SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam menentukan atau menetapkan hukum-hukum ajaran Islam para mujtahid telah berpegang
teguh kepada sumber-sumber ajaran Islam. Sumber pokok ajaran Islam adalah Al-Qur‟an yang
memberi sinar pembentukan hukum Islam sampai akhir zaman. Disamping itu terdapat as-
Sunnah sebagai penjelas Al-Qur‟an terhadap hal-hal yang masih bersifat umum. Selain itu para
mujtahidpun menggunakan Ijma‟, Qiyas. Sebagai salah satu acuan dalam menentukan atau
menetapkan suatu hukum.
Untuk itu, perlu adanya penjabaran tentang sumber-sumber ajaran Islam tersebut seperti Al-
Qur‟an, Hadist, Ijma‟, Qiyas, dan Ijtihad. Agar mengerti serta memahami pengertian serta
kedudukannya dalam menentukan suatu hukum ajaran Islam.
Islam adalah agama yang dibawa oleh para nabi dan Rasul. Bahwa Allah SWT tidak mengutus
para nabi dan Rasul-Nya kecuali mengajak manusia untuk menganut agama Islam dengan artian
berserah diri kepada Allah, mengesakan Allah dan beribadah hanya kepada Allah semata.Oleh
karena itulah, ketika Allah SWT mengutus Nabi akhir zaman, fokus yang dibawa oleh dibawa
adalah mengajak manusia untuk berislam seperti yang telah diajarkan oleh nabi-nabi dan rasul-
rasul sebelumnya. Lalu Allah memproklamirkan bahwa hanya Islamlah yang diridhai oleh Allah
SWT.
Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. Agama
yang didakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat menyelamatkan dunia yang
terpecah-pecah dalam berbagai bagian. Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisis yang
belum diketahui bagaimana cara mengatasinya.
Tidak mudah membahas karakteristik ajaran Islam, karena ruang lingkupnya sangat luas,
mencakup berbagai aspek kehidupan umat Islam. Untuk mengkaji secara rinci semua
2
karakteristik ajaran Islam perlu ditelusuri, mulai dari risalah Allah terakhir dan menjadi agama
yang diridhai Allah, untuk dunia dan seluruh umat manusia sampai datangnya hari kiamat.
Islam adalah agama yang memiliki karakteristik yang khusus dan sempurna, karena ia
diturunkan dari yang Maha sempurna. Allah Swt. Menurunkan Islam semata-mata untuk
mengangkat, meninggikan, memuliakan, dan menyempurnakan hamba-hamba-Nya.
Agar Islam ini terpelihara ajarannya dari perubahan dan tambahan-tambahan, maka seorang
Muslim diwajibkan untuk berpegang teguh pada dua pusaka yang sangat mulia, yakni; al-Qur‟an
dan Hadits/Sunnah.
Oleh karena itu perlu dipahami bahwa Islam adalah agama yang memiliki karakteristik yang
universal sehingga mampu menjangkau lapisan masyarakat yang berlainan dan beragam model
dan bentuknya; dari ras, suku, bangsa, warna kulit, bahasa, jenis, dan kedudukan. Dan dengan
itulah, Islam memberikan banyak solusi dalam berbagai kehidupan di sepanjang zaman. Dan
inilah yang merupakan karakteristik dari ajaran Islam yang hakiki.
Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah
“Karakteristik Agama Islam dan kedudukannya diantara agama didunia”.
Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam
makalah ini masalahnya dibatasi pada :
1. Pengertian Agama Islam
2. Karakteristik Islam
3. Kedudukan Islam diantara agama didunia
4. Islam dan pluralisme agama
3
Tujuan Masalah
1. Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan
umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama.
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :
2. Untuk mengetahui pengertian Agama Islam
3. Untuk mengetahui karakteristik Agama Islam
4. Untuk mengetahui kedudukan Agama Islam diantara agama didunia
5. Untuk mengetahui Islam dan pluralisme agama
BAB II
4
Pembahasan
Pengertian Agama Islam
Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, baik dalam hal „aqidah, syari‟at,
ibadah, muamalah dan lainnya. Allah SWT menyuruh manusia untuk menghadap dan masuk ke
agama fitrah. Allah SWT berfirman : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
Islam, sesuai fitrah Allah SWT yang Dia telah menciptakan manusia menurut fitrah itu”. Tidak
ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.
Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah seorang bayi dilahirkan
kecuali dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi,
Nasrani, atau Majusi”. Tidak mungkin Allah SWT yang telah menciptakan manusia, kemudian
Allah SWT memberikan beban kepada hamba-hamba-Nya apa yang mereka tidak sanggup
lakukan.
Islam (bahasa Arab, al-islam) “berserah diri kepada Tuhan”) adalah agama yang mengimani satu
Tuhan, yaitu Allah SWT. Agama ini termasuk agama samawi (agama-agama yang dipercaya
oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim.
Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan
rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah
nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Umat Muslim percaya bahwa Allah SWT menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para
nabi dan rasul utusan-Nya, seperti Nabi Adam as, Nuh as, Ibrahim as, Musa as, Isa as, dan nabi
lainnya yang diakhiri oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagai nabi dan rasul utusan Allah terakhir
sepanjang masa (khataman-nabiyyin). Umat Islam juga meyakini Al-Qur‟an sebagai kitab suci
dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW
melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (QS Al-
Baqarah:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan Al-Quran hingga akhir zaman
dalam suatu ayat.
5
Umat Islam juga percaya bahwa Islam adalah agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul
utusan Allah sejak masa Nabi Adam as, dengan demikian tentu saja Nabi Ibrahim as juga
menganut Islam (QS Al-Baqarah:130-132) 2:130.
Agama dari Bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata “A”/tidak dan “gama”/kacau. Agama
adalah peraturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan serta mengantar mereka hidup
dalam keteraturan dan ketertiban.
Bahasa Bali Agama= aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan. Igama=
Hubungan manusia dengan Tuhan/Dewa. Ugama= Hubungan manusia dengan sesamanya.
Bahasa Arab = Din = menggambarkan hubungan antara dua pihak yang satu lebih tinggi
kedudukannya dari yang lain.
Definisi Agama
Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus
dipatuhi
Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu
sumber yang berada di luar diri manusia yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan
manusia
Kepercayaan kepada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu
Suatu sistem tingkah laku (code of conduct) yang berasal dari kekuatan gaib
Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber dari kekuatan
gaib.
Kesulitan Mendefinisikan Agama
Pengalaman agama adalah soal batini, subjektif dan sangat individualis sifatnya.
Tidak ada orang yang begitu bersemangat dan emosional dari pada orang yang
membicarakan agama.
Konsepsi tentang agama dipengaruhi oleh tujuan dari orang yang mendefinisikan agama.
6
Ada dua sisi yang dapat kita gunakan untuk memahami pengertian agama Islam, yaitu sisi
kebahasaan dan sisi peristilahan. Kedua sisi pengertian tentang ini dapat dijelaskan sebagai
berikut.
Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang
mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi
bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian.
Dengan demikian, perkataan Islam sudah meng¬gambarkan kodrat manusia sebagai makhluk
yang tunduk dan patuh kepada "I'uhan”. Keadaan ini membawa pada timbulnya pemahaman
terhadap orang yang tidak patuh dan tunduk sebagai wujud dari penolakan terhadap fitrah
dirinya sendiri. Demikianlah pengertian Islam dari segi kebahasaan sepanjang yang dapat
kita pahami dari berbagai sumber yang dikemukakan para ahli.
Karakteristik Islam
Sebagai muslim, kita tentu ingin menjadi muslim yang sejati. Untuk itu, seorang muslim harus
menjalankan ajaran Islam secara kaffah (total, menyeluruh), bukan hanya mementingkan satu
aspek dari ajaran Islam lalu mengabaikan aspek yang lainnya. Oleh karena itu, pemahaman kita
terhadap ajaran Islam secara syamil (menyeluruh) dan kamil (sempurna) menjadi satu keharusan.
Disinilah letak pentingnya kita memahami karakteristik atau ciri-ciri khas ajaran Islam dengan
baik.
Islam menyebutkan bahwa karakteristik ajaran Islam itu terdiri dari tujuh hal penting yang tidak
terdapat dalam agama lain, dan ini pula yang menjadi salah satu sebab mengapa hingga sekarang
ini begitu banyak orang yang tertarik kepada Islam sehingga mereka menyatakan diri masuk ke
dalam Islam. Ini pula yang menjadi sebab, mengapa hanya Islam satu-satunya agama yang tidak
“takut” dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, ketujuh karakteristik
ajaran Islam sangat penting untuk kita pahami.
7
1. Robbaniyyah.
Allah Swt merupakan Robbul alamin (Tuhan semesta alam), disebut juga dengan Rabbun nas
(Tuhan manusia) dan banyak lagi sebutan lainnya. Kalau karakteristik Islam itu adalah
Robbaniyyah, itu artinya bahwa Islam merupakan agama yang bersumber dari Allah Swt, bukan
dari manusia, sedangkan Nabi Muhammad Saw tidak membuat agama ini, tapi beliau hanya
menyampaikannya. Karenanya, dalam kapasitasnya sebagai
Nabi, beliau berbicara berdasarkan wahyu yang diturunkan kepadanya, Allah berfirman dalam
Surah An-Najm : 3-4 yang artinya: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa
nafsunya, ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” Karena itu,
ajaran Islam sangat terjamin kemurniannya sebagaimana Allah telah menjamin kemurnian Al-
Qur‟an, Allah berfirman dalam Surah Al-Hijr : 9 yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah
menurunkan Al-Qur‟an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” Disamping itu,
seorang muslim tentu saja harus mengakui Allah Swt sebagai Rabb (Tuhan) dengan segala
konsekuensinya, yakni mengabdi hanya kepada-Nya sehingga dia menjadi seorang yang rabbani
dari arti memiliki sikap dan prilaku dari nilai-nilai yang datang dari Allah Swt, Allah berfirman
dalam Surah Al-Imran : 79 yang artinya: “Tidak wajar bagi manusia yang Allah berikan
kepadanya Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia, „hendaklah kamu
menjadi penyembah-penyembahku, bukan penyembah Allah‟, tapi dia berkata, „hendaklah kamu
menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan kamu tetap
mempelajarinya.”
Insaniyyah
Islam merupakan agama yang diturunkan untuk manusia, karena itu Islam merupakan satu-
satunya agama yang cocok dengan fitrah manusia. Pada dasarnya, tidak ada satupun ajaran Islam
yang bertentangan dengan jiwa manusia. Seks misalnya, merupakan satu kecenderungan jiwa
manusia untuk dilampiaskan, karenanya Islam tidak melarang manusia untuk melampiaskan
keinginan seksualnya selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. Prinsipnya,
manusia itu kan punya kecenderungan untuk cinta pada harta, tahta, wanita dan segala hal yang
bersifat duniawi, semua itu tidak dilarang di dalam Islam, namun harus diatur keseimbangannya
8
dengan kenikmatan ukhrawi, Allah berfirman dalam Surah Al-Qashash : 77 yang artinya:”Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu di dunia dan berbuat baikklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka
bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Syumuliyah
Islam merupakan agama yang lengkap, tidak hanya mengutamakan satu aspek lalu mengabaikan
aspek lainnya. Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari konsep Islam dalam berbagai bidang
kehidupan, mulai dari urusan pribadi, keluarga, masyarakat sampai pada persoalan-persoalan
berbangsa dan bernegara. Kesyumuliyahan Islam tidak hanya dari segi ajarannya yang rasional
dan mudah diamalkan, tapi juga keharusan menegakkan ajaran Islam dengan metodologi yang
islami. Karena itu, di dalam Islam kita dapati konsep tentang dakwah, jihad dan sebagainya.
Dengan demikian, segala persoalan ada petunjuknya di dalam Islam, Allah berfirman dalam
Surah An-Nahl : 89 yang artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu al kitab (Al-Qur‟an) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri.”
Al Waqi’iyyah
Karakteristik lain dari ajaran Islam adalah al waqi‟iyyah (realistis), ini menunjukkan bahwa
Islam merupakan agama yang dapat diamalkan oleh manusia atau dengan kata lain dapat
direalisir dalam kehidupan sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh manusia meskipun mereka
berbeda latar belakang, kaya, miskin, pria, wanita, dewasa, remaja, anak-anak, berpendidikan
tinggi, berpendidikan rendah, bangsawan, rakyat biasa, berbeda suku, adat istiadat dan
sebagainya.
Disamping itu, Islam sendiri tidak bertentangan dengan realitas perkembangan zaman bahkan
Islam menjadi satu-satunya agama yang mampu menghadapi dan mengatasi dampak negatif dari
kemajuan zaman. Ini berarti, Islam agama yang tidak takut dengan kemajuan zaman.
9
Al Wasathiyah.
Di dunia ini ada agama yang hanya menekankan pada persoalan-persoalan tertentu, ada yang
lebih mengutamakan masalah materi ketimbang rohani atau sebaliknya. Ada pula yang lebih
menekankan aspek logika daripada perasaan dan begitulah seterusnya. Allah Swt menyebutkan
bahwa umat Islam adalah ummatan wasathan (umat yang pertengahan), umat yang seimbang
dalam beramal, baik yang menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran
maupun kebutuhan rohani.
Manusia memang membutuhkan konsep agama yang seimbang, hal ini karena tawazun
(kesimbangan) merupakan sunnatullah. Di alam semesta ini terdapat siang dan malam, gelap dan
terang, hujan dan panas dan begitulah seterusnya sehingga terjadi keseimbangan dalam hidup ini.
Dalam soal aqidah misalnya, banyak agama yang menghendaki keberadaan Tuhan secara konkrit
sehingga penganutnya membuat simbol-simbol dalam bentuk patung. Islam mempunyai konsep
bahwa Tuhan merupakan sesuatu yang ada, namun adanya tidak bisa dilihat dengan mata kepala
kita, keberadaannya bisa dibuktikan dengan adanya alam semesta ini yang konkrit, maka ini
merupakan konsep ketuhanan yang seimbang. Begitu pula dalam masalah lainnya seperti
peribadatan, akhlak, hukum dan sebagainya.
Al Wudhuh
Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam adalah konsepnya yang jelas (Al Wudhuh).
Kejelasan konsep Islam membuat umatnya tidak bingung dalam memahami dan mengamalkan
ajaran Islam, bahkan pertanyaan umat manusia tentang Islam dapat dijawab dengan jelas, apalagi
kalau pertanyaan tersebut mengarah pada maksud merusak ajaran Isla itu sendiri. Dalam masalah
aqidah, konsep Islam begitu jelas sehingga dengan aqidah yang mantap, seorang muslim menjadi
terikat pada ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Konsep syari‟ah atau hukumnya juga
jelas sehingga umat Islam dapat melaksanakan peribadatan dengan baik dan mampu
membedakan antara yang haq dengan yang bathil, begitulah seterusnya dalam ajaran Islam yang
serba jelas, apalagi pelaksanaannya dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
10
Al Jam’u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah.
Di dalam Islam, tergabung juga ajaran yang permanen dengan yang fleksibel (al jam‟u baina ats
tsabat wa al muruunah). Yang dimaksud dengan yang permanen adalah hal-hal yang tidak bisa
diganggu gugat, dia mesti begitu, misalnya shalat lima waktu yang mesti dikerjakan, tapi dalam
melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel, misalnya bila seorang muslim sakit dia bisa
shalat dengan duduk atau berbaring, kalau dalam perjalanan jauh bisa dijama‟ dan diqashar dan
bila tidak ada air atau dengan sebab-sebab tertentu, berwudhu bisa diganti dengan tayamum. Ini
berarti, secara prinsip Islam tidak akan pernah mengalami perubahan, namun dalam
pelaksanaannya bisa saja disesuaikan dengan situasi dan konsidinya, ini bukan berarti kebenaran
Islam tidak mutlak, tapi yang fleksibel adalah teknis pelaksanaannya. Dengan demikian, menjadi
jelas bagi kita bahwa, Islam merupakan satu-satunya agama yang sempurna dan kesempurnaan
itu memang bisa dirasakan oleh penganutnya yang setia.
Kedudukan Islam diantara agama didunia
Sebelum Islam datang ke dunia ini, telah terdapat sejumlah agama yang dianut oleh umat
manusia. Para ahli Ilmu Perbandingan Agama membagi agama secara garis besar kedalam dua
bagian. Pertama, kelompok agama yang diturunkan oleh Tuhan melalui wahyu-wahyunya
sebagaimana termaksud dalam kitab suci Al-quran. Kedua, kelompok agama yang didasarkan
pada hasil renungan mendalam dari tokoh yang membawanya sebagaimanaterdokumentasikan
dalam kitab suci yang disusunnya. Islam adalah agama yang terakhir di antara agama besar di
duniayang semuanya merupakan kekuatan raksasa yang menggerakkan revolusi dunia, dan
mengubah nasib sekalian bangsa. Selain itu, Islam bukan saja agama yang terakhir melainkan
agama yang melengkapi segala-galanya dan mencakup sekalian agama yang datang sebelumnya.
Mengenai kedudukan Islam terhadap agama-agama yang datang sebelumnya dapat dikemukakan
sebagai berikut :
Pertama, dapat dari ciri khas agama islam yang paling menonjol yaitu bahwa Islam menyuruh
para pemeluknya agar beriman dan mempercayai bahwa seklian agama besar di dunia yang
11
dating sebelumnya diturunkan dan diwahyukan oleh Allah. Didalam Al-quran dijumpai ayat-ayat
yang menyuruh umat Islam mengakui Agama agama yang diturunkan sebelumnya sebagian dari
rukun iman. Berdasarkan ayat – ayat tersebut terlihat dengan jelas bahwa posisi Islam di antara
agama-agama lainnya dari sudut keyakinan adalah agama yang menyakini dan mempercayai
agama-agama yang dibawa oleh para rasul sebelumnya. Dengan demikian orang Islam bukan
saja beriman kepada NabiMuhammad SAW, melainkan beriman kepada semua nabi.menurut
ajaran Al-quran yang terang benderang, bahwa semua bangsa telah kedatangan Nabi tidak ada
satu umat, melainkan seorang juru ingat telah berlalu di kalangan mereka. Dengan demikian
orang Islam adalah orang yang beriman kepada para nabi dan Kitab Suci dari semua bangsa.
Karena itu didalam Agama Islam mengakui kitab yang dibawa agama sebelumnya, namun tidak
wajib mengikutinya karena, ajaran dalam kitab tersebut telah disempurnakan oleh Al Qur'an.
Bahkan pemimpin agama sebelum Islam datang telah mengetahui akan datangnya ajaran yang
akan menyempurnakan ajaran yangmereka bawa.
Kedua, posisi Islam di antara agama-agama besar di dunia dapat pula dilihat dari ciri khas agama
Islam yang memberinya kedudukan istimewa diantara sekalian agama. Selain menjadi agama
yang terakhir dan yang meliput semuanya, Islam adalah pernyataaan kehendak Ilahi yang
sempurna.
Ketiga, posisi Islam diantara agama-agama lainya dapat dilihatdari peran yang dimainkannya.
Dalam hubungan ini agama Islam memiliki tugas besar, yaitu :
1. Mendatangkan perdamaian dunia dengan membentuk persaudaraan diantara sekalian
agama di dunia
2. Menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agamayang telah ada sebelumnya
3. Memperbaiki kesalahankesalahan yang diperbuat oleh parapenganut agama sebelumnya
yang kemudian dimasukkan kedalam agamanya itu
4. Mengerjakan kebenaran abadi yang sebelumnya tak pernahdiajarkan, berhubung keadaan
bangsa atau umat pada waktu itumasih dalam tarap permulaan dari tingkat
perkembanganmereka dan yang terakhir ialah memenuhi segala kebutuhanmoral dan
rohani bagi umat manusia yang selalu bergerak maju.
12
Keempat, posisi Islam di antara agama-agama lain dapat pula dilihat dari adanya unsur
pembaruan didalamnya.
Kelima, Posisi agama Islam terhadap agama-agama lainnya dapat dilihat dari dua sifat yang yang
dimiliki oleh ajaran Islam, yaitu akomodatif dan persuasif.
Islam berada di posisi anti klimaks dimana banyak umat Islam yang acuh tak acuh terhadap
ajaran agama Islam yang seharusnya bisa membawa kearah kehidupan yang lebih baik. Hal
tersebut diperparah dengan anggapan miring yang tercitrakan oleh orientalis barat terhadap
ajaran Islam. Hal ini disebabkan Islam dapat membahayakan sistem yang selama ini mereka
anggap menguntungkan mereka secara materil.Anggapan bahwa agama Islam mengajarkan
kekerasan dan keterbelakangan terpatri dalam pikiran para orientalis tersebut, namun disatu sisi
mereka mengakui kebenaran ajaran Islam yang mereka khawatirkan apabila diterapkan oleh
seluruh penduduk di dunia akan menyingkirkan mereka sebagai penguasa peradaban saat ini.
Islam dan pluralisme agama
Pengertian pluralisme agama
Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas, berkaitan dengan
penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda, dan dipergunakan dalam cara yang berlain-
lainan pula. Ataupun Secara sederhana pluralisme dapat diartikan sebagai paham yang
mentoleransi adanya keragaman pemikiran, peradaban, agama, dan budaya. Bukan hanya
menoleransi adanya keragaman pemahaman tersebut, tetapi bahkan mengakui kebenaran masing-
masing pemahaman, setidaknya menurut logika para pengikutnya.
Latar belakang Pluralisme Agama
Latar belakang munculnya gerakan Pluralisme, Paham ini muncul akibat reaksi dari tumbuhnya
klaim kebenaran oleh masing-masing kelompok terhadap pemikirannya sendiri. Persoalan klaim
13
kebenaran inilah yang dianggap sebagai pemicu lahirnya radikalisasi agama, perang dan
penindasan atas nama agama. Konflik horisantal antar pemeluk agama hanya akan selesai jika
masing-masing agama tidak menganggap bahwa ajaran agama meraka yang paling benar. Itulah
tujuan akhir dari gerakan pluralisme yaitu untuk menghilangkan keyakinan akan klaim
kebenaran agama dan paham yang dianut, sedangkan yang lain salah.
Bantahan atas Argumen Pluralisme
Dengan kemampuan mereka memahami bahasa Arab yang cukup baik, mereka suka memelintir
makna ayat sehingga kaum intelektual-awam agama percaya kepada mereka. Jika kita lihat ayat
62 surat al-Baqarah, sekilas memang ayat ini menjelaskan bahwa orang Yahudi jika tetap
beriman dan beramal shaleh akan masuk sorga. Orang Nasrani, orang Shabi‟in, selama tetap
beriman dan beramal shaleh ia akan masuk sorga.
Dalam memahami suatu ayat, para ulama telah menganjurkan agar menggunakan riwayat
turunnya ayat, yang disebut dengan asbab nuzul. Adapun asbab nuzulnya ayat ini adalah; Salman
al-Farisi yaitu sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Persia tatkala ia menceritakan
kepada Nabi saw kebaikan-kebaikan guru-gurunya dari golongan Nasrani dan Yahudi. Tatkala
Salman selesai memuji para sahabatnya, Nabi saw bersabda, “Ya Salman, mereka termasuk ke
dalam penduduk neraka.” Selanjutnya, Allah swt menurunkan ayat ini. Lalu hal ini menjadi
keimanan orang-orang Yahudi; yaitu, siapa saja yang berpegang teguh terhadap Taurat, serta
perilaku Musa as hingga datangnya Isa as (maka ia selamat). Ketika Isa as telah diangkat
menjadi Nabi, maka siapa saja yang tetap berpegang teguh kepada Taurat dan mengambil
perilaku Musa as, namun tidak memeluk agama Isa as, dan tidak mau mengikuti Isa as, maka ia
akan binasa. Demikian pula orang Nashraniy. Siapa saja yang berpegang teguh kepada Injil dan
syariatnya Isa as hingga datangnya Muhammad saw, maka ia adalah orang Mukmin yang amal
perbuatannya diterima oleh Allah swt. Namun, setelah Mohammad saw datang, siapa saja yang
tidak mengikuti Nabi Mohammad saw, dan tetap beribadah seperti perilakunya Isa as dan Injil,
maka ia akan mengalami kebinasaan.”
14
Seandainya ide pluralisme agama ini memang diakui di dalam Islam, berarti, tidak ada satupun
orang yang dikatakan kafir. Tetapi al-qur‟an dengan sangat tegas menyebut orang ahli kitab
yang tidak menerima Islam dengan sebutan kafir.
Demikianlah, Islam sama sekali tidak mengakui kebenaran ide pluralisme. Islam hanya
mengakui adanya pluralitas agama dan keyakinan. Maknanya Islam hanya mengakui adanya
agama dan keyakinan di luar agama islam, serta mengakui adanya identitas agama-agama selain
Islam. Islam tidak memaksa pemeluk agama lain untuk masuk Islam. Mereka dibiarkan memeluk
keyakinan dan agama mereka. Hanya saja, pengakuan Islam terhadap pluralitas agama tidak
boleh dipahami bahwa Islam juga mengakui adanya kebenaran pada agama selain Islam. Islam
tetap mengajarkan bahwa agama di luar Islam adalah kesesatan, meskipun diijinkan hidup
berdampingan dengan Islam.
Akhirnya, pluralisme adalah paham sesat yang bertentangan dengan aqidah Islam. Islam
mengajarkan keyakinan bahwa islam sajalah agama yang benar, yang diridlai Allah. Orang yang
masih mencari agama selain Islam, ia akan rugi, karena amalnya tidak diterima oleh Allah.
Siapapun yang mengakui kebenaran agama selain Islam, atau menyakini bahwa orang Yahudi
dan Nashrani masuk ke surga, maka dia telah mengingkari ayat-ayat al-Quran yang tegas dan
jelas. Dan pengingkaran tersebut akan berakibat pada batalnya keislaman seseorang.
BAB III
KESIMPULAN
Saran
15
Setelah membahas pendidikan islam yang bertemakan “karakteristik Agama Islam dan
kedudukannya diantara agama didunia” maka kami berharap pendidikan islam lebih di utamakan
dan di pelajari lebih mendalam, khususnya dalam kehidupan sehari- hari dan menanamkannya
pada generasi muda agar syari‟at dan ajaran islam dapat di mengerti dan di pahami oleh generasi
muda dalam mengaplikasikannya didalam kehidupan sehari- hari.
Pendapat
Jadi, Agama Islam di ajarkan untuk dapat membawa manusia ke jalan yang benar dan yang di
ridhoi oleh Allah SWT. Agar mereka dapat hidup dengan damai dan sentausa. Islam meliputi
banyak aspek yang akan dituju yang akan dilaksanakan oleh umat manusia yang
menjalankannya, dan arti dari agama ini sangat bearrti dan berguna bagi manusia karena tidak
hanya pada arti melainkan islam mempunyai tujuan, sumber, ruang lingkup dan karakteristik
tersendiri yang telah di bahas pada sub bab sebelumnya. Semua aspek tersebut memiliki makna
yang sangat luas jika dipahami dengan sungguh – sungguh dan benar.
Karena islam bertujuan untuk membimbing manusia ke jalan yang benar maka islam
menurunkan Al-quran dan Al-hadist, dengan berpedoman pada Al-quran dan Al-hadist manusia
pasti akan menemukan jalan untuk mengatasi masalah hidupnya dan menuntun ke jalan yang di
ridhoi oleh Allah SWT.

More Related Content

What's hot

Bab 1 (islam & konsep asas)
Bab 1 (islam & konsep asas)Bab 1 (islam & konsep asas)
Bab 1 (islam & konsep asas)Afiq Izzudin
 
Islam sebagai ad din
Islam sebagai ad dinIslam sebagai ad din
Islam sebagai ad dinsafwanpbs
 
Brief presentation of_islam2
Brief presentation of_islam2Brief presentation of_islam2
Brief presentation of_islam2siti74
 
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1  konsep asas islamMPW1143 - Bab 1  konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islamMimi Mokhtar
 
Allah, manusia dan alam
Allah, manusia dan alamAllah, manusia dan alam
Allah, manusia dan alamAinul Nakhwat
 
Pandangan semesta alam
Pandangan semesta alamPandangan semesta alam
Pandangan semesta alamIfwat Arif
 
Hubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusiaHubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusiaafkarunia
 
Islam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al dinIslam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al dinSyahirah Suhalim
 
Sumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik IslamSumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik Islamazzahracaem
 
CTU 151 Bab 1 - matlamat tamadun islam
CTU 151 Bab 1 - matlamat tamadun islamCTU 151 Bab 1 - matlamat tamadun islam
CTU 151 Bab 1 - matlamat tamadun islamMuhd Iqball
 
Manusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaManusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaRidho Ajjah
 

What's hot (18)

Bab 1 (islam & konsep asas)
Bab 1 (islam & konsep asas)Bab 1 (islam & konsep asas)
Bab 1 (islam & konsep asas)
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
Islam sebagai ad din
Islam sebagai ad dinIslam sebagai ad din
Islam sebagai ad din
 
Matlamat tamadun islam
Matlamat tamadun islamMatlamat tamadun islam
Matlamat tamadun islam
 
Brief presentation of_islam2
Brief presentation of_islam2Brief presentation of_islam2
Brief presentation of_islam2
 
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1  konsep asas islamMPW1143 - Bab 1  konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islam
 
Allah, manusia dan alam
Allah, manusia dan alamAllah, manusia dan alam
Allah, manusia dan alam
 
tugas agama islam
tugas agama islamtugas agama islam
tugas agama islam
 
1.01 dinul islam
1.01 dinul islam1.01 dinul islam
1.01 dinul islam
 
Pandangan semesta alam
Pandangan semesta alamPandangan semesta alam
Pandangan semesta alam
 
Hubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusiaHubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusia
 
Islam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al dinIslam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al din
 
Sumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik IslamSumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik Islam
 
CTU 151 Bab 1 - matlamat tamadun islam
CTU 151 Bab 1 - matlamat tamadun islamCTU 151 Bab 1 - matlamat tamadun islam
CTU 151 Bab 1 - matlamat tamadun islam
 
Islam hadari
Islam hadariIslam hadari
Islam hadari
 
Manusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaManusia Dan Agama
Manusia Dan Agama
 
MAKALAH
MAKALAH MAKALAH
MAKALAH
 
Presentasi psi
Presentasi psiPresentasi psi
Presentasi psi
 

Viewers also liked

Coherence principle guide
Coherence principle guideCoherence principle guide
Coherence principle guidetaratomeka
 
Final report mutual funds trim 6
Final report mutual funds trim 6Final report mutual funds trim 6
Final report mutual funds trim 6Manu Srivastav
 
Perl and Haskell: Can the Twain Ever Meet? (tl;dr: yes)
Perl and Haskell: Can the Twain Ever Meet? (tl;dr: yes)Perl and Haskell: Can the Twain Ever Meet? (tl;dr: yes)
Perl and Haskell: Can the Twain Ever Meet? (tl;dr: yes)Wim Vanderbauwhede
 
On the Capability and Achievable Performance of FPGAs for HPC Applications
On the Capability and Achievable Performance of FPGAs for HPC ApplicationsOn the Capability and Achievable Performance of FPGAs for HPC Applications
On the Capability and Achievable Performance of FPGAs for HPC ApplicationsWim Vanderbauwhede
 
List-based Monadic Computations for Dynamic Languages
List-based Monadic Computations for Dynamic LanguagesList-based Monadic Computations for Dynamic Languages
List-based Monadic Computations for Dynamic LanguagesWim Vanderbauwhede
 
FPGAs as Components in Heterogeneous HPC Systems (paraFPGA 2015 keynote)
FPGAs as Components in Heterogeneous HPC Systems (paraFPGA 2015 keynote) FPGAs as Components in Heterogeneous HPC Systems (paraFPGA 2015 keynote)
FPGAs as Components in Heterogeneous HPC Systems (paraFPGA 2015 keynote) Wim Vanderbauwhede
 
Why I do Computing Science Research
Why I do Computing Science ResearchWhy I do Computing Science Research
Why I do Computing Science ResearchWim Vanderbauwhede
 
Start with what the student knows or with what the student can imagine?
Start with what the student knows or with what the student can imagine?Start with what the student knows or with what the student can imagine?
Start with what the student knows or with what the student can imagine?kieran_ega
 
It was finally Christmas: Perl 6 is here!
It was finally Christmas: Perl 6 is here!It was finally Christmas: Perl 6 is here!
It was finally Christmas: Perl 6 is here!Wim Vanderbauwhede
 
Planning for an Oil & Gas Operation Well Life Cycle Framework
Planning for an Oil & Gas Operation Well Life Cycle FrameworkPlanning for an Oil & Gas Operation Well Life Cycle Framework
Planning for an Oil & Gas Operation Well Life Cycle FrameworkJeff Dyk
 
Sản xuất hàng hóa trong nông nghiệp, các vùng sản xuất hàng hóa ở Việt Nam
Sản xuất hàng hóa trong nông nghiệp, các vùng sản xuất hàng hóa ở Việt NamSản xuất hàng hóa trong nông nghiệp, các vùng sản xuất hàng hóa ở Việt Nam
Sản xuất hàng hóa trong nông nghiệp, các vùng sản xuất hàng hóa ở Việt NamNgo Dung
 
8 Critical Points of Integration for Oil & Gas Operations
8 Critical Points of Integration for Oil & Gas Operations8 Critical Points of Integration for Oil & Gas Operations
8 Critical Points of Integration for Oil & Gas OperationsJeff Dyk
 
8 Steps for Selecting Oil and Gas Software
8 Steps for Selecting Oil and Gas Software8 Steps for Selecting Oil and Gas Software
8 Steps for Selecting Oil and Gas SoftwareJeff Dyk
 

Viewers also liked (16)

Coherence principle guide
Coherence principle guideCoherence principle guide
Coherence principle guide
 
Final report mutual funds trim 6
Final report mutual funds trim 6Final report mutual funds trim 6
Final report mutual funds trim 6
 
Perl and Haskell: Can the Twain Ever Meet? (tl;dr: yes)
Perl and Haskell: Can the Twain Ever Meet? (tl;dr: yes)Perl and Haskell: Can the Twain Ever Meet? (tl;dr: yes)
Perl and Haskell: Can the Twain Ever Meet? (tl;dr: yes)
 
On the Capability and Achievable Performance of FPGAs for HPC Applications
On the Capability and Achievable Performance of FPGAs for HPC ApplicationsOn the Capability and Achievable Performance of FPGAs for HPC Applications
On the Capability and Achievable Performance of FPGAs for HPC Applications
 
List-based Monadic Computations for Dynamic Languages
List-based Monadic Computations for Dynamic LanguagesList-based Monadic Computations for Dynamic Languages
List-based Monadic Computations for Dynamic Languages
 
Tugas kelompok
Tugas kelompokTugas kelompok
Tugas kelompok
 
FPGAs as Components in Heterogeneous HPC Systems (paraFPGA 2015 keynote)
FPGAs as Components in Heterogeneous HPC Systems (paraFPGA 2015 keynote) FPGAs as Components in Heterogeneous HPC Systems (paraFPGA 2015 keynote)
FPGAs as Components in Heterogeneous HPC Systems (paraFPGA 2015 keynote)
 
Why I do Computing Science Research
Why I do Computing Science ResearchWhy I do Computing Science Research
Why I do Computing Science Research
 
Start with what the student knows or with what the student can imagine?
Start with what the student knows or with what the student can imagine?Start with what the student knows or with what the student can imagine?
Start with what the student knows or with what the student can imagine?
 
Joining a Community Virtual Solar Garden
Joining a Community Virtual Solar GardenJoining a Community Virtual Solar Garden
Joining a Community Virtual Solar Garden
 
Grow a Community Virtual Solar Garden
Grow a Community Virtual Solar GardenGrow a Community Virtual Solar Garden
Grow a Community Virtual Solar Garden
 
It was finally Christmas: Perl 6 is here!
It was finally Christmas: Perl 6 is here!It was finally Christmas: Perl 6 is here!
It was finally Christmas: Perl 6 is here!
 
Planning for an Oil & Gas Operation Well Life Cycle Framework
Planning for an Oil & Gas Operation Well Life Cycle FrameworkPlanning for an Oil & Gas Operation Well Life Cycle Framework
Planning for an Oil & Gas Operation Well Life Cycle Framework
 
Sản xuất hàng hóa trong nông nghiệp, các vùng sản xuất hàng hóa ở Việt Nam
Sản xuất hàng hóa trong nông nghiệp, các vùng sản xuất hàng hóa ở Việt NamSản xuất hàng hóa trong nông nghiệp, các vùng sản xuất hàng hóa ở Việt Nam
Sản xuất hàng hóa trong nông nghiệp, các vùng sản xuất hàng hóa ở Việt Nam
 
8 Critical Points of Integration for Oil & Gas Operations
8 Critical Points of Integration for Oil & Gas Operations8 Critical Points of Integration for Oil & Gas Operations
8 Critical Points of Integration for Oil & Gas Operations
 
8 Steps for Selecting Oil and Gas Software
8 Steps for Selecting Oil and Gas Software8 Steps for Selecting Oil and Gas Software
8 Steps for Selecting Oil and Gas Software
 

Similar to Tugas kelompok edit

Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islamMJM Networks
 
Membumikan islam di indonesia agar islam dirasakan sebagai kebutuhan hidup.pdf
Membumikan islam di indonesia agar islam dirasakan sebagai kebutuhan hidup.pdfMembumikan islam di indonesia agar islam dirasakan sebagai kebutuhan hidup.pdf
Membumikan islam di indonesia agar islam dirasakan sebagai kebutuhan hidup.pdf2310631160058
 
Karakteristik ajaran islam.pptx
Karakteristik ajaran islam.pptxKarakteristik ajaran islam.pptx
Karakteristik ajaran islam.pptxDaffaazsKuliah
 
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiAqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiHendun Budiyani
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMHerry Rachmat Safi'i
 
Karakteristik Ajaran Islam (1).pptx
Karakteristik Ajaran Islam (1).pptxKarakteristik Ajaran Islam (1).pptx
Karakteristik Ajaran Islam (1).pptxsophia356221
 
Islam historis dan normatif
Islam historis dan normatif Islam historis dan normatif
Islam historis dan normatif LBB. Mr. Q
 
KELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas Pakuan
KELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas PakuanKELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas Pakuan
KELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas PakuanabdulhamidalyFKIP
 
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyahMatan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyahachel
 
Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)
Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)
Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)Reefear Ajang
 
Islam sebagai agama wahyu (bab 2)
Islam sebagai agama wahyu (bab 2)Islam sebagai agama wahyu (bab 2)
Islam sebagai agama wahyu (bab 2)Dinda Ayu Elsinta
 
Makalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxZukét Printing
 
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslimMakalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslimSentra Komputer dan Foto Copy
 

Similar to Tugas kelompok edit (20)

Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 
Membumikan islam di indonesia agar islam dirasakan sebagai kebutuhan hidup.pdf
Membumikan islam di indonesia agar islam dirasakan sebagai kebutuhan hidup.pdfMembumikan islam di indonesia agar islam dirasakan sebagai kebutuhan hidup.pdf
Membumikan islam di indonesia agar islam dirasakan sebagai kebutuhan hidup.pdf
 
Karakteristik ajaran islam.pptx
Karakteristik ajaran islam.pptxKarakteristik ajaran islam.pptx
Karakteristik ajaran islam.pptx
 
Makalah agamaa
Makalah agamaaMakalah agamaa
Makalah agamaa
 
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiAqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
 
Msi kelompok 5 ppt
Msi kelompok 5 pptMsi kelompok 5 ppt
Msi kelompok 5 ppt
 
Manajemen Islam
Manajemen IslamManajemen Islam
Manajemen Islam
 
Karakteristik Ajaran Islam (1).pptx
Karakteristik Ajaran Islam (1).pptxKarakteristik Ajaran Islam (1).pptx
Karakteristik Ajaran Islam (1).pptx
 
Islam historis dan normatif
Islam historis dan normatif Islam historis dan normatif
Islam historis dan normatif
 
KELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas Pakuan
KELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas PakuanKELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas Pakuan
KELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas Pakuan
 
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyahMatan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
 
Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)
Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)
Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)
 
Islam sebagai agama wahyu (bab 2)
Islam sebagai agama wahyu (bab 2)Islam sebagai agama wahyu (bab 2)
Islam sebagai agama wahyu (bab 2)
 
Makalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
 
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslimMakalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
 

Tugas kelompok edit

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam menentukan atau menetapkan hukum-hukum ajaran Islam para mujtahid telah berpegang teguh kepada sumber-sumber ajaran Islam. Sumber pokok ajaran Islam adalah Al-Qur‟an yang memberi sinar pembentukan hukum Islam sampai akhir zaman. Disamping itu terdapat as- Sunnah sebagai penjelas Al-Qur‟an terhadap hal-hal yang masih bersifat umum. Selain itu para mujtahidpun menggunakan Ijma‟, Qiyas. Sebagai salah satu acuan dalam menentukan atau menetapkan suatu hukum. Untuk itu, perlu adanya penjabaran tentang sumber-sumber ajaran Islam tersebut seperti Al- Qur‟an, Hadist, Ijma‟, Qiyas, dan Ijtihad. Agar mengerti serta memahami pengertian serta kedudukannya dalam menentukan suatu hukum ajaran Islam. Islam adalah agama yang dibawa oleh para nabi dan Rasul. Bahwa Allah SWT tidak mengutus para nabi dan Rasul-Nya kecuali mengajak manusia untuk menganut agama Islam dengan artian berserah diri kepada Allah, mengesakan Allah dan beribadah hanya kepada Allah semata.Oleh karena itulah, ketika Allah SWT mengutus Nabi akhir zaman, fokus yang dibawa oleh dibawa adalah mengajak manusia untuk berislam seperti yang telah diajarkan oleh nabi-nabi dan rasul- rasul sebelumnya. Lalu Allah memproklamirkan bahwa hanya Islamlah yang diridhai oleh Allah SWT. Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. Agama yang didakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat menyelamatkan dunia yang terpecah-pecah dalam berbagai bagian. Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisis yang belum diketahui bagaimana cara mengatasinya. Tidak mudah membahas karakteristik ajaran Islam, karena ruang lingkupnya sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat Islam. Untuk mengkaji secara rinci semua
  • 2. 2 karakteristik ajaran Islam perlu ditelusuri, mulai dari risalah Allah terakhir dan menjadi agama yang diridhai Allah, untuk dunia dan seluruh umat manusia sampai datangnya hari kiamat. Islam adalah agama yang memiliki karakteristik yang khusus dan sempurna, karena ia diturunkan dari yang Maha sempurna. Allah Swt. Menurunkan Islam semata-mata untuk mengangkat, meninggikan, memuliakan, dan menyempurnakan hamba-hamba-Nya. Agar Islam ini terpelihara ajarannya dari perubahan dan tambahan-tambahan, maka seorang Muslim diwajibkan untuk berpegang teguh pada dua pusaka yang sangat mulia, yakni; al-Qur‟an dan Hadits/Sunnah. Oleh karena itu perlu dipahami bahwa Islam adalah agama yang memiliki karakteristik yang universal sehingga mampu menjangkau lapisan masyarakat yang berlainan dan beragam model dan bentuknya; dari ras, suku, bangsa, warna kulit, bahasa, jenis, dan kedudukan. Dan dengan itulah, Islam memberikan banyak solusi dalam berbagai kehidupan di sepanjang zaman. Dan inilah yang merupakan karakteristik dari ajaran Islam yang hakiki. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Karakteristik Agama Islam dan kedudukannya diantara agama didunia”. Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada : 1. Pengertian Agama Islam 2. Karakteristik Islam 3. Kedudukan Islam diantara agama didunia 4. Islam dan pluralisme agama
  • 3. 3 Tujuan Masalah 1. Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama. Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah : 2. Untuk mengetahui pengertian Agama Islam 3. Untuk mengetahui karakteristik Agama Islam 4. Untuk mengetahui kedudukan Agama Islam diantara agama didunia 5. Untuk mengetahui Islam dan pluralisme agama BAB II
  • 4. 4 Pembahasan Pengertian Agama Islam Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, baik dalam hal „aqidah, syari‟at, ibadah, muamalah dan lainnya. Allah SWT menyuruh manusia untuk menghadap dan masuk ke agama fitrah. Allah SWT berfirman : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Islam, sesuai fitrah Allah SWT yang Dia telah menciptakan manusia menurut fitrah itu”. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah seorang bayi dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi”. Tidak mungkin Allah SWT yang telah menciptakan manusia, kemudian Allah SWT memberikan beban kepada hamba-hamba-Nya apa yang mereka tidak sanggup lakukan. Islam (bahasa Arab, al-islam) “berserah diri kepada Tuhan”) adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Agama ini termasuk agama samawi (agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah. Umat Muslim percaya bahwa Allah SWT menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, seperti Nabi Adam as, Nuh as, Ibrahim as, Musa as, Isa as, dan nabi lainnya yang diakhiri oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagai nabi dan rasul utusan Allah terakhir sepanjang masa (khataman-nabiyyin). Umat Islam juga meyakini Al-Qur‟an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (QS Al- Baqarah:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan Al-Quran hingga akhir zaman dalam suatu ayat.
  • 5. 5 Umat Islam juga percaya bahwa Islam adalah agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Nabi Adam as, dengan demikian tentu saja Nabi Ibrahim as juga menganut Islam (QS Al-Baqarah:130-132) 2:130. Agama dari Bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata “A”/tidak dan “gama”/kacau. Agama adalah peraturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan serta mengantar mereka hidup dalam keteraturan dan ketertiban. Bahasa Bali Agama= aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan. Igama= Hubungan manusia dengan Tuhan/Dewa. Ugama= Hubungan manusia dengan sesamanya. Bahasa Arab = Din = menggambarkan hubungan antara dua pihak yang satu lebih tinggi kedudukannya dari yang lain. Definisi Agama Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus dipatuhi Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia Kepercayaan kepada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu Suatu sistem tingkah laku (code of conduct) yang berasal dari kekuatan gaib Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber dari kekuatan gaib. Kesulitan Mendefinisikan Agama Pengalaman agama adalah soal batini, subjektif dan sangat individualis sifatnya. Tidak ada orang yang begitu bersemangat dan emosional dari pada orang yang membicarakan agama. Konsepsi tentang agama dipengaruhi oleh tujuan dari orang yang mendefinisikan agama.
  • 6. 6 Ada dua sisi yang dapat kita gunakan untuk memahami pengertian agama Islam, yaitu sisi kebahasaan dan sisi peristilahan. Kedua sisi pengertian tentang ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. Dengan demikian, perkataan Islam sudah meng¬gambarkan kodrat manusia sebagai makhluk yang tunduk dan patuh kepada "I'uhan”. Keadaan ini membawa pada timbulnya pemahaman terhadap orang yang tidak patuh dan tunduk sebagai wujud dari penolakan terhadap fitrah dirinya sendiri. Demikianlah pengertian Islam dari segi kebahasaan sepanjang yang dapat kita pahami dari berbagai sumber yang dikemukakan para ahli. Karakteristik Islam Sebagai muslim, kita tentu ingin menjadi muslim yang sejati. Untuk itu, seorang muslim harus menjalankan ajaran Islam secara kaffah (total, menyeluruh), bukan hanya mementingkan satu aspek dari ajaran Islam lalu mengabaikan aspek yang lainnya. Oleh karena itu, pemahaman kita terhadap ajaran Islam secara syamil (menyeluruh) dan kamil (sempurna) menjadi satu keharusan. Disinilah letak pentingnya kita memahami karakteristik atau ciri-ciri khas ajaran Islam dengan baik. Islam menyebutkan bahwa karakteristik ajaran Islam itu terdiri dari tujuh hal penting yang tidak terdapat dalam agama lain, dan ini pula yang menjadi salah satu sebab mengapa hingga sekarang ini begitu banyak orang yang tertarik kepada Islam sehingga mereka menyatakan diri masuk ke dalam Islam. Ini pula yang menjadi sebab, mengapa hanya Islam satu-satunya agama yang tidak “takut” dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, ketujuh karakteristik ajaran Islam sangat penting untuk kita pahami.
  • 7. 7 1. Robbaniyyah. Allah Swt merupakan Robbul alamin (Tuhan semesta alam), disebut juga dengan Rabbun nas (Tuhan manusia) dan banyak lagi sebutan lainnya. Kalau karakteristik Islam itu adalah Robbaniyyah, itu artinya bahwa Islam merupakan agama yang bersumber dari Allah Swt, bukan dari manusia, sedangkan Nabi Muhammad Saw tidak membuat agama ini, tapi beliau hanya menyampaikannya. Karenanya, dalam kapasitasnya sebagai Nabi, beliau berbicara berdasarkan wahyu yang diturunkan kepadanya, Allah berfirman dalam Surah An-Najm : 3-4 yang artinya: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya, ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” Karena itu, ajaran Islam sangat terjamin kemurniannya sebagaimana Allah telah menjamin kemurnian Al- Qur‟an, Allah berfirman dalam Surah Al-Hijr : 9 yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur‟an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” Disamping itu, seorang muslim tentu saja harus mengakui Allah Swt sebagai Rabb (Tuhan) dengan segala konsekuensinya, yakni mengabdi hanya kepada-Nya sehingga dia menjadi seorang yang rabbani dari arti memiliki sikap dan prilaku dari nilai-nilai yang datang dari Allah Swt, Allah berfirman dalam Surah Al-Imran : 79 yang artinya: “Tidak wajar bagi manusia yang Allah berikan kepadanya Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia, „hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku, bukan penyembah Allah‟, tapi dia berkata, „hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan kamu tetap mempelajarinya.” Insaniyyah Islam merupakan agama yang diturunkan untuk manusia, karena itu Islam merupakan satu- satunya agama yang cocok dengan fitrah manusia. Pada dasarnya, tidak ada satupun ajaran Islam yang bertentangan dengan jiwa manusia. Seks misalnya, merupakan satu kecenderungan jiwa manusia untuk dilampiaskan, karenanya Islam tidak melarang manusia untuk melampiaskan keinginan seksualnya selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. Prinsipnya, manusia itu kan punya kecenderungan untuk cinta pada harta, tahta, wanita dan segala hal yang bersifat duniawi, semua itu tidak dilarang di dalam Islam, namun harus diatur keseimbangannya
  • 8. 8 dengan kenikmatan ukhrawi, Allah berfirman dalam Surah Al-Qashash : 77 yang artinya:”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu di dunia dan berbuat baikklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Syumuliyah Islam merupakan agama yang lengkap, tidak hanya mengutamakan satu aspek lalu mengabaikan aspek lainnya. Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari konsep Islam dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari urusan pribadi, keluarga, masyarakat sampai pada persoalan-persoalan berbangsa dan bernegara. Kesyumuliyahan Islam tidak hanya dari segi ajarannya yang rasional dan mudah diamalkan, tapi juga keharusan menegakkan ajaran Islam dengan metodologi yang islami. Karena itu, di dalam Islam kita dapati konsep tentang dakwah, jihad dan sebagainya. Dengan demikian, segala persoalan ada petunjuknya di dalam Islam, Allah berfirman dalam Surah An-Nahl : 89 yang artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu al kitab (Al-Qur‟an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” Al Waqi’iyyah Karakteristik lain dari ajaran Islam adalah al waqi‟iyyah (realistis), ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang dapat diamalkan oleh manusia atau dengan kata lain dapat direalisir dalam kehidupan sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh manusia meskipun mereka berbeda latar belakang, kaya, miskin, pria, wanita, dewasa, remaja, anak-anak, berpendidikan tinggi, berpendidikan rendah, bangsawan, rakyat biasa, berbeda suku, adat istiadat dan sebagainya. Disamping itu, Islam sendiri tidak bertentangan dengan realitas perkembangan zaman bahkan Islam menjadi satu-satunya agama yang mampu menghadapi dan mengatasi dampak negatif dari kemajuan zaman. Ini berarti, Islam agama yang tidak takut dengan kemajuan zaman.
  • 9. 9 Al Wasathiyah. Di dunia ini ada agama yang hanya menekankan pada persoalan-persoalan tertentu, ada yang lebih mengutamakan masalah materi ketimbang rohani atau sebaliknya. Ada pula yang lebih menekankan aspek logika daripada perasaan dan begitulah seterusnya. Allah Swt menyebutkan bahwa umat Islam adalah ummatan wasathan (umat yang pertengahan), umat yang seimbang dalam beramal, baik yang menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran maupun kebutuhan rohani. Manusia memang membutuhkan konsep agama yang seimbang, hal ini karena tawazun (kesimbangan) merupakan sunnatullah. Di alam semesta ini terdapat siang dan malam, gelap dan terang, hujan dan panas dan begitulah seterusnya sehingga terjadi keseimbangan dalam hidup ini. Dalam soal aqidah misalnya, banyak agama yang menghendaki keberadaan Tuhan secara konkrit sehingga penganutnya membuat simbol-simbol dalam bentuk patung. Islam mempunyai konsep bahwa Tuhan merupakan sesuatu yang ada, namun adanya tidak bisa dilihat dengan mata kepala kita, keberadaannya bisa dibuktikan dengan adanya alam semesta ini yang konkrit, maka ini merupakan konsep ketuhanan yang seimbang. Begitu pula dalam masalah lainnya seperti peribadatan, akhlak, hukum dan sebagainya. Al Wudhuh Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam adalah konsepnya yang jelas (Al Wudhuh). Kejelasan konsep Islam membuat umatnya tidak bingung dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam, bahkan pertanyaan umat manusia tentang Islam dapat dijawab dengan jelas, apalagi kalau pertanyaan tersebut mengarah pada maksud merusak ajaran Isla itu sendiri. Dalam masalah aqidah, konsep Islam begitu jelas sehingga dengan aqidah yang mantap, seorang muslim menjadi terikat pada ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Konsep syari‟ah atau hukumnya juga jelas sehingga umat Islam dapat melaksanakan peribadatan dengan baik dan mampu membedakan antara yang haq dengan yang bathil, begitulah seterusnya dalam ajaran Islam yang serba jelas, apalagi pelaksanaannya dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
  • 10. 10 Al Jam’u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah. Di dalam Islam, tergabung juga ajaran yang permanen dengan yang fleksibel (al jam‟u baina ats tsabat wa al muruunah). Yang dimaksud dengan yang permanen adalah hal-hal yang tidak bisa diganggu gugat, dia mesti begitu, misalnya shalat lima waktu yang mesti dikerjakan, tapi dalam melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel, misalnya bila seorang muslim sakit dia bisa shalat dengan duduk atau berbaring, kalau dalam perjalanan jauh bisa dijama‟ dan diqashar dan bila tidak ada air atau dengan sebab-sebab tertentu, berwudhu bisa diganti dengan tayamum. Ini berarti, secara prinsip Islam tidak akan pernah mengalami perubahan, namun dalam pelaksanaannya bisa saja disesuaikan dengan situasi dan konsidinya, ini bukan berarti kebenaran Islam tidak mutlak, tapi yang fleksibel adalah teknis pelaksanaannya. Dengan demikian, menjadi jelas bagi kita bahwa, Islam merupakan satu-satunya agama yang sempurna dan kesempurnaan itu memang bisa dirasakan oleh penganutnya yang setia. Kedudukan Islam diantara agama didunia Sebelum Islam datang ke dunia ini, telah terdapat sejumlah agama yang dianut oleh umat manusia. Para ahli Ilmu Perbandingan Agama membagi agama secara garis besar kedalam dua bagian. Pertama, kelompok agama yang diturunkan oleh Tuhan melalui wahyu-wahyunya sebagaimana termaksud dalam kitab suci Al-quran. Kedua, kelompok agama yang didasarkan pada hasil renungan mendalam dari tokoh yang membawanya sebagaimanaterdokumentasikan dalam kitab suci yang disusunnya. Islam adalah agama yang terakhir di antara agama besar di duniayang semuanya merupakan kekuatan raksasa yang menggerakkan revolusi dunia, dan mengubah nasib sekalian bangsa. Selain itu, Islam bukan saja agama yang terakhir melainkan agama yang melengkapi segala-galanya dan mencakup sekalian agama yang datang sebelumnya. Mengenai kedudukan Islam terhadap agama-agama yang datang sebelumnya dapat dikemukakan sebagai berikut : Pertama, dapat dari ciri khas agama islam yang paling menonjol yaitu bahwa Islam menyuruh para pemeluknya agar beriman dan mempercayai bahwa seklian agama besar di dunia yang
  • 11. 11 dating sebelumnya diturunkan dan diwahyukan oleh Allah. Didalam Al-quran dijumpai ayat-ayat yang menyuruh umat Islam mengakui Agama agama yang diturunkan sebelumnya sebagian dari rukun iman. Berdasarkan ayat – ayat tersebut terlihat dengan jelas bahwa posisi Islam di antara agama-agama lainnya dari sudut keyakinan adalah agama yang menyakini dan mempercayai agama-agama yang dibawa oleh para rasul sebelumnya. Dengan demikian orang Islam bukan saja beriman kepada NabiMuhammad SAW, melainkan beriman kepada semua nabi.menurut ajaran Al-quran yang terang benderang, bahwa semua bangsa telah kedatangan Nabi tidak ada satu umat, melainkan seorang juru ingat telah berlalu di kalangan mereka. Dengan demikian orang Islam adalah orang yang beriman kepada para nabi dan Kitab Suci dari semua bangsa. Karena itu didalam Agama Islam mengakui kitab yang dibawa agama sebelumnya, namun tidak wajib mengikutinya karena, ajaran dalam kitab tersebut telah disempurnakan oleh Al Qur'an. Bahkan pemimpin agama sebelum Islam datang telah mengetahui akan datangnya ajaran yang akan menyempurnakan ajaran yangmereka bawa. Kedua, posisi Islam di antara agama-agama besar di dunia dapat pula dilihat dari ciri khas agama Islam yang memberinya kedudukan istimewa diantara sekalian agama. Selain menjadi agama yang terakhir dan yang meliput semuanya, Islam adalah pernyataaan kehendak Ilahi yang sempurna. Ketiga, posisi Islam diantara agama-agama lainya dapat dilihatdari peran yang dimainkannya. Dalam hubungan ini agama Islam memiliki tugas besar, yaitu : 1. Mendatangkan perdamaian dunia dengan membentuk persaudaraan diantara sekalian agama di dunia 2. Menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agamayang telah ada sebelumnya 3. Memperbaiki kesalahankesalahan yang diperbuat oleh parapenganut agama sebelumnya yang kemudian dimasukkan kedalam agamanya itu 4. Mengerjakan kebenaran abadi yang sebelumnya tak pernahdiajarkan, berhubung keadaan bangsa atau umat pada waktu itumasih dalam tarap permulaan dari tingkat perkembanganmereka dan yang terakhir ialah memenuhi segala kebutuhanmoral dan rohani bagi umat manusia yang selalu bergerak maju.
  • 12. 12 Keempat, posisi Islam di antara agama-agama lain dapat pula dilihat dari adanya unsur pembaruan didalamnya. Kelima, Posisi agama Islam terhadap agama-agama lainnya dapat dilihat dari dua sifat yang yang dimiliki oleh ajaran Islam, yaitu akomodatif dan persuasif. Islam berada di posisi anti klimaks dimana banyak umat Islam yang acuh tak acuh terhadap ajaran agama Islam yang seharusnya bisa membawa kearah kehidupan yang lebih baik. Hal tersebut diperparah dengan anggapan miring yang tercitrakan oleh orientalis barat terhadap ajaran Islam. Hal ini disebabkan Islam dapat membahayakan sistem yang selama ini mereka anggap menguntungkan mereka secara materil.Anggapan bahwa agama Islam mengajarkan kekerasan dan keterbelakangan terpatri dalam pikiran para orientalis tersebut, namun disatu sisi mereka mengakui kebenaran ajaran Islam yang mereka khawatirkan apabila diterapkan oleh seluruh penduduk di dunia akan menyingkirkan mereka sebagai penguasa peradaban saat ini. Islam dan pluralisme agama Pengertian pluralisme agama Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas, berkaitan dengan penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda, dan dipergunakan dalam cara yang berlain- lainan pula. Ataupun Secara sederhana pluralisme dapat diartikan sebagai paham yang mentoleransi adanya keragaman pemikiran, peradaban, agama, dan budaya. Bukan hanya menoleransi adanya keragaman pemahaman tersebut, tetapi bahkan mengakui kebenaran masing- masing pemahaman, setidaknya menurut logika para pengikutnya. Latar belakang Pluralisme Agama Latar belakang munculnya gerakan Pluralisme, Paham ini muncul akibat reaksi dari tumbuhnya klaim kebenaran oleh masing-masing kelompok terhadap pemikirannya sendiri. Persoalan klaim
  • 13. 13 kebenaran inilah yang dianggap sebagai pemicu lahirnya radikalisasi agama, perang dan penindasan atas nama agama. Konflik horisantal antar pemeluk agama hanya akan selesai jika masing-masing agama tidak menganggap bahwa ajaran agama meraka yang paling benar. Itulah tujuan akhir dari gerakan pluralisme yaitu untuk menghilangkan keyakinan akan klaim kebenaran agama dan paham yang dianut, sedangkan yang lain salah. Bantahan atas Argumen Pluralisme Dengan kemampuan mereka memahami bahasa Arab yang cukup baik, mereka suka memelintir makna ayat sehingga kaum intelektual-awam agama percaya kepada mereka. Jika kita lihat ayat 62 surat al-Baqarah, sekilas memang ayat ini menjelaskan bahwa orang Yahudi jika tetap beriman dan beramal shaleh akan masuk sorga. Orang Nasrani, orang Shabi‟in, selama tetap beriman dan beramal shaleh ia akan masuk sorga. Dalam memahami suatu ayat, para ulama telah menganjurkan agar menggunakan riwayat turunnya ayat, yang disebut dengan asbab nuzul. Adapun asbab nuzulnya ayat ini adalah; Salman al-Farisi yaitu sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Persia tatkala ia menceritakan kepada Nabi saw kebaikan-kebaikan guru-gurunya dari golongan Nasrani dan Yahudi. Tatkala Salman selesai memuji para sahabatnya, Nabi saw bersabda, “Ya Salman, mereka termasuk ke dalam penduduk neraka.” Selanjutnya, Allah swt menurunkan ayat ini. Lalu hal ini menjadi keimanan orang-orang Yahudi; yaitu, siapa saja yang berpegang teguh terhadap Taurat, serta perilaku Musa as hingga datangnya Isa as (maka ia selamat). Ketika Isa as telah diangkat menjadi Nabi, maka siapa saja yang tetap berpegang teguh kepada Taurat dan mengambil perilaku Musa as, namun tidak memeluk agama Isa as, dan tidak mau mengikuti Isa as, maka ia akan binasa. Demikian pula orang Nashraniy. Siapa saja yang berpegang teguh kepada Injil dan syariatnya Isa as hingga datangnya Muhammad saw, maka ia adalah orang Mukmin yang amal perbuatannya diterima oleh Allah swt. Namun, setelah Mohammad saw datang, siapa saja yang tidak mengikuti Nabi Mohammad saw, dan tetap beribadah seperti perilakunya Isa as dan Injil, maka ia akan mengalami kebinasaan.”
  • 14. 14 Seandainya ide pluralisme agama ini memang diakui di dalam Islam, berarti, tidak ada satupun orang yang dikatakan kafir. Tetapi al-qur‟an dengan sangat tegas menyebut orang ahli kitab yang tidak menerima Islam dengan sebutan kafir. Demikianlah, Islam sama sekali tidak mengakui kebenaran ide pluralisme. Islam hanya mengakui adanya pluralitas agama dan keyakinan. Maknanya Islam hanya mengakui adanya agama dan keyakinan di luar agama islam, serta mengakui adanya identitas agama-agama selain Islam. Islam tidak memaksa pemeluk agama lain untuk masuk Islam. Mereka dibiarkan memeluk keyakinan dan agama mereka. Hanya saja, pengakuan Islam terhadap pluralitas agama tidak boleh dipahami bahwa Islam juga mengakui adanya kebenaran pada agama selain Islam. Islam tetap mengajarkan bahwa agama di luar Islam adalah kesesatan, meskipun diijinkan hidup berdampingan dengan Islam. Akhirnya, pluralisme adalah paham sesat yang bertentangan dengan aqidah Islam. Islam mengajarkan keyakinan bahwa islam sajalah agama yang benar, yang diridlai Allah. Orang yang masih mencari agama selain Islam, ia akan rugi, karena amalnya tidak diterima oleh Allah. Siapapun yang mengakui kebenaran agama selain Islam, atau menyakini bahwa orang Yahudi dan Nashrani masuk ke surga, maka dia telah mengingkari ayat-ayat al-Quran yang tegas dan jelas. Dan pengingkaran tersebut akan berakibat pada batalnya keislaman seseorang. BAB III KESIMPULAN Saran
  • 15. 15 Setelah membahas pendidikan islam yang bertemakan “karakteristik Agama Islam dan kedudukannya diantara agama didunia” maka kami berharap pendidikan islam lebih di utamakan dan di pelajari lebih mendalam, khususnya dalam kehidupan sehari- hari dan menanamkannya pada generasi muda agar syari‟at dan ajaran islam dapat di mengerti dan di pahami oleh generasi muda dalam mengaplikasikannya didalam kehidupan sehari- hari. Pendapat Jadi, Agama Islam di ajarkan untuk dapat membawa manusia ke jalan yang benar dan yang di ridhoi oleh Allah SWT. Agar mereka dapat hidup dengan damai dan sentausa. Islam meliputi banyak aspek yang akan dituju yang akan dilaksanakan oleh umat manusia yang menjalankannya, dan arti dari agama ini sangat bearrti dan berguna bagi manusia karena tidak hanya pada arti melainkan islam mempunyai tujuan, sumber, ruang lingkup dan karakteristik tersendiri yang telah di bahas pada sub bab sebelumnya. Semua aspek tersebut memiliki makna yang sangat luas jika dipahami dengan sungguh – sungguh dan benar. Karena islam bertujuan untuk membimbing manusia ke jalan yang benar maka islam menurunkan Al-quran dan Al-hadist, dengan berpedoman pada Al-quran dan Al-hadist manusia pasti akan menemukan jalan untuk mengatasi masalah hidupnya dan menuntun ke jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.