3. Latar Belakang
Di dalam buku pengantar study islam dijelaskan bahwa Agama islam ialah
agama yang diturunkan Allah Swt, kepada nabi-nabinya yang terakhir. Nabi
Muhammad saw yang menyempurnakan kepada nabi-nabi sebelumnya.
(Drs.H.Dede Ahmad Ghozali,m.Ag, Heri Gunawan SPdI,m.Ag, 2015,5)
Agama memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Karena
agama islam berfungsi penyempurna dari agama-agama sebelumya. Maka
isi dari ajaran agama islam selain berisi norma-norma juga berisi sejarah,
sebagaimana diterangkan dalam buku pengantar study islam.
Bahwa pada dasarnya, kandungan Al-Quran itu terbagi mejadi dua
bagian, bagian pertama berisi konsep-konsep. Dan bagian kedua berisi
kisah-kisah sejarah dan perumpamaan.
4. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mempelajari ilmu ini, dengan segala
peristiwa dapat dilacak dengan sejarah yang telah
ada.
2. bagaimana isi dari ajaran islam yan berisi tentang
norma-norma yang lebih mendalam.
5. Pengertian Islam Normatif
Yang dimaksud dengan islam normatif adalah suatu
pendekatan untuk memahami islam dengan melaui ajaran atau
doktrin-doktrin islam. Dapat juga dijelaskan dengan pengertian
lain yaitu islam pada dimensi lain sakral. Yang diakui adanya
realitas transendental, yang bersifat mutlak dan universal
melampui ruang dan waktu atau sering disebut sebagai realitas
ketuhanan. Yang tentunya sudah tercakup dalam kitab suci Al-
Quran dan hadist.
6. Pengertian Islam Historis
“ Islam Historis adalah suatu ilmu yang didalamnya
dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur
tempat, waktu, objek, latar belakang dan pelaku peristiwa
tersebut. Jadi menurut ilmu ini, segala peristiwa dapat
dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, dimana,
apa sebabnya, siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
(Prof.Dr.Rosihan Anwar,m.Ag., H.Badruzzaman m.yunus,M.A.,
Saifudin,S.Th.I.,2009,90)
7. Pengelomokan Islam Normatif dan Historis
Sesuai uraian pada bab-bab sebelumnya, islam normatif dan historis, dua hal yang
menjadi satu kesatuan di dalam ajaran islam. Hal ini bertujuan untuk mengetahui lebih
mendetil bidang-bidang yang terdapat di dalam ajaran islam.
Jadi jelas, bahwa islam normative dan islam historis merupakan bagian-bagian dari isi
ajaran agama islam (Al-Quran) yang mengurai tentang permasalahan yang berbeda. Akan
tetapi dalam satu kesatuan yakni ajaran islam yang termaktub di dalam kitab suci Al-Quran.
Sedangkan islam historis, sebagaimana telah diurai pada bab sebelumnya, bahwa ajaran
islam mengandung materi sejarah.
Jadi pengelompokan islam normative dan historis dimaksud bahwa dalam ajaran islam
(Al-Quran) terdapat diantaranya dua hal yakni ajaran islam yang menyangkut norma-norma,
dan sejarah
8. Membangun Universalisme Islam
“ajaran islam tidak ditujukan kepada suatu kelompok atau bangsa
tertentu, melainkan sebagai rahmatan lil ‘alamin, sesuai dengan misi
yang dihimbau oleh Rasulullah Saw. Ajaran islam diturunkan Allah
SWT. Untuk dijadikan pedoman hidup seluruh manusia dalam
mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dengan demikian,
hokum islam bersifat universal, untuk seluruh umat manusia di muka
bumi.
Jadi, membangun universalisme islam artinya, membuat,
meletakkan dasar bagaimana islam itu menjadi suatu rumah yang
dapat dinaungi, ditempati oleh seluruh umat manusia yang berbeda
agama/keyakinan, berbeda Negara, berbeda budaya, berbeda suku,
berbeda bahasa dan lain sebagainya.
9. Kesimpulan
1. Islam normatif adalah, bahwa ajaran islam merupakan hukum/ aturan/
undang-undang yang harus dipatuhi oleh semua orang.
2. Islam historis adalah, bahwa ajaran islam mengandung isi tentang sejarah-
sejarah masa islam yang disampaikan oleh Allah melalui malaikat jibril
kepada Nabi Muhammad Saw untuk didakwahkan kepada seluruh umat
manusia.
3. Membangun Universalisme islam, adalah membuat, meletakkan dasar
sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat seluruh umat manusia dari
berbagai Negara, budaya, agama, bahasa dan lain sebagainya.
4. Makalah ini penulis yakini masih banyak kurang, dan jauh dari sempurna.
Kritik dan saran penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan waktu
yang akan dating.