Dokumen tersebut membahas tentang enam prinsip dasar Islam yaitu: mewujudkan kemaslahatan dan menolak kemudharatan, persaudaraan, persamaan, keadilan, kebebasan dan perdamaian. Dokumen tersebut juga membahas tentang pentingnya menolak kemudharatan daripada mewujudkan kemaslahatan, serta beberapa sabda Nabi Muhammad SAW terkait prinsip-prinsip tersebut.
2. Jalbul Mashalih wa dar’ul mafasid
(Mewujudkan kemaslahatan dan
menolak kemadlaratan)
Al ukhuwah (Persaudaran),
Al musawwa (Persamaan),
Al ‘adalah (Keadilan),
Al hurriyah (Kebebasan),
Al shulh (Perdamaian), dan
Al rahmah (Kasih sayang).
3. bilamana dalam suatu masalah terdapat
pertentangan antara jalbul mashalih dan
dar’ul mafasid, maka para ulama
berpendapat harus mengedepankan dar’ul
mafasid. Ini yang kemudian melahirkan
satu kaidah Fiqhiyah yang sangat
terkenal, yaitu Dar’ul mafasid aula min
jalbul mashalih; menolak mafsadat
haruslah didahulukan dari mewujudkan
kemaslahatan.
4. Hal itu dikarenakan kewaspadaan dan
kehati-hatian syariat Islam terhadap
larangan jauh lebih peduli (hati-hati)
daripada perintah
kewajiban, sebagaimana sabda Nabi
Muhammad SAW: “Jika aku
perintahkan kepada kalian sebuah
kewajiban, maka laksanakanlah
semampu kalian, dan jika aku melarang
kalian akan sebuah larangan
(haram), maka tinggalkanlah.”
5. Al-Baqarah (2): 217
Dari ayat ini dijelaskan dengan
tegas, walaupun berperang dengan orang
kafir pada bulan-bulan suci (bulan ke
11, 12, 01 dan 07 Hijriyah) adalah
merupakan salah satu dari dosa besar
(Ada Kemaslahatan dalam hal menjaga
kesucian dan keagungan bulan
suci), namun serangan yang dilakukan
orang2 kafir pada bulan suci itu tidak
dilawan.
6. Maka akan menimbulkan mafsadat
yang lebih besar seperti yang
dicontohkan ayat sebelumnya, yaitu;
menghalangi (manusia) dari jalam
Allah, kafir kepada
Allah, (menghalangi masuk) Masjidil
Haram dan mengusir penduduknya dari
sekitarnya, lebih besar dosanya di sisi
Allah.
7. Al-Ukhuwah (Persaudaraan)
Ukhuwah yang biasa diartikan sebagai
“persaudaraan” terambil dari akar kata
yang mulanya berarti “memperhatikan”.
Makna asal ini memberi kesan bahwa
persaudaraan mengharuskan adanya
perhatian semua pihak yang merasa
bersaudara.
8. Secara majazi kata ukhuwah
(persaudaraan) mencakup
persamaan salah satu unsur
seperti suku, agama, profesi, dan
perasaan. Dalam kamus-kamus
bahasa Arab ditemukan bahwa kata
akh yang membentuk kata
ukhuwah digunakan juga dengan
arti teman akrab atau sahabat.
9. 1. Akan mampu manisnya merasakan iman
Bersabda Rasulullah SAW., “Ada tiga sifat
yang jika salah satu tersebut ada pada diri
seseorang maka ia akan merasakan
manisnya iman, yaitu jika Allah dan rasul-
Nya lebih dicintainya dari semua hal; atau
orang yang mencintai saudaranya sesama
Mukmin semata-mata karna Allah; atau
orang yang membenci kekafiran setelah
merasakan keimanan sama seperti
kebenciannya jika ia dilemparkan ke dalam
api. (HR. Bukhari Muslim)
10.
11. Sabda Rasulullah SAW., “Ketahuilah bahwa
jika seorang Muslim bertemu dengan
saudaranya sesame Muslim (atau jika seorang
muslimah berteman saudaranya sesama
Muslimah) dan berjabatan tangan maka
berguguranlah dosa keduanya seperti
bergugurannya daun kering dari pohon yang
dihembus angin yang keras. Dan diampuni
dosa-dosanya tersebut sekalipun sebanyak
buih di lautan.” (HR. Thabrani)
12. 4. Wajah-wajah mereka akan
memancarkan cahaya
5. Dinaungi oleh naungan Allah pada hari
kiamat
Sabda Rasulullah SAW., “Sesungguhnya
diantara hamba-hamba Allah pada hari dimana
tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu
… dan dua orang yang saling mencintai karena
dan di jalan Allah, mereka bertemu karna Allah
berpisah karna Allah.” (HR. Bukhari Muslim)
13. 6. Mereka berada dalam jamaah
Allah dan keridhaan-Nya
Sabda Rasulullah
SAW., “Barangsiapa menjenguk
orang sakit atau berziarah pada
saudaranya fillah maka berkatalah
malaikat, „Beruntunglah dan
berbahagialah anda, untuk anda
telah disediakan sebuah tempat di
Jannah. (HR. Tirmidzi)
14. Al Musawwa (Persamaan)
Persamaan adalah kesamaan dalam
kedudukan sosial, di depan
hukum, dalam menanggung beban
responsibilitas, dan di dalam
mendapatkan kesempatan untuk
mengaktualisasikan diri di tengah
masyarakat, dalam kadar yang setara di
antara seluruh anggota masyarakat.
15. Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal.” (QS. al-Hujurat: 13)