SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Industri tahu dan tempe merupakan industri kecil yang banyak tersebar di kota-kota
besar dan kecil. Tempe dan tahu merupakan makanan yang digemari oleh banyak
orang. Akibat dari banyaknya industri tahu dan tempe, maka limbah hasil proses
pengolahan banyak membawa dampak terhadap lingkungan. Limbah dari pengolahan
tahu dan tempe mempunyai kadar BOD sekitar 5.000 - 10.000 mg/l, COD 7.000 -
12.000 mg/l.
Besarnya beban pencemaran yang ditimbulkan menyebabkan gangguan yang
cukup serius terutama untuk perairan disekitar industri tahu dan tempe. Teknologi
pengolahan limbah tahu tempe yang ada saat ini pada umumnya berupa pengolahan
limbah sistem anaerob. Dengan proses biologis anaerob, efisiensi pengolahan hanya
sekitar 70-80 %, sehingga air lahannya masih mengandung kadar polutan organik cukup
tinggi, serta bau yang ditimbulkan dari sistem anaerob dan tingginya kadar fosfat
merupakan masalah yang belum dapat diatasi.
Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan cara kombinasi proses
biologis anaerob-aerob yakni proses penguraian anaerob dan diikuti dengan proses
pengolahan lanjut dengan sistem biofilter anaerob-aerob. Dengan kombinasi proses
tersebut diharapkan konsentrasi COD dalan air olahan yang dihasilkan turun menjadi 60
ppm, sehingga jika dibuang tidaklagi mencemari lingkungan sekitarnya.
Air banyak digunakan sebagai bahan pencuci dan merebus kedelai untuk proses
produksinya. Akibat dari besarnya pemakaian air pada proses pembuatan tahu dan
tempe, limbah yang dihasilkan juga cukup besar. Sebagai contoh limbah industri tahu
tempe di Semanan, Jakarta Barat kandungan BOD 5 mencapai 1 324 mg/l, COD 6698
mg/l, NH 4 84,4 mg/l, nitrat 1,76 mg/l dan nitrit 0,17 mg/l (Prakarindo Buana, 1996).
Jika ditinjau dari Kep-03/MENKLH/11/1991 tentang baku mutu limbah cair, maka
industri tahu dan tempe memerlukan pengolahan limbah.
Pada saat ini sebagian besar industri tahu tempe masih merupakan industri kecil
skala rumah tangga yang tidak dilengkapi dengan unit pengolah air limbah, sedangkan
industri tahu dan tempe yang dikelola koperasi beberapa diantaranya telah memiliki unit
pengolah limbah. Unit pengolah limbah yang ada umumnya menggunakan sistem
anaerobik dengan efisiensi pengolahan 60-90%. Dengan sistem pengolah limbah yang
ada, maka limbah yang dibuang ke peraian kadar zat organiknya (BOD) masih
terlampau tinggi yakni sekitar 400 – 1 400 mg/l. Untuk itu perlu dilakukan proses
pengolahan lanjut agar kandungan zat organik di dalan air limbah memenuhi standar air
buangan yang boleh dibuang ke saluran umum.
3.1. Karakteristik Limbah
Untuk limbah industri tahu tempe ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni
karakteristik fisika dan kimia. Karakteristik fisika meliputi padatan total, suhu, warna
dan bau. Karakteristik kimia meliputi bahan organik, bahan anorganik dan gas.
Suhu buangan industri tahu berasal dari proses pemasakan kedelai. Suhu limbah
cair tahu pada umumnya lebih tinggi dari air bakunya, yaitu 400
C sampai 460
C. Suhu
yang meningkat di lingkungan perairan akan mempengaruhi kehidupan biologis,
kelarutan oksigen dan gas lain, kerapatan air, viskositas, dan tegangan permukaan.
Bahan-bahan organik yang terkandung di dalam buangan industri tahu pada
umumnya sangat tinggi. Senyawa-senyawa organik di dalam air buangan tersebut dapat
berupa protein, karbohidrat, lemak dan minyak. Di antara senyawa-senyawa tersebut,
protein dan lemaklah yang jumlahnya paling besar (Nurhasan dan Pramudyanto, 1987),
yang mencapai 40% - 60% protein, 25 - 50% karbohidrat, dan 10% lemak (Sugiharto,
1987). Semakin lama jumlah dan jenis bahan organik ini semakin banyak, dalam hal ini
akan menyulitkan pengelolaan limbah, karena beberapa zat sulit diuraikan oleh
mikroorganisme di dalam air limbah tahu tersebut. Untuk menentukan besarnya
kandungan bahan organik digunakan beberapa teknik pengujian seperti BOD, COD dan
TOM. Uji BOD merupakan parameter yang sering digunakan untuk mengetahui tingkat
pencemaran bahan organik, baik dari industri ataupun dari rumah tangga (Greyson,
1990; Welch, 1992).
Air buangan industri tahu kualitasnya bergantung dari proses yang digunakan.
Apabila air prosesnya baik, maka kandungan bahan organik pada air buangannya
biasanya rendah (Nurhasan dan Pramudya, 1987). Pada umumnya konsentrasi ion
hidrogen buangan industri tahu ini cenderung bersifat asam. Komponen terbesar dari
limbah cair tahu yaitu protein (N-total) sebesar 226,06 sampai 434,78 mg/l. sehingga
masuknya limbah cair tahu ke lingkungan perairan akan meningkatkan total nitrogen di
peraian tersebut.
Gas-gas yang biasa ditemukan dalam limbah adalah gas nitrogen (N2 ), oksigen
(O2 ), hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3 ), karbondioksida (CO2 ) dan metana (CH4).
Gas-gas tersebut berasal dari dekomposisi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam
air buangan.
3.2. Permasalahan
Limbah cair yang dikeluarkan oleh industri-industri masih menjadi masalah bagi
lingkungan sekitarnya, karena pada umumnya industri-industri, terutama industri rumah
tangga mengalirkan langsung air limbahnya ke selokan atau sungai tanpa diolah terlebih
dahulu. Demikian pula dengan industri tahu/tempe yang pada umumnya merupakan
industri rumah tangga.
Keadaan ini akibat masih banyaknya pengrajin tahu/tempe yang belum mengerti
akan kebersihan lingkungan dan disamping itu pula tingkat ekonomi yang masih rendah,
sehingga pengolahan limbah akan menjadi beban yang cukup berat bagi mereka. Namun
demikian keberadaan industri tahu-tempe harus selalu didukung baik oleh pemerintah
maupun oleh masyarakat karena makanan tahu-tempe merupakan makanan yang
digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, disamping nilai gizinya
tinggi harganya pun relatif murah.
Limbah industri tahu-tempe dapat menimbulkan pencemaran yang cukup berat
karena mengandung polutan organik yang cukup tinggi. Dari beberapa hasil penelitian,
konsentrasi COD (Chemical Oxygen Demand) di dalam air limbah industri tahu-tempe
cukup tinggi yakni berkisar antara 7.000 - 10.000 ppm, serta mempunyai keasaman
yang rendah yakni pH 4-5. Dengan kondisi seperti tersebut di atas, air limbah industri
tahu-tempe merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan yang sangat
potersial.
Saat ini pengelolaan air limbah industri tahu-tempe umumnya dilakukan dengan
cara membuat bak penampung air limbah sehingga terjadi proses anaerob. Dengan
adanya proses biologis anaerob tersebut maka kandungan polutan organik yang ada di
dalam air limbah dapat diturunkan. Tetapi dengan proses tersebut efisiesi pengolahan
hanya berkisar antara 50 % - 70 % saja. Dengan demikian jika konsertarsi COD dalam
air limbah 7000 ppm, maka kadar COD yang keluar masih cukup tinggi yakni sekitar
2100 ppm, sehinga hal ini masih menjadi sumber pencemaran lingkungan.
4.1.3. Proses Mikrobiologi di Dalam Penguraian Anaerob
Kumpulan mikroorganisme, umumnya bakteri, terlibat dalam transformasi
senyawa komplek organik menjadi metan. Lebih jauh lagi, terdapat interaksi sinergis
antara bermacam-macam kelompok bakteri yang berperan dalam penguraian limbah.
Keseluruhan reaksi dapat digambarkan sebagai berikut (Polprasert, 1989):
Senyawa Organik ---> CH4 + CO2 + H2 + NH3 + H2S
Meskipun beberapa jamur (fungi) dan protozoa dapat ditemukan dalam
penguraian anaerobik, bakteri bakteri tetap merupakan mikroorganisme yang paling
dominan bekerja didalam proses penguraian anaerobik. Sejumlah besar bakteri
anaerobik dan fakultatif (seperti : Bacteroides, Bifidobacterium, Clostridium,
Lactobacillus, Streptococcus) terlibat dalam proses hidrolisis dan fermentasi senyawa
organik. Proses penguraian senyawa organik secara anaerobik secara garis besar
ditunjukkan seperti pada gambar 7.
Ada empat grup bakteri yang terlibat dalam transformasi material komplek
menjadi molekul yang sederhana seperti metan dan karbon dioksida. Kelompok bakteri
ini bekerja secara sinergis (Archer dan Kirsop, 1991; Barnes dan Fitzgerald, 1987;
Sahm, 1984; Sterritt dan Lester, 1988; Zeikus, 1980),
Kelompok 1: Bakteri Hidrolitik
Kelompok bakteri anaerobik memecah molekul organik komplek (protein,
cellulose, lignin, lipids) menjadi molekul monomer yang terlarut seperti asam amino,
glukosa, asam lemak, dan gliserol. Molekul monomer ini dapat langsung dimanfaatkan
oleh kelompok bakteri berikutnya. Hidrolisis molekul komplek dikatalisasi oleh enzim
ekstra seluler seperti sellulase, protease, dan lipase. Walaupun demikian proses
penguraian anaerobik sangat lambat dan menjadi terbatas dalam penguraian limbah
sellulolitik yang mengandung lignin (Polprasert, 1989; Speece, 1983).
Kelompok 2 : Bakteri Asidogenik Fermentatif
Bakteri asidogenik (pembentuk asam) seperti Clostridium merubah gula, asam
amino, dan asam lemak menjadi asam organik (seperti asam asetat, propionik, formik,
lactik, butirik, atau suksinik), alkohol dan keton (seperti etanil, metanol, gliserol,
aseton), asetat, CO2 dan H2. Asetat adalah produk utama dalam fermentasi karbohidrat.
Hasil dari fermentasi ini bervariasi tergantung jenis bakteri dan kondisi kultur seperti
temperatur, pH, potensial redok.
Kelompok 3 : Bakteri Asetogenik
Bakteri asetogenik (bakteri yang memproduksi asetat dan H2)
seperti Syntrobacter wolinii dan Syntrophomonas wolfei (McInernay et al., 1981)
merubah asam lemak (seperti asam propionat, asam butirat) dan alkohol menjadi
asetat, hidrogen, dan karbon dioksida, yang digunakan oleh bakteri pembentuk metan
(metanogen). Kelompok ini membutuhkan ikatan hidrogen rendah untuk merubah asam
lemak; dan oleh karenanya diperlukan monitoring hidrogen yang ketat.
Dibawah kondisi tekanan H2 parsial yang relatif tinggi, pembentukan asetat
berkurang dan subtrat dirubah menjadi asam propionat, asam butirat, dan etanol dari
pada metan. Ada hubungan simbiotik antara bakteri asetonik dan metanogen.
Metanogen membantu menghasilkan ikatan hidrogen rendah yang dibutuhkan oleh
bakteri asetogenik.
Gambar 7: Kelompok Bakteri Metabolik yang terlibat dalam penguraian limbah dalam
sistem anaerobik.
Etanol, asam propionat, dan asam butirat dirubah menjadi asam asetat oleh
bakteri asetogenik dengan reaksi seperti berikut:
CH3CH2OH + CO2 ---> CH3COOH + 2H2
Etanol Asam Asetat
CH3CH2COOH + 2H2O ---> CH3COOH + CO2 + 3H2
Asam Propionat Asam asetat
CH3CH2CH2COOH + 2H2O ---> 2CH3COOH + 2H2
Asam Butirat Asam Asetat
Bakteri asetogenik tumbuh jauh lebih cepat dari pada bakteri metanogenik.
Kecepatan pertumbuhan bakteri asetogenik (m mak) mendekati 1 per jam sedangkan
bakteri metanogenik 0,04 per jam (Hammer, 1986).
Kelompok 4 : Bakteri Metanogen
Penguraian senyawa organik oleh bakteri anaerobik dilingkungan alam melepas
500 - 800 juta ton metan ke atmosfir tiap tahun dan ini mewakili 0,5% bahan organik
yang dihasilkan oleh proses fotosintesis (Kirsop, 1984; Sahm, 1984). Bakteri metanogen
terjadi secara alami didalam sedimen yang dalam atau dalam pencernaan herbivora.
Kelompok ini dapat berupa kelompok bakteri gram positip dan gram negatif dengan
variasi yang banyak dalam bentuk. Mikroorganime metanogen tumbuh secara lambat
dalam air limbah dan waktu tumbuh berkisar 3 hari pada suhu 35o
C sampai dengan 50
hari pada suhu 10o
C.
Bakteri metanogen dibagi menjadi dua katagori, yaitu :
1. Bakteri metanogen hidrogenotropik (seperti : chemolitotrof yang
menggunakan hidrogen) merubah hidrogen dan karbon dioksida menjadi metan.
CO2 + 4H2 ---> CH4 + 2H2O
Metan
Bakteri metanogen yang menggunakan hidrogen membantu memelihara tekanan
parsial yang sangat rendah yang dibutuhkan untuk proses konversi asam volatil
dan alkohol menjadi asetat (speece, 1983).
2. Bakteri metanogen Asetotropik, atau biasa disebut sebagai bakteri
asetoklastik atau bakteri penghilang asetat, merubah asam asetat menjadi metan
dan CO2.
CH3COOH ---> CH4 + CO2
Bakteri asetoklastik tumbuh jauh lebih lambat (waktu generasi = beberapa hari)
dari pada bakteri pembentuk asam (waktu generasi = beberapa jam). Kelompok
ini terdiri dari dua kelompok, yaitu : Metanosarkina (Smith dan Mah,
1978) dan Metanotrik (Huser et al., 1982). Selama penguraian termofilik (58o
C)
dari limbah lignosellulosik,Metanosarkina adalah bakteri asetotropik yang
ditemukan dalam bioreaktor. Sesudah 4 minggu, Metanosarkina (m mak = 0,3 tiap
hari; Ks = 200 mg/l) digantikan olehMetanotrik (m mak = 0,1 tiap hari; Ks = 30
mg/l).
Kurang lebih sekitar 2/3 metan dihasilkan dari konversi asetat oleh metanogen
asetotropik. Sepertiga sisanya adalah hasil reduksi karbon dioksida oleh hidrogen
(Mackie dan Bryant, 1984). Diagram neraca masa pada penguraian zat organik
komplek menjadi gas methan secara anaerobik ditujukkan seperti pada gambar
8.
Gambar 8 : Neraca masa pada proses penguraian anaerobik (fermentasi
methan).
Secara umum klasifikasi bakteri metanogen dapat dilihat pada Tabel 3. (Balch et al,
1979). Metanogen dikelompokkan menjadi tiga order: Metanobakteriales (contoh
:Metanobakterium, Metanobreviater, Metanotermus), Metanomikrobiales (contoh
: Metanomikrobium, Metanogenium, Metanospirilium,
Metanosarkina, dan Metanokokoid), dan Metanokokales (contoh : Metanokokkus). Paling
sedikit ada 49 spesies metanogen yang telah didiskripsi (Vogels et al., 1988). Koster
(1988) telah mengkompilasi beberapa bakteri metanogen yang telah diisolasi dan
masing-masing substratnya, ditunjukkan sperti pada Tabel 4.
Proses penguraian senyawa hidrokarbon, lemak dan protein secara biologis menjadi
methan di kondisi proses anaaerobik secara umum ditunjukkan seperti pada gambar 9,
10 dan 11.
Tabel 3 : Klasifikasi Metanogen
Order Famili Genus Spesies
Methanobacteriales Methanobacteriaceae Methanobacterium
Methanobrevibacter
M. formicicum
M. bryanti
M.
thermoautotrophicum
M. ruminantium
M. arboriphilus
M. smithii
M. vannielli
Methanococcales Methanococcaceae Methanococcus
Methanomicrobium
M. voltae
M. mobile
methanomicrobiales Methanomicrobiaceae Methanogenium
Methanospillum
M. cariaci
M. marisnigri
M. hungatei
M. barkeri
Methanosarcinaceae Methanosarcina M. mazei
Dari : Balch et al., 1979.
Gambar 9 : Proses penguraian senyawa hidrokarbon secara anaerobik menjadi methan.
Gambar 10 : Proses penguraian senyawa lemak secara anaerobik menjadi methan.
Gambar 11 : Proses penguraian senyawa protein secara anaerobik.
Tabel 4: Metanogen terisolasi dan Subtratnya
Bakteri Subtrat
Methanobacterium
bryantii
H2
M. formicicum H2 dan HCOOH
M. thermoautotrophicum H2
m. alcaliphilum H2
Methanobrevibacter
arboriphilus
H2
M. ruminantium H2 dan HCOOH
M. smithii H2 dan HCOOH
Methanococcus vannielii H2 dan HCOOH
M. voltae H2 dan HCOOH
M. deltae H2 dan HCOOH
M. maripaludis H2 dan HCOOH
M. jannaschii H2
M.
thermolithoautotrophicus
H2 dan HCOOH
M. frisius
Methanomicrobium
mobile
H2 dan HCOOH
M. paynteri H2
Methanospirillum
hungatei
H2 dan HCOOH
Methanoplanus limicola H2 dan HCOOH
M. endosymbiosus H2
Methanogenium cariaci H2 dan HCOOH
M. marisnigri H2 dan HCOOH
M. tatii H2 dan HCOOH
M. olentangyi H2
M. thermophilicum H2 dan HCOOH
M. bourgense H2 dan HCOOH
M. aggregans H2 dan HCOOH
Methanoccoides
methylutens
CH3NH2 dan CH3OH
Methanotrix soehngenii CH3COOH
M. conilii CH3COOH
Methanothermus
fervidus
H2
Methanolobus tindarius CH3OH, CH3NH2, (CH3)2NH, dan (CH3)3N
Methanosarcina barkeri CH3OH, CH3COOH, H2, CH3NH2,
(CH3)2NH, dan (CH3)3N
Methanosarcina
themophila
CH3OH, CH3COOH, H2, CH3NH2,
(CH3)2NH, dan (CH3)3N
Sumber : Koster (1988).

More Related Content

What's hot

PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRIPENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRIWulan Marayani
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalZuhriah As'ad
 
Sumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahSumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahTiara Arianti
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryRindi Sulistyani
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahinfosanitasi
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairRiska_21
 
Rangkuman kuliah limbah uts
Rangkuman kuliah limbah utsRangkuman kuliah limbah uts
Rangkuman kuliah limbah utsrosyliey
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiamun farid
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbahsalmafirda
 
Penanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriPenanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriIkhwan To
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantationsKetut Swandana
 

What's hot (20)

Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbah Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbah
 
Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11
 
Limbah pangan
Limbah panganLimbah pangan
Limbah pangan
 
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRIPENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
 
04buah
04buah04buah
04buah
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
 
Sumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahSumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air Limbah
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cair
 
Rangkuman kuliah limbah uts
Rangkuman kuliah limbah utsRangkuman kuliah limbah uts
Rangkuman kuliah limbah uts
 
17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimia
 
Take home mma
Take home mmaTake home mma
Take home mma
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
 
Penanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriPenanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustri
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
 
Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...
Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...
Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...
 

Viewers also liked

NÔNG DÂN TIÊU BIỂU
NÔNG DÂN TIÊU BIỂUNÔNG DÂN TIÊU BIỂU
NÔNG DÂN TIÊU BIỂUHoa Farmer
 
proyeksi air bersih
proyeksi air bersihproyeksi air bersih
proyeksi air bersihReza Nuari
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 
鬧女鬼的校園活動
鬧女鬼的校園活動鬧女鬼的校園活動
鬧女鬼的校園活動paujordan522
 
刺客教條-大革命-levelupup
刺客教條-大革命-levelupup刺客教條-大革命-levelupup
刺客教條-大革命-levelupuppaujordan522
 
origami Printable paper
origami Printable paperorigami Printable paper
origami Printable paperRay Alleniuz
 
國王故事-不說謊的男人
國王故事-不說謊的男人國王故事-不說謊的男人
國王故事-不說謊的男人paujordan522
 
網上宣傳 搜索引擎優化是甚麼
網上宣傳 搜索引擎優化是甚麼網上宣傳 搜索引擎優化是甚麼
網上宣傳 搜索引擎優化是甚麼paujordan522
 
Phim luan ve mông và vú
Phim luan ve mông và vúPhim luan ve mông và vú
Phim luan ve mông và vúHoa Farmer
 
Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014
Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014
Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014Pontis Foundation
 
Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014
Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014
Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014Pontis Foundation
 
Toc mai soi van soi dai pd - duy cuong hoa am (1)
Toc mai soi van soi dai   pd - duy cuong hoa am (1)Toc mai soi van soi dai   pd - duy cuong hoa am (1)
Toc mai soi van soi dai pd - duy cuong hoa am (1)Hoa Farmer
 
No Business as Usual - Social Entrepreneurship in Belarus
No Business as Usual - Social Entrepreneurship in BelarusNo Business as Usual - Social Entrepreneurship in Belarus
No Business as Usual - Social Entrepreneurship in BelarusPontis Foundation
 
Inauguracja Światowego Tygodnia Przedsiębiorczości 2016
Inauguracja Światowego Tygodnia Przedsiębiorczości 2016Inauguracja Światowego Tygodnia Przedsiębiorczości 2016
Inauguracja Światowego Tygodnia Przedsiębiorczości 2016Adam Dobrawy
 

Viewers also liked (20)

NÔNG DÂN TIÊU BIỂU
NÔNG DÂN TIÊU BIỂUNÔNG DÂN TIÊU BIỂU
NÔNG DÂN TIÊU BIỂU
 
Proposal to ACME Grocery Retail
Proposal to ACME Grocery RetailProposal to ACME Grocery Retail
Proposal to ACME Grocery Retail
 
proyeksi air bersih
proyeksi air bersihproyeksi air bersih
proyeksi air bersih
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
LA FAMILIA.
LA FAMILIA.LA FAMILIA.
LA FAMILIA.
 
LOS TRANSPORTES.
LOS TRANSPORTES.LOS TRANSPORTES.
LOS TRANSPORTES.
 
鬧女鬼的校園活動
鬧女鬼的校園活動鬧女鬼的校園活動
鬧女鬼的校園活動
 
刺客教條-大革命-levelupup
刺客教條-大革命-levelupup刺客教條-大革命-levelupup
刺客教條-大革命-levelupup
 
origami Printable paper
origami Printable paperorigami Printable paper
origami Printable paper
 
國王故事-不說謊的男人
國王故事-不說謊的男人國王故事-不說謊的男人
國王故事-不說謊的男人
 
網上宣傳 搜索引擎優化是甚麼
網上宣傳 搜索引擎優化是甚麼網上宣傳 搜索引擎優化是甚麼
網上宣傳 搜索引擎優化是甚麼
 
Pontis Digest 1/2015
Pontis Digest 1/2015Pontis Digest 1/2015
Pontis Digest 1/2015
 
Phim luan ve mông và vú
Phim luan ve mông và vúPhim luan ve mông và vú
Phim luan ve mông và vú
 
Paris tho
Paris thoParis tho
Paris tho
 
Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014
Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014
Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014
 
Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014
Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014
Program Advokáti Pro Bono v Nadácii Pontis - Úspechy za rok 2014
 
María Adriana López
María Adriana LópezMaría Adriana López
María Adriana López
 
Toc mai soi van soi dai pd - duy cuong hoa am (1)
Toc mai soi van soi dai   pd - duy cuong hoa am (1)Toc mai soi van soi dai   pd - duy cuong hoa am (1)
Toc mai soi van soi dai pd - duy cuong hoa am (1)
 
No Business as Usual - Social Entrepreneurship in Belarus
No Business as Usual - Social Entrepreneurship in BelarusNo Business as Usual - Social Entrepreneurship in Belarus
No Business as Usual - Social Entrepreneurship in Belarus
 
Inauguracja Światowego Tygodnia Przedsiębiorczości 2016
Inauguracja Światowego Tygodnia Przedsiębiorczości 2016Inauguracja Światowego Tygodnia Przedsiębiorczości 2016
Inauguracja Światowego Tygodnia Przedsiębiorczości 2016
 

Similar to Ringkasan tahu

Ipal Klinik by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.bios...
Ipal Klinik by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.bios...Ipal Klinik by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.bios...
Ipal Klinik by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.bios...PT BioSeven Fiberglass Indonesia
 
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptxLimbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptxPutriLestari652855
 
PROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat ISO
PROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat  ISOPROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat  ISO
PROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat ISODianNa30
 
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdfMakalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdfWibisonoYohanes
 
Tugas kimia 01 des 2013
Tugas kimia 01 des 2013Tugas kimia 01 des 2013
Tugas kimia 01 des 2013Pipo Aziz
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahRizki Widiantoro
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairShoetiaone
 
Ipal biotech, ipal komunal, ipal industrial by BioSeven STP (0821 4123 5115)
Ipal biotech, ipal komunal, ipal industrial by BioSeven STP (0821 4123 5115)Ipal biotech, ipal komunal, ipal industrial by BioSeven STP (0821 4123 5115)
Ipal biotech, ipal komunal, ipal industrial by BioSeven STP (0821 4123 5115)PT BioSeven Fiberglass Indonesia
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptwahyufajar30
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptNovriadi10
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptYusufGanteng2
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptTIRASBALYO
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptRizkyNazty
 
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...PT BioSeven Fiberglass Indonesia
 
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gasProses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gasYeni Hardika
 
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...Faiq As'adi
 

Similar to Ringkasan tahu (20)

Ipal Klinik by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.bios...
Ipal Klinik by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.bios...Ipal Klinik by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.bios...
Ipal Klinik by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.bios...
 
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptxLimbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
 
PROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat ISO
PROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat  ISOPROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat  ISO
PROMO MURAH! IPAL BioSeven STP WWTP - Garansi 10thn - Sertifikat ISO
 
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdfMakalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
 
Ipal tahu.
Ipal tahu.Ipal tahu.
Ipal tahu.
 
Tugas kimia 01 des 2013
Tugas kimia 01 des 2013Tugas kimia 01 des 2013
Tugas kimia 01 des 2013
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cair
 
Ipal biotech, ipal komunal, ipal industrial by BioSeven STP (0821 4123 5115)
Ipal biotech, ipal komunal, ipal industrial by BioSeven STP (0821 4123 5115)Ipal biotech, ipal komunal, ipal industrial by BioSeven STP (0821 4123 5115)
Ipal biotech, ipal komunal, ipal industrial by BioSeven STP (0821 4123 5115)
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
Limbah cair
Limbah cairLimbah cair
Limbah cair
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
 
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gasProses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
 
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
 
16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Ringkasan tahu

  • 1. Industri tahu dan tempe merupakan industri kecil yang banyak tersebar di kota-kota besar dan kecil. Tempe dan tahu merupakan makanan yang digemari oleh banyak orang. Akibat dari banyaknya industri tahu dan tempe, maka limbah hasil proses pengolahan banyak membawa dampak terhadap lingkungan. Limbah dari pengolahan tahu dan tempe mempunyai kadar BOD sekitar 5.000 - 10.000 mg/l, COD 7.000 - 12.000 mg/l. Besarnya beban pencemaran yang ditimbulkan menyebabkan gangguan yang cukup serius terutama untuk perairan disekitar industri tahu dan tempe. Teknologi pengolahan limbah tahu tempe yang ada saat ini pada umumnya berupa pengolahan limbah sistem anaerob. Dengan proses biologis anaerob, efisiensi pengolahan hanya sekitar 70-80 %, sehingga air lahannya masih mengandung kadar polutan organik cukup tinggi, serta bau yang ditimbulkan dari sistem anaerob dan tingginya kadar fosfat merupakan masalah yang belum dapat diatasi. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan cara kombinasi proses biologis anaerob-aerob yakni proses penguraian anaerob dan diikuti dengan proses pengolahan lanjut dengan sistem biofilter anaerob-aerob. Dengan kombinasi proses tersebut diharapkan konsentrasi COD dalan air olahan yang dihasilkan turun menjadi 60 ppm, sehingga jika dibuang tidaklagi mencemari lingkungan sekitarnya. Air banyak digunakan sebagai bahan pencuci dan merebus kedelai untuk proses produksinya. Akibat dari besarnya pemakaian air pada proses pembuatan tahu dan tempe, limbah yang dihasilkan juga cukup besar. Sebagai contoh limbah industri tahu tempe di Semanan, Jakarta Barat kandungan BOD 5 mencapai 1 324 mg/l, COD 6698 mg/l, NH 4 84,4 mg/l, nitrat 1,76 mg/l dan nitrit 0,17 mg/l (Prakarindo Buana, 1996). Jika ditinjau dari Kep-03/MENKLH/11/1991 tentang baku mutu limbah cair, maka industri tahu dan tempe memerlukan pengolahan limbah. Pada saat ini sebagian besar industri tahu tempe masih merupakan industri kecil skala rumah tangga yang tidak dilengkapi dengan unit pengolah air limbah, sedangkan industri tahu dan tempe yang dikelola koperasi beberapa diantaranya telah memiliki unit pengolah limbah. Unit pengolah limbah yang ada umumnya menggunakan sistem anaerobik dengan efisiensi pengolahan 60-90%. Dengan sistem pengolah limbah yang ada, maka limbah yang dibuang ke peraian kadar zat organiknya (BOD) masih terlampau tinggi yakni sekitar 400 – 1 400 mg/l. Untuk itu perlu dilakukan proses pengolahan lanjut agar kandungan zat organik di dalan air limbah memenuhi standar air buangan yang boleh dibuang ke saluran umum. 3.1. Karakteristik Limbah Untuk limbah industri tahu tempe ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni karakteristik fisika dan kimia. Karakteristik fisika meliputi padatan total, suhu, warna dan bau. Karakteristik kimia meliputi bahan organik, bahan anorganik dan gas. Suhu buangan industri tahu berasal dari proses pemasakan kedelai. Suhu limbah cair tahu pada umumnya lebih tinggi dari air bakunya, yaitu 400 C sampai 460 C. Suhu yang meningkat di lingkungan perairan akan mempengaruhi kehidupan biologis, kelarutan oksigen dan gas lain, kerapatan air, viskositas, dan tegangan permukaan. Bahan-bahan organik yang terkandung di dalam buangan industri tahu pada umumnya sangat tinggi. Senyawa-senyawa organik di dalam air buangan tersebut dapat berupa protein, karbohidrat, lemak dan minyak. Di antara senyawa-senyawa tersebut, protein dan lemaklah yang jumlahnya paling besar (Nurhasan dan Pramudyanto, 1987), yang mencapai 40% - 60% protein, 25 - 50% karbohidrat, dan 10% lemak (Sugiharto, 1987). Semakin lama jumlah dan jenis bahan organik ini semakin banyak, dalam hal ini
  • 2. akan menyulitkan pengelolaan limbah, karena beberapa zat sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam air limbah tahu tersebut. Untuk menentukan besarnya kandungan bahan organik digunakan beberapa teknik pengujian seperti BOD, COD dan TOM. Uji BOD merupakan parameter yang sering digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran bahan organik, baik dari industri ataupun dari rumah tangga (Greyson, 1990; Welch, 1992). Air buangan industri tahu kualitasnya bergantung dari proses yang digunakan. Apabila air prosesnya baik, maka kandungan bahan organik pada air buangannya biasanya rendah (Nurhasan dan Pramudya, 1987). Pada umumnya konsentrasi ion hidrogen buangan industri tahu ini cenderung bersifat asam. Komponen terbesar dari limbah cair tahu yaitu protein (N-total) sebesar 226,06 sampai 434,78 mg/l. sehingga masuknya limbah cair tahu ke lingkungan perairan akan meningkatkan total nitrogen di peraian tersebut. Gas-gas yang biasa ditemukan dalam limbah adalah gas nitrogen (N2 ), oksigen (O2 ), hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3 ), karbondioksida (CO2 ) dan metana (CH4). Gas-gas tersebut berasal dari dekomposisi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air buangan. 3.2. Permasalahan Limbah cair yang dikeluarkan oleh industri-industri masih menjadi masalah bagi lingkungan sekitarnya, karena pada umumnya industri-industri, terutama industri rumah tangga mengalirkan langsung air limbahnya ke selokan atau sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Demikian pula dengan industri tahu/tempe yang pada umumnya merupakan industri rumah tangga. Keadaan ini akibat masih banyaknya pengrajin tahu/tempe yang belum mengerti akan kebersihan lingkungan dan disamping itu pula tingkat ekonomi yang masih rendah, sehingga pengolahan limbah akan menjadi beban yang cukup berat bagi mereka. Namun demikian keberadaan industri tahu-tempe harus selalu didukung baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat karena makanan tahu-tempe merupakan makanan yang digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, disamping nilai gizinya tinggi harganya pun relatif murah. Limbah industri tahu-tempe dapat menimbulkan pencemaran yang cukup berat karena mengandung polutan organik yang cukup tinggi. Dari beberapa hasil penelitian, konsentrasi COD (Chemical Oxygen Demand) di dalam air limbah industri tahu-tempe cukup tinggi yakni berkisar antara 7.000 - 10.000 ppm, serta mempunyai keasaman yang rendah yakni pH 4-5. Dengan kondisi seperti tersebut di atas, air limbah industri tahu-tempe merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan yang sangat potersial. Saat ini pengelolaan air limbah industri tahu-tempe umumnya dilakukan dengan cara membuat bak penampung air limbah sehingga terjadi proses anaerob. Dengan adanya proses biologis anaerob tersebut maka kandungan polutan organik yang ada di dalam air limbah dapat diturunkan. Tetapi dengan proses tersebut efisiesi pengolahan hanya berkisar antara 50 % - 70 % saja. Dengan demikian jika konsertarsi COD dalam air limbah 7000 ppm, maka kadar COD yang keluar masih cukup tinggi yakni sekitar 2100 ppm, sehinga hal ini masih menjadi sumber pencemaran lingkungan. 4.1.3. Proses Mikrobiologi di Dalam Penguraian Anaerob
  • 3. Kumpulan mikroorganisme, umumnya bakteri, terlibat dalam transformasi senyawa komplek organik menjadi metan. Lebih jauh lagi, terdapat interaksi sinergis antara bermacam-macam kelompok bakteri yang berperan dalam penguraian limbah. Keseluruhan reaksi dapat digambarkan sebagai berikut (Polprasert, 1989): Senyawa Organik ---> CH4 + CO2 + H2 + NH3 + H2S Meskipun beberapa jamur (fungi) dan protozoa dapat ditemukan dalam penguraian anaerobik, bakteri bakteri tetap merupakan mikroorganisme yang paling dominan bekerja didalam proses penguraian anaerobik. Sejumlah besar bakteri anaerobik dan fakultatif (seperti : Bacteroides, Bifidobacterium, Clostridium, Lactobacillus, Streptococcus) terlibat dalam proses hidrolisis dan fermentasi senyawa organik. Proses penguraian senyawa organik secara anaerobik secara garis besar ditunjukkan seperti pada gambar 7. Ada empat grup bakteri yang terlibat dalam transformasi material komplek menjadi molekul yang sederhana seperti metan dan karbon dioksida. Kelompok bakteri ini bekerja secara sinergis (Archer dan Kirsop, 1991; Barnes dan Fitzgerald, 1987; Sahm, 1984; Sterritt dan Lester, 1988; Zeikus, 1980), Kelompok 1: Bakteri Hidrolitik Kelompok bakteri anaerobik memecah molekul organik komplek (protein, cellulose, lignin, lipids) menjadi molekul monomer yang terlarut seperti asam amino, glukosa, asam lemak, dan gliserol. Molekul monomer ini dapat langsung dimanfaatkan oleh kelompok bakteri berikutnya. Hidrolisis molekul komplek dikatalisasi oleh enzim ekstra seluler seperti sellulase, protease, dan lipase. Walaupun demikian proses penguraian anaerobik sangat lambat dan menjadi terbatas dalam penguraian limbah sellulolitik yang mengandung lignin (Polprasert, 1989; Speece, 1983). Kelompok 2 : Bakteri Asidogenik Fermentatif Bakteri asidogenik (pembentuk asam) seperti Clostridium merubah gula, asam amino, dan asam lemak menjadi asam organik (seperti asam asetat, propionik, formik, lactik, butirik, atau suksinik), alkohol dan keton (seperti etanil, metanol, gliserol, aseton), asetat, CO2 dan H2. Asetat adalah produk utama dalam fermentasi karbohidrat. Hasil dari fermentasi ini bervariasi tergantung jenis bakteri dan kondisi kultur seperti temperatur, pH, potensial redok. Kelompok 3 : Bakteri Asetogenik Bakteri asetogenik (bakteri yang memproduksi asetat dan H2) seperti Syntrobacter wolinii dan Syntrophomonas wolfei (McInernay et al., 1981) merubah asam lemak (seperti asam propionat, asam butirat) dan alkohol menjadi asetat, hidrogen, dan karbon dioksida, yang digunakan oleh bakteri pembentuk metan (metanogen). Kelompok ini membutuhkan ikatan hidrogen rendah untuk merubah asam lemak; dan oleh karenanya diperlukan monitoring hidrogen yang ketat. Dibawah kondisi tekanan H2 parsial yang relatif tinggi, pembentukan asetat berkurang dan subtrat dirubah menjadi asam propionat, asam butirat, dan etanol dari pada metan. Ada hubungan simbiotik antara bakteri asetonik dan metanogen. Metanogen membantu menghasilkan ikatan hidrogen rendah yang dibutuhkan oleh bakteri asetogenik.
  • 4. Gambar 7: Kelompok Bakteri Metabolik yang terlibat dalam penguraian limbah dalam sistem anaerobik. Etanol, asam propionat, dan asam butirat dirubah menjadi asam asetat oleh bakteri asetogenik dengan reaksi seperti berikut: CH3CH2OH + CO2 ---> CH3COOH + 2H2 Etanol Asam Asetat CH3CH2COOH + 2H2O ---> CH3COOH + CO2 + 3H2 Asam Propionat Asam asetat CH3CH2CH2COOH + 2H2O ---> 2CH3COOH + 2H2 Asam Butirat Asam Asetat Bakteri asetogenik tumbuh jauh lebih cepat dari pada bakteri metanogenik. Kecepatan pertumbuhan bakteri asetogenik (m mak) mendekati 1 per jam sedangkan bakteri metanogenik 0,04 per jam (Hammer, 1986). Kelompok 4 : Bakteri Metanogen Penguraian senyawa organik oleh bakteri anaerobik dilingkungan alam melepas 500 - 800 juta ton metan ke atmosfir tiap tahun dan ini mewakili 0,5% bahan organik yang dihasilkan oleh proses fotosintesis (Kirsop, 1984; Sahm, 1984). Bakteri metanogen terjadi secara alami didalam sedimen yang dalam atau dalam pencernaan herbivora. Kelompok ini dapat berupa kelompok bakteri gram positip dan gram negatif dengan
  • 5. variasi yang banyak dalam bentuk. Mikroorganime metanogen tumbuh secara lambat dalam air limbah dan waktu tumbuh berkisar 3 hari pada suhu 35o C sampai dengan 50 hari pada suhu 10o C. Bakteri metanogen dibagi menjadi dua katagori, yaitu : 1. Bakteri metanogen hidrogenotropik (seperti : chemolitotrof yang menggunakan hidrogen) merubah hidrogen dan karbon dioksida menjadi metan. CO2 + 4H2 ---> CH4 + 2H2O Metan Bakteri metanogen yang menggunakan hidrogen membantu memelihara tekanan parsial yang sangat rendah yang dibutuhkan untuk proses konversi asam volatil dan alkohol menjadi asetat (speece, 1983). 2. Bakteri metanogen Asetotropik, atau biasa disebut sebagai bakteri asetoklastik atau bakteri penghilang asetat, merubah asam asetat menjadi metan dan CO2. CH3COOH ---> CH4 + CO2 Bakteri asetoklastik tumbuh jauh lebih lambat (waktu generasi = beberapa hari) dari pada bakteri pembentuk asam (waktu generasi = beberapa jam). Kelompok ini terdiri dari dua kelompok, yaitu : Metanosarkina (Smith dan Mah, 1978) dan Metanotrik (Huser et al., 1982). Selama penguraian termofilik (58o C) dari limbah lignosellulosik,Metanosarkina adalah bakteri asetotropik yang ditemukan dalam bioreaktor. Sesudah 4 minggu, Metanosarkina (m mak = 0,3 tiap hari; Ks = 200 mg/l) digantikan olehMetanotrik (m mak = 0,1 tiap hari; Ks = 30 mg/l). Kurang lebih sekitar 2/3 metan dihasilkan dari konversi asetat oleh metanogen asetotropik. Sepertiga sisanya adalah hasil reduksi karbon dioksida oleh hidrogen (Mackie dan Bryant, 1984). Diagram neraca masa pada penguraian zat organik komplek menjadi gas methan secara anaerobik ditujukkan seperti pada gambar 8.
  • 6. Gambar 8 : Neraca masa pada proses penguraian anaerobik (fermentasi methan). Secara umum klasifikasi bakteri metanogen dapat dilihat pada Tabel 3. (Balch et al, 1979). Metanogen dikelompokkan menjadi tiga order: Metanobakteriales (contoh :Metanobakterium, Metanobreviater, Metanotermus), Metanomikrobiales (contoh : Metanomikrobium, Metanogenium, Metanospirilium, Metanosarkina, dan Metanokokoid), dan Metanokokales (contoh : Metanokokkus). Paling sedikit ada 49 spesies metanogen yang telah didiskripsi (Vogels et al., 1988). Koster (1988) telah mengkompilasi beberapa bakteri metanogen yang telah diisolasi dan masing-masing substratnya, ditunjukkan sperti pada Tabel 4. Proses penguraian senyawa hidrokarbon, lemak dan protein secara biologis menjadi methan di kondisi proses anaaerobik secara umum ditunjukkan seperti pada gambar 9, 10 dan 11. Tabel 3 : Klasifikasi Metanogen
  • 7. Order Famili Genus Spesies Methanobacteriales Methanobacteriaceae Methanobacterium Methanobrevibacter M. formicicum M. bryanti M. thermoautotrophicum M. ruminantium M. arboriphilus M. smithii M. vannielli Methanococcales Methanococcaceae Methanococcus Methanomicrobium M. voltae M. mobile methanomicrobiales Methanomicrobiaceae Methanogenium Methanospillum M. cariaci M. marisnigri M. hungatei M. barkeri Methanosarcinaceae Methanosarcina M. mazei Dari : Balch et al., 1979.
  • 8. Gambar 9 : Proses penguraian senyawa hidrokarbon secara anaerobik menjadi methan.
  • 9. Gambar 10 : Proses penguraian senyawa lemak secara anaerobik menjadi methan.
  • 10. Gambar 11 : Proses penguraian senyawa protein secara anaerobik. Tabel 4: Metanogen terisolasi dan Subtratnya Bakteri Subtrat Methanobacterium bryantii H2 M. formicicum H2 dan HCOOH M. thermoautotrophicum H2 m. alcaliphilum H2 Methanobrevibacter arboriphilus H2 M. ruminantium H2 dan HCOOH
  • 11. M. smithii H2 dan HCOOH Methanococcus vannielii H2 dan HCOOH M. voltae H2 dan HCOOH M. deltae H2 dan HCOOH M. maripaludis H2 dan HCOOH M. jannaschii H2 M. thermolithoautotrophicus H2 dan HCOOH M. frisius Methanomicrobium mobile H2 dan HCOOH M. paynteri H2 Methanospirillum hungatei H2 dan HCOOH Methanoplanus limicola H2 dan HCOOH M. endosymbiosus H2 Methanogenium cariaci H2 dan HCOOH M. marisnigri H2 dan HCOOH M. tatii H2 dan HCOOH M. olentangyi H2 M. thermophilicum H2 dan HCOOH M. bourgense H2 dan HCOOH M. aggregans H2 dan HCOOH Methanoccoides methylutens CH3NH2 dan CH3OH Methanotrix soehngenii CH3COOH M. conilii CH3COOH Methanothermus fervidus H2 Methanolobus tindarius CH3OH, CH3NH2, (CH3)2NH, dan (CH3)3N Methanosarcina barkeri CH3OH, CH3COOH, H2, CH3NH2, (CH3)2NH, dan (CH3)3N Methanosarcina themophila CH3OH, CH3COOH, H2, CH3NH2, (CH3)2NH, dan (CH3)3N Sumber : Koster (1988).