SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
PLANTYHELMINTHES
Oleh :
Nabila Yasmin
Ragil
Tegar
Pengertian
Platyhelminthes
Plantyhelminthes
(Yunani, platy=pipih, helminthes = cacing)
adalah filum dalam kerajaan Animalia (hewan)
filum ini mencangkup cacing berbentuk pipih,
triploblastic (memiliki tiga lapisan embrionik),
dan aselomata (tidak berongga tubuh) kecuali
Nemertea, yang dulu merupakan salah satu
kelas pada Platyhelminthes, yang telah
dipisahkan.
Plantyleminthes ada yang hidup bebas di
air tawar, air laut, sungai, atau tempat yang
lembab dan sebagai parasite di dalam tubuh
organisme lain.
Cara hidup dan Habitat
Plantyhelminthes
, Ada yang hidup sebagai
endoparasit atau parasite di
tumbuh inang, misalnya pada
manusia, sapi, babi, kucing, anjing,
dan ikan.
Namun ada pula yang hidup sebagai
ektoparasit atau memakan lendir
dan sel-sel dalam tubuh inang.
Cacing yang hidup bebas berasal
dari kelas Turbellaria, sedangkan
cacing dari kelas lainnya hidup
sebagai parasit.
Cara hidup dan Habitat
Plantyhelminthes
Ciri-ciri tubuh Platyhelminthes
Ukuran Plantyhelminthes
bervariasi, mulai dari ukuran
hampir mikropis (kurang dari 1
mm) hingga yang berukuran
panjang lebih dari 20m. Cacing
pipih yang berukuran kecil
contohnya Symsagittifera
roscoffensis, Dugesia, dan
Bipalium.
A. Ukuran dan Bentuk Tubuh
A. Ukuran dan Bentuk Tubuh
Sementara yang berukuran
besar ; Taemia saginata dan
Taenia solium. Bentuk tubuh
Platyhelminthes pipih
dorsoventral, simetri bilateral
dan beruas-ruas atau tidak
beruas-ruas. Platyhelminthes
adalah hewan yang paling
primitive diantara hewan
simetri bilateral lainnya.
Platyhelminthes menunjukkan
gerak maju kedepan dan sensitif
terhadap cahaya.
B. Sturktur dan fungsi tubuh
Plantyhelminthes merupakan cacing yang
tergolong triploblastik aselomata karena memiliki 3
lapisan embrional yang terdiri dari ektoderma,
endoderma, dan mesoderma. Tubungnya aselomata
atau tidak memiliki rongga tubuh. Ada
Platyhelminthes yang sudah memiliki sistem
pencernaan makanan, terutama yang hidup bebas,
namun ada pula yang tidak memiliki sistem
pencernaan makanan, misalnya cacing pita (Cestoda).
SIstem pencernaan Platyhelminthes disebut sistem
gastrovaskuler.
B. Sturktur dan fungsi tubuh
• pembuangan sisa makanan melalui mulut
karena tidak memiliki anus.
• gas 𝑂2 dan 𝐶𝑂2 dikeluarkan dari tubuhnya
terjadi secara difusi.
• Sistem syaraf berupa beberapa pasang
benang syaraf.
• Alat ekresi berupa saluran bercabang-cabang
yang berakhir pada sel api (flame cell).
• Alat indra berupa bintik mata yang
mendeteksi adanya sinar.
C. Cara reproduksi
Platyhelminthes
• pembuahan sel telur
oleh spermaSeksual
• (fragmentasi), yaitu
pembelahan diri dan
melakukan regenerasi
menjadi individu lengkap.
Aseksual
Regenerasi Planaria (aseksual)
D. Klasifikasi Planthelminthes
4.Cestoda
1.Tulbellaria
3.Trematoda2.Monogea
1. Turbellaria
• Hampir semua Turbellaria
hidup di alam bebas.
Sebagian hidup di dasar
laut, pasir, lumpur.
• Turbellaria menunjukkan
gerak fotoksis negative
atau menjauhi cahaya,
dan memiliki alat ekresi
berupa protonefrida.
• Bentuk tubuh Turbellaria
pada umumnya lonjong,
pipih dorsoventral dan
tidak beruas-ruas.
• Turbellaria memiliki
rhabdite yang berfungsi
sebagai pertahanan diri,
sistem pencernaan
disebut enteron.
• Turbellaria
bereproduksi secara
aseksual, seksual
atau keduanya dan
bersifat Hermafrodit.
• Reproduksi seksual
dilakukan secara
mutual sementara
secara aseksual
dengan penunasan
atau pembelahan
diri.
1. Turbellaria
Simbiosis Turbellaria
• bersimbiosis dengan ganggang
• bersimbiosis komensalisme di
rongga mantel Mollusca dan di
insang .
• Beberapa jenis Tulbellaria hidup
parasit di dalam usus Mollusca dan
rongga tubuh Echinodermata.
• Planaria banyak hidup di dalam
kolam dan banyak digunakan
sebagai indikator kualitas perairan
2. Monogenea
• Monogenea hidup
secara ektoparasit pada
ikan air laut, air tawar,
Amphibia, dan Reptilia.
• Monogenea tidak
memiliki rongga tubuh
dan mempunyai sistem
pencernaan
mencangkup lubang
mulut, usus, serta anus.
• monogenea bersifat
hermafrodit.
• Monogenea memakan
lendir dan sel-sel
permukaan tubuh
inang.
• berukuran 0,2-0,5 mm.
• Memiliki alat
penempel disebut
prohaptor dan
opistaptor untuk
menempel pada tubuh
inang.
• Pada
reproduksinya
dihasilkan telur
yang akan
mengalami tahap
larva,
disebut onkomira
sidium.
2. Monogenea
Neobedenia
3. Trematoda (cacing isap)
• Trematoda atau flukes
memiliki bentuk tubuh yang
lonjong dilapisis kutikula,
berukuran 0,2 mm hingga 6
cm.
• Trematoda hidup sebagai
endoparasit pada ikan,
Amphibi, Reptilia, burung,
Mamalia termasuk manusia.
Namun , ada pula yang
ektoparasit.
• Trematoda memiliki inang
utama sebagai tempat
hidup dan inang perantara
sebagai tempat hidup
sebagai stadium larva.
• Trematoda memiliki alat
penghisap untuk menempel
di tubuh inang, dan
memakan serpihan sel,
lender dan darah inang.
Contohnya cacing hati pada
hewan ternak herbivora
(Fasciola hepatica).
• Sementara Schitosoma
menginfeksi manusia
melalui pori-pori kulit,
telapak tangan dan
kaki atau tertelan.
Kemudian mengikuti
peredaran darah, ke
paru-paru ke hati, dan
menetap di pembulu
darah dinding usus.
3. Trematoda
4. Cestoda (cacing pita)
• Cestoda hidup parasite di
usus Vertebrata, misalnya
anjing, sapi, ayam, ikan
dan manusia.
• Tubuh Cestoda ditutupi
oleh kutikula, tidak
mempunyai mulut, alat
pencernaan dan alat
indra.
• Tubuh cestoda terdiri dari
atas kepala (skoleks),
leher pendek (srotibulus),
dan proglotid.
• Skoleks dilengkapi alat
penghisap (sucker) dan
kait (rostellum) untuk
melekat pada organ
tubuh inang. Daur hidup
cacing pita membutuhkan
inang perantara.
• Taenia saginata yang hidup sebagai parasit
pada manusia dengan inang perantara sapi.
Skoleksnya tidak memiliki alat kait sehingga
mudah diberantas.
4. Cestoda (cacing pita)
Peranan Platyhelminthes dalam
Kehidupan Manusia
• Schistosoma mansoni
(blood flukes),
menyebabkan
skistosomiasis yang
menyebabkan
terjadinya pendarahan
saat mengeluarkan
feses, menyebab
kerusakan hati,
gangguan jantung dan
limpa, serta ginjal.
Peranan Platyhelminthes dalam
Kehidupan Manusia
• Gyrodactylus salaris
(salmon fluke) dari kelas
Monogenea yang
menyerang ikan di
kolam pembenihan.
• Cacing pita Taenia
saginata, Tania Solium
dan Dibothriocephalus
hidup parasit di usus
manusia.
Peranan Platyhelminthes dalam
Kehidupan Manusia
• Selain merugikan, ada
Planaria yang
digunakan sebagai
indikator kualitas air
tawar, Dugesia.
Terimakasih !

More Related Content

What's hot

Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)
Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)
Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)aryana_imam
 
Cacing(vermes) biologi
Cacing(vermes)  biologiCacing(vermes)  biologi
Cacing(vermes) biologiSMA N 90 JKT
 
Platyhelminthes ppt bio x.1
Platyhelminthes  ppt bio x.1Platyhelminthes  ppt bio x.1
Platyhelminthes ppt bio x.1nakur14
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthesf1992
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA PlatyhelmintesBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA PlatyhelmintesFauzan Ardana
 
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. LengkapKingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. LengkapTeuku Ichsan
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthesaryana_imam
 
Biologi Seputar Kehidupan Cacing Pita
Biologi Seputar Kehidupan Cacing PitaBiologi Seputar Kehidupan Cacing Pita
Biologi Seputar Kehidupan Cacing PitaKurnia Kim
 
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthes
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthesPresentasi platyhelminthes-nemathelminthes
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthesIMUandIMA93
 
ciri,peran,reproduksi,contoh,struktur platyhelminthes
ciri,peran,reproduksi,contoh,struktur platyhelminthesciri,peran,reproduksi,contoh,struktur platyhelminthes
ciri,peran,reproduksi,contoh,struktur platyhelmintheswendidwil
 
Phlum platyhelminthes
Phlum platyhelminthesPhlum platyhelminthes
Phlum platyhelminthesBima Aditiya
 

What's hot (20)

Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)
Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)
Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
Cacing(vermes) biologi
Cacing(vermes)  biologiCacing(vermes)  biologi
Cacing(vermes) biologi
 
Platyhelminthes ppt bio x.1
Platyhelminthes  ppt bio x.1Platyhelminthes  ppt bio x.1
Platyhelminthes ppt bio x.1
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
Platyhelminthes regina
Platyhelminthes reginaPlatyhelminthes regina
Platyhelminthes regina
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA PlatyhelmintesBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
 
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. LengkapKingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
 
Vermes fix
Vermes fixVermes fix
Vermes fix
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Platyhelminthes / Cacing Pipih
Platyhelminthes / Cacing PipihPlatyhelminthes / Cacing Pipih
Platyhelminthes / Cacing Pipih
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Biologi Seputar Kehidupan Cacing Pita
Biologi Seputar Kehidupan Cacing PitaBiologi Seputar Kehidupan Cacing Pita
Biologi Seputar Kehidupan Cacing Pita
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthes
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthesPresentasi platyhelminthes-nemathelminthes
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthes
 
filum Platyhelminthes
filum Platyhelminthesfilum Platyhelminthes
filum Platyhelminthes
 
ciri,peran,reproduksi,contoh,struktur platyhelminthes
ciri,peran,reproduksi,contoh,struktur platyhelminthesciri,peran,reproduksi,contoh,struktur platyhelminthes
ciri,peran,reproduksi,contoh,struktur platyhelminthes
 
Turbellaria
TurbellariaTurbellaria
Turbellaria
 
Phlum platyhelminthes
Phlum platyhelminthesPhlum platyhelminthes
Phlum platyhelminthes
 

Similar to PLATYHELMINTHES

Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )Kurnia Wati
 
Bioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & PlatythelmintesBioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & PlatythelmintesKaoruShinomori
 
document (5).pptx
document (5).pptxdocument (5).pptx
document (5).pptxDikaSetia1
 
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdfcacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdfAgathaHaselvin
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaWarnet Raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaWarnet Raha
 
Ringkasan invertebrata
Ringkasan invertebrataRingkasan invertebrata
Ringkasan invertebratamegasudarso
 
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang BelakangHewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakangtaufan123
 
Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaYuga Rahmat S
 

Similar to PLATYHELMINTHES (20)

Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )
 
Platymelminthes
PlatymelminthesPlatymelminthes
Platymelminthes
 
Platymelminthes
PlatymelminthesPlatymelminthes
Platymelminthes
 
Bioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & PlatythelmintesBioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
document (5).pptx
document (5).pptxdocument (5).pptx
document (5).pptx
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
Helmintologi copy
Helmintologi   copyHelmintologi   copy
Helmintologi copy
 
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdfcacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Ringkasan invertebrata
Ringkasan invertebrataRingkasan invertebrata
Ringkasan invertebrata
 
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang BelakangHewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
 
Animalia
AnimaliaAnimalia
Animalia
 
Kelompok 3 hewan
Kelompok 3 hewanKelompok 3 hewan
Kelompok 3 hewan
 
1. bahan ajar
1. bahan ajar1. bahan ajar
1. bahan ajar
 
Cacing.h
Cacing.hCacing.h
Cacing.h
 
Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nema
 

Recently uploaded

PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (7)

PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

PLATYHELMINTHES

  • 2. Pengertian Platyhelminthes Plantyhelminthes (Yunani, platy=pipih, helminthes = cacing) adalah filum dalam kerajaan Animalia (hewan) filum ini mencangkup cacing berbentuk pipih, triploblastic (memiliki tiga lapisan embrionik), dan aselomata (tidak berongga tubuh) kecuali Nemertea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes, yang telah dipisahkan.
  • 3. Plantyleminthes ada yang hidup bebas di air tawar, air laut, sungai, atau tempat yang lembab dan sebagai parasite di dalam tubuh organisme lain. Cara hidup dan Habitat Plantyhelminthes
  • 4. , Ada yang hidup sebagai endoparasit atau parasite di tumbuh inang, misalnya pada manusia, sapi, babi, kucing, anjing, dan ikan. Namun ada pula yang hidup sebagai ektoparasit atau memakan lendir dan sel-sel dalam tubuh inang. Cacing yang hidup bebas berasal dari kelas Turbellaria, sedangkan cacing dari kelas lainnya hidup sebagai parasit. Cara hidup dan Habitat Plantyhelminthes
  • 5. Ciri-ciri tubuh Platyhelminthes Ukuran Plantyhelminthes bervariasi, mulai dari ukuran hampir mikropis (kurang dari 1 mm) hingga yang berukuran panjang lebih dari 20m. Cacing pipih yang berukuran kecil contohnya Symsagittifera roscoffensis, Dugesia, dan Bipalium. A. Ukuran dan Bentuk Tubuh
  • 6. A. Ukuran dan Bentuk Tubuh Sementara yang berukuran besar ; Taemia saginata dan Taenia solium. Bentuk tubuh Platyhelminthes pipih dorsoventral, simetri bilateral dan beruas-ruas atau tidak beruas-ruas. Platyhelminthes adalah hewan yang paling primitive diantara hewan simetri bilateral lainnya. Platyhelminthes menunjukkan gerak maju kedepan dan sensitif terhadap cahaya.
  • 7. B. Sturktur dan fungsi tubuh Plantyhelminthes merupakan cacing yang tergolong triploblastik aselomata karena memiliki 3 lapisan embrional yang terdiri dari ektoderma, endoderma, dan mesoderma. Tubungnya aselomata atau tidak memiliki rongga tubuh. Ada Platyhelminthes yang sudah memiliki sistem pencernaan makanan, terutama yang hidup bebas, namun ada pula yang tidak memiliki sistem pencernaan makanan, misalnya cacing pita (Cestoda). SIstem pencernaan Platyhelminthes disebut sistem gastrovaskuler.
  • 8. B. Sturktur dan fungsi tubuh • pembuangan sisa makanan melalui mulut karena tidak memiliki anus. • gas 𝑂2 dan 𝐶𝑂2 dikeluarkan dari tubuhnya terjadi secara difusi. • Sistem syaraf berupa beberapa pasang benang syaraf. • Alat ekresi berupa saluran bercabang-cabang yang berakhir pada sel api (flame cell). • Alat indra berupa bintik mata yang mendeteksi adanya sinar.
  • 9. C. Cara reproduksi Platyhelminthes • pembuahan sel telur oleh spermaSeksual • (fragmentasi), yaitu pembelahan diri dan melakukan regenerasi menjadi individu lengkap. Aseksual
  • 12. 1. Turbellaria • Hampir semua Turbellaria hidup di alam bebas. Sebagian hidup di dasar laut, pasir, lumpur. • Turbellaria menunjukkan gerak fotoksis negative atau menjauhi cahaya, dan memiliki alat ekresi berupa protonefrida. • Bentuk tubuh Turbellaria pada umumnya lonjong, pipih dorsoventral dan tidak beruas-ruas. • Turbellaria memiliki rhabdite yang berfungsi sebagai pertahanan diri, sistem pencernaan disebut enteron.
  • 13. • Turbellaria bereproduksi secara aseksual, seksual atau keduanya dan bersifat Hermafrodit. • Reproduksi seksual dilakukan secara mutual sementara secara aseksual dengan penunasan atau pembelahan diri. 1. Turbellaria
  • 14. Simbiosis Turbellaria • bersimbiosis dengan ganggang • bersimbiosis komensalisme di rongga mantel Mollusca dan di insang . • Beberapa jenis Tulbellaria hidup parasit di dalam usus Mollusca dan rongga tubuh Echinodermata. • Planaria banyak hidup di dalam kolam dan banyak digunakan sebagai indikator kualitas perairan
  • 15. 2. Monogenea • Monogenea hidup secara ektoparasit pada ikan air laut, air tawar, Amphibia, dan Reptilia. • Monogenea tidak memiliki rongga tubuh dan mempunyai sistem pencernaan mencangkup lubang mulut, usus, serta anus. • monogenea bersifat hermafrodit. • Monogenea memakan lendir dan sel-sel permukaan tubuh inang. • berukuran 0,2-0,5 mm. • Memiliki alat penempel disebut prohaptor dan opistaptor untuk menempel pada tubuh inang.
  • 16. • Pada reproduksinya dihasilkan telur yang akan mengalami tahap larva, disebut onkomira sidium. 2. Monogenea Neobedenia
  • 17. 3. Trematoda (cacing isap) • Trematoda atau flukes memiliki bentuk tubuh yang lonjong dilapisis kutikula, berukuran 0,2 mm hingga 6 cm. • Trematoda hidup sebagai endoparasit pada ikan, Amphibi, Reptilia, burung, Mamalia termasuk manusia. Namun , ada pula yang ektoparasit. • Trematoda memiliki inang utama sebagai tempat hidup dan inang perantara sebagai tempat hidup sebagai stadium larva. • Trematoda memiliki alat penghisap untuk menempel di tubuh inang, dan memakan serpihan sel, lender dan darah inang. Contohnya cacing hati pada hewan ternak herbivora (Fasciola hepatica).
  • 18. • Sementara Schitosoma menginfeksi manusia melalui pori-pori kulit, telapak tangan dan kaki atau tertelan. Kemudian mengikuti peredaran darah, ke paru-paru ke hati, dan menetap di pembulu darah dinding usus. 3. Trematoda
  • 19. 4. Cestoda (cacing pita) • Cestoda hidup parasite di usus Vertebrata, misalnya anjing, sapi, ayam, ikan dan manusia. • Tubuh Cestoda ditutupi oleh kutikula, tidak mempunyai mulut, alat pencernaan dan alat indra. • Tubuh cestoda terdiri dari atas kepala (skoleks), leher pendek (srotibulus), dan proglotid. • Skoleks dilengkapi alat penghisap (sucker) dan kait (rostellum) untuk melekat pada organ tubuh inang. Daur hidup cacing pita membutuhkan inang perantara.
  • 20. • Taenia saginata yang hidup sebagai parasit pada manusia dengan inang perantara sapi. Skoleksnya tidak memiliki alat kait sehingga mudah diberantas. 4. Cestoda (cacing pita)
  • 21. Peranan Platyhelminthes dalam Kehidupan Manusia • Schistosoma mansoni (blood flukes), menyebabkan skistosomiasis yang menyebabkan terjadinya pendarahan saat mengeluarkan feses, menyebab kerusakan hati, gangguan jantung dan limpa, serta ginjal.
  • 22. Peranan Platyhelminthes dalam Kehidupan Manusia • Gyrodactylus salaris (salmon fluke) dari kelas Monogenea yang menyerang ikan di kolam pembenihan. • Cacing pita Taenia saginata, Tania Solium dan Dibothriocephalus hidup parasit di usus manusia.
  • 23. Peranan Platyhelminthes dalam Kehidupan Manusia • Selain merugikan, ada Planaria yang digunakan sebagai indikator kualitas air tawar, Dugesia.