Berdasarkan dokumen tersebut, berikut ringkasannya dalam 3 kalimat:
Iman kepada hari kiamat berarti meyakini bahwa suatu saat alam semesta dan isinya akan berakhir, manusia akan dibangkitkan untuk diadili, dan ini telah dicontohkan dalam Al-Qur'an dan didukung penelitian ilmiah tentang kehabisan energi matahari dan hancurnya alam semesta akibat gravitasi.
1. Iman Kepada hari Kiamat
Dalam kitab suci Al-Qur’an surat An-Naml ayat 87, Allah SWT berfirman :
”Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di
langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikendaki Allah.” (QS. An-
Naml : 87)
ketika Malaikat Israfil sudah meniup sangkakalanya sebagai pertanda datangnya
hari kiamat, bumi bergoncang hebat, mengeluarkan segala isinya, langit terbelah
dan hancur, matahari digulung dan bintang-bintang berjatuhan. Saat itulah manusia
terkejut, sadar dan menyesali dirinya yang tidak mengimani datangnya hari yang
dijanjikan itu. Hanya orang-orang beriman saja yang tidak menyesali dirinya
karena mereka sudah memiliki bekal untuk menempuhnya. Kita tentunya tidak
ingin termasuk golongan orang-orang yang menyesali itu. Karena itulah Kita akan
membahas materi sesuai judul artikel religius ini tersebut diatas agar kita bisa
memahami bagaimana mengimaninya, agar kita termasuk golongan orang-orang
beriman.
Iman kepada datangya hari yang dijanjikan, itu artinya iman kepada hari kiamat.
Apa itu iman kepada hari kiamat? Menurut bahasa kiamat memiliki dua arti, yaitu
kebangkitan dan akhir. Adapun menurut istilah kiamat berarti : Hari kebangkitan
manusia dari alam kubur ke alam akhirat untuk menerima pengadilan dari Allah.
Atau hari saat berakhirnya alam semesta dan seisinya.
Jadi, beriman kepada hari kiamat maksudnya kita meyakini dengan sunguh-sungguh
bahwa pada suatu saat nanti alam semesta dan isinya ini akan berakhir
dan menusia pasti akan dibangkitkan dari alam kuburnya menuju ke alam akhirat
untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya dan menerima pangadilan
dari Allah SWT atas semua perbuatannya di alam dunia. Mempercayai dan
meyakini hari kiamat termasuk sendi-sendi keimanan yang sangat mendasar
didalam akidah islam. Oleh karena itu orang yang tidak mempercayai hari kiamat
berarti termasuk orang yang tidak beriman.
Di Dalam kitab suci Al-Qur’an Allah SWT menerangkan akan kepastian
datangnya hari kiamat, sesuai firman-Nya :
”Dan bahwa sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan
didalamnya dan sungguh Allah akan membangkitkan siapa saja yang didalam
kubur.” (QS. Al-Hajj : 7)
2. Berdasarkan ayat tersebut diatas, maka jelaslah bahwa hari kiamat pasti terjadi.
Saudaraku, tahukah antum (sidang pembaca) bagaimana pemandangan hari kiamat
itu? Didalam kitab suci AL-Qur’an terdapat beberapa surat yang menggambarkan
bagaimana pemandangan bila kiamat itu terjadi, misalnya didalam surat-surat :
Surat Al-Hajj ayat 1-2
”Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian, sesungguhnya goncangan
hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar. Ingatlah pada hari ketika
kalian melihat goncangan itu, semua wanita yang menyusui lalai terhadap anak
susuannya, gugurlah kandungan semua wanita yang hamil, kalian lihat manusia
dalam keadaan mabuk padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab
Allah itu sangat pedih.” (QS. Al-Hajj : 1-2)
Surat Az-Zalzalah ayat 1-2
”Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat dan bumi telah
mengeluarkan yang dikandungnya.” (QS. Az-Zalzalah : 1-2)
Surat AL-Haqqah ayat 14-15
”Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung kemudian dibenturkan keduanya
sekali bentur, maka pada hari itu terjadilah kiamat.” (QS. Al-Haqqah : 14-15)
Surat AL-Waqi’ah ayat 4-5
”Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya dan gunung-gunung di hancur
luluhkan sehancur-hancurnya....” (QS. Al-Waqi’ah : 4-5)
Surat Al-Qari’ah ayat 1-5
”Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada
hari itu manusia seperti anai-anai yang bertaburan. Dan gunung-gunung seperti
bulu yang berhamburan-hamburan.” (QS. Al-Qari’ah : 1-5)
Saudaraku, jika kita memperhatikan penjelasan Al-Qur’an tentang kejadian hari
kiamat tersebut diatas dan kalau sekarang ini kita sering menyaksikan bencana
alam yang ada disekeliling kita (akhir-akhir ini) seperti banjir, gempa bumi, tanah
longsor, dan gunung meletus dan lumpur yang keluar dari dasar bumi secara terus
menerus (tidak bisa berhenti) kendati sudah dibendung (ditutup) dengan berbagai
cara dan berbagai usaha namun lumpur tetap terus keluar membentuk sebuah
danau besar, maka kita (jadi) pasti mempercayai dan meyakini bahwa kiamat itu
pasti akan terjadi.
Ada dua macam kiamat yaitu kiamat sugro dan kiamat kubro
Kiamat Sughro artinya kiamat kecil, yaitu peristiwa matinya seseorang dan
rusaknya sebagian alam seperti tanah longsor, gunung meletus, banjir, gempa
bumi dan sebagainya.
3. Nabi SAW bersabda :
”Dari Anas r.a. Rasulullah SAW bersabda : Orang yang mati telah datanglah
kiamatnya.” (HR. Ibnu Abid-Dunya)
Kiamat Kubro artinya kiamat besar, yaitu hancurnya seluruh alam raya dan
isinya.
Didalam kitab suci Al-Qur’an terdapat 29 (dua puluh sembilan) nama lain
dari hari kiamat, yaitu:
Yaumul Qiyamah, Yaumul Mashar, Yaumul Hisab, Yaumul Zilzalah, Yaumul
Sa’iqoh, Yaumul Waqi’ah, Yaumul Qari’ah, Yaumul Ghasyiyah, Yaumul
Rasifah, Yaumul Haqqah, Yaumul Tammah, Yaumul Thalaq, Yaumul Tanad,
Yaumul Jaza, Yaumul Wa’id, Yaumul Ard, Yaumul Mizan, Yaumul Fashl,
Yaumul Jami’, Yaumul Taghabun, Yaumul Ba’ts, Yaumul Khizyi, Yaumul Asir,
Yaumud Din, Yaumun Nusyur, Yaumul Khulud, Yaumun la raibafihi, Yaumul
Akhir dan Yaumun la tajzi mafsun an nafsin syaian.
Sementara dalam sudut pandang ilmu pengetahuan setentang kiamat dikatakan
bahwa berangkat dari penelitian dengan metode ilmiah, ilmu pengetahuan telah
membuktikan bahwa kiamat itu akan terjadi adanya. Hasil penelitian ilmiah
menyebutkan sebagai berikut :
Alam semesta dalam tata surya, dengan segala faktor kehidupan dan kestabilan
alam, tergantung dari adanya energi matahari yang dalam setiap detiknya
mengeluarkan energi panas sebanyak 950 triliun atau 93 x 10 kalori. Energi panas
matahari dalam jumlah tersebut, pada saatnya akan habis. Hal itu dikarenakan tidak
seimbangnya produksi energi dengan energi yang dikeluarkan, sehingga pada
akhirnya akan padam. Dengan padamnya matahari, unsur kehidupan di bumi yang
tergantung dengan energi matahari akan mengalamai kepunahan. Dengan demikian
kestabilan akan terganggu, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi
pembekuan suhu dan perubahan gravitasi dari masing-masing planet dan hancurlah
alam semesta.
Sebuah teori menyatakan bahwa alam raya ini berawal dari suatu ledakan besar.
Artinya alam raya ini berpemulaan. Karena berpemulaan maka pada suatu saat
kelak pasti akan berakhir. Sebagai contoh, kita ambil tentang asal kejadian alam
raya. Dari gerakan menjauhnya galaksi – galaksi dan quasar-quasar, kita dapat
memperkirakan proses pembentuakannya. Pada masa silam tentunya keadaan
mereka dengan merapat antara yang satu dengan yang lainnya. Karena kekuatan
gravitasi yang mengontrol mereka sekarang semakin berkurang, maka mereka
bergerak semakin menjauh dengan gerakan semakin cepat. Mengingat alam raya
ini dikontrol oleh gaya gravitasi, maka pengembangan itu tidak mungkin terjadi
kalau tidak didorong oleh suatu kekuatan maha dahsyat.
Apabila melihat proses pembentukan alam raya ini ada dua kemungkinan, pertama
4. mengingat pengembangan itu bermula dari suatu ledakan besar, maka pada suatu
saat nanti setelah daya dorong ledakan itu habis semua benda langit akan berhenti
mengembang. Pada saat itu gravitasi yang mengontrol alam raya akan menariknya
kembali. Mereka akan bergerak mundur saling mendekat. Sama seperti waktu
mereka mengembang, gerakan menyurutnya pun semakin cepat, karena tarikan
gravitasi dari pusat alam raya semakin kuat. Penyusutan ini tidak akan berhenti
sampai akhirnya mereka bertubrukan satu sama lain dan menimbulkan ledakan
besar sebagaimana awal kejadian. Ketika itulah kiamat terjadi. Demikian dikatakan
setentang kiamat menurut (penelitian ilmiah) dalam sudut pandang ilmu
pengetahuan.
Kesimpulan, bahwa tidak dapat dipungkiri lagi hari kiamat itu pasti terjadi karena
agama dan ilmu pengetahuan telah membuktikannya. Jadi, bagi insan beriman, kita
yakin, haqul yakin kita beriman kepada datangnya hari yang dijanjikan itu.