MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
SIKLUS PENDAPATAN
1. SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS SISTEM
INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN
(SISTEM INFORMASI & PENGENDALIAN INTERNAL)
Dosen Pengampu:
Prof.Dr. Hapzi Ali .MM.CMA
Disusun Oleh:
Shalsabilla Desi Mutiara
55518120044
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
2. Sikluspendapatanadalahrangkaianaktivitasbisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait
yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas
sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut (Ali, t.t.).
A. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
Sikluspendapatanmemilikiempataktivitas dasar yang ada didalamnya, diantaranya adalah (e-
akuntansi.com, 2016):
1. Penerimaan Pesanan dari Para Pelanggan
a. Pengambilan pesanan pelanggan, pesanan pelanggan harus diterima tepat waktu lalu
semua data yang dibutuhkan untuk memproses pesanan tersebut dikumpulkan dan
dicatat secara akurat.
b. Persetujuan kredit, yang mencakup Otorisasi umum dan Otorisasi khusus.
c. Memeriksa ketersediaan persediaan, menetapkan apakah tersedia cukup persediaan
untuk memenuhi pesanan tersebut.
d. Internal dokumen yang dihasilkan oleh order entry penjualan, seperti : pesanan
penjualan, slip pengepakan, dan kartu pengambilan barang.
e. Menjawab permintaan pelanggan.
2. Pengiriman Barang
a. Pengambilan dan pengepakan pesanan
b. Pengiriman pesanan.
3. Penagihan dan Piutang Usaha
a. Penagihan, untuk memperoleh aliran penerimaan kas yang lebih seragam, banyak
perusahaan menggunakan proses yang disebut Penagihan berdaur.
b. Pemeliharaan data piutang usaha.
c. Pengecualian: Penyesuaian rekening dan penghapusan.
4. Penagihan Kas
a. Menangani kiriman uang pelanggan
b. Menyimpannya ke bank.
B. Tujuan Siklus Pendapatan
Tujuan khusus yang ingin dicapai perusahaan dalam pelaksanaan siklus pendapatan yaitu
(Hendarti, 2014):
1. Mencatat order penjualan dengan cepat & akurat.
2. Memeriksa kelayakan kredit pelanggan.
3. Mengirimkan produk atau jasa sesuai hari yang ditentukan.
4. Melakukan penagihan dengan tepat waktu dan akurat.
5. Mencatat dan mengklasifikasikan penerimaan kas dengan cepat dan akurat.
6. Posting penjualan dan penerimaan kas pada buku pembantu piutang yang sesuai.
7. Mengamankan produk sampai barang dikirim
8. Mengamankan kas sampai didepositokan.
3. C. Ancaman dan Pengendalian dalam Siklus Pendapatan
Ancaman dan pengendalian dalam siklus pendapatan sebagai berikut (Yanuar, 2017):
Proses/aktivitas Ancaman Prosedur pengendalian yang
dapat diterapkan.
Entri pesanan penjualan Pesanan pelanggan yang tidak
lengkap dan tidak akurat
Pemeriksaan edit entri data
Penjualan secara kredit ke
pelanggan yang memiliki
catatan kredit yang buruk
Persetujuan kredit oleh manajer
bagian kredit bukan oleh fungsi
penjualan. Catatan yg akurat
atas saldo rekening pelanggan.
Legitimasi Pesanan Ttd diatas dokumen kertas, ttd
digital dan sertifikat digital.
Habisnya persediaan, biaya
penggudangan, dan
pengurangan harga
System pengendalian
persediaan.
Pengiriman 5. Kesalahan pengiriman : barang
dagang, jumlah barang dan
alamat yg salah
Rekonsiliasi pesanan penjualan
dengan kartu pengambilan dan
slip pengepakan
6. Pencurian persediaan Batasi akses fisik ke persediaan.
Penagihan dan Piutang Usaha 7. Kegagalan untuk menagih
pelanggan.
Pemisahan fungsi pengiriman
dan penagihan
8. Kesalahan dalam penagihan Pengendalian edit entri data
daftar harga
9. Kesalahan memasukkan data
dalam memperbaharui piutang
Rekonsilisasi buku pembantu
piutang usaha dengan buku
besar: laporan bulanan ke
pelanggan
Penagihan kas Pencurian kas Pemisahan tugas, minimalisasi
penanganan kas, kesepakatan
lock box, konfirmasikan
pengesahan dan penyimpanan
semua penerimaan rekonsiliasi
periodic laporan bank dengan
catatan seseorang yang tidak
terlibat dalam pemrosesan
penerimaan kas.
Masalah-masalah pengendalian
umum
Kehilangan data Prosedur cadangan dan
pemulihan dari bencana;
pengendalian akses (secara fisik
dan logis)
Kinerja yang buruk Persiapan dan tinjauan laporan
kinerja.
4. D. Prosedur Manual dalam Sistem Pemesanan Penjualan
1. Pemrosesan pesanan penjualan
Urutan aktivitasmanual yangmelalui departemenyangdipengaruhi oleh proses penjualan
yaitu departemen penjualan, departemen kredit, prosedur gudang, departemen
pengiriman,departemen penagihan, departemen pengendalian persediaan, departemen
piutang dagang, departemen buku besar umum.
2. Proses retur penjualan
Prosedurreturpenjualanyaitu dimulai dari departemen penerimaan barang, departemen
penjualan, departemen kredit, departemen penagihan, departemen pengendalian
persediaan dan piutang dagang, departemen buku besar umum.
3. Prosedur penerimaan kas
Prosedur penerimaan kas yaitu dimulai dari prosedur ruang penerimaan dokumen,
departemen penerimaan kas, departemen piutang dagang, departemen buku besar,
departemen kontroler.
E. Prosedur Berbasis Komputer dalam Sistem Pemesanan Penjualan
Prinsip pembukuan pada sistem berbasis komputer sama dengan sistem manual. Komputer
berfungsi untuk mengotomatisasikan pekerjaan manual dan untuk memungkinkan penyajian
laporan secara lebih cepat, lengkap, dan terpercaya. Pada sistem berbantuan komputer arsip
pembukuan dalam bentuk file atau data-base. Data base adalah kumpulan file.
1. Kategori – kategori file:
a. File transaksi (transaction file),file ini berisi data transaksi tertentu, misalnya transaksi
penjualan, penerimaan kas, dan retur penjualan. Data pada file transaksi digunakan
sebagai basis pemutakhiran file induk (master file).
b. File induk(masterfile),file ini berisi data lengkap setiap pelanggan dan tersedia untuk
seluruh pelanggan.
2. Mengotomatiskan Pemrosesan Pesanan Penjualan Dengan Teknologi Batch
a. Pemasukan data
Proses ini dimulai dengan diterimanya sekumpulan dokumen pemberitahuan
pengirimandari departemenpengiriman.Dokumenini merupakansalinandari pesanan
dari penjualanyangberisiinformasi tentangjumlahunit yang dikirimkan dan informasi
mengenai pelanggan.
b. Pengeditan
Sistem penjualan batch dilakukan secara berkala. Bergantung pada volume transaksi
dan kebutuhan akan informasi terbaru, hal ini bisa dijalankan satu kali saja pada hari
kerja atau beberapa kali per hari.
c. Prosedur pembaruan
Proses pembaruan akses langsung dengan menggunakan data percontoh. Mulai dari
bagian atas file pesanan penjualan yang diedit, program pembaruan memasukkan
transaksi pertama ke record buku besar pembantu persediaan dan piutang dagang
dengan menggunakan kunci sekunder (nomor persediaan dan nomor akun) untuk
mencari recordyang sesuai secaralangsung. Record transaksi dicatat dalam jurnal, dan
program kemudian pindah ke transaksi selanjutnya dan mengulangi proses ini.
5. 3. Rekayasa Ulang Pemrosesan Pesanan Penjualan dengan Teknologi Real-Time
a. Prosedur Pemrosesan Transaksi
i. Prosedur penjualan: pada pemrosesan secara real time, staf penjualan menerima
pesanandari pelanggandanmemprosessetiaptransaksi secara terpisah pada saat
itu.
ii. Prosedur pergudangan: terminal komputer staf pergudangan segera mencetak
dokumen pengeluaran barang yang akan dikirim secara elektronik.
iii. Departemen pengiriman: staf pengiriman mencocokkan barang, dokumen
pengeluaran barang, dan slip pengepakan yang dibuat oleh terminal komputer.
b. Kelebihan Pemrosesan secara real time
i. Pemrosesan real-time akan sangat menyederhanakan siklus kas perusahaan.
ii. Pemrosesan real-timedapatmemberikanperusahaankeunggulanbersaingdi pasar
iii. Prosedur manual cenderung menghasilkan kesalahan administrasi, seperti
kesalahan pada nomor akun, nomor persediaan yang tidak valid, dan kesalahan
dalam perhitungan harga.
c. Prosedur Penerimaan Kas Otomatis
i. Ruang penerimaan dokumen: ruang penerimaan dokumen memisahkan cek
dengan permintaan pembayaran dan menyiapkan daftar pembayaran.
ii. Departemen penerimaan kas: staf penerimaan kas mencocokkan cek dan daftar
pembayaran dan menyiapkan slip setoran.
iii. Departemen piutang dagang: staf departemen piutang dagang menerima dan
mencocokkan dokumen pembayaran dan daftar pembayaran.
iv. Departemenpemrosesandata:padaakhir hari kerja, program batch mencocokkan
voucherjurnal denganfile transaksi penerimaankas dan memperbarui buku besar
pembantu piutang dagang dan akun pengendali buku besar umum.
F. Transaksi dan Dokumen
Transaksi Dokumen
PenjualanKredit
Pesananpenjualan(salesorder)
Notapengiriman(shipping notice)
Fakturpenjualan(salesinvoice)
Penjualantunai Notapenjualan(salesticket)
Penerimaankas Bukti pembayaran(remittanceadvise)
Returpenjualan Memo kredit(creditmemo)
Potonganpiutang
(Salesallowance)
Memo kredit(salesallowanceadalahpengurangan
terhadappiutangkarenaadanyabarang rusak tanpa
pengembalianbarang)
Penghapusanpiutang Memo dandaftar umur piutang(memo and aged
accountsreceivabletrial balance)
6. G. Aplikasi Siklus Pendapatan
1. Sistem Penagihan Piutang
a. Post billing system, dalam sistem ini faktur penjualan dibuat setelah diperoleh
konfirmasi bahwa barang telah dikirimkan. Sistem ini umum digunakan pada
perusahaanmanufaktur,di mana sering terjadi selisih waktu antara penerimaan order
penjualan dengan pengiriman barang
b. Prebilling system, dalam sistem ini faktur penjualan dibuat (tetapi tidak dikirimkan)
setelah order penjualan disetujui (misalnya setelah kredit disetujui dan barang
tersedia).Persediaan barangdagangan,piutangdagang,dan buku besar dimutakhirkan
bersamaan dengan pembuatan faktur.
2. Sistem Piutang Dagang
Piutang dagang adalah sejumlah nilai yang menjadi hak perusahaan sebagai akibar dari
timbulnya transaksi penjulan secara kredit. Terdapat 2 pendekatan dasar dalam aplikasi
piutang dagang, yaitu:
a. Pemrosesan akun terbuka: dibuatkan catatan terpisah untuk setiap faktur pelanggan.
Pada saat nota pengiriman uang diterima, dicocokkan ke faktur – faktur yang belum
dilunasi.
b. Pemrosesansaldo:nota–nota pelanggandibebankanke saldo total piutang pelanggan
dan bukan ke faktur – faktur pelanggan.
Pengolahan piutang dagang merupakan hal yang sangat kompleks dalamsuatuperusahaan.
Perusahaan bidang keuangan skala besar baik ituasuransi atau perbankan dapat memiliki
rekening piutang terpisah yangsangat besar jumlahnya. Terkadang timbul kendala
permrosesan dalam halwaktu, sehingga tidak jarang perusahaan menggunakan kebijakan
rencanapenagihan bersiklus (cycling billing plan), dimana arsip piutang dagangdipisahkan
baik itu secara alfabet atau nomor rekening. Penagihan piutangdilakukan secara bertahap,
misalnyadalam1 bulan terbagi menjadi 3 atau 4periode penagihan. Sehingga kebijakan ini
secara tidak langsung juga mempengaruhi lancarnya arus kas masuk perusahaan. Karena
biasanyapelanggan akan segera membayar hutang tidak lama setelah menerima
surattagihandari perusahaan.
3. Retur dan Potongan Penjualan
Rekening ini timbul apabila terdapat retur atau pengembalian barangyang telah dijual. Hal
ini disebabkan diantaranya adalah kerusakanbarang, penyusutan jumlah, kekeliruan
pencatatan, dsb. Jumlahbarang yang diretur atau dikembalikan akan mengurangi jumlah
transaksi yangterjadi.Jumlahpotongan atau pengurangandinegosiasikan antara pelanggan
dengan tenaga penjual dan harusditelaah dan disahkan oleh pihak yang independen,
misalnya departemen kredit.
4. Penghapusan Piutang dagang
Fokus utama dari piutang yang dihapuskan adalah piutang yang sudah jatuh tempodan
benarbenar sudah tidak dapat ditagih. Cara lain yangmungkin bisa dilakukan agar
penghapusan piutang tidak terjadi misalnya adalah dengan surat peringatan,surat tindak
lanjut atau agen penagihan.
7. Penerapan sistem informasi akuntansi dan siklus pendapatan pada tempat saya bekerja telah
dilaksanakandenganbaik.Denganmemanfaatkansoftware komputer sebagai alat pengolahan data
perusahaan. Pesanan yang telah diinput akan tercatat secara otomatis batas waktu maksimal
pelunasan, maka dengan mudah mengontrol pelanggan mana yang harus dijadikan concern dalam
penagihan kas. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengakses tiap informasi secara realtime dan
tepat.