SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
WAWANCARA (ANAMNESIS)
DAN PEMERIKSAAN PSIKIATRI
D I S U S U N O LE H :
NAD YA
RAT U BAL Q I S
SRI
A F
TUJUAN
Menyusun laporan tentang
keadaan psikologik dan
psikopatologik pasien
psikiatri
FOKUS
MANIFESTASI
Fungsi Mental
Emosional
Perilaku
:
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan tidak langsung (indirect examination)
Autoanamesis
Aloanamnesis
2. Pemeriksaan langsung (direct examination)
Pemeriksaan Fisik (status internus dan neurologis)
Pemeriksaan Khusus Psikik
- penampilan umum
- bidang emosi, afek
- bidang pikiran
- bidang motorik
3. Pemeriksaan tambahan atau penunjang
RIWAYAT PSIKIATRIK
Adalah catatan tentang riwayat penyakit,
gangguan jiwa, dan riwayat hidup pasien
pasien,
yang
dari
diperlukan untuk memahami siapa
mana pasien berasal dan perkiraan akan kearah
mana pasien selanjutnya pada masa mendatang.
ANAMNESIS PSIKIATRI
I.
II.
III.
Data Pribadi
Keluhan Utama
Riwayat Gangguan Sekarang
a. Awitan
b. Faktor Presipitasi
Penyakit atau Gangguan Sebelumnya
a. Psikiatrik
b. Medik
c. Penggunaan Zat
IV.
ANAMNESIS PSIKIATRI
V. Riwayat Hidup
a. Prenatal dan Perinatal
b. Masa kanak awal (sampai 3 tahun)
c. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
d. Masa Remaja
e. Masa Dewasa
i.
ii.
iii.
Riwayat
Riwayat
Riwayat
pekerjaan, perkawinan/berpasangan/pacaran
pendidikan
militer
iv. Riwayat agama/kehidupan beragama
v. Aktivitas sosial dan situasi kehidupan sekarang
vi. Riwayat pelanggaran hukum
f. Riwayat Psikoseksual
g. Riwayat Keluarga
h. Impian, Fantasi dan Nilai-nilai
Prinsip Wawancara Psikiatrik:
 Bina Rapport
o
o
o
Salam
Identitas
Suasana tenang dan nyaman
 Tanyakan keluhan utama
 Onsetnya
 Gejala-gejala lain  DD/  D/
o Psikotik, Mood (depresi, manik, bipolar, cemas)
 Cara mengatasi gejala-gejala
 Faktor organik (penyakit fisik akut / kronis, obat,
penyalahgunaan)  singkirkan faktor organik
 Stressor psikososial (Perkawinan, pekerjaan, relasi
keluarga,dll)
 Biarkan pasien berbicara bebas  observasi komunikasi
verbal & non verbal pasien
 Pendengar aktif, bicara bahasa yang jelas & mudah
dimegerti
 Teknik wawancara spesifik (fasilitasi, kejelasan, refleksi,
interpretasi, keheningan,dll)
 Buat kesimpulan, informasi & edukasi, janji pertemuan
berikutnya
Lama wawancara :
30 menit sd 1 jam tergantung situasi
Psikotik akut, gaduh gelisah, derilium, penyakit
medik akut / terminal : lebih singkat
Teknik wawancara
Fasilitasi (verbal / non verbal)
Refleksi isi (mengulang & menyimpulkan)
Keheningan (normal, autistic thingking, halusinasi auditorik)
Konfrontasi (waham)
Interprestasi (jangan terburu-buru tetap seperti pada aw al
wawancara, pasien depresi, cemas)
Menentramkan hati ( verbal / non-verbal)
Nasehat (akhir wawancara + sudah terbina raport)
Kejelasan (mengulang)
 Jangan malu / enggan bertanya ( hal-hal pribadi : seks,
perkawinan, ekonomi, bunuh diri : ide / usaha)
 Komunikasi verbal &non-verbal (melakukan & observer)
 Pendengar & Obeserver yang baik
 Status mental (kesadaran, sikap, perilaku / psikomotor,
mood/afek, bentuk & isi pikiran, persepsi, bahasa, kognitif)
 Pertanyaan terbuka >> tertutup
 Teknik wawancara (fasilitasi, refleksi isi,
kejelasan,keheningan, dll)


Kehadiran keluarga ( tanya)
Empati
EMPATI
Memahami / merabarasakan perasaan, pikiran,
keinginan pasien tanpa mempengaruhi
penilaian objektivitas
Tidak mengkritik, menghakimi, memotong
pembicaraan, mencela, menghargai
Menempatkan diri ditempat pasien sesuai usia,
jenis kelamin, pikiran, persepsi, budaya
Komunikasi 2 arah (verbal & non-verbal)
Kontak mata
•
•
•
Pasien bicara jujur dan nyaman
Psikopatologi muncul
Problem muncul
Situasi tempat duduk:
Kursi sama tinggi
Membuat Catatan:
•
•
•
Untuk alasan medis & hukum
Bantu ingatan terapis tentang pasien
Jangan dilakukan jika ganggu kelancaran wawancara
Sign + Symptoms = Syndrome

GANGGUAN MENTAL / JIWA

PPGDJ III / ICD 10
Synopsis Psychiatry Kaplan
ONSET PENYAKIT (Kriteria D/)
Manifestasi Klinis (Syndrome)
Distress & Disability  RTA
PSIKOTIK:
 Daya Nilai Realita (RTA) ternganggu


Insight / tilikan ternganggu (Grade 1
Judgment ternganggu
sd 6)
Manifestasi klinis :
 Gejala Positif :
o Melebihi & tidak ada pada orang normal
Psikomotor stereotipik & aneh, perilaku aneh / kacau ( bicara
sendiri, tertawa-tawa tanpa sebab, menari-nari, dll), flight of idea,
inkoheren, word salad, waham, preokupasi, fobia, idea bunuh
diri, gangguan persepsi, disorientasi
 Gejala Negatif:
o Perawatan diri buruk, isolasi sosial, mutisme, apatis, autistic
(behaviour / thingking), miskin pikir, hipoaktif, negativism.
MOOD:
DEPRESI Manik Hipomanik
Onset 2 minggu 1 minggu ±4 hari
Mood Murung
sedih
Hipertym ↑ ↑ ↑ (euforia,
ekspansif, eksaltasi)
↑
Motivasi Anhedonia, miskin isi
pikiran, cepat lelah
↑ ↑ ↑
Impulsif, agitasi, boros,
flight of idea
↑
Motorik Hipoaktiv / retradasi
psikomotor
Hipobulia / abulia
malas
↑ ↑ ↑ Hiperaktiv
Energi berlebih
↑
Vegetatif M / M ↓ /↑
Tidur ↓ / ↑
Seks ↓ / ↑
↑ ↑ ↑ ↑
Persepsi
Diri
Problem
Lingkungan
(-) (+) ↑ ↑ ↑
Megalomen
Histerionik
(+) ↑
Megalomen
Histerionik
Waham / halusinasi Kejar, cemburu,
nihilistik, somatik,
eritomania
Kebesaran, kejar (-)
ANXIETAS
(6 bulan)
Kecuali : gangguan panik  1 bulan
 Hiperaktivitas Motorik
 rilex (-), distraktibilitas, cepalgia, migren, vertigo, nyeri leher
pundak / otot-otot, gelisah, mondar-mandir, bingung
/
 Peningkatan Otonom
 Keringat dingin / panas dingin, palpitasi, diare / konstipasi,
mual, mules/konstipasi , muntah, batuk, gatal-gatal, poliuria,
tremor, kesemutan, baal, hipotensi ortostatik, pandangan
kabur, mulut kering, dll
 Kewaspadaan meningkat
 tidak bisa konsentrasi, “ pelupa”, insomnia, cemas / khawatir
/ takut / tegang
MIXED DEPRESI - CEMAS
Depresi pang-ti
Perasaan sedih
Kurang minat Retardasi
psikomotor Gangguan
nafsu makan
Merasa tidak berdaya
Putus asa
tum
Gejala
ndih
Gangguan Tidur
Kelelahan Agitasi
psikomotor
Khawatir/rasa bersalah
Sulit berkonsentrasi
Ide bunuh diri
Ansietas
Gemetar
Kekakuan otot
Sesak nafas
Berkeringat
Mulut kering
Mual
CHECK LIST
WAWANCARA PSIKIATRIK
CHECK LIST KETRAMPILAN WAWANCARAPSIKIATRIK
NO.
KOMPONEN PENILAIAN SKOR
0 1 2
1. Membina rapport
2. Menanyakan identitas pasien (nama, usia, pekerjaan,
pendidikan, status nikah, alamat pasien)
3. Menanyakan keluhan utama (alasan datang berobat)
4. Menunjukkan minat, perhatian dan empati (ekspresi wajah
dan intonasi suara ramah, kontak mata, dll)
5. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan jelas
oleh pasien
6. Memberi respon secara memadai terhadap komunikasi
verbal & non-verbal pasien
7. Mampu mendengar secara aktif
8. Menelusuri gejala gangguan jiwa (gejala psikotik, depresi,
cemas, manik)
9. Menggali kemungkinan faktor-faktor organik sebagai
penyebab atau pencetus keluhan pasien
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan, kurang benar
2 = Dilakukan, dengan benar
10. Menggali stressor psikososial (pekerjaan, perkawinan, sosial
ekonomi,dll)
11. Menggali riwayat penggunaan obat-obat yang sudah diminum
12. Menyimpulkan dan menutup wawancara
Total Skor
PEMERIKSAAN STATUS
MENTALIS
 Bagian dari pemeriksaan
status klinis yang
menggambarkan jumlah total
observasi pemeriksa dan kesan
tentang pasien psikiatrik saat
wawancara.
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
I. Gambaran umum
a.Penampilan
b.Perilaku dan aktivitas psikomotor
c.Sikap terhadap
Mood dan Afek
a.Mood
b.Afek
c.Kesesuaian
Bicara
pemeriksa
II.
III.
IV. Gangguan persepsi
GARIS BESAR PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
V. Pikiran
a. Proses atau bentuk pikiran
b. Isi pikiran
Sensorium dan Kognotif
VII.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Kesiagaan dan tingkat kecerdasan
Orientasi
Daya ingat
Konsentrasi dan perhatian
Kapasitas untuk membaca dan menulis
Kemampuan visuospasial
Pikiran abstrak
Sumber informasi dan kecerdasan
...LANJUTAN
VII.
VIII.
IX.
Pengendalian impuls
Pertimbangan dan tilikan
Reliabilitas
...LANJUTAN
I. GAMBARAN UMUM
a. PENAMPILAN  kesan fisik pasien
secara keseluruhan.
Contoh : jenis tubuh, postur, ketegangan,
pakaian, dandanan, rambut, kuku.
Istilah yg digunakan untuk
menggambarkan penampilan tampak sehat,
sakit, seimbang, kelihatan tua, kelihatan
muda, kusut, seperti anak- anak, dan
kacau.
Tanda kecemsan : tangan yang lembab,
keringat pada dahi, postur tegang, mata
lebar.
b. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Contoh : menerisma, tiks, gerakan isyarat,
kedutan, perilaku stereotipik, echopraxia,
hiperaktivitas, agitasi, melawan,
fleksibilitas, rigiditas, cara berjalan, dan
ketangkasan, kegelisahan, meremas-remas
tangan dan melangkah.
Sikap terhadap pemeriksa
Contoh : bekerjasama, bersahabat, penuh
perhatian, tertarik, datar, menggoda,
bertahan, merendahkan, kebingungan,
apatis, bermusuhan, bermain-main,
menyenangkan, mengelak atau berlindung.
c.
menerus yang mewarnai persepsi
cemas, marah meluap-luap, euforik,
merendahkan diri-sendiri, ketakutan dan
pasien yang tampak yang disimpulkan
jumlah dan macam perilaku ekspresif.
terbatas, tumpul dan datar.
a. Mood  emosi yang meresap dan terus-
seseorang akan dunia.
Contoh : depresi, kecewa, mudah marah,
kosong, bersalah, terpesona, sia-sia,
membingungkan.
b Ekspresi Afektif  respon emosional
pemeriksa dari wajah pasien termasuk
Afek digambarkan : dalam rentang normal,
II. MOOD DAN AFEK
c. Kesesuaian
Kesesuaian respon emosional pasien dapat dipertimbangkan
dalam konteks masalah subyektif yang didiskusikan pasien.
Apabila ekspresi emosi serasi dengan isi pikiran, budaya dan
keadaan/ suasana pada waktu pemeriksaan.
III. BICARA
Menggambarkan karakteristik fisik dari berbicara
baik kuantitas, kecepatan produksi bicara dan
kualitasnya.
Contoh : senang berbicara, suka mengomel,
fasih, pendiam, tidak spontan atau berespon
normal terhadap pewawancara.
Bicara mungkin cepat atau lambat, tertekan,
ragu-ragu, emosional, dramatik, monoton,
keras, berbisik, dll.
Halusinasi dan ilusi  apakah pasien
mendengar suara atau melihat bayangan?,
apa yang dilihat atau didengar?, dalam
keadan bagimana keadaan itu terjadi?
Depersonalisasi dan derealisasi : perasaan
terlepas dari diri sendiri dan lingkungan.
IV. GANGGUAN PERSEPSI
Contoh gangguan pikiran :
a. proses berpikir atau bentuk pikiran
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
pengendoran asosiasi
flight of ideas
pikiran berpacu
tangensialitas
sirkumstansialitas
inkoherensi
neologisme
asosiasi bunyi
permainan kata
penghambatan pikiran
pikiran samara-samar.
atau keluar dari jalur
V. PIKIRAN
b. Isi pikiran







Waham
Gagasan bunuh diri dan membunuh
Paranoid
Preokupasi
Gagasan menyangkut diri sendiri
Obsesi dan konvulsi
Kemiskinan isi.
VI. SENSORIUM DAN KOGNISI
 Mencari petunjuk fungsi organ organik,
intelegensia pasien, kapasitas untuk
berpikir abstrak, tingkat tilikan dan
pertimbangan.
a. Kewaspadaan dan tingkat kesadaran
Gangguan kesadaran  biasanya
menyatakan gangguan otak organik.
Tingkat kesadaran pasien : berkabut,
somnolen, stupor, koma, letargi, melupakan
identitas lama seringkali disertai perjalanan
dan mengembara kelingkungan baru.
b. Orientasi
Waktu : perhatikan apakah pasien mampu
mengidentifikasikan hari, waktu, lamanya
pasientelah berada di rumah sakit. Apakah
perilakunya sesuai dengan orientasi waktu.
•
• Tempat : perhatikan apakah pasien tahu
dimana ia berada.
• Orang : perhatikan apakah pasien tahu
siapa pemeriksa dan peranan orang-orang
yang berhubungan dengannya disekitarnya.
c. Daya ingat
Fungsi daya ingat (memory) biasanya dibagi
menjadi empat bidang :
 Daya ingat jauh (remote memory)  data masa
anak-anak, peristiwa penting yang diketahui telah
terjadi saat pasien masih muda atau bebas dari
penyakit, masalah pribadi.
Daya ingat masa lalu yang belum lama (recent past
memory)  dalam beberapa bulan yang lalu.
Daya ingat yang baru saja (recent memory) 
beberapa hari yang lalu, apa yang pasien lakukan
kemarin, hari sebelumnya, apa yang pasien makan
untuk sarapan, makan siang dan makan malam.
Penyimpanan dan daya ingat segera (immediate
retention reccal)  pengukuran rentang angka,
kemampuan untuk mengulang tiga kata segera dan



d.Konsentrasi dan perhatian
Konsentrasi pasien dapat terganggu karena
berbagai alasan.
Misalnya : gangguan kognitif, kecemasan,
depresi dan stimulasi in ternal.
Perhatian dinilai dengan kemampuan
berhitung atau meminta pasien mengeja kata
secara mundur.
e. Kemampuan membaca dan menulis
Pasien diminta untuk bereaksi terhadap
suatu kalimat dan selanjutnya melakukan
apa yang diperintahkan kalimat tersebut.
Pasien juga diminta untuk menulis kalimat
sederhana tapi lengkap.
f. Kemampuan visuospasial
Pasien diminta mencontoh suatu gambar
seperti jam atau segilima yang
berpotongan.
g. Berpikir abstrak
Kemampuan pasien untuk berhadapan
dengan konsep.
h. Sumber informasi dan intelegensia
Intelegensia  berhubungan dengan
perbendaharaan kata dan sumber
pengetahuan umum.
VII. PENGENDALIAN IMPULS
 Pemeriksaan pengendalian impuls penting
dalam memastikan kesadaran pasien tentang
perilaku yang sesuai secara sosial dan suatu
pengukuran tentang kemungkinan bahaya
pasien bagi dirinya sendiri atau orang lain,
misalnya : impuls seksual, agresif dan
lainnya.
VIII. PERTIMBANGAN DAN TILIKAN
 Pertimbangan (judgement) menilai
aspek kemampuan pasien dalam
pertimbangan sosial.
 Apakah pasien mengerti kemungkinan akibat dari
perilakunya?
 Dapatkah pasien memperkirakan apa yang akan
dilakukannya didalam situasi khayalan?
 Tilikan derajat kesadaran dan
pengertian pasien mengenai gangguan
kesehatan jiwa yang dialami.
bantuan, tp dlm wkt yg bersamaan menyangkal penyakitnya.
kesalahan pd org lain, pd faktor eksternal/ faktor organik.
diketahui pd diri sendiri.
gejala/ kegagalan dlm penyesuaian sosialnya disebabkan
sendiri tanpa menetapkan pengetahuan tsb untuk
emosional tentang motif & perasaan di dalam diri pasien &
1. Penyangkalan penyakit sama sekali.
2. Kesadaran sedikit bhw mereka sakit & membutuhkan
3. Terdapat kesadaran bhw mereka sakit tp melemparkan
4. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yg tdk
5. Tilikan intelektual : menerima bahwa pasien sakit &
oleh perasan irasional atau gangguan tertentu dlm diri pasien
pengalaman dimasa dpn.
6 Tilikan emosional yang sesungguhnya : kesadaran
orang yg penting dlm kehidupan.
TINGKAT TILIKAN
Perkiraan kesan dokter psikiatri pada
kebenaran atau kejujuran pasien.
IX. REALIBILITAS
Terima kasih…

More Related Content

Similar to 90100261-82896606-wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri-150510062744-lva1-app6891.pptx

Psikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bkPsikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bkargopusoro
 
format Pengkajian Jiwa_Psikotik_2021-dikonversi.docx
format Pengkajian Jiwa_Psikotik_2021-dikonversi.docxformat Pengkajian Jiwa_Psikotik_2021-dikonversi.docx
format Pengkajian Jiwa_Psikotik_2021-dikonversi.docxDickyKurnianto1
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwamonaarman
 
LKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docx
LKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docxLKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docx
LKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docxOtchiPutri
 
Program usila di puskesmas
Program usila di puskesmasProgram usila di puskesmas
Program usila di puskesmasJoni Iswanto
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminalAnitha Bunga
 
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxNers Yoyok
 
Kegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
Kegawat daruratan-Psikiatrik.pptKegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
Kegawat daruratan-Psikiatrik.pptakhmadrizkysubki
 
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.pptIsiptabalongFebruari
 
Personality management training - yohana yunifa
Personality management training - yohana yunifaPersonality management training - yohana yunifa
Personality management training - yohana yunifaYohana Yunifa, S.Psi, CHRP
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Lautan Jiwa
 
Psychiatry nursing
Psychiatry nursingPsychiatry nursing
Psychiatry nursingwahidaaa
 
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresTingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresBengkulu Univercity
 
Hypnotherapy forbetterlife
Hypnotherapy forbetterlifeHypnotherapy forbetterlife
Hypnotherapy forbetterlifeRobert K
 

Similar to 90100261-82896606-wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri-150510062744-lva1-app6891.pptx (20)

Psiikopatologi 1
Psiikopatologi 1Psiikopatologi 1
Psiikopatologi 1
 
Psikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bkPsikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bk
 
format Pengkajian Jiwa_Psikotik_2021-dikonversi.docx
format Pengkajian Jiwa_Psikotik_2021-dikonversi.docxformat Pengkajian Jiwa_Psikotik_2021-dikonversi.docx
format Pengkajian Jiwa_Psikotik_2021-dikonversi.docx
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
 
LKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docx
LKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docxLKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docx
LKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docx
 
Program usila di puskesmas
Program usila di puskesmasProgram usila di puskesmas
Program usila di puskesmas
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminal
 
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietasAsuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
 
Pengkajian Keperawatan Jiwa
Pengkajian Keperawatan JiwaPengkajian Keperawatan Jiwa
Pengkajian Keperawatan Jiwa
 
Bilazim
BilazimBilazim
Bilazim
 
status mental.ppt
status mental.pptstatus mental.ppt
status mental.ppt
 
Mengelola stres dengan sholat
Mengelola stres dengan sholatMengelola stres dengan sholat
Mengelola stres dengan sholat
 
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
 
Kegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
Kegawat daruratan-Psikiatrik.pptKegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
Kegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
 
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
 
Personality management training - yohana yunifa
Personality management training - yohana yunifaPersonality management training - yohana yunifa
Personality management training - yohana yunifa
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
 
Psychiatry nursing
Psychiatry nursingPsychiatry nursing
Psychiatry nursing
 
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresTingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
 
Hypnotherapy forbetterlife
Hypnotherapy forbetterlifeHypnotherapy forbetterlife
Hypnotherapy forbetterlife
 

More from SuciMayvera1

FIX PPT LAPKAS RIZKI (HSP).pptx
FIX PPT LAPKAS RIZKI (HSP).pptxFIX PPT LAPKAS RIZKI (HSP).pptx
FIX PPT LAPKAS RIZKI (HSP).pptxSuciMayvera1
 
ppt DKA muffakir.pptx
ppt DKA muffakir.pptxppt DKA muffakir.pptx
ppt DKA muffakir.pptxSuciMayvera1
 
ppt teknik monitor ekg fauzan.ppt
ppt teknik monitor ekg fauzan.pptppt teknik monitor ekg fauzan.ppt
ppt teknik monitor ekg fauzan.pptSuciMayvera1
 
PPT REFARAT HEPATITIS FAUZAN.pptx
PPT REFARAT HEPATITIS FAUZAN.pptxPPT REFARAT HEPATITIS FAUZAN.pptx
PPT REFARAT HEPATITIS FAUZAN.pptxSuciMayvera1
 
PPT referat tuli mendadak akbar.pptx
PPT referat tuli mendadak akbar.pptxPPT referat tuli mendadak akbar.pptx
PPT referat tuli mendadak akbar.pptxSuciMayvera1
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxSuciMayvera1
 
PPT referat ikhlasul amal.pptx
PPT referat ikhlasul amal.pptxPPT referat ikhlasul amal.pptx
PPT referat ikhlasul amal.pptxSuciMayvera1
 
PPT PJB Rizki.pptx
PPT PJB Rizki.pptxPPT PJB Rizki.pptx
PPT PJB Rizki.pptxSuciMayvera1
 
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptxDengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptxSuciMayvera1
 
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptx
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptxREFARAT HIPERTENSI REZA.pptx
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptxSuciMayvera1
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxSuciMayvera1
 

More from SuciMayvera1 (11)

FIX PPT LAPKAS RIZKI (HSP).pptx
FIX PPT LAPKAS RIZKI (HSP).pptxFIX PPT LAPKAS RIZKI (HSP).pptx
FIX PPT LAPKAS RIZKI (HSP).pptx
 
ppt DKA muffakir.pptx
ppt DKA muffakir.pptxppt DKA muffakir.pptx
ppt DKA muffakir.pptx
 
ppt teknik monitor ekg fauzan.ppt
ppt teknik monitor ekg fauzan.pptppt teknik monitor ekg fauzan.ppt
ppt teknik monitor ekg fauzan.ppt
 
PPT REFARAT HEPATITIS FAUZAN.pptx
PPT REFARAT HEPATITIS FAUZAN.pptxPPT REFARAT HEPATITIS FAUZAN.pptx
PPT REFARAT HEPATITIS FAUZAN.pptx
 
PPT referat tuli mendadak akbar.pptx
PPT referat tuli mendadak akbar.pptxPPT referat tuli mendadak akbar.pptx
PPT referat tuli mendadak akbar.pptx
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptx
 
PPT referat ikhlasul amal.pptx
PPT referat ikhlasul amal.pptxPPT referat ikhlasul amal.pptx
PPT referat ikhlasul amal.pptx
 
PPT PJB Rizki.pptx
PPT PJB Rizki.pptxPPT PJB Rizki.pptx
PPT PJB Rizki.pptx
 
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptxDengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
 
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptx
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptxREFARAT HIPERTENSI REZA.pptx
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptx
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptx
 

Recently uploaded

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 

Recently uploaded (18)

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 

90100261-82896606-wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri-150510062744-lva1-app6891.pptx

  • 1. WAWANCARA (ANAMNESIS) DAN PEMERIKSAAN PSIKIATRI D I S U S U N O LE H : NAD YA RAT U BAL Q I S SRI A F
  • 2. TUJUAN Menyusun laporan tentang keadaan psikologik dan psikopatologik pasien psikiatri
  • 4. JENIS-JENIS PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan tidak langsung (indirect examination) Autoanamesis Aloanamnesis 2. Pemeriksaan langsung (direct examination) Pemeriksaan Fisik (status internus dan neurologis) Pemeriksaan Khusus Psikik - penampilan umum - bidang emosi, afek - bidang pikiran - bidang motorik 3. Pemeriksaan tambahan atau penunjang
  • 5. RIWAYAT PSIKIATRIK Adalah catatan tentang riwayat penyakit, gangguan jiwa, dan riwayat hidup pasien pasien, yang dari diperlukan untuk memahami siapa mana pasien berasal dan perkiraan akan kearah mana pasien selanjutnya pada masa mendatang.
  • 6. ANAMNESIS PSIKIATRI I. II. III. Data Pribadi Keluhan Utama Riwayat Gangguan Sekarang a. Awitan b. Faktor Presipitasi Penyakit atau Gangguan Sebelumnya a. Psikiatrik b. Medik c. Penggunaan Zat IV.
  • 7. ANAMNESIS PSIKIATRI V. Riwayat Hidup a. Prenatal dan Perinatal b. Masa kanak awal (sampai 3 tahun) c. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun) d. Masa Remaja e. Masa Dewasa i. ii. iii. Riwayat Riwayat Riwayat pekerjaan, perkawinan/berpasangan/pacaran pendidikan militer iv. Riwayat agama/kehidupan beragama v. Aktivitas sosial dan situasi kehidupan sekarang vi. Riwayat pelanggaran hukum f. Riwayat Psikoseksual g. Riwayat Keluarga h. Impian, Fantasi dan Nilai-nilai
  • 8. Prinsip Wawancara Psikiatrik:  Bina Rapport o o o Salam Identitas Suasana tenang dan nyaman  Tanyakan keluhan utama  Onsetnya  Gejala-gejala lain  DD/  D/ o Psikotik, Mood (depresi, manik, bipolar, cemas)  Cara mengatasi gejala-gejala  Faktor organik (penyakit fisik akut / kronis, obat, penyalahgunaan)  singkirkan faktor organik
  • 9.  Stressor psikososial (Perkawinan, pekerjaan, relasi keluarga,dll)  Biarkan pasien berbicara bebas  observasi komunikasi verbal & non verbal pasien  Pendengar aktif, bicara bahasa yang jelas & mudah dimegerti  Teknik wawancara spesifik (fasilitasi, kejelasan, refleksi, interpretasi, keheningan,dll)  Buat kesimpulan, informasi & edukasi, janji pertemuan berikutnya
  • 10. Lama wawancara : 30 menit sd 1 jam tergantung situasi Psikotik akut, gaduh gelisah, derilium, penyakit medik akut / terminal : lebih singkat
  • 11. Teknik wawancara Fasilitasi (verbal / non verbal) Refleksi isi (mengulang & menyimpulkan) Keheningan (normal, autistic thingking, halusinasi auditorik) Konfrontasi (waham) Interprestasi (jangan terburu-buru tetap seperti pada aw al wawancara, pasien depresi, cemas) Menentramkan hati ( verbal / non-verbal) Nasehat (akhir wawancara + sudah terbina raport) Kejelasan (mengulang)
  • 12.  Jangan malu / enggan bertanya ( hal-hal pribadi : seks, perkawinan, ekonomi, bunuh diri : ide / usaha)  Komunikasi verbal &non-verbal (melakukan & observer)  Pendengar & Obeserver yang baik  Status mental (kesadaran, sikap, perilaku / psikomotor, mood/afek, bentuk & isi pikiran, persepsi, bahasa, kognitif)  Pertanyaan terbuka >> tertutup  Teknik wawancara (fasilitasi, refleksi isi, kejelasan,keheningan, dll)   Kehadiran keluarga ( tanya) Empati
  • 13. EMPATI Memahami / merabarasakan perasaan, pikiran, keinginan pasien tanpa mempengaruhi penilaian objektivitas Tidak mengkritik, menghakimi, memotong pembicaraan, mencela, menghargai Menempatkan diri ditempat pasien sesuai usia, jenis kelamin, pikiran, persepsi, budaya Komunikasi 2 arah (verbal & non-verbal) Kontak mata • • • Pasien bicara jujur dan nyaman Psikopatologi muncul Problem muncul
  • 14. Situasi tempat duduk: Kursi sama tinggi Membuat Catatan: • • • Untuk alasan medis & hukum Bantu ingatan terapis tentang pasien Jangan dilakukan jika ganggu kelancaran wawancara
  • 15. Sign + Symptoms = Syndrome  GANGGUAN MENTAL / JIWA  PPGDJ III / ICD 10 Synopsis Psychiatry Kaplan ONSET PENYAKIT (Kriteria D/) Manifestasi Klinis (Syndrome) Distress & Disability  RTA
  • 16. PSIKOTIK:  Daya Nilai Realita (RTA) ternganggu   Insight / tilikan ternganggu (Grade 1 Judgment ternganggu sd 6) Manifestasi klinis :  Gejala Positif : o Melebihi & tidak ada pada orang normal Psikomotor stereotipik & aneh, perilaku aneh / kacau ( bicara sendiri, tertawa-tawa tanpa sebab, menari-nari, dll), flight of idea, inkoheren, word salad, waham, preokupasi, fobia, idea bunuh diri, gangguan persepsi, disorientasi  Gejala Negatif: o Perawatan diri buruk, isolasi sosial, mutisme, apatis, autistic (behaviour / thingking), miskin pikir, hipoaktif, negativism.
  • 17. MOOD: DEPRESI Manik Hipomanik Onset 2 minggu 1 minggu ±4 hari Mood Murung sedih Hipertym ↑ ↑ ↑ (euforia, ekspansif, eksaltasi) ↑ Motivasi Anhedonia, miskin isi pikiran, cepat lelah ↑ ↑ ↑ Impulsif, agitasi, boros, flight of idea ↑ Motorik Hipoaktiv / retradasi psikomotor Hipobulia / abulia malas ↑ ↑ ↑ Hiperaktiv Energi berlebih ↑ Vegetatif M / M ↓ /↑ Tidur ↓ / ↑ Seks ↓ / ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ Persepsi Diri Problem Lingkungan (-) (+) ↑ ↑ ↑ Megalomen Histerionik (+) ↑ Megalomen Histerionik Waham / halusinasi Kejar, cemburu, nihilistik, somatik, eritomania Kebesaran, kejar (-)
  • 18. ANXIETAS (6 bulan) Kecuali : gangguan panik  1 bulan  Hiperaktivitas Motorik  rilex (-), distraktibilitas, cepalgia, migren, vertigo, nyeri leher pundak / otot-otot, gelisah, mondar-mandir, bingung /  Peningkatan Otonom  Keringat dingin / panas dingin, palpitasi, diare / konstipasi, mual, mules/konstipasi , muntah, batuk, gatal-gatal, poliuria, tremor, kesemutan, baal, hipotensi ortostatik, pandangan kabur, mulut kering, dll  Kewaspadaan meningkat  tidak bisa konsentrasi, “ pelupa”, insomnia, cemas / khawatir / takut / tegang
  • 19. MIXED DEPRESI - CEMAS Depresi pang-ti Perasaan sedih Kurang minat Retardasi psikomotor Gangguan nafsu makan Merasa tidak berdaya Putus asa tum Gejala ndih Gangguan Tidur Kelelahan Agitasi psikomotor Khawatir/rasa bersalah Sulit berkonsentrasi Ide bunuh diri Ansietas Gemetar Kekakuan otot Sesak nafas Berkeringat Mulut kering Mual
  • 21. CHECK LIST KETRAMPILAN WAWANCARAPSIKIATRIK NO. KOMPONEN PENILAIAN SKOR 0 1 2 1. Membina rapport 2. Menanyakan identitas pasien (nama, usia, pekerjaan, pendidikan, status nikah, alamat pasien) 3. Menanyakan keluhan utama (alasan datang berobat) 4. Menunjukkan minat, perhatian dan empati (ekspresi wajah dan intonasi suara ramah, kontak mata, dll) 5. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan jelas oleh pasien 6. Memberi respon secara memadai terhadap komunikasi verbal & non-verbal pasien 7. Mampu mendengar secara aktif 8. Menelusuri gejala gangguan jiwa (gejala psikotik, depresi, cemas, manik) 9. Menggali kemungkinan faktor-faktor organik sebagai penyebab atau pencetus keluhan pasien
  • 22. 0 = Tidak dilakukan 1 = Dilakukan, kurang benar 2 = Dilakukan, dengan benar 10. Menggali stressor psikososial (pekerjaan, perkawinan, sosial ekonomi,dll) 11. Menggali riwayat penggunaan obat-obat yang sudah diminum 12. Menyimpulkan dan menutup wawancara Total Skor
  • 24.  Bagian dari pemeriksaan status klinis yang menggambarkan jumlah total observasi pemeriksa dan kesan tentang pasien psikiatrik saat wawancara. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
  • 25. I. Gambaran umum a.Penampilan b.Perilaku dan aktivitas psikomotor c.Sikap terhadap Mood dan Afek a.Mood b.Afek c.Kesesuaian Bicara pemeriksa II. III. IV. Gangguan persepsi GARIS BESAR PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
  • 26. V. Pikiran a. Proses atau bentuk pikiran b. Isi pikiran Sensorium dan Kognotif VII. a. b. c. d. e. f. g. h. Kesiagaan dan tingkat kecerdasan Orientasi Daya ingat Konsentrasi dan perhatian Kapasitas untuk membaca dan menulis Kemampuan visuospasial Pikiran abstrak Sumber informasi dan kecerdasan ...LANJUTAN
  • 27. VII. VIII. IX. Pengendalian impuls Pertimbangan dan tilikan Reliabilitas ...LANJUTAN
  • 28. I. GAMBARAN UMUM a. PENAMPILAN  kesan fisik pasien secara keseluruhan. Contoh : jenis tubuh, postur, ketegangan, pakaian, dandanan, rambut, kuku. Istilah yg digunakan untuk menggambarkan penampilan tampak sehat, sakit, seimbang, kelihatan tua, kelihatan muda, kusut, seperti anak- anak, dan kacau. Tanda kecemsan : tangan yang lembab, keringat pada dahi, postur tegang, mata lebar.
  • 29. b. Perilaku dan aktivitas psikomotor Contoh : menerisma, tiks, gerakan isyarat, kedutan, perilaku stereotipik, echopraxia, hiperaktivitas, agitasi, melawan, fleksibilitas, rigiditas, cara berjalan, dan ketangkasan, kegelisahan, meremas-remas tangan dan melangkah. Sikap terhadap pemeriksa Contoh : bekerjasama, bersahabat, penuh perhatian, tertarik, datar, menggoda, bertahan, merendahkan, kebingungan, apatis, bermusuhan, bermain-main, menyenangkan, mengelak atau berlindung. c.
  • 30. menerus yang mewarnai persepsi cemas, marah meluap-luap, euforik, merendahkan diri-sendiri, ketakutan dan pasien yang tampak yang disimpulkan jumlah dan macam perilaku ekspresif. terbatas, tumpul dan datar. a. Mood  emosi yang meresap dan terus- seseorang akan dunia. Contoh : depresi, kecewa, mudah marah, kosong, bersalah, terpesona, sia-sia, membingungkan. b Ekspresi Afektif  respon emosional pemeriksa dari wajah pasien termasuk Afek digambarkan : dalam rentang normal, II. MOOD DAN AFEK
  • 31. c. Kesesuaian Kesesuaian respon emosional pasien dapat dipertimbangkan dalam konteks masalah subyektif yang didiskusikan pasien. Apabila ekspresi emosi serasi dengan isi pikiran, budaya dan keadaan/ suasana pada waktu pemeriksaan.
  • 32. III. BICARA Menggambarkan karakteristik fisik dari berbicara baik kuantitas, kecepatan produksi bicara dan kualitasnya. Contoh : senang berbicara, suka mengomel, fasih, pendiam, tidak spontan atau berespon normal terhadap pewawancara. Bicara mungkin cepat atau lambat, tertekan, ragu-ragu, emosional, dramatik, monoton, keras, berbisik, dll.
  • 33. Halusinasi dan ilusi  apakah pasien mendengar suara atau melihat bayangan?, apa yang dilihat atau didengar?, dalam keadan bagimana keadaan itu terjadi? Depersonalisasi dan derealisasi : perasaan terlepas dari diri sendiri dan lingkungan. IV. GANGGUAN PERSEPSI
  • 34. Contoh gangguan pikiran : a. proses berpikir atau bentuk pikiran o o o o o o o o o o o pengendoran asosiasi flight of ideas pikiran berpacu tangensialitas sirkumstansialitas inkoherensi neologisme asosiasi bunyi permainan kata penghambatan pikiran pikiran samara-samar. atau keluar dari jalur V. PIKIRAN
  • 35. b. Isi pikiran        Waham Gagasan bunuh diri dan membunuh Paranoid Preokupasi Gagasan menyangkut diri sendiri Obsesi dan konvulsi Kemiskinan isi.
  • 36. VI. SENSORIUM DAN KOGNISI  Mencari petunjuk fungsi organ organik, intelegensia pasien, kapasitas untuk berpikir abstrak, tingkat tilikan dan pertimbangan.
  • 37. a. Kewaspadaan dan tingkat kesadaran Gangguan kesadaran  biasanya menyatakan gangguan otak organik. Tingkat kesadaran pasien : berkabut, somnolen, stupor, koma, letargi, melupakan identitas lama seringkali disertai perjalanan dan mengembara kelingkungan baru.
  • 38. b. Orientasi Waktu : perhatikan apakah pasien mampu mengidentifikasikan hari, waktu, lamanya pasientelah berada di rumah sakit. Apakah perilakunya sesuai dengan orientasi waktu. • • Tempat : perhatikan apakah pasien tahu dimana ia berada. • Orang : perhatikan apakah pasien tahu siapa pemeriksa dan peranan orang-orang yang berhubungan dengannya disekitarnya.
  • 39. c. Daya ingat Fungsi daya ingat (memory) biasanya dibagi menjadi empat bidang :  Daya ingat jauh (remote memory)  data masa anak-anak, peristiwa penting yang diketahui telah terjadi saat pasien masih muda atau bebas dari penyakit, masalah pribadi. Daya ingat masa lalu yang belum lama (recent past memory)  dalam beberapa bulan yang lalu. Daya ingat yang baru saja (recent memory)  beberapa hari yang lalu, apa yang pasien lakukan kemarin, hari sebelumnya, apa yang pasien makan untuk sarapan, makan siang dan makan malam. Penyimpanan dan daya ingat segera (immediate retention reccal)  pengukuran rentang angka, kemampuan untuk mengulang tiga kata segera dan   
  • 40. d.Konsentrasi dan perhatian Konsentrasi pasien dapat terganggu karena berbagai alasan. Misalnya : gangguan kognitif, kecemasan, depresi dan stimulasi in ternal. Perhatian dinilai dengan kemampuan berhitung atau meminta pasien mengeja kata secara mundur. e. Kemampuan membaca dan menulis Pasien diminta untuk bereaksi terhadap suatu kalimat dan selanjutnya melakukan apa yang diperintahkan kalimat tersebut. Pasien juga diminta untuk menulis kalimat sederhana tapi lengkap.
  • 41. f. Kemampuan visuospasial Pasien diminta mencontoh suatu gambar seperti jam atau segilima yang berpotongan. g. Berpikir abstrak Kemampuan pasien untuk berhadapan dengan konsep. h. Sumber informasi dan intelegensia Intelegensia  berhubungan dengan perbendaharaan kata dan sumber pengetahuan umum.
  • 42. VII. PENGENDALIAN IMPULS  Pemeriksaan pengendalian impuls penting dalam memastikan kesadaran pasien tentang perilaku yang sesuai secara sosial dan suatu pengukuran tentang kemungkinan bahaya pasien bagi dirinya sendiri atau orang lain, misalnya : impuls seksual, agresif dan lainnya.
  • 43. VIII. PERTIMBANGAN DAN TILIKAN  Pertimbangan (judgement) menilai aspek kemampuan pasien dalam pertimbangan sosial.  Apakah pasien mengerti kemungkinan akibat dari perilakunya?  Dapatkah pasien memperkirakan apa yang akan dilakukannya didalam situasi khayalan?  Tilikan derajat kesadaran dan pengertian pasien mengenai gangguan kesehatan jiwa yang dialami.
  • 44. bantuan, tp dlm wkt yg bersamaan menyangkal penyakitnya. kesalahan pd org lain, pd faktor eksternal/ faktor organik. diketahui pd diri sendiri. gejala/ kegagalan dlm penyesuaian sosialnya disebabkan sendiri tanpa menetapkan pengetahuan tsb untuk emosional tentang motif & perasaan di dalam diri pasien & 1. Penyangkalan penyakit sama sekali. 2. Kesadaran sedikit bhw mereka sakit & membutuhkan 3. Terdapat kesadaran bhw mereka sakit tp melemparkan 4. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yg tdk 5. Tilikan intelektual : menerima bahwa pasien sakit & oleh perasan irasional atau gangguan tertentu dlm diri pasien pengalaman dimasa dpn. 6 Tilikan emosional yang sesungguhnya : kesadaran orang yg penting dlm kehidupan. TINGKAT TILIKAN
  • 45. Perkiraan kesan dokter psikiatri pada kebenaran atau kejujuran pasien. IX. REALIBILITAS