Media kultur jaringan tanaman adalah substrat yang menyediakan nutrisi dan kondisi pertumbuhan optimal untuk sel dan jaringan tanaman di luar kondisi alami. Media ini terdiri atas zat padat, cair, dan tambahan lainnya seperti nutrisi, hormon pertumbuhan, vitamin, dan penstabil untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara in vitro. Fungsi utama media adalah menyediakan nutrisi, mengatur hormon pertumbuhan, serta mengendalikan kepad
2. Media Kultur
Media kultur jaringan tanaman adalah substrat yang digunakan
untuk menumbuhkan dan mengembangkan sel-sel, jaringan, atau
organ tanaman di dalam cawan petri atau wadah kultur lainnya.
Media ini dapat mengandung nutrisi, zat pengatur tumbuh, dan
komponen lain yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
3. Komposisi Media Kultur
Jaringan Tanaman
01
02
Zat Padat
(Solid Components)
03
04
Zat Cair
(Liquid Components)
Nutrisi (Nutrients)
Zat Pengatur Tumbuh
(Plant Growth
Regulators)
4. Komposisi Media Kultur
Jaringan Tanaman
05
06
Vitamin dan
Suplemen Tambahan
07
08
Gula (Sugars)
pH Regulator
Antibiotik atau
Antimikroba
5. Komposisi Media Kultur
Jaringan Tanaman
09
10
Adsorben
11
12
Agen Pengental
(Thickening Agents)
Aerator
(Pengoksidasi)
Penstabil pH
(pH Buffer)
6. Zat Padat
(Solid Components)
Agar-Agar atau Gelatin
Berfungsi sebagai bahan dasar untuk
memberikan tekstur padat pada
media dan memberikan tempat bagi
tanaman untuk menempel dan
tumbuh
7. Zat Cair
(Liquid Components)
Air
Penting untuk membawa nutrisi dan
zat pengatur tumbuh ke sel-sel
tanaman. Kadar air yang tepat sangat
vital untuk pertumbuhan tanaman
8. Nutrisi (Nutrients)
• Nitrogen (N): Penting untuk pertumbuhan daun dan batang.
• Fosfor (P): Mendukung pertumbuhan akar dan pembentukan bunga dan buah.
• Kalium (K): Mengatur tekanan osmotik dan berperan dalam fotosintesis.
• Kalsium (Ca): Dibutuhkan untuk kekuatan dinding sel dan pertumbuhan akar.
• Magnesium (Mg): Esensial untuk fotosintesis dan pembentukan klorofil.
• Sulfur (S): Diperlukan untuk sintesis protein.
01
Macroelemen
• Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Boron (B), Molibdenum
(Mo), dan Klor (Cl)
02
Mikroelemen
9. Zat Pengatur Tumbuh
(Plant Growth Regulators)
a. Auksin : Mengatur pertumbuhan akar dan perkembangan tunas
b. Sitokinin: Memfasilitasi pembelahan sel dan pembentukan tunas
c. Giberelin: Mempengaruhi pertumbuhan batang dan pembungaan
d. Asam Absisat: Berperan dalam pengaturan stres dan dormansi
10. Vitamin dan
Suplemen Tambahan
Beberapa media mungkin
memerlukan penambahan vitamin
atau suplemen khusus untuk
mendukung pertumbuhan dan
diferensiasi sel-sel tanaman
11. Gula (Sugars)
Glukosa, sukrosa, atau laktosa
dapat ditambahkan untuk
memberikan sumber energi
kepada tanaman selama
pertumbuhan in vitro
12. pH Regulator
Zat untuk mengatur tingkat
keasaman (pH) media agar
sesuai dengan kebutuhan
pertumbuhan tanaman
15. Agen Pengental
(Thickening Agents)
Dapat digunakan untuk mengontrol
tekstur dan konsistensi media (agar-
agar, gelatin, pektin, karagenan,
Karboksimetil Selulosa (CMC),
Alginat, Gum Arab, Xanthan Gum,
Gum Gellan
18. Fungsi Media Kultur Jaringan Tanaman
a. Mendukung Pertumbuhan : Menyediakan kondisi optimal untuk pertumbuhan
dan perkembangan sel-sel tanaman
b. Nutrisi : Memasok nutrisi esensial yang dibutuhkan untuk sintesis molekul
penting seperti protein, karbohidrat, dan lemak
c. Regulasi Zat Pengatur Tumbuh: Memungkinkan pengaturan konsentrasi
hormon dan zat pengatur tumbuh untuk mengendalikan pertumbuhan dan
diferensiasi tanaman
d. Kontrol Kepadatan: Memastikan jarak yang tepat antara tanaman kultur
untuk mencegah persaingan dan gangguan pertumbuhan
e. Penyediaan Oksigen: Memungkinkan akses oksigen ke jaringan tanaman
untuk respirasi seluler
19. Contoh Media Kultur Jaringan
• MS Medium (Murashige and Skoog Medium)
• B5 Medium (Gamborg B5 Medium)
• Nitsch Medium
• White Medium
• DKW Medium (Driver and Kuniyuki Walnut Medium)
• WPM Medium (Woody Plant Medium)
• Schenk and Hildebrandt Medium
• Half-Strength MS Medium
• Y3 Medium
• Quoirin and Lepoivre Medium
Setiap medium kultur jaringan memiliki komposisi nutrisi yang berbeda-beda
sesuai dengan jenis tanaman dan tujuan kultur jaringan yang diinginkan