2. DAFTAR ISI
BAB-I - PENDAHULUAN
BAB-II - BAHAYA LISTRIK
BAB-III – K3 LISTRIK
BAB-IV - PENCEGAHAN, PENGAMANAN & PERTOLONGAN PERTAMA
KECELAKAAN LISTRIK
BAB-V - APD Listrik dan alat deteksi.
.
4. PENDAHULUAN
• Keselamatan Kerja adalah keselamatan kerja yang berkaitan dengan alat,
bahan, proses, tempat (lingkungan) dan cara-cara melakukan pekerjaan.
• Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah untuk melindungi tenaga kerja atau
orang dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya tegangan listrik
disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan.
• Membangun lingkungan kerja kondusif tanpa bahaya listrik yang mengintai setiap
orang di lingkungan kerja tersebut
• Menciptakan instalasi listrik yang aman, dan handal serta memberikan
keselamatan bangunan beserta isinya
• Mendorong produktivitas tenaga kerja dengan menciptakan tempat kerja yang
sehat dan selamat
• Pada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah tugas dan kewajiban dari, oleh
dan untuk setiap orang yang menyediakan, melayani dan menggunakan daya
listrik.
• Undang undang no. 1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan kerja,
yang di dalamnya telah diatur pasal-pasal tentang keselamatan kerja untuk
pekerja-pekerja listrik.
5. Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja
1. UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
a. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
b. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
c. Adanya bahaya kerja di tempat itu.
2. Permenaker No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen K3.
Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau lebih dan atau yang mengandung
potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan
penyakit akibat kerja (PAK).
3. Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3).
a. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau lebih.
b. Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari 100 orang tetapi menggunakan
bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya peledakan, kebakaran,
keracunan dan pencemaran radio aktif.
6. Pengertian.K3
• WHO (World Health Organization) menjelaskan,
K3 adalah suatu upaya yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan
fisik,mental dan sosial yang setinggi tingginya untuk pekerja di semua jenis pekerjaan. ...
Secara Keseluruhan atau secara garis besar Pengertian Kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan
kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi pekerjaan ( proyek
).
Tujuan K3.
• Tujuan K3 adalah :
Untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.
• 1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
• 2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
• 3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
8. II.1. Rumus Dasar Listrik.
• V = I x R ( Volt ).
• P ( Daya Listrik 1 phasa ) = V x I x cos φ = I² x R x cos φ ( Watt ).
• P ( Daya Listrik 3 phasa ) =√3 x VL x IL x cos φ ( Watt ).
• W = V . I . t atau W= I2 . R .t atau W = V2/R . t
Keterangan :
• V = Tegangan ( Volt ) misal : 220 volt.
• I = Arus ( Ampere ).
• R = Resistance ( Ohm ).
• P = Daya ( Watt ).
• VL = Tegangan antar phasa ( volt ) misal : 380 volt.
• IL = Arus Line ( Ampere ).
• W : Energi listrik (joule).
• t : Waktu (detik)
9. II.2. BAHAYA LISTRIK
Seperti yang kita lihat dari rumus diatas, bahwa bahaya listrik dapat diakibatkan oleh Arus dan
Tegangan Listrik.
Badan manusia merupakan konduktor (hambatan rangkaian) dlm satuan Ohm.
Rata-rata hambatan tubuh manusia adalah 1000 Ohm
Bahaya yang ditimbulkan oleh arus / tegangan listrik terhadap manusia adalah :
1. Shock (terkejut)
2.Pingsan
3.Terbakar
4.Kematian
Aliran arus akan merusak 2 (dua) bagian fungsi tubuh yang vital, yaitu detak jantung dan
pernafasan.
Tubuh manusia merupakan konduktor sehingga apabila sala satu anggota tubuh menyentuh
listrik dan anggota tubuh lain menyentuh tanah (ground), maka akan mengalir arus listrik
melalui tubuh. Tubuh manusia merupakan jalan tercepat bagi arus listrik untuk mencapai
ground. Apabila terdapat hambatan dalam tubuh, maka sebagian energi untuk perpindahan
elektron tersebut berubah menjadi energi panas. Rasa sakit yang dialami merupakan akibat
perpindahan elektron yang merangsang saraf-saraf secara berlebihan.
10. II.3. STANDAR KEAMANAN LISTRIK TERHADAP MANUSIA
PUIL & IEC
• Batas maksimal tegangan yang dianggap belum membahayakan bagi manusia adalah
sebesar 50V. Berdasarkan IEC 449 , IEC60479 dan PUIL 2000 (Persyaratan Umum
Instalasi Listrik) batas atas rentang tegangan adalah 50 Volt arus bolak balik dan 120 volt
arus searah.
• Arus listrik maksimum yang dianggap aman untuk melewati tubuh manusia adalah 50mA.
• Berdasarkan hukum Ohm : V (tegangan) = I (arus) x R (hambatan tubuh) = 50mA x 1000
Ohm = 50Volt.
• Tegangan listrik yang disuplai oleh PLN untuk perumahan adalah 220V.
Jika kita menyentuh tegangan sebesar ini, maka arus listrik yang mengalir adalah :
I (arus) = V (tegangan) / R (hambatan tubuh) = 220V / 1000 Ohm = 220mA.
Arus sebesar 220mA yang melewati tubuh akan berakibat sangat fatal jika durasinya lebih dari
beberapa detik.
11. GRAFIK PENGARUH ARUS LISTRIK TERHADAP TUBUH.
1. Area 1 (0,1 sd 0,5mA)
Organ jantung tidak terpengaruh sama sekali bahkan dalam
jangka waktu lama.
2. Area 2 (0,5 sd 10 mA)
Organ jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul
dipermukaan kulit. Diatas 10mA sampai 200mA jantung tahan
sampai jangka waktu maksimal 2 detik saja.
3. Area 3 (200 sd 500mA)
Organ jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit. Jika
melewati 0,5 detik maka termasuk area yang berbahaya.
4. Area 4 (diatas 500mA)
Organ jantung akan rusak dan secara permanen dapat merusak
sistem peredaran darah bahkan berakibat kematian.
Maka batas kekuatan manusia menahan setrum adalah 200mA
dalam waktu 2 detik saja. Karena itu dapat dipahami, jika kita
kesetrum dengan tegangan 220V maka aliran listrik yang
melewati tubuh akan berbahaya.
12. II.4. Macam-macam bahaya listrik
Beberapa hal yang dapat menimbulkan sengatan listrik adalah :
• Kabel terbuka atau terkelupas
• Penggunaan kabel tambahan yang tidak benar
• Peralatan atau kabel yang rusak
• Bekerja pada kondisi basah, misal tangan, lantai kerja, dalam keadaan
basah
• Outlet listrik yang berlebihan
• Menggunakan kabel listrik yang rusak
• Tidak memakai alat pelindung apapun saat berkerja dengan listrik
14. BAB-III - PENCEGAHAN, PENGAMANAN & PERTOLONGAN PERTAMA KECELAKAAN LISTRIK
III.1. SYSTEM PENGAMANAN
Alat atau perlengkapan proteksi yang dapat digunakan untuk mencegah bahaya listrik
1. Pakailah bahan isolator saat beraktifitas dengan peralatan listrik yang berpotensi
menyebabkan kesetrum. Contohnya adalah sepatu karet, sandal karet, alas karet atau
sarung tangan karet.
2. Miniature Circuit Breaker (MCB)
MCB hanya berfungsi sebagai proteksi beban lebih (Overload) dan Short-Circuit (Over-
Current).
Tidak mempunyai fungsi proteksi sebagai pemutus arus listrik saat terjadi peristiwa kesetrum.
3. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker).
ELCB mempunyai fungsi proteksi sebagai pemutus arus listrik saat terjadi peristiwa
kesetrum. Aliran arus bocor dari rangkaian penghantar listrik, dideteksi oleh ELCB. Aliran
listrik akan langsung diputus oleh ELCB. Sehingga peristiwa kesetrum tidak berlanjut lebih
lama.