Submit Search
Upload
Thermodinamika Sistem
•
10 likes
•
12,156 views
AI-enhanced title
J
jayamartha
Follow
unj fmipa-fisika
Read less
Read more
Education
Slideshow view
Report
Share
Slideshow view
Report
Share
1 of 56
Recommended
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
keynahkhun
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
Mahammad Khadafi
struktur kristal
struktur kristal
syamsul huda
Fisika kuantum
Fisika kuantum
Hana Dango
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Jonathan Liviera Marpaunk
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
Khotim U
Ppt gelombang
Ppt gelombang
Raa Yu
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
umammuhammad27
Recommended
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
keynahkhun
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
Mahammad Khadafi
struktur kristal
struktur kristal
syamsul huda
Fisika kuantum
Fisika kuantum
Hana Dango
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Jonathan Liviera Marpaunk
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
Khotim U
Ppt gelombang
Ppt gelombang
Raa Yu
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
umammuhammad27
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
Rfebiola
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
Risdawati Hutabarat
Termodinamika1
Termodinamika1
APRIL
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
FISIKA - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
khrisna pangeran
Persamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
Risdawati Hutabarat
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
Mahammad Khadafi
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Chaed Al Habibah
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
Wedha Ratu Della
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
Mukhsinah PuDasya
Diktat fisika 12 listrik statis
Diktat fisika 12 listrik statis
SMANEGERIWOLULAS
Fisika hukum newton
Fisika hukum newton
Sayur Lodeh
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Muhammad Ali Subkhan Candra
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
Varilia Wardani
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Iskandar Tambunan
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
GGM Spektafest
Penerapan defrensial
Penerapan defrensial
FKIP UHO
2 medan listrik 1
2 medan listrik 1
Simon Patabang
Sistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
AlpiYanti
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ahmad Faisal Harish
Termodinamika (12) c mesin_kalor
Termodinamika (12) c mesin_kalor
jayamartha
Termodinamika (4) b konsep_temperatur
Termodinamika (4) b konsep_temperatur
jayamartha
More Related Content
What's hot
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
Rfebiola
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
Risdawati Hutabarat
Termodinamika1
Termodinamika1
APRIL
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
FISIKA - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
khrisna pangeran
Persamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
Risdawati Hutabarat
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
Mahammad Khadafi
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Chaed Al Habibah
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
Wedha Ratu Della
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
Mukhsinah PuDasya
Diktat fisika 12 listrik statis
Diktat fisika 12 listrik statis
SMANEGERIWOLULAS
Fisika hukum newton
Fisika hukum newton
Sayur Lodeh
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Muhammad Ali Subkhan Candra
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
Varilia Wardani
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Iskandar Tambunan
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
GGM Spektafest
Penerapan defrensial
Penerapan defrensial
FKIP UHO
2 medan listrik 1
2 medan listrik 1
Simon Patabang
Sistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
AlpiYanti
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ahmad Faisal Harish
What's hot
(20)
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
Termodinamika1
Termodinamika1
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
Persamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
Diktat fisika 12 listrik statis
Diktat fisika 12 listrik statis
Fisika hukum newton
Fisika hukum newton
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
Penerapan defrensial
Penerapan defrensial
2 medan listrik 1
2 medan listrik 1
Sistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Similar to Thermodinamika Sistem
Termodinamika (12) c mesin_kalor
Termodinamika (12) c mesin_kalor
jayamartha
Termodinamika (4) b konsep_temperatur
Termodinamika (4) b konsep_temperatur
jayamartha
Termodinamika (4) g penskalaan_termometer
Termodinamika (4) g penskalaan_termometer
jayamartha
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
jayamartha
Termodinamika (6) c proses_kuasistatik
Termodinamika (6) c proses_kuasistatik
jayamartha
Termodinamika - 04 b
Termodinamika - 04 b
jayamartha
Termodinamika (4g) Penskalaan Termometer
Termodinamika (4g) Penskalaan Termometer
jayamartha
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
jayamartha
Termodinamika (4) f temperatur_gas_ideal
Termodinamika (4) f temperatur_gas_ideal
jayamartha
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitas
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitas
jayamartha
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
jayamartha
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
jayamartha
Termodinamika I.pptx
Termodinamika I.pptx
ssuser997570
01. pertemuan i
01. pertemuan i
praptome
01. pertemuan i
01. pertemuan i
praptome
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2
rossanty
Termodinamika (14) b e_entropi,_apa_itu_entropi
Termodinamika (14) b e_entropi,_apa_itu_entropi
jayamartha
Termodinamika - 04 f
Termodinamika - 04 f
jayamartha
Termodinamika (5) b sistem_paramagnetik
Termodinamika (5) b sistem_paramagnetik
jayamartha
Termodinamika (13) d skala_temperatur_termodinamika
Termodinamika (13) d skala_temperatur_termodinamika
jayamartha
Similar to Thermodinamika Sistem
(20)
Termodinamika (12) c mesin_kalor
Termodinamika (12) c mesin_kalor
Termodinamika (4) b konsep_temperatur
Termodinamika (4) b konsep_temperatur
Termodinamika (4) g penskalaan_termometer
Termodinamika (4) g penskalaan_termometer
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (6) c proses_kuasistatik
Termodinamika (6) c proses_kuasistatik
Termodinamika - 04 b
Termodinamika - 04 b
Termodinamika (4g) Penskalaan Termometer
Termodinamika (4g) Penskalaan Termometer
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
Termodinamika (4) f temperatur_gas_ideal
Termodinamika (4) f temperatur_gas_ideal
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitas
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitas
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika I.pptx
Termodinamika I.pptx
01. pertemuan i
01. pertemuan i
01. pertemuan i
01. pertemuan i
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2
Termodinamika (14) b e_entropi,_apa_itu_entropi
Termodinamika (14) b e_entropi,_apa_itu_entropi
Termodinamika - 04 f
Termodinamika - 04 f
Termodinamika (5) b sistem_paramagnetik
Termodinamika (5) b sistem_paramagnetik
Termodinamika (13) d skala_temperatur_termodinamika
Termodinamika (13) d skala_temperatur_termodinamika
More from jayamartha
Kalkulus 1 - Kuis 4
Kalkulus 1 - Kuis 4
jayamartha
Kalkulus 1 - Kuis 3
Kalkulus 1 - Kuis 3
jayamartha
Kalkulus 1 - Kuis 2
Kalkulus 1 - Kuis 2
jayamartha
Kalkulus 1 - Kuis 1
Kalkulus 1 - Kuis 1
jayamartha
P6
P6
jayamartha
Week 15 kognitif
Week 15 kognitif
jayamartha
15-superconductivity
15-superconductivity
jayamartha
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction
jayamartha
7-metal_vs_semiconductor
7-metal_vs_semiconductor
jayamartha
12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 c-spin_paramagnetism
jayamartha
12 -14 b-diamagnetism
12 -14 b-diamagnetism
jayamartha
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics
jayamartha
Week4-5 tb-kognitif
Week4-5 tb-kognitif
jayamartha
10-11 a-energy_bands
10-11 a-energy_bands
jayamartha
7 -metal_vs_semiconductor
7 -metal_vs_semiconductor
jayamartha
Week-13 model pembelajaran
Week-13 model pembelajaran
jayamartha
5-6-definition_of_semiconductor
5-6-definition_of_semiconductor
jayamartha
Week-15 kognitif
Week-15 kognitif
jayamartha
Week 15 kognitif
Week 15 kognitif
jayamartha
Pert 1-4
Pert 1-4
jayamartha
More from jayamartha
(20)
Kalkulus 1 - Kuis 4
Kalkulus 1 - Kuis 4
Kalkulus 1 - Kuis 3
Kalkulus 1 - Kuis 3
Kalkulus 1 - Kuis 2
Kalkulus 1 - Kuis 2
Kalkulus 1 - Kuis 1
Kalkulus 1 - Kuis 1
P6
P6
Week 15 kognitif
Week 15 kognitif
15-superconductivity
15-superconductivity
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction
7-metal_vs_semiconductor
7-metal_vs_semiconductor
12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 b-diamagnetism
12 -14 b-diamagnetism
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics
Week4-5 tb-kognitif
Week4-5 tb-kognitif
10-11 a-energy_bands
10-11 a-energy_bands
7 -metal_vs_semiconductor
7 -metal_vs_semiconductor
Week-13 model pembelajaran
Week-13 model pembelajaran
5-6-definition_of_semiconductor
5-6-definition_of_semiconductor
Week-15 kognitif
Week-15 kognitif
Week 15 kognitif
Week 15 kognitif
Pert 1-4
Pert 1-4
Recently uploaded
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
kustiyantidew94
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
SyaimarChandra1
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
ErikaPuspita10
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
RioNahak1
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
arnisariningsih98
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
syafnasir
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
mulyadia43
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
sudianaade137
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
TaqdirAlfiandi1
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Nadia Putri Ayu
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
alalfardilah
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Nazla aulia
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
maulanayazid
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
NiKomangRaiVerawati
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
MelianaJayasaputra
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
3HerisaSintia
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Kurniawan Dirham
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
AZakariaAmien1
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Kanaidi ken
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
rahmaamaw03
Recently uploaded
(20)
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
Thermodinamika Sistem
1.
Pertemuan 1 –
2 BESARAN – BESARAN SISTEM Dr. I Made Astra, M.Si Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
2.
3.
PANDANGAN UMUM TENTANG
THERMODINAMIKA Kedua hukum dasar ini akan dibicarakan pada bab III dan bab V berikutnya. Prinsif-prinsif dan metode-metode thermodinamika dipakai pada perencanaan-perencanaan motor-motor bakar (Turbin), pusat-pusat tenaga nuklir, pesawat-pesawat pendingin, roket (pesawat terbang), pesawat-pesawat dengan tenaga listrik dan lain-lain. 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
4.
5.
SISTEM TERMODINAMIKA Adapun
definisi dari sistem adalah : suatu batasan yang dipakai untuk menunjukan suatu benda (benda kerja) dalam suatu permukaan tertutup. 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
6.
SISTEM TERMODINAMIKA Misalnya
: *) Udara dikompresi di dalam silinder. Dalam hal ini sistem adalah udara yang dikompresikan dan permukaan tertutup adalah permukaan yang dibatasi silinder 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
7.
KOORDINAT SISTEM DAN
KEADAAN SISTEM Pada thermodinamika, volume V, temperatur T, tekanan P, kerapatan ρ dan lain-lain disebut sebagai koordinat sistem. Keadaan sistem tergantung pada koordinat sistem, bila koordinat sistem berubah maka keadaan sistem akan berubah. Sehingga koordinat sistem sering disebut sebagai perubah (variabel) keadaan sistem/zat. Dimana perubahan keadaan sistem dari suatu keadaan ke keadaan lain dapat digambarkan pada diagram V, T, P. 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
8.
KOORDINAT SISTEM DAN
KEADAAN SISTEM Dalam thermodinamika, besaran sistem dapat dibagi menjadi dua besaran thermodinamika yaitu : besaran Extensive dan besaran Intensive. Besaran extensive dipengaruhi oleh massa atau mole sistem, sedangkan besaran intensive tidak dipengaruhi oleh massa atau mole sistem sistem. Contoh : Besaran extensive : Volume, Kapasitas Panas, Kerja (energi), entropy dll. Besaran intensive : Tekanan, Temperatur, kerapatan dll. 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
9.
KOORDINAT SISTEM DAN
KEADAAN SISTEM Dari besaran-besaran extensive akan diperoleh harga-harga jenis (specific Value) dan harga-harga molar (molal specific value) dari suatu sistem, seperti berikut : *) Haraga Jenis (specific value) adalah perbandingan antara besaran extensive dengan massa sistem/zat. 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
10.
KOORDINAT SISTEM DAN
KEADAAN SISTEM Contoh : Volume jenis dari sistem: V = Volume sebenarnya (m 3 ; ft 3 ) M = massa sistem (kg ; lb) 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
11.
KOORDINAT SISTEM DAN
KEADAAN SISTEM **) Haraga jenis molar adalah perbandingan antara besaran extensive dengan jumlah mole dari suatu sistem/zat. Contoh : Volume Jenis Molar : Dimana : 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
12.
KOORDINAT SISTEM DAN
KEADAAN SISTEM Maka : 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
13.
KOORDINAT SISTEM DAN
KEADAAN SISTEM Untuk kerapatan suatu sistem/zat dapat dibuat hubungan sebagai berikut : Sehingga didapat : 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
14.
TEKANAN (PRESSURE)
Bila permukaan suatu zat (padat, cair dan gas) menerima gaya-gaya luar maka bagian permukaan zat yang menerima gaya tegak lurus akan mengalami tekanan (tertekan). Gaya tegak lurus pada permukaan tersebut dibagi luas permukaannya disebut Tekanan. Dengan rumus dapat ditulis : 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
15.
Dimana : Dalam
thermodinamika, tekanan p umumnya dinyatakan dalam harga absolut (tekanan absolut/mutlak), maka dalam diktat ini simbol p menyatakan tekanan absolut dari sistem/zat Tekanan absolut tergantung pada tekanan pengukuran sistem, jadi: 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
16.
17.
Dalam satuan British,
tekanan absolut dan tekanan pengukuran masing-masing dinyatakan dalam psia (pound persquare inch absolut) dan psig (pound persquare inch gauge). 1 standard atmosfir = 1,01324 x 105 N/m 2 = 14,7 lb/in 2 = 10332 kg/m 2 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
18.
19.
Dimana : T
0 F = 9/5(T 0 C) + 32 T 0 C = 5/9(T 0 F - 32 ) Hubungan antara skala temperatur kelvin, celcius, rankine dan fahrenheit 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 0 F 0 R 0 K 0 C Ttk. didih Ttk didih Nol absolut 373 672 212 100 0 - 460 492 32 273 0 0 - 273
20.
PERSAMAAN KEADAAN PERSAMAAN
KEADAAN GAS IDEAL (GAS SEMPURNA) Dalam thermodinamika, gas yang dipergunakan sebagai benda kerja umumnya semuanya dianggap bersifat sebagai gas ideal. Hal ini disebabkan karena sifat-sifat gas ideal hanya berbeda sedikit dari sifat-sifat gas yang sebenarnya Gas ideal (sempurna) adalah gas dimana tenaga ikat molekul-molekulnya dapat diabaikan. Jadi setiap gas Bila tenaga ikat molekul-molekulnya dapat diabaikan tergolong dalam gas ideal 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
21.
Adapun persamaan gas
ideal untuk satuan massa adalah sebagai berikut : P.v = RT Dimana : P = Tekanan absolut (N/m 2 ) ; lb/ft 2 ; kg/m 2 ) v = volume jenis gas (m 3 /kg ; ft 3 /lb) R = Konstanta gas (joule/kg-mole ; ft.lb/lb-mole) T = Temperatur absolut gas ( 0 K ; 0 R) 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
22.
Untuk massa m
persamaan gas ideal dapat ditulis : P.V = m.R.T Dimana : V = volume gas sebenarnya (m 3 ; ft 3 ) M = massa gas (kg ; lb) Untuk jumlah mole gas persamaan gas ideal menjadi : Pv* = R 0 T 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
23.
Atau : PV
= n.R 0 .T Dimana : Dengan: R = R 0 /M Dimana : M = berat molekul gas (kg/kg-mole ; lb/lb-mole) n = jumlah mole gas (kg-mole ; lb-mole) v* = volume jenis molar (m 3 /kg-mole ; ft 3 /lb-mole) R0 = konstanta gas universil (joule/kg-mole. 0 K ; ft.lb/lb- mole. 0 R) 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
24.
Harga R 0
adalah: 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
25.
26.
02/02/11 ©
2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 2. Perubahan keadaan dengan proses volume konstan (isometric ; isochoris) 1 2 P 2 P 1 V = konstan V P keadaan gas dirubah dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan memanaskan silinder, sedang torak ditahan supaya jangan bergerak sehingga volume gas dalam silinder tetap konstan P-V Diagram Proses Isochoris
27.
28.
HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA
Bila kita berikan sejumlah panas kecil dQ pada satu sistem, maka sistem tersebut akan berekspansi dan melakukan kerja luar yang kecil sebesar dW. 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
29.
30.
HUKUM THERMODINAMIKA PERTAMA
Energi yang diperlukan untuk hal ini disebut pertambahan energi dalam (internal energy). Jadi panas dQ sebagian dirubah untuk pertambahan energi dalam. Selain itu juga sistem mengalami pertambahan energi kinetik dan pertambahan energi potensial luar akibat gaya-gaya konservatif luar seperti gaya gravitasi dan lain-lain. 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
31.
HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA
Bila kita buat : dU = Pertambahan energi dalam dEk = Pertambahan energi kinetik dEp = Pertambahan energi potensial luar. Maka dapatlah kita buat persamaan energi untuk sistem tadi : dQ = dW + dU + dEk + dEp 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
32.
HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA
Persamaan ini menyatakan prinsip konservasi energi dari suatu sistem dan menjadi hukum thermodinamika pertama secara matematic . Tapi dalam persoalan thermodinamika, sistem-sistem sebagian besar mengalami energi kinetik dan energi potensial yang konstan (pada sistem-sistem yang diisolasi) atau dEk = 0 dan dEp = 0 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
33.
HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA
dQ = dU + dW M aka hukum thermodinamika pertama menjadi : 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
34.
Bila kerja negatif
, berarti sistem menerima kerja (kerja luar) dari sekelilingnya. Bila kerja positif , berarti sistem melakukan kerja terhadap sekelilingnya. Untuk menjelaskan hal ini marilah kita tinjau suatu silinder berisi gas yang dilengkapi dengan torak yang dapat bergerak 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | dV V P V 1 V 2 ds 1 2 P-V Diagram, Kerja Gas dlm Silinder
35.
Kerja Pada Perubahan
Keadaan Temperatur Konstan/isothermal Sistem berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan temperatur konstan. T = konstan T 1 = T 2 1 2 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | P V P 1 P 2 V 2 V 1
36.
W = P(V
2 – V 1 ) Tekanan Konstan/isobaric Volume Konstan W = 0 why? 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | P V P 1 = P 2 V 2 V 1 1 2 Sistem berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan tekanan konstan. P = konstan P 1 = P 2
37.
38.
Bila proses berjalan
dengan volume konstan, maka kapasitas panas tersebut diatas disebut dengan kapasitas panas pada volume konstan disimbolkan dengan Cv. Selanjutnya bila proses berjalan dengan tekanan konstan, maka kapasitas panas tersebut disebut dengan kapasitas panas pada tekanan konstan yang disimbolkan dengan Cp. 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
39.
Kapasitas panas C
persatuan massa m disebut panas jenis (specific heat) disimbol dengan c, jadi panas jenis suatu sistem adalah : 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
40.
P anas yang
masuk kesistem persatuan massa untuk perubahan temperatur dT, besarnya : dq = c.dT Untuk proses dengan volume konstan : dq = du = c v .dT Untuk proses dengan tekanan konstan : dq = c p .dT 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
41.
Panas total yang
masuk kesistem (untuk massa m), besarnya : dQ = m.dq = m.c p .dT atau : 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
42.
Bila c p
konstan, maka : Q = m.cp (T 2 – T 1 ) Untuk proses dengan volume konstan : Q = U 2 – U 1 = m c v (T 2 – T 1 ) Untuk semua gas dapat ditulis : cp – cv = R dimana : cp/cv = γ , maka : cv = R / (γ – 1) cp = γ.R / (γ – 1) 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
43.
PENGGUNAAN HUKUM TERMODINAMIKA
PERTAMA PROSES ADIABATIK Perubahan keadaan disebut adiabatik bila tidak ada panas yang dikeluarkan/diterima sistem dari/terhadap sekelilingnya atau dq = 0. 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
44.
PENGGUNAAN HUKUM TERMODINAMIKA
PERTAMA Hal ini dimungkinkan bila sistem diisolasi. Kejadian ini terjadi pada motor-motor bakar jenis diesel, pada akhir kompresi temperatur udara sangat tinggi hingga sanggup membakar bahan bakar tanpa menggunakan bunga api. 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
45.
Pandang suatu silinder
berisolasi berisi gas yang dilengkapi dengan piston seperti terlihat pada gambar berikut : P-V Diagram Proses Adiabatik Hukum thermodinamika pertama dq = du + dw 0 = du + dw U 2 – U 1 = - W atau U 1 – U 2 = W 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
46.
Kerja pada proses
Adiabatik Pada proses Ekspansi Adiabatik Pada proses kompresi Adiabatik 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
47.
ENTALPY
H = U + P.V Q = H 2 – H 1 H 2 – H 1 = m.c p (T 2 – T 1 ) h 2 – h 1 = c p (T 2 – T 1 ) Entalpy suatu sistem adalah penjumlahan dari energi dalam dengan hasil kali tekanan dan volume sistem. 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
48.
PROSES MELINGKAR CARNOT
02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 4-1. Kompresi adiabatik 3-4. Kompresi isothermal 2-3. Ekspansi adiabatik 1-2 . Ekspansi isothermal
49.
Kerja pada proses
ekspansi isothermal 1-2 : Kerja pada proses ekspansi adiabatik 2-3 (dQ = 0 ; dW = - dU) : Kerja pada proses kompresi isothermal 3-4 : Kerja pada proses kompresi adiabatik 4-1 : 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
50.
Pada proses ekspansi
isothermal 1-2 dan proses kompresi isothermal 3-4, energi dalam gas ideal adalah konstan, maka : W 2 = Q 2 ; W 1 = Q 1 Dengan demikian kerja netto pada proses melingkar carnot menjadi : W = Q 2 – Q 1 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
51.
Efisiensi thermis dari
lingkaran carnot adalah : Dari kedua persamaan diatas didapat hubungan : 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
52.
Skema diagram alir
untuk mesin panas carnot 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
53.
REFRIGERATOR (PENDINGIN) CARNOT
Karena proses melingkar carnot adalah proses reversibel, maka proses dapat dibalik Proses yang dibalik ini disebut dengan refrigerator carnot. Jadi refrigerator carnot bekerja dengan kebalikan dari mesin panas carnot. Mesin carnot disebut dengan direct cycle sedang refrigerator carnot disebut reversed cycle Refrigerator carnot menerima kerja luar W dan menyerap panas Q 1 dari reservoar dingin (heat sink) temperatur T 1 serta memberikan panas Q 2 ke reservoar panas temperatur T 2 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
54.
Skema diagram alir
Refrigerator carnot 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
55.
Jadi dapat dibuat
hubungan : W = Q 2 – Q 1 Koefisien of Performan : 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
56.
TERIMA KASIH 02/02/11
© 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |