Dokumen tersebut membahas tentang cinta kasih (metta) dalam perspektif agama Buddha. Terdapat penjelasan mengenai cara mengembangkan metta melalui meditasi, serta pahala-pahala yang diperoleh dari meditasi metta seperti tidur nyenyak, bangun segar, dilindungi dewa, dan terlahir di alam brahma. Dokumen juga menyinggung tentang bahaya kemelekatan yang berlebihan pada orang yang dicintai.
2. Kata "cinta" adalah satu kata
yang dapat membuat orang
(terutama muda-mudi) yang
yang mengucapkan, mendengar
dan mengalaminya, akan
merasakan berbagai macam
perasaan. Persoalan cinta selalu
menarik untuk dibahas dan
mungkin "cinta" adalah satu hal
yang tak akan pernah habis
untuk dibicarakan.
3. Sejarah Valentine Days
• Menurut data dari Ensiklopedi Katolik, nama
Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga
martir atau santo (orang suci) yang berbeda.
• Hubungan antara ketiga martir ini dengan
hari raya kasih sayang (valentine) tidak jelas.
Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496,
menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada
yang diketahui mengenai martir-martir ini
namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai
hari raya peringatan santo Valentinus. Ada
yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I
sengaja menetapkan hal ini untuk
mengungguli hari raya Lupercalia yang
dirayakan pada tanggal 15 Februari.
4. • Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus,
diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian
ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja
Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah
ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI
pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah
ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti
dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah
altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus
diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan
mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
• Hari raya Valentine Days ini dihapus dari kalender gerejawi
pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih
luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak
jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja.
Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
5. • Hari raya Metta dirayakan pada bulan
Januari, dan hari raya ini jatuh tepat pada
tanggal 1 Januari. Hari raya Metta ini tidak
ada hubungan dengan kehidupan Sang
Buddha Gotama.
• Hari raya Metta ini baru ditetapkan pada
tahun 1970 oleh World of Buddhist Council
di Hongkong. Peristiwa ini terjadi
sehubungan dengan peresmian sebuah
rumah sakit Buddhis di Hongkong yang
dihadiri oleh umat Buddha dari seluruh
dunia pada tanggal 1 Januari 1970. Dalam
kesempatan ini Perhimpunan Sangha
Sedunia menyatakan bahwa: Rumah sakit
yang bersifat sosial merupakan perwujudan
cinta kasih yang nyata.
6. • Maka seyogianya di dalam memperingati hari
Metta, pikiran kita penuh dengan perbuatan-
perbuatan kemanusiaan dan secara khusus
melaksanakan Metta Bhavana. Pada hari raya
Metta sebaiknya umat Buddha melakukan
kegiatan-kegiatan yang bersifat cinta kasih,
misalnya:
• Tidak melakukan kekerasan, penganiayaan atau
pembunuhan, berpantang makan daging.
• Melakukan kebaktian cinta kasih untuk semua
makhluk hidup terutama yang membutuhkan
kasih sayang.
• Memberikan berbagai jenis dana untuk fakir
miskin, panti asuhan, baik berupa uang atau
kebutuhan lainnya.
• Membebaskan binatang-binatang kembali ke
alam bebas.
10. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata "cinta" berarti: suka
sekali, sayang benar, kasih sekali,
terpikat (antara laki-laki dan
perempuan), ingin sekali, berharap
sekali, rindu, susah hati dan risau.
Dalam KBBI juga terdapat kata
"cintamani" yang berarti intan yang
bertuah atau ular yang mendatangkan
bahagia (terutama dalam percintaan).
11. • mendefinisian empat macam cinta, yaitu:
1. Libido: cinta yang menyangkut seks, nafsu birahi.
2. Eros: dorongan untuk mencintai dan dicintai.
3. Philia: persahabatan, cinta seperti saudara.
4. Agape: cinta yang penuh pengabdian demi orang
lain dengan dasar rasa kemanusiaan.
Cinta memiliki suatu kekuatan yang hebat dan dahsyat, kadang cinta
membuat orang yang mengalaminya merasa bahagia, senang, mabuk
kepayang, dan ah..., berjuta rasanya (menurut lagu). Tetapi, kadang
cinta dapat juga membuat orang kehilangan akal sehat hingga bunuh
diri..
Rollo May, dalam bukunya "Love and
Will"
12. • 1. Tipe Penglihatan
• 2, Tipe Pendengaran
• 3, Tipe Perasaan
Ada 3 Tipe Manusia
13.
14.
15. Bhikkhu Buddhaghosa:
Dalam Visuddhi Magga, menjelaskan
bahwa pada tahap awal Metta tidak
boleh dikembangkan kepada empat jenis
manusia, yaitu:
1. orang yang antipati
2. teman yang amat disayangi
3 orang yang netral
4. orang yang dimusuhi.
Juga Metta tidak seharusnya dikembangkan secara khusus
kepada lawan jenis, atau orang yang sudah meninggal.
Meditasi cinta kasih
16. • Karena menempatkan orang yang Antipati pada posisi orang
yang disayangi adalah melelahkan. Menempatkan teman yang
amat disayangi pada posisi yang netral adalah melelahkan, jika
sedikit kemalangan menimpa temannya itu, ia merasa ingin
menangis. Menempatkan orang yang netral pada posisi orang
yang dihormati/disayangi adalah melelahkan. Dan kemarahan
akan timbul dalam dirinya bila ia mengingat orang yang
dimusuhinya. Jika ia mengembangkan Metta secara khusus
kepada lawan jenis, maka nafsu birahi akan muncul dalam
dirinya. Jika Metta yang dipancarkan kepada orang yang sudah
meninggal, tidak akan membawa pada konsentrasi terserap
(appana samadhi) maupun konsentrasi akses (upacara samadhi).
• Dari semua itu, yang pertama-tama, Metta haruslah
dikembangkan hanya terhadap diri sendiri, melakukan hal ini
secara berulang-ulang, sebagai berikut, "Semoga saya
berbahagia dan bebas dari penderitaan" atau "Semoga saya
dapat menjaga diri saya agar terbebas dari permusuhan,
kesusahan, dan kegelisahan, serta hidup berbahagia."
Kenapa demikian?
17. 1. Tevijja Sutta, Digha Nikaya, menjelaskan cara mengembangkan
Metta ke sepuluh penjuru (arah), dengan rumusan: "semoga
semua makhluk yang ada di arah Barat berbahagia, bebas dari
penderitaan, kebencian, permusuhan, kesakitan, kesukaran
batin dan jasmani, semoga semua makhluk yang ada di Barat
dapat mempertahankan kebahagiaan yang telah mereka
peroleh.“
2. Sutta Nipata, Karaniya Metta Sutta. Kalimat-kalimat yang
terdapat dalam Karaniya Metta Sutta (bisa dalam Bahasa Pali atau
Bahasa Indonesia) dihafalkan lalu dijadikan objek meditasi,
diresapi dan direnungkan dalam hati secara perlahan-lahan.
"Inilah yang harus dikerjakan oleh mereka yang tangkas dalam
kebaikan, untuk mencapai ketenangan ia harus mampu, jujur,
sungguh jujur, rendah hati, lemah lembut, tidak sombong,
merasa puas, mudah dilayani, tiada sibuk, sederhana hidupnya,
berhati-hati, tahu malu, ..dan seterusnya."
Cara Mengembangkan Metta (cinta Kasih);
18. 3. Mahavagga, Khandha Paritta. Metode yang terdapat dalam Khandha Paritta ini adalah
metode cinta kasih yang dipancarkan kepada ular dan hewan-hewan lainnya.
"Cinta kasihku kepada suku ular-ular Virupakha, Erapatha, Chabyaputta, Kanhagotamaka.
Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk berkaki dua, cinta kasihku kepada makhluk berkaki
empat, cinta kasihku kepada makhluk berkaki banyak, cinta kasihku kepada makhluk-
makhluk tanpa kaki, ...dan seterusnya."
4. Patisambhida Magga memuat dua cara, yaitu:
a. Odishapharana, yaitu Metta dipancarkan dengan batas (spesifikasi orang/makhluk),
seperti: "Semoga semua wanita (sabbe itthiyo) berbahagia, bebas dari penderitaan,
kebencian, kesakitan, kesukaran. Semoga mereka dapat mempertahankan kebahagiaan
mereka sendiri"
Selanjutnya, semua laki-laki (sabbe puriso), semua orang suci (sabbe ariyo), semua orang
yang belum suci (sabbe anariyo), semua dewa (sabbe deva), semua manusia (sabbe
manussa), semua yang tidak bahagia (sabbe vinipatika).
b. Anodhisapharana, yaitu Metta dipancarkan tanpa suatu batas, seperti: "Semoga semua
makhluk berbahagia (sabbe satta), bebas dari penderitaan, ... dan seterusnya."
Selanjutnya adalah semua makhluk hidup yang bernafas (sabbe pana), semua makhluk
yang dilahirkan (sabbe bhuta), semua orang (sabbe puggala), semua yang telah menjadi
orang (sabbe attabhava pariyapanna).
19. Ingat !!!! Sebelas Pahala Cinta kasih (Metta)
1. Ia akan tidur dengan nyenyak
2. Ia Bangun tidur dengan segar
3. Ia tidak akan diganggu mimpi buruk.
4. Ia dicintai oleh makhluk manusia
5. Ia dicintai oleh makhluk bukan manusia
6. Dilindungi para Dewa.
7. Tidak mempan api, racun, dan senjata.
8. Pikirannya mudah terkonsentrasi
9. Ekspresi wajahnya tenang
10 Ia meninggal dengan tidak gelisah
11.Jika ia belum mencapai Nibbana, maka ia akan
terlahir kembali di Alam Brahma (alam bahagia/surga
tingkat tinggi) bagaikan orang terbangun dari tidur.
(Anguttara Nikaya, Ekadasaka Nipata Pali)
20. Janganlah melekat pada apa yang dicintai atau
yang tidak dicintai.
Tidak bertemu dengan mereka yang dicintai
dan bertemu dengan yang tidak
dicintai,keduanya merupakan penderitaan“
(dhammapada 210)
"Dari cinta timbul kesedihan, dari cinta timbul
ketakutan,bagi orang yang telah bebas dari
rasa cinta tiada lagi kesedihan dan ketakutan“
(dhammapada 213)
kemelekatan yang kuat pada yang kita cintai akan dapat membuat kita kecewa dan menderita