3. Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Limbah tekstil
merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses penghilangan kanji, penggelantangan,
pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan. Berdasarkan karakteristiknya,
limbah industri dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu limbah cair, gas dan partikel, serta padat.
4. Karakteristik Limbah Tekstil (I)
Sulit menyatu kembali dengan lingkungan alam
Limbah garmen yang berupa sisa potongan kain akan sulit hancur meskipun sudah bertahun-tahun lamanya
tertimbun didalam tanah, terlebih lagi jika kain itu terbuat dari bahan serat sintetis dan bukan serat alami.
Dapat merusak biota yang ada didalam tanah dalam jangka waktu tertentu
Akibat dari tidak dapat terurainya limbah garmen seiring berjalannya waktu maka hal ini dapat membawa
dampak berupa rusaknya biota tanah dimana limbah garmen itu dibuang.
Apabila dibakar asapnya bisa mencemari udara
Pembakaran limbah garmen dalam jumlah yang besar akan berdampak pada lingkungan udara disekitarnya.
Asap dan bau yang ditimbulkannya bisa mengganggu pernafasan dan iritasi mata.
5. Karakteristik Limbah Tekstil (II)
Bisa menjadi media berkembangnya bibit penyakit
Gumpalan-gumpalan limbah garmen yang bercampur dengan jenis sampah lainnya merupakan media yang baik
bagi berkembangnya bibit-bibit penyakit.
Bisa menyumbat saluran air yang pada akhirnya bisa menimbulkan banjir
Limbah garmen yang menggumpal bersama tanah dan sampah plastik bisa menyumbat selokan-selokan dan
saluran air lainnya, sehingga pada akhirnya bisa menimbulkan banjir.
Membutuhkan lahan yang luas sebagai tempat penimbunannya
Limbah dari industri garmen ada dalam volume yang besar sehingga penanganannya membutuhkan lahan yang
luas pula. hal ini akan menjadi kesulitan tersendiri jika industri garmen penghasil limbah itu berada pada daerah
yang padat penduduknya, dimana tidak tersedia lagi lahan yang cukup untuk penimbunan limbah tersebut.
6. Karakteristik Air Limbah :
1. Karakteristik Fisika
2. Karakteristik Kimia
3. Karakteristik Biologi
7. Karakteristik Fisika Air Limbah (I)
Total Solid (TS)
Merupakan padatan di dalam air yang terdiri dari bahan organik maupun anorganik yang larut, mengendap,atau
tersuspensi dalam air.
Total Suspended Solid (TSS)
Merupakan jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada di dalam air limbah setelah mengalami
penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron.
Warna.
Pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring dengan waktu dan meningkatnya kondisi anaerob, warna
limbah berubah dari yang abu–abu menjadi kehitaman.
8. Kekeruhan
Kekeuhan disebabkan oleh zat padat tersuspensi, baik yang bersifat organik maupun anorganik.
Temperatur
Merupakan parameter yang sangat penting dikarenakan efeknya terhadap reaksi kimia, laju reaksi,
kehidupan organisme air dan penggunaan air untuk berbagai aktivitas sehari – hari.
Bau
Disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses dekomposisi materi atau penambahan substansi
pada limbah. Pengendalian bau sangat penting karena terkait dengan masalah estetika.
Karakteristik Fisika Air Limbah (II)
9. Karakteristik Kimia Air Limbah
Biological Oxygen Demand (BOD)
Menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk menguraikan atau
mengoksidasi bahan–bahan buangan di dalam air.
Chemical Oxygen Demand (COD)
Merupakan jumlah kebutuhan oksigen dalam air untuk proses reaksi secara kimia guna menguraikan unsur
pencemar yang ada.
Dissolved Oxygen (DO)
merupakan kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan untuk respirasi aerob mikroorganisme. DO di dalam air
sangat tergantung pada temperature dan salinitas.
Ammonia (NH3)
Sulfida
Derajat keasaman (pH)
Logam berat
10. Karakteristik Biologi Air Limbah
Sumber air
Jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air dipengaruhi oleh sumber seperti air hujan, air permukaan, air tanah, air
laut dan sebagainya.
Komponen nutrien dalam air
Secara alamiah air mengandung mineral-mineral yang cukup untuk kehidupan mikroorganisme yang dibutuhkan oleh
spesies mikroorganisme tertentu.
Komponen beracun
Terdapat di dalam air akan mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme yang terdapat di dalam air. Sebagai
contoh asam-asam organik dan anorganik, klorin dapat membunuh mikroorganisme dan kehidupan lainnya di dalam
air.
Organisme air
Adanya organisme di dalam air dapat mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme air, seperti protozoa dan
plankton dapat membunuh bakteri.
12. Proses Pembuatan Tekstil
Serat kapas dibersihkan sebelum disatukan menjadi benang. Pemintalan mengubah serat
menjadi benang. Sebelum proses penenunan atau perajutan, benang buatan maupun kapas
dikanji agar serat menjadi kuat dan kaku. Zat kanji yang lazim digunakan adalah pati, perekat
gelatin, getah, polivinil alkohol (PVA) dan karboksimetil selulosa (CMC). Penenunan, perajutan,
pengikatan dan laminasi
13. Jenis-Jenis Limbah Tekstil
Semakin kecil jumlah parameter dan semakin kecil konsentrasinya, hal ini menunjukkan semakin kecil peluang
untuk terjadinya pencemaran lingkungan.
1. Logam berat terutama As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn.
2. Hidrokarbon terhalogenasi (dari proses dressing dan finishing)
3. Pigmen, zat warna dan pelarut organic
4. Tensioactive (surfactant)
5. Limba asam
6. Limba basa (ammonium hidroksida, potassium hidroksida, sodium sianida, sodium karbonat, sodium
pryophospat, sodium silikat dan trisodium phispat).
14. Metode Pengolahan Limbah Industri Tekstil
Proses Fisik
Perlakuan terhadap air limbah dengan cara fisika, yaitu proses pengolahan secara mekanis dengan atau tanpa
penambahan bahan kimia. Proses-proses tersebut di antaranya adalah : penyaringan, penghancuran, perataan
air, penggumpalan, sedimentasi, pengapungan, Filtrasi,
Proses Kimia
Proses secara kimia menggunakan bahan kimia untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar di dalam limbah.
Kegiatan yang termasuk dalam proses kimia di antaranya adalah pengendapan, klorinasi, oksidasi dan reduksi,
netralisasi, ion exchanger dan desinfektansia.
Proses Biologi
Proses pengolahan limbah secara biologi adalah memanfaatkan mikroorganisme (ganggang, bakteri, protozoa)
untuk mengurangi senyawa organik dalam air limbah menjadi senyawa yang sederhana dan dengan demikian
mudah mengambilnya.
15. Penanganan Limbah Tekstil
Masalah ini setidaknya ada dua pendekatan alternatif dalam penangan limbah tekstil yang dilakukan oleh
para pengusaha tekstil:
“End-of-pipe” treatment yaitu peralatan tambahan untuk mengumpulkan dan menetralisasi limbah
yang dibuang oleh industri tekstil sehingga tidak berbahaya dan air memenuhi persyaratan
Pollution Prevention: penggunaan peralatan dalam proses produksi dengan cara membatasi
penggunaan energi, membatasi aliran limbah dan mengurangi jumlah limbah yang dikeluarkan oleh
industri ini.
16. Pemanfaatan Limbah Tekstil
Industri tekstil tidak banyak menghasilkan banyak limbah padat. Limbah yang mungkin perlu ditangani
adalah sisa kain, sisa minyak dan lateks. Alternatif pemanfaatan sisa kain adalah dapat digunakan sebagai
bahan tas kain yang terdiri dari potongan kain-kain yang tidak terpakai, dapat juga digunakan sebagai isi
bantal dan boneka sebagai pengganti dakron.
18. Dampak Positif
Bagi warga sekitar pabrik tekstil bisa menjadi mata pencaharian mereka.
Menghasilkan pakaian-pakaian atau model terbaru.
Kualitas yang dihasilkan juga bisa diekspor ke luar negeri
19. Dampak Negatif
Biasanya limbah akan dibuang ke sungai.
Sungai menjadi tercemar, airnya menjadi bau dan kotor.
Jika warga ada yang menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, akan terjangkitnya penyakit
seperti gatal-gatal pada kulit dan sebagainya.
21. Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian,
proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi,
pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan dimana karakteristik utama
dari limbah industri tekstil adalah tingginya kandungan zat warna sintetik,
yang apabila dibuang ke lingkungan tentunya akan membahayakan ekosistem
perairan. Karakteristik dari limbah textile meliputi karakteristik fsika,
karakteristik, kimia serta karakteristik biologi.