Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Organ-organ tersebut berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh seperti urea, karbondioksida, keringat, dan empedu. Jika zat-zat sisa tidak dikeluarkan, dapat menumpuk dalam darah dan menyebabkan gangguan kesehatan.
6. Proses pengeluaran zat pada manusia
defekasi
proses pengeluaran
sisa-sisa pencernaan
berupa feses yang
dikeluarkan melalui anus
sekresi
proses pengeluaran oleh
kelenjar yang masih
digunakan oleh tubuh
ekskresi
proses pengeluaran sisa
metabolisme yang sudah
tidak berguna lagi bagi
tubuh
7. Definisi Ciri-ciri
Contoh Bukan contoh
SISTEM
EKSKRESI
Warna feses dari cairan empedu
• Zat sisa metabolisme
• Bersifat racun bila tidak dikeluarkan
Proses pengeluaran sisa
metabolisme yang sudah tidak
berguna lagi bagi tubuh
8. Fungsi Sistem Ekskresi
Karbondioksida (CO2) Paru-paru
Racun, Sampah nitrogen Ginjal
Obat-obatan Ginjal
Keringat Kulit
Empedu Hati
Membuang sampah hasil metabolisme :
10. Ginjal
● Menyaring zat sisa metabolisme dalam darah
● Mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh
● Mengatur keseimbangan garam-garam dalam tubuh
● Mempertahankan keseimbangan asam-basa cairan
tubuh
● Mengeluarkan sisa metabolisme
LETAK
Rongga perut, di
sebelah kanan dan kiri
ruas tulang punggung
fungsi
BENTUK
Berbentuk seperti kacang
berukuran sekitar 10 cm
dan berwarna merah
Zat yang dibuang
● Sampah
nitrogen
● Obat-obatan
● Racun
12. Selaput tipis yang menyelubungi ginjal
kapsul
Bagian-bagian ginjal 01
MEDULA (SUMSUM GINJAL)
Lapisan dalam ginjal, terdiri dari pembuluh
atau saluran berliku-liku yang disebut
tubulus kontortus Terdapat tubulus
kontortus proksimal, lengkung henle
ascenden (naik) dan lengkung henle
descenden (turun), tubulus kontortus distal.
03
Korteks (kulit ginjal)
Lapisan bagian luar ginjal. Pada
bagian ini terdapat jutaan badan
Malpighi dan tubulus (saluran).
02
PELVIS (RONGGA GINJAL)
Tempat penampungan urine.
04
13. PROSES PEMBENTUKAN URINE
Augmentasi (penambahan zat sisa)
Proses penambahan ion K+, senyawa NH3, dan
ion H+ pada urine sekunder. Terjadi di tubulus
kontortus distal. Menghasilkan urine
sesungguhnya.
Filtrasi (penyaringan)
Proses penyaringan darah yang terjadi di
glomerulus dalam badan malphighi.
Menghasilkan urine primer (filtrat glomerulus)
Reabsorpsi (penyerapan kembali)
Penyerapan kembali bahan-bahan yang masih
ada dalam darah setelah proses filtrasi. Terjadi
di tubulus kontortus proksimal.
Menghasilkan urine sekunder (filtrat tubulus).
14. ● Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di
kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit),
tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah
proses penyaringan. Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pengikatan
kembali sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan
kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium,
klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi
bagian dari endapan. Dihasilkan urine primer yang komposisinya serupa
dengan darah namun tidak mengandung protein. Masih ditemukan asam
amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam lainnya.
Filtrasi (penyaringan)
15. ● Setelah tahap filtrasi, urin primer masuk ke tubulus kontroktus proksimal.
Volume urin manusia hanya 1% dari filtrate glomerulus. Maka, 99% filtrate
glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus
proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus
kontortus distal. Proses yang terjadi adalah penyerapan kembali zat yang
masih diperlukan oleh tubuh. Zat yang diserap kembali adalah glukosa, air,
asam amino, dan ion-ion organik. Cairan yang dihasilkan oleh reabsorbsi
disebut urin sekunder yang mengandung air, garam, urea dan pigmen
empedu. Pigmen empedu akan memberikan warna pada urin sedangkan
urea akan menimbulkan bau pada urin
Reabsorpsi (penyerapan kembali)
16. ● Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai
terjadi di tubulus kontortus distal. Pada bagian ini terjadi pengumpulan
cairan dari proses sebelumnya. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urin
sesungguhnya. Untuk sementara, urin ditampung dalam kandung urin, jika
kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan
sehingga timbul rasa ingin buang air kecil.
Augmentasi (penambahan zat sisa)
17. Komposisi Urine Normal
1. Air, kurang lebih 95%
2. Urea, asam urat, dan amonia
merupakan sisa pembongkaran
protein
3. Kreatinin dan kreatin
4. Zat warna empedu yang
mengakibatkan warna kuning pada
urine
5. Bermacam-macam garam,
terutama NaCl
6. Beberapa zat yang bersifat racun
Faktor yang memengaruhi jumlah urine
yang keluar
1. Jumlah air yang diminum
2. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan
dari darah agar osmosisnya seimbang
3. Pengaruh hormon antidiuretik (ADH) atau
hormon vasopresin. Yaitu hormon yang
mengatur kadar air dalam darah.
4. Iklim/musim/cuaca
5. Aktivitas
6. Usia
18. Warna urine
• Kuning pucat : Warna urin normal
• Warna jernih : terlalu banyak menkomsumsi
cairan
• Warna cokelat atau gelap seperti teh : adanya
gangguan hati dan dehidrasi
• Warna keruh : infeksi pada saluran kemih
• Warna kuning cerah atau seperti neon : terlalu
banyak mengkomsumsi suplemen dan dehidrasi
• Warna merah muda atau merah : infeksi saluran
kencing dan gangguan ginjal dapat
menunjukkan kencing darah atau mengonsumsi
obat-obatan/makanan tertentu
• Warna orange atau jingga : mengonsumsi obat
atau makanan tertentu
• Warna Hijau : pengaruh makanan, ex: asparagus
dan bir hijau
20. Kulit
Kulit menutupi seluruh permukaan
tubuh. Kulit merupakan salah satu
alat ekskresi karena mengeluarkan
sisa hasil metabolisme yaitu keringat
Kulit dibagi menjadi 3 bagian :
1. Epidermis (lapisan kulit ari)
2. Dermis (lapisan kulit jangat)
3. Jaringan bawah kulit (sub kutaneus)
21. Epidermis
Merupakan bagian terluar yang
sangat tipis.
Terdiri dari beberapa lapisan, yaitu:
1. Stratum korneum
disebut juga lapisan zat tanduk. Letak
lapisan ini berada paling luar dan
merupakan kulit mati.
2. Stratum granulosum
menghasilkan pigmen warna kulit, yang
disebut melamin
3. Stratum germinativum
dikatakan sebagai sel hidup karena
lapisan ini merupakan lapisan yang
aktif membelah. Sel-selnya membelah
ke arah luar untuk membentuk sel-sel
kulit terluar
22. Dermis (lapisan kulit jangat)
Dermis dibentuk oleh serabut khusus (terdiri atas kolagen)
Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:
Nama Bagian Fungsi
Pembuluh darah mengangkut zat-zat makanan ke rambut
Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
Terdapat dua macam kelenjar keringat yaitu Eksim dan Apokrin.
Ujung syaraf Terdiri dari korpuskulus pacini (reseptor tekanan), korpuskulus
meissner (reseptor sentuhan), korpuskulus ruffini (reseptor panas),
reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause (reseptor dingin)
Kelenjar minyak Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan
kulit agar tidak kering
Kantong rambut Tempat tertanamnya akar rambut
23. Jaringan bawah kulit (sub kutaneus)
Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi
menahan panas tubuh dan melindungi tubuh
bagian dalam dari benturan.
24. Faktor pemicu keringat
1. Peningkatan aktifitas tubuh
2. peningkatan suhu lingkungan
3. guncangan emosi
4. syaraf
Fungsi kulit
1. Alat ekskresi, mengeluarkan keringat
2. Pelindung tubuh
3. Mencegah masuknya kuman
4. Mengatur suhu tubuh
5. Menjaga pengeluaran air agar tidak
berlebihan
26. Paru-paru
Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi
untuk mengeluarkan karbondioksida
(CO2) dan uap air (H2O).
Karbondioksida dan uap air diangkut oleh
darah dari sel-sel tubuh menuju paru-
paru. Di dalam paru-paru, khususnya
alveolus terjadi pertukaran gas CO2
yang dibawa oleh darah dan gas oksigen
(O2) dari paru-paru untuk diikat oleh
darah.
28. hati letak
rongga perut bagian kanan di bawah
diafragma
Ciri
berwarna merah tua kecoklatan dengan
berat sekitar 1,5 – 2 kg
Hati merupakan salah satu alat
ekskresi karena hati mengeluarkan
urea dan amonia ke luar tubuh
Peran dalam sistem ekskresi
sel-sel hati berfungsi sebagai tempat perombakan sel
darah merah dan menguraikan hemoglobin sehingga
menghasilkan zat warna empedu (bilirubin).
Zat warna empedu ini dikeluarkan ke dalam urin dan
feses. Hati juga berperan dalam pembentukan urea
dari amonia, yang kemudian dikeluarkan lewat ginjal
bersama urin.
29. hati
Hati mengeluarkan empedu mencapai ½ liter setiap hari.
Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua.
Empedu merupakan cairan kehijauan yang rasanya pahit memiliki pH sekitar 7-7,6,
mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, serta pigmen ( zat
warna empedu) yang disebut bilirubin dan biliverdin. Zat ini disimpan di dalam
kantong empedu. Zat warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin
yang berwarna kuning kecoklatan yang memberikan warna pada feses dan urine.
30. • Tempat menyimpan gula (glikogen)
• Tempat pembentukan dan
pembongkaran protein
• Tempat pembongkaran sel darah merah
yang telah rusak
• Pembentukan pembongkaran empedu
• Menetralkan obat dan racun
• Tempat pembuatan vitamin A dan
provitamin A
Fungsi hati
31. Diabetes Melitus
(kencing manis)
Albuminuria
Gangguan dan Upaya Menjaga Kesehatan Ginjal
Tanda-tanda: Adanya glukosa pada urin
(Kadar glukosa darah melebihi normal)
Penyebab: Kekuranganhormone
insulin, perombakan glikogen terganggu
sehingga glukosa dalam darah
meningkat
Pengobatan: Terapi hormon insulin dan
mengurangimakanan berkarbohidrat
Mencegah: mengurangi makanan
manis/berglukosa
Tanda-tanda: urine mengandung
albumin, terdapat pembengkakan berisi
cairan karena kurang protein dalam darah
Penyebab: kerusakan nefron dan
konsumsi protein berlebihan
Mencegah: makanan seimbang dan
berolahraga teratur
32. Biang keringat jerawat
DIAGNOSIS
Tanda-tanda: muncul benjolan kecil
disertai dengan nanah.
Penyebab: tersumbatnya pori-pori kulit
oleh kotoran
Mencegah: menjaga kebersihan wajah,
makan bernutrisi, olahragarutin
Tanda-tanda: Timbulnya bintik-bintik
kemerahan disertai gatal
Penyebab: Kelenjar keringat tersumbat
oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat
terbuang secara sempurna
Mencegah: menjaga kebersihan tubuh,
mandi dengan bersih 2x sehari