Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan humas di Indonesia dan dunia serta unsur-unsur yang mendasari keberadaan humas sejak dahulu kala. Dokumen tersebut juga menjelaskan profil humas yang melembaga dan lembaga konsultan humas serta kode etik yang menjadi pedoman bagi para praktisi humas.
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
SEJARAH HUMAS
1. Nama : RIKA NURVIANA
Kelas : XI. APK 3
Jurusan : ADM. PERKANTORAN
ASSALAMUALAIKUM, WR. WB
2. SEJARAH PERKEMBANGAN HUMAS
Dilihat dari perkembangan sejarahnya, berkomunikasi
untuk mempengaruhi cara pandang dan perilaku
seseorang sudah dimulai sejak dahulu kala. Dari situs–
situs yang ditemukan oleh para arkeologis di Irak pada
abad 18, tampak bahwa usaha melakukan hal ini
sudah ada. Pada masa Yunani dan di abad
pertengahan masa kejayaan Romawi, ide mengenai
“opini publik sudah muncul”. Hal ini tampak pada
slogan Vox Populi, Vox dei (the voice of the people is
the voice of God).
3. Public Relations di Indonesia sendiri dimulai sejak
tahun 1950. Perkembangan hubungan masyarakat di
Indonesia bergerak menyertai kondisi politik dan
kenegaraan saat itu. Pada waktu itu pemerintah
Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk
mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak
pengakuan kedaulatan Indonesia oleh kerajaan
Belanda. Berawal dari pemikiran tersebut maka
kegiatan kehumasan mulai dilembagakan dengan
menyandang nama hubungan masyarakat karena
kegiatan yang dilakukan lebih banyak untuk ke luar
organisasi
4. 1Perkembangan Humas di Dunia
Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah
teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan
oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil
menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di
Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia
diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan
keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi
kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan
mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi
masyarakat
Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi
Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan
dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode
perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi
mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi
perkembangan organisasinya.
5. PROFIL HUMAS
A. Humas yang Melembaga
Sebagai bidang yang melembaga berarti
memiliki seseorang yang memimpin,
memiliki staf dan mestinya memiliki
ruang/tempat dan sarana-prasarana
pendukungnya
alam bentuk ini terdapat dua system, yaitu
sistem sentralisasi dan desentralisasi.
§ Sistem Sentralisasi
§ Sistem Desentralisasi
6. Sistem mana yang akan diterapkan
tergantung dari beberapa hal, antara lain
sebagai berikut:
1. Besar Kecilnya Perusahaan
2. Struktur Organisasi Perusahaan
3. Arti Penting PR Bagi Manajemen
4. Karakteristik Khas Kehumasan Masing-
Masing Lembaga
7. B. Exstern PR/Humas Agency
Exstern PR adalah sebuah lembaga/perusahaan
independen yang berbadan hukum dan bergerak
dalam layanan dibidang humas, PR ekstern
meliputi:
1. PR Full Service, sebuah perusahaan tersendiri
yang bergerak dalam bisnis pelayanan kehumasan,
meliputi kegiatan konseling dan sekaligus
pelayanan konsultasi dan pelayanan yang mereka
berikan kepada klien (perseoranga/perusahaan PR
tersebut).
2. PR Consultant, yaitu perusahaan PR yang
bergerak dalam yayanan konsultasi kehumasan.
Pelayanan kosultan yang diberikan tergantung dari
kompetensi yang dimiliki para konsultannya.
8. 3. Even Organizer, adalah
perusahaan yang melayani jasa
sebagai pelaksana sebuah
event/kegiatan yang berhubungan
dengan publik. Perusahaan ini
cenderung spesialis, misalnya:
Sistem kerja perusahaan PR
ekstern ini, selayaknya hubungan
antara pengacara dengan klien
(mereka yang memiliki kasus
hokum).
9. KODE ETIK HUMAS
A. Pengertian Etik Profesi
Berten K. (1994) mengatakan bahwa kode etik profesi
merupakan norma yang telah ditetapkan dan diterima
oleh kelompok profesi dan untuk mengarah atau
memberikan petunjuk kepada para anggotanya, yaitu
bagaimana “seharusnya” (das sollen) berbuat dan
sekaligus menjamin kualitas moral profesi yang
bersangkutan di mata masyarakat untuk memperoleh
tanggapan yang positif. Apabila dalam pelaksanaanya
(das sein) salah satu anggota profesi tersebut telah
melakukan perbuatan yang menyimpang dari kode
etiknya kelompok profesi itu akan tercemar citra dan
nama baiknya di mata masyarakat.
10. Arti secara umum tentang “etika Profesi” menurut
Cutlip, Center, dan Broom tersebut di atas adalah
perilaku yang dianjurkan secara tepat dalam
bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang pada
umumnya dapat diterima oleh masyarakat atau
kebudayaan.
Jadi, Pengertian kode etik menurut para pakar etika
moral professional tersebut diatas dapat
disimpulkan sebagai kumpulan asas atau nilai moral
yang menjadi norma perilaku. Sedangkan arti kode
etik profesi, adalah kode perilaku yang ditetapkan
dan dapat diterima oleh kelompok profesi yang
menjadi pedoman “bagaimana seharusnya” (das
sollen) berperilaku dalam menjalankan (das sein)
profesi tersebut secara etis