Modul ini membahas pembelajaran dan pengetahuan estetika musik. Estetika musik adalah cabang ilmu yang membahas tentang aturan dan prinsip keindahan musik, baik dari nilai intrinsik maupun relasi psikologis dengan manusia. Modul ini menjelaskan konsep dasar estetika, ruang lingkupnya, sifat dasar seni, unsur karya seni, dan pengalaman estetik.
Lim4D Agen Situs Slot Gacor Online Hari Ini Gampang Menang Terbaru
Â
MODUL II SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN DAN PENGETAHUAN ESTETIKA MUSIK
1. 114
Kegiatan Belajar (KB)
PEMBELAJARAN DAN PENGETAHUAN
ESTETIKA MUSIK
4
A. Pendahuluan
Modul kedua dari 6 modul Mata Pelajaran Seni Budaya ini disusun untuk
memenuhi kebutuhan Program Profrsi Guru Dalam Jabatan. Materi dalam Modul 2
KB 4 ini merupakan materi yang disusun berdasarkan kisi-kisi Capaian Mata
Kegiatan dan Indikator Esensial Program Profesi Guru Seni Budaya. Ini adalah
dasar pengetahuan bagi Anda sebagai guru mata pelajaran Seni Budaya dijenjang
pendidikan Sekolah Menengah. Modul 2 tentang Konsep Pendidikan Seni Musik
dan Pembelajarannya terdiri atas 4 bagian belajar, yaitu kegiatan belajar 1 (satu)
mencakup konsep, unsur, prinsip, teknik, prosedur, bentuk, tema dan nilai estetis
dalam karya musik. Kegiatan belajar 2 (dua) mencakup teknik dasar dan format
bernyanyi. Kegiatan belajar 3 (tiga) mencakup konsep dasar ansambel music dan
teknik dasar memainkan musik sederhana. Akhirnya kegiatan belajar 4 (empat)
mencakup pembelajaran pengetahuan dan estetika musik.
1. Deskripsi Singkat
Pada kegiatan belajar 4 akan dibahas tentang Pembelajaran dan
Pengetahuan Estetika Musik. Estetika atau Eethetics , merupakan teori atau ilmu
tentang keindahan, cita rasa dan seni serta tanggapan manusia.
Menurut Sunarto (2016) bahwa Estetika Musik adalah suatu cabang ilmu
yang membahas tentang aturan-aturan serta prinsip-prinsip keindahan musik,
baik ditinjau dari nilai-nilai intrinsik musik itu sendiri maupun dari segi relasi
yang bersifat psikologis terhadap kehidupan manusia. Estetika Musik
merupakan pembahasan-pembahasan tentang arti serta hakekat keindahan
2. 115
musik, namun sebelum dibahas lebih lanjut mengenai Estetika musik, tentu
sebaiknya terlebih dahulu dibahas mengenai Estetika secara umum.
2. Relevansi
Dalam kehidupan sehari-hari, hamper setiap orang tidak lepas dari rasa
keindahan, keteraturan dan keselarasan. Contoh: dalam hal berpakaian selalu
berusaha menyelaraskan antara blouse dan rok, atau blouse dan celana panjang.
Di rumah, Anda berusaha menata perabot dengan menaruhnya pada tempat yang
menurut Anda sesuai dengan fungsinya. Semua hal tersebut dan banyak lagi
contoh-contoh lainnya dalam kehidupan sehari-hari adalah yang terkait dengan
keindahan, cita rasa atau Estetika. Demikian juga halnya dengan musik, tidak
ada seorangpun yang dapat lepas dari musik, dan semuanya karena ingin
menikmati keindahan yang ada pada musik tersebut.
3. Petunjuk Belajar
Modul ini digunakan untuk memenuhi persyaratan akademis pada
program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan dan Prajabatan yang dimuat
dalam 6 modul kegiatan Pembelajaran Seni Budaya. Modul 2 tentang seni musik
ini terdiri dari 4 Kegiatan Belajar yang perlu dipelajari selama 1 semester.
Adapun dalam Modul 2 kegiatan belajar 4 tersebut yaitu tentang Pembelajaran
dan Pengetahuan Estetika Musik. Sebelum mempelajari topik pembelajaran
tersebut, ada baiknya telah memahami dan menguasai dengan baik ketiga topik
pada kegiatan belajar terdahulu, sehingga akan lebih mudah memahami dan
mengerti mengenai pembahasan pada kegiatan belajar 4 ini.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, Anda diharapkan (Menguasai
pendekatan, model dan metode pembelajaran dan pengetahuan estetika musik)
memiliki pengetahuan dan memahami tentang Estetika Musik yang mencakup:
Ruang Lingkup Estetika, Sifat Dasar Seni, Unsur-Unsur Karya Seni, Pengalaman
Estetik, Estetika Musik.
3. 116
2. Sub Capaian Pembelajaran
a. Mampu menjelaskan pengertian estetika musik
b. Mampu menjelaskan ruang lingkup estetika
c. Mampu menjelaskan hakikat seni
d. Mampu menjelaskan hakikat penikmat seni
e. Mampu menjelaskan sifat dasar seni
f. Mampu menjelaskan konsep dasar sifat kreatif
g. Mampu menjelaskan individualistis
h. Mampu menjelaskan Ekspresi atau perasaan
i. Mampu menjelaskan keabadian
j. Mampu menjelaskan semesta atau universal
k. Mampu menjelaskan ragam seni dan klasifikasi
l. Mampu menjelaskan pengalaman estetik dan memberi contoh-contohnya
m. Mampu menjelaskan nilai estetika musik ditinjau dari unsur-unsur musik, dari
cara mendengarkan musik
n. Mampu menjelaskan cara mendengarkan musik
o. Mampu menjelaskan komponen- komponen utama penentu kriteria keindahan
dalam musik
p. Mampu menjelaskan keindahan dalam musik
q. Mampu menjelaskan nilai intrinsik di dalam musik
3. Uraian Materi
a. Elemen Dasar Estetika
Elemen dasar estetika terdiri atas objek estetis, subjek estetis dan nilai estetis.
Menurut Deni Junaedi (2016) objek estetis adalah aspek yang diamati maupun
diciptakan seseorang. Subjek estetis merupakan spektator yang mengamati atau
kreator yang membuat objek estetis. Ketika berhadapan dengan objek estetis,
subjek akan mengalami pengalaman tertentu. Pengalaman yang dirasakan oleh
spectator saat mencermati objek estetis disebut âpengalaman estetisâ.
4. 117
Nilai estetis ialah tolok ukur yang digunakan subjek untuk menimbang
keindahan atau kejelekan, maupun ketertarikan atau ketidaktertarikan, pada suatu
objek.
Gambar 1. Diagram Estetis: Jalinan Subjek, Objek, dan Nilai Estetis (Sumber:
Sunarto, 2016)
b. Ruang Lingkup Estetika
Estetika berasal dari bahasa Yunani yaitu aisthetikos yang berarti memahami
melalui pengamatan inderawi. Kata estetika yang dalam bahasa Inggris ditulis
aesthethics atau kadang juga ditulis esthetics memiliki akar kata aesthesis yang
berarti âperasaanâ maupun âpersepsiâ.
Di masa awal, estetika merupakan anak filsafat dan pada perkembangannya
ia menjadi bidang multidisiplin, namun pada akhirnya estetika lebih
memperhatikan karya seni ketimbang alam. Hal ini menunjukkan hubungan erat
antara estetika dengan seni.
Ruang lingkup estetika pertama adalah seniman, yaitu orang yang kreatif,
inovatif atau mahir di dalam bidang seni. Seniman menggunakan imajinasi dan
bakatnya untuk menciptakan karya dengan nilai estetik. Seniman adalah individu
5. 118
yang memahami gagasan tentang seni. Seniman didefiniskan oleh Deni Junaedi
sebagai creator yang secara intensif mengisi kehidupannya dengan penciptaan
objek estetis.
Ruang lingkup kedua adalah hakikat seni, bahwa seni adalah fenomena yang
kompleks, karena berbicara tentang seni tidak dapat lepas dari penciptanya atau
senimannya. Disamping itu tidak dapat lepas dari unsur-unsur seni itu sendiri, tidak
bisa lepas dari publik seninya dan tentu saja dari keindahan hasil seni itu sendiri.
Menurut Aristoteles seni berarti kemampuan untuk membuat atau mengerjakan
sesuatu.
Ruang lingkup ketiga adalah penikmat seni, tidak kalah pentingnya di dalam
sebuah karya seni, karena merekalah yang dapa menentukan bahwa sebuah karya
itu mengandung nilai estetis atau tidak.
c. Sifat Dasar Seni
1. Sifat kreatif, bahwa seni adalah kreativitas. Seorang seniman haruslah memiliki
pribadi kreatif yang berani dalam pendiriannya dan keyakinan, memiliki rasa
ingin tahu yang besar, mandiri dalam berfikir dan dalam memberikan
pertimbangan, bertindak intuitif, bekerja secara ulet, tidak menrima begitu saja
pendapat orang lain, termasuk dari pemberi orotiras, jika tidak sesuai
keyakinannya. David Campbell mengatakan bahwa proses kreatif terdiri dari
lima tahap yaitu: persiapan, kosentrasi, inkubasi, iluminasi dan verifikasi.
Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu
yang baru. Kreativitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu melalui
cara baru.
2. Individualistis, artinya sebuah karya yang baik dapat memunculkan jati diri
dari si seniman penciptanya, memunculkan karakter senimannya. Contoh, kita
akan sangat mudah mengetahui bahwa lagu tersebut ciptaan Iwan Fals, Ebiet
G. Ade,dll karena kekuatan ciri dari lagu-lagu tersebut.
3. Ekspresi atau perasaan, karya seni merupakan ungkapan perasaan dari seorang
seniman. Biasanya sebuah karya akan bercerita tentang apa yang dialami oleh
penciptanya. Dengarkanlah salah satu karya Beethoven Symphoni No.3,
Eroica, karya tersebut diciptakan oleh Beethoven karena kekagumannya
6. 119
kepada Napoleon Bonaparte, seorang pahlawan perang dari Perancis, walau
kemudian dia membatalkan dedikasinya tersebut. Menurut Deni Junaedi, nilai
estetis dapat dilihat dari dua sudut pandang: ekspresi dan posisi. Sudut pandang
ekspresi mencermati bagaimana nilai estetis terwujud atau terekspresikan
dalam suatu objek. Ekpresi nilai estetis dapat berbentuk order, chaos, sublim
atau desepsi. Order merupakan ketertaatan; ia dapat berupa kanon, harmoni,
mimesis dan masterly. Sebaliknya chaos adalah ketidaktertataan; ini mencakup
kreativitas, disharmoni, distorsi dan antioriginalitas. Di sisi lain, sublim
berurusan dengan hal-hal yang menakjubkan sekaligus mencekam. Sementara
itu desepsi terkait dengan muslihat tertentu.
4. Keabadiaan, sebuah karya seni yang indah akan bertahan lama. Kita bisa
melihat contoh musik-musik klasik yang hingga saat ini masih digemari dan
masih banyak penikmatnya, karena sifat keabadian yang dimilikinya. Berbeda
dengan banyak music popular yang disukai hanya pada masanya saja.
5. Semesta atau universal, bahwa seni/ musik adalah bahasa yang universal. Ia
dapat diterima oleh siapa saja. Seseorang tidak harus mengerti akan bahasa dari
seniman penciptanya, namun dia dapat menikmati karyanya.
d. Unsur-Unsur Karya Seni
Kerangka susunan yang diikuti seorang komponis dalam merangkai bahan-
bahan musikalnya disebut struktur musikal atau bentuk musikal. Musik hampir
selalu digubah berdasarkan satu atau lebih ide musikal yang disebut tema. Sebuah
tema terdiri dari elemen-elemen melodis, ritmis, harmonis yang dipadukan untuk
memberikan karakter atau individualitas yang berbeda pad aide musikal.
Pentingnya sebuah tema terhadap musik dapat dilhat pada kenyataan bahwa
kebanyakan komposisi diingat dan diidentifikasi berdasarkan temanya. Dengan
jalan mendengarkan musik, Anda belajar mengenali berbagai tema dari sebuah
komposisi. Dengan cfara ini Anda semakin sadar akan struktur, atau kerangka
bagian (seksional) dari suatu komposisi.
Medium adalah sebuah bahan bahan/ substansi yang dengan perantaranya
suatu efek diserbarkan. Dalam musik yang dimaksud dengan medium adalah alat
pengantar/ penyalur antara ide-ide komponis yang tertulis dalam partitur dan
7. 120
realisasinya dalam bunyi musical yang aktual. Dengan kata lain pemusik
menerjemahkan symbol-simbol yang tertulis (notasi) ke dalam nada fisikal melalui
medium.
e. Pengalaman Estetik
Pengalaman estetik adalah suatu emosi estetik yang khas berupa kesenangan
dan kepuasan yang merupakan respon estetik terhadap sebuah karya seni. Berikut
ini gambar proses pengalaman estetik:
Gambar 2. Proses Pengalaman Estetik
Pada gambar 2 tersebut dapat dilihat bahwa dalam menikmati sebuah karya
seni terdapat 2 (dua ) sikap estetik, yaitu (1) sikap tak acuh dan (2) melihat/
mendengar sebagai serta dan sikap non estetik, yaitu (1) memandang/ menikmati
sebagai sikap praktis dan (2) bersikap ilmiah/ meneliti, (3) menaruh perhatian
khusus, (4) mengamati dan mengapresiasi.
f. Estetika Musik
Sebelum lebih lanjut kita membahas Estetika Musik, sebaiknya kita paham
dulu apa itu estetika Musik. Menurut Sunarto, estetika musik adalah suatu cabang
ilmu yang membahas tentang aturan-aturan serta prinsip-prinsip keindahan musik,
baik ditinjau dari nilai-nilai intrinsik musik itu sendiri, maupun dari segi relasi yang
bersifat psikologis terhadap kehidupan manusia.
PENGA
MATA
N
PENCE
RAPAN
PEREN
UNGA
N
PENIK
MATA
N
8. 121
Estetika musik merupakan pembahasan-pembahasan tentang arti serta
hakikat keindahan musik, sehingga keindahan tersebut dapat sampai, dimengerti
serta dapat menghasilkan kesan indah bagi pendengarnya.
Di atas kita sudah membahas apa itu estetika, lalu apakah itu musik? Menurut
Busroh, musik adalah sebuah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang
dikeluarkan secara teratur dalam bentuk suara atau bunyi. Sementara itu Rogers
Kamien (2018) menyatakan bahwa musik adalah seni yang mendasar pada
pengorganisasian bunyi menurut waktu.
Musik adalah suatu seni yang berada dalam ruang waktu; mediumnya adalah
bunyi yang sebenarnya (ragawi), yang tidak menetap melainkan bergerak di dalam
suatu ruang waktu. Oleh sebab itu, elemen- elemen waktu adalah merupakan
landasan bagi musik. Di dalam musik elemen ini dibagi ke dalam 3 (tiga) faktor:
(1) tempo, (2) meter, (3) ritme.
Beberapa pendapat lain tentang musik: Musik adalah rangkaian bunyi yang
ekpresif yang disusun dengan maksud membangkitkan respons manusia (Christ dan
Delone). Musik merupakan sarana yang dapat mengkomunikasikan sesuatu kepada
pendengar (Hoffman).
Agar keindahan musik dapat sampai kepada penikmatnya, maka beberapa
hal yang perlu diperhatiakan adalah (1) unsur-unsur musik, (2) cara mendengarkan
musik, (3) tekstur musik, (4) komponen-komponen utama penentu kriteria
keindahan dalam musik, (5) keindahan dalam musik, (6) nilai-nilai intrinsic dari
musik. Adapun keterangan lebih lanjut dapat dapat diuraikan sebagai berikut ini:
1. Unsur-Unsur Musik
a. Melodi merupakan tingkatan tinggi rendah dan panjang pendeknya nada
dalam musik. Melodi merupakan rangkaian nada-nada yang terkait dan
biasanya bervariasi dalam tinggi rendah- rendah serta panjang pendek nada-
nadanya. Melodi mempunyai dua dimensi: (1) kepanjangan dan (2)
keluasan. Beberapa melodi diberi karakter dengan pendek serta terpissah-
pisah. Fragmen-fragmen melodi demikian itu disebut motif. Keluasan dari
sebuah melodi adalah jarak tinngi-rendah nada dari nada yang paling rendah
sampai yang paling tinggi. Beberapa melodi bersifat luas dalam jaraknya;
9. 122
melodi-melodi lainnya bisa jadi berdekatan dalam jaraknya; dan banyak
melodi hanya memiliki jarak biasa saja.
b. Ritme merupakan rangkaian gerak beraturan dan menjadi unsure dasar
music. Ritme terbentuk dari pengulangan bunyi, panjang dan pendek kata
dalam sebuah lagu, atau karena pergantian tekanan kata-kata dalam syair
sebuah lagu, secara sederhana ritme bisa diartikan sebagai penentu ketukan
dalam sebuah musik.
Ritme memiliki banyak karakter. Ritme dapat menjadi sangat teratur
bilaman pola-pola aksen dan durasinya diulang-ulang, atau ia bisa menjadi
tidak teratur bilamana aksen-aksen dan/ durasinya berubah secara terus-
menerus. Ritme bisa menjadi sederhana bilamana pola-pola tersebut hanya
terdiri dari beberapa nilai-nilai nada, atau ia bisa menjadi sabfgat kompleks
(rumit) bilamana aksen dan durasinya sangat aneka ragam atau bilamana
beberapa pola-pola ritmikmuncul secara terus-menerus.
Ritme dapat muncul tanpa melodi
c. Tempo sebuah istilah dari bahasa Itali yang secara harafiah berarti waktu,
di dalam musik menunjukkan pada kecepatan. Musik dapat bergerak pada
kecepatan yang sangat cepat, sedang atau lambat serta dalam berbagai-bagai
tingkatan diantara semua itu.
d. Harmoni adalah elemen musikal yang didasarkan atas gabungan secara
simultan dari nada-nada, sebagai mana dibedakan dari rangkaian-nada-
nada. Sebuah harmoni yang sederhana terdiri dari akor yang di dalamnya
terdiri atas beberapa nada serta beberapa perubahan akor/ progresi harmoni
sederhana. Harmoni yang kompleks terdiri atas sejumlah nada-nada akor
bersama-sama dengan progresi-progresi yang tidak biasa. Bunyi-bunyi
musikal yang kaya adalah jarang sekali dihasilkan melalui suatu harmoni
yang kompleks.
Dikenal dengan adanya harmoni konsonan dan disonan serta harmoni
diatonik dan kromatik.
e. Dinamika, intensitas merupakan salahsatu dari perlengkapan nada. Istilah
dinamika mencakup semua tingkat kekerasa dan kelembutan dan proses
10. 123
yang terjadi dalam perubahan dari yang satu ke yang lainnya. Tidak seperti
tempo yang dapat dibatasi/ ditentukan dengan pasti dan tepat dengan
petunjuk metronome, dinamik merupakan nilai-nilai yang realtif (nisbi).
Tidak ada tingkatan mutlak untuk piano atau forte, misalnya.
Istilah lain yang berhubungan dengan dinamika dan barangkali lebih umum
dipergunakan adalah volume. Istilah ini tidk hanya mengacu pada intensitas
perpaduan setiap nada, tetapi juga pada tingkat kekerasan dan kelembutan
yang dihasilkan oleh jumlah nada yang terpisah dan berbunyi secara
serempak. Sebagai contoh: volume yang lebih besar dihasilkan oleh 20 biola
yang memainkan nada yang sama secara forte daripada yang dihasilkan oleh
sebuah biola tunggal yang memainkan nada yang sama itu secara forte.
f. Timbre atau biasa juga disebut dengan warna suara atau kualitas nada, juga
menghasilkan sonoritas. Sebuah kuartet flute mempunyai bunyi yang lebih
tipis disbanding empat horn yang memiankan nada-nada yang persis sama.
Memainkan sebuah tema tertentu secara berturut-turut dengan instrument-
instrumen yang berbeda di dalam sebuah orkes menghasilkan variasi timbre/
warna suara.
2. Cara Mendengarkan Musik.
Tingkat keindahan/ estetis dalam musik yang sesungguhnya salah satunya
dapat Anda capai tergantung sebesar-besarnya kepada sikap Anda dalam
mendengarkan musik itu sendiri. Dalam pengalaman musikal terdapat 4 (empat)
cara mendengarkan, yaitu:
a. Mendengarkan secara pasif. Dalam beberapa situasi musik tidak diharapkan
menuntut perhatian sepenuhnya dari pendengar. Musik makan malam
dipergelarkan tidak sebagai musik konser, melainkan sebagai âmusik latar
belakangâ yang dimaksudkan untuk mendorong kenikmatan santap malam dan
percakapan. Musik yang sangat bagus dari ilustrasi film dimaksudkan semata-
mata untuk memperkuat suasana adegan-adegan visual. Marching band di
lapangan sepakbola lebih merupakan pertunjukan disbanding sebagai sebuah
konser. Dalam situasi-situasi seperti itu, hubungan pendengar kepada musik
11. 124
adalah bersifat pasif. Ia mendengar musik tetapi tidak sesungguhnya
mendengarkan kepadanya, dank arena itu keindahan musik sesungguhnya tidak
dapat dirasakan dalam kondisi-kondisi demikian. Tetapi bila musik
dipergelarkan untuk kepentingannya sendiri, pendengar akan menyadari bahwa
sesuatu yang lebih dari sekedar sikap pasif adalah hal penting agar dapat
menyukainya. Kita mendengarkan musik tetapi tidak sesungguhnya
mendengarkan. Untuk itu, keindahan musik akan sulit diterima pada cara
mendengarkan pasif ini.
b. Mendengarkan secara menikmati, dituntut suatu tingkat perhatian yang lebih
besar. Di sini pendengar mencapai kesenangan dari kesadaran untuk mencari
keindahan bunyi. Nada-nada yang jernih dari sebuah flute atau suara lonceng
dikejauhan, sonoritas suara organ atau bunyi paduan suara yang besar,
kemegahan orkes simfoni. Semuanya merupakan bunyi yang dapat dinikmati
dengan sendirinya tanpa pendengar memiliki pengertian musik sekalipun,
namun hal ini tidak menjanjikan bahwa seseorang akan mendapatkan nilai
estetis dari sebuah musik.
c. Mendengarkan secara emosional, pendengar menyadari terutama atas reaksi-
reaksi sendiri terhadap musik, dengan emosi-emosi serta ungkapan-ungkapan
yang dibangkitkan oleh musik. Inilah sikap dengan cara apapun tidak dapat
dibenarkan. Musik dapat menytediakan pengalaman keindahan bagi para
pendengarnya. Mendengarkan secara emosional adalah suatu sikap yang
melekat terhadap music dank arena itu hal ini tidak menuntut kosentrasi atau
latihan yang sungguh-sungguh.
d. Mendengarkan secara perseptif, menuntut kosentrasi pada musik itu sendiri
serta pendengaran yang tajam tentang apa yang terjadi pada musik. Inilah cara
mendengarkan musik melebihi yang lain yang membawa kita pada pencapaian
estetis sebuah musik. Mendengarkan pada cara perseptif ini mengetahui dan
memahami untuk apa mendegarkan, memahami apa yang didengar dan oleh
sebab itu memiliki dasar-dasar objektif untuk mengalami seni musikal.
e. Sikap-sikap yang digabungkan. Benar bahwa tidak seorangpun dari ke empat
sikap mendengarkan tersebut muncul dalam bentuknya yang murni dalam diri
12. 125
seseorang. Memang tidak satupun seluruh pengalaman musikal semata-mata
pasif, nikmat, emosional atau perseptif, yang terjadi adalah penggabungan dari
kesemua sikap cara mendengar tersebut. Dari keempat sikap mendengar
tersebut, maka sikap mendengar perseptif yang menuntut usaha paling besar
dari pihak pendengar.
Lalu muncul pertanyaan âapa yang harus saya lakukanâ?
Berikut hal yang dapat Anda lakukan:
a. Perhatian. Anda harus belajar kosentrasi kepada musik, karena sebelum sikap-
sikap itu diperoleh tidaklah mudah untuk mengembangkan kebiasaan
kosentrasi. Karakter musik yang menenangkan, emosinya yang âmenarikâ,
serta kecendrungan alamiah para pendngar untuk membiarkan pikirannya
mengembara, adalah hambatan-hambatan yang harus diatasi dalam meraih
nilai estetis dari sebuah karya musik. Lebih dari itu semua, hindarilah berbicara
atau mendengarkan siapapun yang berbicara sementara musik yang ingin Anda
dengarkan sedang dimainkan.
b. Pengulangan. Tidak seorangpun dapat berharap untuk memahami dalam
sekali dengar segala hal yang terjadi dalam sebuah bagian music. Kita tidak
dapat menangkap kesan-kesan pendengaran secepat kesan-kesan visual. Oleh
sebab itu, adalah keharusan bagi Anda untuk mendengarkan berulang-ulang
sebuah lagu yang ingin And pahami dan agar Anda dapat menangkap
keindahan musik tersebut.
c. Pengenalan. Mendengarkan musik secara berulang-ulang membawa kepada
pengenalan. Seseorang secara alamiah tertarik kepada sahabat lamanya serta
mengenal wajahnya. Demikian juga halnya dengan musik.
3. Tekstur
Tekstur musikal adalah susunan dan hubungan yang khas dari faktor-faktor
melodis dan harmonis di dalam musik. Ada beberapa tipe-tipe tekstur:
a. Tekstur monofonis, apabila musik hadir selalu berupa untaian melodi tunggal
tanpa iringan, maka music demikian mempunyai tekstur monofonis. Istilah ini
13. 126
secara harafiah berarti sebuah suara tunggal, yakni sebuah untaian melodis
yang tunggal
b. Tekstur homofonis, apabila sebuah melodi tunggal diiringi oleh materi
harmonis bawah (subordinat), yaitu akor-akor, sehingga lagu itu memiliki
tekstur harmonis
c. Tekstur polifonis, apabila dua atau lebih untaian melodi yang kurang lebih
sama pentingnya berbunyi secara serentak, tekstur yang dihasilkan disebut
sebagai polifonis.
d. Tekstur Non-Melodis, beberapa karya musik digubah untuk efek-efek khusus
yang di dalamnya bunyi-bunyi harmonis mengabur atau sebahagian
menghilangkan isi/ muatan melodis. Hal ini jarang ditemukan di dalam
sebahagian besar komposisi musikal.
4. Komponen-Komponen Utama Penentu Kriteria Keindahan Dalam Musik
Menurut Sunarto (2016), ada tiga komponen utama yang turut terlibat dalam
penentu kriteria keindahan dalam musik:
a. Musik itu sendiri sebagai suatu seni yang terdiri dari bunyi dan suara beserta
segala unsur-unsur yang terkait di dalamnya
b. Manusia sebagai unsur penerima dan pendengar musik beserta segala aspek
kehidupannya.
c. Alam beserta segala makhluk yang terdapat di dalamnya yang turut
mempengaruhi kehidupan manusia.
Oleh karena musik adalah seni suara/ bunyi maka komponen tersebut
merupakan komponen utama. Meskipun demikian dalam prakteknya, ketiga
komponen ini berlaku secara interaksi/ saling mempengaruhi. Karena dalam
kenyataan masih sebagai seni tidak hadir begitu saja tanpa adanya usaha dari
manusia. Karena dari ketiga unsur pokok musik yang kita ketahui, yaitu irama,
melodi dan harmoni, hanya unsur iramalah yang tersedia pada alam. Sedangkan dua
unsur lainnya yaitu melodi dan harmoni adalah hasil produksi manusia.
5. Keindahan Dalam Musik
14. 127
Keindahan adalah segala sesuatu yang dapat dinikmati secara inderawi, dan
terdapat pada benda-benda yang dapat dilihat, didengar, diraba dan dirasa secara
inderawi (dalam arti terbatas). Sementara itu Socrates berpendapat bahwa
keindahan adalah yang baik dan yang benar. Menurut Plato, keindahan terdiri dari
empat aspek, yaitu: jasmnai, moral, akal dan mutlak. Pendapat Aristoteles bahwa
keindahan dapat terjadi jika ada keseimbangan materi antara benda alam dan karya
seni.
Lalu kapan satu musik dapat dikatakan indah? Tentu musik tersebut harus
memiliki komponen- komponen dalam hal ini unsur-unsur musik yang lengkap dan
bersifat musikal. Unsur utama dari rasa musikal sebuah musik adalah melodi, ritme
dan harmoni. Melodi, merupakan unsur utama yang sangat mudah diingat, namun
seperti telah kita bahas di atas, bahwa melodi tidak akan dapat dinyanyikan bila
tidak memiliki ritme. Dengan adanya harmoni maka akan melengkapi keindahan
musik yang kita dengar.
Tingkat pengertian serta kemampuan persepsi seorang pendengar tentang tiga
unsur utama musi yaitu melodi, ritme dan harmoni sangat menentukan nilai
keindahan musik atau suara yang didengarnya. Seorang yang paling awam tentang
ilmu musik yang paling menentukan adalah unsur melodi. Bagi mereka yang agak
baik pengertiannya, unsur irama akan memberi nilai tambah. Demikian pula apabila
pengertian seseorang dilengkapi dengan ilmu harmoni, maka ketiga unsur tersebut
pasti akan dapat memberi nilai tambah tentang keindahan yang kita dengar.
6. Nilai Intrisik Dari Musik
Dikutip dari Sunarto yang menyatakan bahwa istilah yang umum dikatakan
bahwa musik adalah seni suara, maka bahan baku atau fundamen musik adalah
bunyi. Dengan demikian maka nilai intrinsik musik adalah bunyi/ suara yang dapat
didengar oleh telinga manusia. Dalam ilmu akustik kita mengenal: (1) tone dan (2)
noise.
Tone adalah suara-suara yang teratur, seperti suara manusia dan instrument
musik dan noise adalah suara-suara yang tidak teratur, seperti suara bunyi perang,
piring pecah, dan lain-lain. Sebetulnya tidak begitu mudah untuk menarik garis
15. 128
pemisah untuk menarik garis pemisah untuk mencari ke dua istilah ini nkarena tidak
sedikit alat instrument musik dalam orkes modern tidak memproduksi tone tetapi
noise.
Nilai intrinsik dari musik ditentukan sifatnya oleh tiga unsur: daya
(strength); gerak (movement); dan rasio (ratio) . berdasarkan ketiga unsur inilah
dapat ditimbulkan efek-efek intensitas suara yaitu keras lemah (dinamika), cepat
dan lambat musik (tempo) atau komplek dan sederhananya progresi suara (ratio).
Menurut Hanslick yang dikutip oleh Sunarto, keindahan musik ditentukan
oleh tiga unsur tersebut di atas (daya, gerak dan rasio) dan tidak tergantung dari
nilai-nilai serta cara-cara penyajiannya, karena menurutnya, musik pada dasarnya
adalah suara-suara tertentu yang berkaitan secara harmonis dan ritmis. Di balik
segala pernyataannya, bahwa keindahan musik hanya tergantung pada suara itu
sendiri, Hanslick sesungguhnya mengakui bahwa meskipun musik tidak dapat
mewakili atau mengumpamakan perasaan-perasaan tertentu seperti: perasaan cinta,
perasaan takut, perasaan marah secara kongkrit tapi sekurang-kurangnya musik
dapat mewakili bagian-bagian tertentu dari emosi, maka timbul pertanyaan bagian
yang mana dari perasaan yang dapat diumpamakan oleh musik kalau bukan subjek
yang langsung terlibat di dalamnya? Menurut Hanslick, yang dapat diumpamakan
adalah unsur-unsur yang dinamis, umpamanya: mengungkapkan kembali gerak
yang menyertai gerak fisik sesuai momentumnya seperti intensitas mengenai
kecepatan, kelembutan, kekerasan, kelemahan, pertambahan dan pengurangan
(musik tidak bisa kongkrit dalam mengungkapkan realitas tapi hanya sebagian).
Hanslick berpendapat bahwa gerak adalah salah satu hasil dari perasaan
cinta umpamnya tidak dapat mewakili perasaan cinta itu sendiri. Tetapi ia dapat
mewakili unsur-unsur dinamis dari gerak yang ditimbulkan oleh perasaan cinta
yang emosional.