suatu sistem persamaan akan memberikan solusi jika br 1,, bm
sama dengan nol atau tidak ada.
Pada suatu sistem persamaan yang memberikan solusi, ketunggalan
solusi terjadi jika r n .
Jika r

n persamaan akan memberikan banyak solusi.

Nilai r yang dimiliki oleh matriks gandengan ditentukan oleh banyaknya
vektor baris yang bebas linier dalam matriks gandeng. Pengertian
tentang kebebasan linier vektor-vektor kita bahas berikut ini.
Bebas Linier Dan Tak-bebas Linier
Vektor-Vektor
Sistem Persamaan Linier
Bebas Linier Dan Tak-bebas Linier Vektor-vektor
Misalkan a1 , a2 ,  am
adalah vektor-vektor baris dari suatu matriks A =[abk].
Kita tinjau suatu persamaan vektor

c1a1 c2a2  cmam

0

Apabila persamaan vektor ini terpenuhi hanya jika semua koefisien
(c1
cm) bernilai nol, maka vektor-vektor baris tersebut adalah
bebas linier.

Jika persamaan vektor tersebut dapat dipenuhi dengan koefisien
yang tidak semuanya bernilai nol (artinya setidak-tidaknya ada
satu koefisien yang tidak bernilai nol) maka vektor-vektor itu
tidak bebas linier.
Sistem Persamaan Linier

Jika satu himpunan vektor terdiri dari vektor-vektor yang bebas linier,
maka tak satupun dari vektor-vektor itu dapat dinyatakan dalam
kombinasi linier dari vektor yang lain. Hal ini dapat dimengerti karena
dalam persamaan tersebut di atas semua koefisien bernilai nol untuk
dapat dipenuhi.
Jika vektor-vektor tidak bebas linier maka nilai koefisien pada
persamaan tersebut di atas (atau setidak-tidaknya sebagian tidak
bernilai nol) maka satu vektor dapat dinyatakan sebagai kombinasi
linier dari vektor yang lain.
Vektor a1 misalnya, dapat dinyatakan sebagai

a1

c2
cm
a2 
am
c1
c1

0

karena koefisien-koefisien ini tidak seluruhnya bernilai nol
Sistem Persamaan Linier
Contoh:

Dua vektor baris

a1

2 3 1 2

dan a2

4 2 6 2

Vektor a1 dan a2 adalah bebas linier karena

c1a1 c2a2

c1 2 3 1 2

c2 4 2 6 2
c1

hanya akan terjadi jika
Ambil vektor ketiga a3

c2

0

0

4 6 2 4

Vektor a3 dan a1 tidak bebas linier karena kita dapat menyatakan a3
sebagai
a3 2a1 2 2 3 1 2 4 6 2 4
Vektor a1, a2 dan a3 juga tidak bebas linier karena kita dapat menyatakan
a3 sebagai

a3

2a1 0a2

22 3 1 2

04 2 6 2

4 6 2 4

Akan tetapi jika kita hanya melihat a3 dan a2 saja, mereka adalah
bebas linier.
Rank Matriks
Sistem Persamaan Linier
Rank Matriks
Dengan pengertian tentang vektor yang bebas linier, didefinisikan rank
matriks.
Banyaknya vektor baris yang bebas linier dalam suatu matriks A = [abk]
disebut rank matriks A disingkat rank A.

Jika matrik B = 0 maka rank B adalah nol.

Bagaimana menentukan rank suatu matriks?
Operasi baris pada suatu matriks menghasilkan matriks yang setara
baris dengan matriks asalnya. Hal ini berarti pula bahwa rank matriks
baru sama dengan rank matriks asalnya.
Dengan perkataan lain operasi baris tidak mengubah rank matriks.
Jadi rank suatu matriks dapat diperoleh melalui operasi baris, yaitu
sama dengan rank matriks yang dihasilkan pada langkah terakhir
eliminasi Gauss.
Bentuk eselon matriks yang diperoleh pada langkah terakhir
eliminasi Gauss, mengandung vektor-vektor baris yang bebas
linier karena vektor yang tak bebas linier telah tereliminasi.
Sistem Persamaan Linier
Contoh:
Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari sistem
persamaan yang memberikan solusi tunggal dalam contoh, adalah
1

1

0

0

1

0

0

3

2

0

0

11

0

0

0

0

3

2

0

0

11

6

0

0

0

16

dan

1

0

0

|

8

0

|

8

6 | 16
16

| 16

Dalam kasus ini rank matriks koefisien sama dengan rank matriks
gandengan, yaitu 4. Selain dari pada itu rank matriks sama dengan
banyaknya unsur yang tak diketahui yaitu 4
Sistem Persamaan Linier
Contoh:
Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari sistem
persamaan yang memberikan banyak solusi, adalah
1

1

0

3

0

0

1

0
2
0

dan

1

0

3

0

0

0

| 8

2 | 8
0

| 0

Dalam kasus ini rank matriks koefisien sama dengan rank
matriks gandengan, yaitu 2. Akan tetapi rank matriks ini lebih
kecil dari banyaknya unsur yang tak diketahui.
Sistem Persamaan Linier
Contoh:
Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari
sistem persamaan yang tidak memberikan solusi, adalah
1

1

0

3

0

0

0
2
0

1

dan

1

0

3

0

0

0

|

8

2 |

8

0

|

2

Dalam kasus ini rank matriks koefisien tidak sama dengan
rank matriks gandengan. Rank matriks koefisien adalah 2
sedangkan rank matriks gandengannya adalah 3. Ketidak
samaan rank dari kedua matriks ini menunjukkan tidak
adanya solusi.
Sistem Persamaan Linier
Apa yang kita amati dalam contoh-contoh di atas
ternyata berlaku umum.
a). agar suatu sistem persamaan memberikan solusi maka rank
matriks koefisien harus sama dengan rank matriks
gandengannya;
b). agar sistem persamaan memberikan solusi tunggal maka rank
matriks koefisien harus sama dengan banyaknya unsur yang tak
diketahui;

c). jika rank matriks koefisien lebih kecil dari banyaknya unsur yang
tak diketahui maka akan diperoleh banyak solusi.
Course Ware

Sistem Persamaan Linier
Sudaryatno Sudirham

More Related Content

What's hot

Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar LinearMerentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar LinearMuhammad Alfiansyah Alfi
 
nilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigennilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigenelmabb
 
Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismafitri mhey
 
Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Yulian Sari
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 
Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)tafrikan
 
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanDian Arisona
 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Dian Arisona
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriNia Matus
 
Interpolasi lagrange dan newton
Interpolasi lagrange dan newtonInterpolasi lagrange dan newton
Interpolasi lagrange dan newtonYuni Dwi Utami
 
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Dedy Kurniawan
 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1el sucahyo
 
aljabar linier elementer 1
aljabar linier elementer 1aljabar linier elementer 1
aljabar linier elementer 1cut maisarah
 

What's hot (20)

deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
 
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar LinearMerentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
 
nilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigennilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigen
 
Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfisma
 
Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)
 
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Ring Polonomial
Ring PolonomialRing Polonomial
Ring Polonomial
 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Interpolasi lagrange dan newton
Interpolasi lagrange dan newtonInterpolasi lagrange dan newton
Interpolasi lagrange dan newton
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
 
Matriks elementer
Matriks elementerMatriks elementer
Matriks elementer
 
aljabar linier elementer 1
aljabar linier elementer 1aljabar linier elementer 1
aljabar linier elementer 1
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret
 

Viewers also liked

Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelMateri 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelradar radius
 
Sistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_aSistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_aTriana Yusman
 
Soal n Jawaban aljabar linier dg 3 persamaan
Soal n Jawaban aljabar linier dg 3 persamaanSoal n Jawaban aljabar linier dg 3 persamaan
Soal n Jawaban aljabar linier dg 3 persamaanMuslimin Saliman
 
Sistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenSistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenIpit Sabrina
 

Viewers also liked (6)

Bab 3(3) spl
Bab 3(3) splBab 3(3) spl
Bab 3(3) spl
 
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelMateri 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
 
Modul 6 spl
Modul 6 splModul 6 spl
Modul 6 spl
 
Sistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_aSistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_a
 
Soal n Jawaban aljabar linier dg 3 persamaan
Soal n Jawaban aljabar linier dg 3 persamaanSoal n Jawaban aljabar linier dg 3 persamaan
Soal n Jawaban aljabar linier dg 3 persamaan
 
Sistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenSistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogen
 

Similar to Sistem persamaan-linier

Sistem persamaan-linier
Sistem persamaan-linierSistem persamaan-linier
Sistem persamaan-linierTaufiq Topik
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanAururia Begi Wiwiet Rambang
 
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.pptBab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.pptssuserb7d229
 
SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIERSISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIEROng Lukman
 
Sistem persamaan linier
Sistem persamaan linierSistem persamaan linier
Sistem persamaan linierBisma Kemal
 
10 matrik & determinan 3
10  matrik & determinan 310  matrik & determinan 3
10 matrik & determinan 3Hamzah Rizal
 
Aturan Cramer, Eliminasi Gauss & Eliminasi Gauss Jordan.ppt
Aturan Cramer, Eliminasi Gauss & Eliminasi Gauss Jordan.pptAturan Cramer, Eliminasi Gauss & Eliminasi Gauss Jordan.ppt
Aturan Cramer, Eliminasi Gauss & Eliminasi Gauss Jordan.pptnovajuniati1
 
Linear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationLinear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationDiponegoro University
 
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMatrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMuhammad Yossi
 

Similar to Sistem persamaan-linier (20)

Sistem persamaan-linier
Sistem persamaan-linierSistem persamaan-linier
Sistem persamaan-linier
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gauss
 
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.pptBab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
 
SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIERSISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIER
 
Sistem persamaan linier
Sistem persamaan linierSistem persamaan linier
Sistem persamaan linier
 
10 matrik & determinan 3
10  matrik & determinan 310  matrik & determinan 3
10 matrik & determinan 3
 
Draft 2
Draft 2Draft 2
Draft 2
 
Pertemuan3&4
Pertemuan3&4Pertemuan3&4
Pertemuan3&4
 
Aturan Cramer, Eliminasi Gauss & Eliminasi Gauss Jordan.ppt
Aturan Cramer, Eliminasi Gauss & Eliminasi Gauss Jordan.pptAturan Cramer, Eliminasi Gauss & Eliminasi Gauss Jordan.ppt
Aturan Cramer, Eliminasi Gauss & Eliminasi Gauss Jordan.ppt
 
Aljabar linear
Aljabar linearAljabar linear
Aljabar linear
 
Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinan
 
Gaussjordan
GaussjordanGaussjordan
Gaussjordan
 
Gaussjordan
GaussjordanGaussjordan
Gaussjordan
 
determinan.pptx
determinan.pptxdeterminan.pptx
determinan.pptx
 
3. sistem persamaan linier
3. sistem persamaan linier3. sistem persamaan linier
3. sistem persamaan linier
 
Matriks powerpoint
Matriks powerpointMatriks powerpoint
Matriks powerpoint
 
Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinan
 
Linear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationLinear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear Equation
 
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMatrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
 

More from Mubarak Muhammad

More from Mubarak Muhammad (6)

Korosi 212
Korosi 212Korosi 212
Korosi 212
 
Jenis jenisbahan material
Jenis jenisbahan materialJenis jenisbahan material
Jenis jenisbahan material
 
Pencegahan korosi
Pencegahan korosi Pencegahan korosi
Pencegahan korosi
 
Perhitungan kimia 1
Perhitungan kimia 1Perhitungan kimia 1
Perhitungan kimia 1
 
65150515 efi1
65150515  efi165150515  efi1
65150515 efi1
 
Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup.
Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup.Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup.
Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup.
 

Sistem persamaan-linier

  • 1. Sistem Persamaan Linier Penulisan Dalam Bentuk Matriks Eliminasi Gauss
  • 2. Sistem Persamaan Linier Suatu sistem persamaan linier (atau himpunan persaman linier simultan) adalah satu set persamaan dari sejumlah unsur yang tak diketahui. a11x1  a1n xn b1 a21x1  a2n xn Bentuk umum: b2 . . . . . . . . . . . am1x1  amn xn bm Sistem ini mengandung m persamaan dengan n unsur yang tak diketahui yaitu x1 ….xn. Bilangan a11 …..amn disebut koefisien dari sistem itu, yang biasanya merupakan bilangan-bilangan yang diketahui. Bilangan-bilangan b1 ….bm juga merupakan bilangan-bilangan yang diketahui, bisa bernilai tidak nol maupun bernilai nol Jika seluruh b bernilai nol maka sistem persamaan tersebut disebut sistem persamaan homogen
  • 3. Sistem Persamaan Linier Dari sistem persamaan linier diharapkan adanya solusi yaitu satu set nilai dari x1 …xn yang memenuhi sistem persamaan tersebut. Jika sistem ini homogen, ia mengandung solusi trivial (solusi tak penting) yaitu x1 = 0, …., xn = 0. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul tentang solusi dari sistem persamaan ini adalah: a). Benar adakah solusi dari sistem ini ? b). Bagaimanakah cara untuk memperoleh solusi? c). Kalau sistem ini mempunyai lebih dari satu solusi, bagaimanakah himpunan solusi tersebut? d). Dalam keadaan bagaimanakah sistem ini tepat mempunyai satu solusi?
  • 4. Sistem Persamaan Linier Operasi Baris a11x1  a1n xn b1 a21x1  a2n xn b2 . . . . . . . . . . . am1x1  amn xn bm Pada sistem ini kita dapat melakukan operasi-operasi yang disebut operasi baris sebagai berikut: a). Ruas kiri dan ruas kanan dari setiap persamaan dapat dikalikan dengan faktor bukan nol yang sama, tanpa mempengaruhi himpunan sistem persamaan tersebut. b). Ruas kiri dari setiap persamaan dapat dijumlahkan ke ruas kiri persamaan yang lain asal ruas kanannya juga dijumlahkan. Operasi ini tidak mengganggu keseluruhan sistem persamaan tersebut. c). Mempertukarkan tempat (urutan) persamaan tidaklah mengganggu himpunan sistem persamaan.
  • 6. Sistem Persamaan Linier Penulisan Persamaan Linier Dalam Bentuk Matriks Sistem persamaan linier dapat dituliskan dalam bentuk matriks dengan memanfaatkan pengertian perkalian matriks. Bentuk itu adalah a11 a12 a21 a22   am1 am 2 atau secara singkat dengan A a11 a12 a21 a22   am1 am 2  a1n  a2 n    amn x1 x2  xn b1 b2  bm Ax b  a1n  a2n    amn ; x x1 x2  xn ; b b1 b2  bm
  • 7. Sistem Persamaan Linier Dari cara penulisan tersebut di atas, kita dapat membangun suatu matriks baru yang kita sebut matriks gandengan, yaitu dengan menggandengkan matriks A dengan b menjadi ~ A a11 a12 a21 a22   am1 am 2  a1n  a2 n    amn | b1 | b2 |  | bm Matriks gandengan ini menyatakan sistem persamaan linier secara lengkap. Operasi-operasi baris pada sistem persamaan linier kita terjemahkan ke dalam matriks gandengan menjadi sebagai berikut a). Setiap elemen dari baris yang sama dapat dikalikan dengan faktor bukan nol yang sama. b). Satu baris boleh dijumlahkan ke baris yang lain. c). Tempat baris (urutan baris) dapat dipertukarkan.
  • 8. Sistem Persamaan Linier Setiap operasi baris akan menghasilkan matriks gandengan baru. Matriks gandengan baru ini disebut sebagai setara baris dengan matriks gandengan yang lama. Operasi baris dapat kita lakukan lagi pada matriks gandengan baru dan menghasilkan matriks gandengan yang lebih baru lagi dan yang terakhir inipun setara baris dengan matriks gandengan yang lama. Dengan singkat kita katakan bahwa operasi baris menghasilkan matriks gandengan yang setara baris dengan matriks gandengan asalnya. Hal ini berarti bahwa matriks gandengan baru menyatakan sistem persamaan linier yang sama dengan matriks gandengan asalnya.
  • 10. Sistem Persamaan Linier Eliminasi Gauss Eliminasi Gauss merupakan langkah-langkah sistematis untuk memecahkan sistem persamaan linier. Karena matriks gandengan merupakan pernyataan lengkap dari suatu sistem persamaan linier, maka eliminasi Gauss cukup dilakukan pada matriks gandengan ini. Contoh: Suatu sistem persamaan linier: xA xA xA xA xB 8 4 xB 3 xB 4 xB 2 xC 5 xC 3xC Kita tuliskan persamaan ini dalam bentuk matriks: 1 1 1 1 4 3 0 2 5 0 0 2 1 4 3 2 xA xB xC xD 8 0 8 0 0 2 xD 2 xD 8 0
  • 11. Sistem Persamaan Linier 1 1 1 1 0 0 0x A | 88 0 Matriks gandengnya 1 1 4 2 2 0x | 00 4 0 B adalah: x 1 1 3 3 5 2 2C | 88 5 1 1 4 3 3 2xD | 00 4 2 Langkah-1: Langkah pertama pada eliminasi Gauss pada matriks gandengan adalah mempertahankan baris ke-1 (disebut mengambil baris ke-1 sebagai pivot) dan membuat suku pertama baris-baris berikutnya menjadi bernilai nol. Pada matriks yang diberikan ini, langkah pertama ini dilaksanakan dengan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-2, mengurangkan baris ke-1 dari baris ke-3 dan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-4. Hasil operasi ini adalah 1 0 0 0 1 3 2 3 0 2 5 3 0 | 8 pivot 0 | 8 ( baris1) 2 | 0 ( baris 1) 2 | 8 ( baris 1)
  • 12. Sistem Persamaan Linier 1 0 0 0 1 1 3 0 0 1 32 0 0 0 2 |0 8 | 8 pivot |0 8 | 8 ( baris1) 5 2 | 20 | 0 ( baris 1) 2 0 3 0 5 2 33 2 3 |2 8 | 8 ( baris 1) Langkah-2: Langkah kedua adalah mengambil baris ke-2 dari matriks gandeng yang baru saja kita peroleh sebagai pivot, dan membuat suku kedua baris-baris berikutnya menjadi nol. Ini kita lakukan dengan mengalikan baris ke-2 dengan 2/3 kemudian menambahkannya ke baris ke-3, dan mengurangkan baris ke-2 dari baris ke-4. Hasil operasi ini adalah 1 1 0 3 0 0 0 0 0 2 5 4/3 1 0 | 8 0 | 8 2 | 16 / 3 2 | 0 (pivot) ( 2/3 baris 2) (-baris 2)
  • 13. Sistem Persamaan Linier 1 0 0 0 1 0 0 0 0 | 8 08 | 1 8 (pivot) 3 1 2 | 2 0 8 0 0 4/3 5 3 2 | 16 / 3 | ( 2/3 baris 2) 2 | 16 (-baris 2) /3 0 0 0 5 24 / 3| 1 0 0 0 1 2 | 0 Kalikan baris ke 3 dengan 3 agar diperoleh bilangan bulat 1 1 0 0 3 2 0 0 11 0 0 1 0 | 8 0 | 8 6 | 16 2 | 0
  • 14. Sistem Persamaan Linier 1 1 0 0 3 0 11 0 0 1 | 8 0 2 0 0 | 8 6 | 16 2 | 0 Langkah-3: Langkah ketiga adalah mengambil baris ke-3 sebagai pivot dan membuat suku ke-3 dari baris ke-4 menjadi nol. Ini dapat kita lakukan dengan mengalikan baris ke-4 dengan 11 kemudian menambahkan kepadanya baris ke-3. Hasilnya adalah: 1 1 0 0 3 2 0 0 11 0 0 0 0 | 8 0 | 8 6 | 16 16 | 16 pivot 11 baris 3
  • 15. Sistem Persamaan Linier 1 Hasil terakhir langkah ketiga adalah: 1 0 0 3 2 0 0 11 0 0 0 0 | 8 0 | 8 6 | 16 16 | 16 Matriks gandeng terakhir ini menyatakan bentuk matriks: 1 0 0 1 0 3 2 0 11 0 0 0 0 0 6 16 xA xB xC xD 8 8 16 16 Matriks terakhir ini menyatakan sistem persamaan linier: xA 3 xB xB 8 2 xC 11xC 6 xD 16xD 16 8 16 yang dengan substitusi mundur akan memberikan: xD 1 ; xC 2 ; xB 4 ; xA 12
  • 16. Sistem Tertentu dan Tidak Tertentu
  • 17. Sistem Persamaan Linier Sistem-sistem Tertentu Dan Tidak Tertentu Sistem tertentu adalah sistem yang memberikan tepat satu solusi. Sistem tertentu terjadi jika unsur yang tak diketahui sama banyak dengan persamaannya, dan persamaan-persamaan ini tidak saling bergantungan. Jika unsur yang tak diketahui lebih banyak dari persamaannya, maka sistem itu menjadi kurang tertentu. Sistem yang kurang tertentu memberikan tidak hanya satu solusi akan tetapi banyak solusi. Jika persamaan lebih banyak dari unsur yang tak diketahui, sistem menjadi tertentu berlebihan. Sistem yang kurang tertentu selalu mempunyai solusi (dan banyak) sedangkan sistem tertentu dan tertentu berlebihan bisa memberikan solusi bisa juga tidak memberikan solusi.
  • 18. Sistem Persamaan Linier Contoh Sistem Persamaan Yang Memberikan Banyak Solusi Contoh: xA xB xA 8 4 xB 3 xB 2 xC 1 1 2 xC 0 8 Matriks gandeng: 1 0 0 3 8 2 | 4 | 0 2 | 8 Eliminasi Gauss: 1 0 0 1 3 3 0 | 8 1 2 | 8 0 3 0 0 2 | 8 1 0 | 8 2 | 8 0 | 0
  • 19. Sistem Persamaan Linier Matriks gandengan ini menyatakan sistem persamaan : xA xB 3 xB 0 8 2 xC 8 0 Dari persamaan ke-2 kita mendapatkan xB yang kemudian memberikan x A (8 2xC ) / 3 8 (8 2 xC ) / 3 Karena xC tetap sembarang maka kita mendapatkan banyak solusi. Kita hanya akan memperoleh nilai xA dan xB jika kita menentukan nilai xC lebih dulu
  • 20. Sistem Persamaan Linier Contoh Sistem Yang Tidak Memberikan Solusi xA Contoh: xB xA 8 4 xB 3 xB 2 xC 2 xC 0 10 Matriks gandeng dan eliminasi Gauss memberikan 1 1 0 1 4 3 0 | 8 1 2 | 0 0 10 0 2 | 1 1 0 3 0 0 0 1 3 3 | 8 2 | 8 0 | 2 0 | 8 2 | 8 2 | 10
  • 21. Sistem Persamaan Linier Sistem persamaan dari matriks gandeng terakhir ini adalah xA 3 xB 0 xB 2 xC 8 8 2 Kita lihat di sini bahwa penerapan eliminasi Gauss pada akhirnya menghasilkan suatu kontradiksi yang dapat kita lihat pada baris terakhir. Hal Ini menunjukkan bahwa sistem persamaan yang sedang kita tinjau tidak memberikan solusi.
  • 22. Sistem Persamaan Linier Bentuk Eselon Bentuk matriks pada langkah terakhir eliminasi Gauss, disebut bentuk eselon. Dari contoh di atas, bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya adalah 1 1 0 3 0 0 0 2 0 Secara umum bentuk eselon matriks gandengan adalah 1 1 0 3 0 dan 0 0 | 8 2 | 8 0 | 2 a11 a12    a1n | 0 c22    c2n |  | b1 b2 krr  krn | br 0 | br 1  | 0 | bm
  • 23. Sistem Persamaan Linier dan sistem yang telah tereduksi pada langkah akhir eliminasi Gauss akan berbentuk a11x1 a12 x2  a1n xn c22 x2  a2n xn b1 b2  krr xr  krn xn 0 br br 1  0 dengan a11 0, a22 bm 0 , krr 0 , dan r n Perhatikan bentuk ini: a). Jika r n dan br 1 , , bm sama dengan nol atau tidak ada, maka sistem persamaan ini akan memberikan tepat satu solusi. b). Jika r n dan br 1,, bm sama dengan nol atau tidak ada, maka sistem persamaan ini akan memberikan banyak solusi. c). Jika r n ataupun r n dan br 1,, bm tidak sama dengan nol atau mempunyai nilai, maka sistem persamaan ini tidak memberikan solusi.
  • 24. Sistem Persamaan Linier Jadi suatu sistem persamaan akan memberikan solusi jika br 1,, bm sama dengan nol atau tidak ada. Pada suatu sistem persamaan yang memberikan solusi, ketunggalan solusi terjadi jika r n . Jika r n persamaan akan memberikan banyak solusi. Nilai r yang dimiliki oleh matriks gandengan ditentukan oleh banyaknya vektor baris yang bebas linier dalam matriks gandeng. Pengertian tentang kebebasan linier vektor-vektor kita bahas berikut ini.
  • 25. Bebas Linier Dan Tak-bebas Linier Vektor-Vektor
  • 26. Sistem Persamaan Linier Bebas Linier Dan Tak-bebas Linier Vektor-vektor Misalkan a1 , a2 ,  am adalah vektor-vektor baris dari suatu matriks A =[abk]. Kita tinjau suatu persamaan vektor c1a1 c2a2  cmam 0 Apabila persamaan vektor ini terpenuhi hanya jika semua koefisien (c1 cm) bernilai nol, maka vektor-vektor baris tersebut adalah bebas linier. Jika persamaan vektor tersebut dapat dipenuhi dengan koefisien yang tidak semuanya bernilai nol (artinya setidak-tidaknya ada satu koefisien yang tidak bernilai nol) maka vektor-vektor itu tidak bebas linier.
  • 27. Sistem Persamaan Linier Jika satu himpunan vektor terdiri dari vektor-vektor yang bebas linier, maka tak satupun dari vektor-vektor itu dapat dinyatakan dalam kombinasi linier dari vektor yang lain. Hal ini dapat dimengerti karena dalam persamaan tersebut di atas semua koefisien bernilai nol untuk dapat dipenuhi. Jika vektor-vektor tidak bebas linier maka nilai koefisien pada persamaan tersebut di atas (atau setidak-tidaknya sebagian tidak bernilai nol) maka satu vektor dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari vektor yang lain. Vektor a1 misalnya, dapat dinyatakan sebagai a1 c2 cm a2  am c1 c1 0 karena koefisien-koefisien ini tidak seluruhnya bernilai nol
  • 28. Sistem Persamaan Linier Contoh: Dua vektor baris a1 2 3 1 2 dan a2 4 2 6 2 Vektor a1 dan a2 adalah bebas linier karena c1a1 c2a2 c1 2 3 1 2 c2 4 2 6 2 c1 hanya akan terjadi jika Ambil vektor ketiga a3 c2 0 0 4 6 2 4 Vektor a3 dan a1 tidak bebas linier karena kita dapat menyatakan a3 sebagai a3 2a1 2 2 3 1 2 4 6 2 4 Vektor a1, a2 dan a3 juga tidak bebas linier karena kita dapat menyatakan a3 sebagai a3 2a1 0a2 22 3 1 2 04 2 6 2 4 6 2 4 Akan tetapi jika kita hanya melihat a3 dan a2 saja, mereka adalah bebas linier.
  • 30. Sistem Persamaan Linier Rank Matriks Dengan pengertian tentang vektor yang bebas linier, didefinisikan rank matriks. Banyaknya vektor baris yang bebas linier dalam suatu matriks A = [abk] disebut rank matriks A disingkat rank A. Jika matrik B = 0 maka rank B adalah nol. Bagaimana menentukan rank suatu matriks? Operasi baris pada suatu matriks menghasilkan matriks yang setara baris dengan matriks asalnya. Hal ini berarti pula bahwa rank matriks baru sama dengan rank matriks asalnya. Dengan perkataan lain operasi baris tidak mengubah rank matriks. Jadi rank suatu matriks dapat diperoleh melalui operasi baris, yaitu sama dengan rank matriks yang dihasilkan pada langkah terakhir eliminasi Gauss. Bentuk eselon matriks yang diperoleh pada langkah terakhir eliminasi Gauss, mengandung vektor-vektor baris yang bebas linier karena vektor yang tak bebas linier telah tereliminasi.
  • 31. Sistem Persamaan Linier Contoh: Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari sistem persamaan yang memberikan solusi tunggal dalam contoh, adalah 1 1 0 0 1 0 0 3 2 0 0 11 0 0 0 0 3 2 0 0 11 6 0 0 0 16 dan 1 0 0 | 8 0 | 8 6 | 16 16 | 16 Dalam kasus ini rank matriks koefisien sama dengan rank matriks gandengan, yaitu 4. Selain dari pada itu rank matriks sama dengan banyaknya unsur yang tak diketahui yaitu 4
  • 32. Sistem Persamaan Linier Contoh: Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari sistem persamaan yang memberikan banyak solusi, adalah 1 1 0 3 0 0 1 0 2 0 dan 1 0 3 0 0 0 | 8 2 | 8 0 | 0 Dalam kasus ini rank matriks koefisien sama dengan rank matriks gandengan, yaitu 2. Akan tetapi rank matriks ini lebih kecil dari banyaknya unsur yang tak diketahui.
  • 33. Sistem Persamaan Linier Contoh: Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari sistem persamaan yang tidak memberikan solusi, adalah 1 1 0 3 0 0 0 2 0 1 dan 1 0 3 0 0 0 | 8 2 | 8 0 | 2 Dalam kasus ini rank matriks koefisien tidak sama dengan rank matriks gandengan. Rank matriks koefisien adalah 2 sedangkan rank matriks gandengannya adalah 3. Ketidak samaan rank dari kedua matriks ini menunjukkan tidak adanya solusi.
  • 34. Sistem Persamaan Linier Apa yang kita amati dalam contoh-contoh di atas ternyata berlaku umum. a). agar suatu sistem persamaan memberikan solusi maka rank matriks koefisien harus sama dengan rank matriks gandengannya; b). agar sistem persamaan memberikan solusi tunggal maka rank matriks koefisien harus sama dengan banyaknya unsur yang tak diketahui; c). jika rank matriks koefisien lebih kecil dari banyaknya unsur yang tak diketahui maka akan diperoleh banyak solusi.
  • 35. Course Ware Sistem Persamaan Linier Sudaryatno Sudirham