SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
SISTEM
EKSKRESI
Proses Pengeluaran
Zat Pada Manusia
Defekasi
Proses pengeluaran sisa-
sisa pencernaan
Ekskresi
Proses pengeluaran zat
sisa metabolisme yang
sudah tidak bermanfaat
bagi tubuh
Sekresi
Proses pengeluaran zat
oleh kelenjar yang
digunakan didalam tubuh
Sistem Ekskresi
• Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang sudah terakumulasi dalam tubuh
agar keseimbangan tubuh tetap terjaga.
• Sistem ekskresi sangat berperan dalam menjaga homeostasis (keseimbangan) tubuh dengan cara
osmoregulasi. Osmoregulasi adalah mekanisme tubuh untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut
dalam cairan sel atau tubuh.
• Sistem ekskresi adalah sistem yang melakukan proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme yang
sudah tidak berguna dan berbahaya jika disimpan di dalam tubuh.
Organ Ekskresi pada Manusia
Ginjal
• Ginjal adalah organ utama yang melakukan proses
ekskresi.
• Ginjal berbentuk seperti kacang yang berwarna
merah keunguan.
• Ginjal berjumlah sepasang letaknya di belakang
perut, sebelah kanan dan kiri dari tulang belakang,
dibawah hati dan limfa.
• Perbedaan ukuran dan berat pada ginjal berdasarkan
pada jenis kelamin, usia, dan ada tidaknya ginjal di
sisi yang lain.
1
2
3
4
5
6
Mengatur pH plasma dan cairan
tubuh dengan mengekskresikan urine
yang bersifat basa maupun asam.
Pengatur keseimbangan konsentrasi
ion-ion dalam tubuh (natrium, kalium,
magnesium, kalsium, fosfat, dan sulfat)
Mengatur volume plasma darah
dan jumlah air di dalam tubuh.
Pengeluaran zat-zat sisa organik (urea,
asam urea, amonia, kreatinin, dan
produk sisa penguraian hemoglobin
juga hormon).
Membantu pengubahan vitamin D
inaktif menjadi vitamin D aktif.
Sebagai pengendali konsentrasi
nutrisi darah (glukosa dan asam
amino).
Fungsi Ginjal
Struktur Ginjal
• Ginjal terdiri atas tiga lapisan yaitu korteks renalis (korteks),
medula renalis (medula) dan pelvis renalis.
• Korteks adalah bagian terluar ginjal antara kapsul dan medula
ginjal. Korteks tersusun atas nefron. Unit fungsional terkecil dari
ginjal disebut nefron. Nefron terdiri atas :
1) Badan malphigi meliputi kapsul Bowman dan glomerulus.
2) Tubulus kontortus meliputi tubulus proksimal, Henle, tubulus
distal dan tubulus pengumpul.
• Pelvis ginjal (pelvis renalis) : rongga perluasan ujung proksimal
ureter.
• Medula terdapat piramida ginjal, terdiri atas 15-16 massa
triangular (tiga sisi) yang tersusun dari sistem tubulus berukuran
mikroskopis.
Bagian-bagian nefron dan fungsinya
Bagian-bagian nefron Fungsi
Komponen
vaskuler
(pembuluh)
Arteriola aferen Mengangkut darah ke glomerulus
Glomerulus
Menyaring plasma darah bebas protein ke
kapsula Bowman
Arteriola eferen Mengangkut darah dari glomerulus
Kapiler peritubuler
Memberikan darah untuk jaringan ginjal; peran
dalam pertukaran cairan di lumen (bagian
dalam) tubulus
Komponen
tubuler (tabung)
Kapsul Bowman Tempat pengumpulan filtrat glomerulus
Tubulus kontortus proksimal
Reabsorpsi urineee primer dan sekresi tidak
terkontrol zat-zat tertentu
Lengkung Henle
Mengatur tingkat osmotik dalam darah dan
hipertonik/hipotonik pada urineee
Tubulus kontortus distal dan
duktus kolektivus
Reabsorpsi terkontrol Na⁺ dan H₂O; sekresi
K⁺ dan H⁺; cairan yang meninggalkan duktus
kolektivus yaitu urineee yang masuk ke pelvis
ginjal.
Proses Pembentukan urinee
A. Filtrasi glomerulus (Penyaringan)
B. Reabsorpsi tubulus (Penyerapan kembali)
Pembentukan urine diawali dengan filtrasi darah di glomerulus. Filtrasi adalah proses penyaringan plasma darah
bebas protein melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsula Bowman dengan menembus membran filtrasi. Di dalam
glomerulus, sel-sel darah, trombosit , dan sebagian protein plasma disaring dan diikat agar tidak ikut dikeluarkan.
Hasil penyaringan berupa urinee primer (filtrat glomerulus).
Reabsorpsi tubulus adalah proses penyerapan kembali zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle asenden (naik). urinee
yang dihasilkan setelah proses reabsorpsi disebut urineee sekunder (filtrat tubulus).
C. Augmentasi (Sekresi tubulus)
Augmentasi adalah proses pemindahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh
ke tubulus kontortus distal. Sel-sel tubulus mengelurakan zat tertentu yang
mengandung ion hidrogen dan kalium kemudian menyatu dengan urinee
sekunder. Tahap ini mengahasilkan urinee sebenarnya.
A. Filtrasi glomerulus (Penyaringan)
• Saat darah mengalir ke glomerulus, cairan yang difiltrasi harus melewati membran glomerulus yang dapat
menahan sel darah dan protein pasma, tapi air dan zat terlarut yang molekulnya berukuran kecil melewati
membran glomerulus.
• Membran glomerulus tersusun atas tiga lapisan, yaitu:
1. Dinding kapiler glomerulus terdiri dari satu lapis sel endotelium pipis dengan pori-pori besa, permeabel
terhadap H₂O dan zat-zat terlarut daripada kapiler di bagian tubuh yang lain.
2. Membran basal adalah lapisan gelatinosa aseluler yang terbentuk dari kolagen dan glikoprotein. Kolagen
menguatkan bentuk struktural, sedangkan glikoprotein dapat menghambat filtrasi protein plasma yang
berukuran kecil serta menolak albumin dan protein plasma lainnya yang bermuatan negatif. Hal itu yang
menyebabkan filtrat hampir tidak mengandung protein plasma dan kurang dari 1% albumin yang berhasil
memasuki kapsula Bowman.
3. Lapisan dalam kapsul Bowman tersusun atas podosit yang mengelilingi glomerulus. Podosit adalah sel
berbentuk mirip gurita yang memiliki banyak tonjolan kaki.
• Filtrasi glomerulus merupakan proses pasif yang terjadi karena tiga
gaya fisik sebagai berikut:
1. Tekanan darah kapiler glomerulus adalah tekanan cairan
yang timbul karena darah dalam kapiler glomerulus. Nilai
tekanan sebesar 55 mmHg.
2. Tekanan osmosis koloid plasma disebabkan oleh distribusi
tidak seimbang protein plasma di sisi membran glomerulus.
Nilai tekanan sebesar 30 mmHg.
3. Tekanan hidrostatik kapsul Bowman adalah tekanan yang
timbul karena cairan di awal tubulus cenderung mendorong
cairan keluar dari glomerulus menuju kapsul Bowman. Nilai
tekanan sebesar 15 mmHg.
B. Reabsorpsi tubulus (Penyerapan kembali)
Reabsorpsi terjadi baik secara pasif (osmosis tanpa energi) maupun aktif. Tubulus memiliki
kemampuan reabsorpsi yang besar dan selektif terhadap bahan yang dibutuhkan oleh tubuh. Urine
yang dihasilkan pada proses reabsorpsi tubuh yaitu urine sekunder. Biasanya, tubulus
mereabsorpsi sekitar 99% dari H2O yang terfiltrasi, 100% gula terfiltrasi, dan 99,5% garam terfiltrasi.
Proses dalam reabsorpsi, bahan-bahan harus melewati lima penyaringan secara terpisah (transpor
transepitel), yaitu sebagai berikut:
1. Bahan harus meninggalkan cairan tubulus dengan melewati mebran luminal sel tubuh.
2. Melewati sitosol dari satu sisi sel tubulus ke sisi lainnya.
3. Melewati membran basolateral sel tubulus untuk memasuki cairan interestrial (cairan di antara
sel).
4. Berdifusi melalui cairan interestrial.
5. Menembus dinding kapiler peritubuler untuk masuk ke plasma darah.
Bahan yang masuk ke plasma di dalam kapiler peritubuler, selanjutnya masuk ke sistem vena dan ke
jantung untuk diedarkan kembali. Dari 180 liter plasma yang terfiltrasi setiap hari, rata-rata 178,5 liter di
reabsorpsi dan sisanya 1,5 liter akan mengalir ke pelvis ginjal untuk dikeluarkan sebagai urine.
C. Augmentasi (Sekresi tubulus)
• Augmentasi adalah transpor aktif yang memindahkan zat-zat tertentu dari darah dalam
kapiler peritubuler, keluar melewati sel-sel tubuler menuju ke cairan tubuler, dan masuk ke
urine.
• Semua zat yang masuk ke cairan tubuler dan tidak direabsorpsi akan dieliminasi ke dalam
urine sesungguhnya. Sekresi tubulus terjadi melalui transpor transepitel, tapi langkah-
langkahnya berlawanan dari proses reabsorpsi tubulus.
• Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan duktus kolektivus.
• Augmentasi meliputi sebagai berikut:
1. Ion hidrogen, amonia, kreatinin, asam hipurat, obat-obatan tertentu (misalnya,
penisilin), dan zat-zat kimia asing disekresikan ke dalam tubulus secara aktif.
2. Sekresi ion kalium dikontrol oleh hormon aldosteron
Tabel Proses Pembentukan urine
Tahap Tempat Zat yang terlarut Hasil
Filtrasi Glomerulus Disaring: sel-sel darah dan
molekul protein
urine primer: air, garam, asam amino,
glukasa, dan urea
Reasorpsi
Tubulus kontortus
proksimal
Penyerapan kembali:
glukosa. As. Amino, dan
anorganik
urinesekunder yang kadar ureanya
lebih tinggi dari urine primer
Lengkung henle Air berosmosis Volume urine sekunder berkurang
urine menjadi pekat
Lekung henle Garam (Na+ dipompa
keluar)
Kepekatan urine berkurang tetapi
volume urine tetap
Augmentasi Tubuhan kontortus
distal
Penambah zat yang tidak
berguna bagi tubuh:
Hidrogen, Kasium, NH3,
dan Urea
urine tersier/ urine sebenarnya
Penyimpanan Sementara Urine dan Berkemih
• Kontraksi peristaltik otot polos dinding ureter mendorong urine dari ginjal ke
kandung kemih.
• Dari kandung kemih, urine mengalir ke uretra, selanjutnya melalui lubang luar
dibuang keluar tubuh.
• Peristiwa pembuangan urine (pengosongan kandung kemih) disebut mikturisi,
yang merupakan gerakan refleks yang dapat ditahan atau dikendalikan oleh
saraf pusat di otak.
Urine Duktus
kolektivus Pelvis renalis Ureter
Vesika urinaria
(kandung kemih)
dari menuju ke Mengalir melalui masuk ke
a. Faktor internal
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses
Pembentukan Urine
• Hormon ADH (antidiuretic hormone)
• Hormon insulin
• Sistem renin-angiotensisn-aldosteron
b. Faktor eksternal
• Suhu lingkungan
• Jumlah yang diminum
• Alkohol
a. Sifat fisik urine
Karakteristik Urine
• Volume urine yang dihasilkan orang dewasa
yang sehat sekitar 800-2.500 mL/hari.
• Warna kuning pucat sampai dengan kuning
tua.
• Berbau khas, cenderung berbau amonia
setelah didiamkan, dan dipengaruhi oleh
jenis makanannya
b. Komposisi urine
Urine trerdiri atas 95% air dan zat-zat terlarut.
• Zat buangan nitrogen, misalnya urea, asam urat, dan
kreatinin, benda keton.
• Asam hipurat dari pencernaan sayuran dan buah.
• Toksin, zat kimia asing, pigmen (uribilis dan
hematoporfirin), enzim, vitamin, dan hormon.
• Elektrolit meliputi ion natrium, klorin, kalium, amonium,
sulfat, fosfat, kalsium, dan magnesium.
• Zat-zat yang terkandung dalam urine abnormal,
seperti albumin, glukosa, sel darah merah, zat kapur,
batu ginjal (kalkuli), dan badan keton yang jumlahnya
melebihi normal.

More Related Content

What's hot

Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urineUji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urineLaksmi_Perwira
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanWidya Puspitasari
 
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikPresentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikYucke Pebriani
 
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)Edhy Riawan
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariakristanto djuwahir
 
ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan sinupid
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi Sistem PencernaanPrastuti Waraharini
 
Sistem Gastrointestinal
Sistem GastrointestinalSistem Gastrointestinal
Sistem GastrointestinalSindianisa24
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahMey Sari
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismeKANDA IZUL
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiSofiaNofianti
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Viliansyah Viliansyah
 
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iGangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iKampus-Sakinah
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineSantos Tos
 

What's hot (20)

Ppt urine
Ppt urinePpt urine
Ppt urine
 
sistem pencernaan ppt
sistem pencernaan pptsistem pencernaan ppt
sistem pencernaan ppt
 
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urineUji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikPresentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
 
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
 
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
 
Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Sistem Ekskresi Ginjal Pada ManusiaSistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
 
ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
 
Sistem Gastrointestinal
Sistem GastrointestinalSistem Gastrointestinal
Sistem Gastrointestinal
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iGangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
 
Anatomi ginjal
Anatomi ginjalAnatomi ginjal
Anatomi ginjal
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 

Similar to Sistem Ekskresi Manusia

Similar to Sistem Ekskresi Manusia (20)

Proses penghasilan air kencing
Proses penghasilan air kencingProses penghasilan air kencing
Proses penghasilan air kencing
 
PPT Bab 6 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 6 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptxPPT Bab 6 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 6 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
 
5.SISTEM URINARIA.pdf
5.SISTEM URINARIA.pdf5.SISTEM URINARIA.pdf
5.SISTEM URINARIA.pdf
 
Sistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusiaSistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusia
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Sistem perkemihan
Sistem perkemihanSistem perkemihan
Sistem perkemihan
 
Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
 
Sistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusiaSistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusia
 
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptxBab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptx
 
TUGAS ( Ginjal )
TUGAS ( Ginjal )TUGAS ( Ginjal )
TUGAS ( Ginjal )
 
SISTEM EKSKRESI.pptx
SISTEM EKSKRESI.pptxSISTEM EKSKRESI.pptx
SISTEM EKSKRESI.pptx
 
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksiSistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
 
Sistem ekskresi pada manusia dan hewan
Sistem ekskresi pada manusia dan hewanSistem ekskresi pada manusia dan hewan
Sistem ekskresi pada manusia dan hewan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
 
PPTx BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI.pptx
PPTx BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI.pptxPPTx BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI.pptx
PPTx BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI.pptx
 
sejarah
sejarahsejarah
sejarah
 
Sistem Ekskresi VIII.pdf
Sistem Ekskresi VIII.pdfSistem Ekskresi VIII.pdf
Sistem Ekskresi VIII.pdf
 
10. SISTEM URINARIA.pptx
10. SISTEM URINARIA.pptx10. SISTEM URINARIA.pptx
10. SISTEM URINARIA.pptx
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

Sistem Ekskresi Manusia

  • 2. Proses Pengeluaran Zat Pada Manusia Defekasi Proses pengeluaran sisa- sisa pencernaan Ekskresi Proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak bermanfaat bagi tubuh Sekresi Proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang digunakan didalam tubuh
  • 3. Sistem Ekskresi • Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang sudah terakumulasi dalam tubuh agar keseimbangan tubuh tetap terjaga. • Sistem ekskresi sangat berperan dalam menjaga homeostasis (keseimbangan) tubuh dengan cara osmoregulasi. Osmoregulasi adalah mekanisme tubuh untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau tubuh. • Sistem ekskresi adalah sistem yang melakukan proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna dan berbahaya jika disimpan di dalam tubuh.
  • 5. Ginjal • Ginjal adalah organ utama yang melakukan proses ekskresi. • Ginjal berbentuk seperti kacang yang berwarna merah keunguan. • Ginjal berjumlah sepasang letaknya di belakang perut, sebelah kanan dan kiri dari tulang belakang, dibawah hati dan limfa. • Perbedaan ukuran dan berat pada ginjal berdasarkan pada jenis kelamin, usia, dan ada tidaknya ginjal di sisi yang lain.
  • 6. 1 2 3 4 5 6 Mengatur pH plasma dan cairan tubuh dengan mengekskresikan urine yang bersifat basa maupun asam. Pengatur keseimbangan konsentrasi ion-ion dalam tubuh (natrium, kalium, magnesium, kalsium, fosfat, dan sulfat) Mengatur volume plasma darah dan jumlah air di dalam tubuh. Pengeluaran zat-zat sisa organik (urea, asam urea, amonia, kreatinin, dan produk sisa penguraian hemoglobin juga hormon). Membantu pengubahan vitamin D inaktif menjadi vitamin D aktif. Sebagai pengendali konsentrasi nutrisi darah (glukosa dan asam amino). Fungsi Ginjal
  • 7. Struktur Ginjal • Ginjal terdiri atas tiga lapisan yaitu korteks renalis (korteks), medula renalis (medula) dan pelvis renalis. • Korteks adalah bagian terluar ginjal antara kapsul dan medula ginjal. Korteks tersusun atas nefron. Unit fungsional terkecil dari ginjal disebut nefron. Nefron terdiri atas : 1) Badan malphigi meliputi kapsul Bowman dan glomerulus. 2) Tubulus kontortus meliputi tubulus proksimal, Henle, tubulus distal dan tubulus pengumpul. • Pelvis ginjal (pelvis renalis) : rongga perluasan ujung proksimal ureter. • Medula terdapat piramida ginjal, terdiri atas 15-16 massa triangular (tiga sisi) yang tersusun dari sistem tubulus berukuran mikroskopis.
  • 8. Bagian-bagian nefron dan fungsinya Bagian-bagian nefron Fungsi Komponen vaskuler (pembuluh) Arteriola aferen Mengangkut darah ke glomerulus Glomerulus Menyaring plasma darah bebas protein ke kapsula Bowman Arteriola eferen Mengangkut darah dari glomerulus Kapiler peritubuler Memberikan darah untuk jaringan ginjal; peran dalam pertukaran cairan di lumen (bagian dalam) tubulus Komponen tubuler (tabung) Kapsul Bowman Tempat pengumpulan filtrat glomerulus Tubulus kontortus proksimal Reabsorpsi urineee primer dan sekresi tidak terkontrol zat-zat tertentu Lengkung Henle Mengatur tingkat osmotik dalam darah dan hipertonik/hipotonik pada urineee Tubulus kontortus distal dan duktus kolektivus Reabsorpsi terkontrol Na⁺ dan H₂O; sekresi K⁺ dan H⁺; cairan yang meninggalkan duktus kolektivus yaitu urineee yang masuk ke pelvis ginjal.
  • 9. Proses Pembentukan urinee A. Filtrasi glomerulus (Penyaringan) B. Reabsorpsi tubulus (Penyerapan kembali) Pembentukan urine diawali dengan filtrasi darah di glomerulus. Filtrasi adalah proses penyaringan plasma darah bebas protein melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsula Bowman dengan menembus membran filtrasi. Di dalam glomerulus, sel-sel darah, trombosit , dan sebagian protein plasma disaring dan diikat agar tidak ikut dikeluarkan. Hasil penyaringan berupa urinee primer (filtrat glomerulus). Reabsorpsi tubulus adalah proses penyerapan kembali zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle asenden (naik). urinee yang dihasilkan setelah proses reabsorpsi disebut urineee sekunder (filtrat tubulus). C. Augmentasi (Sekresi tubulus) Augmentasi adalah proses pemindahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke tubulus kontortus distal. Sel-sel tubulus mengelurakan zat tertentu yang mengandung ion hidrogen dan kalium kemudian menyatu dengan urinee sekunder. Tahap ini mengahasilkan urinee sebenarnya.
  • 10. A. Filtrasi glomerulus (Penyaringan) • Saat darah mengalir ke glomerulus, cairan yang difiltrasi harus melewati membran glomerulus yang dapat menahan sel darah dan protein pasma, tapi air dan zat terlarut yang molekulnya berukuran kecil melewati membran glomerulus. • Membran glomerulus tersusun atas tiga lapisan, yaitu: 1. Dinding kapiler glomerulus terdiri dari satu lapis sel endotelium pipis dengan pori-pori besa, permeabel terhadap H₂O dan zat-zat terlarut daripada kapiler di bagian tubuh yang lain. 2. Membran basal adalah lapisan gelatinosa aseluler yang terbentuk dari kolagen dan glikoprotein. Kolagen menguatkan bentuk struktural, sedangkan glikoprotein dapat menghambat filtrasi protein plasma yang berukuran kecil serta menolak albumin dan protein plasma lainnya yang bermuatan negatif. Hal itu yang menyebabkan filtrat hampir tidak mengandung protein plasma dan kurang dari 1% albumin yang berhasil memasuki kapsula Bowman. 3. Lapisan dalam kapsul Bowman tersusun atas podosit yang mengelilingi glomerulus. Podosit adalah sel berbentuk mirip gurita yang memiliki banyak tonjolan kaki.
  • 11. • Filtrasi glomerulus merupakan proses pasif yang terjadi karena tiga gaya fisik sebagai berikut: 1. Tekanan darah kapiler glomerulus adalah tekanan cairan yang timbul karena darah dalam kapiler glomerulus. Nilai tekanan sebesar 55 mmHg. 2. Tekanan osmosis koloid plasma disebabkan oleh distribusi tidak seimbang protein plasma di sisi membran glomerulus. Nilai tekanan sebesar 30 mmHg. 3. Tekanan hidrostatik kapsul Bowman adalah tekanan yang timbul karena cairan di awal tubulus cenderung mendorong cairan keluar dari glomerulus menuju kapsul Bowman. Nilai tekanan sebesar 15 mmHg.
  • 12. B. Reabsorpsi tubulus (Penyerapan kembali) Reabsorpsi terjadi baik secara pasif (osmosis tanpa energi) maupun aktif. Tubulus memiliki kemampuan reabsorpsi yang besar dan selektif terhadap bahan yang dibutuhkan oleh tubuh. Urine yang dihasilkan pada proses reabsorpsi tubuh yaitu urine sekunder. Biasanya, tubulus mereabsorpsi sekitar 99% dari H2O yang terfiltrasi, 100% gula terfiltrasi, dan 99,5% garam terfiltrasi. Proses dalam reabsorpsi, bahan-bahan harus melewati lima penyaringan secara terpisah (transpor transepitel), yaitu sebagai berikut: 1. Bahan harus meninggalkan cairan tubulus dengan melewati mebran luminal sel tubuh. 2. Melewati sitosol dari satu sisi sel tubulus ke sisi lainnya. 3. Melewati membran basolateral sel tubulus untuk memasuki cairan interestrial (cairan di antara sel). 4. Berdifusi melalui cairan interestrial. 5. Menembus dinding kapiler peritubuler untuk masuk ke plasma darah.
  • 13. Bahan yang masuk ke plasma di dalam kapiler peritubuler, selanjutnya masuk ke sistem vena dan ke jantung untuk diedarkan kembali. Dari 180 liter plasma yang terfiltrasi setiap hari, rata-rata 178,5 liter di reabsorpsi dan sisanya 1,5 liter akan mengalir ke pelvis ginjal untuk dikeluarkan sebagai urine.
  • 14. C. Augmentasi (Sekresi tubulus) • Augmentasi adalah transpor aktif yang memindahkan zat-zat tertentu dari darah dalam kapiler peritubuler, keluar melewati sel-sel tubuler menuju ke cairan tubuler, dan masuk ke urine. • Semua zat yang masuk ke cairan tubuler dan tidak direabsorpsi akan dieliminasi ke dalam urine sesungguhnya. Sekresi tubulus terjadi melalui transpor transepitel, tapi langkah- langkahnya berlawanan dari proses reabsorpsi tubulus. • Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan duktus kolektivus. • Augmentasi meliputi sebagai berikut: 1. Ion hidrogen, amonia, kreatinin, asam hipurat, obat-obatan tertentu (misalnya, penisilin), dan zat-zat kimia asing disekresikan ke dalam tubulus secara aktif. 2. Sekresi ion kalium dikontrol oleh hormon aldosteron
  • 15. Tabel Proses Pembentukan urine Tahap Tempat Zat yang terlarut Hasil Filtrasi Glomerulus Disaring: sel-sel darah dan molekul protein urine primer: air, garam, asam amino, glukasa, dan urea Reasorpsi Tubulus kontortus proksimal Penyerapan kembali: glukosa. As. Amino, dan anorganik urinesekunder yang kadar ureanya lebih tinggi dari urine primer Lengkung henle Air berosmosis Volume urine sekunder berkurang urine menjadi pekat Lekung henle Garam (Na+ dipompa keluar) Kepekatan urine berkurang tetapi volume urine tetap Augmentasi Tubuhan kontortus distal Penambah zat yang tidak berguna bagi tubuh: Hidrogen, Kasium, NH3, dan Urea urine tersier/ urine sebenarnya
  • 16. Penyimpanan Sementara Urine dan Berkemih • Kontraksi peristaltik otot polos dinding ureter mendorong urine dari ginjal ke kandung kemih. • Dari kandung kemih, urine mengalir ke uretra, selanjutnya melalui lubang luar dibuang keluar tubuh. • Peristiwa pembuangan urine (pengosongan kandung kemih) disebut mikturisi, yang merupakan gerakan refleks yang dapat ditahan atau dikendalikan oleh saraf pusat di otak. Urine Duktus kolektivus Pelvis renalis Ureter Vesika urinaria (kandung kemih) dari menuju ke Mengalir melalui masuk ke
  • 17. a. Faktor internal Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pembentukan Urine • Hormon ADH (antidiuretic hormone) • Hormon insulin • Sistem renin-angiotensisn-aldosteron b. Faktor eksternal • Suhu lingkungan • Jumlah yang diminum • Alkohol
  • 18. a. Sifat fisik urine Karakteristik Urine • Volume urine yang dihasilkan orang dewasa yang sehat sekitar 800-2.500 mL/hari. • Warna kuning pucat sampai dengan kuning tua. • Berbau khas, cenderung berbau amonia setelah didiamkan, dan dipengaruhi oleh jenis makanannya b. Komposisi urine Urine trerdiri atas 95% air dan zat-zat terlarut. • Zat buangan nitrogen, misalnya urea, asam urat, dan kreatinin, benda keton. • Asam hipurat dari pencernaan sayuran dan buah. • Toksin, zat kimia asing, pigmen (uribilis dan hematoporfirin), enzim, vitamin, dan hormon. • Elektrolit meliputi ion natrium, klorin, kalium, amonium, sulfat, fosfat, kalsium, dan magnesium. • Zat-zat yang terkandung dalam urine abnormal, seperti albumin, glukosa, sel darah merah, zat kapur, batu ginjal (kalkuli), dan badan keton yang jumlahnya melebihi normal.