1. PTERYDOPHYTA
(Paku- Pakuan)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Taksonomi Tumbuhan
Dosen Pengampu : Helviana Roza Chandau, M.Si
Disusun Oleh :
Ajeng Rahayu (1811060438)
Fara Utari Luwia (1811060121)
Heri Susanto (1811060491)
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TA. 2019/2020
2.
3. Definisi Dan Gambaran Umum
pernahakan kamu melihat tumbuhan ini ?
Tumbuhan diatas merupakan salah satu tumbuhan yang termasuk
kedalam divisi pterydophyta. Pengertian tumbuhan paku adalah
sekelompok tumbuhan yang memiliki sistem pembuluh sejati
(Tracheophyta), meskipun tumbuhan ini tidak pernah menghasilkan biji
untuk berkembang biak. Tumbuhan paku disebut juga sebagai paku-
pakuan atau pakis-pakisan. Tumbuhan paku tersebar diseluruh bagian
dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun).
4. Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya
telah jelas mempunyai kormus artinya tubuhnya dengan nyata
dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya yaitu
akar,batang dan daun. Namun demikian, pada tumbuhan paku
belum dihasilkan biji. Alat perkembangbiakan tumbuhan paku
yang utama adalah spora. Karena reproduksi seksualnya
menggunakan biji kelompok tumbuhan paku menggunakan
spora untuk berkembang biak. Cara perkembangbiakan ini
lebih menyerupai kelompok organisme lumut dan fungi.
Warga tumbuhan paku amat heterogen baik ditinjau dari
segi habitus maupun cara hidupnya, lebih-lebih bila
diperhitungkan pula jenis paku yang telah punah. Ada jenis
jenis paku yang sangat kecil dengan daun-daun yang kecil-
kecil pula dengan struktur yang masih sangat sederhana,ada
pula yang besar dengan daun daun yang mencapai ukuran
panjang 2m atau lebih dengan struktur yang rumit. Tumbuhan
paku purba ada yang mencapai tinggi sampai 30 m dengan
garis tengah batang sampai 2 m. Dari segi cara hidupnya ada
jenis-jenis paku yang hidup terestrial (paku tanah), ada paku
epifit, dan ada paku air. Jenis-jenis ysng sekarang masih ada
sebagian besar bersifat higrofit. Seperti pada bryophyta, pada
pterydophita pun terdapat daur kehidupan yang menunjukan
adanya dua keturunan yang bergiliran.
5. Ciri-ciri khusus, Morfologi dan Struktur Pterydophyta
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan kormus berspora, artinya dapat dibedakan antara
akar,batang dan daun.
Ciri- ciri tumbuhan paku adalah sebagai berikut :
• Tumbuhan paku juga termasuk kedalam tumbuhan kormofita berspora hanya saja berbeda
dengan lumut tumbuhan ini sudah memiliki jaringan pengangkut.
• Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi.
• Pteridophyta memiliki pembuluh angkut yaitu : xylem dan floem
• Ukuran tubuh paku berkisar dari 2cm-5m
• Gametogonium jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid, dan gametogonium betina
menghasilkan sel telur (ovum)
• Tumbuhan paku hidup di berbagai tempat di belahan bumi, biasanya hidup ditempat yang
lembab
• Tumbuhan paku disebut juga cormophyta berspora, yaitu sudah memiliki akar, batang, dan
daun sejati
• Tumbuhan memiliki dua tipe daun, yaitu daun tropofil yang berfungsi untuk fotosintesis, dan
daun sporofil berfungsi untuk membentuk spora
• Pteridophyta mempunyai klorofil sehingga dapat membuat makanan sendiri (autotrof)
• Tumbuhan paku mempunyai akar yang dilidungi kaliptra. Kaliptra adalah bagian ujung akar
yang digunakan untuk menembus tanah dan bebatuan. Kaliptra disebut juga tudung akar
• Termasuk organisme eukariotik (memiliki dinding sel)
• Tumbuhan paku yang masih muda, daunnya menggulung
6. Morfologi
Tumbuhan ini disebut tumbuhan kormus karena sudah menyerupai tumbuhan tingdilihadari bentuk
tumbuhan ini sendiri, yaitu :
a) Batangnya bercabang-cabang, ada yang berkayu serta mempunyai tinggi hampir 2 meter.
b) Sudah memiliki urat-urat daun, ada juga yang tidak berdaun atau daun serupa sisik.
c) Rhizoidnya sudah berkembang menjadi bentuk akar yang sebenarnya.
d) Sudah memiliki berkas pembuluh (xylem dan floem) dengan tipe radial atau konsentris.
Daun pada tumbuhan paku muda dan dewasa berbeda. Pada tumbuhan paku muda daun akan
menggulung, sedangkan pada tumbuhan paku dewasa daunnya dapat dibedakan menjadi :
a) Trofofil : Daun khusus untuk fotosintesis dan tidak mengandung spora.
b) Sporofil : Daun penghasil spora.
c) Trofosporofil : Dalam satu tangkai daun, anak-anak daun ada yang menghasilkan spora dan ada yang tidak
ada spora.
Spora pada tumbuhan paku dihasilkan oleh sporangium. Sporangium pada tumbuhan paku umumnya
membentuk suatu kumpulan. Berkumpulnya sporangium pada tumbuhan paku bermacam-macam, antara lain
adalah sebagai berikut :
a) Sorus : Sporangia dalam kotak sporangia terbuka atau berpenutup (insidium). Letak sori pada setiap bangsa
tumbuhan paku berbeda.
b) Strobilus : Sporangia membentuk suatu karangan bangun kerucut bersama sporofilnya.
c) Sporokarpium : Sporangia dibungkus oleh daun buah (karpelum).
7. Struktur tumbuhan paku ;
1 Akar
Sebagian paku yang belum memiliki akar sejati memiliki rhizoid. Akar serabut pada paku berupa rhizoma, ujung
akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis,korteks,dan silinder pusat ( terdapat xilem dan floem).
2 Batang
Batang tumbuhan paku pada fase gametofit disebut protalium. Batang ini memiliki bentuk seperti lembaran kecil
yang juga berfungsi sebagai tempat foto sintesis. Bisa juga dikatakan bahwa batang semu ini juga berlaku sebagai daun
semu. Sedangkan fase sporofit, tumbuhan paku telah memiliki batang sejati dengan jaringan pembuluh angkut xylem
dan floem. Batang paku ada yang berukuran pendek hingga hamper tidak Nampak dan ada pula yang tinggi seperti
pohon. Batang pada tumbuhan paku terdiri dari epidermis yang mempunyai jaringan penguat yang terdiri dari atas sel-
sel sklerenkim, korteks,banyak mengandung lubang (ruang antar sel). Silinder pusat : terdiri dari xilem dan floem yang
membentuk berkas pengangkut bertipekonsentris. Batang pada tumbuhan paku umumnya pendek.
3 Daun
Daun tumbuhan patu dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan fungsinya. Berdasarkan bentuknya, daun paku
dapat dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil merupakandaun berukuran kecil (seperti gumpalan) yang
terdapat di sekitar batang dan tulang daun paku, daunnya yang belum terdiferensiasi artinya daun tersebut masih
memiliki jenis jaringan yang sama dan belum memiliki jaringan yang berbeda-beda.
Sedangkan makrofil merupakan daun sejati yang digunakan untuk melakukan fotosintesis. Jaringan makrofil
telah terdiferensiasi sehingga dapat dibedakan bagian epidermis (lapisan paling luar) dan mesofil daun. Mesofil adalah
bagian di dalam epidermis yang tersusun atas jaringan parenkim dan jaringan pengangkut.
Berdasarkan ukuran daunnya, tumbuhan paku dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
Paku heterofil, memiliki dua macam daun yang berbeda ukuran dan bentuknyya.
Contohnya paku sisik naga Drymoglossum yang memiliki sporofil dengan ukuran panjang
dari pada tropofil.
Paku homofil, memiliki daun dengan ukuran dan bentuk yang sama.
Contohnya Adiantum cunninghamii (suplir) dan Nephrolepis.
Daun dewasa dapat dibedakan bedasarkan fugsinya, yaitu sebagai berikut :
Daun tropofil (steril) : untuk fotosintesis. Sering disebut daun steril karna tidak menghasilkan spora
Daun sporofil (fertil) : penghasil spora
8. Klasifikasi
1.kelas Psilotophytinae (paku purba)
Psilophyta merupakan jenis paku yang memiliki daun mikrofil dan bersisik, tinggi batang
berkisaran 30 cm-1 m dan memiliki klirofil sehingga dapat berfotosintesis. Paku ini termasuk paku
homospora, struktur akar berupa rhizoid. Psilotom nudum.
Sumber : softilmu.com
2.Lycopodiinae ( paku kawat )
Paku kawat mencakup sekitar 1000 spesies tumbuhan paku, terutama dari genus lycopodium dan
selaginella. Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis. Paku kawat
menempel di pohon atau hidup bebas ditanah.
Sumber : caradownloadmakalah.blogspot.com
Regnum :Plantae
Divisi :Traheophytes
Kelas :Polypodiopsida
Ordo :Psilotales
Famili :Psilotaeae
Genus :Psilotum
Spesies :Psilotum nudum
Regnum :Plantae
Divisi :lyopodiophyta
Kelas :lyopodiopsida
Ordo :lycopodiales
Famili :lycopodiaceae
Genus :lycopodium
Spesies : L clavavtum
9. quisetinae( Paku Ekor Kuda)
Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 15 spesies dari satu genus, yaitu quisetum. Sphenophyta sering
ebut dengan paku ekor kuda karena bentuk batangnya seperti ekor kuda.batangnya yang keras disebabkan
ding selnya mengandung silika. Sporangium terdapat pada strobilus. Sporangium menghasilkan satu jenis
ora, sehingga equisetum digolongkan pada tumbuhan paku peralihan.
Sumber : id.wikipedia.org
4.Filiinae
Tanaman suplir atas semanggi adalah jenis paku yang termasuk paku sejati. Pterophyta sangat
mudah kita temui didaerah kita, karena paku ini hidup di daerah tropis dan subtropis. Berbeda
dengan tiga divisi sebelumnya paku sejati memiliki ukuran daun yang lebih besar (makrofil) dan
memiliki tulang aun bercabang. Daun mudanya dapat menggulung. Tingginya sangat bervariasi
dari mulai 2 cm hingga 18 cm.
Sumber : id.wikipedia.org
Regnum :Plantae
Divisi :Pteridophyta
Kelas :Equisetopsida
Ordo :Equisetales
Famili :Equisetaeae
Genus :Equisetunn
Spesies :Equisetum Arfense
Regnum :Plantae
Divisi :pterdophyta
Kelas :pteredopsida
Ordo :pterediales
Famili :pteridaceae
Genus : adiatum
Spesies : adiatum sp
10. Reproduksi dan Perkembangbiakan
Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) yaitu pergiliran
keturunan antara generasi sporofit (penghasil spora) dengan generasi gametofit (penghasil
gamet). Metagenesis tumbuhan paku sebagai berikut :
1. fase sporofit
• Spora dihasilkan oleh kotak spora yang disebut sporangium
• Sporangium berkumpul dalam satu badan yang disebut dengan sorus yang terdapat dalam
daun sporofil
• Spora keluar dari sporangium dan bila jatuh ditempat yag cocok akan terjadi pembuahan
dan terbentuk zigot
• Zigot akan tumbuh berkembang menjadi sporofit dan berkembang sporofit dewasa
2.fase gametofit
• Pada generasi gametofit, protalium membentuk anteridium sebagai alat
kelamin jantan dan menghasilkan spermatazoa sedangkan arkegonium
sebagai alat kelamin betina yang menghasilkan ovum
• Hasil peleburan antara sperma dan ovum menghasilkan zigot yang
kemudian tumbuhan menjadi tumbuhan paku baru yang
memiliki akar, batang dan daun.
11. Tumbuhan paku pada umumnya mempunyai daur hidup dengan perselangan dua
generasi :
1.Generasi Aseksual
Tumbuhan paku jenis ini dikenal sebagai sporofit yang berupa tumbuhan paku dan dapat
dibedakan antara daun, akar, dan batang. Generasi aseksual ini disebut generasi diploid.
2.Generasi Seksual
Tumbuhan paku ini tergolong gametofit yang berasal dari sporofit, sehingga gametofit ini
bersifat haploid. Gametofit ini akan membentuk gamet jantan (anterozoid) dan gamet betina
(sel telur). Generasi seksual ini disebut generasi haploid.
Sumber : materi4belajar.com
12. Habitat
Habitatnya didarat, terutama pada lapisan bawah tanah di dataran rendah, tepi pantai, lereng
gunung, 350 meter diatas permukaan laut terutama di tempat yang lembab (higrofit), di air (hidrofit),
permukaan batu, tanah, dan ada jugayang menempel (epifit) di kulit pohon pada tumbuhan lain.
Tumbuhan paku yang hidup di air, misalnya Azolla pinnata dan Salvinia natans. Tumbuhan paku yang
hidup di tanah, misalnya Marsilea sp. Tumbuhan paku yang hidup menempel di pohon, misalnya
Platyceriumbifurcatum (paku rusa) dan Asplenium nidus (paku sarang burung). Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi tumbuhan paku :
a.Kadar air dalam tanah
b.Kadar air dalam udara
c.Kandungan hara dan mineral dalam tanah
d.Kadar cahaya untuk fotosintesis
e.Suhu yang optimal
f.Perlindungan dari angin
g.Perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat
Tidak semua faktor tersebut berpengaruh,tapi tergantung pada jenis tumbuhan
pakunya. Survei tidaknya suatu tumbuhan paku disuatu areal tergantung dari
ketahanan gametofitnya, apakah akan berkembang secara alami dilingkungannya
atau tidak. Seperti tanaman tingkat tinggi, tumbuhan paku tumbuh di daerah
yang lembab. Beberapa jenis paku dapat bertahan hidup di daerah yang
ekstrim seperti lingkungan kering dan panas. Beberapa jenis paku juga ada yang dapat
tumbuh di daerah gurun. Tumbuhan paku meletakkan dirinya tepat sesuai dengan
nitchenya, tanah yang lembab, udara yang lembab, intensitas cahaya dam sebagainya. Jarang
tumbuhanpaku hidup diluar nitchenya.
13. Peranan dan Manfaat
1 Sebagai Tanaman Hias
• Platycerium sp (paku tanduk rusa)
• Adiantum (suplir)
• Asplenium nidus (paku sarang burung)
• Alsophila glauca (paku tiang)
2. Untuk Sayuran
• Marsilea crenata (semanggi)
• Pteridium aquilinum (paku garuda)
• Diplazium esculentum (pakis)
3. Sebagai Pupuk Hijau
• Azolla pinnata, bersimbiosis denganAnabaena azollae (alga biru) yang berperan dalam fiksasi nitrogen yang bisa membuat tanah menjadi
subur.
4. Sebagai Bahan Obat-obatan
• Equisetum (paku ekor kuda) yang memiliki fungsi diuretik. Diuretik yaitu melancarkan pengeluaran urine
• Selaginella fungsinya adalah sebagai obat luka
5. Sebagai bahan dalam membuat karangan bunga, misalnya Lycopodium cernuum.
Banyak tumbuhan paku memiliki manfaat dan peranan penting dalam kehidupan manusia, antara lain :
a. Tanaman hias : Adiantum sp (suplir), Platycerium bifurcatum (paku tandak rusa), Asplenium sp(paku sarang burung), Nephrolepis, Alsophoila
(paku tiang).
b.Bahan obat : Equisetum (paku ekor kuda) untuk antidiuretik (lancar seni), Cyclophorusuntuk obat pusing dan obat luar,
Dryopteris untuk obat cacing pita, Platycerium bifurcata untuk obat tetes telinga luar, dan Lycopodium untuk antidiuretik
dan pencahar lemah dari sporanya.
c.Bahan sayuran : Marsilea (semanggi), Pteridium aquilinum (paku garuda).
d.Kesuburan tanah : Azolla pinnata karna mampu bersimbiosis dengan Anabaena (alga biru) sehingga dapat
mengikat unsur nitrogen dari udara.
e.Sebagai bahan pupuk hijau : Azolla pinata
f.Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan karangan bunga : Lycopodiumcernuum
g.Tiang bangunan : Alsophila glauca
h.Bahan penggosok (ampelas) : Equisetum sp