2. Demi Malaikat yang Mencabut Ruh..
ِیم ِحهٱلر ِنٰـَم ۡ
حهٱلر ِ ه
ٱَّلل ِمۡسِب
ق ۡ
َرغ ِتٰـَع ِ
زٰـهنٱل َو
ࣰ
طَۡشن ِتٰـَطِشٰـهنٱل َو ا
ࣰ
ا
“Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras. Dan demi (malaikat) yang mencabut
(nyawa) dengan lemah lembut". (An-Nazi'at: 1-2)
📖 Surat An-Nazi'at menurut Imam As-Sa'di diawali dengan lima sumpah Allah swt, terhadap para
malaikat yang memiliki tugas mulia yang beragam
📖 Dua ayat yang mengawali surat An-Nazi'at ini berbicara tentang tugas malaikat, yang dikaitkan
dengan pencabutan nyawa manusia
📖 Ada malaikat yang mencabut ruh dengan sekeras-kerasnya, dan ada pula yang mencabut dengan
lembut
📖 Kedua cara malaikat mencabut ruh tersebut, dimaksudkan untuk memberi balasan awal saat
kematian, yang ditentukan oleh amal manusia
📖 Jika ia termasuk orang beriman yang ta'at, maka dicabut dengan perlahan dan lembut, sebagai
balasan atas kebaikannya
📖 Namun sebaliknya, jika ia termasuk golongan yang tidak beriman, atau banyak berbuat kejahatan,
maka dicabut dengan sekeras-kerasnya
📖 Kedua keadaan pencabutan ruh menjadi peringatan bagi yang masih hidup, agar terus beramal
baik, jika ingin dicabut ruhnya dengan lembut
3. Demi Malaikat yang Mulia...
حۡبَس ِتٰـَحِبٰـهسٱل َو
ࣰ
قۡبَس ِتٰـَقِبٰـهسٱلَف ا
ࣰ
ٰ َرِبَدُمۡٱلَف ا
ر ۡمَأ ِت
ࣰ
ا
"Demi (malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, dan (malaikat) yang mendahului dengan
kencang, dan (malaikat) yang mengatur urusan (dunia)". (An-Nazi'at: 3-5)
📖 Ayat-ayat ini masih berbicara tentang para malaikat, yaitu malaikat dengan dua sifat utama dan
tugas yang lengkap
📖 Sifat malaikat yang turun dari langit untuk menjalankan perintah Allah, karena mereka tinggal di
langit
📖 Dalam menjalankan perintah Allah dari langit ke bumi, mereka saling mendahului dalam rangka
menta'ati perintah Allah swt
📖 Semua urusan makhluk di dunia diatur dan dijalankan oleh malaikat, atas perintah Allah swt
📖 Demikian gambaran tentang malaikat yang sangat mulia; mulia ciptaannya, mulia tugasnya, dan
mulia sifatnya
📖 Tercipta dari cahaya, selalu melaksanakan semua perintah Allah swt tanpa terkecuali, dan tidak
pernah ingkar dan maksiat...Subhanallah
4. Dua Tiupan Sangkakala....
ُةَفِداهٱلر اَهُعَبۡتَت ُةَف ِاجهٱلر ُفُج ۡ
رَت َم ۡ
وَی
“Sungguh, kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, (tiupan
pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua". (An-Nazi'at: 6-7)
📖 Ayat ini menginformasikan adanya dua tiupan sangkakala, yang menunjukkan berakhirnya
kehidupan dunia, dan bermula kehidupan akhirat
📖 Tiupan sangkakala yang pertama untuk membinasakan dan mematikan seluruh makhluk. Sedang
tiupan yang kedua untuk membangkitkan manusia
📖 Tafsiran Ibnu Katsir ini menukil pendapat Ibnu Abbas: ’Keduanya adalah tiupan pertama dan ke
dua.’
📖 Pandangan ini pula dirujuk ke hadits Rasulullah saw: “(Jarak) antara dua tiupan adalah empat
puluh.” (HR. Bukhari)
📖 Ibnu Taimiyah, Ibnul Arabi dan Imam Syaukani berpandangan ada tiga kali tiupan; tiupan
mengejutkan, tiupan mematikan, dan tiupan membangkitkan
📖 Masing-masing pendapat ada dalilnya. Namun yang terpenting, bagaimana mengimani tiupan
tersebut, dengan mempersiapkan diri baik-baik untuk menghadapinya....