SlideShare a Scribd company logo
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN
MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
M A K A L A H
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
”Manajemen Pendidikan Islam”
Dosen Pengampu :
Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Oleh :
NINDA KHOIRIYAH (20164711147)
PAI – SMT 2
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
MARET 2017
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. yang telah
membimbing saya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyyah.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang
membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bpk.
DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I.
2. Teman – teman, dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah.
Atas bimbingan tersebut saya hanya dapat berdo'a kepada Allah SWT semoga amal dan
jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga
bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya dan
umumnya bagi seluruh pembaca. Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin.
(PENYUSUN)
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah ……………………………... 1
B. RumusanMasalah …………………………………….. 2
C. TujuanMasalah ……………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN
MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
A. Pengertian Manajemen...................................................... 3
B. Pengertian manajemen hubungan pesantren dengan
masyarakat......................................................................... 4
C. Tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat……....... 7
D. Ruang lingkup hubungan pesantren dengan
masyarakat....................................................……………. 9
E. Prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat………... 10
F. Teknik hubungan pesantren dengan masyarakat
................................
G. Bagaimana hubungan pesantren dengan wali santri dikembangakan
.........
H. Bagaimana hubungan pesantren dengan alumni santri
dikembangakan .....
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................………………………........ 11
DAFTAR PUSTAKA …………………….........................……………........ 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan pondok pesantren tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan
masyarakat, oleh karena itu pesantren harus akomodatif terhadap tuntunan
masyarakat. Masyarakat bisa menjadi potensi yang positif dalam upaya
pengembangan pondok pesantren tersebut. Oleh karena itu pondok pesantren harus
benar-benar dapat memanfaatkan potensi masyarakat secara positif, agar dapat
memberikan kontribusi yang positif pula bagi pengembangan pondok pesantren.
Masyarakat akan menjadi pendukung yang positif bagi pengembangan
pesantren apabila pesantren apabila pesantren tersebut tanggap terhadap aspirasi
masyarakat. Namun sebaliknya, masyarakat akan menjadi penghambat bagi
pengembangan pesantren, manakala pihak pesantren kurang tanggap terhadap
keinginan masyarakat. Oleh karena itu sikap tanggap pesantren dengan
memanfaatkan pendekatan social intelligence dan dengan memanfaatkan beberapa
teknik hubungan masyarakat perlu terus dikembangkan. Masyarakat harus dijadikan
sebagai mitra yang baik bagi pengembangan pesantren, sebab dari, oleh dan untuk
masyarakatlah pesantren itu didirikan.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud manajemen?
2. Apa pengertian manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat?
3. Tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat?
4. Ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat?
5. Prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat?
6. Teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat?
7. Bagaimana hubungan pesantren dengan wali santri dikembangkan?
8. Bagaimana hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangkan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan maksud dari manajemen.
2. Menjelaskan maksud hubungan pesantren dengan masyarakat.
3. Menjelaskan tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat.
4. Memaparkan ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat.
5. Menjelaskan prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat.
6. Menjelaskan teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat.
7. Menjelaskan hubungan pesantren dengan wali santri dikembangkan.
8. Menjelaskan hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangkan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Definisi manajemen menurut James A.F. Stoner dalam bukunya yang berjudul
Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di
tetapkan.
B. Pengertian Manajemen Hubungan Pesantren dengan Masyarakat
Pesantren adalah lembaga pendidikan yang mempunyai kekhasan tersendiri
dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan di pesantren meliputi
pendidikan Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan lainnya
yang sejenis. Yang mana dalam pesantren para santrinya disiapkan untuk dapat
berbaur dalam pergaulan di masyarakat dengan adab yang sesuai dengan moralitas
dalam agama Islam. Hal ini begitu diperhatikan karena lingkungan pesantren berada
dalam lingkungan masyarakat yang luas dan yang menilai baik buruknya dari sebuah
pesantren tersebut adalah bagaimana adab dari santri jebolan pesantren tersebut
dengan masyarakat sekitar dan masyarakat asal daerahnya sendiri. Di Indonesia
istilah pesantren lebih populer dengan sebutan pondok pesantren.1
Sedangkan hubungan pesantren dengan masyarakat adalah suatu proses
komunikasi antara pesantren dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian
masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan dipesantren serta mendorong
minat dan kerjasama antara pesantren dan masyarakat dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pesantren. Lebih lanjut, Kindred, Bagin dan Gallagher (1976)
1Sulthon, pesantren dan masyarakat,(Bandung: Pustaka Media, 2010), hlm. 12.
4
mendefinisikan hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut sebagai usaha
kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang
efisien serta saling pengertian antara pesantren, personalia pesantren dengan
masyarakat.
Definisi diatas terdapat elemen penting diantaranya seperti:
a) Bahwa hubungan pesantren dengan masyarakat terjadi karena adanya
kepentingan yang sama antara pesantren dengan masyarakat.
b) Untuk memenuhi harapan masyarakat tersebut, masyarakat perlu berperan
serta dalam mengembangkan pesantren.
c) Untuk meningkatkan peran serta masyarakat tersebut perlu kerjasama yang
baik melalui komunikasi dua arah antara pesantren dengan masyarakat secara
efisisen.
Dikaitkan dengan hal diatas, masalah yang lebih urgen mengenai hubungan
pesantren dengan masyarakat dapat didefinisikan sebagai segenap upaya untuk
merencanakan, mengembangkan, dan mengefektifkan usaha koompratif antara
pesantren dan masyarakat agar terdapat hubungan timbal balik yang harmonis
dikemudian hari.2
C. Tujuan Hubungan Pesantren dengan Masyarakat
Tujuan diadakannya hubungan pesantren dengan masyarakat antara lain
sebagai berikut:
a) Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang
ingin direalisasikan pesantren.
b) Meningkatkan pemahaman pesantren tentang keadaan serta aspirasi
masyarakat terhadap pesantren.
c) Menggalang usaha orang tua dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak
didik.
2Khusnuridlo, Mohammad, Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global,
(Yokyakarta: Laksbang Press, 2006), hlm. 247.
5
d) Mengembangkan kesadaran masyarakat mengenai kepentingan pendidikan
dipesantren dalam era pembangunan.
e) Membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap pesantren dan
program-programnya.
f) Memberitahu masyarakat tentang pertanggung jawaban pesantren atas
harapan yang dibebankan masyarakat kepada pesantren.
g) Mencari dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumber-
sumber yang diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program
pesantren.3
D. Ruang Lingkup Hubungan Pesantren dengan Masyarakat
Peranan penting dalam meningkatkan kualitas pesantren yang bersangkutan.
Oleh karena itu perlu dilaksanakan dengan baik. Ruang lingkup sasaran pelaksanaan
hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut dapat dirinci menjadi 3 macam
kelompok, yaitu:
a) Kelompok orang tua murid/santri dapat dilakukan secara perorangan
maupun secara kelompok. Yang berkaitan dengan komitmen pesantren atau
majelis pesantren.
b) Kelompok masyarakat luas/umum, yaitu melakukan hubungan dengan
masyarakat melalui berbagai kegiatan formal maupun non-formal hal itu
bertujuan memajukan pesantren dalam hal positif kepada masyarakat.
c) Kelompok instansi, khususnya dunia usaha. Hubungan pesantren dengan
masyarakat pada kelompok ini dilakukan dengan berbagai cara, misalnya
melalui praktek kerja lapangan. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya
relasi program yang dilakukan dengan kebutuhan pesantren dunia usaha
dengan adanya pesantren dan masyarakat dapat meningkatkan akuntabilitas
program pesantren.
3Ibid, 249.
6
E. Prinsip-prinsip Hubungan Pesantren dengan masyarakat
Agar pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat dapat mencapai
sasaran secara optimal, maka dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
a) Prinsip otoritas: dalam pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat
kepala pesantren memiliki tanggung jawab penuh dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
b) Prinsip kesederhanaan: prinsip ini memberikan petunjuk, bahwa program-
program hubungan pesantren dengan masyarakat harus dilaksanakan secara
sederhan, jelas, dan realistis.
c) Prinsip kejujuran: dalam melaksanakan hubungan pesantren dengan
masyarakat kejujuran sangat penting artinya, sekali pesantren memberikan
informasi yang tidak benar, kepercayaan pesantren akan berakibat pesantren
tidak akan kembali dipercayai.
d) Prinsip ketepatan: prinsip ini mengandung pengertian, bahwa apa yang
disampaikan pesantren kepada masyarakat harus tepat, baik dilihat dari segi
isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai.4
F. Teknik-teknik Hubungan Pesantren Dengan Masyarakat
Adapun teknik-teknik dalam mengadakan hubungan antar pesantren dan
masyarakat teknik mana yang cocok bergantung dari situasi dan kondisi serta tujuan
dilaksanakan hubungan dengan masyarakat tersebut.
Teknik-teknik tersebut antara lain adalah:
1) Laporan kepada orang tua murid. Sesekali guru tidak hanya membuat laporan
kemajuan belajar melalui rapor saja. Melainkan laporan dalam bentuk surat
tentang perkembangan belajar anak kepada orang tua murid.
4Ibid, 249.
7
2) Pameran pesantren. Pameran merupakan teknik yang efektif untuk memberi
informasi tentang hasil kegiatan dan keadaan pesantren kepada masyarakat.
3) Kunjungan kepada pondok pesantren. Yang dimaksud disisni adalah
kunjungan orang tua murid ke pesantren yang dilaksanakan pada saat
pelajaran berlangsung.
4) Kunjungan kerumah murid. Kunjungan kerumah murid oleh guru merupakan
cara yang efektif dalam mengadakan hubungan dengan wali murid.
5) Melalui organisasi perkumpulan alumni pesantren. Perkumpulan alumni
pesantren dapat menimbulkan rasa solidaritas antar alumni pesantren dengan
masyarakat.
6) Melalui praktek kerja atau praktek lapangan. Praktek kerja lapangan atau
dalam praktek dakwah, dimana pesantren menjalin kemitraan dengan dunia
luar/organisasi/lembaga, maka hal ini merupakan sasaran yang tepat bagi
pesantren untuk menunjukan kemajuan yang dicapai.
G. Bagaimana Hubungan Pesantren dengan Wali Santri Dikembangkan
Dibalik prestasi pesantren yang baik akan selalu ditemukan keterlibatan dan
ketertarikan wali santri yang besar, sebaliknya dibalik kegagalan program pendidikan
suatu pesantren sering diakibatkan oleh potensi wali santri yang tidak dikelola secara
efektif.
Untuk mengelola partisipasi wali santri dapat dilakukan secara kondisional
dalam bentuk yang beragam. Hal ini sejalan dengan pandangan Marsh (1988) bahwa
kemitraan antara wali santri dan lembaga pendidikan dapat dilakukan dalam beragam
aspek pembuatan keputusan, termasuk kurikulum.
Pengembangan peran wali santri dapat dipandang penting sesama pentingnya
dengan pengembangan staf pesantren. Mengapa demikian? Dengan memperhatikan
peran wali santri, setidaknya dapat diambil 3 keuntungan antara lain:
8
1) Mereka dapat memberi informasi tentang pendidikan pada umumnya dan
khususnya di pesantren. Oleh karenanya, pengasuh pesantren hendaknya
berusaha memikirkan bagaimana agar arus informasi orang tua santri dapat
sampai ke mereka.
2) Partisipasi wali santri dapat menumbuhkan komitmen mereka untuk
mendorong prestasi pendidikan anak-anak mereka di pesantren. Misalnya,
dengan mengetahui program pesantren wali santri akan berusaha menciptakan
iklim pendidikan dikeluarga sehingga menimbulkan konflik dengan
pengetahuan dan sikap anaknya selama di pesantren.
3) Partisipasi wali santri dalam proses pembuatan keputusan akan mengurangi
tingkat resitensi dalam implementasi program-program pendidikan pesantren.
Yang jelas bentuk partisipasi wali santri akan beragam antara pesantren satu
dengan yang lain. Apapun bentuknya, semuanya dipandang penting untuk
mengembangkan pesantren sebagai wahana menciptakan masyarakat belajar
(learning community). Agar potensi wali santri ini dapat dimanfaatkan oleh
pesantren secara optimal, maka perlu dibentuk komite/majlis pesantren ini
disamping beranggotakan para wali santri juga dapat ditambah tokoh-tokoh
masyarakat, pejabat, para kyai, ustadz, akademisi dari perguruan tinggi.5
Disamping itu komite/majlis pesantren yang dibentuk tersebut dapat
melakukan fungsi sebagai berikut:
1) Mendorong tumbuhnya komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu dilingkungan pesantren.
2) Melakukan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah berkenan dengan
penyelenggaraan pendidikan dilingkungan pesantren yang bermutu.
3) Menemukan dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan
pendidikan dipesantren yang dianjurkan atau yang diinginkan masyarakat.
4) Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada pesantren.
5Ibid. hal 250.
9
5) Mendorong wali santri dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan
pesantren.
6) Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan
pendidikan dilingkungan pesantren.
7) Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di pesantren.6
H. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Alumni Santri Dikembangkan
Alumni santri merupakan kekuatan yang potensial bagi pengembangan
pesantren. Karena itu keberadaan mereka perlu terus dipantau, baik tempat
tinggalnya, maupun aktifitas kegiatannya. Alumni pesantren biasanya memiliki ikatan
emosional yang cukup tinggi dengan almamaternya. Hal ini tidak terlepas dari sistem
pendidikan pesantren itu sendiri yang telah mengajarkan akhlak yang mulia kepada
para santrinya sejak awal proses pendidikan, antara lain dengan cara menanamkan
indoktrinasi pada santrinya agar selalu menghormati gurunya sampai kapanpun agar
ia bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Bagi para santri untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat adalah segalanya
dibandingkan dengan banyaknya ilmu yang mereka peroleh. Ilmu banyak tidak
bermanfaat dianggapnya percuma, akan tetapi meskipun dapat ilmu sedikit tapi
bermanfaat, hal itu jauh lebih berharga. Oleh karena itu setiap santri yang sholeh akan
berusaha untuk mencari ilmu yang bermanfaat. Potensi itulah yang harus ditangkap
oleh pesantren sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan pesantren itu
sendiri.
6Ibid. Hal. 256.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di
tetapkan.
2. Hubungan pesantren dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara
pesantren dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang
kebutuhan dan kegiatan pendidikan di pesantren serta mendorong minat dan
kerja sama antara pesantren dan pengembangan pesantren.
3. Tujuan diadakanya hubungan pesantren dengan masyarakat antara lain sebagai
berikut: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran
yang ingin direalisasikan pondok pesantren, Meningkatkan pemahaman
pesantren tentang keadaan serta aspirasi masyarakat terhadap pondok pesantren,
Menggalang usaha orang tua dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak
didik.
4. Ruang lingkup sasaran pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat
tersebut dapat dirinci menjadi 3 macam kelompok, yaitu: a) Kelompok orang tua
murid/santri dapat dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok. Yang
berkaitan dengan komitmen pesantren atau majelis pesantren. b) Kelompok
masyarakat luas/umum, yaitu melakukan hubungan dengan masyarakat melalui
berbagai kegiatan formal maupun non-formal hal itu bertujuan memajukan
pesantren dalam hal positif kepada masyarakat. c) Kelompok instansi, khususnya
dunia usaha. Hubungan pesantren dengan masyarakat pada kelompok ini
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui praktek kerja lapangan.
Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya relasi program yang dilakukan
11
dengan kebutuhan pesantren dunia usaha dengan adanya pesantren dan
masyarakat dapat meningkatkan akuntabilitas program pesantren.
5. Prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat : 1) Prinsip otoritas; 2)
Prinsip kesederhanaan; 3) Prinsip kejujuran; 4) Prinsip ketepatan.
6. Teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat: 1) Laporan kepada orang
tua murid; 2) Pameran pesantren; 3) Kunjungan kepada pondok pesantren; 4)
Kunjungan kerumah murid; 5) Melalui organisasi perkumpulan alumni
pesantren; 6) Melalui praktek kerja atau praktek lapangan
7. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Wali Santri Dikembangkan.
Dibalik prestasi pesantren yang baik akan selalu ditemukan keterlibatan dan
ketertarikan wali santri yang besar, sebaliknya dibalik kegagalan program
pendidikan suatu pesantren sering diakibatkan oleh potensi wali santri yang tidak
dikelola secara efektif.
8. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Alumni Santri Dikembangkan.
Alumni santri merupakan kekuatan yang potensial bagi pengembangan
pesantren. Karena itu keberadaan mereka perlu terus dipantau, baik tempat
tinggalnya, maupun aktifitas kegiatannya. Alumni pesantren biasanya memiliki
ikatan emosional yang cukup tinggi dengan almamaternya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Yasmadi, M.A, 2006. Modernisasi Pesantren, (Ciputat: Quantum Teaching)
Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum, 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah,
(Bandung: Pustaka Media)
Khusnuridlo, Mohammad, 2006. Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif
Global, (Yokyakarta: Laksbang Press)
Sulthon, 2010. pesantren dan masyarakat, (Bandung: Pustaka Media)
Diah,Ricky, peran pesantren,dalamhttp://ricky-diah.blogspot.co.id/2011/04/peran-
pesantren.htmlhttp://ricky-diah.blogspot.co.id/2011/04/peran-pesantren.html,diunggah
pada Sabtu,17 April 2011, pukul 21:28 wib.

More Related Content

What's hot

Manajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptManajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptEdwarn Abazel
 
Ppt al qur'an
Ppt al qur'anPpt al qur'an
Ppt al qur'an
Velayati As'ad
 
Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakatHubungan sekolah dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat
farida nikmah
 
Manajemen pengelolaan pesantren
Manajemen pengelolaan pesantrenManajemen pengelolaan pesantren
Manajemen pengelolaan pesantren
Feni Prasetiya
 
Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamRakhmi Vegi Arizka
 
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
Erta Erta
 
Manajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam pptManajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam ppt
Ukhty Nicken
 
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam ppt
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam pptManejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam ppt
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam ppt
rismariszki
 
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinSistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Izzatul Ulya
 
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
arfian kurniawan
 
Konsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi BeragamaKonsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi Beragama
Anis Masykhur
 
Uraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya Depok
Uraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya DepokUraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya Depok
Uraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya Depok
Tohir Haliwaza
 
Ppt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islamPpt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islam
Iffa Dewi
 
aksi nyata wawasan kebinekaan global.pptx
aksi nyata wawasan kebinekaan global.pptxaksi nyata wawasan kebinekaan global.pptx
aksi nyata wawasan kebinekaan global.pptx
AtidTriWuryantoro
 
Ppt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolahPpt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolah
Rima Trianingsih
 
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IVMakalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IVDoyok18
 
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist TarbawiRPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
Syarifatul Marwiyah
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Winda010293
 
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)NASuprawoto Sunardjo
 
Materi 5 landasan normatif muhammadiyah
Materi 5  landasan normatif muhammadiyahMateri 5  landasan normatif muhammadiyah
Materi 5 landasan normatif muhammadiyahDewi Atin Surya
 

What's hot (20)

Manajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptManajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah ppt
 
Ppt al qur'an
Ppt al qur'anPpt al qur'an
Ppt al qur'an
 
Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakatHubungan sekolah dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Manajemen pengelolaan pesantren
Manajemen pengelolaan pesantrenManajemen pengelolaan pesantren
Manajemen pengelolaan pesantren
 
Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islam
 
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
 
Manajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam pptManajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam ppt
 
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam ppt
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam pptManejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam ppt
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam ppt
 
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinSistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
 
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
 
Konsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi BeragamaKonsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi Beragama
 
Uraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya Depok
Uraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya DepokUraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya Depok
Uraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya Depok
 
Ppt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islamPpt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islam
 
aksi nyata wawasan kebinekaan global.pptx
aksi nyata wawasan kebinekaan global.pptxaksi nyata wawasan kebinekaan global.pptx
aksi nyata wawasan kebinekaan global.pptx
 
Ppt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolahPpt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolah
 
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IVMakalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
 
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist TarbawiRPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
 
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
 
Materi 5 landasan normatif muhammadiyah
Materi 5  landasan normatif muhammadiyahMateri 5  landasan normatif muhammadiyah
Materi 5 landasan normatif muhammadiyah
 

Similar to manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islam
Ferry Lovita
 
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanManajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Ukhty Nicken
 
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanManajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Ukhty Nicken
 
PTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docxPTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docx
RimhotMTSinaga
 
Modul 6.docx
Modul 6.docxModul 6.docx
Modul 6.docx
Nur Rohman
 
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKANMANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Ferry Lovita
 
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
Masriqa Aslim
 
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
Wahyuni567560
 
Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islam
Ferry Lovita
 
Makalah Kelompok 6 "Administrasi Humas"- 6E- PAI-UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
Makalah Kelompok 6 "Administrasi Humas"- 6E- PAI-UIN RADEN MAS SAID SURAKARTAMakalah Kelompok 6 "Administrasi Humas"- 6E- PAI-UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
Makalah Kelompok 6 "Administrasi Humas"- 6E- PAI-UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
YanDiyant
 
Panduan kkn 2014
Panduan kkn 2014Panduan kkn 2014
Panduan kkn 2014Titha Masyitah
 
Makalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisiMakalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisiDikha Wijanarko
 
Laporan desa kebon cau
Laporan desa kebon cauLaporan desa kebon cau
Laporan desa kebon cauDindin Saefudin
 
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakatAdministrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
anis tri purwanti
 
Makalah kdpls
Makalah kdplsMakalah kdpls
Makalah kdpls
Rini de Lopez
 
19.disma ambarsari (06111404019)
19.disma ambarsari (06111404019)19.disma ambarsari (06111404019)
19.disma ambarsari (06111404019)Dewi_Sejarah
 
Pengembangan diri mama pekanda
Pengembangan diri mama pekandaPengembangan diri mama pekanda
Pengembangan diri mama pekanda
Angwar Dona
 
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docxhubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
officialterkini
 
Selesai manajemen berbasis sekolah
Selesai manajemen  berbasis  sekolahSelesai manajemen  berbasis  sekolah
Selesai manajemen berbasis sekolah
Feni Prasetiya
 

Similar to manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan (20)

Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islam
 
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanManajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
 
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanManajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
 
PTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docxPTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docx
 
Modul 6.docx
Modul 6.docxModul 6.docx
Modul 6.docx
 
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKANMANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
 
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
 
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
 
Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islam
 
Makalah Kelompok 6 "Administrasi Humas"- 6E- PAI-UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
Makalah Kelompok 6 "Administrasi Humas"- 6E- PAI-UIN RADEN MAS SAID SURAKARTAMakalah Kelompok 6 "Administrasi Humas"- 6E- PAI-UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
Makalah Kelompok 6 "Administrasi Humas"- 6E- PAI-UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
 
Panduan kkn 2014
Panduan kkn 2014Panduan kkn 2014
Panduan kkn 2014
 
Makalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisiMakalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisi
 
Laporan desa kebon cau
Laporan desa kebon cauLaporan desa kebon cau
Laporan desa kebon cau
 
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakatAdministrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
 
Manajemen siswa berbasis
Manajemen siswa berbasisManajemen siswa berbasis
Manajemen siswa berbasis
 
Makalah kdpls
Makalah kdplsMakalah kdpls
Makalah kdpls
 
19.disma ambarsari (06111404019)
19.disma ambarsari (06111404019)19.disma ambarsari (06111404019)
19.disma ambarsari (06111404019)
 
Pengembangan diri mama pekanda
Pengembangan diri mama pekandaPengembangan diri mama pekanda
Pengembangan diri mama pekanda
 
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docxhubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
 
Selesai manajemen berbasis sekolah
Selesai manajemen  berbasis  sekolahSelesai manajemen  berbasis  sekolah
Selesai manajemen berbasis sekolah
 

Recently uploaded

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

  • 1. MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN M A K A L A H Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ”Manajemen Pendidikan Islam” Dosen Pengampu : Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : NINDA KHOIRIYAH (20164711147) PAI – SMT 2 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM) TULUNGAGUNG MARET 2017
  • 2. ii KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. yang telah membimbing saya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyyah. Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bpk. DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I. 2. Teman – teman, dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah. Atas bimbingan tersebut saya hanya dapat berdo'a kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga bisa diperbaiki seperlunya. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin. (PENYUSUN)
  • 3. iii DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ……………………………... 1 B. RumusanMasalah …………………………………….. 2 C. TujuanMasalah ……………………………………… 2 BAB II PEMBAHASAN MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN A. Pengertian Manajemen...................................................... 3 B. Pengertian manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat......................................................................... 4 C. Tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat……....... 7 D. Ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat....................................................……………. 9 E. Prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat………... 10 F. Teknik hubungan pesantren dengan masyarakat ................................ G. Bagaimana hubungan pesantren dengan wali santri dikembangakan ......... H. Bagaimana hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangakan ..... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan..............................………………………........ 11 DAFTAR PUSTAKA …………………….........................……………........ 13
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pondok pesantren tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan masyarakat, oleh karena itu pesantren harus akomodatif terhadap tuntunan masyarakat. Masyarakat bisa menjadi potensi yang positif dalam upaya pengembangan pondok pesantren tersebut. Oleh karena itu pondok pesantren harus benar-benar dapat memanfaatkan potensi masyarakat secara positif, agar dapat memberikan kontribusi yang positif pula bagi pengembangan pondok pesantren. Masyarakat akan menjadi pendukung yang positif bagi pengembangan pesantren apabila pesantren apabila pesantren tersebut tanggap terhadap aspirasi masyarakat. Namun sebaliknya, masyarakat akan menjadi penghambat bagi pengembangan pesantren, manakala pihak pesantren kurang tanggap terhadap keinginan masyarakat. Oleh karena itu sikap tanggap pesantren dengan memanfaatkan pendekatan social intelligence dan dengan memanfaatkan beberapa teknik hubungan masyarakat perlu terus dikembangkan. Masyarakat harus dijadikan sebagai mitra yang baik bagi pengembangan pesantren, sebab dari, oleh dan untuk masyarakatlah pesantren itu didirikan.
  • 5. 2 B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud manajemen? 2. Apa pengertian manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat? 3. Tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat? 4. Ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat? 5. Prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat? 6. Teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat? 7. Bagaimana hubungan pesantren dengan wali santri dikembangkan? 8. Bagaimana hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangkan? C. Tujuan Pembahasan 1. Menjelaskan maksud dari manajemen. 2. Menjelaskan maksud hubungan pesantren dengan masyarakat. 3. Menjelaskan tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat. 4. Memaparkan ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat. 5. Menjelaskan prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat. 6. Menjelaskan teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat. 7. Menjelaskan hubungan pesantren dengan wali santri dikembangkan. 8. Menjelaskan hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangkan.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen Definisi manajemen menurut James A.F. Stoner dalam bukunya yang berjudul Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan. B. Pengertian Manajemen Hubungan Pesantren dengan Masyarakat Pesantren adalah lembaga pendidikan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan di pesantren meliputi pendidikan Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan lainnya yang sejenis. Yang mana dalam pesantren para santrinya disiapkan untuk dapat berbaur dalam pergaulan di masyarakat dengan adab yang sesuai dengan moralitas dalam agama Islam. Hal ini begitu diperhatikan karena lingkungan pesantren berada dalam lingkungan masyarakat yang luas dan yang menilai baik buruknya dari sebuah pesantren tersebut adalah bagaimana adab dari santri jebolan pesantren tersebut dengan masyarakat sekitar dan masyarakat asal daerahnya sendiri. Di Indonesia istilah pesantren lebih populer dengan sebutan pondok pesantren.1 Sedangkan hubungan pesantren dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara pesantren dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan dipesantren serta mendorong minat dan kerjasama antara pesantren dan masyarakat dalam rangka peningkatan dan pengembangan pesantren. Lebih lanjut, Kindred, Bagin dan Gallagher (1976) 1Sulthon, pesantren dan masyarakat,(Bandung: Pustaka Media, 2010), hlm. 12.
  • 7. 4 mendefinisikan hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut sebagai usaha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara pesantren, personalia pesantren dengan masyarakat. Definisi diatas terdapat elemen penting diantaranya seperti: a) Bahwa hubungan pesantren dengan masyarakat terjadi karena adanya kepentingan yang sama antara pesantren dengan masyarakat. b) Untuk memenuhi harapan masyarakat tersebut, masyarakat perlu berperan serta dalam mengembangkan pesantren. c) Untuk meningkatkan peran serta masyarakat tersebut perlu kerjasama yang baik melalui komunikasi dua arah antara pesantren dengan masyarakat secara efisisen. Dikaitkan dengan hal diatas, masalah yang lebih urgen mengenai hubungan pesantren dengan masyarakat dapat didefinisikan sebagai segenap upaya untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengefektifkan usaha koompratif antara pesantren dan masyarakat agar terdapat hubungan timbal balik yang harmonis dikemudian hari.2 C. Tujuan Hubungan Pesantren dengan Masyarakat Tujuan diadakannya hubungan pesantren dengan masyarakat antara lain sebagai berikut: a) Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan pesantren. b) Meningkatkan pemahaman pesantren tentang keadaan serta aspirasi masyarakat terhadap pesantren. c) Menggalang usaha orang tua dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak didik. 2Khusnuridlo, Mohammad, Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global, (Yokyakarta: Laksbang Press, 2006), hlm. 247.
  • 8. 5 d) Mengembangkan kesadaran masyarakat mengenai kepentingan pendidikan dipesantren dalam era pembangunan. e) Membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap pesantren dan program-programnya. f) Memberitahu masyarakat tentang pertanggung jawaban pesantren atas harapan yang dibebankan masyarakat kepada pesantren. g) Mencari dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumber- sumber yang diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program pesantren.3 D. Ruang Lingkup Hubungan Pesantren dengan Masyarakat Peranan penting dalam meningkatkan kualitas pesantren yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu dilaksanakan dengan baik. Ruang lingkup sasaran pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut dapat dirinci menjadi 3 macam kelompok, yaitu: a) Kelompok orang tua murid/santri dapat dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok. Yang berkaitan dengan komitmen pesantren atau majelis pesantren. b) Kelompok masyarakat luas/umum, yaitu melakukan hubungan dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan formal maupun non-formal hal itu bertujuan memajukan pesantren dalam hal positif kepada masyarakat. c) Kelompok instansi, khususnya dunia usaha. Hubungan pesantren dengan masyarakat pada kelompok ini dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui praktek kerja lapangan. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya relasi program yang dilakukan dengan kebutuhan pesantren dunia usaha dengan adanya pesantren dan masyarakat dapat meningkatkan akuntabilitas program pesantren. 3Ibid, 249.
  • 9. 6 E. Prinsip-prinsip Hubungan Pesantren dengan masyarakat Agar pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat dapat mencapai sasaran secara optimal, maka dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan prinsip- prinsip sebagai berikut: a) Prinsip otoritas: dalam pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat kepala pesantren memiliki tanggung jawab penuh dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. b) Prinsip kesederhanaan: prinsip ini memberikan petunjuk, bahwa program- program hubungan pesantren dengan masyarakat harus dilaksanakan secara sederhan, jelas, dan realistis. c) Prinsip kejujuran: dalam melaksanakan hubungan pesantren dengan masyarakat kejujuran sangat penting artinya, sekali pesantren memberikan informasi yang tidak benar, kepercayaan pesantren akan berakibat pesantren tidak akan kembali dipercayai. d) Prinsip ketepatan: prinsip ini mengandung pengertian, bahwa apa yang disampaikan pesantren kepada masyarakat harus tepat, baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai.4 F. Teknik-teknik Hubungan Pesantren Dengan Masyarakat Adapun teknik-teknik dalam mengadakan hubungan antar pesantren dan masyarakat teknik mana yang cocok bergantung dari situasi dan kondisi serta tujuan dilaksanakan hubungan dengan masyarakat tersebut. Teknik-teknik tersebut antara lain adalah: 1) Laporan kepada orang tua murid. Sesekali guru tidak hanya membuat laporan kemajuan belajar melalui rapor saja. Melainkan laporan dalam bentuk surat tentang perkembangan belajar anak kepada orang tua murid. 4Ibid, 249.
  • 10. 7 2) Pameran pesantren. Pameran merupakan teknik yang efektif untuk memberi informasi tentang hasil kegiatan dan keadaan pesantren kepada masyarakat. 3) Kunjungan kepada pondok pesantren. Yang dimaksud disisni adalah kunjungan orang tua murid ke pesantren yang dilaksanakan pada saat pelajaran berlangsung. 4) Kunjungan kerumah murid. Kunjungan kerumah murid oleh guru merupakan cara yang efektif dalam mengadakan hubungan dengan wali murid. 5) Melalui organisasi perkumpulan alumni pesantren. Perkumpulan alumni pesantren dapat menimbulkan rasa solidaritas antar alumni pesantren dengan masyarakat. 6) Melalui praktek kerja atau praktek lapangan. Praktek kerja lapangan atau dalam praktek dakwah, dimana pesantren menjalin kemitraan dengan dunia luar/organisasi/lembaga, maka hal ini merupakan sasaran yang tepat bagi pesantren untuk menunjukan kemajuan yang dicapai. G. Bagaimana Hubungan Pesantren dengan Wali Santri Dikembangkan Dibalik prestasi pesantren yang baik akan selalu ditemukan keterlibatan dan ketertarikan wali santri yang besar, sebaliknya dibalik kegagalan program pendidikan suatu pesantren sering diakibatkan oleh potensi wali santri yang tidak dikelola secara efektif. Untuk mengelola partisipasi wali santri dapat dilakukan secara kondisional dalam bentuk yang beragam. Hal ini sejalan dengan pandangan Marsh (1988) bahwa kemitraan antara wali santri dan lembaga pendidikan dapat dilakukan dalam beragam aspek pembuatan keputusan, termasuk kurikulum. Pengembangan peran wali santri dapat dipandang penting sesama pentingnya dengan pengembangan staf pesantren. Mengapa demikian? Dengan memperhatikan peran wali santri, setidaknya dapat diambil 3 keuntungan antara lain:
  • 11. 8 1) Mereka dapat memberi informasi tentang pendidikan pada umumnya dan khususnya di pesantren. Oleh karenanya, pengasuh pesantren hendaknya berusaha memikirkan bagaimana agar arus informasi orang tua santri dapat sampai ke mereka. 2) Partisipasi wali santri dapat menumbuhkan komitmen mereka untuk mendorong prestasi pendidikan anak-anak mereka di pesantren. Misalnya, dengan mengetahui program pesantren wali santri akan berusaha menciptakan iklim pendidikan dikeluarga sehingga menimbulkan konflik dengan pengetahuan dan sikap anaknya selama di pesantren. 3) Partisipasi wali santri dalam proses pembuatan keputusan akan mengurangi tingkat resitensi dalam implementasi program-program pendidikan pesantren. Yang jelas bentuk partisipasi wali santri akan beragam antara pesantren satu dengan yang lain. Apapun bentuknya, semuanya dipandang penting untuk mengembangkan pesantren sebagai wahana menciptakan masyarakat belajar (learning community). Agar potensi wali santri ini dapat dimanfaatkan oleh pesantren secara optimal, maka perlu dibentuk komite/majlis pesantren ini disamping beranggotakan para wali santri juga dapat ditambah tokoh-tokoh masyarakat, pejabat, para kyai, ustadz, akademisi dari perguruan tinggi.5 Disamping itu komite/majlis pesantren yang dibentuk tersebut dapat melakukan fungsi sebagai berikut: 1) Mendorong tumbuhnya komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dilingkungan pesantren. 2) Melakukan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah berkenan dengan penyelenggaraan pendidikan dilingkungan pesantren yang bermutu. 3) Menemukan dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan dipesantren yang dianjurkan atau yang diinginkan masyarakat. 4) Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada pesantren. 5Ibid. hal 250.
  • 12. 9 5) Mendorong wali santri dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan pesantren. 6) Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan dilingkungan pesantren. 7) Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di pesantren.6 H. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Alumni Santri Dikembangkan Alumni santri merupakan kekuatan yang potensial bagi pengembangan pesantren. Karena itu keberadaan mereka perlu terus dipantau, baik tempat tinggalnya, maupun aktifitas kegiatannya. Alumni pesantren biasanya memiliki ikatan emosional yang cukup tinggi dengan almamaternya. Hal ini tidak terlepas dari sistem pendidikan pesantren itu sendiri yang telah mengajarkan akhlak yang mulia kepada para santrinya sejak awal proses pendidikan, antara lain dengan cara menanamkan indoktrinasi pada santrinya agar selalu menghormati gurunya sampai kapanpun agar ia bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Bagi para santri untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat adalah segalanya dibandingkan dengan banyaknya ilmu yang mereka peroleh. Ilmu banyak tidak bermanfaat dianggapnya percuma, akan tetapi meskipun dapat ilmu sedikit tapi bermanfaat, hal itu jauh lebih berharga. Oleh karena itu setiap santri yang sholeh akan berusaha untuk mencari ilmu yang bermanfaat. Potensi itulah yang harus ditangkap oleh pesantren sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan pesantren itu sendiri. 6Ibid. Hal. 256.
  • 13. 10 BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan. 2. Hubungan pesantren dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara pesantren dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan di pesantren serta mendorong minat dan kerja sama antara pesantren dan pengembangan pesantren. 3. Tujuan diadakanya hubungan pesantren dengan masyarakat antara lain sebagai berikut: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan pondok pesantren, Meningkatkan pemahaman pesantren tentang keadaan serta aspirasi masyarakat terhadap pondok pesantren, Menggalang usaha orang tua dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak didik. 4. Ruang lingkup sasaran pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut dapat dirinci menjadi 3 macam kelompok, yaitu: a) Kelompok orang tua murid/santri dapat dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok. Yang berkaitan dengan komitmen pesantren atau majelis pesantren. b) Kelompok masyarakat luas/umum, yaitu melakukan hubungan dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan formal maupun non-formal hal itu bertujuan memajukan pesantren dalam hal positif kepada masyarakat. c) Kelompok instansi, khususnya dunia usaha. Hubungan pesantren dengan masyarakat pada kelompok ini dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui praktek kerja lapangan. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya relasi program yang dilakukan
  • 14. 11 dengan kebutuhan pesantren dunia usaha dengan adanya pesantren dan masyarakat dapat meningkatkan akuntabilitas program pesantren. 5. Prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat : 1) Prinsip otoritas; 2) Prinsip kesederhanaan; 3) Prinsip kejujuran; 4) Prinsip ketepatan. 6. Teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat: 1) Laporan kepada orang tua murid; 2) Pameran pesantren; 3) Kunjungan kepada pondok pesantren; 4) Kunjungan kerumah murid; 5) Melalui organisasi perkumpulan alumni pesantren; 6) Melalui praktek kerja atau praktek lapangan 7. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Wali Santri Dikembangkan. Dibalik prestasi pesantren yang baik akan selalu ditemukan keterlibatan dan ketertarikan wali santri yang besar, sebaliknya dibalik kegagalan program pendidikan suatu pesantren sering diakibatkan oleh potensi wali santri yang tidak dikelola secara efektif. 8. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Alumni Santri Dikembangkan. Alumni santri merupakan kekuatan yang potensial bagi pengembangan pesantren. Karena itu keberadaan mereka perlu terus dipantau, baik tempat tinggalnya, maupun aktifitas kegiatannya. Alumni pesantren biasanya memiliki ikatan emosional yang cukup tinggi dengan almamaternya.
  • 15. 12 DAFTAR PUSTAKA Drs. Yasmadi, M.A, 2006. Modernisasi Pesantren, (Ciputat: Quantum Teaching) Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum, 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, (Bandung: Pustaka Media) Khusnuridlo, Mohammad, 2006. Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global, (Yokyakarta: Laksbang Press) Sulthon, 2010. pesantren dan masyarakat, (Bandung: Pustaka Media) Diah,Ricky, peran pesantren,dalamhttp://ricky-diah.blogspot.co.id/2011/04/peran- pesantren.htmlhttp://ricky-diah.blogspot.co.id/2011/04/peran-pesantren.html,diunggah pada Sabtu,17 April 2011, pukul 21:28 wib.