Dokumen tersebut membahas tentang ayat-ayat Alquran surat Adh-Dhuha yang memerintahkan untuk memperlakukan anak yatim dan orang yang membutuhkan dengan baik, serta bersyukur atas nikmat Allah. Ayat-ayat tersebut melarang perlakuan sewenang-wenang terhadap anak yatim dan melarang menghardik orang yang membutuhkan, serta memerintahkan untuk menceritakan nikmat Allah sebagai ungkapan syukur
2. SantuniYatim, Bantu yang Membutuhkan !
َۡره ۡ
قَت َ
َلَف َمیِتَیۡٱل اَّمَأَف
َۡره ۡنَت َ
َلَف َلِٕ
ىۤا َّ
ٱلس اَّمََأو
"Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang
meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya)". (Adh-Dhuha: 9 - 10)
📖 Kedua ayat ini dalam bentuk larangan berprilaku tercela kepada dua golongan; anak yatim dan orang
yang meminta
📖 Anak yatim dilarang untuk diperlakukan sewenang-wenang, sedang orang yang meminta bantuan
dilarang untuk dihardik
📖 Larangan ini menunjukkan perhatian Al-Qur'an kepada golongan yang lemah tidak berdaya
📖 Anak yatim seharusnya dipelihara, disantuni, dan dipenuhi kebetuhannya dengan baik dan benar
📖 Rasulullah saw pun menjamin, orang yang menyantuni yatim, akan sangat dekat dengan baginda di
surga
📖 "Aku dan orang yang menanggung anak yatimdi surga seperti ini”, beliau mengisyaratkan jari telunjuk
dan jari tengah, serta agak merenggangkan keduanya". (HR. Bukhari)
📖 Sedang orang yang meminta karena kebutuhan yang sangat mendesak, seharus mendapat bantuan
📖 Jika tidak mampu membantu dengan materi, maka tidak boleh berkata kasar, atau mencela mereka..
3. Ceritakan Nikmat yang Anda Dapat!...
ۡ
ثَِدحَف َكِبَر ِةَم ۡ
عِنِب اَّمََأو
"Dan terhadap nikmatTuhanmu hendaklah engkau ceritakan (dengan bersyukur)". (Ad-Dhuha:
11)
📖 Akhir surat Adh-Dhuha ini merupakan perintah, dalam rangka bersyukur atas semua karunia
Allah swt
📖 ImamAs-Sa’di menyebut, nikmat yang dimaksud mencakup nikmat akhirat dan dunia. Arti
“fahaddits” “pujilah Allah atas nikmat tersebut”
📖 Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Allah suka melihat bekas nikmat (yang
dilimpahkan) pada hambaNya". (HR.Tirmidzi)
📖Yaitu dengan menceritakan atau menampakkan nikmat Allah swt, dalam kehidupan sehari-
hari
📖 Imam Ibnu Katsir memahami nikmat disini dalam arti Kebaikan, yaitu mensyi'arkan kepada
orang lain
📖Tahadduts bin ni'mah disini', dalam rangka syukur kepada pemberi nikmat, bukan dalam
rangka menyombongkan diri, yang termasuk riya'...