SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Tahap Tahap Perkembangan
Pemikiran Intelektual
Pengertian Intelektual
Intelek berasal dari kata bahasa Latin
intelligere yang artinya memahami.
Intelligere berasal dari kata inter yang artinya di
antara dan legere yang artinya mengumpulkan,
memilih, mencerap, dan membaca. Terdapat
beberapa pengertian mengenai intelek yang dapat
dipahami dalam 3 artian.
• Pertama, intelek sebagai kemampuan kognitif.
Kemampuan mengetahui dan dilawankan dengan
kemampuan menghendaki serta kemampuan
merasa.
• Kedua, intelek adalah fungsi rasio yang
menjadikan ide, konsep, abstraksi menjadi
kemungkinan yang realistis.
• Ketiga, intelek adalah kemampuan untk
mengetahui, mengerti secara konseptual, dan
menghubungkan apa yang diketahui atau
dimengerti.
Intelektual atau intelek ( Intellect ) adalah istilah
umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat
pikiran manusia yang mencakup sejumlah
kemampuan, seperti kemampuan menalar,
merencanakan, memecahkan masalah, berpikir
abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa,
daya tangkap, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh
individu.
Intelektual merupakan kemampuan yang
dibawa individu sejak lahir. Intelektual akan
berkembang bila lingkungan memungkinkan
dan kesempatan tersedia. Intelek dapat pula
dikatakan sebagai kecerdasan individu yang
dapat memicu proses berpikir seseorang, daya
menghubungkan, kemampuan menilai, dan
kemampuan mempertimbangkan.
B. Intelektual Menurut Para Ahli
• Menurut Cattel, (dalam Clark, 1983) kaum intelektual adalah kombinasi
sifat-sifat manusia yang terlihat dalam kemampuan memahami hubungan
yang lebih kompleks, semua proses berfikir abstrak, menyesuaikan diri
dalam pemecahan masalah dan kemampuan memperoleh kemampuan
baru.
• William Sterm, (dalam Sunarto, 1994) mengemukakan intelektual
merupakan kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan-
kebutuhan baru dengan menggunakan alat berfikir sesuai dengan
tujuannya.
• Menurut Gunarsa (1991), Intelektual merupakan suatu kumpulan
kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan
mengamalkannya dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-
masalah yang timbul.
• David Wechsler, (dalam Azwar, 1996) mendefinisikan intelektual sebagai
kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan
tujuan tertentu, berpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan
secara efektif.
•
C. Tahap-Tahap Perkembangan
Pemkiran Intelektual
Para ahli psikologi pendidikan banyak yang
telah melakukan penelitian tentang
perkembangan intelektual atau
perkembangan kognitif atau perkembangan
mental anak. Salah satu hasil penelitian yang
terkenal adalah hasil penelitian Jean Piaget.
Piaget adalah ahli ilmu jiwa anak dari Swiss.
Tingkat perkembangan intelektual anak oleh
Piaget (dalam Suharyanto, 2018) dibedakan
atas 4 periode, yaitu :
1. Periode Sensori-motor (0 – 1 tahun). Sifat-sifat yang tampak
pada anak adalah stimulus sound, anak berinteraksi dengan
stimulus dari luar. Lingkungan dan waktu terbatas, kemudian
berkembang sampai dapat berimajinasi. Konsep tentang 6
benda berkembang, mengembangkan tingkah laku baru,
kemampuan untuk meniru. Ada usaha untuk berpikir.
Perubahan yang terlihat antara lain, gerakan tubuhnya
merupakan aksi refleks, merupakan eksperimen dengan
lingkungannya. Menurut Piaget (Bybee dan Sund, 1982:2),
pada tahap ini interaksi anak dengan lingkungannya, termasuk
orang tuanya terutama dilakukan melalui parasaan dan otot-
ototnya. Interksi ini terutama diarahkan oleh sensasi-sensasi
dari lingkungannya. Dalam melakukan interaksi dengan
lingkungannya, temasuk juga dengan orang tuanya, anak
mengembangkan kemampuannya untuk mempersepsi,
melakukan sentuhan-sentuhan, melakukan berbagai gerakan
dan secara perlahan-lahan belajar mengoordinasikan
tindakan-tindakannya.
2. Periode Praoperasional (1 – 7 tahun) Pada tahap ini, anak tidak selalu
ditentukan oleh pengamatan indrawi saja, tetapi juga pada intuisi. Anak
mampu menyimpan kata-kata serta serta menggunakanya, terutama yang
berhubungan erat dengan kebutuhan mereka. Pada masa ini anak siap
untuk belajar bahasa, membaca dan menyanyi. Ketika kita menggunakan
bahasa yang benar untuk berbicara kepada anak, akan mempunyaim
akibat sangat baik pada perkembangan bahasa mereka. Cara belajar yang
memegang peran padatahap ini adalah intuisi. Intuisi membebaskan
mereka dari berbicara semaunya tanpa menghiraukan pengalaman
konkret dan paksaan dari luar. Sering kali kita lihat anak berbicara sendiri
pada benda-benda yang ada di sekitarnya., misalnya pohon, anjing, kucing
dan sebagainya, yang menurut mereka benda-benda tersebut mendengar
dan berbicara. Peristiwa semacam ini baik untuk melatih diri anak
menggunakan kekayaan bahasanya. Piaget menyebut tahap ini sebagai
collective monologue, pembicaraan yang egosentris dan sedikit hubungan
dengan orang lain.
3. Periode Operasional Konkret (7 – 12 tahun). Sifat-sifat
anak, dapat berpikir konkret karena daya otak
terbatas pada objek melalui pengamatan langsung,
dapat mengembangkan operasi mental seperti
menambah dan mengurang, mulai mengembangkan
struktur kognitif berupa ide atau konsep, melakukan
operasi logika dengan pola berpikir masih konkret.
Perubahan yang terlihat pada anak: tidak egosentri
lagi, berpikir tentang objek yang berhubungn dengan
berat, warna, dan susunan, melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan objek, membuat keputusan logis.
4. Periode Operasional Formal (12 tahun ke atas). Pada tahap ini,
interaksi dengan ingkungan sudah amat luas, menjangkau banyak
teman sebayanya dan bahkan berusaha untuk dapat berinteraksia
dengan orang dewasa. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan
masalah dalam interaksinya dengan orang tua. Namun, sebenarnya
secara diam-diam mereka juga masih mengarapkan perlindungan
dari orang tua karena belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan
dirinya sendiri. Jadi, pada tahap ini ada semacam tarik-menarik
antara ingin bebas dengan ingin dilindungi. Karena pada tahap ini
anak sudah mulai mampu mengembangkan pikiran formalnya,
mereka juga mulai mampu mencapai logika dan rasio serta dapat
menggunakan abstraksi. Arti simbolik dan kiasan dapat mereka
mengerti. Melibatkan mereka dalam suatu kegiatan akan lebih
memberi akibat yang positif bagi perkembangan kognitifnya.
Misalnya, menulis puisi, lomba karya ilmiah, lomba menulis cerpen
dan sejenisnya.
Menurut August Comte ada tiga tahap perkembangan
Intelektual, yang masing masing merupakan perkembangan
dari tahap sebelumnya
1. Tahap Teologis; Tingkatan pemikiran manusia bahwa semua
benda di dunia mempunya jiwa dan itu disebabkan
olehsuatu daya yang berada di atas manusia
2. Tahap Metafisis; Tahap manusia mengasumsikan bahwa di
dalam setiap gejala terdapat kekuatan atau inti tertentu
yang pada akhir-akhirnya akan bisa diungkapkan. Oleh
karena beradanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita
terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak berada
usaha untuk menemukan hukum-hukum dunia yang
seragam.
3. Tahap positif; Tahap dimana manusia berfikir secara ilmiah
D. Hubungan Intelektual Dengan
Tingkah Laku
Inteligensi menurut Piaget merupakan pernyataan dari
tingkah laku adaptif yang terarah kepada kontak
dengan lingkungan dan kepada penyusunan pemikiran
(Bybee and Sund, 1982). Piaget memposisikan subjek
sebagai pihak yang aktif dalam interaksi adaptif antara
organisme atau terjadi hubungan dialektis antara
organisme dan linkungannya. Apa yang dikatakan oleh
Piaget ini kenyataannya memang benar, sebab ornisme
tidak pernah terpisah dari lingkungannya dan juga tidak
semacam penerima yang pasif. Interaksi antara
organisme dengan lingkungannya lebih bersifat
interaksi timbal balik.
Lanjutan
Hanya dalam bentuk interaksinya juga,setiap
perubahan tingkah laku adalah merupakan
hasil dialektis pengaruh timbal balik antara
organisme dan lingkungannya.
Karena pandangan yang demikian itu, teori
Piaget tenteng intelegensi atau kognitif
disebut juga dengan teori interaksionis (
interactionism theory ) (Bybee dan Sund,
1982)
Lanjutan
Piaget memiliki pandangan dasar bahwa setiap
organisme memiliki kecenderungan inheren
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Inteligensi sebagai bentuk khusus dari
penyesuaian organisme baru dapat diketahui
berkat dua proses yang saling mengisi, yaitu yang
disebut dengan istilah asimilasi dan akomodasi.
Organisme sebagai sutu system dapat
enyesuaikan diri dengan lingkungan karena
kemampuan mengakomodasi unsur kognitifnya
sedemikian rupa sehingga objek yang baru itu
dapat ditangkap dan dipahami secara memadai
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Intelektual
1. Faktor Pembawaan (Genetik)
Pembawaan ditentukan oleh sifat dan cirri yang dibawa
sejak lahir. Banyak teori dan hasil penelitian
menyatakan bahwa kapasitas Intelektual dipengaruhi
oleh gen orang tua. Namun, yang cenderung
mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat
kecerdasan anak tergantung faktor gen mana (ayah
atau ibu) yang dominant mempengaruhinya pada saat
terjadinya “konsepsi” individu. Teori konvergensi
mengemukakan bahwa anak yang lahir telah
mempunyai potensi bawaan, tetapi potensi tersebut
tidak dapat berkembang dengan baik tanpa endapat
pendidikan dan latihan atau sentuhan dari lingkungan.
2.Faktor Gizi
Kuat atau lemahnya fungsi intelektual juga
ditentukan oleh gizi yang memberikan energi /
tenaga bagi anak sehingga dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Kebutuhan akan
makanan bernilai gizi tinggi (gizi berimbang)
terutama yang besar pengaruhnya pada
perkembangan intelektual adalah pada fase
prenatal (anak dalam kandungan ) hingga usia
balita, sedangkan usia di atas lima tahun
pengaruhnya tidak signifikan lagi.
4. Faktor Kematangan
Piaget (seorang psikolog dari Swiss) membuat empat tahapan kematangan
dalam perkembangan intelektual, yaitu :
a. Periode sensori motorik (0 - 1 tahun)
b. Periode pra operasional (1 - 7 tahun)
c. Periode operasional konkrit (7 - 12 tahun)
d. Periode operasional formal (12 tahun)
Hal tersebut membuktikan bahwa semakin
bertambah usia seseorang, intelektualnya
makin berfungsi dengan sempurna. Ini berarti
faktor kematangan mempengaruhi struktur
intelektual, sehingga menimbulkan
perubahan-perubahan kualitatif dari fungsi
ntelektual. Yaitu kemampuan menganalisis
(memecahkan suatu permasalahan yang
rumit) dengan baik.
Faktor Pembentukan Pendidikan dan latihan yang
bersifat kognitif dapat memberikan sumbangan
terhadap fungsi intelektual seseorang. Misalnya,
orang tua yang menyediakan fasilitas sarana
seperti bahan bacaan majalah anak-anak dan
sarana bermain yang memadai, semua ini dapat
membentuk anak menjadi meningkatkan fungsi
dan kualitas pikirannya, pada gilirannya situasi ini
akan meningkatkan perkembangan Intelektual
anak dibanding anak seusianya.
4.Kebebasan Psikologis
Kebebasan psikologis perlu dikembangkan
pada anak agar intelektualnya berkembang
dengan baik. Anak yang memiliki kebebasan
untuk berpendapat, tanpa disertai perasaan
takut atau cemas dapat merangsang
berkembangnya kreativitas dan pola pikir.
Mereka bebas memilih cara (metode)
tertentu dalam memecahkan persoalan.
Mappiare (1982) mengemukakan tiga faktor yang dapat
mempengaruhi perkembangan Intelektual remaja, yaitu :
• Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak)
seseorang sehingga ia mampu berfikir selektif.
• Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan
masalah sehingga seseorang dapat berfikir proporsional.
• Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan keberanian
seseorang dalam menyusun ipotesis yang radikal dan
menunjang keberanian anak memecahkan masalah
danmenarik kesimpulan yang baru dan benar.
F. Perbedaan Individual Dalam
Perkembangan Intelektual
Secara hereditas, individu memiliki potensi yang dapat
menyebabkan perbedaan dalam perkembangan berpikir
mereka. Berkembang atau tidaknya potensi tersebut
tergantung pada lingkungan. Ini berarti bahwa apakah anak
akan mempunyai kemampuan berpikir normal, di atas
normal atau di bawah normal sangat tergantung pada
lingkungan.Manusia memiliki perbedaan satu sama lain
dalam berbagai aspek, antara lain dalam bakat, minat,
kepribadian, keadaan jasmani, keadaan sosial dan juga
inteligensinya. Perbedaan itu akan tampak jika diamati
dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Ada peserta
didik ang cepat, ada yang lambat dan ada pula yang sedang
dalam penguasaan materi elajaran. Ada siswa yang tingkah
lakunya baik dan ada pula siswa yang kurang baik.
Perbedaan individu dalam perkembangan intelek
menunjuk kepada perbedaan dalam kemampuan
dan kecepatan belajar. Perbedaan-perbedaan
individual peserta didik akan tercermin pada
sifat-sifat atau ciri-ciri mereka dalam
kemampuan, keterampilan, sikap dan kebiasaan
belajar, serta kualitas proses dan hasil belajar baik
dari segi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
G. Tokoh Tokoh Pemikir Intelektual
Muslim
Pada abad ke-17, lanjutnya, kaum Muslimin di Asia
Tenggara dilanda dua gelombang intelektualitas.
Pertama, apa yang disebut Miftahuddin sebagai
gelombang Syekh Hamzah Fansuri dan Syekh
Samsuddin. Corak yang dominan dari keduanya ialah
pemikiran Wahdat al-Wujud.corak pemikiran dalam
bidang tasauf adalah mengenai wujud adalah wujud itu
satu yaitu Allah, sedangkan wujud yang banyak adalah
manifestasi (tajali) Tuhan di alam. Tuhan memiliki sifat
dan zat, Tuhan meciptakan alam untuk dikenal. Tuhan
menciptakan dengan pengetahuan Tuhan yang Qadim.
Jadi manusia adalah ciptaan Tuhan yang sempurna ,
tajalinya Tuhan yang tinggi dari pada alam.
Kedua, gelombang yang lebih berwarna-
warni. Para ulama dalam kelompok ini tidak
hanya dikenal luas sebagai ahli tasawuf, tetapi
juga fikih dan syariat. Sebut saja tokoh-tokoh
semisal Nuruddin al-Raniri, Abdurrauf al-
Singkili, dan Syekh Muhammad Yusuf al-
Makassari. Tren intelektualitas yang mereka
usung terus bertahan di Indonesia hingga
memasuki abad ke-19.
Kesimpulan
Ada beberapa tahap perkembangan pemikiran Intelektual
• Tahap Teologis; Tingkatan pemikiran manusia bahwa semua
benda di dunia mempunya jiwa dan itu disebabkan
olehsuatu daya yang berada di atas manusia
• Tahap Metafisis; Tahap manusia mengasumsikan bahwa di
dalam setiap gejala terdapat kekuatan atau inti tertentu
yang pada akhir-akhirnya akan bisa diungkapkan. Oleh
karena beradanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita
terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak berada
usaha untuk menemukan hukum-hukum dunia yang
seragam.
• Tahap positif; Tahap dimana manusia berfikir secara ilmiah
S E K I A N
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektual
Dia Cahyawati
 
Teori kepribadian menurut carl gustav
Teori kepribadian menurut carl gustavTeori kepribadian menurut carl gustav
Teori kepribadian menurut carl gustav
Imam Suaydi
 
Landasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptx
Landasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptxLandasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptx
Landasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptx
AlifianChuchok
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanPerkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Barna Yudha SutanMudo
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Endang20
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
alekbadrudin
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awal
Community Design
 
teori analisis transaksional
teori analisis transaksionalteori analisis transaksional
teori analisis transaksional
mankoma2013
 
Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1
elmakrufi
 
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranPerkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Dedi Yulianto
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
setyawatiDK
 

What's hot (20)

Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektual
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
Psikologi Positif By Nadzifa E Syawalia
Psikologi Positif By Nadzifa E SyawaliaPsikologi Positif By Nadzifa E Syawalia
Psikologi Positif By Nadzifa E Syawalia
 
Teori kepribadian menurut carl gustav
Teori kepribadian menurut carl gustavTeori kepribadian menurut carl gustav
Teori kepribadian menurut carl gustav
 
Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"
Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"
Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"
 
Landasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptx
Landasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptxLandasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptx
Landasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptx
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
 
Perkembangan emosi
Perkembangan emosiPerkembangan emosi
Perkembangan emosi
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanPerkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Psikologi cinta
Psikologi cintaPsikologi cinta
Psikologi cinta
 
PSIKOLOGI_AGAMA[1].ppt
PSIKOLOGI_AGAMA[1].pptPSIKOLOGI_AGAMA[1].ppt
PSIKOLOGI_AGAMA[1].ppt
 
Psikologi Emosi
Psikologi EmosiPsikologi Emosi
Psikologi Emosi
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awal
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
teori analisis transaksional
teori analisis transaksionalteori analisis transaksional
teori analisis transaksional
 
Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1
 
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranPerkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 

Similar to Tahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptx

Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
monichaSihombing
 
jurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdfjurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdf
ZakiCell1
 
Tugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajarTugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajar
Nakashima Taiki
 
Teori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piagetTeori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piaget
Sepkli Eka
 
konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)
Zara Neur
 
Psikosastra kel 2
Psikosastra kel 2Psikosastra kel 2
Psikosastra kel 2
syahrulnet
 

Similar to Tahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptx (20)

Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Makalah psikoper
Makalah psikoperMakalah psikoper
Makalah psikoper
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
 
jurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdfjurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdf
 
Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean PiagetTeori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
 
Tugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajarTugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajar
 
Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docx
Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docxPerkembangan kognitif kelompok bu arbin.docx
Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docx
 
Teori perkembangan jean piaget
Teori perkembangan jean piagetTeori perkembangan jean piaget
Teori perkembangan jean piaget
 
Kecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajarKecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajar
 
Teori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piagetTeori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piaget
 
Perkembngan Kognitif Pada Manusia
Perkembngan Kognitif Pada ManusiaPerkembngan Kognitif Pada Manusia
Perkembngan Kognitif Pada Manusia
 
konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)
 
Teori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piagetTeori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piaget
 
Kb2 teori kognitif
Kb2 teori kognitifKb2 teori kognitif
Kb2 teori kognitif
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Psikosastra kel 2
Psikosastra kel 2Psikosastra kel 2
Psikosastra kel 2
 
4- Teori Kognitif.pptx
4- Teori Kognitif.pptx4- Teori Kognitif.pptx
4- Teori Kognitif.pptx
 
uas the perkembangan peserta didik.pdf
uas the perkembangan peserta didik.pdfuas the perkembangan peserta didik.pdf
uas the perkembangan peserta didik.pdf
 
Perkembangan kognitif bu linda
Perkembangan kognitif bu lindaPerkembangan kognitif bu linda
Perkembangan kognitif bu linda
 
Tugas mata kuliah metakognitif
Tugas mata kuliah metakognitifTugas mata kuliah metakognitif
Tugas mata kuliah metakognitif
 

Recently uploaded

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 

Tahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptx

  • 1. Tahap Tahap Perkembangan Pemikiran Intelektual Pengertian Intelektual Intelek berasal dari kata bahasa Latin intelligere yang artinya memahami. Intelligere berasal dari kata inter yang artinya di antara dan legere yang artinya mengumpulkan, memilih, mencerap, dan membaca. Terdapat beberapa pengertian mengenai intelek yang dapat dipahami dalam 3 artian.
  • 2. • Pertama, intelek sebagai kemampuan kognitif. Kemampuan mengetahui dan dilawankan dengan kemampuan menghendaki serta kemampuan merasa. • Kedua, intelek adalah fungsi rasio yang menjadikan ide, konsep, abstraksi menjadi kemungkinan yang realistis. • Ketiga, intelek adalah kemampuan untk mengetahui, mengerti secara konseptual, dan menghubungkan apa yang diketahui atau dimengerti.
  • 3. Intelektual atau intelek ( Intellect ) adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran manusia yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, daya tangkap, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu.
  • 4. Intelektual merupakan kemampuan yang dibawa individu sejak lahir. Intelektual akan berkembang bila lingkungan memungkinkan dan kesempatan tersedia. Intelek dapat pula dikatakan sebagai kecerdasan individu yang dapat memicu proses berpikir seseorang, daya menghubungkan, kemampuan menilai, dan kemampuan mempertimbangkan.
  • 5. B. Intelektual Menurut Para Ahli • Menurut Cattel, (dalam Clark, 1983) kaum intelektual adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang terlihat dalam kemampuan memahami hubungan yang lebih kompleks, semua proses berfikir abstrak, menyesuaikan diri dalam pemecahan masalah dan kemampuan memperoleh kemampuan baru. • William Sterm, (dalam Sunarto, 1994) mengemukakan intelektual merupakan kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan- kebutuhan baru dengan menggunakan alat berfikir sesuai dengan tujuannya. • Menurut Gunarsa (1991), Intelektual merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkannya dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah- masalah yang timbul. • David Wechsler, (dalam Azwar, 1996) mendefinisikan intelektual sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan secara efektif. •
  • 6. C. Tahap-Tahap Perkembangan Pemkiran Intelektual Para ahli psikologi pendidikan banyak yang telah melakukan penelitian tentang perkembangan intelektual atau perkembangan kognitif atau perkembangan mental anak. Salah satu hasil penelitian yang terkenal adalah hasil penelitian Jean Piaget. Piaget adalah ahli ilmu jiwa anak dari Swiss. Tingkat perkembangan intelektual anak oleh Piaget (dalam Suharyanto, 2018) dibedakan atas 4 periode, yaitu :
  • 7. 1. Periode Sensori-motor (0 – 1 tahun). Sifat-sifat yang tampak pada anak adalah stimulus sound, anak berinteraksi dengan stimulus dari luar. Lingkungan dan waktu terbatas, kemudian berkembang sampai dapat berimajinasi. Konsep tentang 6 benda berkembang, mengembangkan tingkah laku baru, kemampuan untuk meniru. Ada usaha untuk berpikir. Perubahan yang terlihat antara lain, gerakan tubuhnya merupakan aksi refleks, merupakan eksperimen dengan lingkungannya. Menurut Piaget (Bybee dan Sund, 1982:2), pada tahap ini interaksi anak dengan lingkungannya, termasuk orang tuanya terutama dilakukan melalui parasaan dan otot- ototnya. Interksi ini terutama diarahkan oleh sensasi-sensasi dari lingkungannya. Dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya, temasuk juga dengan orang tuanya, anak mengembangkan kemampuannya untuk mempersepsi, melakukan sentuhan-sentuhan, melakukan berbagai gerakan dan secara perlahan-lahan belajar mengoordinasikan tindakan-tindakannya.
  • 8. 2. Periode Praoperasional (1 – 7 tahun) Pada tahap ini, anak tidak selalu ditentukan oleh pengamatan indrawi saja, tetapi juga pada intuisi. Anak mampu menyimpan kata-kata serta serta menggunakanya, terutama yang berhubungan erat dengan kebutuhan mereka. Pada masa ini anak siap untuk belajar bahasa, membaca dan menyanyi. Ketika kita menggunakan bahasa yang benar untuk berbicara kepada anak, akan mempunyaim akibat sangat baik pada perkembangan bahasa mereka. Cara belajar yang memegang peran padatahap ini adalah intuisi. Intuisi membebaskan mereka dari berbicara semaunya tanpa menghiraukan pengalaman konkret dan paksaan dari luar. Sering kali kita lihat anak berbicara sendiri pada benda-benda yang ada di sekitarnya., misalnya pohon, anjing, kucing dan sebagainya, yang menurut mereka benda-benda tersebut mendengar dan berbicara. Peristiwa semacam ini baik untuk melatih diri anak menggunakan kekayaan bahasanya. Piaget menyebut tahap ini sebagai collective monologue, pembicaraan yang egosentris dan sedikit hubungan dengan orang lain.
  • 9. 3. Periode Operasional Konkret (7 – 12 tahun). Sifat-sifat anak, dapat berpikir konkret karena daya otak terbatas pada objek melalui pengamatan langsung, dapat mengembangkan operasi mental seperti menambah dan mengurang, mulai mengembangkan struktur kognitif berupa ide atau konsep, melakukan operasi logika dengan pola berpikir masih konkret. Perubahan yang terlihat pada anak: tidak egosentri lagi, berpikir tentang objek yang berhubungn dengan berat, warna, dan susunan, melakukan aktivitas yang berhubungan dengan objek, membuat keputusan logis.
  • 10. 4. Periode Operasional Formal (12 tahun ke atas). Pada tahap ini, interaksi dengan ingkungan sudah amat luas, menjangkau banyak teman sebayanya dan bahkan berusaha untuk dapat berinteraksia dengan orang dewasa. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan masalah dalam interaksinya dengan orang tua. Namun, sebenarnya secara diam-diam mereka juga masih mengarapkan perlindungan dari orang tua karena belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Jadi, pada tahap ini ada semacam tarik-menarik antara ingin bebas dengan ingin dilindungi. Karena pada tahap ini anak sudah mulai mampu mengembangkan pikiran formalnya, mereka juga mulai mampu mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi. Arti simbolik dan kiasan dapat mereka mengerti. Melibatkan mereka dalam suatu kegiatan akan lebih memberi akibat yang positif bagi perkembangan kognitifnya. Misalnya, menulis puisi, lomba karya ilmiah, lomba menulis cerpen dan sejenisnya.
  • 11. Menurut August Comte ada tiga tahap perkembangan Intelektual, yang masing masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumnya 1. Tahap Teologis; Tingkatan pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia mempunya jiwa dan itu disebabkan olehsuatu daya yang berada di atas manusia 2. Tahap Metafisis; Tahap manusia mengasumsikan bahwa di dalam setiap gejala terdapat kekuatan atau inti tertentu yang pada akhir-akhirnya akan bisa diungkapkan. Oleh karena beradanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak berada usaha untuk menemukan hukum-hukum dunia yang seragam. 3. Tahap positif; Tahap dimana manusia berfikir secara ilmiah
  • 12. D. Hubungan Intelektual Dengan Tingkah Laku Inteligensi menurut Piaget merupakan pernyataan dari tingkah laku adaptif yang terarah kepada kontak dengan lingkungan dan kepada penyusunan pemikiran (Bybee and Sund, 1982). Piaget memposisikan subjek sebagai pihak yang aktif dalam interaksi adaptif antara organisme atau terjadi hubungan dialektis antara organisme dan linkungannya. Apa yang dikatakan oleh Piaget ini kenyataannya memang benar, sebab ornisme tidak pernah terpisah dari lingkungannya dan juga tidak semacam penerima yang pasif. Interaksi antara organisme dengan lingkungannya lebih bersifat interaksi timbal balik.
  • 13. Lanjutan Hanya dalam bentuk interaksinya juga,setiap perubahan tingkah laku adalah merupakan hasil dialektis pengaruh timbal balik antara organisme dan lingkungannya. Karena pandangan yang demikian itu, teori Piaget tenteng intelegensi atau kognitif disebut juga dengan teori interaksionis ( interactionism theory ) (Bybee dan Sund, 1982)
  • 14. Lanjutan Piaget memiliki pandangan dasar bahwa setiap organisme memiliki kecenderungan inheren untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Inteligensi sebagai bentuk khusus dari penyesuaian organisme baru dapat diketahui berkat dua proses yang saling mengisi, yaitu yang disebut dengan istilah asimilasi dan akomodasi. Organisme sebagai sutu system dapat enyesuaikan diri dengan lingkungan karena kemampuan mengakomodasi unsur kognitifnya sedemikian rupa sehingga objek yang baru itu dapat ditangkap dan dipahami secara memadai
  • 15. E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intelektual 1. Faktor Pembawaan (Genetik) Pembawaan ditentukan oleh sifat dan cirri yang dibawa sejak lahir. Banyak teori dan hasil penelitian menyatakan bahwa kapasitas Intelektual dipengaruhi oleh gen orang tua. Namun, yang cenderung mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan anak tergantung faktor gen mana (ayah atau ibu) yang dominant mempengaruhinya pada saat terjadinya “konsepsi” individu. Teori konvergensi mengemukakan bahwa anak yang lahir telah mempunyai potensi bawaan, tetapi potensi tersebut tidak dapat berkembang dengan baik tanpa endapat pendidikan dan latihan atau sentuhan dari lingkungan.
  • 16. 2.Faktor Gizi Kuat atau lemahnya fungsi intelektual juga ditentukan oleh gizi yang memberikan energi / tenaga bagi anak sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kebutuhan akan makanan bernilai gizi tinggi (gizi berimbang) terutama yang besar pengaruhnya pada perkembangan intelektual adalah pada fase prenatal (anak dalam kandungan ) hingga usia balita, sedangkan usia di atas lima tahun pengaruhnya tidak signifikan lagi.
  • 17. 4. Faktor Kematangan Piaget (seorang psikolog dari Swiss) membuat empat tahapan kematangan dalam perkembangan intelektual, yaitu : a. Periode sensori motorik (0 - 1 tahun) b. Periode pra operasional (1 - 7 tahun) c. Periode operasional konkrit (7 - 12 tahun) d. Periode operasional formal (12 tahun)
  • 18. Hal tersebut membuktikan bahwa semakin bertambah usia seseorang, intelektualnya makin berfungsi dengan sempurna. Ini berarti faktor kematangan mempengaruhi struktur intelektual, sehingga menimbulkan perubahan-perubahan kualitatif dari fungsi ntelektual. Yaitu kemampuan menganalisis (memecahkan suatu permasalahan yang rumit) dengan baik.
  • 19. Faktor Pembentukan Pendidikan dan latihan yang bersifat kognitif dapat memberikan sumbangan terhadap fungsi intelektual seseorang. Misalnya, orang tua yang menyediakan fasilitas sarana seperti bahan bacaan majalah anak-anak dan sarana bermain yang memadai, semua ini dapat membentuk anak menjadi meningkatkan fungsi dan kualitas pikirannya, pada gilirannya situasi ini akan meningkatkan perkembangan Intelektual anak dibanding anak seusianya.
  • 20. 4.Kebebasan Psikologis Kebebasan psikologis perlu dikembangkan pada anak agar intelektualnya berkembang dengan baik. Anak yang memiliki kebebasan untuk berpendapat, tanpa disertai perasaan takut atau cemas dapat merangsang berkembangnya kreativitas dan pola pikir. Mereka bebas memilih cara (metode) tertentu dalam memecahkan persoalan.
  • 21. Mappiare (1982) mengemukakan tiga faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan Intelektual remaja, yaitu : • Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu berfikir selektif. • Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah sehingga seseorang dapat berfikir proporsional. • Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun ipotesis yang radikal dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah danmenarik kesimpulan yang baru dan benar.
  • 22. F. Perbedaan Individual Dalam Perkembangan Intelektual Secara hereditas, individu memiliki potensi yang dapat menyebabkan perbedaan dalam perkembangan berpikir mereka. Berkembang atau tidaknya potensi tersebut tergantung pada lingkungan. Ini berarti bahwa apakah anak akan mempunyai kemampuan berpikir normal, di atas normal atau di bawah normal sangat tergantung pada lingkungan.Manusia memiliki perbedaan satu sama lain dalam berbagai aspek, antara lain dalam bakat, minat, kepribadian, keadaan jasmani, keadaan sosial dan juga inteligensinya. Perbedaan itu akan tampak jika diamati dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Ada peserta didik ang cepat, ada yang lambat dan ada pula yang sedang dalam penguasaan materi elajaran. Ada siswa yang tingkah lakunya baik dan ada pula siswa yang kurang baik.
  • 23. Perbedaan individu dalam perkembangan intelek menunjuk kepada perbedaan dalam kemampuan dan kecepatan belajar. Perbedaan-perbedaan individual peserta didik akan tercermin pada sifat-sifat atau ciri-ciri mereka dalam kemampuan, keterampilan, sikap dan kebiasaan belajar, serta kualitas proses dan hasil belajar baik dari segi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
  • 24. G. Tokoh Tokoh Pemikir Intelektual Muslim Pada abad ke-17, lanjutnya, kaum Muslimin di Asia Tenggara dilanda dua gelombang intelektualitas. Pertama, apa yang disebut Miftahuddin sebagai gelombang Syekh Hamzah Fansuri dan Syekh Samsuddin. Corak yang dominan dari keduanya ialah pemikiran Wahdat al-Wujud.corak pemikiran dalam bidang tasauf adalah mengenai wujud adalah wujud itu satu yaitu Allah, sedangkan wujud yang banyak adalah manifestasi (tajali) Tuhan di alam. Tuhan memiliki sifat dan zat, Tuhan meciptakan alam untuk dikenal. Tuhan menciptakan dengan pengetahuan Tuhan yang Qadim. Jadi manusia adalah ciptaan Tuhan yang sempurna , tajalinya Tuhan yang tinggi dari pada alam.
  • 25. Kedua, gelombang yang lebih berwarna- warni. Para ulama dalam kelompok ini tidak hanya dikenal luas sebagai ahli tasawuf, tetapi juga fikih dan syariat. Sebut saja tokoh-tokoh semisal Nuruddin al-Raniri, Abdurrauf al- Singkili, dan Syekh Muhammad Yusuf al- Makassari. Tren intelektualitas yang mereka usung terus bertahan di Indonesia hingga memasuki abad ke-19.
  • 26. Kesimpulan Ada beberapa tahap perkembangan pemikiran Intelektual • Tahap Teologis; Tingkatan pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia mempunya jiwa dan itu disebabkan olehsuatu daya yang berada di atas manusia • Tahap Metafisis; Tahap manusia mengasumsikan bahwa di dalam setiap gejala terdapat kekuatan atau inti tertentu yang pada akhir-akhirnya akan bisa diungkapkan. Oleh karena beradanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak berada usaha untuk menemukan hukum-hukum dunia yang seragam. • Tahap positif; Tahap dimana manusia berfikir secara ilmiah
  • 27. S E K I A N TERIMA KASIH