SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
ARTI LINGKARAN PADA OBAT

Golongan

obat

adalah

penggolongan

yang

dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan
ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi
yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas,
obat wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika.
Obat Bebas dan Bebas Terbatas dipasarkan tanpa resep dokter atau dikenal
dengan nama OTC (Over The Counter) dimaksudkan untuk menangani
penyakit-penyakit simtomatis ringan yang banyak diderita masyarakat luas
yang penanganannya dapat dilakukan sendiri oleh penderita. Praktik seperti ini
dikenal dengan nama self medication (penanganan sendiri).
1. Obat Bebas
Obat bebas dapat dijual bebas di warung kelontong, toko
obat

berizin,

supermarket

serta

apotek.

Dalam

pemakaiannya, penderita dapat membeli dalam jumlah
sangat sedikit saat obat diperlukan, jenis zat aktif pada obat golongan ini
relatif aman sehingga pemakainnya tidak memerlukan pengawasan tenaga
medis selama diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat.
Oleh karena itu, sebaiknya golongan obat ini tetap dibeli bersama
kemasannya. Di Indonesia, obat golongan ini ditandai dengan lingkaran
berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Yang termasuk golongan
obat ini yaitu obat analgetik/pain killer (parasetamol), vitamin dan mineral.
Ada juga obat-obat herbal tidak masuk dalam golongan ini, namun
dikelompokkan sendiri dalam obat tradisional (TR).
2. Obat Bebas Terbata
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk
obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa
resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda
khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru
dengan garis tepi berwarna hitam. Tanda peringatan selalu tercantum pada
kemasan obat bebas terbatas, berupa empat persegi panjang berwarna hitam
berukuran panjang 5 (lima) sentimeter, lebar 2 (dua) sentimeter dan memuat
pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut:

Seharusnya obat jenis ini hanya dapat dijual bebas di toko obat berizin
(dipegang seorang asisten apoteker) serta apotek (yang hanya boleh beroperasi
jika ada apoteker), karena diharapkan pasien memperoleh informasi obat yang
memadai saat membeli obat bebas terbatas.
Contoh obat golongan ini adalah: pain relief, obat batuk, obat pilek dan krim
antiseptik.
3. Obat Keras
Golongan obat yang hanya boleh diberikan atas resep dokter,
dokter gigi, dan dokter hewan ditandai dengan tanda lingkaran
merah dan terdapat huruf K di dalamnya. Yang termasuk
golongan ini adalah beberapa obat generik dan Obat Wajib Apotek (OWA).
Juga termasuk didalamnya narkotika dan psikotropika tergolong obat keras.
Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
Contoh : Diazepam, Phenobarbital
4. Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan

penurunan

atau

perubahan

kesadaran,

hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan
menimbulkan ketergantungan.
Contoh : Morfin, Petidin
Note:
a) Obat bebas dan obat bebas terbatas, termasuk obat daftar W
(Warschuwing) atau OTC (over the counter).
b) Pada obat bebas terbatas terdapat salah satu tanda peringatan nomor 16.
c) Obat keras nama lain yaitu obat daftar G (Gevarlijk), bisa diperoleh
hanya dengan resep dokter.
d) OWA (obat wajib apoteker) yaitu obat keras yang dapat diberikan oleh
apoteker pengelola apotek (APA), hanya bisa didapatkan di apotek.
Obat Wajib Apotek (Owa)
Selain memproduksi obat generik, untuk memenuhi keterjangkauan
pelayanan kesehatan khususnya akses obat pemerintah mengeluarkan
kebijakan OWA.
OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola
Apotek (APA) kepada pasien. Walaupun APA boleh memberikan obat
keras, namun ada persayaratan yang harus dilakukan dalam penyerahan
OWA.
a) Apoteker wajib melakukan pencatatan yang benar mengenai data pasien
(nama, alamat, umur) serta penyakit yang diderita.
b) Apoteker wajib memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh
diberikan kepada pasien. Contohnya hanya jenis oksitetrasiklin salep
saja yang termasuk OWA, dan hanya boleh diberikan 1 tube.
c) Apoteker wajib memberikan informasi obat secara benar mencakup:
indikasi, kontra-indikasi, cara pemakaian, cara penyimpanan dan efek
samping obat yang mungkin timbul serta tindakan yang disarankan bila
efek tidak dikehendaki tersebut timbul.
Jenis OWA
Tujuan

OWA

adalah

memperluas

keterjangkauan

obat

untuk

masyarakat, maka obat-obat yang digolongkan dalam OWA adalah obat
diperlukan bagi kebanyakan penyakit yang diderita pasien. Antara lain:
obat antiinflamasi (asam mefenamat), obat alergi kulit (salep
hidrokotison), infeksi kulit dan mata (salep oksitetrasiklin), antialergi
sistemik (CTM), obat KB hormonal.
Sesuai permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat
yang dapat diserahkan:
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil,
anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko
pada kelanjutan penyakit.
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya
tinggi di Indonesia.
5. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.
TABEL CONTOH OBAT OWA

OBAT

INDIKASI

JUMLAH YANG BOLEH
DIBERIKAN

Asam mefenamat

Anti inflamasi dan anlagesik

10 tablet

Salep hidrokortison

Anti alergi topikal

1 tube

Obat KB

Anti fertilitas

1 siklus (28 hari)

More Related Content

What's hot

Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan ObatMateri Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan ObatRobby Candra Purnama
 
penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintahGdiss Yogaswara
 
Penggolongan Obat
Penggolongan Obat Penggolongan Obat
Penggolongan Obat pjj_kemenkes
 
Makalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanMakalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanstia_hardi
 
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatFARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatRizkiUlinaSari1
 
Regulasi obat BPOM
Regulasi obat BPOMRegulasi obat BPOM
Regulasi obat BPOMRuz Vi
 
Farmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanFarmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanDnr Creatives
 
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalBahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalMaria Finit
 

What's hot (18)

Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan ObatMateri Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
 
penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintah
 
Penggolongan obat
Penggolongan obatPenggolongan obat
Penggolongan obat
 
Penggolongan Obat
Penggolongan Obat Penggolongan Obat
Penggolongan Obat
 
Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1
 
UU Farmasi 3
UU Farmasi 3UU Farmasi 3
UU Farmasi 3
 
Makalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanMakalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatan
 
Swamedikasi
SwamedikasiSwamedikasi
Swamedikasi
 
6.pp kebijakan obat
6.pp kebijakan obat6.pp kebijakan obat
6.pp kebijakan obat
 
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatFARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
 
Regulasi obat BPOM
Regulasi obat BPOMRegulasi obat BPOM
Regulasi obat BPOM
 
Farmakologi pengertian obat.pdf
Farmakologi   pengertian obat.pdfFarmakologi   pengertian obat.pdf
Farmakologi pengertian obat.pdf
 
Tia nurazijah
Tia nurazijahTia nurazijah
Tia nurazijah
 
Farmakologi
Farmakologi Farmakologi
Farmakologi
 
Farmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanFarmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluan
 
Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalBahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
 

Similar to ARTI LINGKARAN PADA OBAT

KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxZakiah dr
 
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfPENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfkusuma37
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptEsiAfriyanti1
 
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inapPENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inapMahruriSaputra
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptdanangAdhi3
 
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptxFarmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptxEriskaAgustin
 
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obatfarmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obatwawangunawan560355
 
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxPenggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxFitriAyuWahyuni1
 
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptxKONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptxandrint12345
 
KONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptxKONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptxTriPurmaSari1
 
Edukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfEdukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfssuser4fe906
 
Konsep Dasar Farmakologi Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi Keperawatan.pptxKonsep Dasar Farmakologi Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi Keperawatan.pptxrahimatuluthia1
 

Similar to ARTI LINGKARAN PADA OBAT (20)

Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1
 
Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1
 
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
 
PENGGOLONGAN OBAT.pptx
PENGGOLONGAN OBAT.pptxPENGGOLONGAN OBAT.pptx
PENGGOLONGAN OBAT.pptx
 
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfPENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
 
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inapPENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
 
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptxFarmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
 
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obatfarmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
 
Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA
 
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxPenggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
 
Pengelompokan Obat.pptx
Pengelompokan Obat.pptxPengelompokan Obat.pptx
Pengelompokan Obat.pptx
 
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptxKONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
 
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptxKONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
 
KONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptxKONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptx
 
Farmakologi dasar
Farmakologi dasarFarmakologi dasar
Farmakologi dasar
 
Edukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfEdukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdf
 
Farmakologi dasar AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi dasar  AKPER PEMKAB MUNA Farmakologi dasar  AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi dasar AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep Dasar Farmakologi Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi Keperawatan.pptxKonsep Dasar Farmakologi Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi Keperawatan.pptx
 

More from Ns. Lutfi

SAP hyperbilirubin
SAP hyperbilirubinSAP hyperbilirubin
SAP hyperbilirubinNs. Lutfi
 
Ppt Jurnal Reading
Ppt Jurnal ReadingPpt Jurnal Reading
Ppt Jurnal ReadingNs. Lutfi
 
Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi
Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi
Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi Ns. Lutfi
 
Leaflet Nutrisi pada Ibu Hamil
Leaflet Nutrisi pada Ibu HamilLeaflet Nutrisi pada Ibu Hamil
Leaflet Nutrisi pada Ibu HamilNs. Lutfi
 
Rom radius os ulna
Rom radius os ulnaRom radius os ulna
Rom radius os ulnaNs. Lutfi
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaNs. Lutfi
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada AnakNs. Lutfi
 
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Ns. Lutfi
 
ASKEP HOME CARE
ASKEP HOME CARE ASKEP HOME CARE
ASKEP HOME CARE Ns. Lutfi
 
Model keperawatan menurut levine
Model keperawatan menurut levineModel keperawatan menurut levine
Model keperawatan menurut levineNs. Lutfi
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Ns. Lutfi
 
Cara menghitung indeks massa tubuh
Cara menghitung indeks massa tubuhCara menghitung indeks massa tubuh
Cara menghitung indeks massa tubuhNs. Lutfi
 
Cara menghitung indeks massa tubuh
Cara menghitung indeks massa tubuhCara menghitung indeks massa tubuh
Cara menghitung indeks massa tubuhNs. Lutfi
 
Cara menghitung indeks massa tubuh
Cara menghitung indeks massa tubuhCara menghitung indeks massa tubuh
Cara menghitung indeks massa tubuhNs. Lutfi
 
Lamaran pekerjaan surat kbr
Lamaran pekerjaan surat kbrLamaran pekerjaan surat kbr
Lamaran pekerjaan surat kbrNs. Lutfi
 
Lamaran pekarjaan
Lamaran pekarjaanLamaran pekarjaan
Lamaran pekarjaanNs. Lutfi
 
Cara menghitung bor
Cara menghitung borCara menghitung bor
Cara menghitung borNs. Lutfi
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janinNs. Lutfi
 
Ms. word, kelp 1, kels 4c
Ms. word, kelp 1, kels 4cMs. word, kelp 1, kels 4c
Ms. word, kelp 1, kels 4cNs. Lutfi
 

More from Ns. Lutfi (20)

SAP hyperbilirubin
SAP hyperbilirubinSAP hyperbilirubin
SAP hyperbilirubin
 
Ppt Jurnal Reading
Ppt Jurnal ReadingPpt Jurnal Reading
Ppt Jurnal Reading
 
Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi
Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi
Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi
 
Leaflet Nutrisi pada Ibu Hamil
Leaflet Nutrisi pada Ibu HamilLeaflet Nutrisi pada Ibu Hamil
Leaflet Nutrisi pada Ibu Hamil
 
Rom radius os ulna
Rom radius os ulnaRom radius os ulna
Rom radius os ulna
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannya
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada Anak
 
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
 
ASKEP HOME CARE
ASKEP HOME CARE ASKEP HOME CARE
ASKEP HOME CARE
 
Gds lansia
Gds lansiaGds lansia
Gds lansia
 
Model keperawatan menurut levine
Model keperawatan menurut levineModel keperawatan menurut levine
Model keperawatan menurut levine
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
 
Cara menghitung indeks massa tubuh
Cara menghitung indeks massa tubuhCara menghitung indeks massa tubuh
Cara menghitung indeks massa tubuh
 
Cara menghitung indeks massa tubuh
Cara menghitung indeks massa tubuhCara menghitung indeks massa tubuh
Cara menghitung indeks massa tubuh
 
Cara menghitung indeks massa tubuh
Cara menghitung indeks massa tubuhCara menghitung indeks massa tubuh
Cara menghitung indeks massa tubuh
 
Lamaran pekerjaan surat kbr
Lamaran pekerjaan surat kbrLamaran pekerjaan surat kbr
Lamaran pekerjaan surat kbr
 
Lamaran pekarjaan
Lamaran pekarjaanLamaran pekarjaan
Lamaran pekarjaan
 
Cara menghitung bor
Cara menghitung borCara menghitung bor
Cara menghitung bor
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janin
 
Ms. word, kelp 1, kels 4c
Ms. word, kelp 1, kels 4cMs. word, kelp 1, kels 4c
Ms. word, kelp 1, kels 4c
 

ARTI LINGKARAN PADA OBAT

  • 1. ARTI LINGKARAN PADA OBAT Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika. Obat Bebas dan Bebas Terbatas dipasarkan tanpa resep dokter atau dikenal dengan nama OTC (Over The Counter) dimaksudkan untuk menangani penyakit-penyakit simtomatis ringan yang banyak diderita masyarakat luas yang penanganannya dapat dilakukan sendiri oleh penderita. Praktik seperti ini dikenal dengan nama self medication (penanganan sendiri). 1. Obat Bebas Obat bebas dapat dijual bebas di warung kelontong, toko obat berizin, supermarket serta apotek. Dalam pemakaiannya, penderita dapat membeli dalam jumlah sangat sedikit saat obat diperlukan, jenis zat aktif pada obat golongan ini relatif aman sehingga pemakainnya tidak memerlukan pengawasan tenaga medis selama diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Oleh karena itu, sebaiknya golongan obat ini tetap dibeli bersama kemasannya. Di Indonesia, obat golongan ini ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Yang termasuk golongan obat ini yaitu obat analgetik/pain killer (parasetamol), vitamin dan mineral. Ada juga obat-obat herbal tidak masuk dalam golongan ini, namun dikelompokkan sendiri dalam obat tradisional (TR). 2. Obat Bebas Terbata Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam. Tanda peringatan selalu tercantum pada
  • 2. kemasan obat bebas terbatas, berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima) sentimeter, lebar 2 (dua) sentimeter dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut: Seharusnya obat jenis ini hanya dapat dijual bebas di toko obat berizin (dipegang seorang asisten apoteker) serta apotek (yang hanya boleh beroperasi jika ada apoteker), karena diharapkan pasien memperoleh informasi obat yang memadai saat membeli obat bebas terbatas. Contoh obat golongan ini adalah: pain relief, obat batuk, obat pilek dan krim antiseptik. 3. Obat Keras Golongan obat yang hanya boleh diberikan atas resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan ditandai dengan tanda lingkaran merah dan terdapat huruf K di dalamnya. Yang termasuk golongan ini adalah beberapa obat generik dan Obat Wajib Apotek (OWA). Juga termasuk didalamnya narkotika dan psikotropika tergolong obat keras. Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
  • 3. Contoh : Diazepam, Phenobarbital 4. Obat Narkotika Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin Note: a) Obat bebas dan obat bebas terbatas, termasuk obat daftar W (Warschuwing) atau OTC (over the counter). b) Pada obat bebas terbatas terdapat salah satu tanda peringatan nomor 16. c) Obat keras nama lain yaitu obat daftar G (Gevarlijk), bisa diperoleh hanya dengan resep dokter. d) OWA (obat wajib apoteker) yaitu obat keras yang dapat diberikan oleh apoteker pengelola apotek (APA), hanya bisa didapatkan di apotek. Obat Wajib Apotek (Owa) Selain memproduksi obat generik, untuk memenuhi keterjangkauan pelayanan kesehatan khususnya akses obat pemerintah mengeluarkan kebijakan OWA. OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) kepada pasien. Walaupun APA boleh memberikan obat keras, namun ada persayaratan yang harus dilakukan dalam penyerahan OWA. a) Apoteker wajib melakukan pencatatan yang benar mengenai data pasien (nama, alamat, umur) serta penyakit yang diderita. b) Apoteker wajib memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh diberikan kepada pasien. Contohnya hanya jenis oksitetrasiklin salep saja yang termasuk OWA, dan hanya boleh diberikan 1 tube.
  • 4. c) Apoteker wajib memberikan informasi obat secara benar mencakup: indikasi, kontra-indikasi, cara pemakaian, cara penyimpanan dan efek samping obat yang mungkin timbul serta tindakan yang disarankan bila efek tidak dikehendaki tersebut timbul. Jenis OWA Tujuan OWA adalah memperluas keterjangkauan obat untuk masyarakat, maka obat-obat yang digolongkan dalam OWA adalah obat diperlukan bagi kebanyakan penyakit yang diderita pasien. Antara lain: obat antiinflamasi (asam mefenamat), obat alergi kulit (salep hidrokotison), infeksi kulit dan mata (salep oksitetrasiklin), antialergi sistemik (CTM), obat KB hormonal. Sesuai permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat yang dapat diserahkan: 1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun. 2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit. 3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan. 4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia. 5. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri. TABEL CONTOH OBAT OWA OBAT INDIKASI JUMLAH YANG BOLEH DIBERIKAN Asam mefenamat Anti inflamasi dan anlagesik 10 tablet Salep hidrokortison Anti alergi topikal 1 tube Obat KB Anti fertilitas 1 siklus (28 hari)