1. Teori seni
Ada banyak teori seni, di antaranya sebagai berikut.
Pertama, teori Mimesis. Teoriini berpijak pada pemikiran bahwa seni adalah suatu
usaha untuk menciptakan tiruan alam. Kata mimesis berasal dari kata Yunani dimana
teori ini pertama kali dicetuskan oleh Plato. Terjemahan yang tepat dari kata mimesis
agak sukar dicari, karena bagi Plato mimesis ini tidak saja berlaku untuk seni rupa
melainkan juga berlaku untuk seni musik, drama dan sebagainya. Teorimimesis ini
amat penting dalam tinjauan seni karena setelah zaman Yunani konsep ini dihidupkan
kembali dalam seni Renaissance dan sampai sekarng masih cukup berpengaruh. Inti
dari teori mimesis ini adalah perkembangan seni naturalis baik secara formal maupun
sebagai pengenalan pengalaman.
Kedua, teori Instrumental. Teoriini berpijak pada pemikiran bahwa seni mempunyai
tujuan tertentu dan bahwa fungsi dan aktivitas seni sangat menentukan dalam suatu
karya seni. Misalnya fungsi-fungsi edukatif, fungsi-fungsi propaganda, religius dan
sebagainya. Cabang lain dari teori ini adalah seni sebagai sarana penyampaian
perasaan, emosi dan sebagainya. Seni adalah sarana kita untuk mengadakan kontak
dengan pribadi si seniman ataupun bagi seniman untuk berkomunikasi dengan kita.
Ketiga, teori Formalistis. Teoriini merupakan reaksiterhadap kedua teori di atas
karena menganggap bahwa keduanya tidak memberikan standar penilaian estetis.
Mereka berpendapat bahwa elemen-elemen bentuk pada suatu karya seni juga
memancarkan nilai-nilai estetis.
Keempat, Teori-teoriabad 20. Teori-teoriyang lebih praktis dan menitikberatkan pada
kritik dan apresiasi. Seni adalah suatu tindakan kreatif, pertama-tama ia adalah suatu
realita yang diciptakan dan kedua ia harus bisa memberikan kesempatan dan
kemampuan untuk pnghayatan estetis.
A. Teori Seni
Teori seni merupakan gabungan antara dua suku kata, yaitu terdiri dari teori & seni. Agar kita
dapat memahami definisi teori seni, maka kita harus mengerti terlebih dahulu apa itu teori dan
apa itu seni. Berikut bebearapa pengertian Teori menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) online, teori adalah:
pendapat yg didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi.
penyelidikan eksperimental yg mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika,
metodologi, argumentasi.
asas dan hukum umum yg menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan
pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu.
pendapat yg dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa.
Dari beberapa defini di atas yang dikutip dari kamus besar bahasa indonesia (KBBI) online,
dapat di simpulkan bahwa TEORI adalah pendapat yang terlahir dari pola fikir akal manusia
2. terhadap sesuatu yang telah melewati proses penelitian & uji coba sehingga mampu
menghasilkan fakta yang bisa di terima oleh akal.
Sedangkan pengertian SENI menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, pengertian
seni terbagi menjadi tiga :
Seni diartikan halus, kecil dan halus, tipis, lembut dan enak didengar, mungil dan elok.
Keahlian membuat karya bermutu (dilihat dari segi keindahan dan kehalusannya)
kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi
Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, seni merupakan perbuatan manusia yang timbul dari
perasaannya dan bersifat indah sehinga dapat menggerakkan jiwanya.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa seni adalah sesuatu yang indah, hasil
ungkapan perasaan seseorang yang dilahirkan melalui sebuah karya seni, dan dapat dinikmati
keindahannya.
Jadi, Teori Seni yang dapat di simpulkan dari beberapa sumber di atas adalah: Pendapat terhadap
suatu keindahan melalui proses penelitian dan uji coba lapangan sehingga dapat mengarahkan
dan mempermudah dalam menciptakan suatu karya seni berdasarkan prinsip ilmunya.
Dan kaitan ilmu filsafat terhadap seni memiliki hubungan yang erat, karena estetika (keindahan)
dalam seni merupakan bagian dari filsafat. Agar seni dapat selalu berkembang secara dinamis
namun tidak bergeser dari akar filsafat seni yaitu keindahan, hendak'lah para pelaku seni
berupaya untuk selalu menciptakan sebuah karya seni tidak lepas dari akar filsafat seni itu sendiri
yaitu estetika. Dengan menciptakan suatu karya demi keindahan maka secara otomatis karya-
kaya seni yang dihasilkan, akan selalu tercipta secara estetis, bagi diri sendiri maupun untuk
orang lain.
A. Pengertian Pendekatan Mimetik Istilah mimetik berasal dari bahasa Yunani ‘mimesis’ yang
berarti ‘meniru’,‘tiruan' atau ‘perwujudan’. Secara umum mimetik dapat diartikan sebagai suatu
pendekatan yang memandang karya sastra sebagai tiruan atau pembayangan dari dunia
kehidupan nyata. Mimetik juga dapat diartikan sebagai suatu teori yang dalam metodenya
membentuk suatu karya sastra dengan didasarkan pada kenyataan kehidupan sosial yang dialami
dan kemudian dikembangkan menjadi suatu karya sastra dengan penambahan skenario yang
timbul dari daya imajinasi dan kreatifitas pengarang dalam kehidupan nyata tersebut. Pengertian
mimetik menurut para ahli: a. Plato Mengungkapkan bahwa sastra atau seni hanya merupakan
peniruan (mimesis) atau pencerminan dari kenyataan. b. Aritoteles Ia berpendapat bahwa
mimetik bukan hanya sekedar tiruan, bukan sekedar potret dan realitas, melainkan telah melalui
kesadaran personal batin pengarangnya. c. Raverzt Berpendapat bahwa mimetik dapat diartikan
sebagai sebuah pendekatan yang mengkaji karya sastra yang berupay auntuk mengaitkan karya
sastra dengan realita satau kenyataan. d. Abrams Mengungkapkan pendekatan mimetik adalah
pendekatan kajian sastra yang menitik beratkan kajiannya terhadap hubungan karya sastra
dengan kenyataan di luar karya sastra. B. SejarahMimetik Pandangan tentang mimetic pertama
kali diungkapkan oleh filsuf terkenal yaitu Plato yang kemudian diungkapkan lagi oleh muridnya
yaitu Aristoteles. Plato berpendapat bahwa seni hanyalah tiruan alam yang nilainya jauh di
bawah kenyataan dan ide. Menurutnya lagi, seni adalah sesuatu yang rendah, yang hanya
menyajikan suatu ilusi tentang kenyataan dan tetap jauh dari kenyataan. Berbeda dengan Plato,
3. Aristoteles menyatakan bahwa tiruan itu justru membedakannya dari segala sesuatu yang nyata
dan umum karena seni merupakan aktivita smanusia. Dalam sebuah penciptaan sastrawan tidak
semata-mata meniru kenyataan melainkan sekaligus menciptakan. Mimetik berasal dari bahasa
Yunani ‘mimesis’ yang berart itiruan. Dalam hubungannya dengan kritik sastra mimetic
diartikan sebagai sebuah pendekatan yang dalam mengkaji karya sastra selalu berupaya untuk
mengaitkan karya sastra dengan realitas atau kenyataan. Perbedaan pandangan Plato dan
Aristoteles menjadi sangat menarik karena keduanya merupakan awal filsafat alam, merekalah
yang menghubungkan antara persoalan filsafat dengan kehidupan (Ravertz, 2007: 12).
Pengertian mimesis (Yunani: perwujudan atau peniruan) pertama kali dipergunakan dalam teori-
teori tentang seni seperti dikemukakan Plato (428-348) dan Aristoteles (384-322), dan dari abad
ke abad sangat memengaruh iteori-teori mengenai seni dan sastra di Eropa (Van Luxemburg,
1986:15).