Urgensi Literasi Media dalam pembelajaran PAI (2).docx
1. URGENSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Literasi Media dan Teknologi
Pembelajaran PAI
Disusun Oleh Kelompok 3:
Kelas : 2E
1. Farzana Izzati Najwa
2. Nuzuli Marviza
Dosen Pengampu:
Fardinal, M.Pd
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
T.A 2022
2. i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Penciptakan, Alam Semesta dan
isinya. Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad Saw, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Literasi Media
dan Teknologi Pembelajaran PAI. Penulis menyusun makalah ini secara sistematis
dan sesuai dengan kaidah ilmiah. Dalam penulisan makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis
mohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para
pembaca, karena masih dalam tahap pembelajaran. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Sungai Penuh, Maret 2022
Penulis kelompok 3
3. ii
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 3
C. Tujuan ....................................................................................... 3
D. Manfaat ..................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Media Pembelajaran.................................................................. 4
B. Pembelajaran PAI ..................................................................... 9
C. Urgensi Media dalam Pembelajaran PAI.................................. 11
BAB II KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 17
B. Saran.......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 18
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dewasa ini dalam dunia hiburan
semakin pesat, sehingga anak-anak kita lebih suka melihat sinetron, film,
main game, internet yang akan menjadi guru mereka daripada mendengarkan
pelajaran guru di kelas. Oleh karena itu guru zaman sekarang dituntut untuk
menciptakan pembelajaran yang menarik sekaligus menghibur agar tidak
kalah dengan teknologi informasi dan dunia hiburan yang semakin canggih.1
Agar proses pembelajaran yang diciptakan menjadi menarik, maka salah satu
yang harus dilakukan oleh tenaga pengajar saat ini adalah mencoba untuk
mengmbangkan dan memanfaatkan media pembelajaran yang menarik dalam
proses pembelajaran. Adapun media yang harus digunakan sesuai dengan
kemajuan Teknologi Pendidikan (Educational Technology), menuntut
digunakannya berbagai media pembelajaran (instructional media) serta
peralatan-peralatan yang semakin canggih (sophisticated).2
Dalam proses pembelajaran PAI media merupakan bagian yang
sangat penting dalam menciptakan keaktifan peserta didik. Keberadaan
media, juga sangat membantu pendidik dalam proses pembelajaran PAI,
terutama membantu pendidik dalam usaha menyampaikan informasi kepada
penerima pesan dalam hal ini para peserta didik.
1 Nurseto, T. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik, Jurnal Ekonomi & Pendidikan,
8(1), hal. 19–35. doi: media pembelajaran. 2011, h 20.
2 Priyanto.Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Komputer. (Jakarta:Insania
pemikiran alternatif kependidikan), h. 37.
5. 2
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa guru memiliki peran
penting dalam menyampaikan materi pelajaran dan dituntut untuk menjadi
guru yang lebih kreatif serta inovatif agar dapat meningkatkan pemahaman
peserta didik dalam belajar. Media merupakan alat bantu guru pada saat
mengajar. Dengan adanya media dalam proses pembelajaran PAI, guru PAI
akan lebih terampil dan cerdas dalam menyampaikan materi ajar untuk
mencapai hasil pembelajaran yang diharapkan.3 Dalam suatu proses belajar
mengajar PAI, terdapat dua unsur yang sangat penting untuk diperhatikan
yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua unsur ini tentunya
saling berkaitan, karena berjalannya suatu metode mengajar selalu didukung
dengan adanya media pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan bahwa salah
satu fungsi utama media yaitu sebagai alat bantu mengajar yang mampu
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Guru PAI dapat memperkaya,memperluas dan memperdalam suatu
proses belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran, terlebih
bila menggunakan media yang merangsang lebih dari satu organ
penginderaan. Seperti penggunaan media audio visual, media ini akan sangat
membantu guru PAI dalam meningkatkan pemahaman terhadap konsep-
konsep yang bersifat abstrak serta mampu membangkitkan minat belajar
peserta didik.4 Dimana kelebihan dari media audio visual ini yaitu peserta
didik dapat melihat langsung dan mendengar materi tertentu yang
3 Thoifuri,Menjadi Guru Inisiator, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2008),h. 165.
4 Sutirman, Media & Model-model Pembelajaran Inovatif ,(Cet. I; Yogyakarta: Graha
Ilmu,2013), h. 16.
6. 3
disampaikan guru, dengan bantuan media audio visual guru mampu
menyajikan materi yang tidak mampu dijelaskan hanya dengan kata-kata.
Seperti dalam materi sejarah kebudayaan Islam, penggunaan media audio
visual akan sangat diperlukan. Disebutkan pula pada Permendiknas No. 16
tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
dinyatakan bahwa guru harus memiliki kemampuan menggunakan media
pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara utuh.
Mengngat peranan media yang begitu besar dalam pembelajaran PAI
maka dalam makalah ini diberi judul “Urgensi Media Pembelajaran Pada
Pembelajaran PAI.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah media pembelajaran?
2. Bagaimana ruang lingkup PAI?
3. Apa Urgensi Media Pembelajaran Pada Pembelajaran PAI?
C. Tujuan
1. Menjelaskan media pembelajaran.
2. Mendeskripsikan ruang lingkup PAI.
3. Menjelaskan urgensi Media Pembelajaran Pada Pembelajaran PAI.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah menambah
pengetahuan tentang urgensi media pembelajaran pada pembelajaran PAI
7. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.5
Media adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan, dengan
demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur
pesan.6 Berdasarkan Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education
Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-
bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.
Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca.7
Sedangkan menurut Association of Education and Communication
Technology (AECT), media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi.8
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan media adalah alat
yang digunakan untuk menunjang suatu pembelajaran sehingga pembelajaran
tersebut dapat berjalan dengan baik. Media juga dapat diartikan sebagai
penghubung antara pemberi dan penerima informasi. Penggunaan media
5 Azhar Arsyad,Media Pembelajaran,(Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada,2013),h.3.
6 Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana,Pembelajaran BerbasisTeknologi Informasi
dan Komunikasi,(Jakarta:RajaGrafindo Persada,2013),h. 169.
7 Arief Sadiman,dkk, Media Pendidikan,(Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada,2012),h.7
8 Hamzah, Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran (Jakarta:
PT. Bumi Aksara,2011),h. 121
8. 5
sebagai penghubung antara pendidik dan peserta didik inilah yang disebut
dengan pembelajaran. Dengan kata lain, bahwa belajar aktif memerlukan
dukungan media untuk menghantarkan materi yang akan mereka pelajari.
Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang
dalam bahasa Yunani disebut instructus atau “intruere” yang berarti
menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional adalah
menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui
pembelajaran.9 Kata pembelajaran mengandung makna yang lebih pro-aktif
dalam melaksanakan kegiatan belajar, sebab di dalamnya bukan hanya
pendidik atau instruktur yang aktif, tetapi peserta didik merupakan subjek
yang aktif dalam belajar. 10
Media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat
digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik
secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.11
Media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat
digunakan untuk keperluan pembelajaran, media pembelajaran merupakan
sarana fisik untuk menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran
merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dan
dengar termasuk teknologi perangkat keras.12 Media pembelajaran digunakan
9 Bambang Warsita,Teknologi Pembelajaran,Landasan dan Aplikasinya (Jakarta:PT.
Rineka Cipta, 2008) h.265.
10 Hamzah, Nina Lamatenggo, Op.it.,h. 121
11 Ibid.
12 Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana,Pembelajaran BerbasisTeknologi Informasi
dan Komunikasi,(Jakarta:RajaGrafindo Persada,2013),h. 170
9. 6
sebagai sarana pembelajaran di sekolah bertujuan untuk dapat meningkatkan
mutu pendidikan.
Media adalah sarana yang dapat digunakan sebagai perantara yang
berguna untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mencapai
tujuan.13 Kesimpulannya media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses
belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat peserta
didik dalam belajar.14 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan, media
pembelajaran adalah alat bantu yang berisikan materi pelajaran yang
digunakan oleh pendidik dalam proses belajar sehingga pembelajaran akan
lebih menarik perhatian peserta didik.
2. Fungsi Media Pembelajaran
Dua unsur yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, yaitu
metode dan media pembelajaran. Kedua hal ini saling berkaitan satu sama
lain. Pemilihan suatu metode akan menentukan media pembelajaran yang
akan dipergunakan dalam pembelajaran tersebut.15 Dalam proses
pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan
kualitas pembelajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pendidik dalam
menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah kepada
kegiatan pembelajaran.
13 Rubhan Masykur,Nofrizal,Muhamad Syazali,“Pengembangan Media Pembelajaran
Matematika dengan Macromedia Flash”.Jurnal Pendidikan Matematika,Vol. 8, No. 2, 2017 Hal.
179.
14 AzharArsyad, Op.Cit h. 10.
15 Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana,Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi,(Jakarta:RajaGrafindo Persada,2013),h. 171
10. 7
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran
dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik.16
Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual, yaitu:
a. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi pada
pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan atau menyertai
teks materi pelajaran.
b. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari kenikmatan peserta didik
ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
c. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu peserta didik yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.17
16 AzharArsyad, Op.Cit., h. 19
17 Ibid.
11. 8
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan fungsi media
pembelajaran dapat membantu memudahkan belajar bagi peserta didik dan
pendidik, memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi konkret),
menarik perhatian dan minat belajar peserta didik, dan dapat membangkitkan
menyamakan antara teori dengan realitanya.
3. Manfaat Media Pembelajaran
Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar peserta didik, yaitu:
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh pendidik, sehingga peserta
didik tidak bosan dan pendidik tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau
pendidik mengajar pada setiap jam pelajaran.
d. Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab
tidak hanya mendengarkan uraian pendidik, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan
lain-lain.18
18 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada,2013),h.28.
12. 9
4. Jenis Media Pembelajaran
Jenis-jenis media pembelajaran antara lain:
a. Media grafis Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni
mempunyai ukuran panjang dan lebar. Seperti gambar, foto, grafik,
bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain.
b. Media tiga dimensi Media tiga dimensi yaitu media yang dalam bentuk
model seperti model padat (solid model), model penampang, model
susun, model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain.
c. Media proyeksi Media proyeksi merupakan media yang digunakan
dengan bantuan proyektor. Seperti slide, film, animasi dan lain-lain.
d. Penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran.19
B. Pembelajaran PAI
1. Pengertian Pembelajaran PAI
Pembelajaran PAI adalah suatu proses yang bertujuan untuk
membantu peserta didik dalam belajar agama Islam. Pembelajaran ini akan
lebih membantu dalam memaksimalkan kecerdasan peserta didik yang
dimiliki, menikmati kehidupan, serta kemampuan untuk berinteraksi secara
fisik dan sosial terhadap lingkungan.20 Lebih lanjut, Sehingga pendidikan
Islam adalah suatu sistem yang memungkinkan seseorang (peserta didik)
dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam.21
19 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pemelajaran, (Bandung : Sinar Baru Algesindo,
2001),h 5
20 Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, (Jakarta:Misaka Galiza,2003),cet. III,hlm.14
21 Al-Rasyidin,dan Samsul Nizar,FilsafatPendidikan Islam,(Ciputat: CiputatPress,2003),
hlm. 25-31
13. 10
2. Dasar Pendidikan Agama Islam
al-Qur’an dan Ḥadits sebagai dasar pendidikan Islam bukan hanya
dipandang sebagai kebenaran yang didasarkan pada keimanan semata.
Namun justru karena kebenaran yang terdapat dalam kedua dasartersebut
dapat diterima oleh nalar manusia dan dapat dibuktikan dalam sejarah atau
pengalaman kemanusiaan. Sebagai pedoman, al-Qur’an tidak ada keraguan
padanya, sebagai mana dijelaskan dalam surat al-Baqarah/2 ayat: 2.
َينِقَّتُمۡلِل ىٗدُه َِۛهيِف ََۛبۡي َر َ
َل ُبََٰتِكۡٱل َكِلََٰذ
٢
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa, (Q.S al-Baqarah/2 ayat: 2).22
Secara umum, Hadits dipahami sebagai segala sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi SAW., baik berupa perkataan, perbuatan, serta
ketetapannya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Ahzab/33 ayat:
21.
َ َّ
ٱَّلل ْاوُج ۡ
رَي َانَك نَمِل َٞةنَسَح ٌة َو ۡسُأ ِ َّ
ٱَّلل ِولُسَر يِف ۡمُكَل َانَك ۡدَقَّل
َكَذ َو َر ِخٓ ۡ
ٱۡل َم ۡ
وَيۡٱل َو
ا ٗ
يرِثَك َ َّ
ٱَّلل َر
٢١
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Q.S Al-Ahzab/33
ayat: 21).23
22 Departemen RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2005), hlm. 2
23 Ibid., h 95
14. 11
C. Urgensi Media dalam Pembelajaran PAI
Pendidikan dalam prespektif islam bertujuan menciptakan manusia
yang mampu berinteraksi dengan Tuhan, sesama manusia dan alam sekitar.
Dalam proses pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat
signifikan untuk mencapai tujuan. Bahkan metode sebagai seni dalam
mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik di-anggap lebih
signifikan dibanding dengan materi itu sendiri.24 Penggunaan meto-de yang
tepat besar pengaruhnya terhadap pe-manfaatan multimedia yang sesuai.
Perkem-bangan teknologi informasi yang semakin maju memberikan banyak
pilihan kepada guru untuk mampu menentukan jenis multimedia yang sesuai
dengan materi dan tujuan pembelajaran. Multimedia sangat bermanfaat dalam
proses pembelajaran saat diterapkan pada kondisi yang tepat.25
Keunggulan pemanfaatan multimedia adalah terletak pada
kemampuannya diterapkan diberbagai disiplin ilmu dan berbagai program
peningkatan penguasaan siswa dengan beragam Pendahuluan. Pembelajaran
pada sekolah yang berlandaskan islami sangat perlu untuk mengembangkan
proses pembelajaran dengan melibatkan peran multimedia. Karena dengan
adanya multimedia dalam pembelajaran, proses pembelajaran akan lebih
menarik dan mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang
24 Fikri,M. (2011). Konsep Pendidikan Islam;Pendekatan Metode Pengajaran.Jurnal
Ilmiah IslamFutura,9(1),116-129.
25 Riswandi,D.(2016). Use of Youtube-Based Videos to Improve Student's Speaking Skill.
International Conference on Teacher Trainingand Education.Surakarta:Universitas Sebelas
Maret.
15. 12
disampaikan. 26 Beberapa pengembang aplikasi pembelajaran interaktif
sebenarnya sudah mengembangkan multimedia pembela-jaran pada mata
pelajaran PAI mulai dari tingkat dasar sampai tingkat atas. Bahkan beberapa
guru PAI memiliki kemampuan mengembangkan media pembelajaran.
Aplikasi multimedia interaktif ini berisi tentang materi mawaris, simulasi
pembagian harta warisan dan evaluasi. Multimedia ini mampu memancing
interaksi aktif antara siswa, media dan instruksi dari guru sehingga
pembelajaran bisa berjalan lebih menyenangkan. Selain itu, disamping bisa
belajar di kelas, siswa dimungkinkan untuk mempelajari dan mendalami
materi tersebut secara mandiri sehingga pemahaman siswa semakin dalam.
Teknologi multimedia merupakan salah satu unsur pendukung dalam
mengikuti perubahan informasi secara global, khususnya pada tujuan
pendidikan. Sejalan dengan itu, munculnya layanan distribusi media, seperti
video conference dan fitur lain dalam multimedia memerlukan infrastruktur
yang memadai, kuat dan sesuai.27 Terlebih lagi pada sekolah menengah
kejuruan yang secara umum sudah pasti memiliki laboratorium komputer.
Namun berdasarkan penelitian Putro terhadap pengelolaan laboratorium
komputer di seluruh SMK Kota Banjarbaru menunjukkan bahwa pengelolaan
lab komputer secara umum kurang efektif, perencanaan yang tidak terstruktur
dan kurang melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, pengorganisasian
yang tidak maksimal, pelaksanaan yang masih kurang sesuai dengan
26 Jusoh, W. W., & Jusoff, K. (2009). UsingMultimedia in TeachingIslamic Studi.Journal
Media and Communication Studies, 1(5), 86-94.
27 Kalavathy,G. M. (2009).Parallel PerformanceMonitoringServisefor Dynamically
Composed Media Web Services.Journal of Computer Science, Science Publication.
16. 13
perencanaan, dan pengawasan yang dilakukan secara tidak terencana dan
tidak ada tindak lanjut yang jelas. dan komunikasi dua arah dengan pihak
yang terkait dalam upaya memberdayakan dan mengembangkan sumber daya
serta memberi solusi dan arahan penyelesaian masalah yang tepat.28 Hal ini
yang menjadi salah satu penghambat pemanfaatan penggunaan multimedia
dengan memanfaatkan lab komputer oleh guru PAI.
Pada intinya ada 4 tujuan utama pada penggunaan multimedia dalam
pembelajaran; meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkatkan akses
terhadap pendidikan dan pelatihan, mengurangi biaya dan meningkatkan
dampak positif dalam suatu pendidikan.29 Keunggulan penggunaan
multimedia ini seharusnya bisa diterapkan juga pada mata pelajaran PAI agar
pembelajaran tidak monoton dengan hanya menggunakan metode
konvensional.
Alasan terciptanya pembelajaran PAI berbasis ICT adalah memiliki
kemampuan dalam mengkoordinir ICT dalam pembelajaran. Ini adalah
pelaksanaan pilihan untuk memberikan bimbingan dan arahan pembelajran
berbasis TIK yang dilakukan para pengajar untuk mencapai tujuan. Selain itu
diharapkan memiliki opsi untuk memiliki atribut yang menyertainya:
a. Bisa mengklarifikasi rencana pelaksanaan pembelajran(RPP) yang
tergabung dalam pembelajranb.
28 Putro, A. T., & Triyono, M. B. (2016).Pengelolaan Labkom di Sekolah Menengah
Kejuruan.Jurnal Pendidikan Vokasi,6(2),143-153.
29 Shiung, T. K. (2007). Kajian Mengenai Penggunaan E-Pembelajaran (E-Learning) Di
Kalangan Pelajar Jurusan Pendidikan Teknik dan Vokasional di Institusi Pengajian Tinggi (IPTA)
Negeri J. Johor: Universiti Teknologi Malaysia
17. 14
b. Bisa moderator media.
c. Bisa membuat pesan dan mencari aset pembelajaran berbasis web.
d. Bisa mendobrak dan mengawal hasil evaluasi berbasis ICT. Siap
menjalankan media e-learing, yang tidak diragukan lagi pembelajaran
melalui media web sudah terkoordinasi.
Pada dasarnya, yang utama adalah instrukturpengenalan dalam
menggabungkan media dengan program pendidikan saat ini dibuat melalui
RPP. Agar terciptanya solidaritas yang berlandaskan pada premis agama dan
ICT yang ditunjukan dengan hasil yang normal. Pelaksanaan pembelajaran
yang dipadukan dengan ICT dapatmenghadirkan pembelajaran yang berdaya
guna dan menyenangkan. Pendidikan Agama Islam sebagai sebuah kegiatan
yang dilakukan secara dan kegiatannya berupa bimbingan, pengajaran atau
latihan yang terencana atas tujuan yang ingin dicapai Muhaimin, 2008).
Pembelajaran di sekolah juga harus menggunakan berbagai macam
metiode agar siswa tidak bosan, metode ceramah yang biasanya hanya
menjelaskan panjang lebar dan jarang ada interaksi antara guru dan siswa.
Namun dengan kemajuan teknologi di era komunikasi yang semakin
berkembang memberikan banyak peluang dan peningkatan interaksi guru dan
siswa semakin baik. Dengan adanya ITC ini juga memberikan kesempatan
kepada siswa agar bisa belajar dan bereksplorasi tentang teknologi
multimedia dengan menggunakan fasilitas yang tersedia. Materi yang rumit
akan bisa dibantu dengan membuka teknologi media (Djamarah, 2002).
Sistem pembelajaran konvensional saat ini tidak efektif untuk pola fikir otak
18. 15
dan kreativitas yang semakin berkembang sesuai dengan kemajuan di bagian
dan komunikasi.
Perkembangan teknologi ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang
terdapat pada sistem pengajaran konvensional. Karena dengan sistem
pengajaran yang dilakukan menggunakan papan tulis sebagai media
penyampaiannya. Melihat Pentingnya Pendidikan Agama Islamjangan
sampai menjadi formalitas saja tapi perlu dilaksanakan dengan baik karena
memilikimakna bagi para peserta didik.Teknologi ICT memiliki tiga fungsi
utama untuk pembelajaran, yaitu:
1) Teknologi sebagai alat, ICT digunakan untuk alat bantu untuk siswa atau
guru dalam pengajaran misalnya membuat data, mengolah kata, unsur
grafis, membentuk program.
2) Teknologi sebagai ilmu pengetahuan, ICT dimaatkan sebagai disiplin
ilmu yang dikuasai oleh dan guru. Karena akan bermanfaat untuk
beberapa jurusandi perguruan tinggi seperti ilmu komputer, dan
informatika.
3) Teknologi sebagai bahan pembelajaranDi dalam Pendidikan Agama
Islam penggunakan teknologi sangat penting untuk mempengaruhi
perkembangan pendidikan agama islam.
Menurut Bachri (2001) menyatakan, bahwa pemanfaatan teknologi
informasi dalam konteks pembelajaran pada dasarnya terdiri dari 6 yaitu:
1) Media proses belajar mengajar jarak jauh
2) Media pembelajaran mandiri
19. 16
3) Alat uji keahlian
4) Media promosi lembaga penyelenggara pendidikan
5) Media penyedia bahan ajar
6) Sarana komunikasi profesional untuk para pengajar.(Pendidikan et al.,
2019)
Pemanfaatan teknologi juga memiliki beragam caranya, pertama
melalui pengembangan media untuk pembelajaran hingga memanfaat
internet. Contoh dari pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran PAI yaitu:
1) Pemanfaatan teknologi berbasis visualContoh: penggunaan power point,
guru hanya perlu menulis materi inti dari materi yang akan disampaikan.
Bisa menggunakan program macromedia flash untuk tampilan yang lebih
menarik yang akan menampilkan suara atau video didalam power
point.(Hasanah, 2018)
2) Pemanfaatan teknologi berbasis audioContoh: audio streaming dengan
meningkatkan kemampuan pendengaran siswa3.Pemanfaatan teknologi
berbasis audio-visualContoh : menggunakan film4. Pemanfaatan
teknologi berbasis internetContoh : web blog, email.
20. 17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan disimpulkan bahwa multimedia memiliki
manfaat yang sangat luas, khususnya pada pembelajaran PAI. Dengan
memanfaatkan multimedia proses pembelajaran mata pelajaran PAI dapat
berlangsung lebih efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran bisa
tercapai. Oleh karena itu, sekolah kejuruan semestinya terus melakukan
pembenahan terhadap pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada
keahlian semata, melainkan pada pemanfaatan multimedia pada mata
pelajaran PAI. Akhirnya, pemanfaatan multimedia sangat diperlukan pada
mata pelajaran PAI agar tercapai tujuan pembelajaran dalam pendidikan
sekolah kejuruan yang tidak hanya ahli pada keahlian tertentu, melainkan
memiliki pengetahuan agama yang cukup dalam menjalani masa depan.
B. Saran
Disarankan bagi pendidik PAI agar dapat memanfaatkan ketersedian
sarana media yang baik dalam mendukung kegiatan pembelajaran PAI yang
dilaksanakan.
21. 18
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI (2002), Al-Qur’an Terjemah Indonesia, Jakarta: Sari
Agung.
Al-Rasyidin, dan Samsul Nizar, (2003) Filsafat Pendidikan Islam, Ciputat: Ciputat
Press.
Arief Sadiman, dkk, (2012). Media Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Fikri, M. (2011). Konsep Pendidikan Islam; Pendekatan Metode Pengajaran.
Jurnal Ilmiah Islam Futura, 9(1), 116-129.
Hamzah, Nina Lamatenggo, (2011). Teknologi Komunikasi & Informasi
Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Jusoh, W. W., & Jusoff, K. (2009). Using Multimedia in Teaching Islamic Studi.
Journal Media and Communication Studies, 1(5), 86-94.
Kalavathy, G. M. (2009). Parallel Performance Monitoring Servise for
Dynamically Composed Media Web Services. Journal of Computer
Science, Science Publication.
Mukhtar, (2003) Desain Pembelajaran PAI, Jakarta: Misaka Galiza.
Nurseto, T. (2011) Membuat Media Pembelajaran yang Menarik, Jurnal Ekonomi
& Pendidikan, 8(1), hal. 19–35. doi: media pembelajaran.
Priyanto. (2015). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Komputer.
Jakarta: Insania pemikiran alternatif kependidikan.
Putro, A. T., & Triyono, M. B. (2016). Pengelolaan Labkom di Sekolah Menengah
Kejuruan. Jurnal Pendidikan Vokasi, 6(2), 143-153.
Riswandi, D. (2016). Use of Youtube-Based Videos to Improve Student's Speaking
Skill. International Conference on Teacher Training and Education.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Rubhan Masykur, Nofrizal, Muhamad Syazali. (2017) Pengembangan Media
Pembelajaran Matematika dengan Macromedia Flash. Jurnal
Pendidikan Matematika, Vol. 8, No. 2.
22. 19
Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana, (2013). Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi, Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Shiung, T. K. (2007). Kajian Mengenai Penggunaan E-Pembelajaran (E-Learning)
Di Kalangan Pelajar Jurusan Pendidikan Teknik dan Vokasional di
Institusi Pengajian Tinggi (IPTA) Negeri J. Johor: Universiti Teknologi
Malaysia.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai, (2001) Media Pemelajaran, Bandung : Sinar Baru
Algesindo.
Sutirman, (2013). Media & Model-model Pembelajaran Inovatif, Cet. I;
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Thoifuri, (2008). Menjadi Guru Inisiator, Semarang: RaSAIL Media Group.
Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya
Jakarta: PT. Rineka Cipta.