Dokumen ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan sprain (kesleo). Sprain adalah kekoyakan pada otot, ligamen, atau tendon yang menyebabkan nyeri, kelemahan, edema, dan ketidakmampuan bergerak sendi. Perawatan sprain meliputi pemberian analgesik, imobilisasi bagian yang sakit, kompres dingin, dan latihan rentang gerak untuk meningkatkan mobilitas.
Teks tersebut membahas berbagai penyebab nyeri pinggang dan cara mengatasinya. Beberapa penyebab nyeri pinggang adalah sikap tubuh yang salah, kelainan tulang belakang, penyakit organ dalam seperti ginjal dan lambung, serta faktor psikis. Untuk mengatasi nyeri pinggang, dianjurkan mengubah posisi tubuh secara berkala dan menghangatkan bagian yang sakit.
Dokumen ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan sprain (kesleo). Sprain adalah kekoyakan pada otot, ligamen, atau tendon yang menyebabkan nyeri, kelemahan, edema, dan ketidakmampuan bergerak sendi. Perawatan sprain meliputi pemberian analgesik, imobilisasi bagian yang sakit, kompres dingin, dan latihan rentang gerak untuk meningkatkan mobilitas.
Teks tersebut membahas berbagai penyebab nyeri pinggang dan cara mengatasinya. Beberapa penyebab nyeri pinggang adalah sikap tubuh yang salah, kelainan tulang belakang, penyakit organ dalam seperti ginjal dan lambung, serta faktor psikis. Untuk mengatasi nyeri pinggang, dianjurkan mengubah posisi tubuh secara berkala dan menghangatkan bagian yang sakit.
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
Frozen shoulder adalah gangguan pada sendi bahu yang menyebabkan nyeri dan pembatasan gerak. Patofisiologinya belum jelas tetapi diduga karena imobilisasi yang lama menyebabkan peradangan dan perlengketan kapsul sendi. Asuhan fisioterapinya meliputi penilaian gejala, mobilisasi sendi, latihan gerakan bahu, dan modalitas fisik seperti US dan SWD untuk mengurangi nyeri dan peningkatan ROM.
Nyeri punggung bawah (low back pain) adalah keluhan yang paling sering dijumpai di Indonesia. Penyebabnya meliputi otot dan ligamen punggung, tulang belakang, saraf spinal, serta kondisi organ seperti ginjal dan usus. Pengobatan meliputi istirahat, obat analgesik, terapi fisik, dan dalam kasus berat bisa dilakukan operasi. Pencegahan melalui olahraga teratur dan mekanika tubuh yang benar.
Beberapa gejala penyakit saraf dan tulang belakang dijelaskan, termasuk gejala muscular dystrophies, Brown Squard Sindrom, dan tingkat kerusakan disc intervertebral. Tes untuk mendeteksi penekanan akar saraf L4 hingga S1 dan hasil laboratorium cairan serebrospinal untuk Guillain-Barré Syndrome (GBS) juga diuraikan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan biologis, termasuk penjelasan tentang perubahan biologis yang terjadi pada lansia dan diagnosis serta intervensi keperawatan yang sering muncul.
2. Dua diagnosis keperawatan yang sering muncul adalah hambatan mobilitas fisik akibat penurunan tonus otot dan risiko jatuh akibat kerusakan peng
Fisioterapi pada HNP Lumbal memberikan pendekatan konservatif untuk mengatasi Hernia Nukleus Pulposus Lumbalis melalui bed rest, obat-obatan, elektroterapi, latihan terapeutik, dan program di rumah untuk meningkatkan fungsi dan partisipasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan sindrom Cushing. Sindrom Cushing disebabkan oleh peningkatan kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap. Dokumen ini menjelaskan penyebab, gejala klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnostik, pengobatan, dan asuhan keperawatan yang perlu diberikan pada pasien sindrom Cushing.
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
Frozen shoulder adalah gangguan pada sendi bahu yang menyebabkan nyeri dan pembatasan gerak. Patofisiologinya belum jelas tetapi diduga karena imobilisasi yang lama menyebabkan peradangan dan perlengketan kapsul sendi. Asuhan fisioterapinya meliputi penilaian gejala, mobilisasi sendi, latihan gerakan bahu, dan modalitas fisik seperti US dan SWD untuk mengurangi nyeri dan peningkatan ROM.
Nyeri punggung bawah (low back pain) adalah keluhan yang paling sering dijumpai di Indonesia. Penyebabnya meliputi otot dan ligamen punggung, tulang belakang, saraf spinal, serta kondisi organ seperti ginjal dan usus. Pengobatan meliputi istirahat, obat analgesik, terapi fisik, dan dalam kasus berat bisa dilakukan operasi. Pencegahan melalui olahraga teratur dan mekanika tubuh yang benar.
Beberapa gejala penyakit saraf dan tulang belakang dijelaskan, termasuk gejala muscular dystrophies, Brown Squard Sindrom, dan tingkat kerusakan disc intervertebral. Tes untuk mendeteksi penekanan akar saraf L4 hingga S1 dan hasil laboratorium cairan serebrospinal untuk Guillain-Barré Syndrome (GBS) juga diuraikan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan biologis, termasuk penjelasan tentang perubahan biologis yang terjadi pada lansia dan diagnosis serta intervensi keperawatan yang sering muncul.
2. Dua diagnosis keperawatan yang sering muncul adalah hambatan mobilitas fisik akibat penurunan tonus otot dan risiko jatuh akibat kerusakan peng
Fisioterapi pada HNP Lumbal memberikan pendekatan konservatif untuk mengatasi Hernia Nukleus Pulposus Lumbalis melalui bed rest, obat-obatan, elektroterapi, latihan terapeutik, dan program di rumah untuk meningkatkan fungsi dan partisipasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan sindrom Cushing. Sindrom Cushing disebabkan oleh peningkatan kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap. Dokumen ini menjelaskan penyebab, gejala klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnostik, pengobatan, dan asuhan keperawatan yang perlu diberikan pada pasien sindrom Cushing.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Nyeri pinggang bawah pasien disebabkan oleh aktivitas berat yang menyebabkan kerusakan pada diskus intervertebral L4-L5. Penatalaksanaannya meliputi istirahat total di tempat tidur dengan alas keras, infus cairan dan obat, serta diet normal.
Bahan kuliah Patologi Muskuloskeletal untuk mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Semester 2 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tipe efusi pleura dengan darah <1500ml terakumulasi di rongga pleura
• Penyebab utama: laserasi paru, pembuluh utama, pembuluh intercosta/arteri mamary interna
akibat trauma penetrasi/tumpul
• Bisa karena fraktur spina thoracic tapi ini self limited (tidak perlu terapi operatif)
• Pemeriksaan Fisik:
○
Pemeriksaaan gerakan dinding dada , adanya cedera penetrasi (termasuk di posterior).
Identifikasi suara napas dan bandingkan dua lapang. Perkusi: Dull pada sisi yang sakit.
Pada X-Ray ada opasitas homogen teridentifikasi kalau ada akumulasi darah, meskipun
hanya sedikit.
• Tata Laksana:
○
Kalau terlihat cukup besar di X-ray 🡪 French chest tube 28-32 (evakuasi menurunkan
risiko penggumpalan, dan monitoring kehilangan darah)
○
Lebih banyak dari 1500 ->> massive hemothorax🡪 operasi
○
Drainase > 200ml/jam selama 2-4 jam / butuh transfuse🡪 eksplorasi operatif
Guillain-Barre Syndrome (GBS) adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf perifer dan menyebabkan kelemahan otot. Penyebabnya meliputi infeksi, vaksinasi, operasi, dan penyakit sistemik. Gejala klinisnya antara lain kelemahan otot simetris, parestesia, dan disfungsi saraf kranial. Asuhan keperawatan meliputi menjaga pola napas dan nutrisi, serta mencegah komplikasi sepert
1. Dokumen ini membahas tentang penyakit reumatik dan osteoporosis pada usia lanjut.
2. Penyakit-penyakit ini disebabkan oleh berkurangnya massa tulang dan perubahan pada sendi dan otot.
3. Gejala-gejalanya meliputi nyeri sendi, kekakuan, dan patah tulang.
Kelainan kongenital musculoskeletal merupakan kelainan yang sering dijumpai sejak lahir dan dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun lingkungan. Beberapa kelainan yang sering ditemukan antara lain osteokondrodisplasia, osteopetrosis, osteogenesis imperfecta, artrogriposis multipel kongenital, dan sindroma prune-belly.
3. c. Riwayat sosial
- Pendidikan c. Riwayat Kesehatan
- Pekerjaan Dahulu
- Hobi * Trauma tulang
belakang
• DM Osteomyelitis
• Osteoporosis
• Kanker
• Pengobatan :
kortikosteroid
Kelemahan otot
3
4. e. Riwayat kesehatan
sekarang
• Waktu mulai
terjadi keluhan
• Faktor yang
menimbulkan Keluhan utama:
gejala 1. Nyeri
• Mendadak/perlahan 2. Deformitas
• Pertama 3. Kelainan fungsi
kali/berulang
P : Provocative/
paliative
Q : Quality/ Quantity
R : Region/ Radiation
S : Severe scale
T : Time
4
5. Nyeri
• Nyeri berkaitan dengan p. darah, sendi,
fasia atau periosteum
• Tentukan kualitas nyeri
nyeri berdenyut tlng menusuk
• Identifikasi nyeri setelah aktivitas
- Nyeri saat beraktivitas sendi
- nyeri stlh berjalan degenerasi lutut
- nyeri pd suhu dingin osteoarthritis
• Tentukan waktu terjadinya nyeri
- Malam Implamasi bursa/tendon
- Pagi Reumathoid arthritis
5
6. Kekakuan Sendi
• Lokasi ?
• Lamanya?
• Waktu ? Meningkat stlh bangun tidur
• Suhu dan aktivitas
suhu dingin & kurang aktivitas
Meningkatkan kekakuan sendi
6
7. Bengkak
• Lamanya?
• Apakah disertai nyeri cedera otot
• Degenarasi sendi :
awal tanpa bengkak
lanjut bengkak dan nyeri
• Keterbatasan gerak
• Istirahat & elevasi menurunkan
bengkak
• Identifikasi panas dan kemerahan
inflamasi/infeksi
7
8. Deformitas dan
immobilitas
• Kapan terjadi?
• Tiba-tiba / bertahap Perubahan sensori
• Keterbatasan gerak Bengkak, tumor,
• Aktivitas fraktur
memperburuk Penekanan saraf
• Alat bantu dan pembuluh
darah
Kruk
Penurunan sensasi
8
9. f. Riwayat Keluarga
• Menentukan hubungan
genetik
• Predisposisi famili
• Arthritis
• Spondilitis ankilosis
• Gout / pirai
9
10. g. Riwayat Diet
• Intake kurang kalsium
Dekalsifikasi tulang
fraktur
• Konsumsi Vit. A, D, Protein
Menjaga kondisi sistem
muskuloskeletal
10
11. h. Aktivitas sehari-hari
• Pekerjaan
• Kebiasaan membawa benda berat
strain/sprain
• Aktivitas tonus otot
• Olah raga fraktur
• Nyeri sendi tangan tenis
• Sepatu hak tinggi
Kontraksi tendon achiles
Dislokasi
11
12. 2. Data Objektif
b. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan sistem muskuloskleletal
tubuh lain • Gunakan ruang yang
• Tachikardia& luas
hipertensi
bebas bergerak
Gout • Bandingkan otot/sendi
• Kulit kering pada jari scr bilateral
• Ukur ROM
Carpal tunel
syndrom Goniometri
12
13. Lanjutan Pemeriksaan fisik……
• Skala kekuatan
otot • Perkusi
0 = zero mengetahui
cairan dalam
1 = trace rongga sendi
2 = poor
3 = fair • Auskultasi
4 = Good - mengetahui
5 = normal kelainan
vaskular
- krepitasi
13
14. Posisi Pemeriksaan Fisik
a. Duduk
• Tegaknya
tubuh
b. Tidur
• Kepala
• Panggul
• Leher
• Lutut
• Bahu
• Tumit
• Ekstremitas
• kaki
atas
14
15. Lanjutan….
c. Berdiri
• Dada, punggung, illium
• Observasi kelurusan cervikal,
thorakal dan lumbal
• Observasi deformitas spinal
- Lordosis
- Scoliosis
- Kyphosis
• Obs. Genuvarum/genuvalgum
• Obs. Gerakan sendi, kekakuan
sendi, kelemahan otot dan
koordinasi
15