SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
APRESIASI & KRITIK SENI
A. Apresiasi
Kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris: “to appreciate” yang berarti menghargai,
menilai, menyadari, mengerti.
Dalam KBBI apresiasi memiliki 2 makna:
1. Kesadaran terhadap nilai seni dan budaya
2. Penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu
Soedarso S.P : apresiasi adalah mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk suatu
hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segi-segi estetiknya sehingga mampu menikmati dan
menilai karya tersebut dengan semestinya
Apresiasi adalah suatu proses melihat, mendengar, menghayati, menilai, menjiwai dan
membandingkan atau menghargai suatu karya seni.
Dua aspek utama dalam apresiasi:
- Menilai
berkaitan dengan keindahan, unsur-unsur visual, teknik, dan ide atau pesan yang
disampaikan
- Menghargai
berkaitan dengan sejauh mana masyarakat memandang karya seni sebagai sesuatu yang
penting, bernilai, berguna, dan bermanfaat. Contohnya merawat hasil karya dan menghormati
pembuat karya seni.
Hal-hal yang diperlukan dalam apresiasi hasil karya seni.
1. Pengetahuan tentang seni
2. Kegemaran terhadap karya seni
3. Kepekaan estetik
4. Menghargai karya seni
Pendekatan Apresiasi terhadap suatu karya Seni terdiri dari :
1. PENDEKATAN KRITIK
Kritik berasal dari bahasa Yunani: “Krinein” yang memiliki arti memisahkan atau
merinci.
Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk
meningkatkan pemahaman, dan memperluas apresiasi.
Kritik seni juga dapat diartikan sebagai kegiatan menanggapi karya seni untuk
menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan
dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama untuk menunjukkan
kualitas dari sebuah karya. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman
dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi juga dipergunakan sebagai standar untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang
disampaikan oleh seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap
kualitas sebuah karya seni bahkan dapat mempengaruhi penilaian ekonomis (harga jual).
Kritikus Seni merupakan orang yang melakukan kritik terhadap karya seni dan budaya
orang lain atau dirinya sendiri.
Landasan yang harus ada sebelum menyampaikan kritikan:
1. Pengalaman yang cukup dalam materi kritik;
2. Keilmuan dan pengetahuan yang relevan;
3. Menguasai penerapan metode kritik yang tepat;
4. Menguasai media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif).
- JENIS / TIPE KRITIK
Menurut Feldman (1967) terdapat 4 jenis kritik seni, setiap tipe mempunyai ciri
(kriteria), media (bahasa), cara (metoda), pola berpikir, sasaran, dan materi yang tidak sama.
a. Kritik Populer
adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi umum. Tanggapan yang
disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja, lebih kepada pengenalan
atau publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer, umumnya menggunakan gaya
bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam. dilakukan
spontan oleh para kritikus, banyak diterapkan di kontes-kontes seni seperti SMS, polling, atau
juri vote lock. Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tipe kritik
populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak
ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni.
b. Kritik Jurnalis
adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara
terbuka kepada publik melaui media massa khususnya surat kabar. Kritk ini hampir sama
dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik sangat cepat
mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, tertama karena
sifat dari media massa dalam mengkomunikasikan hasil tanggapannya. Isi dari kritik
jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pameran, pementasan, konser,
atau jenis pertunjukan lain dan didapatkan melalui metode wawancara.
c. Kritik Keilmuan / ilmiah
adalah jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan
kepekaan yang tinggi untuk menilai sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan
oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, dan disampaikan
dengan metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan
seringkali dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum,
galeri dan balai lelang, menampilkan analisis ilmiah dan mendalam, dilengkapi dengan data
dan hasil evaluasi.
Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam,
dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical
judgment.
Penilaian kritik ilmiah tidak bersifat mutlak. Jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap
dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya.
d. Kritik Kependidikan / Pendagogik
adalah kritik yang bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta
estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umumnya digunakan di lembaga-lembaga
pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta
didiknya. Kritik ini yang digunakan guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata
pelajaran pendidikan seni.
Tipe kritik ini diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan
kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian.
Tujuannya terutama mengembangkan bakat dan potensi artistik-estetik peserta didik agar
mempunyai kemampuan mengenali bakat dan potensinya.
- Bentuk – bentuk Kritik
Berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal beberapa bentuk kritik
sebagai berikut :
1. Kritik Formalitik
Kajian kritik ditujukan terhadap konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan
dengan unsur-unsur pembentukannya. Pada lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada
kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan
sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan
kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni.
Kritik seni formalistik mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri,
artinya terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami.
Clive Bell (tokoh kritikus formalis) berpendapat bahwa:
“art is to be art, must be independent and self suficient“
Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant form,
yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni.
2. Kritik Ekspresivistik
Dalam kritik ini, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan
perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni. Kegiatan
kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan
visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
Teori seni ekspresif menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia. Kritik
seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan
emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah.
3. Kritik Instrumentalistik
Dalam kritik ini, karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam
upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi. Pendekatan kritik ini tidak
mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya
baik saat ini maupun masa lalu.
Teori seni instrumentalistis menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan
mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam
kesenian.
Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada
manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat.
Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada
kemampuan seniman untuk mengelola material seni atau pun pada masalah internal karya
seni.
Lukisan berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh misalnya,
dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis (formal) nya saja tetapi keterkaitan antara
objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau
interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan.
- Gaya Kritik Seni
Menurut Sudarmaji (1985) ada 3 gaya kritik yaitu:
1) Kontekstual : tidak hanya berpedoman pada unsur-unsur seni rupa melainkan juga pada
tema atau norma yang berlaku (moral, sosiologi, dan religi)
2) Interinstik : menonjolkan penilaian pada aspek-aspek fisik, murni untuk kepentingan
keindahan, tanpa mempertimbangkan keahlian seniman.
3) Komparatif : membandingkan karya seseorang dengan karya orang lain.
- Tahapan Kritik Seni
Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat dirumuskan
tahapan-tahapan kritik secara umum sebagai berikut:
1. Deskripsi,
adalah tahapan untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang
dilihat apa adanya, dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar
dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pengkritik harus mengetahui istilah-istilah
teknis yang umum digunakan dalam dunia seni. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pengkritik
akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya.
Hanya memberikan keterangan sesuai fakta yang kita lihat, tidak melibatkan kesan
pribadi yang imajinatif (menerka-nerka), dan menggunakan bahasa yang dapat dipahami
secara umum. (judul, nama seniman, tanggal pembuatan, media, dsb)
2. Analisis formal,
adalah tahapan untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau
unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur
seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.
Tahap menganalisis unsur-unsur serta prinsip seni. Misalnya pada seni rupa : warna,
tekstur, ruang, dsb.
3. Interpretasi,
Tahap mengartikan sebuah karya sesuai sudut pandang pengamat. yaitu tahapan
penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan
masalah yang dihadirkan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang
dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin banyak
pula penafsiran karya yang dikritisinya.
4. Evaluasi atau penilaian,
merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian
adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan
dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait
dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks.
2. PENDEKATAN ANALITIK
Dalam pendekatan analitik, apresiasi terhadap sebuah karya seni rupa dilakukan dengan
menganalisis berdasarkan sudut pandang dan beberapa tahapan yaitu:
1. Mencari tahu seputar seniman.
2. Menemukan kualitas estetik dari karya seniman (unsur-unsur seni rupa)
3. Melakukan interprestasi (mengungkapkan makna)
Dalam pendekatan analitik, juga terdapat pendekatan lain yang berhubungan dengan
pendekatan tersebut yaitu
a. Pendekatan Aplikatif : untuk mengetahui nilai keindahan karya seni secara
langsung, proses karyanya. Dengan melakukan kunjungan ke lokasi seni (studio,
pameran, rumah seniman).
b. Pendekatan Sejarah : menelusuri perjalanan berkesenian seniman.
c. Pendekatan Problematik : melihat permasalahan yang dihadapi seniman dalam
proses berkarya dan solusi yang diambil seniman.
B. CONTOH MAKALAH KRITIK SENI
KATA PENGANTAR
LATAR BELAKANG
1.1 Latar belakang ilmu kritik
Efek Kritik Terhadap Motivasi Diri
Mengkritik dan di kritik. Dua komponen yang ada ikatan bathin yang begitu kuat.
Keduanya, sama-sama saling merindukan. Subyek kritik membutuhkan obyek sebagai
tumpuan kritis, sementara obyek kritik memerlukan reaksi kritis sebagai sarana
pengembangan kualifikasi.
Terjadinya kritik disebabkan adanya ketidak sesuaian, penyimpangan ataupun
lepasnya batas-batas normatif dalam pandangan obyektif pelaku kritik. Tentu pandangan
masing-masing pelaku kritik didasari dari latar belakang ilmu pengetahuan dan
pengalamannya secara menyeluruh.
Artinya kritik pun bisa bermakna subyektif bisa pula bermakna obyektif. namun nilai
kritik akan sangat bisa di terima, tentunya, jika sudah melalui seleksi mayoritas atas
pandangan yang obyektif.
Situasi kondisi dalam hal ini. Sangat mudah kita saksikan. Baik itu di wilayah public,
maupun dalam wilayah-wilayah yang lebih kecil. Misalnya lingkungan sekitar. Atau bisa
juga dalam sebuah komunitas tertentu. Prilaku kritik mengkritik sangat mudah di jumpai
dimana saja. dalam konteks sesuai dengan wilayah masing-masing.
Mengkritik sebaiknya di barengi dengan semangat untuk membenahi. Semangat untuk
menciptakan kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya. bukan sebaliknya. Jadi jikapun
terjadi sebaliknya, berarti ada yang konslet dari proses kritik mengkritik itu. Dan disitulah
yang musti dibenahi.
Dalam kehidupan sosial secara umum, kritik mengkritik kerap terjadi. saya yakin
dengan menjaga prinsip-prinsip saling menghormati, realistis dan menggunakan teknik
komunikasi yang cerdas, maka kritik akan menjadi perbuatan yang menyenangkan.
1.2 Latar Belakang Karya
Bangsa Indonesia terdiri banyak suku bangsa yang tersebar dari sabang sampai
merauke, terdiri dari berbagai daerah dan suku-suku yang hampir pada setiap daerah tersebut
mewariskan hasil-hasil karyanya berupa kesenian yang besar dan meyakinkan. Hasil kesenian
tersebut ternyata hingga saat sekarang masih hidup dan terpelihara. Kenyataan memberi
harapan tentang kelangsungan hidup seni-seni tradisi yang memiliki nilai-nilai tinggi dan
adhiluhung dengan berbagai variasinya, serta semakin besarnya perhatian masyarakat dan
pemerintah dalam mengelola masalah tersebut. Atas dasar tersebut amat disayangkan apabila
kesenian yang demikian itu sampai mengalami kepunahan karena adanya arus globalisasi
dengan masuknya budaya barat ke Indonesia, untuk itu sudah sewajarnya kita bangsa
Indonesia dan para generasi mudanya ikut andil dalam melestarikan sekaligus
mengembangkan seni budaya yang kita miliki. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa cabang
kesenian tradisi yang ada di Indonesia meliputi Seni Tari, Seni Musik, Seni Rupa, Seni Suara,
Seni Sastra, dsb. Dalam bidang Seni musik masih terbagi-bagi lagi menjadi bermacam-
macam jenisnya, dan salah satunya adalah seni musik tradisional yang dapat di kolaborasikan
dengan musik modern, dengan adanya kolaborasi musik tradisional dengan musik modern,
musik tradisional tidak akan mengalami kepunahan dan tidak hilang dari dunia musik di
Indonesia.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................... 1
Latar belakang ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Ilmu kritik ................................................... 1
1.2 Latar Belakang Karya .......................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................. 3
BAB I
1. Deskripsi ............................................................................................ 4
2. Analisis Formal .................................................................................. 4
a. Gaya Perseorangan ................................................................ 4
b. Tema ...................................................................................... 6
c. Kreativitas ............................................................................. 6
d. Tekhnik mewujudkan karya .................................................. 6
3. Interprestasi ....................................................................................... 6
4. Evaluasi ............................................................................................. 7
BAB II
Penutup .................................................................................................. 8
1. Kesimpulan ........................................................................... 8
Daftar pustaka ....................................................................................... 9
Lampiran .............................................................................................. 10
BAB I
1. DESKRIPSI
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan
mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan
analisis atau mengambil kesimpulan. Dari yang saya lihat di video yang saya kritik saya
mendeskripsikannya adalah sebagai berikut :
· Pemain Musik Terdiri dari 8 pemusik
· Alat musik yang dimainkan yaitu : Gitar Bass, Gitar Elektrik, Angklung, Seruling,
Drum, gendang, dan Jimbe.
· Para personil mengenakan baju kaos bewarna hitam, dan memakai celana panjang.
Cahaya lampu tidak begitu terang, hanya bagian tengah yang terang dan berwarna
warni.
Di bagian depan panggung terdapat tanaman hijau sebagai penghias panggung.
Musik yang dimainkan pada saat pembuka alunan musiknya begitu pelan. Pada
pertengahan alunan musik nya berangsur angsur cepan dan mulai menaikan tempo. Dibagian
akhir musiknya cepat dan begitu bersemangat.
2. ANALISIS FORMAL
a. Gaya Perseorangan
· Pemain Gitar
Pemain Gitarnya kurang begitu energik, saat memainkan gitar pemainnya terlalu sering
melihat ke personil yang lain, sehingga berkesan musik yang di mainkan salah, dan dapat
mengurangi nilai keindahan penampilan. Teknik memainkan gitar cukup baik, lumayan rapi,
namun lebih di tingkatkan lagi agar lebih menarik. Effek yang digunakan sebaiknya yang
lebih dalam/tajam agar tampak lebih menarik untuk didengar.
· Pemain Gendang
Pemain gendang sangat bagus. Karena dari awal tempo yang dimainkan sangat teratur. Dan
dengan pola yang begitu rapi, namun harus hati hati saat Fill karena seringkali kelebihan
ketukan.
· Pemain bas
Suara Gitar Bass kurang terdengar, pemaniinya kelihatan kurang menikmati permainan
musiknya, karena sering diam dan tidak banyak bergerak. Suara bas sebaiknya ditambah
karena tanpa bass musik kurang menari untuk di dengar.
· Pemain Angklung
Pemain Angkung nya cukup rapi dan penempatan melodi yang dimainkan cukup baik, namun
lebih baik lagi jika dimainkan dengan tempo yang lebih cepat dan lebih ramai.
· Pemain Seruling
Pemain serulingnya cukup baik, namun mungkin lebih bagus jika serulingnya lebih dominan
dengan suara melodi gitar, agar ciri khas musik tradisional dan musik modernya menyatu.
· Pemain Drum
Suara drum tidak begitu terdengar, sehingga musiknya menjadi kurang ramai. Menurut saya
suara drum ini lah yang lebih mendomonankan suara musik modern sesudah giitar elektrik.
Pemain drum nya tidak begitu kelihatan, sebaiknya penataan panggung nya di perbaiki lagi.
· Pemain Jimbe
Pemain jimbe begitu baik, karna pola yang dimainkan begitu rapat, dan dapat dimainkan
dengan baik.
b. Tema
Temanya adalah Kolaborasi Antara Musik Tradisional dan Musik modern
c. Kreativitas
Menurut saya musik yang mereka mainkan begitu unik, mulai dari pembukaan
menggunakan suara yang keluar dari rongga mulut atau tenggorokan (akafela). Mereka dapat
menggabungkan antara alat musik tradisional dan alat musik moderen, dan dapat
menghasilkan pertunjukan musik yang cukup menarik untuk di saksikan.
Penggabungan antara alat musik tradisional dengan alat musik modern yang mereka
mainkan cukup memberi suasana yang berbeda, suasana tradisionalnya begitu kental, namun
di tambah dengan alat musik modern musik yang dimainkan semakin berirama dan semakin
hidup.
d. Tekhnik Mewujudkan Karya
Teknik memainkan alat musik cukup baik, tempo yang teratur, dan penyusunan irama
yang cukup teratur sehinga tidak naik turun. Dari segi pakaian/kostum agak kurang menarik,
mungkin dengan memakai pakaian adat dan juga pakaian yang modern sehingga begitu
tampak antara tradisional dan modern nya. Pemakaian pakaian yang cerah juga dapat
membuat suasana yang bersemangat dan juga di sesuaikan dengan musik yang dibawakan.
3. INTERPRESTASI
Pesan yang disampaikan dari karya ini adalah musik tradisional Jangan di tinggalkan,
karna musik Tradisional adalah musik asli dari indonesia. Musik tradisional merupakan
kekayaan serta ciri khas suatu Negara, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya
dengan alat alat musik tradisional merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain
kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.
Musik tradisional juga dapat di kolaborasikan dengan musik moderen yang tidak kala
menarik untuk di saksikan.
4. EVALUASI
Dari video dapat di peroleh komentar sebagai berikut:
· Gagah... Siap tempur deui Kang Ahmad...?
ArdiansyahAdy 1 year ago
· maju terus ringkang....
khozach 1 year ago
BAB II
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Musik tradisional jangan pernah di tinggalkan karena musik tradisional adalah
warisan nenek moyang suatu bangsa yang di turunkan secara turun temurun. Musik
tradisional ini merupakan suatu cirikhas sebuah bangsa, maka menjaga, memelihara dan
melestarikan budaya dengan alat alat musik tradisional merupakan kewajiban dari setiap
individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan
dilestarikan oleh setiap suku bangsa. Musik tradisional juga dapat di kolaborasikan dengan
musik moderen yang tidak kala menarik untuk di saksikan.

More Related Content

What's hot

Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMateri Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Mutiara Laili Febriana
 
Pengaruh pembelajaran remedial terhadap kesulitan belajar siswa
Pengaruh pembelajaran remedial terhadap kesulitan belajar siswaPengaruh pembelajaran remedial terhadap kesulitan belajar siswa
Pengaruh pembelajaran remedial terhadap kesulitan belajar siswa
Sindy Artilita
 
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaLAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
Suya Yahya
 
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasa
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasaProposal kegiatan peringatan bulan bahasa
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasa
Khoiril Anam
 

What's hot (20)

Kasus pembelajaran bahasa indonesia sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia sdKasus pembelajaran bahasa indonesia sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia sd
 
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMateri Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
 
Fragmented
FragmentedFragmented
Fragmented
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian Pengembangan
 
Contoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundangContoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundang
 
Pengaruh pembelajaran remedial terhadap kesulitan belajar siswa
Pengaruh pembelajaran remedial terhadap kesulitan belajar siswaPengaruh pembelajaran remedial terhadap kesulitan belajar siswa
Pengaruh pembelajaran remedial terhadap kesulitan belajar siswa
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
 
rpp mat kelas 3 semester 1
rpp mat kelas 3 semester 1rpp mat kelas 3 semester 1
rpp mat kelas 3 semester 1
 
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaLAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
 
Membaca Kritis untuk Menulis
Membaca Kritis untuk MenulisMembaca Kritis untuk Menulis
Membaca Kritis untuk Menulis
 
Format RPP Kurikulum 2013
Format RPP Kurikulum 2013Format RPP Kurikulum 2013
Format RPP Kurikulum 2013
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasa
 
Praktikum uji makanan
Praktikum uji makananPraktikum uji makanan
Praktikum uji makanan
 
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
Test praktik perbuatan
Test praktik perbuatanTest praktik perbuatan
Test praktik perbuatan
 
Memberikan skor-dan-nilai
Memberikan skor-dan-nilaiMemberikan skor-dan-nilai
Memberikan skor-dan-nilai
 
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIKPANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
 
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasa
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasaProposal kegiatan peringatan bulan bahasa
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasa
 
PPT SUDUT
PPT SUDUTPPT SUDUT
PPT SUDUT
 

Similar to Kritik seni

XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
SepakTerjang1
 
Materi BAB 14 Kritik Tari [SMA class X]
Materi BAB 14  Kritik Tari [SMA class X]Materi BAB 14  Kritik Tari [SMA class X]
Materi BAB 14 Kritik Tari [SMA class X]
Fiskalisha
 
APRESIASAI SENI.pptx
APRESIASAI SENI.pptxAPRESIASAI SENI.pptx
APRESIASAI SENI.pptx
YuukiArata
 
Dbae present
Dbae presentDbae present
Dbae present
twinaries
 
21963733 apresiasi-seni
21963733 apresiasi-seni21963733 apresiasi-seni
21963733 apresiasi-seni
Evelyna Usun
 

Similar to Kritik seni (20)

KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdfKB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
 
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdfKB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
 
Kritik Seni Rupa.pdf
Kritik Seni Rupa.pdfKritik Seni Rupa.pdf
Kritik Seni Rupa.pdf
 
KRITIK SENI RUPA.ppt Sejal Zaman penjajahan
KRITIK SENI RUPA.ppt Sejal Zaman penjajahanKRITIK SENI RUPA.ppt Sejal Zaman penjajahan
KRITIK SENI RUPA.ppt Sejal Zaman penjajahan
 
Kritik seni ppt
Kritik seni pptKritik seni ppt
Kritik seni ppt
 
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
 
Kritik dan apresiasi
Kritik dan apresiasiKritik dan apresiasi
Kritik dan apresiasi
 
Kritik Seni Kelas X SMAN 73 Jakarta
Kritik Seni Kelas X SMAN 73 JakartaKritik Seni Kelas X SMAN 73 Jakarta
Kritik Seni Kelas X SMAN 73 Jakarta
 
Kritik musik
Kritik  musikKritik  musik
Kritik musik
 
Bab 10 Kelas X Seni Budaya
Bab 10 Kelas X Seni BudayaBab 10 Kelas X Seni Budaya
Bab 10 Kelas X Seni Budaya
 
pameran
pameranpameran
pameran
 
Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptx
 
Materi BAB 14 Kritik Tari [SMA class X]
Materi BAB 14  Kritik Tari [SMA class X]Materi BAB 14  Kritik Tari [SMA class X]
Materi BAB 14 Kritik Tari [SMA class X]
 
APRESIASAI SENI.pptx
APRESIASAI SENI.pptxAPRESIASAI SENI.pptx
APRESIASAI SENI.pptx
 
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPAMODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA
 
Dbae present
Dbae presentDbae present
Dbae present
 
21963733 apresiasi-seni
21963733 apresiasi-seni21963733 apresiasi-seni
21963733 apresiasi-seni
 
X bab 1 semester 2
X bab 1 semester 2X bab 1 semester 2
X bab 1 semester 2
 
Kritik Musik Dalam Pengaruh Budaya Musik
Kritik Musik Dalam Pengaruh Budaya MusikKritik Musik Dalam Pengaruh Budaya Musik
Kritik Musik Dalam Pengaruh Budaya Musik
 
Kritik Sastra
Kritik SastraKritik Sastra
Kritik Sastra
 

More from Rachardy Andriyanto

More from Rachardy Andriyanto (20)

Panduan MPLS 2022 Fix Final.pdf
Panduan MPLS 2022 Fix Final.pdfPanduan MPLS 2022 Fix Final.pdf
Panduan MPLS 2022 Fix Final.pdf
 
Kalender pendidikan 2022-2023.pdf
Kalender pendidikan 2022-2023.pdfKalender pendidikan 2022-2023.pdf
Kalender pendidikan 2022-2023.pdf
 
Kalender Pendidikan 2022 2023.pdf
 Kalender Pendidikan 2022 2023.pdf Kalender Pendidikan 2022 2023.pdf
Kalender Pendidikan 2022 2023.pdf
 
Digital mindset and_behaviour_idt_250064
Digital mindset and_behaviour_idt_250064Digital mindset and_behaviour_idt_250064
Digital mindset and_behaviour_idt_250064
 
1999 dream-theater-metropolis-pt-2-scenes-from-a-memorypdf
1999 dream-theater-metropolis-pt-2-scenes-from-a-memorypdf1999 dream-theater-metropolis-pt-2-scenes-from-a-memorypdf
1999 dream-theater-metropolis-pt-2-scenes-from-a-memorypdf
 
kalender 2022
kalender 2022kalender 2022
kalender 2022
 
Puebi pedoman umum ejaan bahasa indonesia resmi kemendikbud
Puebi  pedoman umum ejaan bahasa indonesia resmi kemendikbudPuebi  pedoman umum ejaan bahasa indonesia resmi kemendikbud
Puebi pedoman umum ejaan bahasa indonesia resmi kemendikbud
 
Nikond5100 tombol
Nikond5100 tombolNikond5100 tombol
Nikond5100 tombol
 
Etude Matteo Carcassi
Etude Matteo CarcassiEtude Matteo Carcassi
Etude Matteo Carcassi
 
STANDARDISASI KONTEN AUDIOVISUAL
STANDARDISASI KONTEN AUDIOVISUALSTANDARDISASI KONTEN AUDIOVISUAL
STANDARDISASI KONTEN AUDIOVISUAL
 
Kalender pendidikan 2021-2022
Kalender pendidikan 2021-2022Kalender pendidikan 2021-2022
Kalender pendidikan 2021-2022
 
Raspberry Pi IoT Projects
Raspberry Pi IoT ProjectsRaspberry Pi IoT Projects
Raspberry Pi IoT Projects
 
THE Official RASPBERRY PI PROJECTS BOOK
THE Official RASPBERRY PI PROJECTS BOOKTHE Official RASPBERRY PI PROJECTS BOOK
THE Official RASPBERRY PI PROJECTS BOOK
 
Spektrum kurikulum
Spektrum kurikulumSpektrum kurikulum
Spektrum kurikulum
 
Struktur kurikulum (1)
Struktur kurikulum (1)Struktur kurikulum (1)
Struktur kurikulum (1)
 
Mars SMK Kartini Jember
Mars SMK Kartini JemberMars SMK Kartini Jember
Mars SMK Kartini Jember
 
Mind mapping moodboard
Mind mapping moodboardMind mapping moodboard
Mind mapping moodboard
 
Wsc2022 wsos08 mobile_applications_development
Wsc2022 wsos08 mobile_applications_developmentWsc2022 wsos08 mobile_applications_development
Wsc2022 wsos08 mobile_applications_development
 
Wsc2022 wsos50 3_d_digital_game_art
Wsc2022 wsos50 3_d_digital_game_artWsc2022 wsos50 3_d_digital_game_art
Wsc2022 wsos50 3_d_digital_game_art
 
Wsc2022 wsos17 web_technologies
Wsc2022 wsos17 web_technologiesWsc2022 wsos17 web_technologies
Wsc2022 wsos17 web_technologies
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Kritik seni

  • 1. APRESIASI & KRITIK SENI A. Apresiasi Kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris: “to appreciate” yang berarti menghargai, menilai, menyadari, mengerti. Dalam KBBI apresiasi memiliki 2 makna: 1. Kesadaran terhadap nilai seni dan budaya 2. Penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu Soedarso S.P : apresiasi adalah mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk suatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segi-segi estetiknya sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya Apresiasi adalah suatu proses melihat, mendengar, menghayati, menilai, menjiwai dan membandingkan atau menghargai suatu karya seni. Dua aspek utama dalam apresiasi: - Menilai berkaitan dengan keindahan, unsur-unsur visual, teknik, dan ide atau pesan yang disampaikan - Menghargai berkaitan dengan sejauh mana masyarakat memandang karya seni sebagai sesuatu yang penting, bernilai, berguna, dan bermanfaat. Contohnya merawat hasil karya dan menghormati pembuat karya seni. Hal-hal yang diperlukan dalam apresiasi hasil karya seni. 1. Pengetahuan tentang seni 2. Kegemaran terhadap karya seni 3. Kepekaan estetik 4. Menghargai karya seni Pendekatan Apresiasi terhadap suatu karya Seni terdiri dari : 1. PENDEKATAN KRITIK Kritik berasal dari bahasa Yunani: “Krinein” yang memiliki arti memisahkan atau merinci. Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, dan memperluas apresiasi.
  • 2. Kritik seni juga dapat diartikan sebagai kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi juga dipergunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan dapat mempengaruhi penilaian ekonomis (harga jual). Kritikus Seni merupakan orang yang melakukan kritik terhadap karya seni dan budaya orang lain atau dirinya sendiri. Landasan yang harus ada sebelum menyampaikan kritikan: 1. Pengalaman yang cukup dalam materi kritik; 2. Keilmuan dan pengetahuan yang relevan; 3. Menguasai penerapan metode kritik yang tepat; 4. Menguasai media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif). - JENIS / TIPE KRITIK Menurut Feldman (1967) terdapat 4 jenis kritik seni, setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (bahasa), cara (metoda), pola berpikir, sasaran, dan materi yang tidak sama. a. Kritik Populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja, lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer, umumnya menggunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam. dilakukan spontan oleh para kritikus, banyak diterapkan di kontes-kontes seni seperti SMS, polling, atau juri vote lock. Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tipe kritik populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni. b. Kritik Jurnalis adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melaui media massa khususnya surat kabar. Kritk ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, tertama karena sifat dari media massa dalam mengkomunikasikan hasil tanggapannya. Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan lain dan didapatkan melalui metode wawancara.
  • 3. c. Kritik Keilmuan / ilmiah adalah jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk menilai sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, dan disampaikan dengan metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan seringkali dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum, galeri dan balai lelang, menampilkan analisis ilmiah dan mendalam, dilengkapi dengan data dan hasil evaluasi. Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah tidak bersifat mutlak. Jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya. d. Kritik Kependidikan / Pendagogik adalah kritik yang bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik ini yang digunakan guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni. Tipe kritik ini diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian. Tujuannya terutama mengembangkan bakat dan potensi artistik-estetik peserta didik agar mempunyai kemampuan mengenali bakat dan potensinya. - Bentuk – bentuk Kritik Berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal beberapa bentuk kritik sebagai berikut : 1. Kritik Formalitik Kajian kritik ditujukan terhadap konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur pembentukannya. Pada lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni. Kritik seni formalistik mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami. Clive Bell (tokoh kritikus formalis) berpendapat bahwa:
  • 4. “art is to be art, must be independent and self suficient“ Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant form, yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni. 2. Kritik Ekspresivistik Dalam kritik ini, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya. Teori seni ekspresif menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia. Kritik seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah. 3. Kritik Instrumentalistik Dalam kritik ini, karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi. Pendekatan kritik ini tidak mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu. Teori seni instrumentalistis menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat. Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan seniman untuk mengelola material seni atau pun pada masalah internal karya seni. Lukisan berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis (formal) nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan. - Gaya Kritik Seni Menurut Sudarmaji (1985) ada 3 gaya kritik yaitu: 1) Kontekstual : tidak hanya berpedoman pada unsur-unsur seni rupa melainkan juga pada tema atau norma yang berlaku (moral, sosiologi, dan religi) 2) Interinstik : menonjolkan penilaian pada aspek-aspek fisik, murni untuk kepentingan keindahan, tanpa mempertimbangkan keahlian seniman.
  • 5. 3) Komparatif : membandingkan karya seseorang dengan karya orang lain. - Tahapan Kritik Seni Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum sebagai berikut: 1. Deskripsi, adalah tahapan untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya, dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pengkritik harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pengkritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya. Hanya memberikan keterangan sesuai fakta yang kita lihat, tidak melibatkan kesan pribadi yang imajinatif (menerka-nerka), dan menggunakan bahasa yang dapat dipahami secara umum. (judul, nama seniman, tanggal pembuatan, media, dsb) 2. Analisis formal, adalah tahapan untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. Tahap menganalisis unsur-unsur serta prinsip seni. Misalnya pada seni rupa : warna, tekstur, ruang, dsb. 3. Interpretasi, Tahap mengartikan sebuah karya sesuai sudut pandang pengamat. yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah yang dihadirkan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin banyak pula penafsiran karya yang dikritisinya. 4. Evaluasi atau penilaian, merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. 2. PENDEKATAN ANALITIK Dalam pendekatan analitik, apresiasi terhadap sebuah karya seni rupa dilakukan dengan menganalisis berdasarkan sudut pandang dan beberapa tahapan yaitu:
  • 6. 1. Mencari tahu seputar seniman. 2. Menemukan kualitas estetik dari karya seniman (unsur-unsur seni rupa) 3. Melakukan interprestasi (mengungkapkan makna) Dalam pendekatan analitik, juga terdapat pendekatan lain yang berhubungan dengan pendekatan tersebut yaitu a. Pendekatan Aplikatif : untuk mengetahui nilai keindahan karya seni secara langsung, proses karyanya. Dengan melakukan kunjungan ke lokasi seni (studio, pameran, rumah seniman). b. Pendekatan Sejarah : menelusuri perjalanan berkesenian seniman. c. Pendekatan Problematik : melihat permasalahan yang dihadapi seniman dalam proses berkarya dan solusi yang diambil seniman. B. CONTOH MAKALAH KRITIK SENI KATA PENGANTAR LATAR BELAKANG 1.1 Latar belakang ilmu kritik Efek Kritik Terhadap Motivasi Diri Mengkritik dan di kritik. Dua komponen yang ada ikatan bathin yang begitu kuat. Keduanya, sama-sama saling merindukan. Subyek kritik membutuhkan obyek sebagai tumpuan kritis, sementara obyek kritik memerlukan reaksi kritis sebagai sarana pengembangan kualifikasi. Terjadinya kritik disebabkan adanya ketidak sesuaian, penyimpangan ataupun lepasnya batas-batas normatif dalam pandangan obyektif pelaku kritik. Tentu pandangan masing-masing pelaku kritik didasari dari latar belakang ilmu pengetahuan dan pengalamannya secara menyeluruh. Artinya kritik pun bisa bermakna subyektif bisa pula bermakna obyektif. namun nilai kritik akan sangat bisa di terima, tentunya, jika sudah melalui seleksi mayoritas atas pandangan yang obyektif. Situasi kondisi dalam hal ini. Sangat mudah kita saksikan. Baik itu di wilayah public, maupun dalam wilayah-wilayah yang lebih kecil. Misalnya lingkungan sekitar. Atau bisa juga dalam sebuah komunitas tertentu. Prilaku kritik mengkritik sangat mudah di jumpai dimana saja. dalam konteks sesuai dengan wilayah masing-masing. Mengkritik sebaiknya di barengi dengan semangat untuk membenahi. Semangat untuk menciptakan kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya. bukan sebaliknya. Jadi jikapun
  • 7. terjadi sebaliknya, berarti ada yang konslet dari proses kritik mengkritik itu. Dan disitulah yang musti dibenahi. Dalam kehidupan sosial secara umum, kritik mengkritik kerap terjadi. saya yakin dengan menjaga prinsip-prinsip saling menghormati, realistis dan menggunakan teknik komunikasi yang cerdas, maka kritik akan menjadi perbuatan yang menyenangkan. 1.2 Latar Belakang Karya Bangsa Indonesia terdiri banyak suku bangsa yang tersebar dari sabang sampai merauke, terdiri dari berbagai daerah dan suku-suku yang hampir pada setiap daerah tersebut mewariskan hasil-hasil karyanya berupa kesenian yang besar dan meyakinkan. Hasil kesenian tersebut ternyata hingga saat sekarang masih hidup dan terpelihara. Kenyataan memberi harapan tentang kelangsungan hidup seni-seni tradisi yang memiliki nilai-nilai tinggi dan adhiluhung dengan berbagai variasinya, serta semakin besarnya perhatian masyarakat dan pemerintah dalam mengelola masalah tersebut. Atas dasar tersebut amat disayangkan apabila kesenian yang demikian itu sampai mengalami kepunahan karena adanya arus globalisasi dengan masuknya budaya barat ke Indonesia, untuk itu sudah sewajarnya kita bangsa Indonesia dan para generasi mudanya ikut andil dalam melestarikan sekaligus mengembangkan seni budaya yang kita miliki. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa cabang kesenian tradisi yang ada di Indonesia meliputi Seni Tari, Seni Musik, Seni Rupa, Seni Suara, Seni Sastra, dsb. Dalam bidang Seni musik masih terbagi-bagi lagi menjadi bermacam- macam jenisnya, dan salah satunya adalah seni musik tradisional yang dapat di kolaborasikan dengan musik modern, dengan adanya kolaborasi musik tradisional dengan musik modern, musik tradisional tidak akan mengalami kepunahan dan tidak hilang dari dunia musik di Indonesia.
  • 8. DAFTAR ISI Kata Pengantar ..................................................................................... 1 Latar belakang ........................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang Ilmu kritik ................................................... 1 1.2 Latar Belakang Karya .......................................................... 2 Daftar Isi ................................................................................................. 3 BAB I 1. Deskripsi ............................................................................................ 4 2. Analisis Formal .................................................................................. 4 a. Gaya Perseorangan ................................................................ 4 b. Tema ...................................................................................... 6 c. Kreativitas ............................................................................. 6 d. Tekhnik mewujudkan karya .................................................. 6 3. Interprestasi ....................................................................................... 6 4. Evaluasi ............................................................................................. 7 BAB II Penutup .................................................................................................. 8 1. Kesimpulan ........................................................................... 8 Daftar pustaka ....................................................................................... 9 Lampiran .............................................................................................. 10
  • 9. BAB I 1. DESKRIPSI Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Dari yang saya lihat di video yang saya kritik saya mendeskripsikannya adalah sebagai berikut : · Pemain Musik Terdiri dari 8 pemusik · Alat musik yang dimainkan yaitu : Gitar Bass, Gitar Elektrik, Angklung, Seruling, Drum, gendang, dan Jimbe. · Para personil mengenakan baju kaos bewarna hitam, dan memakai celana panjang. Cahaya lampu tidak begitu terang, hanya bagian tengah yang terang dan berwarna warni. Di bagian depan panggung terdapat tanaman hijau sebagai penghias panggung. Musik yang dimainkan pada saat pembuka alunan musiknya begitu pelan. Pada pertengahan alunan musik nya berangsur angsur cepan dan mulai menaikan tempo. Dibagian akhir musiknya cepat dan begitu bersemangat. 2. ANALISIS FORMAL a. Gaya Perseorangan · Pemain Gitar Pemain Gitarnya kurang begitu energik, saat memainkan gitar pemainnya terlalu sering melihat ke personil yang lain, sehingga berkesan musik yang di mainkan salah, dan dapat mengurangi nilai keindahan penampilan. Teknik memainkan gitar cukup baik, lumayan rapi, namun lebih di tingkatkan lagi agar lebih menarik. Effek yang digunakan sebaiknya yang lebih dalam/tajam agar tampak lebih menarik untuk didengar. · Pemain Gendang Pemain gendang sangat bagus. Karena dari awal tempo yang dimainkan sangat teratur. Dan dengan pola yang begitu rapi, namun harus hati hati saat Fill karena seringkali kelebihan ketukan. · Pemain bas Suara Gitar Bass kurang terdengar, pemaniinya kelihatan kurang menikmati permainan musiknya, karena sering diam dan tidak banyak bergerak. Suara bas sebaiknya ditambah karena tanpa bass musik kurang menari untuk di dengar.
  • 10. · Pemain Angklung Pemain Angkung nya cukup rapi dan penempatan melodi yang dimainkan cukup baik, namun lebih baik lagi jika dimainkan dengan tempo yang lebih cepat dan lebih ramai. · Pemain Seruling Pemain serulingnya cukup baik, namun mungkin lebih bagus jika serulingnya lebih dominan dengan suara melodi gitar, agar ciri khas musik tradisional dan musik modernya menyatu. · Pemain Drum Suara drum tidak begitu terdengar, sehingga musiknya menjadi kurang ramai. Menurut saya suara drum ini lah yang lebih mendomonankan suara musik modern sesudah giitar elektrik. Pemain drum nya tidak begitu kelihatan, sebaiknya penataan panggung nya di perbaiki lagi. · Pemain Jimbe Pemain jimbe begitu baik, karna pola yang dimainkan begitu rapat, dan dapat dimainkan dengan baik. b. Tema Temanya adalah Kolaborasi Antara Musik Tradisional dan Musik modern c. Kreativitas Menurut saya musik yang mereka mainkan begitu unik, mulai dari pembukaan menggunakan suara yang keluar dari rongga mulut atau tenggorokan (akafela). Mereka dapat menggabungkan antara alat musik tradisional dan alat musik moderen, dan dapat menghasilkan pertunjukan musik yang cukup menarik untuk di saksikan. Penggabungan antara alat musik tradisional dengan alat musik modern yang mereka mainkan cukup memberi suasana yang berbeda, suasana tradisionalnya begitu kental, namun di tambah dengan alat musik modern musik yang dimainkan semakin berirama dan semakin hidup. d. Tekhnik Mewujudkan Karya Teknik memainkan alat musik cukup baik, tempo yang teratur, dan penyusunan irama yang cukup teratur sehinga tidak naik turun. Dari segi pakaian/kostum agak kurang menarik, mungkin dengan memakai pakaian adat dan juga pakaian yang modern sehingga begitu tampak antara tradisional dan modern nya. Pemakaian pakaian yang cerah juga dapat membuat suasana yang bersemangat dan juga di sesuaikan dengan musik yang dibawakan. 3. INTERPRESTASI Pesan yang disampaikan dari karya ini adalah musik tradisional Jangan di tinggalkan, karna musik Tradisional adalah musik asli dari indonesia. Musik tradisional merupakan kekayaan serta ciri khas suatu Negara, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya
  • 11. dengan alat alat musik tradisional merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa. Musik tradisional juga dapat di kolaborasikan dengan musik moderen yang tidak kala menarik untuk di saksikan. 4. EVALUASI Dari video dapat di peroleh komentar sebagai berikut: · Gagah... Siap tempur deui Kang Ahmad...? ArdiansyahAdy 1 year ago · maju terus ringkang.... khozach 1 year ago
  • 12. BAB II PENUTUP 1. KESIMPULAN Musik tradisional jangan pernah di tinggalkan karena musik tradisional adalah warisan nenek moyang suatu bangsa yang di turunkan secara turun temurun. Musik tradisional ini merupakan suatu cirikhas sebuah bangsa, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya dengan alat alat musik tradisional merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa. Musik tradisional juga dapat di kolaborasikan dengan musik moderen yang tidak kala menarik untuk di saksikan.