Literasi Informasi dan Media
Setiap orang bisa dikatakan telah memahami literasi informasi jika mampu untuk mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, menyusun, menciptakan, menggunakan, dan mengkomunikasikan informasi kepada orang lain untuk mencari atau mengambil solusi terhadap masalah dan hambatan yang ada.Literasi media dan literasi informasi selalu terkait, tetapi aksesibilitas konten yang lebih besar melalui Internet dan platform seluler berarti bahwa literasi tersebut semakin terjalin.
2. Rendahnya tingkat literasi kadang
membuat masyarakat mengalami
kesulitan memilah konten-konten
yang positif di antara banjir
informasi di dunia maya.
(Simarmata, Iqbal, Hasibuan,
Limbong, & Albra, 2019).
Setiap orang bisa dikatakan telah memahami literasi
informasi jika mampu untuk mengidentifikasi,
menemukan, mengevaluasi, menyusun, menciptakan,
menggunakan, dan mengkomunikasikan informasi
kepada orang lain untuk mencari atau mengambil solusi
terhadap masalah dan hambatan yang ada.
Pendahuluan
Pendahuluan
3. Literasi Media
• Memahami Peran dan fungsi
media
• Memahami kondisi di mana
media dan memenuhi mereka
• Menganalisis secara kritis dan
mengevaluasi konten media
• Penggunaan media untuk
partisipasi yang demokratis,
dialog
antarbudaya dan pembelajaran
• Menghasilkan konten yang
dibuat pengguna
• Teknologi Informasi Komunikasi
dan keterampilan media
lainnya.
Literasi Informasi
• Definisi dan artikulasi
informasi
• Lokasi dan akses informasi
• Penilaian Informasi
• Organisasi Informasi
• Penggunaan Informasi
• Komunikasi dan penggunaan
informasi secara etis
• Keterampilan informasi
lainnya.
4. Urgensi Literasi Informasi dan Media
5 hukum literasi informasi dan media
(Singh, Kerr, & Hamburger, 2016)
(1) Hukum 1: informasi, komunikasi, perpustakaan, media, teknologi,
internet, dan penyedia informasi lainnya digunakan untuk
mendorong partisipasi publik dan pembangunan berkelanjutan.
Semua penyedia Informasi tersebut berkedudukan setara dan tidak
ada yang lebih relevan satu dibanding yang lainnya.
(2) Hukum 2: setiap warga negara adalah pencipta
informasi/pengetahuan dan memiliki pesan yang ingin disampaikan.
Mereka harus diajarkan dan diberi jalan untuk mengakses
informasi/pengetahuan baru dan untuk mengekspresikan diri.
Literasi informasi dan media adalah untuk laki-laki dan perempuan
secara setara dan merupakan sebuah neksus dari HAM
(3) Hukum 3: informasi, pengetahuan, dan pesan tidak selalu bebas
nilai dan bias. Setiap konseptualisasi, penggunaan, dan aplikasi
literasi informasi dan media harus dengan transparan menyebutkan
hal tersebut dan dapat dipahami oleh semua warga negara
(4) Hukum 4: setiap warga negara pada dasarnya memiliki
keinginan untuk mengetahui dan memahami informasi,
pengetahuan, dan pesan yang baru, serta
mengkomunikasikannya, meskipun mereka tidak
menyadari, mengakui atau menyatakannya. Hak-hak setiap
warga negara tersebut harus tetap dipenuh
(5) Hukum 5:literasi informasi dan media tidak dapat
dikuasai seketika, melainkan sebuah prose ws dan
pengalaman yang dinamis dan terus berjalan. Bisa
dipandang lengkap jika di dalamnya terdapat pengetahuan,
skill, dan sikap, serta mencakup akses, evaluasi/assesment,
penggunaan, produksi dan komunikasi informasi, dan
konten teknologi dan media.”