2. Pengertian dan fungsi kritik seni rupa
kritik seni rupa adalah pembahasan tentang karya seni rupa,
secara lisan atau tertulis, dengan maksud untuk
menyosialisasikan karya seni rupa yang dibahas kepada
khalayak, Istilah “kritik” itu berasal dari bahasa Yunani, yakni
‘kriticos’ yang berarti ‘mengamat, membandingkan
Fungsi kritik karya seni rupa:
1. Menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan
estetik karya seni rupa antara pencipta (seniman,
artis), karya dan penikmat seni (publik)
2. Arus komunikasi antara karya yang disajikan ke
publik sehingga menghasilkan interaksi keduanya.
3. Jalan strategis bagi seniman dan penikmat seni
untuk berkomunikasi.
3. 1. kritik populer (popular criticism)
Kritik seni populer ditujukan untuk konsumsi massa
atau umum. Tanggapan yang disampaikan biasanya
bersifat umum, lebih pada pengenalan atau publikasi
sebuah karya.Umumnya memakai gaya bahasa dan
istilah sederhana yang mudah dipahami orang
awam.
Jenis jenis kritik
4. 2. kritik jurnalistik (journalistic criticism)
Jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan
secara terbuka kepada publik melalui media massa khususnya surat
kabar.Kritik ini biasanya sangat cepat memengaruhi persepsi
masyarakat terhadap kualitas sebuah karya seni. Terutama karena
hasil tanggapan atau kritik disampaikan melalui media massa.
3. kritik pendidikan (pedagogical criticism)
Kritik pendidikan bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan
artistik serta estetika subyek belajar seni.Umumnya digunakan di
lembaga-lembaga pendidikan seni, terutama untuk meningkatkan
kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya.
5. 4. Kritik keilmuan (scholarly criticism)
Jenis kritik keilmuan bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan
dan kepekaan kritikus yang tinggi untuk menilai atau menanggapi sebuah karya seni.
Kritik umumnya disampaikan seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya di
bidang seni Atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah (metodologi) kritik
secara akademis.Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan seringkali dijadikan referensi
bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum, galeri dan balai lelang.
6. Penulisan kritik
1. Deskripsi Tahap pertama kritik seni adalah menyusun deskripsi. Pada tahap ini, kritikus
mencatat dan mendeskripsikan karya seni tanpa melakukan analisis atau membuat
kesimpulan. Untuk mendeskripsikan sebuah karya seni, seorang kritikus perlu memiliki
pengetahuan tentang istilah teknis yang umum digunakan dalam seni rupa.
2. Analisis Tahap kedua dalam membuat kritik karya seni rupa ialah analisis. Tahapan ini
melibatkan analisis struktur formal atau unsur-unsur pembentuk karya seni. Kritikus
harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatan
dalam suatu karya seni rupa.
3. Interpretasi Interpretasi adalah tahapan penafsiran makna karya seni rupa,
mencakup tema, simbol, dan masalah-masalah yang ditekankan. Dalam membuat ruang
interpretasi yang luas, penafsiran sangat dipengaruhi oleh sudut pandang dan wawasan
kritikus.
4. Evaluasi atau penilaian Tahap evaluasi atau penilaian adalah ciri khas kritik seni, di
mana kritikus menentukan kualitas suatu karya seni dibandingkan dengan karya sejenis.