Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini mendeskripsikan implementasi Problem Based Learning (PBL) dan Transcript Based Lesson Analysis (TBLA) pada pembelajaran IPA materi Gerak Lurus di SMP.
2. Hasil analisis TBLA menunjukkan bahwa durasi video pembelajaran adalah 15 menit 46 detik dengan jumlah ucapan guru 83,09% dan siswa 16,90%.
3. Implementasi PBL terdiri atas 5 langkah yait
1. Oleh : Iin Hindun, Sri Wahyuni, Mashuri,
Putri Ayu M. L.
TBLA : Implementasi Problem Based
Learning (PBL) pada Pembelajaran
IPA SMP Materi Gerak Lurus
FKIP Universitas Muhammadiyah Malang
2. LATAR BELAKANG
Transcript Based Lesson Analysis
(TBLA) merupakan salah satu cara dalam
Lesson analysis, dimana Lesson analysis
merupakan bagian dari Lesson study
untuk membangun Learning Communitty
antar guru maupun peserta didik. Model
TBLA diyakini mampu mengungkap
permasalahan yang terjadi berdasarkan
masukan mendalam berdasarkan dialog
yang terjadi. Problem Based Learning
(PBL) merupakan model pembelajaran
dengan mengembangkan dan melatih
potensi diri dalam penyelesaian dan
memecahkan permasalahan berdasarkan
permasalahan nyata yang
ada dikehidupan sehari-hari.
Melalui sharing pengalaman dan diskusi, sekolah dan guru
IPA dari MTs Muhammadiyah Malang 1 menyadari pentingnya
refleksi dalam komunitas dan terdorong untuk saling belajar
dan merefleksi melalui TBLA . Dengan mencermati prosen
melalui rekaman dialog akan bisa menemukan kelemahan,
problem yang perlu untuk diberikan solusi dalam rangka
perbaikan pembelajaran. Melalui perwakilan guru IPA,
menyatakan bahwa sekolah merasa tertarik dan ingin
menguatkan diri menjadi guru reflektif melalui implementasi
TBLA untuk peningkataninovasi dan kualitas pembelajarannya.
3. Tujuan Penelitian
01 Mendeskripsikan pelaksanaan model Problem Based
Learning (PBL) pada pembelajaran IPA SMP materi Gerak
Lurus
02 Mendeskripsikan Transcript Based Lesson Analysis (TBLA)
pada pembelajaran IPA SMP materi Gerak Lurus
4. Metode Penelitian
Jenis penelitian : Deskriptif Kualitatif dan Kuantitatif
Tempat dan Waktu : MTs Muhammadiyah 1 Kota Malang, Jl. Raya Tlogomas
Malang. Kegiatan penelitian dimulai sejak disahkannya Surat Keputusan Tim Peneliti,
surat tugas serta surat ijin penelitian, yaitu bulan Maret 2022.
Obyek Penelitian : Guru dan siswa kelas 8 MTs Muhammadiyah 1 Malang sejumlah
25 orang.
Posedur Penelitian : Secara terperinci kegiatan Plan do and see
Metode Pengumpulan Data : Wawancara, Dokumentasi, Tes Tertullis dan Observasi
Teknik Analisi Data : Deskriptif analisis
Luaran Penelitian : Luaran penelitian ini berupa artikel ilmiah dalam jurnal
terakreditasi, Publikasi media berupa konsep dasar tentang : TBLA, PBL, LSLC,
Ketrampilan kolaboratif Video / Foto-foto dokumentasi.
5. HASIL PENELITIAN
DO
SEE
PLAN
No LANGKAH KETERLAKSANAAN
1 Tahap 1 Penentuan Proyek Kegiatan inti tahap 1
2 Tahap 2. Perancangan langkah-langkah
penyelesaian
Kegiatan inti tahap 2,
3 Tahap 3. penyusunan jadwal pelaksanaan proyek Kegiatan inti tahap 3
4 Tahap 4 penyelesaian proyek dengan fasilitas dan
monitoring
Kegiatan inti tahap 4.
5 Tahap 5 : penyusunan laporan dan presentasi Kegiatan inti tahap 5
6 Tahap 6 : Evaluasi proses dan hasil proyek Kegiatan inti tahap 6.
Tabel Keterlaksanaan Langkah-langkah PBL
6. Hasil Analisis Pembelajaran
1. Durasi video 15.46 menit
2. Indeks ucapan 59
3. Total banyaknya huruf 7721
4. Total banyaknya huruf yang diucapkan guru 6416
5. Total banyaknya huruf yang diucapkan siswa 1305
6. Presentase ucapan guru 83.09%
7. Presentase ucapan siswa keseluruhan 16.90%
8. Kata-kata yang sering muncul yaitu “gerak lurus”
sebanyak 8 kali, “acuan” 7 kali, “pindah” 6 kali dan
“kecepatan” 4 kali
Grafik Gerak Lurus
20
00
15
00
10
00
5
0
0
0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59
-
50
0
-
10
00
-
15
00
Banyaknya Ucapan Guru dan Siswa
17
%
Gu
ru
Sis
wa
83
%
Gambar 2. a.b.c
Hasil TBLA
7. Kesimpulan dan Saran
Agar komunikasi siswa dalam pengerjaan tugas kelompok dapat terdengar dengan lebih jelas, maka di setiap
meja kelompok siswa disediakan alat rekam pengeras suara.
Saran
1. Implementasi PBL pada pembelajaran IPA materi Gerak Lurus kelas VIII MTs.
Muhammadiyah 1 Kota Malang terdiri 5 langkah Orientasi peserta didik pada masalah,
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, Membimbing penyelidikan individu maupun
kelompok, Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
2. TBLA dapat dilihat dari jumlah huruf yang diucapkan guru 83,09%, siswa 15,74%,
pembelajaran dalam penelitian IPA materi Gerak Lurus sudah di desain SCL dan proses
pembelajaran IPA masih didominasi oleh guru.
Kseimpulan
8. CREDITS: Diese Präsentationsvorlage wurde von
Slidesgo erstellt, inklusive Icons von Flaticon,
Infografiken & Bilder von Freepik
DANKE!
Parut kelapa menjadi santan
Santan tidak boleh dimakan
Untuk waktu dan kesempatan
Terimakasih saya ucapkan
Editor's Notes
Dibutuhkan suatu pembelajaran yang efektif guna memperoleh hasil belajar yang efisien dalam proses pembelajaran IPA yang tidak hanya mengutamakan pada sisi pengetahuan, tetapi juga pengalaman secara langsung dan diharapkan siswa dapat meningkatkan pengetahuan sains sehingga dapat menerapkannya dalam penyelesaian permasalahan yang ada pada kehidupan sehari-hari. proses pembelajaran sebisa mungkin siswa terlibat dalam menyelesaikan suatu masalah, pegaturan, dan pembangunan untuk selalu aktif dalam diri siswa, serta mewujudkan pemikiran yang realistis dalam siswa. Guna menyelesaikan masalah tersebut, dapat diterapkan model pembelajaran berupa Problem Based Learning (PBL). Model problem based learning merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam memcahkan masalah nyata. Model problem based learning (PBL) adalah salah satu model pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai sumber belajar, model pembelajaran seperti ini adalah model kegiatan belajar mengajar yang diawali dengan pemberian masalah sebagai langkah awal untuk mengumpulkan serta mengelompokkan pengetahuan baru.
Guru memberikan kepada siswa suatu permasalahan di awal sebelum kegiatan pembelajaran, selanjutnya selama proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran siswa memecahkan masalah tersebut, kemudian mengintegrasikan pengetahuan yang didapat ke dalam bentuk laporan.
Kegiatan Plan meliputi:
Tim LS berkolaborasi merencanakan pembelajaran yang mencakfup perangkat pembelajaran (membuat Chapter design dan Lesson Design).
Tim menentukan guru/dosen model yang akan mempraktekkan pembelajaran, moderator, observer, notulis dan dokumentator.
Tim memantabkan fokus pembelajaran yang telah disepakati bersama.
Tim melakukan diskusi untuk memperoleh masukan dari perangkat pembelajaran.
Tim melakukan revisi perangkat pembelajaran sesuai saran dan masukan dari peserta diskusi.
Tim menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran (Do).
Kegiatan Do meliputi:
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah disepakati.
Peserta didik diupayakan dapat belajar dalam suasana yang wajar dan natural.
Observer mengamati langkah-langkah proses pembelajaran sesuai dengan skenario
Observer mengamati secara teliti dan mengisi lembar observasi kegiatan pembelajaran (peserta didik, pendidik dan lingkungannya).
Kegiatan See meliputi:
Tim melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan dengan diskusi, dimulai dari guru model menyampaikan kesan dan pesan tentang praktik pembelajaran yang telah dilakukan.
Observer memberikan komentar tentang hal-hal yang baik selama kegiatan pembelajaran.
Observer memberikan komentar tentang hal-hal yang kurang baik disertai bukti-bukti dan langkah-langkah solusinya.
Tim menemukan praktik baik yang sudah dilakukan oleh guru model sebagai best practices.
Kegiatan dilanjutkan pada siklus berikutnya berdasarkan hasil refleksi.