SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
BUPENA
MEDIA MENGAJAR
UNTUK SMA/MA KELAS X
BAB 1
PENGUKURAN DAN BESARAN FISIKA
Hakikat Ilmu Fisika
 Pada tingkat SMA, sains akan dibagi menjadi tiga disiplin ilmu,
yaitu fisika, biologi, dan kimia.
 Sebagai bagian dari sains, fisika memiliki dimensi proses dan
produk. Produk dari fisika adalah konsep, prinsip, hukum, dan
teori.
 Ilmu fisika mempelajari semua gejala alam yang berupa materi
dalam lingkup ruang dan waktu.
 Di tingkat SMA, ruang lingkup materi fisika meliputi mekanika,
termodinamika, gelombang dan optik, listrik serta magnet, fisika
modern, dan keterkaitan sains, lingkungan, teknologi, serta
masyarakat.
Ilmu Fisika
Sumber: pxhere.com
Hakikat Ilmu Fisika
 Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai benda-benda
seperti pada gambar disamping, yang merupakan hasil
penerapan ilmu fisika dalam bidang teknologi.
 Peranan ilmu fisika dalam kehidupan tidak bisa lepas dari
peranan ilmu lain yang terkait, sebagai contoh handphone.
Handphone merupakan hasil teknologi yang dikembangkan
berdasarkan ilmu listrik dan magnet.
Penerapan Fisika Dalam Kehidupan
Sumber: pxhere.com
 Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk
memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan
terkontrol.
 Cara kerja yang digunakan untuk memecahkan masalah
dengan menerapkan metode ilmiah disebut kerja ilmiah.
 Proses metode ilmiah, di antaranya merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis, merancang dan melakukan
percobaan, menyajikan serta mengolah data, dan menarik
simpulan.
Metode Ilmiah
Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja
Sumber: commons.wikimedia.org
 Rumusan masalah dapat ditentukan dengan mengubah
tujuan percobaan menjadi kalimat tanya. Biasanya,
menggunakan kata tanya bagaimana, mengapa, atau berapa.
 Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan
masalah yang memuat variabel terikat dan variabel bebas.
 Variabel bebas adalah variabel yang diubah-ubah untuk
diketahui pengaruhnya.
 Variabel terikat adalah variabel yang diukur untuk mengetahui
pengaruh dari variabel bebas.
 Agar hubungan variabel terikat dan variabel bebas tersebut
tepat, ada variabel yang harus dijaga tetap, variabel ini
dinamakan variabel kontrol.
Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja
Sumber: pexels.com
 Dalam penyajian data sebaiknya dalam bentuk tabel, yang
kolomnya minimal memuat variabel bebas dan variabel
terikat.
 Dalam pengolahan data, untuk menyelidiki hubungan
antarbesaran digunakan metode grafik, sedangkan untuk
mengukur suatu besaran digunakan metode perhitungan
statistik.
 Pengolahan data dan menarik simpulan dipengaruhi oleh
tujuan percobaan.
Penyajian Data
Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja
Sumber: pexels.com
 Laboratorium adalah ruangan yang dilengkapi dengan peralatan
untuk melakukan percobaan.
 Saat bekerja di laboratorium, ada hal-hal yang perlu diperhatikan
untuk keamanan dankeselamatan kerja, di antaranya sebagai
berikut:
a. Terkait api dan benda panas.
b. Bahan kimia berbahaya.
c. Alat-alat yang mudah pecah, tajam, atau berat.
d. Prosedur penggunaan alat dan bahan.
e. Perilaku yang harus dilakukan peserta didik.
Labotarium IPA
Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja
Sumber: pexels.com
Besaran dan Satuan
 Pada gambar di samping terlihat seseorang yang sedang
mengukur dengan penggaris. Kegiatan tersebut dinamakan
kegiatan mengukur.
 Berdasarkan satuannya, besaran dibagi menjadi dua jenis,
yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Mengukur
Sumber: freepik.com
Besaran dan Satuan
 Besaran pokok adalah besaran yang satuannya
sudah ditentukan terlebih dahulu.
 Besaran turunan adalah besaran yang satuannya
diturunkan dari satuan besaran-besaran pokok
penyusunnya. Salah satu contoh besaran turunan
adalah percepatan, luas permukaan, volume,
kecepatan, dan gaya.
Besaran
Sumber: pexels.com
Konversi Satuan dan Dimensi
 Dari banyaknya sistem satuan yang ada,
diperlukan sistem yang berlaku universal, sistem
ini dinamakan Sistem Internasional (SI).
 Untuk menyesuaikan berbagai sistem satuan,
diperlukan konversi satuan. Perhatikan gambar
mistar berikut yang memiliki konversi sentimeter
dan inci.
Sistem Satuan
Sumber: pixabay.com
Konversi Satuan dan Dimensi
 Untuk nilai besaran yang terlalu kecil atau terlalu
besar dapat ditulis dalam bentuk notasi ilmiah.
 Notasi ilmiah adalah penulisan bentuk baku 10
pangkat.
Bentuk umum: 𝑥 = 𝛼 × 10𝑛
dengan1 ≤ 𝛼 < 10
Notasi Ilmiah
Sumber: pexels.com
Angka Penting
 Angka penting merupakan semua angka hasil pengukuran
yang menunjukkan ketelitian pengukuran tersebut.
 Angka penting memuat angka pasti dan angka taksiran.
 Angka pasti diperoleh dari penunjukan angka oleh skala
terakhir alat ukur.
 Angka taksiran diperoleh dari hasil perkiraan kelebihan skala
dalam pengukuran.
 Penjumlahan dan pengurangan angka penting yang
melibatkan angka taksiran akan menghasilkan angka
taksiran.
Sumber: pexels.com
Angka Penting
 Angka pasti ± angka pasti = angka pasti
 Angka pasti ± angka taksiran = angka taksiran
 Angka taksiran ± angka taksiran = angka taksiran
 Hasil penjumlahan dan pengurangan harus dibulatkan
sehingga hanya memuat satu angka taksiran.
Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting
Angka Penting
 Perkalian dan pembagian angka penting dilakukan seperti operasi bilangan
biasa, tetapi hasilnya harus memuat satu angka taksiran. Artinya, hasil
operasi perkalian dan pembagian akan memiliki jumlah angka penting sama
dengan jumlah angka penting yang lebih sedikit.
 Perkalian dan pembagian angka penting dilakukan seperti operasi bilangan
biasa.
 Hasil operasinya harus memuat satu angka taksiran.
 Hasil operasinya memiliki jumlah angka penting sama dengan angka
penting yang jumlahnya paling sedikit.
Perkalian dan Pembagian Angka Penting
Ketelitian dan Ketepatan Pengukuran
 Faktor-faktor yang memengaruhi ketelitian pengukuran, di antaranya adalah
kepekaan alat ukur, kalibrasi alat ukur, posisi pengamatan, keadaan tempat
pengamatan, dan pengukuran berulang.
Sumber: pixabay.com
Ketelitian dan Ketepatan Pengukuran
 Ketepatan (presisi) pengukuran didefinisikan sebagai suatu
aspek yang menyatakan seberapa konsistennya hasil dari
suatu pengukuran berulang.
 Ketepatan suatu pengukuran dapat dilihat dari selisih antar
data hasil pengukuran, sehingga yang digunakan
pembanding adalah data-data hasil pengukuran itu sendiri.
Makin kecil selisih antar data, ketepatan pengukuran akan
makin tinggi.
Ketepatan
Sumber: pexels.com
Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup,
dan Neraca
 Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur panjang.
 Hasil pembacaan skalanya, yaitu sebagai berikut:
Hasil pengukuran (x) = skala utama (𝑥0) + (skala nonius (n) ∙ ketelitian).
(x) = (𝑥0) + (n ∙ ketelitian)
 Penggunaan jangka sorong, diantaranya untuk mengukur diameter luar, diameter
dalam pipa berongga, dan kedalaman pipa atau lubang.
Jangka Sorong
Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup,
dan Neraca
 Alat ukur panjang lainnya selain jangka sorong adalah mikrometer sekrup.
 Hasil pembacaan skalanya yaitu, sebagai berikut:
Hasil pengukuran (x) = skala utama (𝑥0) + (skala nonius (n) ∙ ketelitian).
x = 𝑥0 + (n ∙ 0,01 mm)
Mikrometer Sekrup
Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup,
dan Neraca
 Alat ukur massa dinamakan neraca.
 Contoh neraca, di antaranya timbangan (ketelitian 0,1
ons), neraca pegas (ketelitian 1 g), neraca tiga lengan
(ketelitian 0,1 g),dan neraca analitik (ketelitian 1 mg).
 Adapun hasil pengukuran massa menggunakan neraca
sama dengan jumlah pendudukan skalanya
Neraca
Sumber: commons.wikimedia.org
Analisis Data Hasil Pengukuran
 Terdapat dua jenis analisis data ,yaitu analisis hubungan
antarbesaran dan analisis pengukuran suatu besaran.
 Analisis hubungan antarbesaran bertujuan untuk
menyelidiki hubungan antarbesaran yang dinamakan
variabel bebas dan variabel terikat.
 Analisis hubungan antarbesaran dapat dilanjutkan
dengan menentukan rumus fisika. Sumber: pixabay.com
Analisis Data Hasil Pengukuran
 Metode yang dapat digunakan adalah analisis grafik.
 VariabeI bebas digambarkan sebagai sumbu horizontal
dan variabel terikat diatur sebagai sumbu vertikal.
 Setelah dibuat plot titik-titik data, dilanjutkan membuat
kecenderungan kurvanya.
 Pada umumnya, diatur agar kurva yang diperoleh
cenderung linear dan naik, sehingga memenuhi
hubungan sebanding atau berbanding lurus.
Analisis Grafik
Sumber: pixabay.com
Analisis Data Hasil Pengukuran
 Membuat tabel dengan kolom minimal memuat nomor
data, variabel bebas, variabel terikat, besaran yang
diukur (misalnya 𝑥), dan ditambah 𝑥2
.
 Menghitung nilai rata-rata besarannya (𝑥).
 Menghitung nilai ketidakpastian pengukuran dengan
menghitung nilai standar deviasi (Δ𝑥).
 Menyusun simpulan dengan menentukan nilai besaran
dalam bentuk seperti berikut.
𝑥 = 𝑥 ± Δ𝑥
Langkah-Langkah Analisis
Sumber: pixabay.com

More Related Content

Similar to Bab 1 Pengukuran dan Besaran Fisika.pptx

BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptxBAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptxAnaFizha
 
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptxBAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptxumiinayah1
 
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptxPPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptxkurniafebrianti3
 
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptxBAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptxFennyAndriani4
 
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Jeremi Mitchell
 
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxBab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxssuser8403d0
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPotpotya Fitri
 
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfAgathaHaselvin
 
Pengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingPengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingLhiya XiaoLing
 
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerang
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerangModul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerang
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerangAndhikaHartanty
 

Similar to Bab 1 Pengukuran dan Besaran Fisika.pptx (20)

BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptxBAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
 
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptxBAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
 
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptxPPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
 
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptxBAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
BAB 1- HAKIKAT FISIKA.pptx
 
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
 
Materi fisika sma x bab 1
Materi fisika sma x bab 1Materi fisika sma x bab 1
Materi fisika sma x bab 1
 
Materi fisika sma x bab 1
Materi fisika sma x bab 1Materi fisika sma x bab 1
Materi fisika sma x bab 1
 
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxBab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
 
EBOOK FISIKA PENGUKURAN.pptx
EBOOK FISIKA PENGUKURAN.pptxEBOOK FISIKA PENGUKURAN.pptx
EBOOK FISIKA PENGUKURAN.pptx
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Alat ukur 2
Alat ukur 2Alat ukur 2
Alat ukur 2
 
Bab 1 fisika
Bab 1 fisikaBab 1 fisika
Bab 1 fisika
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokok
 
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
 
1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran
 
1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran
 
Pengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingPengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka penting
 
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerang
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerangModul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerang
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerang
 
besaran-dan-satuan.ppt
besaran-dan-satuan.pptbesaran-dan-satuan.ppt
besaran-dan-satuan.ppt
 
BAB II
BAB IIBAB II
BAB II
 

Recently uploaded

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 

Bab 1 Pengukuran dan Besaran Fisika.pptx

  • 2. BAB 1 PENGUKURAN DAN BESARAN FISIKA
  • 3. Hakikat Ilmu Fisika  Pada tingkat SMA, sains akan dibagi menjadi tiga disiplin ilmu, yaitu fisika, biologi, dan kimia.  Sebagai bagian dari sains, fisika memiliki dimensi proses dan produk. Produk dari fisika adalah konsep, prinsip, hukum, dan teori.  Ilmu fisika mempelajari semua gejala alam yang berupa materi dalam lingkup ruang dan waktu.  Di tingkat SMA, ruang lingkup materi fisika meliputi mekanika, termodinamika, gelombang dan optik, listrik serta magnet, fisika modern, dan keterkaitan sains, lingkungan, teknologi, serta masyarakat. Ilmu Fisika Sumber: pxhere.com
  • 4. Hakikat Ilmu Fisika  Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai benda-benda seperti pada gambar disamping, yang merupakan hasil penerapan ilmu fisika dalam bidang teknologi.  Peranan ilmu fisika dalam kehidupan tidak bisa lepas dari peranan ilmu lain yang terkait, sebagai contoh handphone. Handphone merupakan hasil teknologi yang dikembangkan berdasarkan ilmu listrik dan magnet. Penerapan Fisika Dalam Kehidupan Sumber: pxhere.com
  • 5.  Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan terkontrol.  Cara kerja yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan menerapkan metode ilmiah disebut kerja ilmiah.  Proses metode ilmiah, di antaranya merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, merancang dan melakukan percobaan, menyajikan serta mengolah data, dan menarik simpulan. Metode Ilmiah Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja Sumber: commons.wikimedia.org
  • 6.  Rumusan masalah dapat ditentukan dengan mengubah tujuan percobaan menjadi kalimat tanya. Biasanya, menggunakan kata tanya bagaimana, mengapa, atau berapa.  Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah yang memuat variabel terikat dan variabel bebas.  Variabel bebas adalah variabel yang diubah-ubah untuk diketahui pengaruhnya.  Variabel terikat adalah variabel yang diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas.  Agar hubungan variabel terikat dan variabel bebas tersebut tepat, ada variabel yang harus dijaga tetap, variabel ini dinamakan variabel kontrol. Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja Sumber: pexels.com
  • 7.  Dalam penyajian data sebaiknya dalam bentuk tabel, yang kolomnya minimal memuat variabel bebas dan variabel terikat.  Dalam pengolahan data, untuk menyelidiki hubungan antarbesaran digunakan metode grafik, sedangkan untuk mengukur suatu besaran digunakan metode perhitungan statistik.  Pengolahan data dan menarik simpulan dipengaruhi oleh tujuan percobaan. Penyajian Data Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja Sumber: pexels.com
  • 8.  Laboratorium adalah ruangan yang dilengkapi dengan peralatan untuk melakukan percobaan.  Saat bekerja di laboratorium, ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan dankeselamatan kerja, di antaranya sebagai berikut: a. Terkait api dan benda panas. b. Bahan kimia berbahaya. c. Alat-alat yang mudah pecah, tajam, atau berat. d. Prosedur penggunaan alat dan bahan. e. Perilaku yang harus dilakukan peserta didik. Labotarium IPA Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja Sumber: pexels.com
  • 9. Besaran dan Satuan  Pada gambar di samping terlihat seseorang yang sedang mengukur dengan penggaris. Kegiatan tersebut dinamakan kegiatan mengukur.  Berdasarkan satuannya, besaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Mengukur Sumber: freepik.com
  • 10. Besaran dan Satuan  Besaran pokok adalah besaran yang satuannya sudah ditentukan terlebih dahulu.  Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran-besaran pokok penyusunnya. Salah satu contoh besaran turunan adalah percepatan, luas permukaan, volume, kecepatan, dan gaya. Besaran Sumber: pexels.com
  • 11. Konversi Satuan dan Dimensi  Dari banyaknya sistem satuan yang ada, diperlukan sistem yang berlaku universal, sistem ini dinamakan Sistem Internasional (SI).  Untuk menyesuaikan berbagai sistem satuan, diperlukan konversi satuan. Perhatikan gambar mistar berikut yang memiliki konversi sentimeter dan inci. Sistem Satuan Sumber: pixabay.com
  • 12. Konversi Satuan dan Dimensi  Untuk nilai besaran yang terlalu kecil atau terlalu besar dapat ditulis dalam bentuk notasi ilmiah.  Notasi ilmiah adalah penulisan bentuk baku 10 pangkat. Bentuk umum: 𝑥 = 𝛼 × 10𝑛 dengan1 ≤ 𝛼 < 10 Notasi Ilmiah Sumber: pexels.com
  • 13. Angka Penting  Angka penting merupakan semua angka hasil pengukuran yang menunjukkan ketelitian pengukuran tersebut.  Angka penting memuat angka pasti dan angka taksiran.  Angka pasti diperoleh dari penunjukan angka oleh skala terakhir alat ukur.  Angka taksiran diperoleh dari hasil perkiraan kelebihan skala dalam pengukuran.  Penjumlahan dan pengurangan angka penting yang melibatkan angka taksiran akan menghasilkan angka taksiran. Sumber: pexels.com
  • 14. Angka Penting  Angka pasti ± angka pasti = angka pasti  Angka pasti ± angka taksiran = angka taksiran  Angka taksiran ± angka taksiran = angka taksiran  Hasil penjumlahan dan pengurangan harus dibulatkan sehingga hanya memuat satu angka taksiran. Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting
  • 15. Angka Penting  Perkalian dan pembagian angka penting dilakukan seperti operasi bilangan biasa, tetapi hasilnya harus memuat satu angka taksiran. Artinya, hasil operasi perkalian dan pembagian akan memiliki jumlah angka penting sama dengan jumlah angka penting yang lebih sedikit.  Perkalian dan pembagian angka penting dilakukan seperti operasi bilangan biasa.  Hasil operasinya harus memuat satu angka taksiran.  Hasil operasinya memiliki jumlah angka penting sama dengan angka penting yang jumlahnya paling sedikit. Perkalian dan Pembagian Angka Penting
  • 16. Ketelitian dan Ketepatan Pengukuran  Faktor-faktor yang memengaruhi ketelitian pengukuran, di antaranya adalah kepekaan alat ukur, kalibrasi alat ukur, posisi pengamatan, keadaan tempat pengamatan, dan pengukuran berulang. Sumber: pixabay.com
  • 17. Ketelitian dan Ketepatan Pengukuran  Ketepatan (presisi) pengukuran didefinisikan sebagai suatu aspek yang menyatakan seberapa konsistennya hasil dari suatu pengukuran berulang.  Ketepatan suatu pengukuran dapat dilihat dari selisih antar data hasil pengukuran, sehingga yang digunakan pembanding adalah data-data hasil pengukuran itu sendiri. Makin kecil selisih antar data, ketepatan pengukuran akan makin tinggi. Ketepatan Sumber: pexels.com
  • 18. Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Neraca  Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur panjang.  Hasil pembacaan skalanya, yaitu sebagai berikut: Hasil pengukuran (x) = skala utama (𝑥0) + (skala nonius (n) ∙ ketelitian). (x) = (𝑥0) + (n ∙ ketelitian)  Penggunaan jangka sorong, diantaranya untuk mengukur diameter luar, diameter dalam pipa berongga, dan kedalaman pipa atau lubang. Jangka Sorong
  • 19. Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Neraca  Alat ukur panjang lainnya selain jangka sorong adalah mikrometer sekrup.  Hasil pembacaan skalanya yaitu, sebagai berikut: Hasil pengukuran (x) = skala utama (𝑥0) + (skala nonius (n) ∙ ketelitian). x = 𝑥0 + (n ∙ 0,01 mm) Mikrometer Sekrup
  • 20. Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Neraca  Alat ukur massa dinamakan neraca.  Contoh neraca, di antaranya timbangan (ketelitian 0,1 ons), neraca pegas (ketelitian 1 g), neraca tiga lengan (ketelitian 0,1 g),dan neraca analitik (ketelitian 1 mg).  Adapun hasil pengukuran massa menggunakan neraca sama dengan jumlah pendudukan skalanya Neraca Sumber: commons.wikimedia.org
  • 21. Analisis Data Hasil Pengukuran  Terdapat dua jenis analisis data ,yaitu analisis hubungan antarbesaran dan analisis pengukuran suatu besaran.  Analisis hubungan antarbesaran bertujuan untuk menyelidiki hubungan antarbesaran yang dinamakan variabel bebas dan variabel terikat.  Analisis hubungan antarbesaran dapat dilanjutkan dengan menentukan rumus fisika. Sumber: pixabay.com
  • 22. Analisis Data Hasil Pengukuran  Metode yang dapat digunakan adalah analisis grafik.  VariabeI bebas digambarkan sebagai sumbu horizontal dan variabel terikat diatur sebagai sumbu vertikal.  Setelah dibuat plot titik-titik data, dilanjutkan membuat kecenderungan kurvanya.  Pada umumnya, diatur agar kurva yang diperoleh cenderung linear dan naik, sehingga memenuhi hubungan sebanding atau berbanding lurus. Analisis Grafik Sumber: pixabay.com
  • 23. Analisis Data Hasil Pengukuran  Membuat tabel dengan kolom minimal memuat nomor data, variabel bebas, variabel terikat, besaran yang diukur (misalnya 𝑥), dan ditambah 𝑥2 .  Menghitung nilai rata-rata besarannya (𝑥).  Menghitung nilai ketidakpastian pengukuran dengan menghitung nilai standar deviasi (Δ𝑥).  Menyusun simpulan dengan menentukan nilai besaran dalam bentuk seperti berikut. 𝑥 = 𝑥 ± Δ𝑥 Langkah-Langkah Analisis Sumber: pixabay.com