Dokumen tersebut membahas tentang kritik dan apresiasi seni. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang seniman, karya seni, penghayat, apresiasi, kritik seni, jenis kritik berdasarkan Feldman, dan kritik berdasarkan titik tolaknya seperti kritik formalistik, eksperivistik, dan instrumentalistik.
2. SENIMAN
Orang yang mempunyai bakat seni dan
berhasil menciptakan dan menggelarkan
karya seni (KBBI Edisi Keempat, 2008:
1273)
3. KARYA SENI
Inggris (art) dari bahasa latin ars artis: yaitu
ketrampilan, menunjukkan perbuatan
apapun yang dengan sengaja dari maksud
tertentu yang mengacu dari apapun pada
yang indah.
5. APRESIASI
Secara umum apresiasi berarti mengerti serta
menyadari sepenuhnya sehingga mampu menilai
sebagaimana mestinya.
6. TAHAPAN APRESIASI
Mengamati, rangsang indera pengamatan dari
objek.
Penikmatan, proses psikis menikmati sebuah objek.
Pemahaman, kejelian identifikasi dalam
mengamati.
Penghayatan, impresi/kesan mendalam dan
simpati.
Penilaian, mampu menganalisis dan menakar
perabot karya.
7. KRITIK SENI
1. Kritik Seni adalah kecaman atau tanggapan atau
kupasan. Terkadang dapat berupa uraian dan
pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil
karya, pendapat, dan sebagainya (KBBI, 2008:
742)
2. “Critic”: Pengecam, pengkritik, pengupas,
pembahas (John M Echols, 1992: 155)
3. Kritik seni adalah Suatu pertimbangan baik
buruknya sesuatu (Pidemund)
8. Jadi, kritik seni dapat diartikan suatu ulasan atau
komentar dari seseorang (kritikus) terhadap hasil
karya seni mengenai bagaimana eksistensi/kualitas
karya seni yang diciptakan oleh seniman.
9. FUNGSI KRITIK
Dapat menjembatani persepsi (pandangan) dan
apresiasi estetik antara seniman, karya dan
penghayat
Dapat sebagai komunikasi karya yang disajikan
kepada penikmat.
Dapat dipakai oleh seniman dalam rangka evaluasi
untuk penyempurnaan karya.
Dapat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap
kualitas sebuah karya.
Dapat mempengaruhi penilaian ekonomi (price)
dari sebuah karya.
10. JENIS KRITIK BERDASARKAN
FELDMAN
Journalistic Criticsm (Kritik Jurnalistik)
Pedagogical Criticsm (Kritik dalam Dunia
Pendidikan)
Scholarly Criticsm (Kritik
Keilmuan/Pengetahuan)
Popular Criticsm (Kritik Populer)
11. JOURNALISTIC CRITICSM
Kritik yang disampaikan secara terbuka kepada
publik melalui media massa.
Bentuk berita mengganti pengalaman visual.
Ulasan lebih lengkap dan tajam dari kritik populer.
Sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat.
12. PEDAGOGICAL CRITICSM (KRITIK DALAM
DUNIA PENDIDIKAN)
Dapat dipakai untuk meningkatkan kepekaan
artistik dan estetika peserta didik.
Sering digunakan oleh guru di sekolah.
Sering dikaitkan dengan mata pelajaran Seni.
13. POPULAR CRITICSM (KRITIK POPULER)
Biasanya untuk kalangan masyarakat umum.
Bersifat pengenalan bentuk luar saja/publikasi
sebuah karya.
Gaya bahasa sederhana dan mudah dipahami.
14. KRITIK KEILMUAN
Memiliki derajat wawasan pengetahuan yang
mendalam.
Disampaikan oleh seorang kritikus yang telah
terbukti kepakarannya.
Aktifitas kritik melalui metodologi tertentu.
Hasil kritik sering dijadikan referensi para kolektor
dan kurator di museum, gallery/balai lelang.
15. KRITIK BERDASARKAN TITIK TOLAK
ATAU LANDASANNYA
Kritik formalistik
Kritik eksperivistik
Kritik instrumentalistik
16. KRITIK FORMALISTIK
Melihat kualitas karya berdasarkan konfigurasi
unsur-unsur pembentukanny, prinsip penatannya,
teknik, bahan, teknik, bahan dan medium yang
digunakan dalam berkarya seni.
17. KRITIK EKSPERIVISTIK
Menilai sebuah karya berdasarkan kualitas
gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan
oleh perupa melalui sebuah karya seni. Kegiatan
kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau
keterkaitan antara judul, tema, isi, dan visualisasi
objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
18. KRITIK INSTRUMENTALISTIK
Jenis kritik yang cenderung menilai karya seni
berdasarkan kemampuannya mencapai tujuan
moral, religius, politik atau psikologi. Dalam
prakteknya, jenis kritik seni ini disesuaikan
dengan jenis dan tujuan pembuatan karya seni
rupanya.
19. PENAMPILAN KRITIK
Sejarah Heuristik Kritik
Sumber
Interpretasi Historiograf
i
Fildman Deskripsi Analisis
Elemen Seni
Interpretasi Evaluasi
Holistik Latar
Belakang
Analisis
Formal
interpretasi Kesimpulan