Ayat-ayat dalam surat An-Naba' menggambarkan berbagai kenikmatan di surga seperti tidak ada ucapan sia-sia atau dusta, hanya salam. Juga digambarkan keadaan hari kiamat dimana ruh dan malaikat berdiri diam menunggu perintah Allah sambil takut. Ayat-ayat tersebut ingin mengingatkan manusia bahwa azab akhirat itu dekat dan perbuatan mereka akan dipertanggungjawabkan di had
2. Tidak Ada Ucapan Sia-Sia atau Dusta..
ٰ اذِك َ
َّل َو ا
ࣰ
وۡغَل اَهیِف َونُعَمۡسَی ا
َّل
ا
ࣰ
ابَس ِح ًءۤاَطَع َكِبار نِم
ࣰ
ءۤا َزَج ا
ࣰ
ب
"Di dalamnya mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun (perkataan) dusta. Sebagai
balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu". (An-Naba': 35-36)
📖 Kenikmatan lain yang akan dirasakan oleh para penghuni surga adalah nikmat suasana, yang mewarnai
selalu keseharian mereka
📖 Tidak akan pernah terdengar ucapan sia-sia, maupun ucapan dusta. Karena kedua ucapan itu
dikategorikan buruk dan keji
📖 Justru ucapan yang terlontar antar sesama mereka, bahkan malaikatpun mengucapkannya, adalah
ucapan salam. Seperti tersebut di ayat berikut:
📖 "Dan orang-orang yang bertakwa diantar ke surga berombongan. Sehingga apabila mereka sampai
kepadanya, dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaganya berkata, “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu,
berbahagialah kamu!". (Az-Zumar: 73)
📖 Di surat Maryam: 62 digambarkan salam antar mereka: "Di dalamnya mereka tidak mendengar
perkataan yang tidak berguna, kecuali salam".
📖 Demikian indah dan tenangnya kehidupan surgawi, yang ditandai dengan hanya ucapan salam di
dalamnya....
3. Tuhan itu Maha Rahman....
ٰ َوٰـَماسٱل ِبار
ا
ࣰ
ابَط ِخ ُهۡنِم َونُكِل ۡمَی َ
َّل ِِۖنٰـَم ۡ
حاٱلر اَمُهَنۡیَب اَم َو ِ
ض ۡ
رَ ۡ
ٱۡل َو ِت
"Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih,
mereka tidak mampu berbicara dengan Dia". (An-Naba': 37)
📖 Ayat ini menutup pembahasan tentang beberapa kenikmatan surga, yang disuguhkan di ayat-ayat
sebelumnya.
📖 Semuanya adalah anugerah sekaligus bukti Maha Rahman Allah swt, Pemlik langit dan bumi, dan semua
yang ada pada keduanya
📖 Semua kenikmatan juga merupakan pembuktian bahwa akhirat adalah negeri balasan, setelah semua
ujian dan ikhtiyar dijalankan di dunia
📖 Saat berada di alam akhirat, tidak ada yang mampu berbicara dan melakukan apapun, melainkan atas
ijin Allah swt
📖 Semua manusia terdiam, tunduk bercampur takut menanti balasan yang bakal diterimanya dari Allah
swt
📖 Itulah waktu yang dijanjikan oleh Allah swt, yang pasti akan dirasakan oleh setiap manusia. Karenanya
berbekallah selagi masih diberi waktu!!
4. Ruh dan Malaikat Berdiri Bershaf-shaf....
َوَص َلاَق َو ُنٰـَم ۡ
حاٱلر ُهَل َِنذَأ ۡ
نَم ا
َّلِإ َونُمالَكَتَی ا
َّل ِۖا
ࣰ
فَص ُةَكِٕىٰۤـَلَمۡٱل َو ُحوُّٱلر ُموُقَی َم ۡ
وَی
ا
ࣰ
اب
"Pada hari ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali yang diberi
izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar". (An-Naba': 38)
📖 Ayat ini menggambarkan dengan konkrit, tidak ada keraguan padanya, bahwa ruh dan semua malaikat
akan berdiri bershaf-shaf, di hadapan Allah swt, di hari kiamat kelak
📖 Suasana ini menunjukkan keagungan Allah swt dan kekuasaanNya, yang hanya milikNya di hari kiamat
📖 Ruh yang dimaksud oleh para ulama tafsir adalah ruh-ruh semua manusia, atau malaikat Jibril sebagai
penghulu semua malaikat
📖 Yang lebih agung lagi tentang hari tersebut, bahwa semuanya terdiam, tidak ada yang mampu
berbicara, melainkan dengan ijin Allah swt
📖 Padahal malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang agung. Di hari kiamat, semua makhluk Allah swt
hanya patuh dan taat kepada Allah swt
📖 Disamping tentu semua manusia secara khusus tertunduk takut, akan nasib balasan yang akan
diterimanya, dari Allah swt
📖 Demikian ngeri dan dahsyatnya gambaran keadaan hari kiamat, agar manusia mempersiapkan diri lebih
dini, dengan berbagai amal kebaikan
5. Itulah Hari yang Pasti Benar...
ٰ َذ
اًبأَـَم ۦِهِب َر ٰ
ىَلِإ َذَخاتٱ َءَۤاش نَمَف ُِّۖقَحۡٱل ُم ۡ
وَیۡٱل َكِل
"Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan
kembali kepada Tuhannya". (An-Naba': 39)
📖 Ayat ini berbicara tentang sifat dari hari kiamat, yaitu hari yang benar dan pasti terjadi, tidak
dapat dibantah dengan argumentasi apapun
📖 Istilah yang digunakan di ayat ini adalah 'Al-Yaumul Haq', yang menunjukkan kepastian
semua yang bakal terjadi
📖 Al-Yaumul Haq juga dimaknai secara bahasa sebagai hari yang benar; tidak ada kebohongan
dan ketidakpastian di dalamnya
📖 Semua yang terjadi di hari tersebut serba pasti; jika baik pasti dibalas dengan kebaikan,
demikian sebaliknya jika buruk pasti dibalas keburukan
📖 Kepastian dan kebenaran hari kiamat, sudah ditetapkan sejak azali, sebelum semuanya
diciptakan
📖 Di akhir ayat diingatkan agar tetap beramal, jika menghendaki balasan kebaikan yang pasti di
dalamnya...
6. Azab Akhirat itu Dekat....
ُك یِنَتۡیَلٰـَی ُرِفاَكۡٱل ُلوُقَی َو ُهاَدَی ۡ
تَمادَق اَم ُء ۡ
رَمۡٱل ُرُظنَی َم ۡ
وَی ا
ࣰ
یب ِ
رَق ا
ࣰ
ابَذَع ۡمُكٰـَن ۡ
رَذنَأ ۤاانِإ
ُنت
ٰ َرُت
اََۢب
"Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang
telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi
tanah.” (An-Naba': 40)
📖 Ayat terakhir surat An-Naba' ini menginformasikan tiga hal; peringatan azab yang dekat, diperlihatkan semua
perbuatan, dan penyesalan orang kafir
📖 Azab hari kiamat disebut azab yang dekat, karena kiamat selalu disebut oleh Al-Qur'an waktunya dekat, untuk
mengingatkan manusia agar bersiap sedia lebih awal menghadapinya
📖 Di hari tersebut, semua amal perbuatan dunia akan dinampakkan dan diperlihatkan, untuk diberikan balasan
yang setimpal
📖 Saat itulah, orang kafir menyesal, dan berkhayal seandainya di dunia dahulu menjadi debu, sehingga tidak
ada pertanggungan jawab
📖 Itulah tiga kenyataan di hari kiamat, yang pasti terjadi. Semua yang digambarkan adalah benar adanya, dan
dapat dibuktikan
📖 Penciptaan semua makhluk dari tiada, fenomena alam yang indah mengagumkan, peristiwa kehidupan yang
beragam menjadi bukti akan benarnya kiamat
📖 Yang terpenting, kita mengimani akhirat, beramal mempersiapkan diri, serta bersungguh-sungguh berbekal
untuk menghadapinya.....