Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang hidup bebas maupun sebagai parasit. Mereka memiliki tubuh triploblastic tanpa rongga tubuh, dan ukurannya bervariasi dari mikroskopis hingga lebih dari 20 meter. Ada 4 kelas Platyhelminthes yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda. Beberapa spesies Trematoda dan Cestoda dapat menginfeksi manusia dan hewan lain, sementara Planaria digunak
2. Pengertian
Platyhelminthes
Plantyhelminthes
(Yunani, platy=pipih, helminthes = cacing)
adalah filum dalam kerajaan Animalia (hewan)
filum ini mencangkup cacing berbentuk pipih,
triploblastic (memiliki tiga lapisan embrionik),
dan aselomata (tidak berongga tubuh) kecuali
Nemertea, yang dulu merupakan salah satu
kelas pada Platyhelminthes, yang telah
dipisahkan.
3. Plantyleminthes ada yang hidup bebas di
air tawar, air laut, sungai, atau tempat yang
lembab dan sebagai parasite di dalam tubuh
organisme lain.
Cara hidup dan Habitat
Plantyhelminthes
4. , Ada yang hidup sebagai
endoparasit atau parasite di
tumbuh inang, misalnya pada
manusia, sapi, babi, kucing, anjing,
dan ikan.
Namun ada pula yang hidup sebagai
ektoparasit atau memakan lendir
dan sel-sel dalam tubuh inang.
Cacing yang hidup bebas berasal
dari kelas Turbellaria, sedangkan
cacing dari kelas lainnya hidup
sebagai parasit.
Cara hidup dan Habitat
Plantyhelminthes
5. Ciri-ciri tubuh Platyhelminthes
Ukuran Plantyhelminthes
bervariasi, mulai dari ukuran
hampir mikropis (kurang dari 1
mm) hingga yang berukuran
panjang lebih dari 20m. Cacing
pipih yang berukuran kecil
contohnya Symsagittifera
roscoffensis, Dugesia, dan
Bipalium.
A. Ukuran dan Bentuk Tubuh
6. A. Ukuran dan Bentuk Tubuh
Sementara yang berukuran
besar ; Taemia saginata dan
Taenia solium. Bentuk tubuh
Platyhelminthes pipih
dorsoventral, simetri bilateral
dan beruas-ruas atau tidak
beruas-ruas. Platyhelminthes
adalah hewan yang paling
primitive diantara hewan
simetri bilateral lainnya.
Platyhelminthes menunjukkan
gerak maju kedepan dan sensitif
terhadap cahaya.
7. B. Sturktur dan fungsi tubuh
Plantyhelminthes merupakan cacing yang
tergolong triploblastik aselomata karena memiliki 3
lapisan embrional yang terdiri dari ektoderma,
endoderma, dan mesoderma. Tubungnya aselomata
atau tidak memiliki rongga tubuh. Ada
Platyhelminthes yang sudah memiliki sistem
pencernaan makanan, terutama yang hidup bebas,
namun ada pula yang tidak memiliki sistem
pencernaan makanan, misalnya cacing pita (Cestoda).
SIstem pencernaan Platyhelminthes disebut sistem
gastrovaskuler.
8. B. Sturktur dan fungsi tubuh
• pembuangan sisa makanan melalui mulut
karena tidak memiliki anus.
• gas 𝑂2 dan 𝐶𝑂2 dikeluarkan dari tubuhnya
terjadi secara difusi.
• Sistem syaraf berupa beberapa pasang
benang syaraf.
• Alat ekresi berupa saluran bercabang-cabang
yang berakhir pada sel api (flame cell).
• Alat indra berupa bintik mata yang
mendeteksi adanya sinar.
9. C. Cara reproduksi
Platyhelminthes
• pembuahan sel telur
oleh spermaSeksual
• (fragmentasi), yaitu
pembelahan diri dan
melakukan regenerasi
menjadi individu lengkap.
Aseksual
12. 1. Turbellaria
• Hampir semua Turbellaria
hidup di alam bebas.
Sebagian hidup di dasar
laut, pasir, lumpur.
• Turbellaria menunjukkan
gerak fotoksis negative
atau menjauhi cahaya,
dan memiliki alat ekresi
berupa protonefrida.
• Bentuk tubuh Turbellaria
pada umumnya lonjong,
pipih dorsoventral dan
tidak beruas-ruas.
• Turbellaria memiliki
rhabdite yang berfungsi
sebagai pertahanan diri,
sistem pencernaan
disebut enteron.
13. • Turbellaria
bereproduksi secara
aseksual, seksual
atau keduanya dan
bersifat Hermafrodit.
• Reproduksi seksual
dilakukan secara
mutual sementara
secara aseksual
dengan penunasan
atau pembelahan
diri.
1. Turbellaria
14. Simbiosis Turbellaria
• bersimbiosis dengan ganggang
• bersimbiosis komensalisme di
rongga mantel Mollusca dan di
insang .
• Beberapa jenis Tulbellaria hidup
parasit di dalam usus Mollusca dan
rongga tubuh Echinodermata.
• Planaria banyak hidup di dalam
kolam dan banyak digunakan
sebagai indikator kualitas perairan
15. 2. Monogenea
• Monogenea hidup
secara ektoparasit pada
ikan air laut, air tawar,
Amphibia, dan Reptilia.
• Monogenea tidak
memiliki rongga tubuh
dan mempunyai sistem
pencernaan
mencangkup lubang
mulut, usus, serta anus.
• monogenea bersifat
hermafrodit.
• Monogenea memakan
lendir dan sel-sel
permukaan tubuh
inang.
• berukuran 0,2-0,5 mm.
• Memiliki alat
penempel disebut
prohaptor dan
opistaptor untuk
menempel pada tubuh
inang.
17. 3. Trematoda (cacing isap)
• Trematoda atau flukes
memiliki bentuk tubuh yang
lonjong dilapisis kutikula,
berukuran 0,2 mm hingga 6
cm.
• Trematoda hidup sebagai
endoparasit pada ikan,
Amphibi, Reptilia, burung,
Mamalia termasuk manusia.
Namun , ada pula yang
ektoparasit.
• Trematoda memiliki inang
utama sebagai tempat
hidup dan inang perantara
sebagai tempat hidup
sebagai stadium larva.
• Trematoda memiliki alat
penghisap untuk menempel
di tubuh inang, dan
memakan serpihan sel,
lender dan darah inang.
Contohnya cacing hati pada
hewan ternak herbivora
(Fasciola hepatica).
18. • Sementara Schitosoma
menginfeksi manusia
melalui pori-pori kulit,
telapak tangan dan
kaki atau tertelan.
Kemudian mengikuti
peredaran darah, ke
paru-paru ke hati, dan
menetap di pembulu
darah dinding usus.
3. Trematoda
19. 4. Cestoda (cacing pita)
• Cestoda hidup parasite di
usus Vertebrata, misalnya
anjing, sapi, ayam, ikan
dan manusia.
• Tubuh Cestoda ditutupi
oleh kutikula, tidak
mempunyai mulut, alat
pencernaan dan alat
indra.
• Tubuh cestoda terdiri dari
atas kepala (skoleks),
leher pendek (srotibulus),
dan proglotid.
• Skoleks dilengkapi alat
penghisap (sucker) dan
kait (rostellum) untuk
melekat pada organ
tubuh inang. Daur hidup
cacing pita membutuhkan
inang perantara.
20. • Taenia saginata yang hidup sebagai parasit
pada manusia dengan inang perantara sapi.
Skoleksnya tidak memiliki alat kait sehingga
mudah diberantas.
4. Cestoda (cacing pita)
21. Peranan Platyhelminthes dalam
Kehidupan Manusia
• Schistosoma mansoni
(blood flukes),
menyebabkan
skistosomiasis yang
menyebabkan
terjadinya pendarahan
saat mengeluarkan
feses, menyebab
kerusakan hati,
gangguan jantung dan
limpa, serta ginjal.
22. Peranan Platyhelminthes dalam
Kehidupan Manusia
• Gyrodactylus salaris
(salmon fluke) dari kelas
Monogenea yang
menyerang ikan di
kolam pembenihan.
• Cacing pita Taenia
saginata, Tania Solium
dan Dibothriocephalus
hidup parasit di usus
manusia.