1. Hama Spodoptera litura dan Snellenius manila
Biologi Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)
Menurut literature Balai Penelitian Tanaman Seralia (2011) Ulat Grayak dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Philum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Noctuidae
Genus : Spodoptera
Spesies : Spodoptera litura Fabricius.
Telur berbentuk hampir bulat dengan bagian dasar melekat pada daun
(kadangkadang tersusun dua lapis), berwarna coklat kekuningan, diletakkan
berkelompok masing-masing 25−500 butir. Telur diletakkan pada bagian daun atau
bagian tanaman lainnya, baik pada tanaman inang maupun bukan inang. Bentuk telur
bervariasi. Kelompok telur tertutup bulu seperti beludru yang berasal dari bulu-bulu
tubuh bagian ujung ngengat betina, berwarna kuning kecoklatan (Marwoto dan
Suharsono, 2008).
2. Gambar. Telur Spodoptera litura F
Larva mempunyai warna yang bervariasi, memiliki kalung (bulan sabit)
berwarna hitam pada segmen abdomen keempat dan kesepuluh. Pada sisi lateral
dorsal terdapat garis kuning. Ulat yang baru menetas berwarna hijaumuda, bagian sisi
coklat tua atau hitam kecoklatan, dan hidup berkelompok . Beberapa hari setelah
menetas (bergantung ketersediaan makanan), larva menyebar dengan menggunakan
benang sutera dari mulutnya. Pada siang hari, larva bersembunyi di dalam tanah atau
tempat yang lembap dan menyerang tanaman pada malam hari atau pada intensitas
cahaya matahari yang rendah. Biasanya ulat berpindah ke tanaman lain secara
bergerombol dalam jumlah besar. Warna dan perilaku ulat instar terakhir mirip ulat
tanah Agrothis ipsilon, namun terdapat perbedaan yang cukup mencolok, yaitu pada
ulat grayak terdapat tanda bulan sabit berwarna hijau gelap dengan garis punggung
gelap memanjang. Pada umur 2 minggu, panjang ulat sekitar 5 cm (Marwoto dan
Suharsono, 2008).
3. Gambar. Larva Spodoptera litura
Ulat berkepompong di dalam tanah, membentuk pupa tanpa rumah pupa
(kokon), berwarna coklat kemerahan dengan panjang sekitar 1,60 cm. Siklus hidup
berkisar antara 30−60 hari (lama stadium telur 2−4 hari). Stadium larva terdiri atas 5
instar yang berlangsung selama 20−46 hari. Lama stadium pupa 8− 11 hari. Seekor
ngengat betina dapat meletakkan 2.000−3.000 telur (Marwoto dan Suharsono, 2008).
Gambar. Imago Spodoptera litura
Gejala Serangan
4. Larva yang masih muda merusak daun dengan meninggalkan sisa-sisa
epidermis bagian atas (transparan) dan tulang daun. Larva instar lanjut merusak
tulang daun dan kadang-kadang menyerang polong. Biasanya larva berada di
permukaan bawah daun dan menyerang secara serentak dan berkelompok. Serangan
berat menyebabkan tanaman gundul karena daun dan buah habis dimakan ulat.
Serangan berat pada umumnya terjadi pada musim kemarau, dan menyebabkan
defoliasi daun yang sangat berat (Marwoto dan Suharsono, 2008).
Gambar. Gejala serangan Sopodoptera litura
Biologi Snellenius manilae Ashmead.
Menurut literatur Kurniawaty (1998) Snellenius manilae dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Philum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Family : Braconidae
Genus : Snellenius
5. Spesies : Snellenius manila Ashmead.
S. manilae mengalami metamorfosis sempurna. Telur dan larva parasitoid
berkembang didalam tubuh inang, dan selama perkembangan tersebut larva inang
tetap hidup (endoparasitoid kionobion). Parasitoid keluar dari tubuh inang setelah
menyelesaikan perkembangan larva dan membentuk kokon yang bisanya menempel
pada bagian ujung posterior abdomen inang. Inang yang terparasit mati satu sampai
dua hari setelah parasitoid keluar dari larva inang (Darwaty, 2012).
Imago betina S. manilae meletakkan satu sampai tiga atau lima telur ke dalam
tubuh inang. Telur S. manilae bertipe hymenipteriform. Stadium telur S. manilae
berlansung kurang dari dua hari (Darwaty, 2012).
Larva S. manilae terdiri dari empat instar. Stadia larva berlansung selama lima
hari. Stadium pupa dilewati dengan prapupa yaitu saat berumur parasitoid memasuki
hari ketujuh yakni ketika larva keluar dari tubuh inang untuk membentuk kokon.
Masa perkembangan parasitoid S. manilae berlansung selama 12 hari (Darwaty,
2012).
Gambar. Larva dan Imago Snellenius manilae
6. Imago keluar ketika kokon memasuki hari ke-5. Rata-rata imago berlansung
selama 4-6 hari. Pada imago yang diberi madu lama hidupnya bisa mencapai 9 hari.
Imago S. manilae mempunyai mata yang berambut dan pada sayap depan tidak
terdapat sel kosta. Pada sayap depan imago terdpat sel yang tertutup. Secara umum
parasitoid dewasa berwarna hitam dengan bagian pangkal metasoma (abdomen
bagian belakang) berwarna kuning kecoklatan. Imago jantan dan betina dibedakan
secara lansung dengan melihat bagian metasoma dan panjang antena. Metasoma
imago jantan dari arah ventral terlihat relatif lansing daripada imago betina dan
pangkal metasoma betina relatif lebih terang daripada jantan (Darwaty, 2012).