SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
LIMBAH INDUSTRI
PENGOLAHAN HASIL
PERIKANAN
PROGRAMSTUDIILMUKELA
UT
AN
F
AKUL
T
ASPERIKANANDANKELA
UT
AN
UNIVERSIT
ASLAMBUNGMANGKURA
T
BANJARBARU2022
MAKALAH PENCEMARAN ESTUARI DANLAUT
ANGGOTA
KELOMPOK 2
Anna Amalia (2010716220012)
M.Sandi Rizkiawan (2010716110003)
Narendro Hadiningrat (2010716210020)
Putri Lestari (2010716220003)
Saskia Aulia Maharani (2010716320003)
Segoro Wahyu Sabdho p (2010716310005)
Widya erni Yanthi(1910716120005)
PENDAHULUAN
Limbah pengolahan hasil perikanan merupakan hasil sisa selama
proses produksi yang dianggap tidak dapat diolah lebih lanjut
misalnya kepala, sisik, duri, dan lain-lain, namun sebenarnya
limbah ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika diolah dengan
baik.
Keseimbangan lingkungan menjadi terganggu jika jumlah hasil
buangan tersebut melebihi ambang batas toleransi lingkungan.
Apabila konsentrasi dan kuantitas melibihi ambang batas,
keberadaan limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan
terutama bagi kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan
penanganan terhadap limbah.
TUJUAN
Agar dapat mengetahui jenis industripengolahan
hasil perikanan
Mengetahui jenis limbah pengolahan hasilperikanan
Mengetahui sifat limbah industri pengolahan hasil
perikanan
Mengetahui dampak limbah industri hasilperikanan
terhadap lingkungan laut
Mengetahui upaya pengendalian limbahindustri
hasil perikanan
PEMBAHASAN
Jenis-Jenis Industri Pengolahan Hasil Perikanan
Industri pengolahan hasil perikanan berdasarkan tingkat teknologi
yang digunakan dibedakan menjadi dua golongan, yakni
pengolahan tradisional dan pengolahan modern. Contoh produk
dari industri pengolahan hasil perikanan tradisional adalah ikan
asin,ikan pindang, terasi, ikan peda dan kerupukikan.
Pencemaran tidak hanya terjadi pada kawasan di sekitar industri
hasil perikanan, tetapi juga pada pusat-pusat pelelangan ikan,
seperti yang terjadi di Teluk Betung, di kawasan sekitar pusat-pusat
pelelangan ikan (PPI) Lempasing, Bandar Lampung, yang air
lautnya tampak keruh dan berminyak. Di kawasan pantai di sekitar
PPI itu pun banyak endapan lumpur berwarna hitam serta sisa-sisa
sampah plastik dan bangkaiikan
Jenis Limbah Industri Pengolahan Hasil
Perikanan
Limbah padat : Limbah ini berasal dari proses pembersihan ikan sekaligus
mengeluarkan isi perutnya yang berupa jerohan dan gumpalan-gumpalan darah.
Selain itu, limbah ini juga berasal dari proses cleaning, yaitu membuang kepala, ekor,
kulit, dan bagian tubuh ikan yang lain, seperti sisik dan insang.
Limbah cair : Limbah cair ini merupakan limbah yang dominan dari usaha perikanan
karena selama proses, membutuhkan air dalam jumlah yang cukup banyak. Limbah
cair juga berasal dari sanitasi dan toilet pada lokasi usaha tersebut
Limbah hasil samping : Limbah hasil samping merupakan sisa produksi yang masih
dapat dipergunakan untuk keperluan produksi yang lain diantaranya adalah potongan
daging dalam merapikan fillet (biasa disebut dengan kegiatan trimming), potongan
tubuh yang telah diambil dagingnya untuk fillet, atau daging merah dari seleksi daging
ikan tuna yang akan di kalengkan.
skema pada Gambar
Air
Limbah
Air
(99,9 %)
Bahan
padat
(0,1 %)
Sifat Limbah Industri Pengolahan Hasil
Perikanan
Limbah industri pengolahan perikanan umumnya mengandung cairan darah, lendir
ikan, potongan-potongan kecil daging ikan, kulit, sisik, isi perut, kondensat dari operasi
pemasakan dan air pendingin dari kondenser (Jenie dan Rahayu, 1993), atau paling
tidak, telah terkontaminasi oleh bahan-bahan tersebut.
Pengelompokan komposisi air limbah secara garis besar seperti ditunjukkan dalam
Organik
Protein (65%)
Karbohidrat (25%)
Lemak (15%)
Anorganik
Butiran
Garam
Metal
Sifat Fisik
Sifat fisik yang penting dari limbah cair adalah
kandungan zat padat, kejernihan, bau, warna, dan suhu.
Empat sifat pertama disebabkan oleh tiga penyebab
utama yaitu zat yang terlarut, zat yang tercampur, dan
zat yang mengendap. Dengan mengetahui besar kecilnya
partikel yang terkandung terutama dalam air limbah
akan memudahkan dalam pengolahan limbah tersebut
terutama dalam penyaringan dan pengendapannya.
Semakin kecil ukuran pengendapannya maka semakin
tinggi biaya yang diperlukan. Zat padat yang mengendap
adalah zat padat yang akan mengendap pada kondisi
diam selama kurang lebih 1 jam akibat gaya beratnya
sendiri.
Sifat Kimia
Bahan kim ia penting yang terlarut dalam air lim bah
dapat digolongkan sebagai berikut:
Bahan organik
Protein
Karbohidrat
Lemak
Derajat keasaman (pH)
Deterjen
Senyawa klor
Sifat Biologis
Sifat biologis air limbah diperlukan untuk
mengetahui/mengukur kekotoran dan kualitas air limbah
sebelum dibuang ke sungai (Sugiharto, 1987). Biasanya
sifat biologis air limbah diukur dari kandungan organisme
renik – terutama organisme patogen – yang hidup di
dalam air limbah. Organisme renik yang biasa diukur
untuk mengetahui sifat biologis dari limbah adalah
bakteri, jamur, ganggang, protozoa, dan virus.
Kandungan organisme patogen dalam air limbah
menjadi sangat penting karena berpengaruh terhadap
kesehatan masyarakat dan kualitas serta kesehatan
makanan yang diproduksi, dalam hal ini berarti produk
pengolahan hasiperikanan.
DAMPAK LIMBAH INDUSTRI HASIL PERIKANAN TERHADAP
LINGKUNGAN LAUT
Dampak Secara Biologis
Dampak bilogis timbul oleh masuknya senyawa polutan, baik polutan biologis
berupa organisme patogen, polutan kimia berupa senyawa-senyawa kimia,
maupun secara fisik berupa perubahan indicator biologis yang paling mudah
diamati adalah kehidupan ikan yang secara alami hidup dan berkembang biak di
Kawasan tersebut.
Untuk lingkungan air laut, karena luas perairannya yang memungkinkan ikan
pindah ke lingkungan yang lebih baik, biasanya ikan-ikan yang semula hidup
dan berkembang biak di suatu perairan laut/pantai, akan pindah ke Kawasan
pantai yang lain apabila kondisi air di Kawasan tersebut tercemar. Pada giliran
berikutnya, secara sosio-ekonomis kondisi ini merugikan nelayan karena
menghilangkan sumberpendapatannya.
Seperti pernah diuraikn bahwa pengaruh biologis dapat di ukur dengan tingkat
penggunaan oksigen dalam air oleh bahan organic dalam bentuk BOD,COD,,dan
TOC,atau dengan di lakukan pengukuran organisme indicator dalam badan air
laut. Sejauh ini , kontaminasi organisme pantogen dari limbah cair industri
pengolahan hasil prikanan yang sering digunkan di Indonesia adalah parameter
coliform(dengan satuan AMP/ml sampel) dan angka lempeng total (ALTdegan
satuan koloni per ml sampel ) (BPPMHP,2003,dalam Dewantoro,2003)
Dampak Secara Kimiawi
Pengaruh secara kimiawi limbah cair dari industry pengolahan hasil perikanan
terhadap badan air, baik air sungai maupun laut yang paling utama adalah
masuknya senyawa protein,lemak,dan sedikit karbohidrat.
Berkurangnya oksigen dalam air ini akan mengakibatkan matinya organisme
makro (ikan,udang,dan lain lain)maupu mikro(bakteri,protozoa yang membantu
perombakan), sehingga mengganggu keseimbangan ekologis .
Pada kondisi sudah terurai, apabila mengalir sampai ke tambak, kandungan
fosfor dan nitrogen dari senyawa protein tersebut akan dapat menyebabkan
eutrofikasi pada perairan. Pada perairan yang luas, dan dalam konsentrasi yang
normal, kandungan fosfor dan nutrient ini menguntungkan untuk meningkatkan
kesubura perairan dengan meningkatnya kesuburan perairan dengan
meningktanya populasi planktonsebagai produsen primer di laut.
Pada skala yang lebih ekstrim, terakumulasi dalam tubuh kerrang dan ikan
melalui proses biomagnifaksi. Hal ini akan mengakibatkan ikan dan kerrang
mengandung racun TTX(Tetredotoxin), PSP (Paralisis Shelfish Poisoning), atau
ciguetra, yang sangat beracun apabial di konsumsi manusia
Dampak Secara Fisik
Pengaruh limbah cair dari industr pengolahan hasil perikanan seacra fisik yang
dominan adalah perubahan suhu air,bau, warna air, rasa, kekeruhan,dan TSS.
Bau merupakan salah satu dampak dampak fisik yang paling sering timbul dari
dari pembuangan limbah industri pengolahan perikanan ke badan perairan. Hal
ini disebabkan oleh bereaksinya senyawa organic dalam limbah, terutama
protein dengan oksigen dalam suasana anaerobic, sehingga dihasilkan asam
sulfida (H2S) dan ammonia (NH3), (Bishop ,1983). Kedua senyawa gas ini
memang mempunyai bau yang sangat menyengat dan busuk.
Pengaruh perubahan suhu biasanya tidak signifikan, karena dalam proses
produk hasil perikanan, jarang di gunakan suhu tinggi, kecuali pada
pengalengan dan pemindangan. Sedangkan kekeruhan oleh TSS biasanya
diakibatkan oleh tidak difungsikannya saringan dan pengendapan limbah,
sehingga padatan terlarut ikut terbuang ke badan sungai dan laut.
UPAYA PENGENDALIAN
LIMBAH INDUSTRI HASIL
PERIKANAN Pengelolaan Terhadap
Limbah Padat
Dalam mengatasi dampak
dan mengelola timbulan
limbah ini, perlu di lakukan
upaya pengelolaan Langkah
Langkah preventif dan
produksi bersih sesuai
dengan
konsep reuse,recovery,dan
recycle. Limbah dari jerohan,
kepala,ekor dapat di
manfaatkan sebagai tepung
ikan yang sangat bagus
untuk cmpuran pakan
ternak.
Pengelolaan
Terhadap LimbahCair
Limbah dari bekas cucian
ikan dapat di Keloladengan
pembuatan instalasi
pengolahan limbah khusus..
Air cucian ikan bayak
mengandung protein dan
minyak ikan yang dapat
dimanfaatkan. Untuk limbah
domestic dari toilet dan
sanitasi di kelola dengan
pembuatan septy tank yang
berfungsi sebagai
pengolahan limbah domestic
dengan proses
pengendapan dan degradasi
biologis.
Limbah Padat
Limbah Cair
KESIMPULAN
Pengolahan Hasil Perikanan memiliki banyak keuntungan
dan memiliki banyak jenisnya yang metodenya
perolehannya dan pengolahanya yang berbeda-beda,
Dengan dimikian maka terdapat juga limbah yang
diperoleh dari industry tersebut yakni limbah cair, dan
limbah padat. Adapun dalam bentuk sifatnya Limbah
terbagi menjadi Limbah Cair dan Limbah Padat pada
limbah cair memiliki sifat fisik seperti air limbah yang
terlihat kekeruhan meliputi warna dan bau, Sedangkan
pada Limbah Padat memiliki bentuk yang bervariasi
bersifat padatan dan beberapa dapat diolah kembali.
Dengan demikian Limbah-limbah tersebut memiliki
dampak pada lingkungan sekitar yang dapat
mempengaruhi kualitas maupun bakteri hasil dari
pembusukan dan limbah produksi yang diperoleh yang
dapat mempengaruhi kesehatan mahkluk hidup disekitar
limbah berada baik didekat Industri maupun
Sungai/Lautan yang terpapar.
Selain kesehatan masyarakat Ekosistem Laut juga terkena
dampaknya yang dapat mengurangi kualitas hingga penyakit
yang menyebabkan kematian massal pada Biota yang hidup di
Ekosistem yang terpapar. Dan Dampak dari tercemarnya laut
mengakibatkan nelayan kecil mengalami penurunan pendapatan
dan hasil penangkapan ikan. Selain itu, dapat menyebabkan
buruknya kualitas AMDAL karena pengolahan limbah yang kurang
baik sehingga tidak layak dipergunakan lagi oleh warga
masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar. Hasil Limbah-
Limbah tersebut dapat tertimbun sehingga menjadi Sedimen
sehingga dapat berpengaruh baik di Laut maupun Pesisir.
Dengan Resiko tersebut maka diperlukan Upaya dalam
Menanggulangi Limbah-Limbah tersebut agar tidak sehingga
diharapkan dapat mengurangi dampaknya bagi lingkungan.
SARAN
baiknya dalam Industri dapat
lim bah- lim bahnya sehingga
Alangkah
m engelola
ekosistem dan wilayah setem pat tidak
tercem ar dan berdam pak buruk bagi
kelangsungan mahkluk hidup dan
Kesehatan masyarakat sekitar, Walaupun
pengolahan limbah memerlukan biaya yang
akan berdampak pada laba bersih namun
alangkah baiknya pengelolaan limbah tetap
terlaksana sehingga tidak merugikan
Mahkluk hidup pada Ekosistem yang
dicemari dan Masyarakat sekitarnya yang
terkena dampaknya.

More Related Content

What's hot

Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil PerikananPrinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil PerikananEly John Karimela
 
Pengolahan limbah di industri ikan
Pengolahan limbah di industri ikanPengolahan limbah di industri ikan
Pengolahan limbah di industri ikanDenik Jayanti
 
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANANPENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANANPENYULUH PERIKANAN
 
Metode pengawetan pangan dengan suhu tinggi
Metode pengawetan pangan dengan suhu tinggiMetode pengawetan pangan dengan suhu tinggi
Metode pengawetan pangan dengan suhu tinggiAgnescia Sera
 
8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikan8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikanAguss Aja
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptxARZIANINGSIHArzianin
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Cahya Panduputra
 
2.memahami teknologi pangan
2.memahami teknologi pangan2.memahami teknologi pangan
2.memahami teknologi panganTina Julianti
 
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahunaEly John Karimela
 
Pk lemak margarin
Pk lemak margarinPk lemak margarin
Pk lemak margarinMeiman Zega
 

What's hot (20)

BAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETISBAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETIS
 
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil PerikananPrinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
 
Teknologi pengolahan ekstrusi
Teknologi pengolahan ekstrusiTeknologi pengolahan ekstrusi
Teknologi pengolahan ekstrusi
 
Pengolahan limbah di industri ikan
Pengolahan limbah di industri ikanPengolahan limbah di industri ikan
Pengolahan limbah di industri ikan
 
pengolahan daging
pengolahan dagingpengolahan daging
pengolahan daging
 
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANANPENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
Kebutuhan energi 2
Kebutuhan energi 2Kebutuhan energi 2
Kebutuhan energi 2
 
Metode pengawetan pangan dengan suhu tinggi
Metode pengawetan pangan dengan suhu tinggiMetode pengawetan pangan dengan suhu tinggi
Metode pengawetan pangan dengan suhu tinggi
 
8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikan8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikan
 
Susu
SusuSusu
Susu
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
 
1 penanganan ikan di darat
1 penanganan ikan di darat1 penanganan ikan di darat
1 penanganan ikan di darat
 
2.memahami teknologi pangan
2.memahami teknologi pangan2.memahami teknologi pangan
2.memahami teknologi pangan
 
2. proses termal
2. proses termal2. proses termal
2. proses termal
 
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna
 
5. ketengikan minyak (1)
5. ketengikan minyak (1)5. ketengikan minyak (1)
5. ketengikan minyak (1)
 
Pk lemak margarin
Pk lemak margarinPk lemak margarin
Pk lemak margarin
 
Saponifikasi
SaponifikasiSaponifikasi
Saponifikasi
 

Similar to Pengolahan Limbah Industri Perikanan

Andrew hidayat 271730-pemanfaatan-limbah-cair-pemindangan-ikan-b4bc559c
 Andrew hidayat   271730-pemanfaatan-limbah-cair-pemindangan-ikan-b4bc559c Andrew hidayat   271730-pemanfaatan-limbah-cair-pemindangan-ikan-b4bc559c
Andrew hidayat 271730-pemanfaatan-limbah-cair-pemindangan-ikan-b4bc559cAndrew Hidayat
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahuReza Nuari
 
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterjeEutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterjebahriah imam
 
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...ssuser0ad02e
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryRindi Sulistyani
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupIda Ayu Lochana Dewi
 
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIHPROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIHAhmad Jihad Almuhdhor
 
Pencemaran air oleh industri tnggl 15
Pencemaran air oleh industri tnggl 15Pencemaran air oleh industri tnggl 15
Pencemaran air oleh industri tnggl 15Amad Saeprudin
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptTIRASBALYO
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptRizkyNazty
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiabdulhanan131
 
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdfAndi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdfAndiInna2
 
1. pendahuluan MK ekotok.ppt
1. pendahuluan MK ekotok.ppt1. pendahuluan MK ekotok.ppt
1. pendahuluan MK ekotok.pptNadiaSefira
 

Similar to Pengolahan Limbah Industri Perikanan (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Andrew hidayat 271730-pemanfaatan-limbah-cair-pemindangan-ikan-b4bc559c
 Andrew hidayat   271730-pemanfaatan-limbah-cair-pemindangan-ikan-b4bc559c Andrew hidayat   271730-pemanfaatan-limbah-cair-pemindangan-ikan-b4bc559c
Andrew hidayat 271730-pemanfaatan-limbah-cair-pemindangan-ikan-b4bc559c
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahu
 
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterjeEutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
 
Limbah pangan
Limbah panganLimbah pangan
Limbah pangan
 
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
 
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptxLIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIHPROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
 
Pencemaran air oleh industri tnggl 15
Pencemaran air oleh industri tnggl 15Pencemaran air oleh industri tnggl 15
Pencemaran air oleh industri tnggl 15
 
Polusi Air.pptx
Polusi Air.pptxPolusi Air.pptx
Polusi Air.pptx
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
 
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdfAndi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
 
Jenis pencemaran air
Jenis pencemaran airJenis pencemaran air
Jenis pencemaran air
 
1. pendahuluan MK ekotok.ppt
1. pendahuluan MK ekotok.ppt1. pendahuluan MK ekotok.ppt
1. pendahuluan MK ekotok.ppt
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

Pengolahan Limbah Industri Perikanan

  • 2. ANGGOTA KELOMPOK 2 Anna Amalia (2010716220012) M.Sandi Rizkiawan (2010716110003) Narendro Hadiningrat (2010716210020) Putri Lestari (2010716220003) Saskia Aulia Maharani (2010716320003) Segoro Wahyu Sabdho p (2010716310005) Widya erni Yanthi(1910716120005)
  • 3. PENDAHULUAN Limbah pengolahan hasil perikanan merupakan hasil sisa selama proses produksi yang dianggap tidak dapat diolah lebih lanjut misalnya kepala, sisik, duri, dan lain-lain, namun sebenarnya limbah ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika diolah dengan baik. Keseimbangan lingkungan menjadi terganggu jika jumlah hasil buangan tersebut melebihi ambang batas toleransi lingkungan. Apabila konsentrasi dan kuantitas melibihi ambang batas, keberadaan limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
  • 4. TUJUAN Agar dapat mengetahui jenis industripengolahan hasil perikanan Mengetahui jenis limbah pengolahan hasilperikanan Mengetahui sifat limbah industri pengolahan hasil perikanan Mengetahui dampak limbah industri hasilperikanan terhadap lingkungan laut Mengetahui upaya pengendalian limbahindustri hasil perikanan
  • 5. PEMBAHASAN Jenis-Jenis Industri Pengolahan Hasil Perikanan Industri pengolahan hasil perikanan berdasarkan tingkat teknologi yang digunakan dibedakan menjadi dua golongan, yakni pengolahan tradisional dan pengolahan modern. Contoh produk dari industri pengolahan hasil perikanan tradisional adalah ikan asin,ikan pindang, terasi, ikan peda dan kerupukikan. Pencemaran tidak hanya terjadi pada kawasan di sekitar industri hasil perikanan, tetapi juga pada pusat-pusat pelelangan ikan, seperti yang terjadi di Teluk Betung, di kawasan sekitar pusat-pusat pelelangan ikan (PPI) Lempasing, Bandar Lampung, yang air lautnya tampak keruh dan berminyak. Di kawasan pantai di sekitar PPI itu pun banyak endapan lumpur berwarna hitam serta sisa-sisa sampah plastik dan bangkaiikan
  • 6. Jenis Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan Limbah padat : Limbah ini berasal dari proses pembersihan ikan sekaligus mengeluarkan isi perutnya yang berupa jerohan dan gumpalan-gumpalan darah. Selain itu, limbah ini juga berasal dari proses cleaning, yaitu membuang kepala, ekor, kulit, dan bagian tubuh ikan yang lain, seperti sisik dan insang. Limbah cair : Limbah cair ini merupakan limbah yang dominan dari usaha perikanan karena selama proses, membutuhkan air dalam jumlah yang cukup banyak. Limbah cair juga berasal dari sanitasi dan toilet pada lokasi usaha tersebut Limbah hasil samping : Limbah hasil samping merupakan sisa produksi yang masih dapat dipergunakan untuk keperluan produksi yang lain diantaranya adalah potongan daging dalam merapikan fillet (biasa disebut dengan kegiatan trimming), potongan tubuh yang telah diambil dagingnya untuk fillet, atau daging merah dari seleksi daging ikan tuna yang akan di kalengkan.
  • 7. skema pada Gambar Air Limbah Air (99,9 %) Bahan padat (0,1 %) Sifat Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan Limbah industri pengolahan perikanan umumnya mengandung cairan darah, lendir ikan, potongan-potongan kecil daging ikan, kulit, sisik, isi perut, kondensat dari operasi pemasakan dan air pendingin dari kondenser (Jenie dan Rahayu, 1993), atau paling tidak, telah terkontaminasi oleh bahan-bahan tersebut. Pengelompokan komposisi air limbah secara garis besar seperti ditunjukkan dalam Organik Protein (65%) Karbohidrat (25%) Lemak (15%) Anorganik Butiran Garam Metal
  • 8. Sifat Fisik Sifat fisik yang penting dari limbah cair adalah kandungan zat padat, kejernihan, bau, warna, dan suhu. Empat sifat pertama disebabkan oleh tiga penyebab utama yaitu zat yang terlarut, zat yang tercampur, dan zat yang mengendap. Dengan mengetahui besar kecilnya partikel yang terkandung terutama dalam air limbah akan memudahkan dalam pengolahan limbah tersebut terutama dalam penyaringan dan pengendapannya. Semakin kecil ukuran pengendapannya maka semakin tinggi biaya yang diperlukan. Zat padat yang mengendap adalah zat padat yang akan mengendap pada kondisi diam selama kurang lebih 1 jam akibat gaya beratnya sendiri.
  • 9. Sifat Kimia Bahan kim ia penting yang terlarut dalam air lim bah dapat digolongkan sebagai berikut: Bahan organik Protein Karbohidrat Lemak Derajat keasaman (pH) Deterjen Senyawa klor
  • 10. Sifat Biologis Sifat biologis air limbah diperlukan untuk mengetahui/mengukur kekotoran dan kualitas air limbah sebelum dibuang ke sungai (Sugiharto, 1987). Biasanya sifat biologis air limbah diukur dari kandungan organisme renik – terutama organisme patogen – yang hidup di dalam air limbah. Organisme renik yang biasa diukur untuk mengetahui sifat biologis dari limbah adalah bakteri, jamur, ganggang, protozoa, dan virus. Kandungan organisme patogen dalam air limbah menjadi sangat penting karena berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat dan kualitas serta kesehatan makanan yang diproduksi, dalam hal ini berarti produk pengolahan hasiperikanan.
  • 11. DAMPAK LIMBAH INDUSTRI HASIL PERIKANAN TERHADAP LINGKUNGAN LAUT Dampak Secara Biologis Dampak bilogis timbul oleh masuknya senyawa polutan, baik polutan biologis berupa organisme patogen, polutan kimia berupa senyawa-senyawa kimia, maupun secara fisik berupa perubahan indicator biologis yang paling mudah diamati adalah kehidupan ikan yang secara alami hidup dan berkembang biak di Kawasan tersebut. Untuk lingkungan air laut, karena luas perairannya yang memungkinkan ikan pindah ke lingkungan yang lebih baik, biasanya ikan-ikan yang semula hidup dan berkembang biak di suatu perairan laut/pantai, akan pindah ke Kawasan pantai yang lain apabila kondisi air di Kawasan tersebut tercemar. Pada giliran berikutnya, secara sosio-ekonomis kondisi ini merugikan nelayan karena menghilangkan sumberpendapatannya. Seperti pernah diuraikn bahwa pengaruh biologis dapat di ukur dengan tingkat penggunaan oksigen dalam air oleh bahan organic dalam bentuk BOD,COD,,dan TOC,atau dengan di lakukan pengukuran organisme indicator dalam badan air laut. Sejauh ini , kontaminasi organisme pantogen dari limbah cair industri pengolahan hasil prikanan yang sering digunkan di Indonesia adalah parameter coliform(dengan satuan AMP/ml sampel) dan angka lempeng total (ALTdegan satuan koloni per ml sampel ) (BPPMHP,2003,dalam Dewantoro,2003)
  • 12. Dampak Secara Kimiawi Pengaruh secara kimiawi limbah cair dari industry pengolahan hasil perikanan terhadap badan air, baik air sungai maupun laut yang paling utama adalah masuknya senyawa protein,lemak,dan sedikit karbohidrat. Berkurangnya oksigen dalam air ini akan mengakibatkan matinya organisme makro (ikan,udang,dan lain lain)maupu mikro(bakteri,protozoa yang membantu perombakan), sehingga mengganggu keseimbangan ekologis . Pada kondisi sudah terurai, apabila mengalir sampai ke tambak, kandungan fosfor dan nitrogen dari senyawa protein tersebut akan dapat menyebabkan eutrofikasi pada perairan. Pada perairan yang luas, dan dalam konsentrasi yang normal, kandungan fosfor dan nutrient ini menguntungkan untuk meningkatkan kesubura perairan dengan meningkatnya kesuburan perairan dengan meningktanya populasi planktonsebagai produsen primer di laut. Pada skala yang lebih ekstrim, terakumulasi dalam tubuh kerrang dan ikan melalui proses biomagnifaksi. Hal ini akan mengakibatkan ikan dan kerrang mengandung racun TTX(Tetredotoxin), PSP (Paralisis Shelfish Poisoning), atau ciguetra, yang sangat beracun apabial di konsumsi manusia
  • 13. Dampak Secara Fisik Pengaruh limbah cair dari industr pengolahan hasil perikanan seacra fisik yang dominan adalah perubahan suhu air,bau, warna air, rasa, kekeruhan,dan TSS. Bau merupakan salah satu dampak dampak fisik yang paling sering timbul dari dari pembuangan limbah industri pengolahan perikanan ke badan perairan. Hal ini disebabkan oleh bereaksinya senyawa organic dalam limbah, terutama protein dengan oksigen dalam suasana anaerobic, sehingga dihasilkan asam sulfida (H2S) dan ammonia (NH3), (Bishop ,1983). Kedua senyawa gas ini memang mempunyai bau yang sangat menyengat dan busuk. Pengaruh perubahan suhu biasanya tidak signifikan, karena dalam proses produk hasil perikanan, jarang di gunakan suhu tinggi, kecuali pada pengalengan dan pemindangan. Sedangkan kekeruhan oleh TSS biasanya diakibatkan oleh tidak difungsikannya saringan dan pengendapan limbah, sehingga padatan terlarut ikut terbuang ke badan sungai dan laut.
  • 14. UPAYA PENGENDALIAN LIMBAH INDUSTRI HASIL PERIKANAN Pengelolaan Terhadap Limbah Padat Dalam mengatasi dampak dan mengelola timbulan limbah ini, perlu di lakukan upaya pengelolaan Langkah Langkah preventif dan produksi bersih sesuai dengan konsep reuse,recovery,dan recycle. Limbah dari jerohan, kepala,ekor dapat di manfaatkan sebagai tepung ikan yang sangat bagus untuk cmpuran pakan ternak. Pengelolaan Terhadap LimbahCair Limbah dari bekas cucian ikan dapat di Keloladengan pembuatan instalasi pengolahan limbah khusus.. Air cucian ikan bayak mengandung protein dan minyak ikan yang dapat dimanfaatkan. Untuk limbah domestic dari toilet dan sanitasi di kelola dengan pembuatan septy tank yang berfungsi sebagai pengolahan limbah domestic dengan proses pengendapan dan degradasi biologis. Limbah Padat Limbah Cair
  • 15. KESIMPULAN Pengolahan Hasil Perikanan memiliki banyak keuntungan dan memiliki banyak jenisnya yang metodenya perolehannya dan pengolahanya yang berbeda-beda, Dengan dimikian maka terdapat juga limbah yang diperoleh dari industry tersebut yakni limbah cair, dan limbah padat. Adapun dalam bentuk sifatnya Limbah terbagi menjadi Limbah Cair dan Limbah Padat pada limbah cair memiliki sifat fisik seperti air limbah yang terlihat kekeruhan meliputi warna dan bau, Sedangkan pada Limbah Padat memiliki bentuk yang bervariasi bersifat padatan dan beberapa dapat diolah kembali. Dengan demikian Limbah-limbah tersebut memiliki dampak pada lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi kualitas maupun bakteri hasil dari pembusukan dan limbah produksi yang diperoleh yang dapat mempengaruhi kesehatan mahkluk hidup disekitar limbah berada baik didekat Industri maupun Sungai/Lautan yang terpapar.
  • 16. Selain kesehatan masyarakat Ekosistem Laut juga terkena dampaknya yang dapat mengurangi kualitas hingga penyakit yang menyebabkan kematian massal pada Biota yang hidup di Ekosistem yang terpapar. Dan Dampak dari tercemarnya laut mengakibatkan nelayan kecil mengalami penurunan pendapatan dan hasil penangkapan ikan. Selain itu, dapat menyebabkan buruknya kualitas AMDAL karena pengolahan limbah yang kurang baik sehingga tidak layak dipergunakan lagi oleh warga masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar. Hasil Limbah- Limbah tersebut dapat tertimbun sehingga menjadi Sedimen sehingga dapat berpengaruh baik di Laut maupun Pesisir. Dengan Resiko tersebut maka diperlukan Upaya dalam Menanggulangi Limbah-Limbah tersebut agar tidak sehingga diharapkan dapat mengurangi dampaknya bagi lingkungan.
  • 17. SARAN baiknya dalam Industri dapat lim bah- lim bahnya sehingga Alangkah m engelola ekosistem dan wilayah setem pat tidak tercem ar dan berdam pak buruk bagi kelangsungan mahkluk hidup dan Kesehatan masyarakat sekitar, Walaupun pengolahan limbah memerlukan biaya yang akan berdampak pada laba bersih namun alangkah baiknya pengelolaan limbah tetap terlaksana sehingga tidak merugikan Mahkluk hidup pada Ekosistem yang dicemari dan Masyarakat sekitarnya yang terkena dampaknya.