Dokumen tersebut membahas tentang sifat manusia yang cenderung melampaui batas ketika merasa cukup, dan bagaimana Allah adalah tempat kembali setiap manusia. Juga membahas tentang Abu Jahal yang berusaha menghalangi Nabi Muhammad SAW dalam beribadah, meskipun orang yang beribadah kepada Allah mungkin memiliki niat yang mulia.
2. Manusia Cenderung Melampaui Batas jika Merasa Cukup...
ٰۤ
ىَغإَطیَل َنٰـ َ
نسِ إ
ٱۡل انِإ ۤ ا
َّلَك
ٰۤ
َىن إ
َغت إ
ٱس ُهَاءار نَأ
"Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas, apabila melihat
dirinya serba cukup". (Al-Alaq: 6 - 7)
📖 Ayat ini menggambarkan umumnya keadaan manusia, saat ia merasa serba cukup
dengan anugerah materi
📖 Ia mulai bersikap sombong, angkuh, dan melampaui batas, karena menganggap
tidak ada yang lebih darinya
📖 Kelebihan dan keunggulan dalam berbagai bidang, seharusnya menjadikan manusia
semakin bersyukur
📖 Begitulah do'a yang dipanjatkan oleh Nabi Sulaiman as, yang mendapat anugerah
yang tiada terhingga
📖 “Ya Tuhanku, kuatkanlah aku untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku beramal shalih
yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-
hambaMu yang shalih.” (An-Naml: 19)
3. Allah SWT Tempat Kembali Semua Manusia....
ٰۤ
ىَع إ
جُّٱلر َكِبَر ٰ
ىَلِإ انِإ
"Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(mu)". (Al-Alaq: 8)
📖 Ayat ini penegasan sekaligus peringatan, kepada manusia yang melampaui batas,
yang disebut di ayat sebelumnya
📖 Semua manusia pasti akan dikembalikan kepada Allah swt, untuk menerima balasan
atas semua perbuatan
📖 "Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia
menghidupkanmu, mematikanmu lalu Menghidupkanmu kembali. Kemudian
kepadaNyalah kamu dikembalikan". (Al-Baqarah: 28)
📖 'Allah Tempat Kembali' dapat dimaknai juga dalam konteks dunia; manusia akan
kembali kepada Allah saat dalam kesulitan
📖 Manusia akan ingat Allah swt, akan mengadu, dan meminta pertolongan, saat ujian
dan kesulitan menerpanya
📖 "...Apabila mereka digulung ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru
Allah dengan tulus ikhlas beragama kepadaNya". (Luqman: 32)
4. Bagaimana tentang Orang yang Melarang Nabi SAW Shalat...
ٰ
َىه إَنی یِذاٱل َت إَیءَرَأ
ٰۤ
ىاَلص اَذِإ اًد إبَع
"Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang? Seseorang yang melaksanakan
shalat". (Al-Alaq: 9 - 10)
📖 Ayat kesembilan hingga akhir ayat, berbicara tentang Abu Jahal, yang selalu
berusaha menghalangi ibadah Nabi saw
📖 Imam Ibnu Katsir menuturkan, ayat ini turun kepada Abu Jahal, saat ia berusaha
menghalangi Nabi saw shalat di Baitullah
📖 Allah swt mengingatkannya dengan tiga tahapan, sebelum diancam dengan Malaikat
Zabaniyah yang akan menarik ubun-ubun
📖 Tahapan pertama berupa nasehat, bahwa seorang yang dilarang shalat, bisa jadi
berada di jalan yang benar
📖 Atau ia malah mengajak untuk bertakwa dan menyelamatkan, dari kecelakaan di
dunia dan di akhirat
📖 Berarti ia seorang yang mempunyai niatan yang mulia. Kenapa justru dihalangi
untuk beribadah kepada Allah swt ?...