SlideShare a Scribd company logo
LOGOTERAPI
(Hidup Bermakna)

 Dipresentasikan oleh:
        Yunita
        Dicky
         Nina
         Amy
         Aris
I. Dasar-dasar Logoterapi

Tentang Pendiri:
• Victor Frankl (1905-1997) lahir Wina, Australia
• Ia seorang dokter ahli dalam bidang neuro-psikiatri
  (penyakit saraf dan jiwa) dan seorang filsuf
• Sejak kecil ia tertarik dengan masalah kejiwaan
  dan sering mempertanyakan arti kehidupan
  setelah kematian
• Awalnya ia pengikut Freud kemudian beralih ke
  Adler lalu menemukan teori sendiri
• Frankl menemukan perubahan sindrom pada
  pasien-pasiennya:
  – Pada teori Freud: dari repressed sex dan sexually
    frustrated menjadi repressed meaning dan
    eksistensial frustrated
  – Pada teori Adler: dari feeling of inferiority menjadi
    feeling of meaningless and emptiness
• Dari sini Frankl memperkenalkan konsep-konsep
  baru: existensial vacuum, self-transcendence,
  logotherapy.
Di Kamp Konsentrasi
• Frankl melihat ada dua kelompok manusia:
  – Kelompok swine: berperilaku sangat serakah,
    beringas, mementingkan diri sendiri, tanggung
    jawabnya hilang, memeras, menganiaya dengan
    kejam sesama tahanan, selalu membuat masalah
    dan kesulitan bagi tahanan lain. Bagi Frankl orang
    ini adalah orang yang mudah putus asa dan serba
    menggantungkan diri pada orang lain. Mereka tidak
    dapat mengendalikan diri atas dorongan-dorongan
    dasar (makan, minum, seks). Mereka
    mencerminkan kehampaan dan ketidakbermaknaan
    hidup (meaningless).
Di Kamp Konsentrasi
• Frankl melihat ada dua kelompok manusia:
  – Kelompok saint: dalam puncak penderitaan,
    mereka masih bersedia membantu sesama
    tahanan, membagi jatah makan yang sangat minim,
    merawat yang sakit dan memberi penghiburan
    pada yang putus asa dan mengantar dengan doa
    yang tulus bagi yang hampir mendekati ajal.
    Mereka menderita tetapi tabah menjalani tanpa
    harus kehilangan harapan dan kehormatan diri.
    Mereka tetap menghargai hidup dan menghargai
    hidup yang bermakna (meaning in suffering).
Di Kamp Konsentrasi:
• Menurut Frankl, kecendrungan ke dua perilaku ini ada
  pada tiap manusia.
• Manusia sendiri akan memutuskan secara pribadi
  cara hidup mana yang akan diambil.
• Secara diam-diam, Frankl memberi terapi sesama
  tahanan tentang arti hidup dan hikmat penderitaan.
  Hasilnya:
  – Banyak tahanan yang menjadi sadar
  – Banyak yang membatalkan niat mengkhiri hidup
  – Bagi yang menemukan makna hidup, lebih tahan dalam
    penderitaan
  • Frankl membuktikan teorinya: hasrat hidup
    bermakna membuat manusia bertahan dalam
Gambaran Umum Logoterapi
• Logotherapy (Yunani) secara harafiah:
  – Logos: meaning, spirituality (bermakna, rohani)
  – Therapy: penyembuhan pengobatan
  • Logoterapi secara umum: corak
    psikologi/psikiatrik yang mengakui adanya
    dimensi kerohanian pada manusai disamping
    dimensi ragawi dan kejiwaan.
  • Logoterapi beranggapan bahwa makna hidup
    (the meaning of life) dan hasrat untuk hidup
    bermakna (the will to meaning) merupakan
    motivasi utama manusia untuk meraih taraf
3 Asas Logoterapi:

1. Hidup itu selalu memiliki makna bahkan dalam
  situasi penuh penderitaan
2. Setiap manusia memiliki kebebasan untuk
  menemukan sendiri makna hidupnya
3. Setiap manusia memiliki kemampuan untuk
  mengambil sikap atas penderitaan atau
  peristiwa tragis yang tidak dapat dielakkan. Bila
  kita tidak bisa merubah keadaan. kita bisa
  merubah sikap atas keadaan itu
2. LOGOTERAPI SEBAGAI FILSAFAT
    MANUSIA DAN TEORI KEPRIBADIAN

Sebagai Filsafat Manusia
1.Manusia: Unitas BIO – PSIKO – SPIRITUAL
• Manusia kesatuan utuh dimensi ragawi, jiwani dan spiritual
• Dimensi spiritual mengatasi dimensi lain
• Dimensi ini dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan
2.Dimensi spiritual: sumber dari potensi sifat,
  kemampuan dan kualitas manusia
• Hati nurani, keindahan, kreativitas, intuisi, religiusitas, cinta
  kasih, kebebasan, tanggung jawab, hasrat untuk hidup
  bermakna dan kekuatan untuk bangkit dari kemalangan
Sebagai Filsafat Manusia

3. Dimensi Spiritual membuat manusia mampu
  melakukan self-detachment dan self-
  transendence
• Self-detachment: menertawakan diri sendiri
• Self-transendence: contoh: sukarelawan
4. Manusia: makhluk yang mengubah lingkungan
• Manusia bukan saja beradaptasi
• Manusia melibatkan diri dengan nilai-nilai dalam sosbud
• Manusia bisa menentukan makna hidup
Sebagai Teori Kepribadian

• Logoterapi bercorak existensial humanistik:
  – Manusia adalah makhluk yang memiliki kebebasan
    berkehendak, sadar diri dan mampu menentukan
    yang terbaik bagi hidupnya
  – Manusia memiliki kualitas-kualitas insani seperti
    potensi, sifat, bakat, transendensi diri, kebebasan
    memilih, mampu menilai diri dan orang lain, rasa
    humor, etika, estetika, nilai-nilai hidup, makna hidup
  • Dimensi kepribadian: rohani, jiwani dan ragawi
  • Motivasi utama: the will to meaning
  • Tema sentral: the meaning of life
Sebagai Teori Kepribadian

3 Landasan Teori:
• The Freedom of Will
  Manusia bebas menentukan yang terbaik bagi dirinya

• The Will to Meaning
  Hasrat untuk hidup bermakna merupakan motivasi untuk
  menemukan makna hidup (motivasi)

• The Meaning of Life
Hidup yang bermakna merupakan tujuan dan dambaan hidup
  setiap manusia (tujuan)
Ada 3 sumber makna hidup:
• Creative value (nilai-nilai kreatif):
  kegiatan berkarya, bekerja, menciptakan sesuatu,
  melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya.
  Menekuni pekerjaan dan melibatkan diri dalam dunia kerja.
• Experiential value (nilai-nilai penghayatan):
  keyakinan dan penghayatan akan nilai-nilai kebenaran,
  kebajikan, keindahan, keimanan dan keagamaan serta cinta
  kasih.
• Attitudinal values (nilai-nilai bersikap):
  menerima dengan tabah, sabar dan berani penderitaan yang
  tidak bisa dielakkan lagi seperti kematian, sakit yang tak
  tersembuhkan. Yang diubah bukan keadaan tetapi sikap yg
  tepat terhadap keadaan itu.
Proses Kepribadian dan Patologis
Patologis:
• Gangguan Neurosis Noogenik
  Mengeluh bosan, hampa, putus asa, kehilangan minat dan
  inisiatif, merasa hidup tiada arti, acuh


• Karakter Totaliter
  Memaksakan tujuan, kepentingan dan kehendak sendiri, tidak
  menerima masukan, peka kritik


• Karakter Konformis
  Tunduk pada tuntutan lingkungan dan orang lain dengan
  mengabaikan kehendak, kepentingan dan pemikiran sendiri
3. Logoterapi Sebagai Metode
           Terapi

Metode-metode dalam terapi Logoterapi:

        • Paradoxical Intention
             • Dereflection
           • Medical Ministry
         • Existential Analysis
Paradoxical Intension

• Memanfaatkan kemampuan self-detachment
  (mengambil jarak) dan mengambil sikap
• Memanfaatkan satu kualitas insani: rasa humor
• Teknik penerapannya:
 - Menyadari pola keluhan
 - Mengambil jarak atas keluhan
 - Menanggapi keluhan secara humoristis
• Tujuannya: Membantu klien untuk tidak
  memandang suatu masalah berat mencekam
  menjadi masalah ringan dan lucu
Paradoxical Intention


• Cocok untuk kasus-kasus fobia dan obsesi-
  kompulsi

• Contoh kasus

• Kelemahan:
  – Sulit diterapkan pada klien yang kurang humoristis
  – Tidak cocok diterapkan pada kasus depresi dengan
    kecenderungan bunuh diri
Dereflection

• Memanfaatkan kemampuan transendensi diri (self-
  transendence):
  – Membebaskan diri dan tidak memperhatikan
    kondisi yang tidak nyaman
  – Mencurahkan perhatian pada hal-hal positif dan
    bermanfaat


  • Teknik Penerapannya:
  - Berusaha mengabaikan keluhan
  - Mengalihkan perhatian pada hal-hal bermanfaat
• Teknik ini menurunkan/menghilangkan gejala
  hyper intention dan hyper reflection

• Cocok untuk kasus seperti frigiditas, edi tansil
  dan impoten, insomnia

• Contoh Kasus
Medical Ministry

• Memanfaatkan kemampuan mengambil sikap
  (to take a stand) terhadap kondisi diri atau
  lingkungan yang tidak bisa dirubah
• Tujuan: menemukan makna dari suatu
  penderitaan (meaning in suffering)
• Tekniknya: mengembangkan sikap yang tepat
  dan positif terhadap kondisi tragis
• Cocok untuk kasus-kasus depresi pasca
  amputasi, bencana, PHK, perceraian
Existential Analysis

• Cocok untuk kasus neurosis noogenik dan yang
  mengalami kehampaan hidup
• Klien menemukan sendiri makna hidup dan tujuan-
  tujuan hidupnya
• Logoterapis hanya membantu membuka
  cakrawala pandangan klien tentang nilai-nilai
  sebagai sumber makna hidup
• Secara perlahan terapis menarik diri dari
  keterlibatannya dengan klien bila klien sudah mulai
  menemukan makna hidupnya

More Related Content

What's hot

PSIKOLOGI ANALITIK
PSIKOLOGI ANALITIKPSIKOLOGI ANALITIK
PSIKOLOGI ANALITIK
citrapangestika
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
Ariyana Isti Kusumayani
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Langgeng Prayogo
 
mengenai teori adler
mengenai teori adlermengenai teori adler
mengenai teori adler
bkupstegal
 
Victor frankl
Victor franklVictor frankl
Victor frankl
Khilyatin Ulin Nur
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
Diana Amelia Bagti
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
Tiffana Maheswary Pragita Saputri
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Afra Balqis
 
Psikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungPsikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl Jung
Asma Khairani
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
ibnujabe
 
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah LakuPembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
M Sultan Almaududi
 
Presentasi persepsi
Presentasi persepsiPresentasi persepsi
Presentasi persepsi
Yashinta Levy
 
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
eka septarianda
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosial
istiyuliawati
 
Attribution Theory
Attribution TheoryAttribution Theory
Attribution Theory
mankoma2012
 
power poin teori relasi objek
power poin teori relasi objekpower poin teori relasi objek
power poin teori relasi objek
faiqoh nurlaeli
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Vivia Maya Rafica
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
ajengseptiana
 

What's hot (20)

PSIKOLOGI ANALITIK
PSIKOLOGI ANALITIKPSIKOLOGI ANALITIK
PSIKOLOGI ANALITIK
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
 
mengenai teori adler
mengenai teori adlermengenai teori adler
mengenai teori adler
 
Victor frankl
Victor franklVictor frankl
Victor frankl
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Psikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungPsikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl Jung
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
 
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah LakuPembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
 
Presentasi persepsi
Presentasi persepsiPresentasi persepsi
Presentasi persepsi
 
Presentation1 skinner
Presentation1 skinnerPresentation1 skinner
Presentation1 skinner
 
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosial
 
Attribution Theory
Attribution TheoryAttribution Theory
Attribution Theory
 
power poin teori relasi objek
power poin teori relasi objekpower poin teori relasi objek
power poin teori relasi objek
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Psikologi abnormal
Psikologi abnormalPsikologi abnormal
Psikologi abnormal
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
 

Similar to L o g o t e r a p i

Teori dan tehnik konseling b4
Teori dan tehnik konseling b4Teori dan tehnik konseling b4
Teori dan tehnik konseling b4
Siti Mentia Karimah
 
Logotherapy 2
Logotherapy 2Logotherapy 2
Logotherapy 2
dianysyafitri
 
Teori kewujudan
Teori kewujudanTeori kewujudan
Teori kewujudan
zakwan azhar
 
PPT pendekatan eksistensial humanistik.ppt
PPT pendekatan eksistensial humanistik.pptPPT pendekatan eksistensial humanistik.ppt
PPT pendekatan eksistensial humanistik.ppt
SafiraR8
 
Eksistensial humanistik
Eksistensial humanistikEksistensial humanistik
Eksistensial humanistik
Devi novianti
 
ADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptxADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptx
AnakNakal9
 
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIKEKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
FATHATUL FIKRIYAH
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Tipe – tipe kepribadian.pptx
Tipe – tipe kepribadian.pptxTipe – tipe kepribadian.pptx
Tipe – tipe kepribadian.pptx
MuhammadIqbalAdhari
 
Ppt ekstensial humanistik
Ppt ekstensial humanistikPpt ekstensial humanistik
Ppt ekstensial humanistik
baeniikhwati
 
Biografi victor frankl
Biografi victor franklBiografi victor frankl
Biografi victor frankl
Dian Arifin
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Vivia Maya Rafica
 
Carl rogers
Carl rogersCarl rogers
Carl rogers
ejak19
 
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistikMakalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Devi novianti
 
Eksistensial humanistik
Eksistensial humanistikEksistensial humanistik
Eksistensial humanistik
Irfany Ipang
 
Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistik
Langgeng Prayogo
 
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan HumanisMenjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan HumanisGiovanni Promesso
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
BambangCiptoUtomo
 
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp015 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
Azmi & Sharifah Legacy
 

Similar to L o g o t e r a p i (20)

Teori dan tehnik konseling b4
Teori dan tehnik konseling b4Teori dan tehnik konseling b4
Teori dan tehnik konseling b4
 
Logotherapy 2
Logotherapy 2Logotherapy 2
Logotherapy 2
 
Teori kewujudan
Teori kewujudanTeori kewujudan
Teori kewujudan
 
PPT pendekatan eksistensial humanistik.ppt
PPT pendekatan eksistensial humanistik.pptPPT pendekatan eksistensial humanistik.ppt
PPT pendekatan eksistensial humanistik.ppt
 
Eksistensial humanistik
Eksistensial humanistikEksistensial humanistik
Eksistensial humanistik
 
ADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptxADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptx
 
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIKEKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Tipe – tipe kepribadian.pptx
Tipe – tipe kepribadian.pptxTipe – tipe kepribadian.pptx
Tipe – tipe kepribadian.pptx
 
Ppt ekstensial humanistik
Ppt ekstensial humanistikPpt ekstensial humanistik
Ppt ekstensial humanistik
 
Biografi victor frankl
Biografi victor franklBiografi victor frankl
Biografi victor frankl
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Carl rogers
Carl rogersCarl rogers
Carl rogers
 
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistikMakalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
 
Eksistensial humanistik
Eksistensial humanistikEksistensial humanistik
Eksistensial humanistik
 
Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistik
 
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan HumanisMenjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
 
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp015 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 

L o g o t e r a p i

  • 1. LOGOTERAPI (Hidup Bermakna) Dipresentasikan oleh: Yunita Dicky Nina Amy Aris
  • 2. I. Dasar-dasar Logoterapi Tentang Pendiri: • Victor Frankl (1905-1997) lahir Wina, Australia • Ia seorang dokter ahli dalam bidang neuro-psikiatri (penyakit saraf dan jiwa) dan seorang filsuf • Sejak kecil ia tertarik dengan masalah kejiwaan dan sering mempertanyakan arti kehidupan setelah kematian • Awalnya ia pengikut Freud kemudian beralih ke Adler lalu menemukan teori sendiri
  • 3. • Frankl menemukan perubahan sindrom pada pasien-pasiennya: – Pada teori Freud: dari repressed sex dan sexually frustrated menjadi repressed meaning dan eksistensial frustrated – Pada teori Adler: dari feeling of inferiority menjadi feeling of meaningless and emptiness • Dari sini Frankl memperkenalkan konsep-konsep baru: existensial vacuum, self-transcendence, logotherapy.
  • 4. Di Kamp Konsentrasi • Frankl melihat ada dua kelompok manusia: – Kelompok swine: berperilaku sangat serakah, beringas, mementingkan diri sendiri, tanggung jawabnya hilang, memeras, menganiaya dengan kejam sesama tahanan, selalu membuat masalah dan kesulitan bagi tahanan lain. Bagi Frankl orang ini adalah orang yang mudah putus asa dan serba menggantungkan diri pada orang lain. Mereka tidak dapat mengendalikan diri atas dorongan-dorongan dasar (makan, minum, seks). Mereka mencerminkan kehampaan dan ketidakbermaknaan hidup (meaningless).
  • 5. Di Kamp Konsentrasi • Frankl melihat ada dua kelompok manusia: – Kelompok saint: dalam puncak penderitaan, mereka masih bersedia membantu sesama tahanan, membagi jatah makan yang sangat minim, merawat yang sakit dan memberi penghiburan pada yang putus asa dan mengantar dengan doa yang tulus bagi yang hampir mendekati ajal. Mereka menderita tetapi tabah menjalani tanpa harus kehilangan harapan dan kehormatan diri. Mereka tetap menghargai hidup dan menghargai hidup yang bermakna (meaning in suffering).
  • 6. Di Kamp Konsentrasi: • Menurut Frankl, kecendrungan ke dua perilaku ini ada pada tiap manusia. • Manusia sendiri akan memutuskan secara pribadi cara hidup mana yang akan diambil. • Secara diam-diam, Frankl memberi terapi sesama tahanan tentang arti hidup dan hikmat penderitaan. Hasilnya: – Banyak tahanan yang menjadi sadar – Banyak yang membatalkan niat mengkhiri hidup – Bagi yang menemukan makna hidup, lebih tahan dalam penderitaan • Frankl membuktikan teorinya: hasrat hidup bermakna membuat manusia bertahan dalam
  • 7. Gambaran Umum Logoterapi • Logotherapy (Yunani) secara harafiah: – Logos: meaning, spirituality (bermakna, rohani) – Therapy: penyembuhan pengobatan • Logoterapi secara umum: corak psikologi/psikiatrik yang mengakui adanya dimensi kerohanian pada manusai disamping dimensi ragawi dan kejiwaan. • Logoterapi beranggapan bahwa makna hidup (the meaning of life) dan hasrat untuk hidup bermakna (the will to meaning) merupakan motivasi utama manusia untuk meraih taraf
  • 8. 3 Asas Logoterapi: 1. Hidup itu selalu memiliki makna bahkan dalam situasi penuh penderitaan 2. Setiap manusia memiliki kebebasan untuk menemukan sendiri makna hidupnya 3. Setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengambil sikap atas penderitaan atau peristiwa tragis yang tidak dapat dielakkan. Bila kita tidak bisa merubah keadaan. kita bisa merubah sikap atas keadaan itu
  • 9. 2. LOGOTERAPI SEBAGAI FILSAFAT MANUSIA DAN TEORI KEPRIBADIAN Sebagai Filsafat Manusia 1.Manusia: Unitas BIO – PSIKO – SPIRITUAL • Manusia kesatuan utuh dimensi ragawi, jiwani dan spiritual • Dimensi spiritual mengatasi dimensi lain • Dimensi ini dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan 2.Dimensi spiritual: sumber dari potensi sifat, kemampuan dan kualitas manusia • Hati nurani, keindahan, kreativitas, intuisi, religiusitas, cinta kasih, kebebasan, tanggung jawab, hasrat untuk hidup bermakna dan kekuatan untuk bangkit dari kemalangan
  • 10. Sebagai Filsafat Manusia 3. Dimensi Spiritual membuat manusia mampu melakukan self-detachment dan self- transendence • Self-detachment: menertawakan diri sendiri • Self-transendence: contoh: sukarelawan 4. Manusia: makhluk yang mengubah lingkungan • Manusia bukan saja beradaptasi • Manusia melibatkan diri dengan nilai-nilai dalam sosbud • Manusia bisa menentukan makna hidup
  • 11. Sebagai Teori Kepribadian • Logoterapi bercorak existensial humanistik: – Manusia adalah makhluk yang memiliki kebebasan berkehendak, sadar diri dan mampu menentukan yang terbaik bagi hidupnya – Manusia memiliki kualitas-kualitas insani seperti potensi, sifat, bakat, transendensi diri, kebebasan memilih, mampu menilai diri dan orang lain, rasa humor, etika, estetika, nilai-nilai hidup, makna hidup • Dimensi kepribadian: rohani, jiwani dan ragawi • Motivasi utama: the will to meaning • Tema sentral: the meaning of life
  • 12. Sebagai Teori Kepribadian 3 Landasan Teori: • The Freedom of Will Manusia bebas menentukan yang terbaik bagi dirinya • The Will to Meaning Hasrat untuk hidup bermakna merupakan motivasi untuk menemukan makna hidup (motivasi) • The Meaning of Life Hidup yang bermakna merupakan tujuan dan dambaan hidup setiap manusia (tujuan)
  • 13. Ada 3 sumber makna hidup: • Creative value (nilai-nilai kreatif): kegiatan berkarya, bekerja, menciptakan sesuatu, melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Menekuni pekerjaan dan melibatkan diri dalam dunia kerja. • Experiential value (nilai-nilai penghayatan): keyakinan dan penghayatan akan nilai-nilai kebenaran, kebajikan, keindahan, keimanan dan keagamaan serta cinta kasih. • Attitudinal values (nilai-nilai bersikap): menerima dengan tabah, sabar dan berani penderitaan yang tidak bisa dielakkan lagi seperti kematian, sakit yang tak tersembuhkan. Yang diubah bukan keadaan tetapi sikap yg tepat terhadap keadaan itu.
  • 15. Patologis: • Gangguan Neurosis Noogenik Mengeluh bosan, hampa, putus asa, kehilangan minat dan inisiatif, merasa hidup tiada arti, acuh • Karakter Totaliter Memaksakan tujuan, kepentingan dan kehendak sendiri, tidak menerima masukan, peka kritik • Karakter Konformis Tunduk pada tuntutan lingkungan dan orang lain dengan mengabaikan kehendak, kepentingan dan pemikiran sendiri
  • 16. 3. Logoterapi Sebagai Metode Terapi Metode-metode dalam terapi Logoterapi: • Paradoxical Intention • Dereflection • Medical Ministry • Existential Analysis
  • 17. Paradoxical Intension • Memanfaatkan kemampuan self-detachment (mengambil jarak) dan mengambil sikap • Memanfaatkan satu kualitas insani: rasa humor • Teknik penerapannya: - Menyadari pola keluhan - Mengambil jarak atas keluhan - Menanggapi keluhan secara humoristis • Tujuannya: Membantu klien untuk tidak memandang suatu masalah berat mencekam menjadi masalah ringan dan lucu
  • 18. Paradoxical Intention • Cocok untuk kasus-kasus fobia dan obsesi- kompulsi • Contoh kasus • Kelemahan: – Sulit diterapkan pada klien yang kurang humoristis – Tidak cocok diterapkan pada kasus depresi dengan kecenderungan bunuh diri
  • 19. Dereflection • Memanfaatkan kemampuan transendensi diri (self- transendence): – Membebaskan diri dan tidak memperhatikan kondisi yang tidak nyaman – Mencurahkan perhatian pada hal-hal positif dan bermanfaat • Teknik Penerapannya: - Berusaha mengabaikan keluhan - Mengalihkan perhatian pada hal-hal bermanfaat
  • 20. • Teknik ini menurunkan/menghilangkan gejala hyper intention dan hyper reflection • Cocok untuk kasus seperti frigiditas, edi tansil dan impoten, insomnia • Contoh Kasus
  • 21. Medical Ministry • Memanfaatkan kemampuan mengambil sikap (to take a stand) terhadap kondisi diri atau lingkungan yang tidak bisa dirubah • Tujuan: menemukan makna dari suatu penderitaan (meaning in suffering) • Tekniknya: mengembangkan sikap yang tepat dan positif terhadap kondisi tragis • Cocok untuk kasus-kasus depresi pasca amputasi, bencana, PHK, perceraian
  • 22. Existential Analysis • Cocok untuk kasus neurosis noogenik dan yang mengalami kehampaan hidup • Klien menemukan sendiri makna hidup dan tujuan- tujuan hidupnya • Logoterapis hanya membantu membuka cakrawala pandangan klien tentang nilai-nilai sebagai sumber makna hidup • Secara perlahan terapis menarik diri dari keterlibatannya dengan klien bila klien sudah mulai menemukan makna hidupnya