SlideShare a Scribd company logo
HANDLING
SITOTOKSIK
Nurul Aliah
Fadhillah
(O1A119113)
Senyawa sitotoksik adalah suatu senyawa atau zat yang
dapat merusak dan sel normal dan juga sel kanker, serta
digunakan untuk menghambat pertumbuhan dari sel tumor
maligan. Uji sitotoksik merupakan salah satu pengembangan
metode untuk memprediksi keberadaan senyawa yang bersifat
toksik pada sel yang merupakan syarat mutlak untuk obat-
obat antikanker.
Table of
Contents!
Handling Sitotoksik
Pengertian, tujuan
digunakan, tumpahan
limbah, dan pengemasan
Cara Pemberian
(Brosur)
Drug Information
Handbook
Resep Obat Sitotoksik
Label Obat
Komunikasi
Saat dispensing obat
01
Handling
Sitotoksik
Handling sitotoksik adalah
suatu proses penanganan
terhadap obat sitotoksik
yang berfungsi untuk
melindungi obat sitotoksik
dari kontaminan yang
dilakukan di ruangan steril
berdasarkan prosedur
handling sitotoksik.
Pengertian
● Mencegah kontak langsung
atau keterpaparan
petugas kesehatan
terhadap sitostatika
pada waktu pencampuran,
pengoplosan, dan
pemberian kepada pasien
● Menjamin sterilitas
produk akhir sitostatika
setelah dicampur/dioplos
● Menjamin keamanan
buangan sisa sitostatika
dan material yang
dipakai yang telah
terkontaminasi dengan
sitostatika
Tujuan?
Standar Kerja
Fasilitas fisik
Cytotoxic Drugs
Safety Cabinet
(CDSC)
Perlengkapan
pelindung
Baju, pelindung
kepala, masker,
sarung tangan
Pelatihan
petugas
Penandaan,
pengemasan,
transportasi
Penanganan
tumpahan obat
sitostatika
Penanganan
limbah
Australian standard mensyaratkan
menggunakan Cytotoxic Drugs Safety
Cabinet (CDSC) yang diletakkan
dalam Clean Room. CDSC dan Clean
Room dilengkapi dengan HEPA Filter.
Cytotoxic Drugs Safety Cabinet yang
digunakan bisa tipe Isolator atau
Biological Safety Cabinet dengan
aliran vertikal. Transportasi
keluar masuknya obat-obatan dan
alat-alat pendukung preparasi obat
dilakukan melalui Pass Box, untuk
meminimalkan kontaminasi udara
kedalam clean room. Komunikasi
petugas di dalam Clean Room dengan
petugas di luar dilakukan dengan
intercom.
Fasilitas Fisik
● Pakaian pelindung terdiri dari
pakaian dalam dan pakaian luar.
Pakaian luar harus terbuat dari
material yang tidak melepaskan debu
dan serat. Bahan yang digunakan tidak
tembus oleh cairan, pakaian pelindung
dibuat lengan panjang dengan manset
elastik pada tangan dan kaki.
● Sarung tangan yang dipilih harus
memiliki permeabilitas dan cukup
panjang untuk menutup pergelangan
tangan. Sarung tangan terbuat dari
latex dan tidak berbedak (powder
free). Khusus untuk penanganan
sediaan sitostatika harus menggunakan
dua lapis.
● Tutup kepala harus dapat menutupi
rambut sekeliling agar tidak ada
partikel kotoran yang dapat
mengkontaminasi sediaan
● Kacamata yang digunakan harus dapat
melindungi mata dari kemungkinan
adanya percikan obat kanker
● Sepatu terbuat dari bahan yang tidak
tembus benda tajam dan digunakan
sampai menutup manset baju
Perlengkapan
pelindung
Personal yang akan terlibat dalam preparasi obat sitostatika
harus mendapatkan pelatihan yang memadai tentang teknik
aseptic dan penanganan obat sitostatika. Setiap petugas yang
akan terlibat dalam rekonstitusi obat sitostatika seminggu
sebelumnya harus mendapat pemeriksaan laboratorium, yang
terdiri dari :
• Complete Blood Count
• Liver Function Test
• Renal Function Test
Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan secara periodik
setiap 4 bulan, jika terdapat kelainan hasil pemeriksaan
harus diteliti lebih dalam. Semua hasil harus
didokumentasikan
Pelatihan petugas
● Pemeriksaan kelengkapan dokumen
(formulir) permintaan dengan prinsip
5 BENAR (benar pasien, obat, dosis,
rute dan waktu pemberian)
● Memeriksa kondisi obat-obatan yang
diterima (nama obat, jumlah, nomor
batch, tanggal kadaluarsa), serta
melengkapi form permintaan
● Menghitung kesesuaian dosis
● Menghitung volume pelarut yang
digunakan
● Membuat label obat berdasarkan : nama
pasien, nomor rekam medis, ruang
perawatan, dosis, cara pemberian,
kondisi penyimpanan, tanggal
pembuatan, dan tanggal kadaluarsa
campuran
● Membuat label pengiriman terdiri dari
(nama pasien, nomor rekam medis,
ruang perawatan,dan jumlah paket.
● Memasukkan alat kesehatan, label, dan
obat-obatan yang akan dilakukan
pencampuran kedalam ruang steril
melalui pass box
Penyiapan
1. Semua limbah yang dihasilkan selama preparasi obat sitostatik dan
pembersihan tumpahan harus dipisahkan, dikemas dan dibuang dalam
kemasan yang sesuai
2. Harus ada SOP pengamanan bagi petugas yang membawa limbah atau
yang terkena tumpahan
3. Limbah preparasi
4. Limbah tajam harus ditempatkan dalam wadah tahan bocor. Jarum
harus ditutup dengan tehnik khusus yang memungkinkan petugas tidak
tertusuk
5. Limbah obat harus ditempatkan dalam wadah yang sesuai dan diseal
agar tidak bocor
6. Wadah limbah sitostatik harus diberi label yang menunjukkan
adanya limbah obat sitostatik
Limbah
● Perlengkapan untuk penanganan
tumpahan dan SOP penggunaannya harus
tersedia ditempat preparasi dan
penyimpanan
● Preparasi obat dalam kondisi steril
dan tersedia bahan absorben untuk
menyeraptumpahan
● Selama membersihkan tumpahan, petugas
harus menggunakan pakaian
pelindung,sarung tangan rangkap dan
pelindung mata. Kalau jumlah
tumpahannya besar harus menggunakan
tambahan respirator
● Tumpahan yang jumlahnya sedikit
dibersihkan dengan lap absorben,
sedang jumlah yang lebih besar dengan
granul absorben. Terakhir dibersihkan
dengan larutan basa kuat
● Pakaian yang terkontaminasi oleh
tumpahan harus diganti. Area yang
terkena tumpahan harus dicuci dengan
sabun atau disemprot dengan air
Tumpahan
1.Pengemasan obat sitostatika
Obat sitostatika sebaiknya dikemas sedemikian rupa untuk mencegah
pecah dan kontaminasi yang disebabkan oleh kecelakaan selama
penanganandan transportasi
Bentuk sediaan padat
Sebaiknya disiapkan dalam strip atau blister yang dikemas
dalamkarton tebal. Sediaan padat yang disalut film atau gula tidak
perludimasukkan kedalam strip atau blister
Ampul dan vial
Dikemas kedalam blister plastik dibungkus alumunium foil
Sediaan ophthalmic
Wadah larutan ophthalmic sebaiknya dilengkapi pipet khusus, diseal,
dimasukkan kedalam blister plastic dibungkus alumunium foil
Pengemasan
Transportasi
Kemasan obat
sitostatika harus
dilindungi oleh foam
atau pengemas sesuai
dan diseal dengan
plastik,gunanya untuk
melindungi terhadap
guncangan atau jatuh
Ketentuan kemasan
direkomendasikan juga
untuk bahan baku
sitostatika dan obat
hasil rekonstitusi pada
saat transportasi
Kemasan obat
sitostatika yang dibawa
via pelayaran sebaiknya
diseal dengan plastik
tebal agarterlindungi
dari tumpahan
02
Resep Obat
03
Label Obat
Label-label Peringatan
Kemasan terluar ditempel label peringatan dengan jelas:
HATI-HATI OBAT KANKER ZAT KIMIA BERBAHAYA
Ditulis dengan huruf tebal berwarna ungu diatas latar
belakang putih disertai simbol obat sitostatika
Dibagian bawah ditulis huruf lebih kecil :
APABILA TERJADI TUMPAHANHUBUNGI PELAYANAN EMERGENSI
Instruksi kepada orang awam
Kemasan obat bagian luar yang akan dibawa via pelayaran
sebaiknya dimasukkan kedalam amplop liquid-proof
dilengkapi peringatan:
APABILA TERJADI TUMPAHAN IKUTI PETUNJUK DALAM AMPLOP
03
Cara Pemberian
04
Komunikasi
Dispensing
Tahap pertama: Menerima dan memvalidasi order atau resep dengan
mengidentifikasi penderita dan menegaskan nama penderita.
Tahap kedua: Mengkaji order atau resep untuk kelengkapan resep
meliputi:
-Nama penderita
-Ruang, kamar, nomor penderita
-nama obat, kekuatan, bentuk sediaan, kuantitas, aturan pakai
-Tanggal dan jam penulisan order atau resep
-Tanda tangan dokter penulis dan Jika perlu, instruksi lain dari
dokter.
Tahap ketiga: Mengerti dan menginterpretasi order atau resep. Harus
dilakukan oleh apoteker atau asisten apoteker senior yang telah
terlatih untuk tahap ini :
a.Membaca order atau resep
b.Menginterpretasi setiap singkatan yang digunakan dokter penulis
resep secara benar.
c.Menegaskan bahwa dosis yang ditulis berada dalam rentang yang
normal bagi penderita (jenis kelamin dan umur perlu diperhatikan)
d.Melakukan perhitungan dosis dan kuantitas secara benar.
Tahap keempat : Menapis profil pengobatan penderita. Apoteker memasukkan
semua data obat yang tertulis pada order atau resep formula kedalam profil
formulir pengobatan penderita (terkomputerisasi). Suatu profil pengobatan
penderita (p-3) mengandung dua jenis informasi, yaitu pertama informasi
khusus penderita atau disebut juga data base yaitu umurdan bobot tubuh
dihubungkan dengan kesesuaian dosis yang ditulis dokter dan keduainformasi
terapi penderita.
Tahap kelima: Menyiapkan, membuat, atau meracik sediaan obat. Beberapa
langkah dalam penyiapan atau peracikan sediaan obat yang diminta dokter
yaitu:
a.Menemukan atau memilih wadah obat persediaan
b.Formula (membuat, menghitung, mengukur dan menuang)
c.Proses memberikan etiket
d.Penghantaran atau distribusi
Tahap keenam: Menyampaikan atau mendistribusikan obat kepada penderita.
Untuk rawat jalan obat harus diberikan kepada penderita yang namanya
tertera pada resep atau perwakilannya. Untuk penderita rawat inap, obat
didistribusikan sesuai dengan sistemdistribusi obat untuk penderita rawat
tinggal di RS.
Thanks!
Do you have any
questions?

More Related Content

What's hot

Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
LinaNadhilah2
 
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Ulfah Hanum
 
Kerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat JenisKerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat Jenis
Ridwan
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
srinova uli
 
Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : Soxhletasi
ArwinAr
 
persentase
persentase persentase
persentase
Irda Wiharti
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangreza_kaligis
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
fatmanurhaliza24
 
Kompleksasi
KompleksasiKompleksasi
Kompleksasi
Abulkhair Abdullah
 
Farmakologi Analgetik
Farmakologi AnalgetikFarmakologi Analgetik
Farmakologi Analgetik
Lia Oktaviani
 
Kit box siswa farmasi
Kit box siswa farmasiKit box siswa farmasi
Kit box siswa farmasi
VERSAJAYA
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhLilik Sholeha
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
Ade Irma Suryani
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Surya Amal
 
laprak 2.pdf
laprak 2.pdflaprak 2.pdf
laprak 2.pdf
SEPTYANADEWIKUMARAFa
 
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarPer BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Ulfah Hanum
 

What's hot (20)

Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
 
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
 
Kerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat JenisKerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat Jenis
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : Soxhletasi
 
persentase
persentase persentase
persentase
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
 
Toksikologi b
Toksikologi bToksikologi b
Toksikologi b
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
 
Kompleksasi
KompleksasiKompleksasi
Kompleksasi
 
Farmakologi Analgetik
Farmakologi AnalgetikFarmakologi Analgetik
Farmakologi Analgetik
 
Kit box siswa farmasi
Kit box siswa farmasiKit box siswa farmasi
Kit box siswa farmasi
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam Tubuh
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
 
Sap phbs
Sap phbsSap phbs
Sap phbs
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
laprak 2.pdf
laprak 2.pdflaprak 2.pdf
laprak 2.pdf
 
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarPer BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
 

Similar to Handling Sitotoksik.pptx

Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01
roywidhie
 
Manfar grup a kelas a
Manfar grup a kelas aManfar grup a kelas a
Manfar grup a kelas a
dwikartikasari25
 
PPT OBAH HA.pdf
PPT OBAH HA.pdfPPT OBAH HA.pdf
PPT OBAH HA.pdf
wulanfebri2
 
Tugas Manajemen Logistik Kelompok 5.pptx
Tugas Manajemen Logistik Kelompok 5.pptxTugas Manajemen Logistik Kelompok 5.pptx
Tugas Manajemen Logistik Kelompok 5.pptx
putrimaulina14
 
Sitostatika dan HAM Arif.pptx
Sitostatika dan HAM Arif.pptxSitostatika dan HAM Arif.pptx
Sitostatika dan HAM Arif.pptx
fahrudinarif3
 
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186.pptx
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186.pptxKelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186.pptx
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186.pptx
ArdiansyahSyafaat1
 
bmc4-prinsip keselamatan.pptx
bmc4-prinsip keselamatan.pptxbmc4-prinsip keselamatan.pptx
bmc4-prinsip keselamatan.pptx
wiwik57
 
Materi afan
Materi afanMateri afan
Materi afan
martin181657
 
sitostatika
sitostatikasitostatika
sitostatika
Citra pharmacist
 
Praktik kefarmasian kelompok v
Praktik kefarmasian kelompok vPraktik kefarmasian kelompok v
Praktik kefarmasian kelompok v
Dewi Kartika
 
Persiapan RS dalam Telusur Obat.pptx
Persiapan RS dalam Telusur Obat.pptxPersiapan RS dalam Telusur Obat.pptx
Persiapan RS dalam Telusur Obat.pptx
Galih Endradita M
 
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmas batch 2Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
LinaNadhilah2
 
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisPedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptis
eko_apt
 
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisPedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Musa Diryanto
 
PKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptxPKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptx
DidikLukman
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
ssuser72b568
 
manajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obatmanajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obat
Dika Trisya
 
Stase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptxStase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptx
AlexFabrigaz Apt
 

Similar to Handling Sitotoksik.pptx (20)

Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01
 
Manfar grup a kelas a
Manfar grup a kelas aManfar grup a kelas a
Manfar grup a kelas a
 
PPT OBAH HA.pdf
PPT OBAH HA.pdfPPT OBAH HA.pdf
PPT OBAH HA.pdf
 
Tugas Manajemen Logistik Kelompok 5.pptx
Tugas Manajemen Logistik Kelompok 5.pptxTugas Manajemen Logistik Kelompok 5.pptx
Tugas Manajemen Logistik Kelompok 5.pptx
 
Sitostatika dan HAM Arif.pptx
Sitostatika dan HAM Arif.pptxSitostatika dan HAM Arif.pptx
Sitostatika dan HAM Arif.pptx
 
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186.pptx
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186.pptxKelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186.pptx
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186.pptx
 
bmc4-prinsip keselamatan.pptx
bmc4-prinsip keselamatan.pptxbmc4-prinsip keselamatan.pptx
bmc4-prinsip keselamatan.pptx
 
Materi afan
Materi afanMateri afan
Materi afan
 
sitostatika
sitostatikasitostatika
sitostatika
 
Praktik kefarmasian kelompok v
Praktik kefarmasian kelompok vPraktik kefarmasian kelompok v
Praktik kefarmasian kelompok v
 
Persiapan RS dalam Telusur Obat.pptx
Persiapan RS dalam Telusur Obat.pptxPersiapan RS dalam Telusur Obat.pptx
Persiapan RS dalam Telusur Obat.pptx
 
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmas batch 2Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
 
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisPedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptis
 
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisPedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptis
 
PKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptxPKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptx
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
manajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obatmanajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obat
 
Stase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptxStase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptx
 

Recently uploaded

TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 

Recently uploaded (20)

TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 

Handling Sitotoksik.pptx

  • 2. Senyawa sitotoksik adalah suatu senyawa atau zat yang dapat merusak dan sel normal dan juga sel kanker, serta digunakan untuk menghambat pertumbuhan dari sel tumor maligan. Uji sitotoksik merupakan salah satu pengembangan metode untuk memprediksi keberadaan senyawa yang bersifat toksik pada sel yang merupakan syarat mutlak untuk obat- obat antikanker.
  • 3. Table of Contents! Handling Sitotoksik Pengertian, tujuan digunakan, tumpahan limbah, dan pengemasan Cara Pemberian (Brosur) Drug Information Handbook Resep Obat Sitotoksik Label Obat Komunikasi Saat dispensing obat
  • 5. Handling sitotoksik adalah suatu proses penanganan terhadap obat sitotoksik yang berfungsi untuk melindungi obat sitotoksik dari kontaminan yang dilakukan di ruangan steril berdasarkan prosedur handling sitotoksik. Pengertian
  • 6. ● Mencegah kontak langsung atau keterpaparan petugas kesehatan terhadap sitostatika pada waktu pencampuran, pengoplosan, dan pemberian kepada pasien ● Menjamin sterilitas produk akhir sitostatika setelah dicampur/dioplos ● Menjamin keamanan buangan sisa sitostatika dan material yang dipakai yang telah terkontaminasi dengan sitostatika Tujuan?
  • 7. Standar Kerja Fasilitas fisik Cytotoxic Drugs Safety Cabinet (CDSC) Perlengkapan pelindung Baju, pelindung kepala, masker, sarung tangan Pelatihan petugas Penandaan, pengemasan, transportasi Penanganan tumpahan obat sitostatika Penanganan limbah
  • 8. Australian standard mensyaratkan menggunakan Cytotoxic Drugs Safety Cabinet (CDSC) yang diletakkan dalam Clean Room. CDSC dan Clean Room dilengkapi dengan HEPA Filter. Cytotoxic Drugs Safety Cabinet yang digunakan bisa tipe Isolator atau Biological Safety Cabinet dengan aliran vertikal. Transportasi keluar masuknya obat-obatan dan alat-alat pendukung preparasi obat dilakukan melalui Pass Box, untuk meminimalkan kontaminasi udara kedalam clean room. Komunikasi petugas di dalam Clean Room dengan petugas di luar dilakukan dengan intercom. Fasilitas Fisik
  • 9. ● Pakaian pelindung terdiri dari pakaian dalam dan pakaian luar. Pakaian luar harus terbuat dari material yang tidak melepaskan debu dan serat. Bahan yang digunakan tidak tembus oleh cairan, pakaian pelindung dibuat lengan panjang dengan manset elastik pada tangan dan kaki. ● Sarung tangan yang dipilih harus memiliki permeabilitas dan cukup panjang untuk menutup pergelangan tangan. Sarung tangan terbuat dari latex dan tidak berbedak (powder free). Khusus untuk penanganan sediaan sitostatika harus menggunakan dua lapis. ● Tutup kepala harus dapat menutupi rambut sekeliling agar tidak ada partikel kotoran yang dapat mengkontaminasi sediaan ● Kacamata yang digunakan harus dapat melindungi mata dari kemungkinan adanya percikan obat kanker ● Sepatu terbuat dari bahan yang tidak tembus benda tajam dan digunakan sampai menutup manset baju Perlengkapan pelindung
  • 10. Personal yang akan terlibat dalam preparasi obat sitostatika harus mendapatkan pelatihan yang memadai tentang teknik aseptic dan penanganan obat sitostatika. Setiap petugas yang akan terlibat dalam rekonstitusi obat sitostatika seminggu sebelumnya harus mendapat pemeriksaan laboratorium, yang terdiri dari : • Complete Blood Count • Liver Function Test • Renal Function Test Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan secara periodik setiap 4 bulan, jika terdapat kelainan hasil pemeriksaan harus diteliti lebih dalam. Semua hasil harus didokumentasikan Pelatihan petugas
  • 11. ● Pemeriksaan kelengkapan dokumen (formulir) permintaan dengan prinsip 5 BENAR (benar pasien, obat, dosis, rute dan waktu pemberian) ● Memeriksa kondisi obat-obatan yang diterima (nama obat, jumlah, nomor batch, tanggal kadaluarsa), serta melengkapi form permintaan ● Menghitung kesesuaian dosis ● Menghitung volume pelarut yang digunakan ● Membuat label obat berdasarkan : nama pasien, nomor rekam medis, ruang perawatan, dosis, cara pemberian, kondisi penyimpanan, tanggal pembuatan, dan tanggal kadaluarsa campuran ● Membuat label pengiriman terdiri dari (nama pasien, nomor rekam medis, ruang perawatan,dan jumlah paket. ● Memasukkan alat kesehatan, label, dan obat-obatan yang akan dilakukan pencampuran kedalam ruang steril melalui pass box Penyiapan
  • 12. 1. Semua limbah yang dihasilkan selama preparasi obat sitostatik dan pembersihan tumpahan harus dipisahkan, dikemas dan dibuang dalam kemasan yang sesuai 2. Harus ada SOP pengamanan bagi petugas yang membawa limbah atau yang terkena tumpahan 3. Limbah preparasi 4. Limbah tajam harus ditempatkan dalam wadah tahan bocor. Jarum harus ditutup dengan tehnik khusus yang memungkinkan petugas tidak tertusuk 5. Limbah obat harus ditempatkan dalam wadah yang sesuai dan diseal agar tidak bocor 6. Wadah limbah sitostatik harus diberi label yang menunjukkan adanya limbah obat sitostatik Limbah
  • 13. ● Perlengkapan untuk penanganan tumpahan dan SOP penggunaannya harus tersedia ditempat preparasi dan penyimpanan ● Preparasi obat dalam kondisi steril dan tersedia bahan absorben untuk menyeraptumpahan ● Selama membersihkan tumpahan, petugas harus menggunakan pakaian pelindung,sarung tangan rangkap dan pelindung mata. Kalau jumlah tumpahannya besar harus menggunakan tambahan respirator ● Tumpahan yang jumlahnya sedikit dibersihkan dengan lap absorben, sedang jumlah yang lebih besar dengan granul absorben. Terakhir dibersihkan dengan larutan basa kuat ● Pakaian yang terkontaminasi oleh tumpahan harus diganti. Area yang terkena tumpahan harus dicuci dengan sabun atau disemprot dengan air Tumpahan
  • 14. 1.Pengemasan obat sitostatika Obat sitostatika sebaiknya dikemas sedemikian rupa untuk mencegah pecah dan kontaminasi yang disebabkan oleh kecelakaan selama penanganandan transportasi Bentuk sediaan padat Sebaiknya disiapkan dalam strip atau blister yang dikemas dalamkarton tebal. Sediaan padat yang disalut film atau gula tidak perludimasukkan kedalam strip atau blister Ampul dan vial Dikemas kedalam blister plastik dibungkus alumunium foil Sediaan ophthalmic Wadah larutan ophthalmic sebaiknya dilengkapi pipet khusus, diseal, dimasukkan kedalam blister plastic dibungkus alumunium foil Pengemasan
  • 15. Transportasi Kemasan obat sitostatika harus dilindungi oleh foam atau pengemas sesuai dan diseal dengan plastik,gunanya untuk melindungi terhadap guncangan atau jatuh Ketentuan kemasan direkomendasikan juga untuk bahan baku sitostatika dan obat hasil rekonstitusi pada saat transportasi Kemasan obat sitostatika yang dibawa via pelayaran sebaiknya diseal dengan plastik tebal agarterlindungi dari tumpahan
  • 17.
  • 19. Label-label Peringatan Kemasan terluar ditempel label peringatan dengan jelas: HATI-HATI OBAT KANKER ZAT KIMIA BERBAHAYA Ditulis dengan huruf tebal berwarna ungu diatas latar belakang putih disertai simbol obat sitostatika Dibagian bawah ditulis huruf lebih kecil : APABILA TERJADI TUMPAHANHUBUNGI PELAYANAN EMERGENSI Instruksi kepada orang awam Kemasan obat bagian luar yang akan dibawa via pelayaran sebaiknya dimasukkan kedalam amplop liquid-proof dilengkapi peringatan: APABILA TERJADI TUMPAHAN IKUTI PETUNJUK DALAM AMPLOP
  • 21.
  • 23. Tahap pertama: Menerima dan memvalidasi order atau resep dengan mengidentifikasi penderita dan menegaskan nama penderita. Tahap kedua: Mengkaji order atau resep untuk kelengkapan resep meliputi: -Nama penderita -Ruang, kamar, nomor penderita -nama obat, kekuatan, bentuk sediaan, kuantitas, aturan pakai -Tanggal dan jam penulisan order atau resep -Tanda tangan dokter penulis dan Jika perlu, instruksi lain dari dokter. Tahap ketiga: Mengerti dan menginterpretasi order atau resep. Harus dilakukan oleh apoteker atau asisten apoteker senior yang telah terlatih untuk tahap ini : a.Membaca order atau resep b.Menginterpretasi setiap singkatan yang digunakan dokter penulis resep secara benar. c.Menegaskan bahwa dosis yang ditulis berada dalam rentang yang normal bagi penderita (jenis kelamin dan umur perlu diperhatikan) d.Melakukan perhitungan dosis dan kuantitas secara benar.
  • 24. Tahap keempat : Menapis profil pengobatan penderita. Apoteker memasukkan semua data obat yang tertulis pada order atau resep formula kedalam profil formulir pengobatan penderita (terkomputerisasi). Suatu profil pengobatan penderita (p-3) mengandung dua jenis informasi, yaitu pertama informasi khusus penderita atau disebut juga data base yaitu umurdan bobot tubuh dihubungkan dengan kesesuaian dosis yang ditulis dokter dan keduainformasi terapi penderita. Tahap kelima: Menyiapkan, membuat, atau meracik sediaan obat. Beberapa langkah dalam penyiapan atau peracikan sediaan obat yang diminta dokter yaitu: a.Menemukan atau memilih wadah obat persediaan b.Formula (membuat, menghitung, mengukur dan menuang) c.Proses memberikan etiket d.Penghantaran atau distribusi Tahap keenam: Menyampaikan atau mendistribusikan obat kepada penderita. Untuk rawat jalan obat harus diberikan kepada penderita yang namanya tertera pada resep atau perwakilannya. Untuk penderita rawat inap, obat didistribusikan sesuai dengan sistemdistribusi obat untuk penderita rawat tinggal di RS.
  • 25. Thanks! Do you have any questions?