Dokumen tersebut membahas tentang layanan farmasi yang mencakup manajemen obat untuk menyediakan obat yang tepat jenis, waktu, sasaran dan penggunaannya secara efisien. Termasuk didalamnya perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, pengendalian, pencatatan dan pelaporan obat.
2. Mencakup didalamnya manajemen obat untuk menyediakan obat tepat
jenis, tepat waktu, tepat sasaran dan penggunaan nya efisien
3. Perencanaan untuk pengadaan sediaan farmasi, alkes, dan BMHP harus
memerhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya, dan kemampuan
masyarakat. Dalam perencanaan pengadaan tersebut, pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan buku defecta. Metode yang digunakan untuk
perencanaan :
1. Metode konsumsi (berdasarkan pola konsumsi masyarakat)
2. Metode epidemiologi (berdasarkan pola penyakit masyarakat)
3. Metode kombinasi (gabungan pola konsumsi dan pola penyakit masyarakat)
Untuk memudahkan perencanaan, obat yang diperlukan dikelompokkan
berdasarkan metode :
1. Metode VEN
2. Metode ABC
4. 1. Metode VEN (berdasarkan kepentingan obat)
- Vital
Vital adalah jenis kelompok obat yang sangat esensial (penting), contohnya
obat penyelamat (life saving drugs), obat untuk pelayanan kesehatan pokok, obat yang
digunakan untuk mengatasi penyakit penyebab kematian terbesar
- Esensial
Esensial adalah jenis kelompok obat yang terbukti dapat menyembuhkan
penyakit atau mengurangi penderitaan pasien
- Non-esensial
Obat yang digunakan untuk penyakit yang dapat sembuh sendiri, diragukan
manfaatnya, termasuk mahal tapi tidak sebanding dengan kelebihan manfaatnya
2. Metode ABC (berdasarkan peringkat nilai)
- Kelompok A
Jumlahnya sekitar 20% dari item dengan harga 80% dari keseluruhan modal
- Kelompok B
Jumlahnya sekitar 30% dari item dengan harga 15% dari keseluruhan modal
- Kelompok C
Jumlahnya sekitar 50% dari item dengan harga 5% dari keseluruhan modal
5. Pengadaan dilakukan melalui jalur resmi sesuai yang telah ditetapkan di peraturan perundang-
undangan. Terdapat beberapa metode :
1. Pengadaan jumlah terbatas
2. Pengadaan secara berencana
3. Pengadaan spekulatif
4. Konsinyasi
Proses pengadaan dilakukan dengan dokumen surat pesanan. Terdapat 3 macam surat pesanan :
1. SP Narkotika
- Khusus obat golongan narkotika
- Sebanyak 5 rangkap ditujukan untuk Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma
- Ditanda tangani oleh APA atau APJ
- 1 SP untuk 1 macam obat jenis narkotika
2. SP Psikotropika
- Terdiri atas 2/3 rangkap
- 1 SP boleh untuk lebih 1 macam obat
3. SP Reguler
- Terdiri atas 2 rangkap
- Digunakan untuk obat bebas, bebas terbatas, kosmetika, alkes, obat keras non narkotika psikotropika
6.
7. Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis spesifikasi,
jumlah, mutu, waktu penyerahan, dan harga yang tertara dengan surat pesanan
dan menjamin mutu barang yang diterima dalam kondisi baik
Kondisi-kondisi penting yang perlu diperhatikan :
1. Ketika SEDIAAN atau UKURAN atau JENIS tidak sesuai antara faktur
penerimaan dan sp tidak sesuai, maka barang dan faktur dikembalikan
2. Ketika NOMOR BATCH dan EXPIRED DATE berbeda antara faktur dan
barang, maka faktur dapat dibenarkan secara manual langsung oleh si
pengecek faktur
3. Tanda tangan faktur penerimaan wajib dilakukan oleh APA untuk narkotika,
APING atau TTK YANG DIDELEGASIKAN untuk tanda tangan faktur selain
narkotika
4. Spesifikasi yang dicek pada faktur yaitu spesifikasi barang (nama dan sediaan),
no batch, expired date, harga, dan jumlah barang
8.
9. Obat/bahan obat harus disimpan dalam wadah asli pabrik
Obat/bahan obat harus disimpan dengan memperhatikan bentuk sediaan, disusun
secara alfabetis pada kondisi yang sesuai sehingga terjamin keamanan dan
stabilitasnya
Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk penyimpanan barang lain yang
menyebabkan kontaminasi
Pengeluaran obat menggunakan sistem FEFO (First Expired First Out) dan FIFO
(First In First Out) atau dapat pula berupa gabungan EIFO
Jarak Gudang obat dengan lantai minimal 10 cm
Untuk obat golongan narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi disimpan pada
lemari kursus yang. Khusus narkotika dan psikotropika masing-masing penyimpanan
tidak boleh digabung dengan barang lain.
Lemari Narkotika khusus dibuat dengan bahan tidak mudah diangkat dengan
ukuran 40 x 80 x 100 cm dan harus dibaut atau ditanam pada tembok kecuali lemari
adalah bagian dari meja resep yang besar.
Lemari narkotika dan psikotropika harus dibuat dengan memiliki 2 pintu, tiap tiap
pintu memiliki 2 kunci yang dipegang oleh APA/APJ 1 buah dan APING/TTK yang
didelegasikan sebanyak 1 buah.
10.
11. Obat yang kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan
bentuk sediaan. Pemusnahan obat yang mengandung narkotika atau
psikotropika dilakukan oleh apoteker dan disaksikan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Pemusnahan obat non-narkotika dilakukan oleh apoteker dan
disaksikan oleh TTK yang memiliki SIPTTK. Pemusnahan harus dibuktikan
dengan berita acara pemusnahan obat
Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 tahun dapat dimusnahkan.
Pemusnahan dilakukan oleh apoteker dan disaksikan petugas lain apotek dengan
cara dibakar atau cara pemusnahan lain dan dibuktikan dengan berita acara
yang dilaporkan kepada Dinas kesehatan Kabupaten/Kota
12. Pengendalian dilakukan untuk menjamin jumlah persediaan sesuai kebutuhan
pada pelayanan melalui sistem pengadaan atau pemesanan, penyimpanan, dan
pengeluaran.
Dokumen yang dibutuhkan dalam pengendalian adalah kartu stok. Kartu stok
sekurang-kurangnya memuat nama obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah
pemasukan, jumlah pengeluaran dan sisa persediaan.
13. Pencatatan dan pelaporan dilakukan pada setiap proses pengelolaan sediaan
farmasi, alkes, dan BMHP.
1. Pelaporan internal
pelaporan internal meliputi laporan keuangan, laporan barang, laporan
pajak, dan lainnya
2. Pelaporan eksternal
pelaporan eksternal meliputi pelaporan penggunaan narkotika,
psikotropika, dan lainnya. Pelaporan narkotika dan psikotropika dilaporkan
melalui SIPNAP (Aplikasi Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika).
Pelaporan yang dilakukan pada SIPNAP dilakukan maksimal tanggal 10 di tiap
bulannya.
14.
15. Buatlah poster seperti di bawah ini dengan cara digambar dan dibuat serapi
mungkin untuk ditempel menggunakan kertas A3