3. Sistem ekskresi = sistem pengeluaran.
Sistem ekskresi untuk membuang keluar hasil
pembakaran dan sisa metabolisme di dalam tubuh, agar
tidak meracuni tubuh.
Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara
lain: karbondioksida (CO2), urea, air (H2O), ammonia
(NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu.
4. FUNGSI ORGAN EKSKRESI
Membuang Sampah hasil metabolisme
Karbondioksida (CO2) – Paru-paru
Racun, Sampah nitrogen – Ginjal
Obat-obatan – Ginjal
Keringat – Kulit
Empedu - Hati
5. FUNGSI DARI SISTEM EKSKRESI
Memelihara konsentrasi ion-ion tunggal yang tepat
(Na+, K+, Cl-, Ca++, dll)
Memelihara volume air tubuh yang tepat
Memelihara konsentrasi osmotik
Mengekskresi sisa-sisa metabolisme (urea, asam
urat, dll)
Mengekskresi zat-zat asing dan atau hasil-hasil
metabolisme
7. SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Alat ekskresi manusia berupa:
1. Ginjal
2. Paru-paru,
3. Hati
4. Kulit
8. GINJAL
Ginjal (buah pinggang manusia) berbentuk seperti kacang
merah, berwarna keunguan, dan berjumlah 2 buah.
Ginjal terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan
kanan tulang belakang. Ginjal orang dewasa beratnya
±200gram.
9. Ada 3 Tipe Ginjal, yaitu:
1. Tipe Protonefros
• Ginjal ini muncul pada saat embrio
• Bentuk bersegmen
• Terletak jauh ke arah rongga tubuh
• Setiap unit memiliki 1 nefrostoma yang bermuara ke dalam
selom
• Tidak memiliki glomerulus
2. Tipe Mesonefros
• Ginjal tipe ini berkembang secara segmental di tengah rongga
tubuh
• Beberapa nefrostoma bermuara ke dalam selom tetapi
ekskresinya dilakukan oleh glomerulus
10. • Pada ikan dan amphibi, ginjal ini berfungsi terus sampai
dewasa
• Pada aves, reptil, dan mamalia, ginjal ini timbul setelah
protonerfos dan berfungsi hanya selama fase embrio
kemudian menghilang
3. Tipe Metanefros
• Ginjal tipe ini tidak bersegmen
• Tidak memiliki nefrostoma
• Jumlah glomerulusnya banyak
11. Struktur Ginjal
Ginjal terdiri dari 3 daerah, yaitu kulit ginjal (korteks), sumsum
ginjal (medulla), dan rongga ginjal (pelvis).
Ginjal
Korteks
Medula
Pelvis
Nefron
Tubulus
Badan Malpighi
Simpai Bowman
Glomerulus
Distal
Henle
Proksimal
12. STRUKTUR GINJAL
Kapsul ginjal
Korteks Ginjal –
daerah luar
Medula Ginjal –
daerah dalam
Pelvis Ginjal –
saluran pengumpul
14. NEFRON
Unit struktural dan fungsional penyusun ginjal
Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron
Tempat terjadinya pembentukkan urin
Terdiri dari 2 komponen utama :
Glomerolus
Tubulus ginjal
15. BADAN MALPHIGI
Glomerolus
Merupakan kapiler yang
berbentuk bola berjaring
Berhubungan dengan
arteriola (pemeliharaan
tekanan darah)
Arteriola afferen lebar
Arteriola efferen sempit
Fungsi : penyaringan /
filtrasi darah
16. TUBULUS GINJAL
Terdiri dari :
Bagian tubulus yang
mengelilingi
glomerolus disebut
kapsul Bowman
Tubulus proksimal
Lengkung Henle
Tubulus Distal
17. TIPE-TIPE NEFRON
Nefron Kortikal
Terletak di bagian korteks ginjal
Sebagian besar nefron termasuk ke dalam tipe ini.
19. KAPILER PERITUBULER
Kelanjutan dari arteriola efferen glomerulus
Normalnya, memiliki tekanan darah yang rendah
Ujung kapiler bermuara pada venula
Hampir menempel sepanjang tubulus ginjal
Mengabsorbsi kembali zat-zat tertentu dari tubulus
pengumpul
20. PEMBENTUKKAN URIN
Urin terbentuk melalui 3 tahap :
1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi
Tubulus Proksimal
Filtrasi
H2O
Salts (NaCl and others)
HCO3
–
H+
Urea
Glucose; amino acids
Some drugs
Key
Active transport
Passive transport
KORTEKS
MEDULA
LUAR
MEDULA
DALAM
Lengkung Henle
turun
Lengkung Henle
naik
Tubulus
Pengumpul
NaCl
NaCl
NaCl
Tubulus Distal
NaCl Nutrients
Urea
H2O
NaCl
H2O
H2O
HCO3
K+
H+
NH3
HCO3
K+
H+
H2O
1 4
2
3 5
21. PEMBENTUKAN URIN
1. Penyaringan (filtrasi)
• Terjadi pada kapiler glomerulus yakni kapiler
darah yang bergulung-gulung di dalam kapsul
Bowman.
• Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium
sehingga mempermudah penyaringan
• Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus
(urin primer)
22. 2. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)
• Filtrat glomerulus (urin primer) mengalir ke pembuluh
(tubulus) proksimal.
• Di dalam tubulus terjadi proses reabsorpsi bahan-bahan
yang masih berguna antara lain glukosa, asam amino dan
ion-ion anorganik
• Penyerapan bahan berlangsung secara transporaktif
• Air juga mengalami reabsorbsi secara osmosis
• Bahan-bahan yang telah diserap oleh tubulus proksimal
dikembalikan lagi ke dalam darah melalui pembuluh kapiler
yang terdapat disekeliling tubulus
• Penyerapan air juga terjadi di dalam tubulus distal
23. • Proses reabsorpsi bahan-bahan berguna juga terjadi di
lengkung Henle terutama reabsorpsi ion natrium
• Setelah reabsorpsi akan dihasilkan urin sekunder
3. Augmentasi
• Augmentasi adalah proses penambahan zat-zat dan urea
yang berlangsung mulai dari tubulus distal
25. URETER
Saluran antara ginjal
dengan kandung
kemih
Jumlah sepasang
Fungsi : membawa
urin dari ginjal ke
kandung kemih
26. KANDUNGAN URIN
Urin yang normal terdiri 96% Air, 2 % urea, dan 2%
metabolik lain
Hasil metabolik lain yaitu zat warna empedu yang memberi
warna kuning pada urin, garam-garam mineral, vitamin B
dan C yang berlebih dalam darah
27. URETRA
Saluran yang membawa
urin keluar dari tubuh
Pada wanita hanya dilalui
urin saja, sedang pada
pria selain dilalui urin
juga dilalui sel kelamin
jantan
28. PENGATURAN PEMBENTUKKAN URIN
Pusat Pengaturan
Osmoregulasi
Minum air dalam
Jumlah cukup
Penyerapan air
Memulihkan kekurangan
Cairan tubuh
STIMULUS:
Ketika kadar air pada tubuh
berkurangMisalnya pada saat
panas hari, atau
berolah raga, maka tubuh
menstimulus hipotalamus
Kadar Cairan Tubuh
Normal (Homeostasis)
Hypothalamus
ADH
Hipofisis
Posterior
meningkatkan
Penyerapan air
Haus
Tubulus Pengumpult
Tubulus
Ginjal
29. KELAINAN PADA SISTEM URINARIA
1. Batu Ginjal : adanya
batu dari endapan
kalsium dan garam
pada pelvis ginjal.
a. Penyebab : sering
menaham urin dan
kurang minum
30. 2. Diabetes Mellitus : Pada urinnya mengandung
glukosa. Hal ini karena adanya kadar gula di dalam
darah yang tinggi.
3. Diabetes Insipidus : Sering buang air besar yang
hebat (sampai 20-30 kali). Terjadi karena
kekurangan hormon ADH.
31. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI URIN:
1. hormon antidiuretik,
2. jumlah air yang diminum,
3. hormon insulin dan
4. Orang yang kekurangan hormon antidiuretik (ADH) atau
kekurangan hormon insulin akan menghasilkan urin yang
banyak. Orang yang banyak minum air juga akan
menghasilkan urin banyak. Begitu pula pada saat cuaca
dingin, tubuh cenderung menghasilkan urin yang banyak.
32. GANGGUAN TUBUH KARENA KELAINAN
GINJAL
1) Nefritis, diakibatkan oleh infeksi bakteri
Streptococus pada nefron. Infeksi ini menyebabkan
protein dan sel-sel darah keluar bersama urin, serta
meningkatnya kadar ureum dalam darah sehingga
penyerapan air terganggu dan air akan tertimbun di
kaki (kaki membengkak).
2) Diabetes melitus (kencing manis) diakibatkan oleh
kerusakan tubulus ginjal dan kadar gula dalam
darah yang tinggi. Peningkatan kadar gula darah
diakibatkan oleh produksi hormon insulin yang
terhambat sehingga proses pengubahan gula
menjadi glikogen terhambat. Akhirnya gula
dikeluarkan bersama urin.
33. 3) Diabetes insipidus, diakibatkan oleh kekurangan
hormon antidiuretik sehingga volume urin yang
dihasilkan dapat mencapai 30 kali dari volume urin
normal.
4) Albuminuria, diakibatkan oleh kegagalan proses
penyaringan protein, sehingga urin mengandung
protein.
5) Batu ginjal, diakibatkan oleh terdapatnya endapan
senyawa Ca dan penumpukan asam urat di dalam
rongga ginjal atau kandung kemih. Kurang minum
atau sering menahan kencing dapat menyebabkan
terbentuknya batu ginjal.
6) Anuria, merupakan kegagalan ginjal karena
kerusakan di glomerulus sehingga tidak ada urin
yang dihasilkan oleh penderita.
34. PARU-PARU
Paru-paru manusia berjumlah sepasang
Fungsi paru-paru adalah sebagai alat pernafasan dan erat
hubungannya dengan sistem ekskresi
CO2 dan air merupakan hasil proses metabolisme di
jaringan yang diangkut melalui darah dan akhirnya di bawa
ke paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus
36. HATI
Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan,
tepatnya di bawah diafragma.
Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh kita
Hati menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah
arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk
dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun
38. FUNGSI HATI
1. sebagai organ pengeluaran
2. sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk
glikogen.
3. mengubah asam amino berlebih menjadi urea
4. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh.
5. merombak sel darah merah yang rusak menjadi empedu.
Empedu terdiri dari garam empedu (berfungsi
mengemulsikan lemak dalam proses pencernaan) dan zat
warna empedu (bilirubin) yang akan memberi warna pada
urin dan feses (tinja).
6. mengatur kadar gula dalam darah.
7. sebagai tempat membuat fibrinogen dan protrombin yang
berperan dalam proses pembekuan darah.
8. sebagai tempat mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A.
39. GANGGUAN HATI
Penyakit hepatitis (penyakit kuning) disebabkan
oleh virus. Virus hepatitis dapat menular melalui
makanan, minuman, jarum suntik, dan transfusi
darah. Penderita hepatitis mengalami kerusakan
pada sel hatinya, sehingga empedu beredar ke
seluruh tubuh. Akibatnya, warna tubuh menjadi
kekuningan. Ada beberapa jenis hepatitis, yaitu:
1. Hepatitis A, ditularkan melalui makanan dan
minuman. Ditandai dengan infeksi kronis tanpa
kerusakan organ dalam jangka waktu lama.
Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian
antibodi dan vaksin.
40. 2. Hepatitis B ditularkan melalui darah atau cairan tubuh
yang terinfeksi, atau dari ibu ke bayi yang dilahirkan.
Kebanyakan penderita dapat sembuh dan mendapat
kekebalan. Tetapi, ada juga yang berkembang menjadi
penyakit hati kronis bahkan menjadi kanker. Penderita
dapat sembuh dengan interferon, obat penghenti
perbanyakan virus dan pemberian vaksin.
3. Hepatitis C, ditularkan melalui cairan tubuh. Hepatitis C
juga dapat menyebabkan kanker hati, tetapi biasanya
tidak menimbulkan gejala. Hepatitis C sulit didiagnosis,
dan menimbulkan gejala yang parah, biasanya 20 tahun
setelah infeksi terjadi. Penyakit ini belum ada vaksinnya,
tetapi pemberian interferon dan obat-obatan yang dapat
menghambat perbanyakan virus dapat membantu.
41. KULIT
Kulit terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan kulit ari (epidermis),
lapisan kulit jangat (dermis), dan lapisan jaringan ikat
bawah kulit.
a. Epidermis
Kulit ari (epidermis) terdiri dari 2 lapisan, yaitu:
1. lapisan tanduk, merupakan lapisan terluar dan terdiri atas
sel-sel mati yang dapat mengelupas.
2. lapisan Malphigi, terdiri atas sel-sel yang hidup yang
mengandung pigmen melanin dan berfungsi melindungi
tubuh dari sengatan matahari.
42.
43. B. DERMIS
Kulit jangat (dermis) merupakan lapisan kulit yang terletak di
bawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jangat terdapat:
1. Kelenjar keringat, berfungsi mengeluarkan keringat menuju
pori-pori di permukaan kulit. Keringat terdiri atas air dan
garam.
2. Kelenjar minyak, berfungsi menghasilkan minyak agar
rambut dan kulit tidak kering.
3. Pembuluh darah kapiler, memberi zat-zat makanan pada
akar rambut dan sel kulit sehingga sel-sel tersebut tetap
hidup.
4. Ujung saraf, terdiri dari ujung saraf peraba (untuk mengenali
rabaan), ujung saraf perasa (untuk mengenali tekanan), dan
ujung saraf suhu (untuk mengenali suhu).
5. Kantong rambut terdiri dari akar rambut dan batang rambut.
Di dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi
menegakkan rambut pada saat kedinginan atau merasa
takut.
44. C. JARINGAN IKAT BAWAH KULIT
Pada jaringan ikat bawah kulit terdapat cadangan
lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan
dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
45. FUNGSI KULIT :
1. sebagai alat pengeluaran.
2. sebagai pelindung tubuh dari kerusakan akibat benturan
(kerusakan mekanis) maupun kerusakan yang disebabkan
oleh zat kimia.
3. sebagai tempat indera peraba, karena pada kulit terdapat
ujung saraf indera yang dapat merasakan halus, kasar,
panas, dingin, dan nyeri.
4. untuk menyimpan kelebihan lemak.
5. tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan
bantuan sinar matahari.
6. sebagai pengatur suhu tubuh.
Pengeluaran air melalui kulit berhubungan dengan pengeluaran
air melalui ginjal. Ketika suhu lingkungan kita panas, tubuh akan
banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
Sebaliknya ketika cuaca di sekitar kita dingin maka pengeluaran
air lebih banyak melalui ginjal.
46. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH
URINE
Jumlah air yang diminum
Stimulus saraf renalis
Hormon antidiuretika (ADH)
Garam yang dikeluarkan dari darah
Pengeluaran glukosa
23-Apr-24
47. GANGGUAN PADA SISTEM EKSKRESI
1. Gangguan Fungsi Ginjal
- Albuminuria
- Nefritis
- Polyuria
- Oligouria
2. Gangguan Hormon
- Diabetes Mellitus
- Kelainan produk ADH
3. Gangguan pada Kulit
- Jerawat
- Eksim
- Pruvitus kutanea
- Kudis (scabies)
23-Apr-24