SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
1
Kegiatan Belajar 2
Kritik Karya Seni Rupa
A. Pengertian Kritik Seni
Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk
menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai
kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama
sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Para ahli seni
umumnya beranggapan bahwa kegiatan kritik dimulai dari kebutuhan untuk
memahami kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh kesenangan dari
kegiatan memperbincangkan berbagai hal yang berkaitan dengan karya seni
tersebut. Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan masyarakat
terhadap dunia seni, kegiatan kritik kemudian berkembang memenuhi berbagai
fungsi sosial lainnya. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas
pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi dipergunakan juga
sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni.
Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama sangat
mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan
dapat mempengaruhi penilaian ekonomis (price) dari karya seni tersebut.
B. Jenis Kritik Seni
Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena
perbedaan tersebut, maka dijumpai beberapa jenis karya seni seperti yang
disampaikan oleh Feldman (1967) yaitu kritik populer (popular criticism), kritik
jurnalis (journalistic criticism), kritik keilmuan (scholarly criticism). dan kritik
pendidikan (pedagogical criticism). Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni
dapat mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik
seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat : bahasa), cara (metoda),
sudut pandang, sasaran, dan materi yang tidak sama. Keempat kritik tersebut
2
memiliki fungsi yang menekankan pada masing-masing keperluannya.
1. Kritik Populer,
Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi
massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya
bersifat umum saja lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Dalam
tulisan kritik populer, umumnya dipergunakan gaya bahasa dan istilah-istilah
sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam.
2. Kritik Jurnalis,
Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau
penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melaui media massa
khususnya surat kabar. Kritk ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi
ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik sangat cepat mempengaruhi
persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, tertama karena sifat
dari media massa dalam mengkomunikasikan hasil tanggapannya
3. Kritik Keilmuan,
Kritik keilmuan merupakan jenis kritik yang bersifat akademis dengan
wawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk menilai
/menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh
seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan
kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara
akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan seringkali dijadikan referansi
bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum, galeri dan balai
lelang.
4. Kritik Kependidikan,
Kritik kependidikan merupakan kegiatan kritik yang bertujuan
mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar
seni. Jenis kritik ini umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni
terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta
didiknya. Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh guru di sekolah umum
dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni
Selain jenis kritik yang disampaikan oleh Feldman, berdasarkan titik tolak
3
atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik
formalistik, kritik ekspresivistik dan instrumentalistik :
1. Kritik Formalistik
Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan terhadap
karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan
unsur-unsur pembentukannya. Pada sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik
lebih tertuju kepada kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti
warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik
formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan
dalam berkarya seni.
2. Kritik Ekspresivistik
Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung
menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin
dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini
umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan
visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
3. Kritik Instrumentalistik
Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi
berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius,
politik atau psikologi. Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas
formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini
maupun masa lalu. Lukisan berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya
Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis (formal) nya
saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang
ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks
ketika karya tersebut dihadirkan.
C. Tahapan dalam Kritik Seni
Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat
dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum sebagai berikut:
1. Deskripsi,
4
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan
mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha
melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan
dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah tehnis yang umum
digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pekritik
akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya.
2. Analisis formal,
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri
sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya.
Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan
prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.
3. Interpretasi,
Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi
tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang
dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang
dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya
semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya.
4. Evaluasi atau penilaian,
Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum
digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi
merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau
penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni
bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan
terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal
maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang
sejenis
b. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah
c. Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang
telah ada sebelumnya.
5
d. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi
pandang tertentu yang melatarbelakanginya.
Pada dasarnya kritik sudah sejak lama dilakukan oleh kita sebagai
manusia. Dalam keseharian, kita secara sengaja atau tidak sengaja sering
melontarkan kata, kalimat atau bahasa yang bersifat memberikan tanggapan,
komentar, penilaian terhadap suatu karya apapun. Mengapa demikian?
Hal ini sangat wajar, sebab manusia memiliki 4 (empat) kemampuan sebagai
kapasitas mental, yaitu :
a. Kemampuan absortif - kemampuan mengamati
b. Kemampuan retentif - kemampuan mengingat dan mereproduksi
c. Kemampuan reasoning - kemampuan menganalisis dan memper-
timbangkan
d. Kemampuan creative - kemampuan berimajinasi, menafsirkan, dan
menge-mukakan gagasan.
Dengan kemampuan reasoning dan creative, kita selalu tergugah untuk
melakukan kritik walaupun bukan atas dasar permintaan atau kesengajaan.
Kebiasaan melontarkan kritik kepada karya orang lain merupakan dorongan kritis
yang didasari oleh unsur karsa, cipta dan rasa dalam diri seseorang sebagai
manusia.
D. Fungsi Kritik
Kritik seni memiliki fungsi yang sangat strategis dalam dunia
kesenirupaan dan pendidikan seni rupa. Fungsi kritik seni yang pertama dan
utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni
rupa, antara pencipta (seniman, artis), karya, dan penikmat seni. Komunikasi
antara karya yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkan interaksi
timbal-balik dan interpenetrasi keduanya. Fungsi lain ialah menjadi dua mata
panah yang saling dibutuhkan, baik oleh seniman maupun penikmat. Seniman
membutuhkan mata panah tajam untuk mendeteksi kelemahan, mengupas
kedalaman, serta membangun kekurangan. Seniman memerlukan umpan-balik
6
guna merefleksi komunikasi-ekspresifnya, sehingga nilai dan apresiasi tergambar
dalam realita harapan idealismenya. Publik seni (masyarakat penikmat) dalam
proses apresiasinya terhadap karya seni membutuhkan tali penghubung guna
memberikan bantuan pemahaman terhadap realita artistik dan estetik dalam karya
seni. Proses apresiasi menjadi semakin terjalin lekat, manakala kritik memberikan
media komunikasi persepsi yang memadai. Kritik dengan gaya bahasa lisan
maupun tulisan yang berupaya mengupas, menganalisis serta menciptakan sudut
interpretasi karya seni, diharapkan memudahkan bagi seniman dan penikmat
untuk berkomunikasi melalui karya seni.
E. Kritikus Seni
Kritikus seni atau ialah orang yang melakukan kritik terhadap karya seni
orang lain atau dirinya sendiri (self-critic). Idealnya seorang kritikus harus
memiliki ketajaman dan sensibilitas indera, pikiran dan perasaan. Ketajaman dan
sensibilitas tersebut terintegrasi dalam satu kapasitas reasoning dan creative, jika
dilandasi :
1. keilmuan dan pengetahuan yang relevan;
2. pengalaman yang memadai dalam dunia pergaulan materi kritik ;
3. menguasai media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif);
4. menguasai aplikasi metoda kritik yang optimal.
Landasan keilmuan (dan pengetahuan) yang relevan akan membantu
pekritik dalam mengupas persoalan kekaryaan seni rupa. Misalnya sejarah seni
rupa (history of art) baik perkembangan senirupa Barat (Western Art) maupun
seni rupa Timur (Eastern Art). Ilmu sejarah akan memberikan jalan wawasan
tentang waktu (time) dan ruang (space) kekaryaan seni rupa. Dengan mempelajari
perkembangan seni rupa di setiap pelosok dunia, maka luas bahan (scope) sebagai
dasar pemikiran dan acuan arah komparasi menjadi lebih terbuka. Selain sejarah
seni rupa, wawasan teori seni juga penting dimiliki oleh kritikus. Teori seni
meliputi ilmu seni, filsafat seni, unsur seni, antropologi seni, sosiologi seni,
tinjauan seni modern dan kontemporer, dan lain-lain. Keilmuan akan memberi
pijakan dan memperkokoh konstruksi kritik yang obyektif. Sehingga mata pisau
7
kritik semakin akurat, dan memberi pula wawasan kepada publik seni dengan
keyakinan yang kuat.
Seorang pekritik seni rupa tidak selalu harus seorang perupa, namun ilmu
kesenirupaan harus dimilikinya. Pengalaman dan pergaulan dalam mengamati,
menyelidiki, dan membandingkan kekaryaan seni rupa sebagai prasyarat yang
tidak bisa dilepaskan dari seorang pekritik seni rupa. Pengamatan terhadap
perkembangan seni rupa masa lalu (dari prasejarah ) hingga fenomena seni rupa
masa kini akan memberi warna yang serasi bagi karya kritik seni rupa. Begitupun
upaya menyelidiki dan membandingkan kekaryaan seni rupa antar berbagai
keberadaan seni rupa sangat membantu memperluas dan memperkaya cakrawala
kritik.
Sering dijumpai seorang kritikus seni lukis, misalnya, yang mengupas
karya seni lukis, tetapi kupasannya memberikan gambaran yang keliru. Hal ini
umumnya disebabkan oleh faktor pengalaman, pengetahuan dan wawasan yang
kurang memadai. Tidak mungkin seseorang mengkritik lukisan, jika ia tidak
mengetahui medium lukis, proses melukis, dan sebagainya. Menggeluti dunia
sasaran kritik merupakan tugas seorang pekritik. Tidak hanya memahami
kekaryaannya, pekritik juga sebaiknya memahami pikiran, perasaan seniman
penciptanya. Biografi dan kehidupan seniman tidak lepas dari pengamatan
pekritik.
Media kritik yang utama adalah bahasa. Bahasa pekritik harus efektif dan
komunikatif, baik lisan maupun tulisan. Bahasa yang efektif adalah bahasa yang
mengacu pada aspek tata bahasa yang baik dan benar, serta tepat guna, sesuai
sasaran publik yang kita tuju. Bahasa yang komunikatif adalah bahasa yang
mudah dicerna oleh sasaran baca/dengar (audiens), sesuai tingkat intelektualnya.
Gaya bahasa kritikus diselaraskan dengan tipe kritiknya. Gaya bahasa jurnalistik
akan berbeda dengan tipe akademik. gaya jurnalistik memiliki sasaran pembaca
yang relatif meluas, beraneka latar belekang ilmu dan tingkat intelektualnya.
Sedangkan tipe akademik memerlukan gaya yang lebih ilmiah, sebab sasaran
pembaca/pendengarnya adalah sekelompok orang akademisi.
8
Metoda kritik adalah serangkaian prosedur (tata cara, etika) yang
disesuaikan dengan tipe kritiknya. Misalnya, metoda kritik jurnalistik
menggunakan tata cara jurnalis. Begitupun metoda kritik akademik menggunakan
tata cara akademis yang dikembangkannya.
Rangkuman
Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk
mempertumbuhkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Kegiatan kritik
berawal dari kebutuhan untuk memahami kemudian beranjak kepada kebutuhan
memperoleh kesenangan dari kegiatan berbincang-bincang tentang karya seni.
Menurut Feldman (1967) terdapat 4 (empat) jenis kritik seni, yaitu kritik
jurnalistik (journalistic criticism), kritik populer (popular criticism), kritik
pedagogik (pedagogical criticism), dan kritik akademik (scholarly criticism).
Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni dapat mengantar nalar kita
untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai
ciri (kriteria), media (alat : bahasa), cara (metoda), pola berpikir, sasaran, dan
materi yang tidak sama.
Berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal beberapa
bentuk kritik sebagai berikut : (1). Kritik Formalistik, kajian kritik terhadap karya
seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-
unsur pembentukannya. (2). Kritik Espresivistik, menilai dan menanggapi
gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman dalam sebuah
karya seni. (3). Kritik Instrumentalistik, sebuah karya seni dilihat
kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau
psikologi .
Kegiatan dalam Kritik Karya Seni Rupa secara umum mengikuti tahapan
sebagai berikut: (1). Deskripsi, (2). Analisis formal, (3). Interpretasi, dan (4).
Evaluasi atau penilaian,
Fungsi kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi
dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (seniman, artis) ,
9
karya, dan penikmat seni. Arus komunikasi antara karya yang disajikan kepada
penikmat (publik) seni membuahkan interaksi timbal-balik dan interpenetrasi
keduanya. Fungsi lain ialah menjadi jalan strategis bagi seniman dan penikmat
untuk berkomunikasi.
Kritikus atau kritisi ialah orang yang melakukan kritik terhadap karya seni
dan budaya orang lain atau dirinya sendiri (self-critic).Ketajaman dan sensibilitas
kritikus terintegrasi dalam satu kapasitas reasoning dan kreatif, jika dilandasi : (1).
keilmuan dan pengetahuan yang relevan; (2). pengalaman yang memadai dalam
dunia pergaulan materi kritik; (3) menguasai media kritik (kebahasaan yang
efektif dan komunikatif); (4) menguasai aplikasi metoda kritik yang optimal.
Latihan
Kumpulkan berbagai artikel tentang seni dari berbagai sumber cetak
maupun elektronik kemudian analisis ertikel-artikel tersebut dan
kemukakan pendapat anda tentang kecenderungan jenis kritiknya. Sertai
pendapat anda dengan argumentasi yang jelas sesuai materi kegiatan
belajar ini.
Amati beberapa karya seni rupa secara langsung (bukan reproduksinya
dari media cetak atau elektronik) kemudian coba lakukan kegiatan kritik
sederhana sesuai dengan tahapan-tahapan yang saudara pelajari dalam
kegiatan belajar ini. Presentasikan hasil kritik saudara di kelas dan
diskusikan dengan teman anda.
Test Formatif 2
Pilih satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan
1. Kritik seni pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk
menunjukkan
a. harga jual sebuah karya seni
b. kelebihan dan kekurangan
c. kelebihan dan kekurangan suatu
karya seni
10
kritikus seni d. semuanya benar
2. Jenis kritik seni ini hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara
terbuka kepada publik melaui media massa khususnya surat kabar. Jenis kritik
yang dimaksud adalah:
a. kritik populer
b. kritik jurnalis
c. kritik keilmuan
d. kritik pendidikan
3. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji
kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan
mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Jenis kritik
yang dimaksud adalah:
a. kritik populer
b. kritik jurnalis
c. kritik keilmuan
d. kritik pendidikan
4. Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh guru di sekolah umum dalam
penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni. Jenis kritik yang dimaksud
adalah:
a. kritik populer
b. kritik jurnalis
c. kritik keilmuan
d. kritik pendidikan
5. Jenis kritik seni ini ditujukan untuk konsumsi massa/umum. Tanggapan yang
disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja lebih kepada
pengenalan atau publikasi sebuah karya. Jenis kritik yang dimaksud adalah:
a. kritik populer
b. kritik jurnalis
c. kritik keilmuan
d. kritik pendidikan
6. Pada sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas
penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan
sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Jenis kritik yang dimaksud
adalah:
a. kritik ekspresivistik
b. kritik instrumentalistik
c. kritik artistik
d. kritik formalistik
7. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara
judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah
karya. Jenis kritik yang dimaksud adalah:
a. kritik ekspresivistik
b. kritik instrumentalistik
c. kritik artistik
d. kritik formalistik
8. Sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam
upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi. Pendekatan
kritik ini lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu. Jenis
kritik yang dimaksud adalah:
a. kritik ekspresivistik
b. kritik instrumentalistik
c. kritik artistik
d. kritik formalistik
9. Tahapan yang umum digunakan dalam mengkritik sebuah karya seni adalah
a. deskripsi-analisis formal-
interpretasi-evaluasi
b. analisis formal- deskripsi-
interpretasi-evaluasi
c. analisis formal-deskripsi-
interpretasi-evaluasi
d. evaluasi-deskripsi-analisis formal-
interpretasi
10. Metoda kritik adalah.
a. serangkaian prosedur (tata cara, c. serangkaian prosedur (tata cara,
11
etika) yang disesuaikan dengan
tipe pembacanya
b. serangkaian prosedur (tata cara,
etika) yang disesuaikan dengan
tipe karyanya
etika) yang disesuaikan dengan tipe
senimannya
d. serangkaian prosedur (tata cara,
etika) yang disesuaikan dengan tipe
kritiknya
Untuk melihat kemampuan Anda, coba cocokan jawaban Anda dengan
Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat pada akhir Bahan Belajar Mandiri ini.
Kemudian hitunglah jawaban Anda yang benar dan gunakan rumus di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap Materi Kegiatan
Pembelajaran ini.
Rumus:
Tingkat penguasaan= Jumlah Jawaban Anda yang benar x 100%
10
Arti tingkat penguasan yang Anda capai:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Catatan: Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran selanjutnya, tetapi bila tingkat
penguasan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar
ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
Daftar Pustaka
Barret, Terry, Criticizing Art: Understanding the Contemporary, Mayfield
Publishing Company, Mountain View. California, London, Toronto,
1994.
Direktorat Jendral Kebudayaan, 1979, Sejarah Seni Rupa Indonesia, Departeman
Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penelitian dan Pencatatan
Kebudayaan Daerah.
Feldman E.B., (1967), Art AS Image and Idea, New Jersey: Prentice Hall-Inc.
Ganda Prawira, N., (ed.), 2005, Seni Rupa dan Kerajinan, Buku Ajar mahasiswa
PGSD/PGTK, Guru SD/TK, Bandung, Jurusan Pendidikan Seni Rupa
Universitas Pendidikan Indonesia.
Hertz, Richard, Theories of Contemporary Art, Prentice-Hall, Inc. Englewood
Cliffs, New Jersey, 1985.
Kavolis, Vytautas, History On Art’s Side Social Dynamic In Efflorescences,
Cornel University Press, Itacha, New York, 1972.
12
Sahman, Humar, Mengenali Dunia Seni Rupa, Tentang Seni, Karya Seni,
Aktivitas Kreatif, Apresiasi, Kritik dan Estetika, IKIP Semarang Press,
Semarang, 1993
Soedarso Sp., Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern, CV Studio
Delapanpuluh Enterprise & BP ISI Yogyakarta, Yogyakarta, 2000
Sumartono, “Penelitian Sejarah Seni Rupa Setelah Krisis Modernisme” dalam
Jurnal Seni, edisi I/01-Mei 1991, BP ISI Yogyakarta, Yogyakarta, 1991.
Syafii, dkk., 2002. Materi Pembelajaran Kertakes SD. Jakarta : Universitas
Terbuka.

More Related Content

What's hot

7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modernCoral Reef
 
Kritik sastra prosa
Kritik sastra prosaKritik sastra prosa
Kritik sastra prosaNuril anwar
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Nuril anwar
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastraPenulis
 
Aprisiasi dan kritikan seni
Aprisiasi dan kritikan seniAprisiasi dan kritikan seni
Aprisiasi dan kritikan seniFamieza Aza
 
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademikCoral Reef
 
2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastraCoral Reef
 
21963733 apresiasi-seni
21963733 apresiasi-seni21963733 apresiasi-seni
21963733 apresiasi-seniEvelyna Usun
 

What's hot (20)

Apresiasi seni rupa
Apresiasi seni rupaApresiasi seni rupa
Apresiasi seni rupa
 
Kritik sastra ppt (2)
Kritik sastra ppt (2)Kritik sastra ppt (2)
Kritik sastra ppt (2)
 
10 apresiasi
10 apresiasi10 apresiasi
10 apresiasi
 
Kritik sastra ppt
Kritik sastra pptKritik sastra ppt
Kritik sastra ppt
 
Bab 12 Kelas X Seni Budaya
Bab 12 Kelas X Seni BudayaBab 12 Kelas X Seni Budaya
Bab 12 Kelas X Seni Budaya
 
Bab IV Kelas XI Seni Budaya
Bab IV Kelas XI Seni BudayaBab IV Kelas XI Seni Budaya
Bab IV Kelas XI Seni Budaya
 
Mengkritik (memuji) karya seni
Mengkritik (memuji) karya seniMengkritik (memuji) karya seni
Mengkritik (memuji) karya seni
 
Aneka ragam kritik sastra
Aneka ragam kritik sastra Aneka ragam kritik sastra
Aneka ragam kritik sastra
 
APRESIASI SENI
APRESIASI SENIAPRESIASI SENI
APRESIASI SENI
 
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
 
Kritik sastra prosa
Kritik sastra prosaKritik sastra prosa
Kritik sastra prosa
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastra
 
Kritik Sastra
Kritik SastraKritik Sastra
Kritik Sastra
 
Aprisiasi dan kritikan seni
Aprisiasi dan kritikan seniAprisiasi dan kritikan seni
Aprisiasi dan kritikan seni
 
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
 
2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra
 
kritik musik
kritik musikkritik musik
kritik musik
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastra
 
21963733 apresiasi-seni
21963733 apresiasi-seni21963733 apresiasi-seni
21963733 apresiasi-seni
 

Similar to KritikKaryaSeniRupa

KRITIK SENI RUPA.ppt Sejal Zaman penjajahan
KRITIK SENI RUPA.ppt Sejal Zaman penjajahanKRITIK SENI RUPA.ppt Sejal Zaman penjajahan
KRITIK SENI RUPA.ppt Sejal Zaman penjajahantauuuyang
 
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...SepakTerjang1
 
Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxAwanGanteng
 
APRESIASAI SENI.pptx
APRESIASAI SENI.pptxAPRESIASAI SENI.pptx
APRESIASAI SENI.pptxYuukiArata
 
KRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptxKRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptxAbiAziz3
 
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPAMODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPAPPGhybrid3
 
Dbae present
Dbae presentDbae present
Dbae presenttwinaries
 
Materi 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai Seni
Materi 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai SeniMateri 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai Seni
Materi 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai SeniPPGhybrid3
 
Samitha Shahira_XI Science 2_Seni Budaya SMA XI
Samitha Shahira_XI Science 2_Seni Budaya SMA XISamitha Shahira_XI Science 2_Seni Budaya SMA XI
Samitha Shahira_XI Science 2_Seni Budaya SMA XICostanKun
 
02 pengantar ke arah kritik sastra
02 pengantar ke arah kritik sastra02 pengantar ke arah kritik sastra
02 pengantar ke arah kritik sastraFandy Cez
 
Menganalisis Konsep, Prosedur, Fungsi, Tokoh.pptx
Menganalisis Konsep, Prosedur, Fungsi, Tokoh.pptxMenganalisis Konsep, Prosedur, Fungsi, Tokoh.pptx
Menganalisis Konsep, Prosedur, Fungsi, Tokoh.pptxRakaWidia1
 
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1ErFani RetNo
 
X seni rupa kd 3.4_final (2) 2.2
X seni rupa kd 3.4_final (2) 2.2X seni rupa kd 3.4_final (2) 2.2
X seni rupa kd 3.4_final (2) 2.2sitinurhidayahida
 
Apresiasi & Analisis Seni SMA kelas X.pptx
Apresiasi & Analisis Seni SMA kelas X.pptxApresiasi & Analisis Seni SMA kelas X.pptx
Apresiasi & Analisis Seni SMA kelas X.pptxSatriaPashaWiratama
 

Similar to KritikKaryaSeniRupa (20)

Kritik Seni Rupa.pdf
Kritik Seni Rupa.pdfKritik Seni Rupa.pdf
Kritik Seni Rupa.pdf
 
KRITIK SENI RUPA.ppt Sejal Zaman penjajahan
KRITIK SENI RUPA.ppt Sejal Zaman penjajahanKRITIK SENI RUPA.ppt Sejal Zaman penjajahan
KRITIK SENI RUPA.ppt Sejal Zaman penjajahan
 
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
 
pameran
pameranpameran
pameran
 
Bab 10 Kelas X Seni Budaya
Bab 10 Kelas X Seni BudayaBab 10 Kelas X Seni Budaya
Bab 10 Kelas X Seni Budaya
 
Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptx
 
APRESIASAI SENI.pptx
APRESIASAI SENI.pptxAPRESIASAI SENI.pptx
APRESIASAI SENI.pptx
 
X bab 1 semester 2
X bab 1 semester 2X bab 1 semester 2
X bab 1 semester 2
 
KRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptxKRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptx
 
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPAMODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA
 
Dbae present
Dbae presentDbae present
Dbae present
 
Materi 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai Seni
Materi 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai SeniMateri 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai Seni
Materi 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai Seni
 
Samitha Shahira_XI Science 2_Seni Budaya SMA XI
Samitha Shahira_XI Science 2_Seni Budaya SMA XISamitha Shahira_XI Science 2_Seni Budaya SMA XI
Samitha Shahira_XI Science 2_Seni Budaya SMA XI
 
02 pengantar ke arah kritik sastra
02 pengantar ke arah kritik sastra02 pengantar ke arah kritik sastra
02 pengantar ke arah kritik sastra
 
Menganalisis Konsep, Prosedur, Fungsi, Tokoh.pptx
Menganalisis Konsep, Prosedur, Fungsi, Tokoh.pptxMenganalisis Konsep, Prosedur, Fungsi, Tokoh.pptx
Menganalisis Konsep, Prosedur, Fungsi, Tokoh.pptx
 
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
 
X seni rupa kd 3.4_final (2) 2.2
X seni rupa kd 3.4_final (2) 2.2X seni rupa kd 3.4_final (2) 2.2
X seni rupa kd 3.4_final (2) 2.2
 
Tugas kritik sastra
Tugas kritik sastraTugas kritik sastra
Tugas kritik sastra
 
Menulis kritik musik
Menulis kritik musikMenulis kritik musik
Menulis kritik musik
 
Apresiasi & Analisis Seni SMA kelas X.pptx
Apresiasi & Analisis Seni SMA kelas X.pptxApresiasi & Analisis Seni SMA kelas X.pptx
Apresiasi & Analisis Seni SMA kelas X.pptx
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

KritikKaryaSeniRupa

  • 1. 1 Kegiatan Belajar 2 Kritik Karya Seni Rupa A. Pengertian Kritik Seni Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Para ahli seni umumnya beranggapan bahwa kegiatan kritik dimulai dari kebutuhan untuk memahami kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh kesenangan dari kegiatan memperbincangkan berbagai hal yang berkaitan dengan karya seni tersebut. Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan masyarakat terhadap dunia seni, kegiatan kritik kemudian berkembang memenuhi berbagai fungsi sosial lainnya. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi dipergunakan juga sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan dapat mempengaruhi penilaian ekonomis (price) dari karya seni tersebut. B. Jenis Kritik Seni Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut, maka dijumpai beberapa jenis karya seni seperti yang disampaikan oleh Feldman (1967) yaitu kritik populer (popular criticism), kritik jurnalis (journalistic criticism), kritik keilmuan (scholarly criticism). dan kritik pendidikan (pedagogical criticism). Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni dapat mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat : bahasa), cara (metoda), sudut pandang, sasaran, dan materi yang tidak sama. Keempat kritik tersebut
  • 2. 2 memiliki fungsi yang menekankan pada masing-masing keperluannya. 1. Kritik Populer, Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer, umumnya dipergunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam. 2. Kritik Jurnalis, Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melaui media massa khususnya surat kabar. Kritk ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, tertama karena sifat dari media massa dalam mengkomunikasikan hasil tanggapannya 3. Kritik Keilmuan, Kritik keilmuan merupakan jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk menilai /menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan seringkali dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum, galeri dan balai lelang. 4. Kritik Kependidikan, Kritik kependidikan merupakan kegiatan kritik yang bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni Selain jenis kritik yang disampaikan oleh Feldman, berdasarkan titik tolak
  • 3. 3 atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik dan instrumentalistik : 1. Kritik Formalistik Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan terhadap karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur pembentukannya. Pada sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni. 2. Kritik Ekspresivistik Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya. 3. Kritik Instrumentalistik Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi. Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu. Lukisan berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis (formal) nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan. C. Tahapan dalam Kritik Seni Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum sebagai berikut: 1. Deskripsi,
  • 4. 4 Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah tehnis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pekritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya. 2. Analisis formal, Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. 3. Interpretasi, Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. 4. Evaluasi atau penilaian, Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis b. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah c. Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya.
  • 5. 5 d. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya. Pada dasarnya kritik sudah sejak lama dilakukan oleh kita sebagai manusia. Dalam keseharian, kita secara sengaja atau tidak sengaja sering melontarkan kata, kalimat atau bahasa yang bersifat memberikan tanggapan, komentar, penilaian terhadap suatu karya apapun. Mengapa demikian? Hal ini sangat wajar, sebab manusia memiliki 4 (empat) kemampuan sebagai kapasitas mental, yaitu : a. Kemampuan absortif - kemampuan mengamati b. Kemampuan retentif - kemampuan mengingat dan mereproduksi c. Kemampuan reasoning - kemampuan menganalisis dan memper- timbangkan d. Kemampuan creative - kemampuan berimajinasi, menafsirkan, dan menge-mukakan gagasan. Dengan kemampuan reasoning dan creative, kita selalu tergugah untuk melakukan kritik walaupun bukan atas dasar permintaan atau kesengajaan. Kebiasaan melontarkan kritik kepada karya orang lain merupakan dorongan kritis yang didasari oleh unsur karsa, cipta dan rasa dalam diri seseorang sebagai manusia. D. Fungsi Kritik Kritik seni memiliki fungsi yang sangat strategis dalam dunia kesenirupaan dan pendidikan seni rupa. Fungsi kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (seniman, artis), karya, dan penikmat seni. Komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkan interaksi timbal-balik dan interpenetrasi keduanya. Fungsi lain ialah menjadi dua mata panah yang saling dibutuhkan, baik oleh seniman maupun penikmat. Seniman membutuhkan mata panah tajam untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan. Seniman memerlukan umpan-balik
  • 6. 6 guna merefleksi komunikasi-ekspresifnya, sehingga nilai dan apresiasi tergambar dalam realita harapan idealismenya. Publik seni (masyarakat penikmat) dalam proses apresiasinya terhadap karya seni membutuhkan tali penghubung guna memberikan bantuan pemahaman terhadap realita artistik dan estetik dalam karya seni. Proses apresiasi menjadi semakin terjalin lekat, manakala kritik memberikan media komunikasi persepsi yang memadai. Kritik dengan gaya bahasa lisan maupun tulisan yang berupaya mengupas, menganalisis serta menciptakan sudut interpretasi karya seni, diharapkan memudahkan bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi melalui karya seni. E. Kritikus Seni Kritikus seni atau ialah orang yang melakukan kritik terhadap karya seni orang lain atau dirinya sendiri (self-critic). Idealnya seorang kritikus harus memiliki ketajaman dan sensibilitas indera, pikiran dan perasaan. Ketajaman dan sensibilitas tersebut terintegrasi dalam satu kapasitas reasoning dan creative, jika dilandasi : 1. keilmuan dan pengetahuan yang relevan; 2. pengalaman yang memadai dalam dunia pergaulan materi kritik ; 3. menguasai media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif); 4. menguasai aplikasi metoda kritik yang optimal. Landasan keilmuan (dan pengetahuan) yang relevan akan membantu pekritik dalam mengupas persoalan kekaryaan seni rupa. Misalnya sejarah seni rupa (history of art) baik perkembangan senirupa Barat (Western Art) maupun seni rupa Timur (Eastern Art). Ilmu sejarah akan memberikan jalan wawasan tentang waktu (time) dan ruang (space) kekaryaan seni rupa. Dengan mempelajari perkembangan seni rupa di setiap pelosok dunia, maka luas bahan (scope) sebagai dasar pemikiran dan acuan arah komparasi menjadi lebih terbuka. Selain sejarah seni rupa, wawasan teori seni juga penting dimiliki oleh kritikus. Teori seni meliputi ilmu seni, filsafat seni, unsur seni, antropologi seni, sosiologi seni, tinjauan seni modern dan kontemporer, dan lain-lain. Keilmuan akan memberi pijakan dan memperkokoh konstruksi kritik yang obyektif. Sehingga mata pisau
  • 7. 7 kritik semakin akurat, dan memberi pula wawasan kepada publik seni dengan keyakinan yang kuat. Seorang pekritik seni rupa tidak selalu harus seorang perupa, namun ilmu kesenirupaan harus dimilikinya. Pengalaman dan pergaulan dalam mengamati, menyelidiki, dan membandingkan kekaryaan seni rupa sebagai prasyarat yang tidak bisa dilepaskan dari seorang pekritik seni rupa. Pengamatan terhadap perkembangan seni rupa masa lalu (dari prasejarah ) hingga fenomena seni rupa masa kini akan memberi warna yang serasi bagi karya kritik seni rupa. Begitupun upaya menyelidiki dan membandingkan kekaryaan seni rupa antar berbagai keberadaan seni rupa sangat membantu memperluas dan memperkaya cakrawala kritik. Sering dijumpai seorang kritikus seni lukis, misalnya, yang mengupas karya seni lukis, tetapi kupasannya memberikan gambaran yang keliru. Hal ini umumnya disebabkan oleh faktor pengalaman, pengetahuan dan wawasan yang kurang memadai. Tidak mungkin seseorang mengkritik lukisan, jika ia tidak mengetahui medium lukis, proses melukis, dan sebagainya. Menggeluti dunia sasaran kritik merupakan tugas seorang pekritik. Tidak hanya memahami kekaryaannya, pekritik juga sebaiknya memahami pikiran, perasaan seniman penciptanya. Biografi dan kehidupan seniman tidak lepas dari pengamatan pekritik. Media kritik yang utama adalah bahasa. Bahasa pekritik harus efektif dan komunikatif, baik lisan maupun tulisan. Bahasa yang efektif adalah bahasa yang mengacu pada aspek tata bahasa yang baik dan benar, serta tepat guna, sesuai sasaran publik yang kita tuju. Bahasa yang komunikatif adalah bahasa yang mudah dicerna oleh sasaran baca/dengar (audiens), sesuai tingkat intelektualnya. Gaya bahasa kritikus diselaraskan dengan tipe kritiknya. Gaya bahasa jurnalistik akan berbeda dengan tipe akademik. gaya jurnalistik memiliki sasaran pembaca yang relatif meluas, beraneka latar belekang ilmu dan tingkat intelektualnya. Sedangkan tipe akademik memerlukan gaya yang lebih ilmiah, sebab sasaran pembaca/pendengarnya adalah sekelompok orang akademisi.
  • 8. 8 Metoda kritik adalah serangkaian prosedur (tata cara, etika) yang disesuaikan dengan tipe kritiknya. Misalnya, metoda kritik jurnalistik menggunakan tata cara jurnalis. Begitupun metoda kritik akademik menggunakan tata cara akademis yang dikembangkannya. Rangkuman Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk mempertumbuhkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Kegiatan kritik berawal dari kebutuhan untuk memahami kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh kesenangan dari kegiatan berbincang-bincang tentang karya seni. Menurut Feldman (1967) terdapat 4 (empat) jenis kritik seni, yaitu kritik jurnalistik (journalistic criticism), kritik populer (popular criticism), kritik pedagogik (pedagogical criticism), dan kritik akademik (scholarly criticism). Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni dapat mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat : bahasa), cara (metoda), pola berpikir, sasaran, dan materi yang tidak sama. Berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal beberapa bentuk kritik sebagai berikut : (1). Kritik Formalistik, kajian kritik terhadap karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur- unsur pembentukannya. (2). Kritik Espresivistik, menilai dan menanggapi gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman dalam sebuah karya seni. (3). Kritik Instrumentalistik, sebuah karya seni dilihat kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi . Kegiatan dalam Kritik Karya Seni Rupa secara umum mengikuti tahapan sebagai berikut: (1). Deskripsi, (2). Analisis formal, (3). Interpretasi, dan (4). Evaluasi atau penilaian, Fungsi kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (seniman, artis) ,
  • 9. 9 karya, dan penikmat seni. Arus komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkan interaksi timbal-balik dan interpenetrasi keduanya. Fungsi lain ialah menjadi jalan strategis bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi. Kritikus atau kritisi ialah orang yang melakukan kritik terhadap karya seni dan budaya orang lain atau dirinya sendiri (self-critic).Ketajaman dan sensibilitas kritikus terintegrasi dalam satu kapasitas reasoning dan kreatif, jika dilandasi : (1). keilmuan dan pengetahuan yang relevan; (2). pengalaman yang memadai dalam dunia pergaulan materi kritik; (3) menguasai media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif); (4) menguasai aplikasi metoda kritik yang optimal. Latihan Kumpulkan berbagai artikel tentang seni dari berbagai sumber cetak maupun elektronik kemudian analisis ertikel-artikel tersebut dan kemukakan pendapat anda tentang kecenderungan jenis kritiknya. Sertai pendapat anda dengan argumentasi yang jelas sesuai materi kegiatan belajar ini. Amati beberapa karya seni rupa secara langsung (bukan reproduksinya dari media cetak atau elektronik) kemudian coba lakukan kegiatan kritik sederhana sesuai dengan tahapan-tahapan yang saudara pelajari dalam kegiatan belajar ini. Presentasikan hasil kritik saudara di kelas dan diskusikan dengan teman anda. Test Formatif 2 Pilih satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan 1. Kritik seni pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan a. harga jual sebuah karya seni b. kelebihan dan kekurangan c. kelebihan dan kekurangan suatu karya seni
  • 10. 10 kritikus seni d. semuanya benar 2. Jenis kritik seni ini hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melaui media massa khususnya surat kabar. Jenis kritik yang dimaksud adalah: a. kritik populer b. kritik jurnalis c. kritik keilmuan d. kritik pendidikan 3. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Jenis kritik yang dimaksud adalah: a. kritik populer b. kritik jurnalis c. kritik keilmuan d. kritik pendidikan 4. Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni. Jenis kritik yang dimaksud adalah: a. kritik populer b. kritik jurnalis c. kritik keilmuan d. kritik pendidikan 5. Jenis kritik seni ini ditujukan untuk konsumsi massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Jenis kritik yang dimaksud adalah: a. kritik populer b. kritik jurnalis c. kritik keilmuan d. kritik pendidikan 6. Pada sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Jenis kritik yang dimaksud adalah: a. kritik ekspresivistik b. kritik instrumentalistik c. kritik artistik d. kritik formalistik 7. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya. Jenis kritik yang dimaksud adalah: a. kritik ekspresivistik b. kritik instrumentalistik c. kritik artistik d. kritik formalistik 8. Sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi. Pendekatan kritik ini lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu. Jenis kritik yang dimaksud adalah: a. kritik ekspresivistik b. kritik instrumentalistik c. kritik artistik d. kritik formalistik 9. Tahapan yang umum digunakan dalam mengkritik sebuah karya seni adalah a. deskripsi-analisis formal- interpretasi-evaluasi b. analisis formal- deskripsi- interpretasi-evaluasi c. analisis formal-deskripsi- interpretasi-evaluasi d. evaluasi-deskripsi-analisis formal- interpretasi 10. Metoda kritik adalah. a. serangkaian prosedur (tata cara, c. serangkaian prosedur (tata cara,
  • 11. 11 etika) yang disesuaikan dengan tipe pembacanya b. serangkaian prosedur (tata cara, etika) yang disesuaikan dengan tipe karyanya etika) yang disesuaikan dengan tipe senimannya d. serangkaian prosedur (tata cara, etika) yang disesuaikan dengan tipe kritiknya Untuk melihat kemampuan Anda, coba cocokan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat pada akhir Bahan Belajar Mandiri ini. Kemudian hitunglah jawaban Anda yang benar dan gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap Materi Kegiatan Pembelajaran ini. Rumus: Tingkat penguasaan= Jumlah Jawaban Anda yang benar x 100% 10 Arti tingkat penguasan yang Anda capai: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Catatan: Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran selanjutnya, tetapi bila tingkat penguasan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai. Daftar Pustaka Barret, Terry, Criticizing Art: Understanding the Contemporary, Mayfield Publishing Company, Mountain View. California, London, Toronto, 1994. Direktorat Jendral Kebudayaan, 1979, Sejarah Seni Rupa Indonesia, Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. Feldman E.B., (1967), Art AS Image and Idea, New Jersey: Prentice Hall-Inc. Ganda Prawira, N., (ed.), 2005, Seni Rupa dan Kerajinan, Buku Ajar mahasiswa PGSD/PGTK, Guru SD/TK, Bandung, Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Pendidikan Indonesia. Hertz, Richard, Theories of Contemporary Art, Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey, 1985. Kavolis, Vytautas, History On Art’s Side Social Dynamic In Efflorescences, Cornel University Press, Itacha, New York, 1972.
  • 12. 12 Sahman, Humar, Mengenali Dunia Seni Rupa, Tentang Seni, Karya Seni, Aktivitas Kreatif, Apresiasi, Kritik dan Estetika, IKIP Semarang Press, Semarang, 1993 Soedarso Sp., Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern, CV Studio Delapanpuluh Enterprise & BP ISI Yogyakarta, Yogyakarta, 2000 Sumartono, “Penelitian Sejarah Seni Rupa Setelah Krisis Modernisme” dalam Jurnal Seni, edisi I/01-Mei 1991, BP ISI Yogyakarta, Yogyakarta, 1991. Syafii, dkk., 2002. Materi Pembelajaran Kertakes SD. Jakarta : Universitas Terbuka.