4. Fungsi Ginjal
Ginjal memiliki fungsi:
- Menyaring darah sehingga menghasilkan urine
- Membuang zat-zat yang membahayakan tubuh (urea, asam urat)
- Membuang zat-zat yang berlebihan dalam tubuh (kadar gula)
- Mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler
- Mempertahankan keseimbangan asam dan basa
6. Struktur Ginjal
korteks
glomerulus
Pembuluh kapiler
Kulit Ginjal (korteks)
Pada Korteks terdapat banyak
nefron atau penyaring.
Setiap nefron terdiri dari badan
malpigi dan tubulus
glomerulus.
Glomerulus merupakan
anyaman pembuluh darah
kapiler.
Glomerulus dibungkus oleh
kapsula Bowman
Kapsula
Bowman
8. Struktur Ginjal
Arteri ginjal
Vena ginjal
ureter
Rongga Ginjal (pelvis renalis)
Pada rongga ginjal bermuara
pembuluh-pembuluh.
Dari tiap rongga keluar ureter.
Ureter berfungsi mengeluarkan
dan menyalurkan urine ke kantung
kemih.
10. Proses Filtrasi
• Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler
glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan
permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan.
• Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping
darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam
plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan
urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.
• Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer,
mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya
11. Proses Reabsorbsi
• Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali
di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi
penambahan zat-zat sisa dan urea.
• Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino
meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis.
Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
• Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan
ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan
lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin.
12. Proses Augmentasi
• Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus
kontortus distal.
• Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju
kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin,
dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin
akan keluar melalui uretra.
• Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa
substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada
urin.
14. Fungsi Hati
• Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen
(gula otot)
• Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
• Menawarkan racun
• Membentuk protombin dan fibrinogen
• Membentuk albumin dan globin
• Mengubah provitamin a menjadi vitamin a
• Tempat pembentukan urea
• Menghasilkan empedu
• Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang
telah tua
15. Struktur Hati
• Secara anatomi, hati dapat dibahagikan kepada empat
lobus yiaitu lobus kanan (right lobe), lobus kiri (left
lobe), caudate lobe, dan quadrate lobe.
• Hati tersusun menjadi unit-unit fungsional yang dikenal
sebagai lobulus.
• Komponen utama struktural hati adalah sel–sel hati
atau hepatosit. Hepatosit tersusun di antara sinusoid-
sinusoid dalam lempeng yang tebalnya dua lapis sel,
sehingga setiap tepi lateral berhadapan dengan darah
sinusoid. Vena sentral dari semua lobulus hati menyatu
untuk membentuk vena hepatika yang akan
menyalurkan darah keluar dari hati.
17. SIKLUS ORNITIN
Metabolisme protein akan mennghasilkan asam amino,
kemudian AA1 ini diuraikan lagi menjadi NH4OH dan
senyawa NH3. senyawa terakhir ini bersifat racun terhadap
sel dan segera dibuang dari tubuh. NH3 dalam sel segera
diikat CO2 dan AA1 yang disebut Ornitin, membentuk asam
amino kedua (AA2)yang disebut sitrulin. Asam-asam amino
initidak bersifat racun, relatif kecilsehingga masih dapat
berdifusimeninggalkan sel masuk aliran darahdan akhirnya
ke hati.Kemudian AA2 diikat oleh sisa NH3 membentuk
asam amino ketiga (AA3)yang disebut Arginin. Kemudian
AA3 masuk hati bersama darah, di dalam hati AA3 dibantu
enzim Arginase membentuk AA1 (ornitin), urea
(CO(NH2)2)dan H2O.
19. Siklus Ornitin
Metabolisme protein dalam sel
menghasilkan
Asam Amino (AA1)
NH3 NH4OH
diikat CO2 dan AA1
AA2 (sitrulin)
mengikat NH3
AA3 (arginin)
dibantu oleh enzim arginase
AA1 (ornitin) + urea +H2O
20. HEPAR
• Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat
dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam rongga perut
sebelah kanan. Berwarna merah tua dengan berat
mencapai 2 kilogram pada orang dewasa. Hati terbagi
menjadi dua lobus, kanan dan kiri.
• Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring
terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh
tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan
dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati
mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan
getah empedu.