1. Dampak Radiasi Tegangan Tinggi
Terhadap Makhluk Hidup
Disusun oleh : Elangga Bawana Sofwan
PTBL – 6
2. Pendahuluan
Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan, sesuatu yang membahayakan, mengganggu
kesehatan bahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita baik di rumah, di kantor, maupun di
tempat-tempat umum, ternyata banyak sekali radiasi. Radiasi pada dasanya adalah suatu
cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan panas.
Beberapa contoh adalah perambatan panas, cahaya, dan gelombang radio.
Spektrum gelombang elektromagnetik yang kita ketahui mencakup rentang frekuensi yang
lebar.Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar
gamma merupakan contoh-contoh gelombang elektromagnetik. Dalam ruang hampa,
gelombang ini semuanya merambat dengan kecepatan yang sama, 3 x 108 m/s. Sumber
elektromagnetik ada dimana-mana, matahari, bintang, lampu, dan tornado merupakan
sumber alamiah dari gelombang elektromagnetik. Ada juga sumber elektromagnetik buatan
seperti ledakan nuklir, rangkaian listrik dengan tube vakum atau transistor, diode
microwave, laser antena radio dan banyak lagi.
3. Efek Fisiologis
Efek yang mengakibatkan gangguan
pada organ-organ tubuh manusia
berupa kangker otak dan pendengaran,
tumor, perubahan pada jaringan mata,
termasuk retina dan lensa mata,
gangguan pada reproduksi, hilang
ingatan, kepala pening.
Efek Psikologis
Efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh
radiasi tersebut misalnya timbulnya
stress dan ketaknyamanan karena
penyinaran radiasi berulang-ulang.
Pembahasan
4. Teori
James Clark
Maxwell
”A dynamic theory of the
electromagnetic field ”, suatu
teori revolusioner tentang
pergeseran arus yang
diramalkan dapat menimbulkan
gelombang elektromagnet yang
merambat dengan kecepatan
cahaya.
5. Elektron yang membawa arus listrik pada jaringan interkoneksi & jaringan transmisi
menyebabkan timbulnya medan magnet maupun medan listrik
Elektron bebas yang terdapat dalam udara di sekitar jaringan tegangan tinggi, akan
terpengaruh
menyebabkan timbulnya ionisasi di udara (peristiwa avalanche)
timbulnya korona inilah yang sering disamakan dengan radiasi gelombang elektromagnet
atau radiasi tegangan tinggi
bentuk radiasi gelombang elektromagnet dapat berpengaruh terhadap tubuh manusia
6. SUTET adalah singkatan dari saluran udara tegangan
ekstra tinggi dengan kekuatan 500 kV yang ditujukan
untuk menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat
pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat
beban sehingga energi listrik bisa disalurkan dengan
efisien.
Permasalahan
Berbagai macam kekhawatiran muncul akan dampak
SUTET terhadap kesehatan bagi penduduk yang
tinggal di wilayah yang dilewati jalur SUTET
7. Bahaya Yang Harus dihindari
Bahaya Medan
Magnet Yang
Ditimbulkan
Oleh SUTET
Panas Dan Daya
Ledak SUTET
Sentuhan Atau
Sengatan
Elektrik
8. Sentuhan Atau Sengatan Elektrik
Tingkat bahaya akibat sengatan elektrik sebanding dengan besarnya arus
yang mengalir melalui badan kita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus
sengat baru akan terasa jika besarnya lebih dari 1 mA (seperseribu Ampere).
Besarnya arus yang mengalir sebanding dengan tegangan dan berbanding
terbalik dengan resistansi atau tahanan tubuh kita. Besarnya resistansi
sangat ditentukan oleh kondisi dan bagian tubuh yang dialiri arus. Pada saat
ini, standard dan hasil penelitian menunjukkan bahwa batas aman tegangan
sentuh adalah 50 V. Sebenarnya, bahaya arus sengat tidak hanya ditentukan
oleh besarnya arus dan tegangan tetapi juga ditentukan oleh waktu atau
lamanya arus mengalir.
9. Panas Dan Daya Ledak SUTET
Panas dan daya ledak SUTET saat terjadi hubungsingkat (akibat kecelakaan
atau kerusakan alat). Karena tegangannya sangat tinggi, arus yang sangat
besar akan mengalir jika SUTET mengalami hubungsingkat. Arus yang sangat
besar ini mengandung energi yang sangat besar sehingga temperatur di
sekitar titik hubungsingkat akan naik sangat tinggi. Logam di sekitar tempat
terjadinya hubungsingkat bisa meleleh atau menguap. Kenaikan temperatur
mendadak ini menghasilkan daya ledak yang menyebabkan serpihan logam
memancar kemana-mana. Inilah alasan kedua mengapa SUTET dibuat
sedemikian tinggi dan orang tidak diijinkan tinggal secara menerus di bawah
SUTET.
10. Panas Dan Daya Ledak SUTET
Panas dan daya ledak SUTET saat terjadi hubungsingkat (akibat kecelakaan
atau kerusakan alat). Karena tegangannya sangat tinggi, arus yang sangat
besar akan mengalir jika SUTET mengalami hubungsingkat. Arus yang sangat
besar ini mengandung energi yang sangat besar sehingga temperatur di
sekitar titik hubungsingkat akan naik sangat tinggi. Logam di sekitar tempat
terjadinya hubungsingkat bisa meleleh atau menguap. Kenaikan temperatur
mendadak ini menghasilkan daya ledak yang menyebabkan serpihan logam
memancar kemana-mana. Inilah alasan kedua mengapa SUTET dibuat
sedemikian tinggi dan orang tidak diijinkan tinggal secara menerus di bawah
SUTET.
11. 01.P/47/MPE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT
dan SUTET Untuk Penyaluran Tenaga Listrik dan
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.
975 K/47/MPE/1999 Tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.
01.P/47/M.PE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT
dan SUTET Untuk Penyaluran Tenaga Listrik.
Selain itu, pembangunan SUTET 500 kV juga
sudah mempunyai Standar Nasional Indonesia
(SNI) yaitu SNI 04.6918-2002 tentang ruang bebas
dan jarak bebas minimum SUTT dan SUTET dan
SNI 04.6950-2003 tentang Nilai Ambang Batas
Medan Listrik dan Medan Magnet SUTT dan
SUTET.
Penyelesaian
12. Peraturan tersebut menunjukkan jarak atau ruang yang aman dari pengaruh
medan listrik dan medan magnet. Jadi masyarakat mengetahui daerah yang
aman untuk beraktivitas. Jarak aman ini diukur berdasarkan tingginya
tegangan listrik, Untuk jaringan tegangan menengah dan rendah (JTM/JTR)
di daerah tersebut dapat digunakan rumus sederhana, yaitu 1 kV = 1 cm.
Artinya jika tegangan di kawat jaringan sebesar 20 kV maka jarak amanya
adalah 20 cm atau 0,2 m. Untuk transmisi SUTT dan SUTET aturan jarak aman
vertical (C) adalah untuk tegangan 70 kV adalah 4,5 m, untuk 150 kV adalah
5,5 m, untuk 275 kV adalah 7,5 m dan untuk 500 kV adalah 9,5 m. Sedangkan
jarak aman horizontal dari as/sumbu menara (D) adalah untuk tegangan 70
Kv adalah 7 m, untuk 150 kV adalah 10 m, untuk 275 kV adalah 13 m dan 500
kV adalah 17 m.
13. Pagar pembatas dibuat untuk menjaga
ruang bebas dan jarak aman serta secara
periodik melakukan pengukuran kuat
medan listrik dengan menggunakan
alatElektromagnetic Field Meter.
Menurut WHO (World Health
Organization) ambang batas kekuatan
medan listrik dan medan magnet yang
tidak membahayakan tubuh manusia
sebesar 5 kV/m untuk medan listrik dan
0,1 m Tesla untuk medan magnet
14. Pengamanan terhadap loncatan listrik keinstalasi diatas atap bangunan
diadasarkan pada Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.
01.P/47/MPE/1992, yaitu :
Jarak minimum titik tertinggi bangunan tahan api terhadap
titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 8,5 m;
Jarak minimum titik tertinggi jembatan besi titik terendah
kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 8,5 m; Jarak
minimum jalan kereta api terhadap titik terendah kawat
penghantar SUTET 500 kV adalah 15 m;
Jarak minimum lapangan terbuka terhadap titik terendah
kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 11 m;
Jarak minimum titik tertinggi bangunan tidak tahan api
terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV
adalah 15 m;
15. Kesimpulan
Pembuatan Instalasi Listrik yang merupakan kelas Tegangan Tinggi walaupun
sudah ada study kelayakannya, tetap berbahaya untuk makhluk hidup
terutama manusia itu sendiri. Jika masih ada daerah lain yang lebih layak
untuk pembangunan Instalasi tersebut kenapa harus dipemukiman penduduk.