Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Pelatihan Metode-metode Penilaian Kinerja
1. 1
METODE-METODE PENILAIAN KINERJA
(PERFORMANCE APPRAISAL METHODS)
1. CRITICAL INCIDENT (CI)
• Critical Incident adalah metode PA dimana “Penilai” menuliskan semua
“Perilaku Kerja Positif maupun Negatif” dari Para Pekerja dalam suatu periode
Penilaian (PA) tertentu.
• Penilaian didasarkan pada Daftar Catatan (Log) yang terdapat pada Formulir
Penilaian.
• Penilai mencatat dan menandai “Perilaku” Para Bawahannya dalam suatu
Periode Penilaian tertentu.
2. WEIGHTED CHECKLIST (WC)
• Metode ini dipakai apabila “Para Penilai” telah sangat “Kenal/Familiar sekali”
dengan Pekerjaan yang akan dinilainya.
• Menyediakan dan mempersiapkan “Daftar Pernyataan Deskriptif” tentang
“Perilaku Kerja yang Efektif dan yang Tidak Efektif”
3. PAIRED COMPARISON ANALYSIS (PCA)
• Metode ini merupakan metode yang baik untuk “membobot” opsi-opsi yang
relatif penting.
• Opsi-opsi yang masuk akal dibuatkan daftarnya & dibandingkan dengan opsi-
opsi lainnya.
• Hasilnya di-tally dan opsi yang menghasilkan score tertinggi merupakan opsi
yang paling diminati / diinginkan.
• Metode ini dipakai untuk membandingkan para pekerja.
• Dipakai apabila prioritas tidak jelas atau bila tak punya data yang objektif.
• Jumlah Pembandingan rumusnya : {n(n-1)}:2 dimana n=jumlah pekerja yang
diperbandingkan.
4. GRAPHIC RATING SCALE (GRS)
• Metode GRS ini adalah yang paling banyak (umum) digunakan dan merupakan
metode yang paling tua dan paling lama digunakan orang.
• Si Penilai mengecek tingkat kinerja Para bawahannya.
• Skala Rating-nya biasanya antara 1 s/d 5 (1=paling buruk 5=paling baik).
• Skala Kualitatifnya dapat berupa :
2. 2
1 = Tidak Memuaskan (Unsatisfactory)
2 = Biasa saja (Fair)
3 = Memuaskan (Satisfactory)
4 = Baik (Good)
5 = Menonjol / Istimewa (Outstanding)
• Hanya membandingkan Nilai Para Pekerja yang berada di masing-masing satu
orang atasan saja. Perbandingan dengan Pekerja lain yang berada di bawah
atasan yang lain tidak dilakukan.
• Skala Ratingnya bisa pula berupa :
1 point = Buruk (Poor)
2 point = Biasa (Fair)
3 point = Bisa diterima (Acceptable)
4 point = Baik (Good)
5 point = Istimewa (Excellent)
5. ESSAY EVALUATION (EE)
• Metode ini adalah untuk menilai “Kekuatan” dan “Kelemahan” dari Perilaku
masing-masing bawahan.
• Metode EE ini bukan metode secara kuantitatif.
• Biasanya metode ini dipakai bersama-sama dengan metode GRS.
• Si Penilai menuliskan “Kelemahan & Kekuatan” Perilaku dalam bekerja dari
Para Pekerja.
6. BEHAVIORALLY ANCHORED RATING SCALE (BARS)
• Metode ini digunakan untuk menjelaskan “Rating Kinerja” yang berfokus pada
Perilaku Spesifik ataupun sejumlah Indikator Perilaku Kinerja yang Efektif dan
yang Tidak Efektif.
• Metode ini merupakan Kombinasi antara Metode GRS dan Metode CI.
• Yang diukur (klasifikasi) dalam BARS :
- Skala Observasi Perilaku
- Skala Ekspektasi Perilaku
- Skala Nilai (Rating) secara Numerik
• Skala Ratingnya dapat berupa sebagai berikut (tergantung kebutuhan) :
1 point = Sangat Buruk (Extremely Poor)
2 point = Buruk (Poor)
3 point = Di bawah Rata-rata (Below Average)
3. 3
4 point = Rata-rata (Average)
5 point = Di atas Rata-rata (Above Average)
6 point = Baik (Good)
7 point = Sangat Baik (Extremely Good)
7. PERFORMANCE RANKING METHOD (PRM)
• Metode PRM ini dipakai untuk me-Ranking Kinerja Para Pekerja dari yang
Paling Baik sampai yang Paling Buruk.
• Penilaian dilakukan dengan membandingkan satu pekerja dengan pekerja
lainnya.
• Tidak membandingkan Kinerja seorang Pekerja dengan “Standar Kerja” yang
harus dicapai.
• Skala Ratingnya dapat berupa :
1 point = Sangat Buruk (Much Worst)
2 point = Sedikit Buruk (Slightly Worst)
3 point = Sesuai (Equal)
4 point = Sedikit Lebih Baik (Slightly Better)
5 point = Sangat Baik (Much Better)
• Hasil perbandingan seorang pekerja dengan pekerja lainnya sama dengan
Total Rating (Nilai) pekerja tersebut, contoh :
- Nilai Pekerja A dibandingkan dengan Pekerja B = 4 : 2
- Nilai Pekerja A dibandingkan dengan Pekerja C = 4 : 3
- Nilai Pekerja A dibandingkan dengan Pekerja D = 4 : 1
- Nilai Pekerja A dibandingkan dengan Pekerja E = 3 : 5
Maka Total Nilai (Rating) Pekerja A adalah = 15 Point
Begitu seterusnya untuk Pekerja B, C, D dan E.
Atasan Pekerja A juga me-Ranking Bawahannya F, dsb.
8. MANAGEMENT BY OBJECTIVE (MBO)
• Metode MBO adalah Proses PA dimana Para Atasan/Manager menentukan
Sasaran (Objective) dari masing-masing bawahannya.
• Secara periodik menilai Kinerja bawahannya tersebut dan memberikan
“Reward” atas hasil baik yang dicapainya serta memberikan “Punishment” atas
hasil buruk yang telah dicapai bawahannya.
• Metode MBO lebih Berfokus kepada “Apa yang harus dicapai (sasaran) nya”
ketimbang “Bagaimana Cara Mencapai (metode) nya”.
4. 4
• Klasifikasi Sasaran (Objective) nya :
- Sasaran Perusahaan / Organisasi (Corporate Objective)
- Sasaran Fungsi (Functional Objective)
- Sasaran Individu (Individual Objective)
• Metode MBO harus memenuhi Persyaratan S-M-A-R-T, yakni :
S = Specific (Spesifik)
M = Measurable (Terukur)
A = Achievable (Dapat Dicapai)
R = Relevant (Relevan)
T = Time Scale (ada Skala Waktunya)
• Metode MBO menekankan pada “Masa Depan” bukan “Masa Lalu”.
9. 360 DEGREE PERFORMANCE APPRAISAL
• Metode ini merupakan Metode Umpan Balik (Feedback) dimana Para Pekerja
diberikan feedback secara rahasia oleh orang-orang (pekerja lain) yang ada di
sekelilingnya.
• Yang melakukan penilaian (feedback), adalah (tergantung organisasinya) :
- Teman Kerja (Co-workers)
- Kolega Kerja (Peers)
- Atasan (Superiors)
- Bawahan (Subordinates)
- Anggota Tim Kerja (Team-work)
- Pelanggan (Customers)
- Pemasok (Suppliers/Vendors)
- Bahkan, Orang-orang yang ada hubungan kerja atau yang dapat
melakukan kontak dengannya dan dapat memberikan Pendapat
terhadap si “Pekerja yang Dinilai” tersebut.
• 4 Unsur Penilaian yang meliputi dalam Metode 360 Degree ini adalah :
- Penilaian Diri Sendiri (Self-Appraisal)
- Penilaian Atasan (Superior’s Appraisal)
- Penilaian bawahan (Subordinate’s Appraisal)
- Penilaian Kolega (Peer’s Appraisal)
• Skala Rating untuk tiap-tiap Jabatan yang dinilai adalah “berbeda-beda”.
• Perusahaan US yang telah menerapkan Metode PA ini adalah : AMEX, T&T,
Boeing, Compaq, HP, Intel, Motorola, Levi’s, 3M dan FedEx.
5. 5
10. FORCED RANKING (FORCED DISTRIBUTION)
• Metode ini adalah untuk me-Ranking Para Pekerja tetapi dalam bentuk
“Distribusi yang dipaksakan”, artinya untuk “Setiap Kategori (Atas-Tengah-
Bawah) dibatasi persentasenya”.
• Misalnya : - Kategori Atas (Top) = 10% - 20%
- Kategori Tengah (Middle) = 70% - 80%
- Kategori Bawah (Bottom) = 10%
• Pekerja “Top Ranked” adalah Pekerja yang dinilai “High Potential”
seringkali diikut-sertakan dalam Karier Cepat, Leadership Program maupun
Development Program.
• Pekerja “Bottom Ranked” seringkali bonus dan tambahan gajinya ditunda,
dan seringkali pula diberikan “masa percobaan” lagi untuk dapat
meningkatkan kinerjanya yang jelek tersebut.
• Perusahaan-perusahaan US yang telah menerapkan Metode ini adalah : GE,
Ford Motor, Conoco, Sun Microsystem, Cisco System, EDS, Enron, dsb.
11. BEHAVIORAL OBSERVATION SCALE (BOS)
• Metode BOS ini sejatinya adalah Metode CI yang Penilainya harus sering-
sering melakukan penilaian (rating).
• BOS = “Frequency Rating of Critical Incident” bagi Para Pekerja.
• Skala Rating ada 5 (lima), yaitu :
1 - Never = Tak Pernah
2 - Seldom = Jarang
3 - Sometimes =Kadangkala
4 - Generally = Biasanya
5 - Always = Selalu
• Contoh “Mengenali” Kinerja mana “Yang Diharapkan” atau “Tak Diharapkap”,
misalnya :
- Karyawan Terlambat datang : Rating 1 / 2 / 3 / 4 / 5
- Karyawan Tak Mengecek Ulang : Rating 1 / 2 / 3 / 4 / 5
- Karyawan melakukan dg cara yang benar : Rating 1 / 2 / 3 / 4 / 5
- Dan seterusnya…
- o$o -