SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
SISTEM EKSKRESI MANUSIA
 Bella Mawar Permata (K4314014)
 Binti Qoeroti (K4314015)
 Nia Tri Utami (K43140)
 Nina Hardiana (K43140)
SISTEM PENGELUARAN
DEFEKASI SEKRESI
EKSKRESI
 Sistem ekskresi = sistem pengeluaran.
 Sistem ekskresi untuk membuang keluar hasil
pembakaran dan sisa metabolisme di dalam tubuh, agar
tidak meracuni tubuh.
 Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara
lain: karbondioksida (CO2), urea, air (H2O), ammonia
(NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu.
FUNGSI ORGAN EKSKRESI
 Membuang Sampah hasil metabolisme
 Karbondioksida (CO2) – Paru-paru
 Racun, Sampah nitrogen – Ginjal
 Obat-obatan – Ginjal
 Keringat – Kulit
 Empedu - Hati
FUNGSI DARI SISTEM EKSKRESI
 Memelihara konsentrasi ion-ion tunggal yang tepat
(Na+, K+, Cl-, Ca++, dll)
 Memelihara volume air tubuh yang tepat
 Memelihara konsentrasi osmotik
 Mengekskresi sisa-sisa metabolisme (urea, asam
urat, dll)
 Mengekskresi zat-zat asing dan atau hasil-hasil
metabolisme
ORGAN EKSKRESI
Organ
ekskretori
umum
Vakuola
kontraktil
Organ
nefridial
Kelenjar
antenal
Saluran
Malphigi
Ginjal
Organ
ekskretori
khusus
insang
Kelenjar
rektal
Kelenjar
garam
intestin
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Alat ekskresi manusia berupa:
1. Ginjal
2. Paru-paru,
3. Hati
4. Kulit
GINJAL
 Ginjal (buah pinggang manusia) berbentuk seperti kacang
merah, berwarna keunguan, dan berjumlah 2 buah.
 Ginjal terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan
kanan tulang belakang. Ginjal orang dewasa beratnya
±200gram.
 Ada 3 Tipe Ginjal, yaitu:
1. Tipe Protonefros
• Ginjal ini muncul pada saat embrio
• Bentuk bersegmen
• Terletak jauh ke arah rongga tubuh
• Setiap unit memiliki 1 nefrostoma yang bermuara ke dalam
selom
• Tidak memiliki glomerulus
2. Tipe Mesonefros
• Ginjal tipe ini berkembang secara segmental di tengah rongga
tubuh
• Beberapa nefrostoma bermuara ke dalam selom tetapi
ekskresinya dilakukan oleh glomerulus
• Pada ikan dan amphibi, ginjal ini berfungsi terus sampai
dewasa
• Pada aves, reptil, dan mamalia, ginjal ini timbul setelah
protonerfos dan berfungsi hanya selama fase embrio
kemudian menghilang
3. Tipe Metanefros
• Ginjal tipe ini tidak bersegmen
• Tidak memiliki nefrostoma
• Jumlah glomerulusnya banyak
Struktur Ginjal
Ginjal terdiri dari 3 daerah, yaitu kulit ginjal (korteks), sumsum
ginjal (medulla), dan rongga ginjal (pelvis).
 Ginjal
Korteks
Medula
Pelvis
Nefron
Tubulus
Badan Malpighi
Simpai Bowman
Glomerulus
Distal
Henle
Proksimal
STRUKTUR GINJAL
 Kapsul ginjal
 Korteks Ginjal –
daerah luar
 Medula Ginjal –
daerah dalam
 Pelvis Ginjal –
saluran pengumpul
ALIRAN DARAH DI GINJAL
NEFRON
 Unit struktural dan fungsional penyusun ginjal
 Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron
 Tempat terjadinya pembentukkan urin
 Terdiri dari 2 komponen utama :
 Glomerolus
 Tubulus ginjal
BADAN MALPHIGI
Glomerolus
 Merupakan kapiler yang
berbentuk bola berjaring
 Berhubungan dengan
arteriola (pemeliharaan
tekanan darah)
 Arteriola afferen lebar
 Arteriola efferen sempit
 Fungsi : penyaringan /
filtrasi darah
TUBULUS GINJAL
 Terdiri dari :
 Bagian tubulus yang
mengelilingi
glomerolus disebut
kapsul Bowman
 Tubulus proksimal
 Lengkung Henle
 Tubulus Distal
TIPE-TIPE NEFRON
 Nefron Kortikal
 Terletak di bagian korteks ginjal
 Sebagian besar nefron termasuk ke dalam tipe ini.
 Nefron Juxtamedular
 Terletak di bagian medula ginjal
KAPILER PERITUBULER
 Kelanjutan dari arteriola efferen glomerulus
 Normalnya, memiliki tekanan darah yang rendah
 Ujung kapiler bermuara pada venula
 Hampir menempel sepanjang tubulus ginjal
 Mengabsorbsi kembali zat-zat tertentu dari tubulus
pengumpul
PEMBENTUKKAN URIN
 Urin terbentuk melalui 3 tahap :
 1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi
Tubulus Proksimal
Filtrasi
H2O
Salts (NaCl and others)
HCO3
–
H+
Urea
Glucose; amino acids
Some drugs
Key
Active transport
Passive transport
KORTEKS
MEDULA
LUAR
MEDULA
DALAM
Lengkung Henle
turun
Lengkung Henle
naik
Tubulus
Pengumpul
NaCl
NaCl
NaCl
Tubulus Distal
NaCl Nutrients
Urea
H2O
NaCl
H2O
H2O
HCO3

K+
H+
NH3
HCO3

K+
H+
H2O
1 4
2
3 5
PEMBENTUKAN URIN
1. Penyaringan (filtrasi)
• Terjadi pada kapiler glomerulus yakni kapiler
darah yang bergulung-gulung di dalam kapsul
Bowman.
• Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium
sehingga mempermudah penyaringan
• Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus
(urin primer)
2. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)
• Filtrat glomerulus (urin primer) mengalir ke pembuluh
(tubulus) proksimal.
• Di dalam tubulus terjadi proses reabsorpsi bahan-bahan
yang masih berguna antara lain glukosa, asam amino dan
ion-ion anorganik
• Penyerapan bahan berlangsung secara transporaktif
• Air juga mengalami reabsorbsi secara osmosis
• Bahan-bahan yang telah diserap oleh tubulus proksimal
dikembalikan lagi ke dalam darah melalui pembuluh kapiler
yang terdapat disekeliling tubulus
• Penyerapan air juga terjadi di dalam tubulus distal
• Proses reabsorpsi bahan-bahan berguna juga terjadi di
lengkung Henle terutama reabsorpsi ion natrium
• Setelah reabsorpsi akan dihasilkan urin sekunder
3. Augmentasi
• Augmentasi adalah proses penambahan zat-zat dan urea
yang berlangsung mulai dari tubulus distal
Pembentukan Urin dalam Ginjal
URETER
 Saluran antara ginjal
dengan kandung
kemih
 Jumlah sepasang
 Fungsi : membawa
urin dari ginjal ke
kandung kemih
KANDUNGAN URIN
 Urin yang normal terdiri 96% Air, 2 % urea, dan 2%
metabolik lain
 Hasil metabolik lain yaitu zat warna empedu yang memberi
warna kuning pada urin, garam-garam mineral, vitamin B
dan C yang berlebih dalam darah
URETRA
 Saluran yang membawa
urin keluar dari tubuh
 Pada wanita hanya dilalui
urin saja, sedang pada
pria selain dilalui urin
juga dilalui sel kelamin
jantan
PENGATURAN PEMBENTUKKAN URIN
Pusat Pengaturan
Osmoregulasi
Minum air dalam
Jumlah cukup
Penyerapan air
Memulihkan kekurangan
Cairan tubuh
STIMULUS:
Ketika kadar air pada tubuh
berkurangMisalnya pada saat
panas hari, atau
berolah raga, maka tubuh
menstimulus hipotalamus
Kadar Cairan Tubuh
Normal (Homeostasis)
Hypothalamus
ADH
Hipofisis
Posterior
meningkatkan
Penyerapan air
Haus
Tubulus Pengumpult
Tubulus
Ginjal
KELAINAN PADA SISTEM URINARIA
1. Batu Ginjal : adanya
batu dari endapan
kalsium dan garam
pada pelvis ginjal.
a. Penyebab : sering
menaham urin dan
kurang minum
2. Diabetes Mellitus : Pada urinnya mengandung
glukosa. Hal ini karena adanya kadar gula di dalam
darah yang tinggi.
3. Diabetes Insipidus : Sering buang air besar yang
hebat (sampai 20-30 kali). Terjadi karena
kekurangan hormon ADH.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI URIN:
1. hormon antidiuretik,
2. jumlah air yang diminum,
3. hormon insulin dan
4. Orang yang kekurangan hormon antidiuretik (ADH) atau
kekurangan hormon insulin akan menghasilkan urin yang
banyak. Orang yang banyak minum air juga akan
menghasilkan urin banyak. Begitu pula pada saat cuaca
dingin, tubuh cenderung menghasilkan urin yang banyak.
GANGGUAN TUBUH KARENA KELAINAN
GINJAL
1) Nefritis, diakibatkan oleh infeksi bakteri
Streptococus pada nefron. Infeksi ini menyebabkan
protein dan sel-sel darah keluar bersama urin, serta
meningkatnya kadar ureum dalam darah sehingga
penyerapan air terganggu dan air akan tertimbun di
kaki (kaki membengkak).
2) Diabetes melitus (kencing manis) diakibatkan oleh
kerusakan tubulus ginjal dan kadar gula dalam
darah yang tinggi. Peningkatan kadar gula darah
diakibatkan oleh produksi hormon insulin yang
terhambat sehingga proses pengubahan gula
menjadi glikogen terhambat. Akhirnya gula
dikeluarkan bersama urin.
3) Diabetes insipidus, diakibatkan oleh kekurangan
hormon antidiuretik sehingga volume urin yang
dihasilkan dapat mencapai 30 kali dari volume urin
normal.
4) Albuminuria, diakibatkan oleh kegagalan proses
penyaringan protein, sehingga urin mengandung
protein.
5) Batu ginjal, diakibatkan oleh terdapatnya endapan
senyawa Ca dan penumpukan asam urat di dalam
rongga ginjal atau kandung kemih. Kurang minum
atau sering menahan kencing dapat menyebabkan
terbentuknya batu ginjal.
6) Anuria, merupakan kegagalan ginjal karena
kerusakan di glomerulus sehingga tidak ada urin
yang dihasilkan oleh penderita.
PARU-PARU
 Paru-paru manusia berjumlah sepasang
 Fungsi paru-paru adalah sebagai alat pernafasan dan erat
hubungannya dengan sistem ekskresi
 CO2 dan air merupakan hasil proses metabolisme di
jaringan yang diangkut melalui darah dan akhirnya di bawa
ke paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus
Paru-paru
HATI
 Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan,
tepatnya di bawah diafragma.
 Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh kita
 Hati menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah
arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk
dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun
Hati
FUNGSI HATI
1. sebagai organ pengeluaran
2. sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk
glikogen.
3. mengubah asam amino berlebih menjadi urea
4. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh.
5. merombak sel darah merah yang rusak menjadi empedu.
Empedu terdiri dari garam empedu (berfungsi
mengemulsikan lemak dalam proses pencernaan) dan zat
warna empedu (bilirubin) yang akan memberi warna pada
urin dan feses (tinja).
6. mengatur kadar gula dalam darah.
7. sebagai tempat membuat fibrinogen dan protrombin yang
berperan dalam proses pembekuan darah.
8. sebagai tempat mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A.
GANGGUAN HATI
 Penyakit hepatitis (penyakit kuning) disebabkan
oleh virus. Virus hepatitis dapat menular melalui
makanan, minuman, jarum suntik, dan transfusi
darah. Penderita hepatitis mengalami kerusakan
pada sel hatinya, sehingga empedu beredar ke
seluruh tubuh. Akibatnya, warna tubuh menjadi
kekuningan. Ada beberapa jenis hepatitis, yaitu:
1. Hepatitis A, ditularkan melalui makanan dan
minuman. Ditandai dengan infeksi kronis tanpa
kerusakan organ dalam jangka waktu lama.
Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian
antibodi dan vaksin.
2. Hepatitis B ditularkan melalui darah atau cairan tubuh
yang terinfeksi, atau dari ibu ke bayi yang dilahirkan.
Kebanyakan penderita dapat sembuh dan mendapat
kekebalan. Tetapi, ada juga yang berkembang menjadi
penyakit hati kronis bahkan menjadi kanker. Penderita
dapat sembuh dengan interferon, obat penghenti
perbanyakan virus dan pemberian vaksin.
3. Hepatitis C, ditularkan melalui cairan tubuh. Hepatitis C
juga dapat menyebabkan kanker hati, tetapi biasanya
tidak menimbulkan gejala. Hepatitis C sulit didiagnosis,
dan menimbulkan gejala yang parah, biasanya 20 tahun
setelah infeksi terjadi. Penyakit ini belum ada vaksinnya,
tetapi pemberian interferon dan obat-obatan yang dapat
menghambat perbanyakan virus dapat membantu.
KULIT
 Kulit terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan kulit ari (epidermis),
lapisan kulit jangat (dermis), dan lapisan jaringan ikat
bawah kulit.
a. Epidermis
Kulit ari (epidermis) terdiri dari 2 lapisan, yaitu:
1. lapisan tanduk, merupakan lapisan terluar dan terdiri atas
sel-sel mati yang dapat mengelupas.
2. lapisan Malphigi, terdiri atas sel-sel yang hidup yang
mengandung pigmen melanin dan berfungsi melindungi
tubuh dari sengatan matahari.
B. DERMIS
 Kulit jangat (dermis) merupakan lapisan kulit yang terletak di
bawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jangat terdapat:
1. Kelenjar keringat, berfungsi mengeluarkan keringat menuju
pori-pori di permukaan kulit. Keringat terdiri atas air dan
garam.
2. Kelenjar minyak, berfungsi menghasilkan minyak agar
rambut dan kulit tidak kering.
3. Pembuluh darah kapiler, memberi zat-zat makanan pada
akar rambut dan sel kulit sehingga sel-sel tersebut tetap
hidup.
4. Ujung saraf, terdiri dari ujung saraf peraba (untuk mengenali
rabaan), ujung saraf perasa (untuk mengenali tekanan), dan
ujung saraf suhu (untuk mengenali suhu).
5. Kantong rambut terdiri dari akar rambut dan batang rambut.
Di dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi
menegakkan rambut pada saat kedinginan atau merasa
takut.
C. JARINGAN IKAT BAWAH KULIT
 Pada jaringan ikat bawah kulit terdapat cadangan
lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan
dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
FUNGSI KULIT :
1. sebagai alat pengeluaran.
2. sebagai pelindung tubuh dari kerusakan akibat benturan
(kerusakan mekanis) maupun kerusakan yang disebabkan
oleh zat kimia.
3. sebagai tempat indera peraba, karena pada kulit terdapat
ujung saraf indera yang dapat merasakan halus, kasar,
panas, dingin, dan nyeri.
4. untuk menyimpan kelebihan lemak.
5. tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan
bantuan sinar matahari.
6. sebagai pengatur suhu tubuh.
Pengeluaran air melalui kulit berhubungan dengan pengeluaran
air melalui ginjal. Ketika suhu lingkungan kita panas, tubuh akan
banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
Sebaliknya ketika cuaca di sekitar kita dingin maka pengeluaran
air lebih banyak melalui ginjal.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH
URINE
 Jumlah air yang diminum
 Stimulus saraf renalis
 Hormon antidiuretika (ADH)
 Garam yang dikeluarkan dari darah
 Pengeluaran glukosa
23-Apr-24
GANGGUAN PADA SISTEM EKSKRESI
1. Gangguan Fungsi Ginjal
- Albuminuria
- Nefritis
- Polyuria
- Oligouria
2. Gangguan Hormon
- Diabetes Mellitus
- Kelainan produk ADH
3. Gangguan pada Kulit
- Jerawat
- Eksim
- Pruvitus kutanea
- Kudis (scabies)
23-Apr-24
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PRESENTASI_PPT_Powerpoint_SISTEM_EKSKRES.ppt

Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
abdulaziz99
 
Sistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusiaSistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusia
Wirna YW
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
Vivi Yunisa
 

Similar to PRESENTASI_PPT_Powerpoint_SISTEM_EKSKRES.ppt (20)

9 1. sistem ekskresi manusia
9 1. sistem ekskresi manusia9 1. sistem ekskresi manusia
9 1. sistem ekskresi manusia
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Sistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi ManusiaSistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi Manusia
 
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptxBab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptx
 
Ekskresi.pptx
Ekskresi.pptxEkskresi.pptx
Ekskresi.pptx
 
Ekskresi pada manusia
Ekskresi pada manusiaEkskresi pada manusia
Ekskresi pada manusia
 
SISTEM EKSKRESI
SISTEM EKSKRESISISTEM EKSKRESI
SISTEM EKSKRESI
 
Unit 8-1.pptx
Unit 8-1.pptxUnit 8-1.pptx
Unit 8-1.pptx
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Sistem ekskresi pada manusia dan hewan
Sistem ekskresi pada manusia dan hewanSistem ekskresi pada manusia dan hewan
Sistem ekskresi pada manusia dan hewan
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Sistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusiaSistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusia
 
02. Sistem Ekskresi 09.pptx
02. Sistem Ekskresi 09.pptx02. Sistem Ekskresi 09.pptx
02. Sistem Ekskresi 09.pptx
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMAMATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
 
Bab 10. sistem ekskresi
Bab 10. sistem ekskresiBab 10. sistem ekskresi
Bab 10. sistem ekskresi
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 

Recently uploaded

SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
susilowati82
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 

Recently uploaded (20)

Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

PRESENTASI_PPT_Powerpoint_SISTEM_EKSKRES.ppt

  • 1. SISTEM EKSKRESI MANUSIA  Bella Mawar Permata (K4314014)  Binti Qoeroti (K4314015)  Nia Tri Utami (K43140)  Nina Hardiana (K43140)
  • 3.  Sistem ekskresi = sistem pengeluaran.  Sistem ekskresi untuk membuang keluar hasil pembakaran dan sisa metabolisme di dalam tubuh, agar tidak meracuni tubuh.  Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain: karbondioksida (CO2), urea, air (H2O), ammonia (NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu.
  • 4. FUNGSI ORGAN EKSKRESI  Membuang Sampah hasil metabolisme  Karbondioksida (CO2) – Paru-paru  Racun, Sampah nitrogen – Ginjal  Obat-obatan – Ginjal  Keringat – Kulit  Empedu - Hati
  • 5. FUNGSI DARI SISTEM EKSKRESI  Memelihara konsentrasi ion-ion tunggal yang tepat (Na+, K+, Cl-, Ca++, dll)  Memelihara volume air tubuh yang tepat  Memelihara konsentrasi osmotik  Mengekskresi sisa-sisa metabolisme (urea, asam urat, dll)  Mengekskresi zat-zat asing dan atau hasil-hasil metabolisme
  • 7. SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Alat ekskresi manusia berupa: 1. Ginjal 2. Paru-paru, 3. Hati 4. Kulit
  • 8. GINJAL  Ginjal (buah pinggang manusia) berbentuk seperti kacang merah, berwarna keunguan, dan berjumlah 2 buah.  Ginjal terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan kanan tulang belakang. Ginjal orang dewasa beratnya ±200gram.
  • 9.  Ada 3 Tipe Ginjal, yaitu: 1. Tipe Protonefros • Ginjal ini muncul pada saat embrio • Bentuk bersegmen • Terletak jauh ke arah rongga tubuh • Setiap unit memiliki 1 nefrostoma yang bermuara ke dalam selom • Tidak memiliki glomerulus 2. Tipe Mesonefros • Ginjal tipe ini berkembang secara segmental di tengah rongga tubuh • Beberapa nefrostoma bermuara ke dalam selom tetapi ekskresinya dilakukan oleh glomerulus
  • 10. • Pada ikan dan amphibi, ginjal ini berfungsi terus sampai dewasa • Pada aves, reptil, dan mamalia, ginjal ini timbul setelah protonerfos dan berfungsi hanya selama fase embrio kemudian menghilang 3. Tipe Metanefros • Ginjal tipe ini tidak bersegmen • Tidak memiliki nefrostoma • Jumlah glomerulusnya banyak
  • 11. Struktur Ginjal Ginjal terdiri dari 3 daerah, yaitu kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medulla), dan rongga ginjal (pelvis).  Ginjal Korteks Medula Pelvis Nefron Tubulus Badan Malpighi Simpai Bowman Glomerulus Distal Henle Proksimal
  • 12. STRUKTUR GINJAL  Kapsul ginjal  Korteks Ginjal – daerah luar  Medula Ginjal – daerah dalam  Pelvis Ginjal – saluran pengumpul
  • 13. ALIRAN DARAH DI GINJAL
  • 14. NEFRON  Unit struktural dan fungsional penyusun ginjal  Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron  Tempat terjadinya pembentukkan urin  Terdiri dari 2 komponen utama :  Glomerolus  Tubulus ginjal
  • 15. BADAN MALPHIGI Glomerolus  Merupakan kapiler yang berbentuk bola berjaring  Berhubungan dengan arteriola (pemeliharaan tekanan darah)  Arteriola afferen lebar  Arteriola efferen sempit  Fungsi : penyaringan / filtrasi darah
  • 16. TUBULUS GINJAL  Terdiri dari :  Bagian tubulus yang mengelilingi glomerolus disebut kapsul Bowman  Tubulus proksimal  Lengkung Henle  Tubulus Distal
  • 17. TIPE-TIPE NEFRON  Nefron Kortikal  Terletak di bagian korteks ginjal  Sebagian besar nefron termasuk ke dalam tipe ini.
  • 18.  Nefron Juxtamedular  Terletak di bagian medula ginjal
  • 19. KAPILER PERITUBULER  Kelanjutan dari arteriola efferen glomerulus  Normalnya, memiliki tekanan darah yang rendah  Ujung kapiler bermuara pada venula  Hampir menempel sepanjang tubulus ginjal  Mengabsorbsi kembali zat-zat tertentu dari tubulus pengumpul
  • 20. PEMBENTUKKAN URIN  Urin terbentuk melalui 3 tahap :  1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi Tubulus Proksimal Filtrasi H2O Salts (NaCl and others) HCO3 – H+ Urea Glucose; amino acids Some drugs Key Active transport Passive transport KORTEKS MEDULA LUAR MEDULA DALAM Lengkung Henle turun Lengkung Henle naik Tubulus Pengumpul NaCl NaCl NaCl Tubulus Distal NaCl Nutrients Urea H2O NaCl H2O H2O HCO3  K+ H+ NH3 HCO3  K+ H+ H2O 1 4 2 3 5
  • 21. PEMBENTUKAN URIN 1. Penyaringan (filtrasi) • Terjadi pada kapiler glomerulus yakni kapiler darah yang bergulung-gulung di dalam kapsul Bowman. • Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga mempermudah penyaringan • Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus (urin primer)
  • 22. 2. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi) • Filtrat glomerulus (urin primer) mengalir ke pembuluh (tubulus) proksimal. • Di dalam tubulus terjadi proses reabsorpsi bahan-bahan yang masih berguna antara lain glukosa, asam amino dan ion-ion anorganik • Penyerapan bahan berlangsung secara transporaktif • Air juga mengalami reabsorbsi secara osmosis • Bahan-bahan yang telah diserap oleh tubulus proksimal dikembalikan lagi ke dalam darah melalui pembuluh kapiler yang terdapat disekeliling tubulus • Penyerapan air juga terjadi di dalam tubulus distal
  • 23. • Proses reabsorpsi bahan-bahan berguna juga terjadi di lengkung Henle terutama reabsorpsi ion natrium • Setelah reabsorpsi akan dihasilkan urin sekunder 3. Augmentasi • Augmentasi adalah proses penambahan zat-zat dan urea yang berlangsung mulai dari tubulus distal
  • 25. URETER  Saluran antara ginjal dengan kandung kemih  Jumlah sepasang  Fungsi : membawa urin dari ginjal ke kandung kemih
  • 26. KANDUNGAN URIN  Urin yang normal terdiri 96% Air, 2 % urea, dan 2% metabolik lain  Hasil metabolik lain yaitu zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urin, garam-garam mineral, vitamin B dan C yang berlebih dalam darah
  • 27. URETRA  Saluran yang membawa urin keluar dari tubuh  Pada wanita hanya dilalui urin saja, sedang pada pria selain dilalui urin juga dilalui sel kelamin jantan
  • 28. PENGATURAN PEMBENTUKKAN URIN Pusat Pengaturan Osmoregulasi Minum air dalam Jumlah cukup Penyerapan air Memulihkan kekurangan Cairan tubuh STIMULUS: Ketika kadar air pada tubuh berkurangMisalnya pada saat panas hari, atau berolah raga, maka tubuh menstimulus hipotalamus Kadar Cairan Tubuh Normal (Homeostasis) Hypothalamus ADH Hipofisis Posterior meningkatkan Penyerapan air Haus Tubulus Pengumpult Tubulus Ginjal
  • 29. KELAINAN PADA SISTEM URINARIA 1. Batu Ginjal : adanya batu dari endapan kalsium dan garam pada pelvis ginjal. a. Penyebab : sering menaham urin dan kurang minum
  • 30. 2. Diabetes Mellitus : Pada urinnya mengandung glukosa. Hal ini karena adanya kadar gula di dalam darah yang tinggi. 3. Diabetes Insipidus : Sering buang air besar yang hebat (sampai 20-30 kali). Terjadi karena kekurangan hormon ADH.
  • 31. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI URIN: 1. hormon antidiuretik, 2. jumlah air yang diminum, 3. hormon insulin dan 4. Orang yang kekurangan hormon antidiuretik (ADH) atau kekurangan hormon insulin akan menghasilkan urin yang banyak. Orang yang banyak minum air juga akan menghasilkan urin banyak. Begitu pula pada saat cuaca dingin, tubuh cenderung menghasilkan urin yang banyak.
  • 32. GANGGUAN TUBUH KARENA KELAINAN GINJAL 1) Nefritis, diakibatkan oleh infeksi bakteri Streptococus pada nefron. Infeksi ini menyebabkan protein dan sel-sel darah keluar bersama urin, serta meningkatnya kadar ureum dalam darah sehingga penyerapan air terganggu dan air akan tertimbun di kaki (kaki membengkak). 2) Diabetes melitus (kencing manis) diakibatkan oleh kerusakan tubulus ginjal dan kadar gula dalam darah yang tinggi. Peningkatan kadar gula darah diakibatkan oleh produksi hormon insulin yang terhambat sehingga proses pengubahan gula menjadi glikogen terhambat. Akhirnya gula dikeluarkan bersama urin.
  • 33. 3) Diabetes insipidus, diakibatkan oleh kekurangan hormon antidiuretik sehingga volume urin yang dihasilkan dapat mencapai 30 kali dari volume urin normal. 4) Albuminuria, diakibatkan oleh kegagalan proses penyaringan protein, sehingga urin mengandung protein. 5) Batu ginjal, diakibatkan oleh terdapatnya endapan senyawa Ca dan penumpukan asam urat di dalam rongga ginjal atau kandung kemih. Kurang minum atau sering menahan kencing dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal. 6) Anuria, merupakan kegagalan ginjal karena kerusakan di glomerulus sehingga tidak ada urin yang dihasilkan oleh penderita.
  • 34. PARU-PARU  Paru-paru manusia berjumlah sepasang  Fungsi paru-paru adalah sebagai alat pernafasan dan erat hubungannya dengan sistem ekskresi  CO2 dan air merupakan hasil proses metabolisme di jaringan yang diangkut melalui darah dan akhirnya di bawa ke paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus
  • 36. HATI  Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.  Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh kita  Hati menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun
  • 37. Hati
  • 38. FUNGSI HATI 1. sebagai organ pengeluaran 2. sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen. 3. mengubah asam amino berlebih menjadi urea 4. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh. 5. merombak sel darah merah yang rusak menjadi empedu. Empedu terdiri dari garam empedu (berfungsi mengemulsikan lemak dalam proses pencernaan) dan zat warna empedu (bilirubin) yang akan memberi warna pada urin dan feses (tinja). 6. mengatur kadar gula dalam darah. 7. sebagai tempat membuat fibrinogen dan protrombin yang berperan dalam proses pembekuan darah. 8. sebagai tempat mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A.
  • 39. GANGGUAN HATI  Penyakit hepatitis (penyakit kuning) disebabkan oleh virus. Virus hepatitis dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik, dan transfusi darah. Penderita hepatitis mengalami kerusakan pada sel hatinya, sehingga empedu beredar ke seluruh tubuh. Akibatnya, warna tubuh menjadi kekuningan. Ada beberapa jenis hepatitis, yaitu: 1. Hepatitis A, ditularkan melalui makanan dan minuman. Ditandai dengan infeksi kronis tanpa kerusakan organ dalam jangka waktu lama. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian antibodi dan vaksin.
  • 40. 2. Hepatitis B ditularkan melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, atau dari ibu ke bayi yang dilahirkan. Kebanyakan penderita dapat sembuh dan mendapat kekebalan. Tetapi, ada juga yang berkembang menjadi penyakit hati kronis bahkan menjadi kanker. Penderita dapat sembuh dengan interferon, obat penghenti perbanyakan virus dan pemberian vaksin. 3. Hepatitis C, ditularkan melalui cairan tubuh. Hepatitis C juga dapat menyebabkan kanker hati, tetapi biasanya tidak menimbulkan gejala. Hepatitis C sulit didiagnosis, dan menimbulkan gejala yang parah, biasanya 20 tahun setelah infeksi terjadi. Penyakit ini belum ada vaksinnya, tetapi pemberian interferon dan obat-obatan yang dapat menghambat perbanyakan virus dapat membantu.
  • 41. KULIT  Kulit terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan kulit ari (epidermis), lapisan kulit jangat (dermis), dan lapisan jaringan ikat bawah kulit. a. Epidermis Kulit ari (epidermis) terdiri dari 2 lapisan, yaitu: 1. lapisan tanduk, merupakan lapisan terluar dan terdiri atas sel-sel mati yang dapat mengelupas. 2. lapisan Malphigi, terdiri atas sel-sel yang hidup yang mengandung pigmen melanin dan berfungsi melindungi tubuh dari sengatan matahari.
  • 42.
  • 43. B. DERMIS  Kulit jangat (dermis) merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jangat terdapat: 1. Kelenjar keringat, berfungsi mengeluarkan keringat menuju pori-pori di permukaan kulit. Keringat terdiri atas air dan garam. 2. Kelenjar minyak, berfungsi menghasilkan minyak agar rambut dan kulit tidak kering. 3. Pembuluh darah kapiler, memberi zat-zat makanan pada akar rambut dan sel kulit sehingga sel-sel tersebut tetap hidup. 4. Ujung saraf, terdiri dari ujung saraf peraba (untuk mengenali rabaan), ujung saraf perasa (untuk mengenali tekanan), dan ujung saraf suhu (untuk mengenali suhu). 5. Kantong rambut terdiri dari akar rambut dan batang rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan rambut pada saat kedinginan atau merasa takut.
  • 44. C. JARINGAN IKAT BAWAH KULIT  Pada jaringan ikat bawah kulit terdapat cadangan lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
  • 45. FUNGSI KULIT : 1. sebagai alat pengeluaran. 2. sebagai pelindung tubuh dari kerusakan akibat benturan (kerusakan mekanis) maupun kerusakan yang disebabkan oleh zat kimia. 3. sebagai tempat indera peraba, karena pada kulit terdapat ujung saraf indera yang dapat merasakan halus, kasar, panas, dingin, dan nyeri. 4. untuk menyimpan kelebihan lemak. 5. tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari. 6. sebagai pengatur suhu tubuh. Pengeluaran air melalui kulit berhubungan dengan pengeluaran air melalui ginjal. Ketika suhu lingkungan kita panas, tubuh akan banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil. Sebaliknya ketika cuaca di sekitar kita dingin maka pengeluaran air lebih banyak melalui ginjal.
  • 46. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH URINE  Jumlah air yang diminum  Stimulus saraf renalis  Hormon antidiuretika (ADH)  Garam yang dikeluarkan dari darah  Pengeluaran glukosa 23-Apr-24
  • 47. GANGGUAN PADA SISTEM EKSKRESI 1. Gangguan Fungsi Ginjal - Albuminuria - Nefritis - Polyuria - Oligouria 2. Gangguan Hormon - Diabetes Mellitus - Kelainan produk ADH 3. Gangguan pada Kulit - Jerawat - Eksim - Pruvitus kutanea - Kudis (scabies) 23-Apr-24